Anda di halaman 1dari 2

Organisasi mahasiswa atau organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan di perguruan tinggi

yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh , dan untuk mahasiswa. Menurut Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudyaan RI Nomor 155/U/1998 Tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan
di Perguruan Tinggi, menyebutkan bahwa “Organisasi Kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah
wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan
kecendikiaan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi”. 1 Adanya organisasi
kemahasiswaan membuktikan bahwa kampus merupakan miniatur dari pemerintahan negara. Sama
seperti system pemerintahan negara, organisasi kemahasiswaan juga terbagi berdasarkan prinsip trias
politika.

Teori pembagian kekuasaan (distribution of power) pertama kali dikemukakan oleh Montesquieu yang
disebut dengan teori trias politika yang membagi kekuasaan dan tanggung jawab berkaitan dengan
pemerintahan terdiri dari: kekuasaan legislatif, kekuasaan eksekutif, dan kekuasaan yudikatif. 2 Ketiga
pembagian kekuasaan ini bersifat mandiri antara satu sama lainnya tetapi tidak terlepas dari sistim
kontrol antara kekuasaan tersebut. Trias politika merupakan konsep pembagian kekuasaan yang
berfungsi untuk mencegah timbulnya sebuah kekuasaan yang absolut yang pada akhirnya akan berujung
pada penyalahgunaan kekuasaan dan kesewenang-wenangan penguasa.

Lembaga legislative merupakan lembaga yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan dan
peraturan. Pada organisasi kemahasiswaan Universitas Diponegoro, organisasi yang memegang
kekuasaan legislative adalah Senat Mahasiswa. Senat Mahasiswa berfungsi untuk menampung aspirasi
mahasiswa, dan sebagai badan kelengkapan non structural Organisasi Kemahasiswaan UNDIP di bawah
Pembinaan Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. Senat Mahasiswa berwenang untuk Ikut serta
dalam pengambilan keputusan dalam penyusunan Renstra, PPO dan GBHK Kemahasiswaan; Mengajukan
dan berhak mendapatkan tanggapan, jawaban serta tindak lanjut atas usul, saran dan rancangan
kebijakan kepada Pimpinan Universitas yang berkaitan dengan kepentingan mahasiswa; Mengetahui
alokasi pendanaan kegiatan kemahasiswaan ditingkat universitas; Mempunyai hak inisiatif, hak angket,
hak interplasi, hak budget, dan hak mosi tidak percaya terhadap kepengurusan BEM UNDIP dan UKM;
berhubungan langsung dengan BEM UNDIP dan UKM. 3 Melalui konsultasi dengan Pembantu Rektor
bidang Kemahasiswaan, SM UNDIP memiliki tugas untuk Menyerap dan memperjuangkan seluruh
aspirasi mahasiswa UNDIP yang berkaitan dengan Pengembangan Kemahasiswaan di UNDIP sebagai
bahan dalam penyusunan Renstra, PPO dan GBHK; dan memberikan masukan dalam penyusunan
Rencana Strategi (Renstra) Pengembangan Organisasi Kemahasiswaan UNDIP kepada Rektor. 3

Lembaga eksekutif merupakan lembaga yang menjalankan kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh
lembaga legislative. Pada organisasi kemahasiswaan Universitas Diponegoro, organisasi yang memegang
kekuasaan eksekutif adalah Badan Eksekutif Mahasiswa. Badan Eksekutif Mahasiswa adalah lembaga
pelaksana sekaligus koordinator penyelenggaraan kegiatan kemahasiswaan di bawah Pembinaan
Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan. Badan Eksekutif Mahasiswa memiliki kewenangan untuk Ikut
serta dalam penyusunan Renstra, PPO dan GBHK Kemahasiswaan dalam Muswa; Bertindak atas nama
Mahasiswa UNDIP baik ke dalam maupun ke luar Universitas; Mempunyai hak jawab atas teguran dari
SM UNDIP berkaitan pelaksanaan PPO dan kesesuaian program kerja dengan GBHK; Mempunyai hak
banding apabila terjadi pembekuan kepengurusan BEM UNDIP didukung dengan alat bukti yang cukup;
Memberikan teguran kepada BSO yang tidak melaksanakan PPO dan Program Kerja sesuai dengan
GBHK; dan Membekukan kepengurusan dengan persetujuan Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan
apabila telah mendapat teguran 3 kali tetap melakukan pelanggaran terhadap PPO dan GBHK. 3 Melalui
konsultasi dengan Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan, Badan Eksekutif Mahasiswa UNDIP
memiliki tugas untuk Menyerap aspirasi mahasiswa UNDIP yang berkaitan dengan Pengembangan
Kemahasiswaan; Menyusun Visi, Misi dan Tujuan BEM; Memberikan masukan dalam penyusunan
Renstra Pengembangan Kemahasiswaan UNDIP kepada Rektor; dan Membuat program kerja dengan
mengacu pada Renstra dan GBHK.3

Anda mungkin juga menyukai