Anda di halaman 1dari 3

TUGAS IPA KELAS IX A-B-C-D-E

LISTRIK STATIS

Konsep Dasar Listrik Statis


 Listrik statis (electrostatic) membahas muatan listrik yang berada dalam keadaan diam (statis).
 Listrik statis dapat menjelaskan bagaimana sebuah penggaris yang telah digosok-gosokkan ke rambut dapat
menarik potongan-potongan kecil kertas.
 Gejala tarik menarik antara dua buah benda seperti penggaris plastik dan potongan kecil kertas dapat
dijelaskan menggunakan konsep muatan listrik.
 Berdasarkan konsep muatan listrik, ada dua macam muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negatif.
 Muatan listrik timbul karena adanya elektron yang dapat berpindah dari satu benda ke benda yang lain.
 Benda yang kekurangan elektron dikatakan bermuatan positif, benda dikatakan bermuatan positif apabila
jumlah muatan positif (proton) lebih banyak daripada muatan negative (elektron).
 Sedangkan benda yang kelebihan elektron dikatakan bermuatan negative, apabila jumlah muatan positif
(proton) lebih sedikit daripada jumlah muatan negative (elektron)
 Elektron merupakan muatan dasar yang menentukan sifat listrik suatu benda.
Muatan Listrik
a. Muatan listrik positif
b. Muatan listrik negatif
 Sifat Muatan Lisrik
a. Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak
b. Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik

 Dua buah benda yang memiliki muatan sejenis akan saling tolak menolak ketika didekatkan satu sama lain.
 Adapun dua buah benda dengan muatan yang berbeda (tidak sejenis) akan saling tarik menarik saat
didekatkan satu sama lain.
 Tarik menarik atau tolak menolak antara dua buah benda bermuatan listrik adalah bentuk dari gaya listrik
yang dikenal juga sebagai gaya coulomb.
 HUKUM COULOMB
“Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik sebanding dengan besar
muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda”.
Secara matematis dituliskan :
F = Gaya tarik/tolak dua buah muatan (N)
k = Konstanta (9.109 N.m2/C2)
Q1 , Q2 = muatan listrik (C)
r = jarak antara dua muatan (m)

Dik : Q1 = Q2 = +5 x 10-9 C Dit : F = ………N?


r = 0,5 cm = 0,005 m = 5 x 10-3
k = 9 x 109 Nm2/C2
Jawab :
F = 9 x 109 ( +5 x 10-9 x +5 x 10-9 )
(5 x 10-3)2
F = 9 x 109 ( +25 x 10-18 )
(5 x 10-3)2
F = 9 x 109 ( +25 x 10-18 )
5 x 10-6
F = 9 x 109 ( +5 x 10-18 x 10 6)
F = 45 x 10 9+-12 F = 45 x 10-3 N
Interaksi Benda Bermuatan Listrik
 Ketika penggaris plastik digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool berpindah
ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik tersebut bermuatan listrik negatif.
 Ketika ebonit digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool berpindah ke ebonit,
sehingga ebonit tersebut bermuatan listrik negatif.
 Ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, elektron-elektron pada batang kaca tersebut
berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca bermuatan positif

 Hal tersebut dikarenakan terjadi Induksi listrik. Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan pada
suatu benda karena pada benda tersebut didekati benda lain yang bermuatan listrik.
Contoh :
 Benda netral didekati benda bermuatan negatif, maka muatan-muatan negatif benda netral tertolak menjauh,
sedangkan muatan-muatan positif mendekati benda yang menginduksi.

 Benda netral didekati benda bermuatan positif, maka muatan-muatan positif benda netral tertolak menjauh,
sedangkan muatan-muatan negatif mendekati benda yang menginduksi.

 Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya muatan listrik pada suatu
benda.
Prinsip kerja elektroskop berdasarkan induksi listrik,
yaitu jika sebuah benda bermuatan listrik disentuhkan
kepala elektroskop maka muatan yang sejenis dengan
benda bermuatan listrik tadi akan ke daun elektroskop.
Akibatnya kedua daun elektroskop akan bermuatan
sejenis sehingga tolak menolak (daun elektroskop
membuka).

Medan Listrik
 Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi oleh gaya listrik.
Medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya listrik.

 Sifat-sifat garis gaya listrik


a. Garis gaya listrik berasal dari muatan positif menuju muatan negatif
b. Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan
c. Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat medan listriknya

Untuk menghitung kuat medan listrik digunakan persamaan :

E = Kuat medan listrik (N/C)


F = Gaya coulomb (N)
Q = muatan listrik (C)

Beda Potensial dan Energi Listrik


 Biasa disebut tegangan listrik adalah perbedaan jumlah elektron yang berada pada suatu arus listrik. Perbedaan
jumlah elektron ini dapat disebabkan karena adanya penumpukan elektron pada satu sisi sumber arus listrik dan
di sisi lain jumlah elektronnya lebih sedikit.
 Dua benda yang mempunyai beda potensial dapat menyebabkan terjadinya arus listrik, dengan syarat kedua
benda tersebut dihubungkan oleh suatu penghantar.
 Benda yang muatan listrik positifnya lebih banyak, maka dikatakan mempunyai potensial lebih tinggi.
Sedangkan benda yang muatan listrik negatifnya lebih banyak, dikatakan benda tersebut mempunyai potensial
lebih rendah.
 Contoh: perhatikan gambar di bawah ini!

++++ + +
++++ + +

A B

 Benda A memiliki muatan positif lebih banyak atau mempunyai potensial lebih tinggi daripada benda B. Dengan
demikian, arus listrik yang terjadi akan berasal dari benda A menuju ke benda B.
 Adanya arus listrik ini sebagai usaha penyeimbangan potensial antara A dan B, sehingga arus listrik seolah-olah
berupa arus muatan positif.

Rumus Beda Potensial

 Beda potensial listrik adalah banyaknya energi listrik yang dibutuhkan untuk mengalirkan muatan listrik dari ujung-
ujung penghantar.
 Hubungan antara energi listrik, muatan listrik, dan beda potensial listrik secara matematik dirumuskan sebagai
berikut.
V = beda potensial listrik (satuan Volt, V)
𝐖 W = energi listrik (satuan Joule, J)
V =
𝐐
Q = muatan listrik (satuan Coulomb, C)

UNTUK LEBIH MEMPERJELAS KALIAN LIHAT CONTOH SOAL HALAMAN 171, 174 DAN 177.

Anda mungkin juga menyukai