Anda di halaman 1dari 9

CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

OLEH KELOMPOK VIII KELAS J:

1. ADE LIA DIAN PRATIWI (1802622010477) (01)


2. NI PUTU RIKA SUTRISNAWATI (1802622010500) (24)
3. KADEK SURYA ADNYANA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR

TAHUN 2020
1.1 Pengertian Capital Asset Pricing Model (CAPM)

Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan sebuah model yang menggambarkan
hubungan antara risiko dan return yang diharapkan, model ini digunakan dalam penilaian
harga sekuritas (A model that describes the relationship between risk and expected return
and that is used in the pricing of risky securities).

Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. Model CAPM merupakan
pengembangan teori portofolio yang dikemukan oleh Markowitz dengan memperkenalkan
istilah baru yaitu risiko sistematik (systematic risk) dan risiko spesifik/risiko tidak sistematik
(spesific risk /unsystematic risk). Pada tahun 1990, William Sharpe memperoleh nobel
ekonomi atas teori pembentukan harga aset keuangan yang kemudian disebut Capital Asset
Pricing Model (CAPM).

Bodie et al. (2005) menjelaskan bahwa Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan
hasil utama dari ekonomi keuangan modern. Capital Asset Pricing Model (CAPM)
memberikan prediksi yang tepat antara hubungan risiko sebuah aset dan tingkat harapan
pengembalian (expected return). Walaupun Capital Asset Pricing Model belum dapat
dibuktikan secara empiris, Capital Asset Pricing Model sudah luas digunakan karena Capital
Asset Pricing Model akurasi yang cukup pada aplikasi penting.

Capital Asset Pricing Model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada
suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Capital Asset Pricing Model juga
mengasumsikan bhbahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan para
investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua aset dapat
diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun meminjamkan
pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak berisiko (fixed risk
free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio yang risikonya identik.

Capital Asset Pricing Model menyatakan bahwa dalam keadaan ekuilibrium, portofolio
pasar adalah tangensial dari rata-rata varians portofolio. Sehingga strategi yang efisien
adalah passive strategy. Capital Asset Pricing Model berimplikasi bahwa premium risiko
dari sembarang aset individu atau portofolio adalah hasil kali dari risk premium pada
portofolio pasar dan koefisien beta.

1.2 Asumsi-asumsi CAPM

1. Investor akan mendiversifikasikan portolionya dan memilih portofolio yang optimal


sesuai dengan garis portofolio efisien.

2. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return masa depan yang
identik.

3. Semua investor memiliki periode waktu yang sama.

4. Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat return yang
bebas risiko.

5. Tidak ada biaya transaksi, pajak pendapatan, dan inflasi.

6. Terdapat banyak sekali investor, sehingga tidak ada investor tunggal yang dapat
mempengaruhi harga sekuritas. Semua investor adalah price taker.

7. Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).

kapital Asset Pricing model mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada
suatu periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenaikeadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal. Kapital Asset Pricing model juga
mengasumsikan bahwa pasar saham yang ideal adalah pasar saham yang besar, dan
para investor adalah para price-takers, tidak ada pajak maupun biaya transaksi, semua
aset dapat diperdagangkan secara umum, dan para investor dapat meminjam maupun
meminjamkan pada jumlah yang tidak terbatas pada tingkat suku bunga tetap yang tidak
berisiko (fixed risk free rate). Dengan asumsi ini, semua investor memiliki portofolio
yang risikonya identik.
1.3 Equilibrium Pasar Modal

Equilibrium pasar modal adalah kondisi pasar pada saat harga-harga aktiva berada di tingkat
yang tidak memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif. Ekuilibrium
pasar terjadi jika harga-harga dari aktiva berada di suatu tingkat yang tidak dapat
memberikan insentif lagi untuk melakukan perdagangan spekulatif (Jones, 1995). Implikasi
dari asumsi ekuilibrium ini adalah :

1. Semua investor akan memilih portofolio pasar, yaitu portofolio yang berisi dengan semua
aktiva yang ada di pasar.

2. Portofolio pasar ini merupakan portofolio aktiva berisiko yang optimal, yaitu yang berada
di efficient frontier menurut Markowitz.

1.4 Portofolio Pasar

Portofolio pasar adalah portofolio yang berisi dengan semua aktiva yang ada di pasar. Semua
investor diasumsikan akan melakukam investasi di portofolio yang sama, yaitu portofolio
pasar. Asumsi ini berlaku karena asumsi-asumsi di CAPM, yaitu semua investor
menggunakan analisis yang sama yaitu metode Markowitz. Karena portofolio pasar
menggunakan semua aktiva berisiko, maka portofolio pasar ini merupakan portofolio dengan
diversivikasi yang sempurna.

1.5 Capital Market Line


“Garis pasar modal adalah garis yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi
portofolio efisien yang terdiri dari aktiva-aktiva berisiko dan aktiva bebas risiko”
(Jogiyanto, 2009). Garis pasar modal/Capital market line (CML) juga menggambarkan
hubungan antara besarnya risiko portofolio dengan expected return portofolio dalam
kondisi pasar yang ekuilibrium. Agar lebih jelas, maka garis pasar modal akan di
gambarkan sebagai berikut:
Keterangan :
E(Rp) : Expected return yang diminta untuk portofolio dengan risiko sebesar σp
Rf : Tingkat pengembalian bebas risiko
σm : Risiko dari return-return pasar
σp : Risiko portofolio dari return-return portofolio lainnya yang berada di CML

Berdasarkan gambar tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan, yaitu jika


portofolio pasar hanya berisi aktiva tidak berisiko, maka risikonya akan samadengan nol
(σp=0) dan return ekspektasinya sama dengan risk free (Rf). Selain itu jika portofolio
terdiri dari semua aktiva yang ada, maka risikonya G (Garis Pasar Modal) 30 adalah
sebesar (σm) dengan return ekspektasiannya sebesar E(Rm). Selisih antara [E(Rm)-Rf]
merupakan premium risiko dari portofolio pasar karena
menanggung risiko lebih besar, yaitu sebesar σm.
1.6 Security Market Line
“Garis pasar sekuritas adalah garis yang menunjukkan trade-off antara risiko
dan return ekspektasian untuk sekuritas individual“ (Jogiyanto,2009). Garis Pasar
Sekuritas/Security Market Line (SML) merupakan penggambaran secara grafis dari
model CAPM. Gambar dari SML secara jelas yaitu :
Keterangan :
E(Ri) : Tingkat pengembalian yang diharapkan
Rf : Tingkat pengembalian bebas risiko
[E(Rm)] : Tingkat pengembalian yang diharapkan atas portofolio pasar
Beta : Risiko sekuritas individual

1.7 PENJABARAN MODEL CAPM


Untuk portofolio pasar yang diasumsikan bahwa return sekuritas individual
berkorelasi dengan return pasar, risiko portofolio pasar dapat disederhanakan sebagai
berikut:

= (w1 . ?1,M + w2 . ?2,M + ... + wn . ?n,M)1/2?M

= (kontribusi sekuritas ke-1 untuk risiko portofolio + kontribusi sekuritas ke-2 untuk
risiko portofolio + ... + kontribusi sekuritas ke-n untuk risiko portofolio) ½Dengan
asumsi bahwa proporsi masing – masing sekuritas di dalam portofolio pasaradalah sama,
yaitu w1 = w2 = ... = wn, maka dapat dikatakan bahwa kontribusi masing –masing
sekuritas terhadap risiko portofolio pasar adalah tergantung dari besarnya kovarianreturn
sekuritas dengan portofolio pasar. Dengan demikian untuk sekuritas ke-i, kontribusi
risiko sekuritas ini terhadap risiko portofolio pasar adalah sebesar:
atau:E(Ri) = Rbr + i . [E(Rm) – Rbr]βyang merupakan persamaan CAPM. Dengan
demikian i dapat diartikan sebagai kovarian βreturn sekuritas ke-i dengan return
portofolio pasar dibagi dengan varian return portofolio pasar sebagai berikut:
Cara Lain Penjabaran CAPMKarena investor diasumsikan memegang portofolio pasar,
maka kontribusi risiko sebuahsekuritas terhadap kontribusi total risiko portofolio dapat
dianggap sebagai perubahan daririsiko portofolio akibat perubahan proporsi sekuritas
tersebut. Perubahan risiko portofolio pasar akibat proporsi suatu sekuritas dapat
dihitung dari turunan pertama total risiko mensubstitusikan ? (P) dengan
kontribusi risiko sekuritas individual terhadap risiko portofoliopasar, maka return
ekspektasian untuk sekuritas ke-i adalah:

atau:E(Ri) = Rbr + i . [E(Rm) – Rbr]

1.8 PENGUJIAN EMPIRIS TERHADAP CAPM

Model dari CAPM berikut:

E(Ri) = Rbr + i . [E(Rm) – Rbr]β

Merupakan model untuk return ekspektasian. Model ini tidak dapat diuji, karena
ekspektasian adalah nilai yang belum terjadi yang belum dapat diobservasi. Yang
dapat diobservasi sehingga dapat diuji adalah nilai yang sudah terjadi atau nilai historis
(ex post). Oleh karenaitu, supaya model CAPM ini dapat diuji, maka harus diubah
menjadi model ex post sebagaiberikut:
dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tambahan return ekpektasian untuk sekuritas
individual diakibatkan oleh tambahan risiko sekuritas individual yang diukur dengan
beta. Beta menentukan besarnya tambahan return ekspektasian untuk sekuritas individual
dengan asumsi bahwa untuk portofolio yang didiversifikasikan dengan sempurna, risiko
tidak sistematis cenderung menjadi hilang dan hanya risiko sistematis yang diukur
dengan beta. Beta untuk portofolio pasar adalah bernilai 1. Suatu sekuritas yang
mempunyai beta lebih kecil dari 1 dikatakan memiliki risiko lebih kecil dari risiko
portofolio pasar. Sebaliknya, suatu sekuritas yang mempunyai nilai beta lebih besar dari 1
dikatakan mempunyai risiko lebih besar dari risiko pasar. Jika suatu sekuritas memiliki
beta sama dengan 1, maka sekuritas ini memiliki return ekspektasi yang sama dengan
return ekspektasi portofolio pasar.
Sesuai dengan konsep CAPM, maka jika kita melakukan suatu pengujian empiris
terhadap CAPM, ada beberapa asumsi yang perlu dirumuskan (Brigham, and Gapenski,
Semakin tinggi risiko, maka semakin tinggi pula tingkat keuntungan yang diharapkan; (2)
Tingkat keuntungan memiliki hubungan yang linier dengan risiko; (3) Risiko tidak
sistematis tidak relevan, dalam artian tidak akan ada imbalan bagi pemodal untuk
memperoleh keuntungan yang lebih besar kalau mereka menanggung risiko tidak
sistematis; (4) Penyimpangan tingkat keuntungan sekuritas atau portofolio dari
equilibrium haruslah bersifat acak dan tidak bisa diketemukan cara untuk memanfaatkan
penyimpangan guna memperoleh excess profit. (5) Tidak ada biaya transaksi; (6) Tidak
ada pajak; (7) Seluruh investor adalah price takers; (8) Kuantitas dari keseluruhan assets
tersedia dan tetap
DAFTAR PUSTAKA

https://pdfslide.net/documents/penjabaran-model-capm-56bdcc94b9a45.html

https://emyezlina.blogspot.com/2018/11/contoh-makalah-capm-capital-asset.html

file:///C:/Users/user/Downloads/12-Article%20Text-28-1-10-20170222.pdf

Anda mungkin juga menyukai