Anda di halaman 1dari 39

RPP

(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)

Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Mayong


Kelas / Semester : XII/1
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Materi Pokok : Respon internasional terhadap Proklamasi kemerdekaan Indonesia
Alokasi Waktu : 16 x 45 menit ( 4 x Pertemuan )

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkanperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif,dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI.


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1 Menganalisis secara kritis respon 3.1.1 Menjelaskan pengertian pengakuan
Internasional terhadap kemerdekaan.secara de facto dan pengakuan secara
proklamasi kemerdekaan de jure.
Indonesia 3.1.2 Mengidentifikasi latar belakang Mesir,India dan
Australia memberikan pengakuan kemerdekaan
terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia
3.1.3 Mendiskripsikan bentuk pengakuan kemerdekaan
dari Mesir,India dan Australia terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia
3.1.4 Menganalisis dampak pengakuan proklamasi
kemerdekaan dari Mesir,India dan Australia
terhadap keberadaan Negara Indonesia di kancah
internasional
3.1.5 Menganalisis respon PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia.
3.1.6 Menganalisis peran PBB dalam perjuangan
Indonesia mendapat pengakuan kemerdekaan dari
Negara-negara di dunia
3.1.7 Menganalisis respon Belanda terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia
3.1.8 Menghubungkan hasil keputusan KMB dengan
proses pengakuan kedaukatan secara de jure dari
Belanda dan Negara-negara lain di Dunia
4.1 Menyajikan secara kritis respon 4.1.1 Menyajikan hasil analisis tentang pengakuan
Internasional terhadap terhadap proklamasi kemerdekan Indonesia dari
proklamasi kemerdekaan Negara Mesir,Indai dan Australia dalam bentuk
Indonesia dalam bentuk tulisan lisan dan laporan tertulis.
dan/atau media lain 4.1.2 Membuat tulisan hasil analisis tentang hubungan
Antara KMB dengan proses pemgakuan
kedaulatan dari Belanda dan Negara-negara lain di
Dunia.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui pembelajaran Discovery Learning tentang Respon internasional terhadap Proklamasi
kemerdekaan Indonesia, siswa mampu Menjelaskan pengertian pengakuan kemerdekaan.secara de
facto dan pengakuan secara de jure.mengidentifikasi latar belakang Mesir,India dan Australia
memberikan pengakuan kemerdekaan terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia, mendiskripsikan
bentuk pengakuan kemerdekaan dari Mesir,India dan Australia terhadap proklamasi kemerdekaan
Indonesia,Menganalisis dampak pengakuan proklamasi kemerdekaan dari Mesir,India dan Australia
terhadap keberadaan Negara Indonesia di kancah internasional,Menganalisis respon PBB terhadap
kemerdekaan Indonesia,Menganalisis peran PBB dalam perjuangan Indonesia mendapat pengakuan
kemerdekaan dari Negara-negara di dunia,Menganalisis respon Belanda terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia,Menghubungkan hasil keputusan KMB dengan proses pengakuan
kedaukatan secara de jure dari Belanda dan Negara-negara lain di Dunia dengan cara Menyajikan
hasil analisis tentang pengakuan terhadap proklamasi kemerdekan Indonesia dari Negara
Mesir,Indai dan Australia dalam bentuk lisan dan laporan tertulis. dalam bentuk lisan dan tulisan
dengan menunjukkan sikap religius,cinta tanah air,peduli lingkungan,jujur,disiplin,tanggung
jawab, kerjasama , saling menghargai,responsif dan pro-aktif

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Fakta:
 Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
 Dukungan media-media Timur Tengah surat kabar maupun radio lokal terhadap
Kemerdekaan Indonesia
2. Konsep
 Respon internasional terhadap Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 Pengakuan Mesir,India dan Australia terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia
3. Prinsip
 Peran PBB terhadap kemerdekaan Indonesia
4. Prosedur
 Dampak/pengaruh pengakuan kemerdekaan dari Mesir,India dan Australia terhadap
kederadaan Indonesia dalam kancah Internasional
 Hubungan Antara KMB dengan proses pengakuan kedaulatan dari Belanda dan Negara-
negara lain di Dunia

E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN


1. Metode : kooperatif Learning ( diskusi, tanya jawab dan penugasan)
2. Model ; Discovey learning

F. SUMBER, ALAT DAN MEDIA


1. Sumber
a. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku Guru Mata Pelajaran
Sejarah (Peminatan) kelasXII: Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2016. Buku siswa Mata Pelajaran
Sejarah (Peminatan) kelas XII: Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaanc.
c. I Wayan Badrika, 2004, Sejarah SMA, Jakarta; Penerbit Airlangga.
d. Indah Safitri, dkk, 2016, Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA
XII, Surakarta; Meditama .
2. Alat
a. LCD, proyektor
3. Media
a. PPT
b. Video pembelajaran /gambar peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia

G. KEGIATAN PEMBELAJARAN :
1. Pertemuan Pertama : Pengakuan Mesir terhadap Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tahap Deskripsi Nilai Karakter Alokasi
waktu

Kegiatan Pendahuluan

Membangun Religious
Kontek  Mengucapkan salam Peduli lingkungan
Cinta tanah air 20 menit
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Memeriksa kebersihan kelas/siswa Pro aktif
mengambil sampah yang ada
dilingkungannya/menyiram bunga yang
masih kering
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Memeriksa kehadiran siswa
 Mendoakan siswa yang tidak hadir karena
sakit atau karena halangan lainnya
 Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajari ( materi kelas XI )
 Memberikan motivasi kepada siswa tentang
tujuan mempelajari materi yang akan di
bahas;
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan
dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
Kegiatan Inti
Sintaks model Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran

Fase 1 Mengamati Responsive 140 menit


Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan Saling
(pemberian untuk memusatkan perhatian pada topic menghargai
rangsangan) Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia
dengan cara :
 Guru Menayangkan gambar tentang
pengakuan kemerdekaan dari Mesir

 Mengamati pemberian contoh-contoh


materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta
didik, yang berhubungan dengan Pengakuan
Mesir terhadap kemerdekaan Indonesia
 Peserta didik membaca buku paket sejarah
Peminatan
Fase 2 Menanya Kreativitas,
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik rasa ingin tahu
statement untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
(pertanyaan/id pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
entifikasi disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
 Mengajukan pertanyaan tentang:
o Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Indonesia yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misalnya :
o Puncak Kepedulian masyarakat Mesir
diperlihatkan pada Rapat Umum yang
diadakan oleh partai politik dan organisasi
organisasi. Pada rapat umum tersebut juga
dihadiri Presiden Habib Burguiba dari
Tunisia, dan pemipin Maroko Allal Al-
Fassi.
o Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dan siswa lain memberi tanggapan
o Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan
dan dibuat dalam bentuk rumusan masalah
Fase 3 Mengumpulkan informasi Tanggung jawab
Data collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang Pro aktif
(pengumpulan relevan untuk menjawab pertanyan yang telah Responsive
data) diidentifikasi melalui kegiatan: Saling mengharga
 Mengamati obyek/kejadian, Jujur
 Membaca sumber lain selain buku teks,
diantaranya mencari dan membaca artikel
dari internet tentang
Fase 4
 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Data
Indonesia
processing
(pengolahan  Mengumpulkan informasi Mengumpulkan
data) data/informasi melalui diskusi kelompok atau
kegiatan lain guna menemukan solusi
masalah terkait
 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Peserta didik diminta berdiskusi tentang
mengapa Negara Indonesia mendapat
perhatian khusus dari kebanyakan negara di
liga arab
 Saling tukar informasi tentang :
 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Indonesia dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Fase 5 Mengkomunikasikan
Verifikation/ Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
Pembuktian  Menyampaikan hasil diskusi berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran)
Mengasosiasikan Jujur

Fase 5 Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan Disiplin


dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
Verifikation/ Tanggung jawab
tentang:
Pembuktian
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
Generalization dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
Menarik
kegiatan mengumpulkan informasi yang
Kesimpulan
sedang berlangsung dengan bantuan
akhir
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal


mengenai

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai


kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :

 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan


Indonesia

Kegiatan Penutup

Peserta didik : Tanggung jawab 20 menit


 Membuat rangkuman/simpulan Pro aktif
pelajaran.tentang point-point penting yang Jujur
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang Disiplin
baru dilakukan. Religious
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas perseorangan .
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
 Pelajaran ditutup dengan berdoa dan
salam

2. Pertemuan Kedua : Pengakuan India dan Australia terhadap Proklamasi


Kemerdekaan Indonesia
Tahap Deskripsi Nilai Karakter Alokasi
waktu
Kegiatan Pendahuluan

Membangun Religious
Kontek  Mengucapkan salam Peduli lingkungan
Cinta tanah air 20 menit
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Memeriksa kebersihan kelas/siswa Pro aktif
mengambil sampah yang ada
dilingkungannya/menyiram bunga yang
masih kering
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Memeriksa kehadiran siswa
 Mendoakan siswa yang tidak hadir karena
sakit atau karena halangan lainnya
 Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajaran
 Respon internasional terhadap
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 Pengakuan Mesir terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Memberikan motivasi kepada siswa tentang
tujuan mempelajari materi yang akan di
bahas;
 Respon internasional terhadap
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 Pengakuan India dan Australia
terhadap kemerdekaan Indonesia
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
Kegiatan Inti

Sintaks model Langkah-Langkah Pembelajaran


Pembelajaran

Fase 1 Mengamati Responsive 140 menit


Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan Saling
(pemberian untuk memusatkan perhatian pada topic menghargai
rangsangan) Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia dengan cara :
 Guru Menayangkan gambar tentang
pengakuan kemerdekaan dari India dan
Australia

 Mengamati pemberian contoh-contoh


materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta
didik, yang berhubungan dengan Pengakuan
India dan Australia terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Peserta didik membaca buku paket sejarah
Peminatan
Fase 2 Menanya Kreativitas,
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik rasa ingin tahu
Problem untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statement pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
(pertanyaan/ide disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
ntifikasi belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang:
o Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat
o Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
siswa lain memberi tanggapan
o Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan
dibuat dalam bentuk rumusan masalah
Fase 3 Mengumpulkan informasi Tanggung jawab
Data collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang Pro aktif
(pengumpulan relevan untuk menjawab pertanyan yang telah Responsive
data) diidentifikasi melalui kegiatan: Saling
 Mengamati obyek/kejadian, menghargai
 Membaca sumber lain selain buku teks, Jujur
Fase 4
diantaranya mencari dan membaca artikel
Data
dari internet tentang
processing
 Pengakuan India dan Australia terhadap
(pengolahan
kemerdekaan Indonesia
data)
 Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusi masalah terkait
 Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Aktifitas
 Peserta didik diminta membuat kajian
dalam bentuk fortofolio mengenai bentuk
kerja sama di semua bidang antara
Indonesia dengan India dan Australia
 Mendiskusikan
 Peserta didik diminta berdiskusi tentang
Bentuk /usaha yang dilakukan Negara
India dan Australia untuk Kemerdaan
Indonesia
 Saling tukar informasi tentang :
Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia dengan ditanggapi
aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya
sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru
yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Fase 5 Mengkomunikasikan Tanggung jawab
Verifikation/ Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Pro aktif
Pembuktian  Menyampaikan hasil diskusi berupa Responsive
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara Saling
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk menghargai
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, Jujur
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran)
Mengasosiasikan Jujur
Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan Disiplin
Fase 5 Tanggung jawab
dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
Verifikation/
tentang:
Pembuktian
 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
Generalization
Menarik dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
Kesimpulan maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
akhir kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
 Peserta didik mengerjakan beberapa soal
mengenai
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
 Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia
Kegiatan Penutup

Peserta didik : Tanggung jawab 20 menit


 Membuat rangkuman/simpulan Pro aktif
pelajaran.tentang point-point penting Jujur
yang muncul dalam kegiatan Disiplin
pembelajaran yang baru dilakukan. Religious
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas perseorangan .
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
 Pelajaran ditutup dengan berdoa dan
salam

3. Pertemuan ketiga
Tahap Deskripsi Nilai Karakter Alokasi
waktu

Kegiatan Pendahuluan

Membangun Religious
Kontek  Mengucapkan salam Peduli lingkungan
Cinta tanah air 20 menit
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Memeriksa kebersihan kelas/siswa Pro aktif
mengambil sampah yang ada
dilingkungannya/menyiram bunga yang
masih kering
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Memeriksa kehadiran siswa
 Mendoakan siswa yang tidak hadir karena
sakit atau karena halangan lainnya
 Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajaran
 Respon internasional terhadap
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 Pengakuan India dan Australia terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Memberikan motivasi kepada siswa tentang
tujuan mempelajari materi yang akan di
bahas;
 Respon internasional terhadap
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
Kegiatan Inti

Sintaks model Langkah-Langkah Pembelajaran


Pembelajaran

Fase 1 Mengamati Responsive 140 menit


Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan Saling
(pemberian untuk memusatkan perhatian pada topic menghargai
rangsangan) Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan Indonesia
dengan cara :
 Guru Menayangkan gambar tentang
pengakuan kemerdekaan dari India dan
Australia
 Mengamati pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta
didik, yang berhubungan dengan Pengakuan
PBB terhadap kemerdekaan Indonesia
 Peserta didik membaca buku paket sejarah
Peminatan
Fase 2 Menanya Kreativitas,
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik rasa ingin tahu
Problem untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statement pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
(pertanyaan/ide disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
ntifikasi belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang:
o Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat
o Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
siswa lain memberi tanggapan
o Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan
dibuat dalam bentuk rumusan masalah
Fase 3 Mengumpulkan informasi Tanggung jawab
Data collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang Pro aktif
(pengumpulan relevan untuk menjawab pertanyan yang telah Responsive
data) diidentifikasi melalui kegiatan: Saling
 Mengamati obyek/kejadian, menghargai
 Membaca sumber lain selain buku teks, Jujur
Fase 4
diantaranya mencari dan membaca artikel
Data
dari internet tentang
processing
 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
(pengolahan Indonesia
data)  Mengumpulkan informasi
Mengumpulkan data/informasi melalui
diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusi masalah terkait
 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Aktifitas
 Peserta didik diminta membuat kajian dalam
bentuk fortofolio mengenai peran PBB dalam
membantu masalah Indonesi di berbagai
bidang sampe sekarang
 Mendiskusikan
 Peserta didik diminta berdiskusi tentang
Bentuk /usaha yang dilakukan PBB untuk
Kemerdaan Indonesia
 Saling tukar informasi tentang :
Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Fase 5 Mengkomunikasikan Tanggung jawab
Verifikation/ Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Pro aktif
Pembuktian  Menyampaikan hasil diskusi berupa Responsive
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara Saling
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk menghargai
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, Jujur
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang :
 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Mengemukakan pendapat atas presentasi
yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan
 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan
peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang
 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia
 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada
buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
 Menyelesaikan uji kompetensi yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran)
Mengasosiasikan Jujur
Disiplin
Fase 5 Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan Tanggung jawab
Verifikation/ dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
Pembuktian tentang:
Generalization
Menarik  Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
Kesimpulan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
akhir maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal


mengenai

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai


kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :
 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan
Indonesia

Kegiatan Penutup

Peserta didik : Tanggung jawab 20 menit


 Membuat rangkuman/simpulan Pro aktif
pelajaran.tentang point-point penting Jujur
yang muncul dalam kegiatan Disiplin
pembelajaran yang baru dilakukan. Religious
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas perseorangan .
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
 Pelajaran ditutup dengan berdoa dan
salam

4. Pertemuan keempat : KMB dan Respon Belanda terhadap Proklamasi Kemerdekaan


Indonesia

Tahap Deskripsi Nilai Karakter Alokasi


waktu

Kegiatan Pendahuluan

Membangun Religious
Kontek  Mengucapkan salam Peduli lingkungan
Cinta tanah air 20 menit
 Berdoa sebelum membuka pelajaran
 Memeriksa kebersihan kelas/siswa Pro aktif
mengambil sampah yang ada
dilingkungannya/menyiram bunga yang
masih kering
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Memeriksa kehadiran siswa
 Mendoakan siswa yang tidak hadir karena
sakit atau karena halangan lainnya
 Menanyakan kesiapan peserta didik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
 Mengajukan pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi
yang akan dipelajaran
 Respon internasional terhadap
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 KMB dan sikap Belanda terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Memberikan motivasi kepada siswa tentang
tujuan mempelajari materi yang akan di
bahas;
 Respon internasional terhadap
Proklamasi kemerdekaan Indonesia
 KMB dan sikap Belanda terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan
pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran
Kegiatan Inti

Sintaks model Langkah-Langkah Pembelajaran


Pembelajaran

Fase 1 Mengamati Responsive 140 menit


Stimulus Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan Saling
(pemberian untuk memusatkan perhatian pada topic KMB menghargai
rangsangan) dan respon Belanda terhadap kemerdekaan
Indonesia dengan cara :
 Guru Menayangkan gambar tentang KMB
dan respon Belanda terhadap proklamasi
kemerdekaan Indonesia
 Mengamati pemberian contoh-contoh
materi/soal untuk dapat dikembangkan peserta
didik, yang berhubungan dengan Pengakuan
KMB dan respon Belanda terhadap
kemerdekaan Indonesia
 Peserta didik membaca buku paket sejarah
Peminatan
Fase 2 Menanya Kreativitas,
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik rasa ingin tahu
Problem untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin
statement pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
(pertanyaan/ide disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
ntifikasi belajar, contohnya :
masalah)  Mengajukan pertanyaan tentang:
o KMB dan respon Belanda terhadap
kemerdekaan Indonesia
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas
dan belajar sepanjang hayat
o Siswa mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
siswa lain memberi tanggapan
o Mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan dan
dibuat dalam bentuk rumusan masalah
Fase 3 Mengumpulkan informasi Tanggung jawab
Data collection Pro aktif
(pengumpulan Peserta didik mengumpulkan informasi yang Responsive
data) relevan untuk menjawab pertanyan yang telah Saling
diidentifikasi melalui kegiatan: menghargai
Jujur
Fase 4  Mengamati obyek/kejadian,
Data
 Membaca sumber lain selain buku teks,
processing
diantaranya mencari dan membaca artikel
(pengolahan
dari internet tentang
data)
 KMB dan respon Belanda terhadap
kemerdekaan Indonesia

 Mengumpulkan informasi

Mengumpulkan data/informasi melalui


diskusi kelompok atau kegiatan lain guna
menemukan solusi masalah terkait

 KMB dan respon Belanda terhadap


kemerdekaan Indonesia

 Aktifitas

 Peserta didik diminta membuat kajian dalam


bentuk fortofolio mengenai KMB dan respon
Belanda terhadap proklamasi kemerdekaan
Indonesia dan dampaknya sampe sekarang

 Mendiskusikan

 Peserta didik diminta berdiskusi tentang


hubungan KMB dengan proses
pengakuan kemerdaan Indonesia oleh
Belanda.

 Saling tukar informasi tentang :

Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan


Indonesia dengan ditanggapi aktif oleh
peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang
dapat dijadikan sebagai bahan diskusi
kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau pada lembar
kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan,
menghargai pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.

Fase 5 Mengkomunikasikan Tanggung jawab


Verifikation/ Pro aktif
Pembuktian Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan Responsive
Saling
 Menyampaikan hasil diskusi berupa
menghargai
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk Jujur
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan

 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok


secara klasikal tentang :

 KMB dan respon Belanda terhadap


kemerdekaan Indonesia

 Mengemukakan pendapat atas presentasi


yang dilakukan dan ditanggapi oleh kelompok
yang mempresentasikan

 Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan


peserta didik lain diberi kesempatan untuk
menjawabnya.

 Menyimpulkan tentang point-point penting


yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang

 Pengakuan PBB terhadap kemerdekaan


Indonesia

 Menjawab pertanyaan yang terdapat pada


buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan.

 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,


atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa.

 Menyelesaikan uji kompetensi yang


terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran)

Mengasosiasikan Jujur
Disiplin
Fase 5 Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan Tanggung jawab
Verifikation/ dan koreksi dari guru terkait pembelajaran
Pembuktian tentang:
Generalization
Menarik  Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan
Kesimpulan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya
akhir maupun hasil dari kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

 Peserta didik mengerjakan beberapa soal


mengenai

 Menambah keluasan dan kedalaman sampai


kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan :

 KMB dan respon Belanda terhadap


kemerdekaan Indonesia

Kegiatan Penutup

Peserta didik : Tanggung jawab 20 menit


 Membuat rangkuman/simpulan Pro aktif
pelajaran.tentang point-point penting Jujur
yang muncul dalam kegiatan Disiplin
pembelajaran yang baru dilakukan. Religious
 Melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa. Peserta didik yang
selesai mengerjakan projek dengan benar
diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian projek.
 Memberikan penghargaan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik
 Merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk tugas perseorangan .
 Menyampaikan rencana pembelajaran
pada pertemuan berikutnya
 Pelajaran ditutup dengan berdoa dan
salam

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan
b. Penilaian pengetahuan : Tes tertulis dan penugasan
c. Penilaian Ketrampilan : Unjuk Kerja (presentasi dan laporan)
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas siswa
b. Tes Tertulis /Penugasan : lembar Kerja
c. Unjuk Kerja : Lembar penilaian presentasi

3. Remidial
a. Tugas membuat Rangkuman dengan indikator yang tidak mampu dicapai
b. Tugas berupa tugas mandiri untuk mempelajari Materi dengan Indikator yang belum
dicapai
c. Tugas belajar bersama tutor sebaya menganai indikator yang belum dicapai

4. Pengayaan
a. Menjadi Tutor sebaya kepada teman yang belum mampu mencapai KKM pada
indikatornya
b. Diberikan pada siswa materi pada pertemuan selanjutnya sebagai pengetahuan tambahan

Mengetahui, Mayong , Juli 2019

Kepala SMA Negeri 1 Mayong Guru Mata Pelajaran Sejarah

Ngaripah , S.P.d.M.M. Drs.Andi Solikhin.

NIP. 19641101 198601 2 002 NIP. 196304041994121002


LAMPIRAN-LAMPIRAN

I. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pertemuan 1

RESPON INTERNASIONAL TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN


INDONESIA

A. Pengakuan Kemerdekaan RI dar Mesir

Mesir adalah salah satu sekutu awal yg mengakui kemerdekaan Indonesia.Lebih penting lagi,
Mesir ikut menggalang dukungan dari Liga Arab agar menerima kedaulatan Indonesia di mata
hukum internasional. Dari sisi kronologi, Mesir secara de facto mengakui kemerdekaan Indonesia
pada 22 Maret 1946. Dukungan ini muncul setelah lobi gigih diplomat RI di Ibu Kota Kairo
beberapa bulan setelah Soekarno mengkonsolidasikan kabinet.Tak sekadar mengakui, Mesir pula
yang meyakinkan Suriah, Irak, Qatar, serta Kerajaan ArabSaudi untuk mendukung kemerdekaan
Indonesia. Baru pada 10 Juni 1947, Mesir mengakui kedaulatan negara RI secarade jure, dengan
menunjuk H.M Rasjidi sebagai kuasa usaha RI, serta membuka Kedutaan Besar di Kairo.

Hubungan republik dengan Liga Arab pun secara formal terjalin.Liga Arab lah yang berkali-
kali mengecam serta mendesak Belanda menghentikan agresi militer. Gaung kemerdekaan
Indonesia membahana ke seluruh penjuru dunia, setelah Proklamator kemerdekaan RI Soekarno-
Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI secara de facto pada 17 Agustus 1945. Namun perlu
diingat bahwa untuk berdiri sebagai negara yg berdaulat, Indonesia membutuhkan pengakuan dari
bangsa-bangsa lain secara hukum atau de jure. Karena pada masa revolusi itu, wilayah Indonesia
terjadi kekosongan pemerintahan setelah Jepang menyerah pada Sekutu, dan pasukan Sekutu akan
mendarat dengan membawa pasukan Belanda yg ingin berkuasa kembali di Indonesia. Pada
persyaratan ini, kita tertolong dengan adanya pengakuan dari tokoh tokoh Timur Tengah, sehingga
Negara Indonesia dapat menjadi berdaulat dan mendapat pengakuan internasional.

Gong dukungan untuk kemerdekaan Indonesia ini dimulai dari Palestina dan Mesir, seperti
dikutip dari buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia
Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia, M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan
oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI sertaPahlawan Nasional RI), M.
Natsir (mantan Perdana Menteri RI ), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini
diterbitkan), dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution.M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah,
menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peran-serta, opini dan dukungan
nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia , di saat negara-negara lain belum berani untuk
memutuskansikap. Dukungan Palestina ini diwakili oleh Syekh Muhammad Amin Al-Husaini-
mufti besar Palestina-secara terbuka mengenai kemerdekaan Indonesia:”.., pada 6 September 1944,
Radio Berlin berbahasa Arab menyiarkan ‘ucapan selamat’ mufti Besar Palestina AminAl-Husaini
(beliau melarikan diri ke Jerman pada permulaan perang dunia ke dua) kepada Alam Islami,
bertepatan ‘pengakuan Jepang’ atas kemerdekaan Indonesia. Berita yang disiarkan radio tersebut
dua hari berturut-turut, kami sebarluaskan, bahkan harian “Al-Ahram” yang terkenal telitinya juga
menyiarkan.

2. Materi Pertemuan Kedua

B. Pengakuan Kemerdekaan RI dari India

Bangsa India dan bangsa Indonesia sama-sama pernah dijajah oleh bangsa asing.India dijajah
oleh Inggris dan Indonesia dijajah oleh Belanda Inggris dan Jepang. Sebagai bangsa yang sama-
sama menentang penjajahan, terjalin rasa yang sama, senasib, dan sependeritaan. Oleh karena itu
ketika pemerintah dan rakyat India mengalami bahaya kelaparan pemerintah Indonesia
menawarkan bantuan berupa padi 500.000 ton. Peristiwa tsbterkenal dengan india rice. India rice
selain untuk memberikan bantuan kepada India yang sedang dilanda kelaparan, juga merupakan
cara dari pemerintah untuk mendapatkan dukungan dari negara lain.

Perjanjian bantuan Indonesia kepada India ditandatangani oleh PM.Sjahrir dan K.L. Punjabi,
wakil pemerintah India (18 Mei 1946) Kesepakatan ini sebenarnya ialah barter antara Indonesia
dengan India. Hal ini terbukti dari dikirimkannya obat-obatan ke Indonesia oleh India untuk
membalas bantuan Indonesia.Hal ini juga dimaksudkan untuk menembus blokade yg dilakukan
Belanda terhadap Indonesia. Penyerahan padi ini dilakukan pada tgl 20 Agustus 1946 d
Probolinggo Jawa Timur, yang kemudian diangkut ke India dengan kapal lautyang disediakan
oleh pemerintah India sendiri.Diplomasi beras in sebenarnya ditentang oleh Belanda, karena
gaung yang ditimbulkan menyebabkan Indonesia semakin mendapat simpati dari negara lain.

Ketika Jenderal Spoor melakukan Agresi Belanda ke-II tgl 19 Desember 1948, India
merupakan salah satu negara yg mengkutuk tindakan Belanda tersebut. Reaksi keras itu
diwujudkan dalam penyelenggaraan Konferensi Asia di New Delhi atas prakarsa PM.India, P J.
Nehru dan PM.Birma U Aung San. Konferensi ini dihadiri oleh negara-negara asia, seperti:
Pakistan, Afganistan, Sri Lanka,Nepal, Libanon, Siria, dan Irak. Delegasi Afrika berasal dari
Mesir dan Ethiopia.Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang Indonesia dalam ini
diwakili oleh Dr. Sudarsono. Konferensi Asia di New Delhi ini dilaksanakan selama 4hari, mulai
daritgll 20 s.d tgl 25 Januari 1949. Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia adalah
sebagai berikut: 1. pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta 2. pembentukan
Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar negeri, sebelum tanggal
15 Maret 1949 3. penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia 4. penyerahan kedaulatan
kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat 1 Januari 1950

1. Sebab-Sebab India Memberi Pengakuan Kemerdekaan RI


a. Persamaan Kebudyaaan (Hindu-Budha)
b. Persamaan nasib (sama-sama dijajah atau sama-sama ingin merdeka)
c. Hubungan dekat antara pemimpin negara (Nehru dan Moh. Hatta) (Feb 1927)

2. Proses Indonesia Mendapatkan Kedaulatan dari India

a. Semangat dari Para Pelajar Indonesia yang ada di India Dibentuknya PPII (Persatuan
Putera Indonesia di India). Tujuan dibentuknya PPII adalah membela proklamasi negara
dengan mendesak para pemimpin India untuk mengakui Indonesia sebagai negara yang
berdiri dan berdaulat.

Tugas dari PPII adalah :

 Meyakinkan pemimpin India


 Membentuk Balai Penerangan (Indonesia Information Service) 9 Juni 1946
Tugasnya : Menyiarkan, membuat buletin, serta brosur-brosur dalam bahasa Inggris,
Urdu, dan Indonesia tentang segala sesuatu yang terjadi di Indonesia yang kemudian
dilanjutkan ke media massa dan pers di India dan nantinya dapat diteruska ke perwakilan
India yang ada di London.
 Bekerjasama dengan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) yang anggota 700 pelaut
Indonesia yang bekerja di kapal-kapal Belanda untuk melakukan aksi mogok

b. Diplomasi Sutan Sjahrir


 Sutan Sjahrir mengadakan perjanjian bantuan Indonesia kepada India (18 Mei 1946).
Indonesia diwakili Sutan Sjahrir dan Indiaoleh K.L Punjabi. Pengiriman padi ini terjadi
pada 20 Agustus 1946 di pelabuhan (Cirebon, Probolinggo, dan Banyuwangi). Dari
tindakana ini P.M Nehru mengundang Sjahrir dan Moh. Hatta ke New Delhi untuk
menghadiri Konferensi Inter Asian
 Dalam Konferensi “Inter Asian Relation” (23 Maret-2 April 1947). Sjahrir berpidato
yang isinya :
(1) Politik Luar Negeri Indonesia (Bebas-Aktif);
(2) Bangsa-bangsa Asia harus bersatu demi kepentingan bersama;
(3) Menjalin persahabatan dengan bangsa lain.
c. Diplomasi Moh.Hatta
Moh. Hatta bertemu dengan P.M Nehru untuk meminta bantuan senjata. Akan tetapi
keinginan ini tidak bisa dikabulkan oleh Nehru karena persenjataan India di pegang oleh
Inggris.
3. Peran India dalam Mendukung Kemerdekaan RI
a. Mengirim obat-obatan ke Indonesia (tindakan balasan atas bantuan Indonesia yang telah
mengirim 500.000 ton padi ke India)
b. 31 Juli 1947 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia-Belanda ke DK PBB.
Akibat dari tindakan India dan Australia, PBB mengeluarkan resolusi (1 Agustus1947) untuk
menghentikan pertikaian antara Indonesia dan Belanda melalui arbitrase
c. Diadakannya Konferensi Asia di New Delhi (20-25 Januari 1949).
Konferensi ini dihadiri oleh negara-negara asia, seperti: Pakistan, Afganistan, Libanon,
Suriah,Saudi Arabia, Philipina, India, Myanmar,Yaman dan Irak. Delegasi Afrika berasal
dari Mesir dan Ethiopia. Konferensi ini juga dihadiri utusan dari Australia, sedang Indonesia
dalam ini diwakili oleh Dr. Sudarsono. Negara peninjau dari Cina, Nepal, Selandia Baru dan
Thailand. Resolusi yang dihasilkan mengenai masalah Indonesia adalah sebagai berikut:
 Pengembalian pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta
 Pembentukan Pemerintah ad interim yang mempunyai kemerdekaan dalam politik luar
negeri, sebelum tanggal 15 Maret 1949
 Penarikan tentara Belanda dari seluruh Indonesia
 Penyerahan kedaulatan kepada pemerintah Indonesia Serikat paling lambat 1 Januari
1950.

C. Pengakuan Kemerdekaan RI dari Australia


Sebab-sebab Australia mengakui kemerdekaan RI
a) Hubungan baik antara Australia dan Indonesia yg dimulai semenjak penjajahan
Jepang di Indonesia Hubungan ini dimulai ketika dulu banyak para buruh kapal dan
perwira kapal dari Indonesia yang dibawa Belanda ke Australia, para pekerja dari
Indonesia ini kemudian berhubungan kontak dengan Seamen’s Union In Sydney
(Asosiasi Pekerja), asosiasi tersebut terkejut melihat diskriminasi yg terjadi antara
buruh kapal danperwira kapal, asosiasi tsbmemberi tahu pekerja Indonesia bahwa
mereka bekerja di Australia yang dihormati hak-haknya sebagai pekerja serta
memiliki hak untuk protes. Diskriminasi yang tejadi : - Buruh kapal bekerja di
lingkungan yang jelek dan gaji sangat minim - Perwira kapal gaji layak seperti orang
eropa, kerja di lingkungan yang bagus
b) Persamaan tujuan yakni sama-sama inginmenyingkirkan atau mengusir Jepang Proses
Indonesia mendapatkan kedaulatan dari Austaralia a. Peran tawanan Belanda
(Indonesia) yang dibawa ke Australia Para tawanan tersebut memberitahu maksud dan
tujuan Belanda datang ke Australia (kapal Belanda yang datangke Australia disiapkan
untuk membawa senjata dan amunisi untuk menggempur Indonesia) kepada salah satu
buruh yg bekerja di pelabuhan. Laporan dari salah satu buruh tersebut nantinya akan
diteruskan kepada Queensland Trades and Labor Council dan Waterside Workers
Federation (WWF). b. Peristiwa Black Armada - Peristiwa Black Armada dimulai
ketika buruh pelabuhan asal Indonesia dipemukiman Woolloomooloo mendengar
kabar tentang proklamasi Indonesia. - Salah seorang buruh dikapal Belanda bernama
Tukliwon (20 tahun) menyampaikan kemerdekaan Indonesia pada rekan-rekannya
sesama buruh dan berjanji memberi dukungan.
c) Kunjungan Sutan Syahrir ke Australia (1945) Kunjungan ini dilakukan karena
Australia mendukung RI dengan aksi pemboikotan yang dilakukan buruh
diAustralia.Sutan Syahrir berpidato kepada masyarakat Australia yang mengatakan
Australia adalah teman.Sutan Syahrir juga mengatakan kesuksesan Australia
memukul mundur Jepang di sejumlah wilayah dikawasan Pasifik dalam Perang Dunia
II.
d) Aksi pemboikotan terhadap 6 kapal Belanda dipelabuhan Brisbane (24 setember
1945)
e) Peran organisasi Indonesia Political Exile Association yang menghimbau serikat
buruh untuk melancarkan pemboikotan terhadap semua kapal Belanda.
f) Peran CENKIM (Central Komite Indonesia Merdeka)
CENKIM adalah organisasi yang didirikan di Australia oleh para tokoh politik yang
pernah diasingkan Belanda ke Digul :
 Aksi sebelum 1945: turun ke jalan besar di Melbourne dengan berteriak “Long Live
the Republic of Indonesia “ aksi ini diikuti juga oleh tentara Australia.
 Aksi setelah 1945: anggota dari CENKIM (M.Bondan) mendengar berita tentang
Belanda yang melanggar perjanjian Linggarjati dan melakukan Agresi Militer I. Istri
dari M. Bondan (Molly yang merupakan seseorang wanita Australia) menulis ulang
berita tersebut dalam bahasa Inggris dan memberikannya pada pers Australia. Berita
tersebut akhirnya tersebar di Australia dan akhirnya Australia membawa kasus
Indonesia dan Belanda ke PBB. Peranan Australia dalam mendukung kemerdekaan
RI a. Inisiatif partaikomunis Australia (ACP) dan pimpinan komunis dari serikat
buruh perairan Australia pada 20 September 1945 diseluruh pelabuhan Australia
melarang pemuatan atas semua kapal belanda yang mau ke Indonesia. b. Tanggal 26
September 1945 Dewan Federasi memutuskan pemogokan menyeluruh terhadap
semua kapal Belanda di Australia. c. Tanggal 28 September 1945 pekerja pelabuhan
di Sydney menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor kapal Belanda dan kantor
diplomatik Belanda dan memasang sepanduk berisi desakan agar Belanda
meninggalkan Indonesia (Hands off Indonesia) d. Oktober 1945 Australia
memfasilitasi kembalinya lebih dari 1400 para tawanan perang Belanda asal
Indonesia yang ada di Australia ke tanah air menggunakan kapal kargo dari
pelabuhan Sydney e. 31 Juli 1997 India dan Australia mengajukan masalah Indonesia
dan Belanda ke PBB f. 12 Agustus 1947 Australia behasil meyakinkan PBB bahwa
Indonesia punya kedudukan sederajat dalam persangketaan Indonesia dan Belanda g.
25 Agustus 1947 Australia menjadi wakil Indonesia dalam KTN

4. Materi Pertemuan ketiga

PERANAN PBB DALAM MASALAH INDONESIA-BELANDA


Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah salah satu
organisasi dunia yang terbentuk pasca terjadinya Perang Dunia II. Gagasan pendirian
PBB dirintis oleh Perdana menteri Inggris, Winston Churchil dan Presiden Amerika
Serikat, Franklin Delano Rosevelt. Secara resmi berdiri tanggal 24 Oktober 1945. Pada
saat itu, lima negara besar (the big five) yakni Amerika Serikat, Inggris, Perancis,
Rusia dan Cina serta 50 negera menghadiri Konferensi San Fransisco dan
menandatangani United Nations Charter (Piagam PBB).

PBB memiliki tujuan memelihara perdamaian dunia dan keamanan internasional


terlibat juga dalam usaha menyelesaikan konflik antara Indonesia dengan Belanda.
Konflik Indonesia Belanda sendiri dilatarbelakangi oleh kedatangan AFNEI yang
dibonceng NICA (pemeritahan sipil Belanda untuk Indonesia). NICA ingin kembali
menegakkan kekuasaan Belanda kembali di Indonesia. Hal ini merupakan ancaman

terhadap kemerdekaan Indonesia.

PBB mulai ikut ambil bagian pada konflik Indonesia-Belanda, saat Belanda
melakukan agresi militer I sebagai pengingkaran terhadap Perundingan Linggarjati.
PBB kemudian membentuk Komisi Jasa Baik pada tanggal 18 September 1947 yang
kemudian dikenal dengan Komisi Tiga Negara (KTN) dikarenakan terdiri dari tiga
negara. KTN bertugas membantu menyelesaikan sengketa antara Indonesia-Belanda.
KTN terdiri dari Australia yang ditunjuk Indonesia, Belgia yang ditunjuk oleh Belanda
dan Amerika Serikat yang ditunjuak keduanya. Australia membantu Indonesia
dikarenakan partai Buru di sana bersimpati dengan perjuangan Indonesia. Wakil dari
Australia adalah Richard Kirby, wakil Belgia adalah Paul Van Zeeland dan wakil
Amerika Serikat adalah Frank Graham. Kemudian KTN berhasil membawa kembali
Indonesia dan Belanda ke Perjanjian selanjutnya, yaitu Perjanjian Renville.

Selain pembentukanKTN, Pada tanggal 28 Januari 1949 mengeluarkan resolusinya


yang isinya sebagai berikut:

1. Penghentian semua operasi militer dengan segera oleh Belanda dan penghentian
semua aktivitas gerilya oleh Republik,
2. Pembebasan dengan segera dengan tidak bersyarat semua tahanan politik di dalam
daerah Republik oleh Belanda semenjak tanggal 19 Desember 1949
3. Belanda harus memberikan kesempatan kepada para pemimpin Indonesia untuk
kembali ke Yogyakarta
4. Perundingan-perundingan akan dilakukan dalam waktu yang secepat-cepatnya
5. Mulai sekarang Komisi Jasa-Jasa Baik (Komisi Tiga Negara) ditukarnamanya
menjadi Komisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untukIndonesia (United Nations
Commission for Indonesia atau UNCI), yang bertugas membantu melancarkan
perundingan-perundingan.

Indonesia kemudian secara resmi menjadi anggota PBB pada masa kabinet Moh Natsir
yakni pada tanggal 28 September 1950 menjadi negara ke-60. Hal ini sesuai dengan
dasar politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif. Wakil tetap Indonesia di PBB
adalah L.N Palar yang pernah berbicara pada Sidang Majelis Umum PBB (1950).
Indonesia pernah menjadi Presiden Majelis Umum PBB (1971) yang diwakili oleh
Adam Malik.

Peranan PBB dalam konflik Indonesia dengan Belanda tidak hanya terjadi pada masa
usaha mempertahankan kemerdekaan (1945-1949), melainkan juga pada saat
Indonesia melakukan upaya mengembalikan Irian Barat dalam pangkuan ibu pertiwi.
Belanda bersikeras untuk mempertahankan Irian Barat agar tidak masuk ke dalam
wilayah Indonesia.

PBB menjadi penengah antara Indonesia dengan Belanda. Pasca perundingan New
York, maka wilayah Irian Barat dibawah kendali PBB melalui United Nations
Temporary Authority (UNTEA). UNTEA selaku pemerintahan sementara PBB
kemudian menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia pada tanggal 1 Mei 1969. PBB
juga turut serta dalam penentuan pendapat rakyat (pepera) dengan mengirimkan duta
besarnya yakni Ortis Sanz.

5. Materi Pertemuan keempat

KMB dan Respon Belanda terhadap Proklamasi Kemerdekaan

A. KONFERENSI MEJA BUNDAR (KMB)

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan sebuah pertemuan dan perjanjian yang
dilaksanakan antara pihak Indonesia dan Belanda. KMB diadakan mulai tanggal 23
Agustus 1949 sampai 2 November 1949 di Den Haag, Belanda. Tujuan Konferensi
Meja Bundar ini adalah untuk mengakhiri perselisihan antara Indonesia dan Belanda
dengan jalan diplomasi.
Sebelum konferensi ini, sudah berlangsung tiga pertemuan tingkat tinggi antara Belanda
dan Indonesia, yaitu Perjanjian Linggarjati (1947), Perjanjian Renville (1948) dan
Perjanjian Roem-Royen (1949). Salah satu hasil dan isi Konferensi Meja Bundar adalah
Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia.

Latar Belakang Konferensi Meja Bundar


Hal yang melatarbelakangi terjadinya KMB adalah kegagalan Belanda untuk meredam
kemerdekaan Indonesia dengan jalan kekerasan karena adanya kecaman dari dunia
internasional. Belanda dan Indonesia kemudian mengadakan beberapa pertemuan untuk
melakukan penyelsaian secara diplomasi. Sebelumnya terlah terjadi beberapa
perundingan antara pihak Belanda dan Indonesia lewat perjanjian Linggarjati dan
perjanjian Renville.
Pada 28 Januari 1949, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
mengeluarkan resolusi yang mengecam serangan militer Belanda terhadap tentara
Indonesia. Dewan Keamanan PBB juga menyerukan diadakannya perundingan untuk
menemukan penyelesaian damai antara dua pihak.
a. Usai perjanjian Roem Royen pada tanggal 6 Juli, rencananya akan diadakan
lagi konferensi yang akan diikuti oleh para tokoh yang masih diasingkan di Bangka.
Sebelumnya diadakan terlebih dahulu Konferensi Inter-Indonesia di Yogyakarta antara
tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus 1949.
b. Konferensi Inter-Indonesia dihadiri semua otoritas bagian dari Republik
Indonesia Serikat yang akan dibentuk. Para partisipan setuju mengenai prinsip dan
kerangka dasar untuk konstitusinya. Pada tanggal 11 Agustus 1949, dibentuk
perwakilan Republik Indonesia untuk menghadiri Konferensi Meja Bundar (KMB) di
Den Haag, Belanda.
Waktu dan Tempat Konferensi Meja Bundar
c. Konferensi Meja Bundar diselenggarakan di kota Den Haag, Belanda. Waktu
pelaksanaannya diadakan mulai tanggal 23 Agustus 1949 sampai 2 November 1949.

d.
Tujuan Konferensi Meja Bundar
e. Ada beberapa tujuan diadakannya Konferensi Meja Bundar ini antara lain
adalah :
1. Mengakhiri perselisihan antara Indonesia dan Belanda dengan cara melaksanakan
perjanjian-perjanjian yang sudah dibuat antara Republik Indonesia dengan Belanda,
khususnya mengenai pembentukan Negara Indonesia Serikat (RIS).
2. Dengan tercapainya kesepakatan Meja Bundar, maka Indonesia telah diakui sebagai negara
yang berdaulat penuh oleh Belanda, walaupun tanpa Irian Barat.
Tokoh Konferensi Meja Bundar
Ada tiga pihak yang terlibat dalam konferensi Meja Bundar, yakni pihak Indonesia, pihak
Belanda yang diwakili BFO dan pihak UNCI (United Nations Comissioner for Indonesia)
selaku penengah.
1. Pihak Indonesia
Pihak Indonesia diketuai oleh Drs. Mohammad Hatta dan terdiri dari 12 delegasi secara
keseluruhan.
 Drs. Mohammad Hatta
 Nir. Moh. Roem
 Prof Dr. Mr. Supomo
 Dr. J. Leitnena
 Mr. Ali Sastroamicijojo
 Ir. Djuanda
 Dr. Sukiman
 Mr. Suyono Hadinoto
 Dr. Sumitro Djojohadikusumo
 Mr. Abdul Karim Pringgodigdo
 Kolonel T.B. Simatupang
 Mr. Muwardi

2. Pihak Belanda
Dalam KMB, pihak Belanda diwakili oleh BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg)
yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.
Perwakilan BFO ini dipimpin oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Perwakilan Belanda
dipimpin oleh Mr. van Maarseveen dan UNCI diwakili Chritchley.
3. Pihak UNCI
Pihak UNCI atau United Nations Comissioner for Indonesia bertindak sebagai
penengah jalannya konferensi antara Indonesia dan Belanda. Pembentukan UNCI
dilakukan sebagai penengah dan mediator perdamaian perselisihan Indonesia dan
Belanda.
Hasil dan Isi Konferensi Meja Bundar
Ada beberapa poin kesepakatan Konferensi Meja Bundar. Berikut merupakan isi dan
hasil Konferensi Meja Bundar selengkapnya.

1. Belanda mengakui kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) sebagai sebuah negara
yang merdeka.
2. Pengakuan kedaulatan dilakukan selambat-lambatnya tanggal 30 Desember 1949.
3. Status Provinsi Irian Barat diselesaikan paling lama dalam waktu setahun setelah pengakuan
kedaulatan.
4. Dibentuknya Uni Indonesia-Belanda untuk mengadakan kerjasama antara RIS dan Belanda
yang dikepalai Raja Belanda.
5. Republik Indonesia Serikat akan mengembalikan hak milik Belanda dan memberikan hak-
hak konsesi serta izin baru untuk perusahaan-perusahaan Belanda.
6. Republik indonesia Serikat harus membayar semua utang Belanda sejak tahun 1942.
7. Kapal-kapal perang Belanda akan ditarik dari Indonesia dengan catatan beberapa korvet
akan diserahkan kepada RIS.
8. Tentara Kerajaan Belanda akan ditarik mundur, sedangkan Tentara Kerajaan Hindia
Belanda (KNIL) akan dibubarkan dengan catatan bahwa anggotanya yang diperlukan akan
dimasukkan dalam kesatuan TNI.

Dampak Konferensi Meja Bundar


Pengesahan dan penandatanganan isi Konferensi Meja Bundar dilakukan pada tanggal 29
Oktober 1949. Hasil KMB ini kemudian disampaikan kepada Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP).
Selanjutnya KNIP melakukan sidang pada tanggal 6-14 Desember 1949 untuk membahas
hasil dari KMB. Pada akhirnya KNIP menyetujui hasil KMB. Pada 15 Desember 1949,
Soekarno sebagai calon tunggal terpilih sebagai presiden Republik Indonesia Serikat.
Indonesia Serikat dibentuk seperti republik federasi berdaulat yang terdiri dari 16
negara bagian dan merupakan persekutuan dengan Kerajaan Belanda. Kabinet RIS
terbentuk di bawah pimpinan Drs. Moh. Hatta yang menjadi Perdana Menteri.
Penyerahan kedaulatan Belanda terhadap Indonesia akhirnya disahkan pada tanggal 27
Desember 1949. Dalam upacara penyerahan kedaulatan pihak Belanda ditandatangani
oleh Ratu Juliana, Perdana Menteri Dr. Willem Drees dan Menteri Seberang Lautan Mr.
AM . J.A Sassen. Sedangkan delegasi Indonesia dipimpin oleh Drs. Moh. Hatta.
Di waktu yang sama di Jakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Wakil Tertinggi
Mahkota AH. J. Lovink menandatangani naskah pengakuan kedaulatan. Dengan
diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda ini maka Indonesia berubah bentuk negaranya
berubah menjadi negara serikat yakni Republik Indonesia Serikat (RIS).
Penyerahan kedaulatan menandai pengakuan Belanda atas berdirinya Republik
Indonesia Serikat dan wilayahnya mencakup semua bekas wilayah jajahan Hindia-
Belanda secara formal kecuali wilayah Irian Barat. Irian barat diserahkan oleh Belanda
setahun kemudian.
Nah demikianlah serba serbi referensi sejarah Konferensi Meja Bundar (KMB) mulai
dari latar belakang dan tujuan konferensi, waktu dan tempat pelaksanaan, pihak dan
tokoh yang terlibat, isi dan hasil perjanjian serta dampak dan akibat yang ditimbulkan
dari Konferensi Meja Bundar (KMB) ini. Sekian referensi sejarah kali ini.

B. RESPON BELANDA TERHADAP PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Bung Hatta (kedua dari kiri) di Istana Dam, Amsterdam, dan Ratu Juliana (kedua dari
kanan) pada saat penyerahan kedaulatan
Pengakuan tanggal kemerdekaan Indonesia oleh Belanda adalah peristiwa di mana
Belanda akhirnya mengakui bahwa kemerdekaan Indonesia adalah tanggal 17
Agustus 1945 sesuai dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia, bukan tanggal
27 Desember 1949 saat soevereiniteitsoverdracht (penyerahan kedaulatan)
ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam.
Pengakuan ini baru dilakukan pada 16 Agustus 2005, sehari sebelum peringatan 60
tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia, oleh Menlu Belanda Bernard Rudolf Bot
dalam pidato resminya di Gedung Deplu. Pada kesempatan itu, Pemerintah Indonesia
diwakili oleh Menlu Hassan Wirajuda. Keesokan harinya, Bot juga menghadiri
Upacara Kenegaraan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-60 Kemerdekaan RI di Istana
Negara, Jakarta. Langkah Bot ini mendobrak tabu dan merupakan yang pertama kali
dalam sejarah.
Pada 4 September 2008, juga untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang Perdana
Menteri Belanda, Jan Peter Balkenende, menghadiri Peringatan HUT
Kemerdekaan RI. Balkenende menghadiri resepsi diplomatik HUT Kemerdekaan RI ke-
63 yang digelar oleh KBRI Belanda di Wisma Duta, Den Haag. Kehadirannya
didampingi oleh para menteri utama Kabinet Balkenende IV, antara lain Menteri Luar
Negeri Maxime Jacques Marcel Verhagen , Menteri Hukum Ernst Hirsch Ballin,
Menteri Pertahanan Eimert van Middelkoop, dan para pejabat tinggi kementerian luar
negeri, parlemen, serta para mantan Duta Besar Belanda untuk Indonesia.[1]
Selama hampir 60 tahun, Belanda tidak bersedia mengakui kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Belanda menganggap kemerdekaan Indonesia baru terjadi
pada 27 Desember 1949, yaitu ketika soevereiniteitsoverdracht (penyerahan
kedaulatan) ditandatangani di Istana Dam, Amsterdam. Di Belanda selama ini juga
ada kekhawatiran bahwa mengakui Indonesia merdeka pada tahun 1945 sama saja
mengakui tindakan politionele acties (agresi militer) pada 1945-1949 adalah ilegal.
Sebelumnya, pada tahun 1995, Ratu Beatrix sempat ingin menghadiri Peringatan
Hari Ulang Tahun RI ke-50. Tapi keinginan ini ditentang PM Wim Kok. Akhirnya
Beatrix terpaksa mampir di Singapura dan baru memasuki Indonesia beberapa hari
setelah peringatan proklamasi.
Pernyataan Pemerintah Belanda di Den Haag

Teks Proklamasi Republik Indonesia (gambar teks di atas adalah fotokopi) yang
ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta
Menlu Ben Bot menegaskan, kehadirannya pada upacara Hari Ulang Tahun RI ke-60
dapat dilihat sebagai penerimaan politik dan moral bahwa Indonesia merdeka pada 17-8-
1945. Atas nama Belanda, ia juga meminta maaf.
Menlu Belanda Bernard Bot menyampaikan hal itu dalam upacara peringatan
berakhirnya pendudukan Jepang di Hindia Belanda, hari Senin 15 Agustus 2005 di
kompleks Monumen Hindia, Den Haag. Pernyataan Bot itu juga disaksikan Ratu
Beatrix, yang hadir meletakkan karangan bunga.
Bot secara eksplisit mengungkapkan bahwa sikap dan langkahnya tersebut telah
mendapat dukungan kabinet. "Saya dengan dukungan kabinet akan menjelaskan kepada
rakyat Indonesia bahwa di Belanda ada kesadaran bahwa kemerdekaan Indonesia de
facto telah dimulai 17-8-1945 dan bahwa kita 60 tahun setelah itu, dalam pengertian
politik dan moral, telah menerima dengan lapang dada," demikian Bot.
Pengakuan secara resmi soal kemerdekaan Indonesia pada 17-8-1945 selama ini sulit
diterima para veteran, sebab mereka ketika itu setelah tanggal tersebut dikerahkan untuk
melakukan Agresi Militer. Baru kemudian pada 27 Desember 1949 penyerahan
kedaulatan dari Belanda ke Indonesia secara resmi diteken.
Menurut menteri yang lahir pada 21 November 1937 di Batavia (kini Jakarta), itu
sikap menerima tanggal kemerdekaan Indonesia pada 17-8-1945 dalam pengertian moral
juga berarti bahwa dirinya ikut mendukung ungkapan penyesalan mengenai perpisahan
Indonesia-Belanda yang menyakitkan dan penuh kekerasan. "Hampir 6.000 militer
Belanda gugur dalam pertempuran, banyak yang cacat atau menjadi korban trauma
psikologis. Akibat pengerahan militer skala besar-besaran, negeri kita juga sepertinya
berdiri pada sisi sejarah yang salah. Ini sungguh kurang mengenakkan bagi pihak-pihak
yang terlibat," tandas Bot.
Doktor hukum lulusan Harvard Law School itu melukiskan berlikunya pengakuan
seputar tanggal kemerdekaan dan hubungan Belanda-Indonesia itu seperti orang
mendaki gunung. "Baru setelah seseorang berdiri di puncak gunung, orang dapat melihat
mana jalan tersederhana dan tersingkat untuk menuju ke puncak. Hal seperti itu juga
berlaku bagi mereka yang terlibat pengambilan keputusan pada tahun 40-an. Baru
belakangan terlihat bahwa perpisahan Indonesia-Belanda terlalu berlarut-larut dan
dengan diiringi banyak kekerasan militer melebihi seharusnya. Untuk itu saya atas nama
pemerintah Belanda akan menyampaikan permohonan maaf di Jakarta," tekad Bot.
"Dalam hal ini saya mengharapkan pengertian dan dukungan dari masyarakat Hindia
(angkatan Hindia Belanda), masyarakat Maluku di Belanda dan para veteran Aksi
Polisionil," demikian Bot.
Pernyataan Pemerintah Belanda di Jakarta
Selain itu Belanda sesalkan siksa Rakyat Indonesia pasca 17-8-1945, akhirnya mengakui
Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Belanda pun mengakui tentaranya telah
melakukan penyiksaan terhadap rakyat Indonesia melalui agresi militernya pasca
proklamasi.
"Atas nama pemerintah Belanda, saya ingin menyatakan penyesalan sedalam-dalamnya
atas terjadinya semuanya ini," begitulah kata Menlu Bernard Bot dalam pidato resminya
kepada pemerintah Indonesia yang diwakili Menlu Hassan Wirajuda, di ruang
Nusantara, Gedung Deplu, Jl Pejambon, Jakarta Pusat. "Fakta adanya aksi militer
merupakan kenyataan sangat pahit bagi rakyat Indonesia. Atas nama pemerintah
Belanda saya ingin menyatakan penyesalan sedalam-dalamnya atas semua penderitaan
ini," kata Menlu Belanda Bernard Bot kepada wartawan dalam pidato kenegaraan
tersebut, hari Selasa 16 Agustus 2005.
Bot tidak menyampaikan permintaan maaf secara langsung, hanya berupa bentuk
penyesalan. Ketika ditanya mengenai hal ini, Bot menjawab diplomatis. "Ini masalah
sensitif bagi kedua negara. Pernyataan ini merupakan bentuk penyesalan yang
mendalam. Kami yakin pemerintah Indonesia dapat memahami artinya," kilah Bot.
Bot mengakui, kehadiran dirinya merupakan pertama kali sejak 60 tahun lalu di mana
seorang kabinet Belanda hadir dalam perayaan kemerdekaan. "Dengan kehadiran saya
ini, pemerintah Belanda secara politik dan moral telah menerima proklamasi yaitu
tanggal RI menyatakan kemerdekaannya," tukas pria kelahiran Batavia (Jakarta) ini.
Pasca proklamasi, lanjut Bot, agresi militer Belanda telah menghilangkan nyawa rakyat
Indonesia dalam jumlah sangat besar. Bot berharap, meski kenangan tersebut tidak
pernah hilang dari ingatan rakyat Indonesia, jangan sampai hal tersebut menjadi
penghalang rekonsiliasi antara Indonesia dan Belanda.
Meski menyesali penjajahan itu, Belanda tidak secara resmi menyatakan permintaan
maaf. Indonesia pun tidak secara resmi menyatakan memaafkan Belanda atas tiga
setengah abad penjajahannya.
Pidato ini dilakukan dalam rangka pesan dari pemerintah Belanda terkait peringatan Hari
Ulang Tahun ke-60 RI. Turut hadir Menlu Hassan Wirajuda, Jubir Deplu Marty
Natalegawa, dan sejumlah mantan Menlu. Dari pihak Belanda, hadir Dubes Belanda
untuk Indonesia dan disaksikan para Dubes dari negara-negara sahabat.
Sikap Pemerintah Indonesia
Menlu Hassan pun hanya mengatakan,"Kami menerima pernyataan penyesalan dari
pemerintah Belanda". Saat ditanya apakah dengan menerima penyesalan dari pemerintah
Belanda berarti Indonesia memaafkan kejahatan Belanda semasa penjajahan dulu,
Hassan tidak membenarkan dan tidak membantahnya. "Kita sudah dengar sendiri dari
Menlu Bot. Ini adalah pernyataan yang sensitif. Di Belanda pun untuk menyatakan
penyesalan ini menjadi perdebatan sejumlah pihak. Kita harus menghargai sikap
Belanda," tutur Hass
II. INSTRUMEN PENILAIAN

A. Penilaian Sikap

1. Obsevasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik
terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum
Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
No Nama Siswa
BS JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1 Budi 75 75 50 75 275 68,75 C
2
3 ... ... ... ... ... ... ...
4
5

Keterangan :
BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1.Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Penilaian Diri
Instrumen Penilaian Diri

Nama :………………………………
Kelas/semester :…………/…………….
Petunjuk :
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda v pada kolom yang sesuai dengan
keadaan dirimu
Serahkan kembali format yang sudah diisi kepada Guru
No Pernyataan Ya Tidak
Selama melakukan kegiatan pembelajaran saya
1. Bertanggung jawab dalam menyelesaikan kegiatan
2. Santun ketika menyampaikan hasil kegiatan
3. Aktif mengajukan pertanyaan
4. Mengumpulkan tugas sesuai waktu yang ditentukan
5. Berbicara sendiri ketika guru menyampaikan materi
pembelajaran

3. Penilaian Teman Sebaya


Instrumen Penilaian Teman Sebaya

Mata Pelajaran :…………………


Kelas / semester :……../………….
Nama yang diamati :………………….
Pengamat :………………….

Berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan sikap teman yang kalian amati
N Pernyataan ya Tidak
o
Selama kegiatan pembelajaran teman saya
1. Mau menerima pendapat teman
2. Memberikan solusi terhadap permasalahan.
3. Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.
4. Marah saat diberi kritik.
5. Mengganggu teman saat pembelajaran berlangsung
B. Penilaian Pengetahuan

SOAL URAIAN
1. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamasikan kemerdekaan.sebagai
Negara yang baru merdeka harus memenuhi syarat diantaranya adalah mempunyai
wilayah, rakyat dan pemerintahan.Sarat yang lain adalah adanya pengakuan dari Negara
lain.Sebutkan dan jelaskan 2 sifat pengakuan terhadap suatu Negara !
2. Mengapa pengakuan dari Negara lain menjadi syarat penting bagi berdirinya sebuah
Negara ? jelaskan !
3. Setelah proklamasi kemerdekaan Belanda datang kembali ke Indonesia dengan cara
menyusup ke dalam tentara sekutu dengan tujuan ingin menguasai kembali Indonesia.
Salah satu usaha Belanda untuk melenyapkan RI adalah dengan melancarkannagresi
militer ke wilayah RI.Bagaimana reaksi dunia internasional atas agresi militer Belanda
untuk menguasai Indonesia ?
4. Bagaimana proses pemberian pengakuan kemerdekaan dari Mesir,India dan Australia
kepada Indonesia ? jelaskan !
5. Bagaimana pendapatmu mengenai proses pengakuan kemerdekaan dari Negara lain
kepada Indonesia ? Apa dampak yang dirasakan hingga saat ini ?

KUNCI JAWABAN
1. Pengakuan secara de facto yaitu pengakuan kemerdekaan yang diberikan dari suatau
negara kepada Negara lain yang baru merdeka secara kenyataannya saja,sedangkan
pengakuan secara de jure adalah pengakuan yang diberikan kepada Negara yang baru
merdeka sesuai dengan kaidah hokum internasional.
2. Karena agar suatu Negara bisa diterima sebagai suatu Negara berdaulat penuh harus
mendapat pengakuan dari Negara lain,demikian juga apabila suatau Negara mau masuk
sebagai anggota PBB harus mendpat pengakuan dari Negara lain.
3. Reaksi dunia terhadap agresi militer Belanda terhadap Indonesia sangat mengutuk serangan
Belanda terhadap Indonesi terutama India dan Australia yang mengusulkan agar masalah
Indonesia di bahas dalam siding dewan keamanan PBB.
Skor Penilaian :

Skor Perolehan
X
Skor
100
Maksimal

C. Penilaian Ketrampilan

1. Instrumen tugas diskusi kelompok

Buatlah kelompok dengan membagi kelas menjadi 6 kelompok,masing-masing


kelompok membahas materi Antara lain :
o Kelompok 1 mendiskripsikan proses pengakuan kemerdekaan dari Mesir
o Kelompok 2 mendiskripsikan proses pengakuan kemerdekaan dari India
o Kelompok 3 mendiskripsikan proses pengakuan kemerdekaan dari Australia
o Kelompok 4 mendiskripsikan proses pengakuan kemerdekaan dari Irak
o Kelompok 5 mendiskripsikan proses pengakuan kemerdekaan dari Libanon
o Kelompok 6 mendiskripsikan proses pengakuan kemerdekaan dari Suriyah
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

o Keterangan :
o 90-100 = Sangat Baik
o 80-89 = Baik
o 70-79 = Cukup Baik
o < 70 = Kurang Baik

1. Penilaian Unjuk Kerja


Instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Kuran
Sangat Tidak
N Baik g
Aspek yang Dinilai Baik Baik
o (75) Baik
(100) (25)
(50)

1 Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
80 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor
maksimal dikali skor ideal (100)

2. Penilaian Portofolio
 Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik,yaitu membuat catatan
secara individu dari semua materi yang dibahas dalam diskusi kelas
 Membuat uraian analisis tentang
1) Respon PBB terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia
2) Respon Belanda terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Kesesuaian isi

2 Ketepatan waktu pengumpulan

3 Kelengkapan

4 Kerapian

D. Remidi dan Pengayaan

1. Remidi/Perbaikan

INSTRUMEN PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
5
6
Dst

2. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan tugas pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang respon internasional terhadap kemerdekaan
Indonesia.

2) Mencari informasi secara online tentang I respon internasional terhadap


kemerdekaan Indonesia dan pengaruhnya terhadap bangsa Indonesia pada masa
kini

Anda mungkin juga menyukai