Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA

Mata pelajaran : Sejarah Indonesia

Kelas/Semester : XII / Semester genap

Materi Pokok : Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Alokasi Waktu : 45 Menit

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI

3.8 Mengevaluasi peran bangsa Indonesia 3.8.1. Menganalisis makna perdamaian,


dalam perdamaian dunia antara lain: terorisme, dan genosida yang
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, mengancam perdamaian dunia.
Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan 3.8.2. Menganalisis kesetaraan global
Jakarta Informal Meeting. dan lahirnya Liga Bangsa-Bangsa.
3.8.3. Mengevaluasi peran bangsa
Indonesia dalam perdamaian dunia
melalui, antara lain KAA, Misi
Garuda, Deklarasi Djuanda,
Gerakan Nonblok, ASEAN, OKI,
dan Jakarta Informal Meeting.
4.8 Menyajikan hasil telaah tentang peran 4.8.1 Membuat laporan tertulis tentang
bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia peran bangsa Indonesia dalam perdamaian
antara lain: KAA, Misi Garuda, Deklarasi dunia antara lain: KAA, Misi Garuda,
Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
OKI, dan Jakarta Informal Meeting serta ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal
menyajikannya dalam bentuk laporan Meeting
tertulis.

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi,
diharapkan siswa terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung, memiliki
sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan serta dapat menganalisis Peran
Indonesia dalam Perdamaian Dunia.
C. Materi Pembelajaran
1. Memahami Makna Perdamaian, Genosida, dan Terorisme yang mengancam
Dunia.
2. Kesetaraan Global dan Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa.
3. Peran Indonesia untk Perdamaian Dunia melalui Lembaga-lembaga Internasional.
D. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Examples non Examples, Learning community dengan
Discovery
Metode Pembelajaran : Ceramah, tanya jawab, diskusi, dan penugasan
(Lembar Kerja Siswa yang berisi pertanyaan sehubungan dengan materi yang telah
dijelaskan)
E. Media, Alat, dan bahan Pembelajaran
1. Media: Power point, Film
2. Alat/Bahan: Laptop, LCD, Spidol, Papan Tulis, kertas

F. Sumber Belajar
1. Hapsari, Ratna dan M. Adil. Sejarah Indonesia Kelompok Wajib untuk SMA/MA
Kelas XII. Jakarta: Erlangga, 2018.
2. Sumber Internet

G. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN KE 16
No Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar para


siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat serta
buku yang diperlukan). 10
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen Menit
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti Stimulasi 70
Menit
 Sebagai apersepsi, siswa mengamati gambar-
gambar yang pada halaman 171 buku pelajaran
Sejarah Indonesia kelas XII. Gambar ini berkaitan
dengan materi Peran Indonesia dalam Perdamaian
Dunia.
Pernyataan/Identifikasi Masalah

 Siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan hal-


hal yang mereka ketahui ataupun ingin mereka
tanyakan berkaitan dengan materi tersebut.
 Guru menyajikan materi secara singkat mengenai
Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia.

Pengumpulan Data

 Setiap siswa ditugaskan untuk mengerjakan tugas


halaman 179.

Pengolahan Data
 Siswa mecoba untuk mengerjakan dan menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang ada.
Verifikasi/Pembuktian

 Guru dan siswa secara bersama-sama membahas


tugas yang telah dikerjakan oleh siswa.
 Guru memberikan evaluasi terhadap hasil tugas
yang dikerajakan oleh siswa.
Penarikan Kesimpulan

 Guru mempersilahkan siswa untuk menarik


kesimpulan materi pembelajaran.
3. Penutup 1. Guru Menginformasikan tentang materi yang akan 10
di pelajari pada pertemuan berikutnya Menit
2. Guru menutup pelajaran dengan salam

PERTEMUAN KE 17
No Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar para 10


siswa. Menit
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat serta
buku yang diperlukan).
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti Stimulasi

 Guru mengulang kembali secara singkat tentang


materi pada pertemuan sebelumnya.
Pernyataan/Identifikasi Masalah

 Siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan hal-


hal yang mereka ketahui ataupun ingin mereka
tanyakan berkaitan dengan materi pada pertemuan
sebelumnya.
 Siswa dijelaskan mengenai materi kesetaraan
Global dan Lahirnya Liga Bangsa-Bangsa.
Pengumpulan Data
70
Siswa mencari dan mengumpulkan informasi dari
Menit
berbagai sumber yang lain terkait materi yang sedang
dibahas.
Pengolahan Data
Siswa mengerjakan tugas menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang ada di halaman 182.
Verifikasi/Pembuktian

 Siswa mengumpulkan tugas yang telah dikerjakan


kepada guru untuk dinilia.

Penarikan Kesimpulan

Guru mempersilahkan siswa untuk menarik kesimpulan


materi pembelajaran
3. Penutup 1. Guru memberikan mengevaluasi terhadap
kegiatan pembelajaran, terutama hal yang kurang
berkenan berkaitan dengan proses pembelajaran, 10
sebagai masukan untuk perbaikan. Menit
2. Guru menginformasikan tentang materi yang akan
di pelajari pada pertemuan berikutnya.
3. Guru menutup pelajaran dengan salam.

PERTEMUAN KE 18
No Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar para


siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat serta
buku yang diperlukan). 10
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen Menit
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti Stimulasi 70
Menit
 Guru menanyakan kepada siswa mengenai peran
Indonesia untuk perdamaian dunia yang siswa
ketahui.
Pernyataan/Identifikasi Masalah

 Siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan hal-


hal yang mereka ketahui ataupun ingin mereka
tanyakan berkaitan dengan materi tersebut.
 Guru menjelaskan secara singkat mengenai peran
Indonesia untuk perdamaian dunia melalui
lembaga-lembaga Internasional.
Pengumpulan Data

 Guru memberikan tugas halaman 200 yaitu


melengkapi tabel yang telah disediakan.
 Siswa mengumpulkan dan mencari sumber atau
informasi dari sumber-sumber lain terkait dengan
tugas yang diberikan.

Pengolahan Data
Siswa mencoba untuk melengkapi tabel yang disediakan
sesuai dengan materi yang telah dipelajari.
Verifikasi/Pembuktian

Guru memanggil secara acak beberapa siswa untuk


mempresentasikan hasil tugas yang telah dibuat.

Penarikan Kesimpulan

 Guru mempersilahkan siswa untuk menarik


kesimpulan materi pembelajaran
3. Penutup  Guru Menginformasikan tentang materi yang akan
di pelajari pada pertemuan berikutnya
 Siswa mengerjakan evaluasi halaman 202-206 di 10

rumah masing-masing dan dikumpulkan pada Menit

pertemuan selanjutnya.
 Guru menutup pelajaran dengan salam

PERTEMUAN 19
No Kegiatan Deskripsi Alokasi
Waktu

1. Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan menanyakan kabar para


siswa.
2. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif
untuk memulai proses KBM (kerapian, kebersihan
ruang kelas, menyediakan media dan alat serta
buku yang diperlukan). 10
3. Guru memantau kehadiran dengan mengabsen Menit
siswa.
4. Guru mempersilahkan salah satu siswa memimpin
doa.
5. Guru memberitahu tentang tujuan yang
diharapkan atau garis besar materi yang akan
dipelajari.
2. Kegiatan Inti Stimulasi 70
Menit
 Guru menjelaskan secara singkat mengenai tugas
diskusi artikel dan inkuiri yang akan dikerjakan
oleh siswa.
Pernyataan/Identifikasi Masalah

 Siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan hal-


hal yang mereka ketahui ataupun ingin mereka
tanyakan berkaitan dengan tugas tersebut.
Pengumpulan Data

 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang


terdiri dari 3-4 siswa.
 Masing-masing kelompok ditugaskan untuk
mendiskusi artikel halaman 207 dan mengerjakan
inkuiri, yaitu membuat makalah berdasarkan
gambar-gambar berbagai kegiatan presiden pada
forum internasional.
 Untuk menambah referensi setiap siswa
ditugaskan untuk mengumpulkan dan mencari
sumber atau informasi dari sumber-sumber lain
seperti Koran/surat kabar, makalah buku, atau
video dokumenter terkait dengan tugas yang
diberikan.

Pengolahan Data
 Setiap kelompok mencoba membuat deskripsi
tersebut berdasarkan hasil pengumpulan data atau
sumber yang telah diperoleh.
Verifikasi/Pembuktian

 Guru mempersilahkan beberapa kelompok secara


acak untuk mempresentasikan hasil diskusi dan
analisisnya.
 Guru memberikan evaluasi terhadap hasil
presentasi.
Penarikan Kesimpulan

 Guru mempersilahkan siswa untuk menarik


kesimpulan materi pembelajaran.
3. Penutup 1. Guru Menginformasikan tentang materi yang akan 10
di pelajari pada pertemuan berikutnya Menit
2. Guru menutup pelajaran dengan salam

H. PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis (Pilihan Ganda, Sebab-Akibat dan
Esai)
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : Uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : Lembar penilaian diskusi
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya
belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam
bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siswa yang mencapai nilai n (ketuntasan) < n < (maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Siswa yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP

Nama Satuan pendidikan : SMA


Tahun pelajaran :
Kelas/Semester : XII / Semester II
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia

KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK


NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

10

11

12

13

14

15
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT

16

LEMBAR AKTIVITAS PESERTA DIDIK

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XII
Kompetensi Dasar :
Mengevaluasi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara
lain: KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting.

Materi : Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.8.4. Menganalisis makna perdamaian, terorisme, dan genosida yang mengancam
perdamaian dunia.
3.8.5. Menganalisis kesetaraan global dan lahirnya Liga Bangsa-Bangsa.
3.8.6. Mengevaluasi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia melalui, antara lain
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Nonblok, ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting.
Petunjuk Belajar :

1. Baca secara seksama sebelum anda mengerjakan tugas


2. Bacalah buku dan literatur lain di media internet sebanyak-banyaknya untuk
memperdalam pemahaman anda
3. Untuk kegiatan pembelajaran tentang Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia
 Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa.
 Masing-masing kelompok ditugaskan untuk megerjakan tugas halaman 179,
yaitu membuat profil tokoh dunia yang pernah memperoleh nobel perdamaian.
 Menganalisis perbedaan genosida dan terorisme.
 Mendiskusikan artikel “di Paris, Indonesia Tegaskan Komitmen Dukung
Perdamaian di Palestina”.
 Membuat makalah dengan cara menganalisis gambar-gambar kegiatan para
presiden Indonesi dalam forum internasional.
Hasil Diskusi

4. Hasil diskusi dalam kelompok dipresentasikan didepan kelas. Guru memilih


kelompok yang akan mempresentasikan hasil diskusinya dengan menggunakan
talking stick, dimana kelompok terakhir yang memegang stick ketika lagu yang
dinyanyikan habis, maka kelompok tersebut yang akan mempresentasikan hasil
diskusinya didepan kelas.
5. Semua siswa mencatat hasil diskusi.
6. Membuat kesimpulan.
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : XII
Kompetensi Dasar :
Mengevaluasi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia antara
lain: KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
ASEAN, OKI, dan Jakarta Informal Meeting.

Materi : Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia

Indikator Pencapaian Kompetensi :


3.8.7. Menganalisis makna perdamaian, terorisme, dan genosida yang mengancam
perdamaian dunia.
3.8.8. Menganalisis kesetaraan global dan lahirnya Liga Bangsa-Bangsa.
3.8.9. Mengevaluasi peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia melalui, antara lain
KAA, Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Nonblok, ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting.
Untuk tes tertulis, soal dapat dilihat di buku paket Erlangga Sejarah Indonesia Kelas
XII, yaitu sebagai berikut.
Pilihan Ganda (halaman 202-205)
Sebab-akibat (halaman 205-206)
Esai (halaman 206)
INSTRUMEN PENILAIAN DISKUSI KELOMPOK

Nama Satuan pendidikan : SMA


Tahun pelajaran :
Kelas/Semester : XII / Semester II
Mata Pelajaran : Sejarah (Indonesia)

Nama siswa : ...............................

Kelas : ...............................

Nilai
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1. Partisipasi

2. Kemampuan menyampaikan pendapat

3. Kemampuan berargumentasi

4. Menghargai pendapat peserta diskusi

Jumlah Nilai

Skor Maksimum

Rentang skor 1-4

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

4 = amat baik
Bab 5

Tugas Halaman 179

2. Genosida:
1) Pengertian
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, genosida adalah ‘pembunuhan besar-
besaran terhadap suatu bangsa atau ras’.
 Kata genosida pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum dari Polandia
yang bernama Raphael Lemkin pada 1944. Dalam bukunya yang berjudul Axis
Rule in Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat, ia mengatakan kata
ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu genos yang berarti ‘ras’, ‘bangsa’, ‘rakyat’,
dan bahasa Latin, yaitu caedere yang berarti ‘pembunuhan’.
 Jadi, genosida dapat diartikan sebagai pembunuhan secara besar-besaran yang
dilakukan secara sistematis. Genosida dilakukan dengan maksud untuk
memusnahkan terhadap suku bangsa, ras, bangsa atau kelompok tertentu.
2) Contoh peristiwa
 Pembantaian terhadap suku Indian di Benua Amerika yang dilakukan oleh para
bangsa Eropa pada 1498.
 Pembantaian terhadap suku Aborigin di Australia oleh Kerajaan Britania Raya
(Inggris) pada 1788.
 Pembantaian terhadap lebih dari dua juta jiwa rakyat Kamboja oleh rezim Khmer
Merah pada 1975–1979.
 Pembantaian di Rwanda terhadap suku Hutu dan Tutsi sekitar 1994.

Terorisme:
1) Pengertian
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata terorisme memiliki arti
‘penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai
tujuan (terutama tujuan politik); praktik tindakan teror’. Adapun teroris diartikan
sebagai ‘orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut,
biasanya untuk tujuan politik’.
 Menurut Webster’s New World Dictionary (1989), teror memiliki pengertian
“suatu perbuatan yang menyebabkan atau menimbulkan perasaan takut kepada
seseorang’. Sementara itu, terorisme berarti ‘tindakan meneror dengan
menggunakan kekerasan atau mengancam untuk merusak moral, mengintimidasi,
dan menaklukkan (the act of terrorizing use force of threats to demoralize,
intimidate and subjugate)”.
 Ezzat E. Fattah, seorang ahli kriminologi, mendefinisikan terorisme berasal dari
kata teror. Kata teror dalam bahasa Latin disebut dengan terre yang artinya
menakut-nakuti. Adapun kata terorisme digunakan untuk menggambarkan
penggunaan teror secara sistematis.
 Dari beberapa definisi yang ada, terorisme dapat diartikan sebagai setiap tindakan
melawan hukum yang dilakukan dengan cara menebarkan teror secara meluas di
kalangan masyarakat. Teror tersebut dapat dilakukan melalui ancaman atau
kekerasan, baik yang terorganisasi maupun tidak, serta berakibat adanya
penderitaan fisik/psikis dalam waktu yang lama. Pada umumnya, terorisme dapat
dikategorikan sebagai tindak kejahatan yang luar biasa (extraordinary crime) dan
kejahatan terhadap kemanusiaan (crime against humanity).
2) Bentuk organisasi
Salah satunya Al-Qaeda.
3) Metode
 Penggunaan bom. Hampir 67% aksi-aksi teror yang pernah terjadi dilakukan
dengan menggunakan bom.
 Pembajakan juga pernah populer dilakukan antara 1960-an sampai 1970-an.
Contohnya adalah pembajakan terhadap kendaraan yang membawa bahan
makanan oleh kelompok Tupamaros di Uruguay. Pembajakan yang paling sering
dilakukan adalah pembajakan terhadap pesawat komersial.
 Pembunuhan yang merupakan bentuk aksi teror yang paling tua. Pada kasus ini,
umumnya yang menjadi sasaran adalah pejabat pemerintah, pengusaha, politisi,
dan figur publik yang berpengaruh di masyarakat.
 Pengadangan, penculikan, penyanderaan, perampokan, dan intimidasi.
4) Contoh peristiwa
 Kasus pengeboman Kedutaan Amerika di Pakistan pada 9 Mei 2002. Dalam hal
ini, kelompok Al-Qaeda membayar sejumlah teroris lokal di Pakistan untuk
merencanakan peledakan bom di luar Kedutaan Amerika Serikat. Tercatat ada 12
warga Pakistan yang menjadi korban.
 Beberapa aksi teror di Indonesia di antaranya, seperti pengeboman kediaman
Duta Besar Filipina di Jakarta pada 2000, pengeboman gerai KFC di Makassar
pada 2001, Paddy’s Club dan Sari Club di Kuta, Bali, pada Oktober 2002, Hotel
J. W. Mariot pada 2003, kantor Kedutaan Besar Australia pada 2004, pasar
tradisional di Palu pada 2005, serta
Hotel J. W. Marriot dan Ritz Carlton Jakarta pada 2009.

Pilihan Ganda

1. E 6. B 11. E 16. B
2. B 7. C 12. D 17. E
3. C 8. C 13. D 18. A
4. A 9. B 14. D 19. C
5. C 10. E 15. E 20. A

Pengganti soal.

17. Berikut yang tidak termasuk tujuan didirikannya ASEAN adalah . . . . (option sama
dengan di buku)

Sebab-Akibat
1. A
2. A
3. A
4. D
5. B
6. B
7. D
8. D
9. B
10. B

Esai

1. Kata genosida pertama kali digunakan oleh seorang ahli hukum dari Polandia yang
bernama Raphael Lemkin pada 1944. Dalam bukunya yang berjudul Axis Rule in
Occupied Europe yang diterbitkan di Amerika Serikat, ia mengatakan kata ini berasal
dari bahasa Yunani, yaitu genos yang berarti ‘ras’, ‘bangsa’, ‘rakyat’, dan bahasa Latin,
yaitu caedere yang berarti ‘pembunuhan’.
2. Dua peristiwa terorisme yang terjadi di dunia serta dampaknya:
1) Peristiwa:
Kasus pengeboman Kedutaan Amerika di Pakistan pada 9 Mei 2002. Dalam hal ini,
kelompok Al-Qaeda membayar sejumlah teroris lokal di Pakistan untuk
merencanakan peledakan bom di luar Kedutaan Amerika Serikat.
Dampak:
Tercatat ada 12 warga Pakistan yang menjadi korban.
2) Peristiwa:
Pada 11 September 2001, anggota kelompok Al-Qaeda diduga membajak empat
pesawat terbang komersial. Serangan pesawat pertama menyasar dan menghantam
menara utara gedung WTC. Serangan kedua menghantam menara selatan gedung
tersebut. Pesawat ketiga diarahkan ke Kementerian Pertahanan Amerika Serikat di
Pentagon. Pesawat keempat jatuh di sekitar Pennsylvania.
Dampak:
Serangan ini telah menewaskan sekitar tiga ribu orang. Pascaperistiwa 11 September,
Amerika Serikat kemudian mengumumkan perang terhadap terorisme. Langkah awal
Amerika Serikat adalah memerangi Al-Qaeda dengan melakukan serangan ke
Afganistan pada 7 Oktober 2001. Serangan AS ke Afganistan ini dilakukan karena
diduga Osama Bin Laden, pemimpin Al-Qaeda, ada negara itu.

3. Latar belakang terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa:


 Ketika Perang Dunia I berakhir, setiap negara yang terlibat merasakan penderitaan
dan kehancurannya, terutama bagi pihak yang kalah. Akibatnya, pemerintah dan para
pemimpin mulai berpikir tentang cara mengakhiri perang. Munculnya kesadaran
terhadap kesetaraan seluruh bangsa-bangsa di dunia kemudian direalisasikan dengan
pelaksanaan Konferensi Perdamaian di Paris pada 1919. Dalam konferensi ini,
Presiden Amerika Serikat Woodrow Wilson, Diplomat Inggris, Lord Robert Cecil,
dan tokoh persemakmuran, Jan Smuts, mengajukan usulan yang menjadi landasan
terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa (League of Nations).
 Visi Wilson tentang perdamaian antarnegara yang dipaparkan dalam pidatonya di
kongres tersebut kemudian dikenal dengan “14 poin”. Di antara 14 poin tersebut,
terdapat poin-poin mengenai langkah-langkah untuk mengakhiri diplomasi-diplomasi
rahasia, hak setiap bangsa untuk dapat memiliki pemerintahan yang bebas dari
campur tangan pihak luar, serta pembentukan Liga Bangsa- Bangsa (LBB).
Pengaruhnya bagi dunia:

 Misi LBB tidak dapat dikatakan gagal sama sekali karena dari September 1934–
Februari 1935 keanggotaannya telah menjadi 57 negara. Hal ini telah menyadarkan
anggotanya tentang dua hal penting. Pertama, tidak ada satu pun negara yang dapat
hidup sendiri. Kedua, sedapat mungkin menghindari perang untuk menyelesaikan
sengketa.
 LBB menginspirasi terbentuknya PBB.
4. Amerika Serikat tidak menjadi anggota LBB karena tidak mendapat persetujuan kongres.
5. Tiga tugas pokok Perserikatan Bangsa–Bangsa, yaitu sebagai berikut.
1) Memelihara perdamaian dunia.
2) Menjamin keamanan dunia.
3) Meningkatkan martabat manusia dengan jalan mengembangkan kehidupan ekonomi,
sosial, pendidikan, dan kesehatan.
6. Peran PBB dalam bidang keamanan:
1) Menyelesaikan sengketa antara Indonesia dan Belanda.
2) Menyelesaikan masalah penjajahan di beberapa negara di Afrika, menyelesaikan
konflik di Timur Tengah
Peran PBB dalam masalah kemanusiaan salah satunya mengesahkan The Universal
Declaration of Human Rights, yang berisi hak-hak asasi manusia yang diakui secara
universal.

7. Penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika dilatarbelakangi oleh beberapa faktor politik


yang berkembang pasca Perang Dunia II, yaitu sebagai berikut.
1) Bangsa-bangsa Asia dan Afrika merasa memiliki persamaan nasib, yaitu sejarah
penderitaan yang panjang ketika kolonialisme berkuasa.
2) Lahirnya kesadaran dari bangsa Asia dan Afrika untuk memperoleh kemerdekaan,
memperjuangkan kesetaraan, dan menentukan masa depannya sendiri.
3) Bagi negara yang telah merdeka, tetapi belum memiliki persatuan yang kuat, KAA
diharapkan dapat mencegah pengaruh negara-negara adikuasa yang saat itu tengah
berupaya berebut hegemoni dan berada dalam kondisi Perang Dingin.
8. Indonesia aktif dalam berbagai organisasi internasional dan Indonesia mengirimkan
pasukan Kontingen Garuda untuk bergabung dengan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB
sebagai wujud bantuan kepada PBB untuk menjaga perdamaian ke wilayah konflik.
Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga
perdamaian PBB sejak tahun 1957, yaitu ke Mesir.
9. Isi dari Deklarasi Djuanda kemudian dijadikan undang-undang, yaitu Undang-Undang
No. 4/PRP/tahun 1960 tentang Perairan Indonesia. Undang-Undang tersebut berbunyi:
Pasal 1:

1) Perairan Indonesia adalah laut wilayah Indonesia beserta perairan pedalaman


Indonesia.
2) Laut wilayah Indonesia adalah lajur laut selebar dua belas mil yang garis luarnya
diukur tegak lurus atas garis dasar atau titik pada garis dasar yang terdiri atas garis-
garis lurus yang menghubungkan titik-titik terluar pada garis air rendah daripada
pulau-pulau atau bagian pulau-pulau yang terluar dalam wilayah Indonesia, dengan
ketentuan bahwa jika ada selat yang lebarnya tidak melebihi 24 mil laut dan Negara
Indonesia tidak merupakan satu-satunya negara tepi, maka garis batas laut wilayah
Indonesia ditarik pada tengah selat.
3) Perairan pedalaman Indonesia adalah semua perairan yang terletak pada sisi dalam
dari garis dasar sebagai yang dimaksud pada ayat (2).
4) Mil laut adalah, seperenam puluh derajat lintang.
Pasal 2:

Pada peta yang dilampirkan pada peraturan ini, ditentukan dengan jelas letak titik-titik
serta garis-garis yang dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (2).

Pasal 3:

1) Lalu-lintas laut damai dalam perairan pedalaman Indonesia terbuka bagi kendaraan
air asing.
2) Dengan Peraturan Pemerintah dapat diatur lalu-lintas laut damai yang dimaksud pada
ayat (1).
Pasal 4:

1) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang ini mulai berlaku pada hari


diundangkannya.
2) Mulai hari tersebut pada ayat (1) tidak berlaku lagi Pasal 1 ayat (1) angka 1 sampai
dengan 4 “Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonnantie 1939” (Staatsblad
1939 No. 442).
10. OKI didirikan dengan tujuan antara lain sebagai berikut.
1) Memperkokoh dan memperkuat solidaritas di antara negara-negara yang menjadi
anggotanya. Mereka bekerja sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, negara-negara OKI
mendukung perjuangan umat muslim dalam melindungi kehormatan dan hak-
haknya.
2) Melakukan aksi bersama untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam, dan
memberi dukungan serta semangat terhadap pemerintah dan warga Palestina dalam
memperjuangkan hak-haknya serta kebebasan untuk berdiam di wilayahnya.
3) Anggota OKI akan selalu bekerja sama menentang diskriminasi sosial yang ada
dalam masyarakat dan segala bentuk penjajahan, serta menciptakan suasana yang
menguntungkan dan saling pengertian di antara negara anggota dan negara-negara
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai