Anda di halaman 1dari 3

EKOLOGI MANUSIA

TUGAS 3

OLEH
LAVENIA
041117982
UPBJJ : 18/PALEMBANG

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


BIDANG PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan aplikasi Hukum Minimum dari Liebig terhadap pembangunan nasional yang
berkelanjutan!
Jawab :
“Hukum minimum Liebig” merupakan konsep yang telah berkembang dalam ilmu
pertanian. Pada tahun 1828, Carl Sprengel mendalilkan teori nutrisi mineral tanaman,
yang menyatakan bahwa tanaman membutuhkan unsur-unsur mineral untuk berkembang.
"emudian teori ini diformulasikan ke dalam hukum minimum (van der ploeg et al. 1999)
Hukum ini lebih populer melalui buku yang ditulis oleh seorang ahli agronomi, Justus von Liebig
(1855). Hal ini disebabkan oleh isi bukunya lebih bersifat umum dan membahas isu terbaru pada
masa itu, mengenai pertumbuhan populasi dan ancaman kelaparan. Pada  buku tersebut tersisip
tulisan Liebig yang menyatakan bahwa pertumbuhan tidak dikendalikan oleh total sumberdaya
yang tersedia, tetapi dikendalikan oleh sumberdaya yang  paling sedikit (faktor pembatas) (Jerz
2013)
Maksud aplikasi Minimum dari Liebig terhadap pembangunan nasional yang berkelanjutan,
dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pertanian di dalam suatu negara itu berpengaruh juga
terhadap pembangunan nasional berkelanjutan.

2. Sebutkan dan jelaskan undang-undang tentang pengelolaan lingkungan hidup (minimal 3)!
Jawab :
1. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) menurut UU no 32 tahun 2009
pasal 1 ayat (2) adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan
lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum. UU disahkan di Jakarta, 3 Oktober 2009 oleh
Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, Andi
Mattalatta.
Dalam UU ini tercantum jelas dalam Bab X bagian 3 pasal 69 mengenai larangan dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi larangan melakukan
pencemaran, memasukkan benda berbahaya dan beracun (B3), memasukkan limbah ke
media lingkungan hidup, melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar, dan lain
sebagainya.
2 .UU no 18 tahun 2013 pasal 1 ayat (7) adalah Pencegahan perusakan hutan adalah
segala upaya yang dilakukan untuk menghilangkan kesempatan terjadinya perusakan
hutan.
3. Undang-undang nomor 18 tahun 2018 pasal 5 (ayat 1) adalah Dalam rangka
pencegahan perusakan hutan, Pemerintah membuat kebijakan berupa:
a.koordinasi lintas sektor dalam pencegahan dan pemberantasan perusakan hutan;
b.pemenuhan kebutuhan sumber daya aparatur pengamanan hutan;
c.insentif bagi para pihak yang berjasa dalam menjaga kelestarian hutan;
d.peta penunjukan kawasan hutan dan/atau koordinat geografis sebagai dasar yuridis
batas kawasan hutan; dan
e.pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pencegahan dan pemberantasan
perusakan hutan.
3. Pada suatu proyek pembangunan, seringkali sumberdaya manusia yang lemah menjadi
korban dan menimbulkan kerugian sosial-ekonomi yang harus dibayar mahal (biaya sosial).
a. Jelaskan tentang biaya sosial yang dimaksud pada uraian di atas! (Maksimal skor 15)
Jawab :
Social cost atau biaya sosial adalah biaya pribadi yang ditanggung oleh individu yang
terlibat langsung dalam transaksi plus dengan biaya eksternal yang ditanggung oleh
pihak ketiga yang tidak terlibat langsung dalam transaksi.
Biaya pribadi dibayarkan oleh perusahaan dan harus dimasukkan dalam keputusan
produksi, maksud uraian di atas adalah Sumber daya manusia yang kurang memadai
atau kurang nya pengetahuan dan ahli di bidang nya yang menimbulkan kerugian,
perusahaan telah membayar biaya sosial tetapi tidak sesuai dengan usaha yang
pegawai berikan.
b. Keuntungan apa yang diperoleh dari pemrakarsa pembangunan atas pengeluaran biaya
sosial tersebut? (Maksimal skor 15)
Jawab :

Anda mungkin juga menyukai