DISUSUN OLEH :
KELAS : AKUNTANSI 01
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA
2018/2019
PERBANKAN
• Metode analisis rasio yang sudah dibahas sebelumnya merupakan metode analisis rasio
yang berlaku umum dan dapat diterapkan ada semua jenis usaha (industri) perusahaan
pada umumnya.
• Pada jenis industri tertentu (seperti bank, transportasi, dan asuransi), metode tersebut
tidak dapat diterapkan sepenuhnya dan memerlukan beberapa modifikasi atau tambahan.
• Hal itu disebabkan oleh karena setiap jenis industri ter-sebut memiliki karakteristik dan
sifat operasi tertentu.
1. Return On Equity(ROE)
Net Income
ROE
=
Owner Equity
Misalnya laba bersih tahun 2011 sebesar Rp 54.000 dan total modal sebesar Rp
5.556.564, maka ROE adalah0.9%.
2. Mengukur Capital Position
Total Asset
EM =
Equity Capital
Misalnya bila total aktiva sebesar Rp.13.009.899 dan total modal sebesar Rp 5.556.564,
maka EM adalah 2.34. Ratio ini mengukur efektivitas penggunaan financial leverage.
Net income
ROA =
Total Assets
Misalnya apabila laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 54.000 dan total aktiva sebesar
Rp.13.009.899, maka ROA adalah 0.4%. ratio ini mengukur kemampuan para manajer dan
pegawai bank mengelola semua aspek dari fungsi-fungsi harian bank.
4. Assets Utilization
Misalnya apabila total pendapatan operasional tahun 2011 sebesar Rp. 550.000 dan total
aktiva sebesar Rp.13.009.899., maka AU adalah 4.2%.
5. Net Profit Margin
Adalah untuk mengukur kemampuan para manajer bank untuk mengendalikan biaya,
menghasilkan pendapatan bunga dan non-bunga. Ratio net interest Margin (NPM) dihitung
dengan rumus sbb:
Net Income
NPM =
Total Operating Revenue
Misalnya apabila laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 54.000 dan total pendapatan
operasional sebesar Rp. 550.000, maka NPM adalah 9.8%.
NPM dapat dipecah menjadi dua, yang dapat memberikan informasi tentang efisiensi,
baik efisiensi pengelolaan pajak maupun efisiensi pengendalian biaya, masing-masing dengan
formula perhitungan sbb:
Misalnya apabila total laba bersih sebesar Rp 54.000, total laba sebelum pajak sebesar
Rp 65.890 dan total pendapatan operasional sebesar Rp. 550.000, maka besarnya ratio NI/PO
adalah 81.9% (45.890/54.000) dan POI/TOR adalah 11.98% (65.890/550.000).
Kedua ratio ini mengukur baik kemampuan mengendalikan biaya maupun kemampuan
menghasilkan pendapatan ratio yang sama. Kedua ratio ini dipakai secara luas dalam industri
perbankan. Net interest margin menggunakan rumus sbb:
Misalnya apabila pendapatan bunga bersih (NII), yaitu selisih antara pendapatan bungan
dan biaya bunga sebesar Rp 350.000 dan saldo kredit sebsesar Rp. 3.500.000, maka NIM
adalah 10% (3.500.000/ 350.000).
Salah satu alat untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola biaya-biayanya
adalah ratio yang membandingkan antara biaya dan pendapatan yang disebut Efficiency ratio,
dengan rumus sbb :
Non-interest Expense
Efficiency Ratio =
(Net interest Income + Non-ineterest income)
Besarnya non-interest expense dipengaruhi oleh biaya-biaya seperti biaya tenaga kerja
atau biaya personil, occupancy expense dan biaya peralatan.
7. Net Non-interestMargin
Sering disebut juga sebagai burden ratio. Burden adalah selisish antara non-interest
expense dan non-interest income dan mengindikasikan jumlah biaya overhead yang harus
ditutup oleh pendapatan bunga. Net non-interest margin dihitung dengn menggunakan rumus
sbb:
Ratio net non-interest margin yang tinggi mengindikasikan bahwa bank memiliki biaya
overhead yang tinggi relatif terhadap jumlah aktiva yang dikelolanya.