Nyu B2 DeanandaLourenaAsti 181810201047 Modul5
Nyu B2 DeanandaLourenaAsti 181810201047 Modul5
DAFTAR ISI……………………………………………………………………...ii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….....iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….…..v
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 2
1.3 TUJUAN ............................................................................................... 2
1.4 MANFAAT ........................................................................................... 2
ii
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 25
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB 1. PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan tercapai pada ekperimen Diraksi Fraunhofer adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui pengaruh perubahan slit spacing terhadap pola difraksi.
2. Mengetahui pengaruh perubahan slit width terhadap pola difraksi.
3. Mengetahui pengaruh perubahan besar radian terhadap pola difraksi pada slit
space dan slit width yang konstan
1.4 Manfaat
Manfaat pada eksperimen Difraksi Fraunhofer dalam kehidupan sehari-hari
adalah Hologram. Hologram adalah salah satu teknologi bagus yang
menjanjikan kita masa depan yang luar biasa. Hologram pada dasarnya
memanfaatkan difraksi untuk menghasilkan kesan 3D pada gambar. Versi
gambar yang berbeda dapat terdifraksi dan mencapai lensa dari berbagai sisi,
semuanya membentuk pola interferensi. Pola ini kemudian dibuat jatuh pada
pelat holografik. Terakhir, memberi kita pengalaman 3 Dimensi
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah
Tahun Francesco Maria Grimaldi menjelaskan Fenomena difraksi dengan
nama latin diffringer yang berarti to break into pieces yaitu sifat gelombang yang
dapat terurai menjadi potongan-potongan gelombang. Potongan gelombang
tersebut dapat bergabung kembali dalam suatu resolusi optis. Menurut Francesco
Marian Grimaldi “diffraction” yaitu suatu karakteristik umum dari fenomena
gelombang yang terjadi saat muka gelombang yaitu suara, materi gelombang atau
cahaya yang terhalang (J. L. Aubert, 1760).
Proses pembelokan cahaya ke belakang penghalang disebut peristiwa
difraksi. Difraksi pertama kali diungkapkan oleh Francesco Maria Grimaldi (1618-
1663) namun Newton tidak menerima kebenaran teori tentang gelombang cahaya,
sedangkan Huygens tidak mempercayai difraksi ini walaupun Huygens yakin akan
teori gelombang cahaya. Huygens berpendapat bahwa gelombang sekunder hanya
efektif pada titik-titik singgung dengan selubungnya saja, sehingga tidak
memungkinkan terjadinya difraksi. Perhitungan difraksi pada hakekatnya sulit
dilakukan, walaupun prinsip yang digunakan sangat sederhana(Tjia, 1993).
2.2 Definisi
Eksperiman difraksi Fraunhofer merupakan eksperiman yang menggunakan
laser He Ne sebagai sumber cahaya masukan yang telah ditentukan pola difraksi
dari keluaran gelombang cahaya yang melewati celah. Dari sumber laser dihasilkan
gelombang cahaya yang kemudian mengalami difraksi. Difraksi yaitu interferensi
gelombang cahaya yang berasal dari bagian-bagian suatu medan gelombang.
Medan gelombang merupakan suatu celah dari penjelasan tersebut didapatkan
bahwa difraksi merupakan bagian interferensi yang spesifik hanya pada satu
gelombang masukan saja (Sutarman,2003).
Menurut (Zemansky,1999) celah ganda, pada pola difraksi interferensi
Fraunhofer dua celah sama dengan pola interferensi untuk dua celah sempit yang
dimodulasi oleh pola difraksi celah tunggal.
3
4
Untuk sudut yang sangat kecil, (yang hampir selalu begitu, seperti asumsi
sebelumnya), di tuliskan persamaan sebagai berikut :
𝜆𝐿
𝑦𝑚 = 𝑚 𝑑
(2.2)
𝑠𝑖𝑛 2 𝑁 𝛽
𝐼 − 𝐼𝑠 (2.3)
𝑠𝑖𝑛 2 𝛽
Dimana :
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼
𝐼 − 𝐼0 (2.4)
𝛼2
misalkan N adalah celah yang berupa kisi. Kisi-kisi ini digunakan untuk mengukur
panjang gelombang dan untuk mengetahui struktur dan intensitas garis-garis
spektrum.maka besar Intensitas difraksi untuk celah dapat dirumuskan sebagai
berikut :
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼 𝑠𝑖𝑛 2 𝑁 𝛽
𝐼 − 𝐼0 (2.6)
𝛼2 𝑠𝑖𝑛 2 𝛽
Dimana
𝛼 = (𝜋 / 𝜆) 𝑑 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝛽 = (𝜋 / 𝜆) 𝑓 𝑠𝑖𝑛 𝜃
bentuk dari intensitas difraksi merupakan kombinasi dari bagian difraksi sin2α/α2
dari masing-masing celah dan bagian interferensi sin2Nβ/sin2 β merupakan sumber
celah. Pola difraksi untuk sejumlah celah akan mempunyai sebuah envelop sin 2α/α2
(difraksi celah tunggal) dimana memodifikasi intensitas pola interferensi celah
banyak sin2Nβ/sin2β. Untuk celah ganda (N sama dengan 2) factor , maka
persamaanya dapat dituliskan
𝑠𝑖𝑛 2 𝑁𝛽
− 4 𝑐𝑜𝑠 2 𝛽 (2.7)
𝑠𝑖𝑛 2 𝛽
𝑠𝑖𝑛 2 𝛼
𝐼 = 4 𝐼0 𝑐𝑜𝑠 2 𝛽 (2.8)
𝛼2
6
7
8
Start
Web Simulator
dibuka
END
4
4
4 100 100
4 200 100
4 300
4 dst
Slit (rad =
0,005)
dst
3.3.2 Grafik
Grafik pada eksperimen Difraksi Fraunhofer adalah sebagai berikut :
iradiance
angle (rad)
Gambar 3.3 Grafik hubungan intensitas terhadap radian
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil dari eksperimen Difraksi Fraunhofer adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Difraksi Franhoufer Rad 0,02
Slit Slit Width Slit Gambar Pola Difraksi
Spacing
(rad =
0,02)
2 50 30
2 50 50
2 50 70
11
12
2 50 90
2 50 110
2 50 130
2 50 150
2 75 50
13
2 100 50
2 125 50
2 150 50
2 175 50
2 200 50
14
2 50 30
2 50 50
2 50 70
2 50 90
15
2 50 110
2 50 130
2 50 150
2 75 50
2 100 50
16
2 125 50
2 150 50
2 175 50
2 200 50
17
4 100 100
4 100 125
4 100 150
4 100 175
18
4 100 200
4 100 225
4 100 250
4 100 100
4 200 100
19
4 300 100
4 400 100
4 500 100
4 600 100
20
4 100 100
4 100 125
4 100 150
4 100 175
21
4 100 200
4 100 225
4 100 250
4 100 100
4 200 100
22
4 300 100
4 400 100
4 500 100
4 600 100
4.2 Pembahasan
Eksperimen Difraksi Fraunhofer yang telah dilakukan menghasilkan empat
jenis data pengamatan. Pengamatan pertama yaitu pengaruh perubahan slit
spacing terhadap pola difraksi. Menurut hasil pengamatan, saat slit spacing
divariasi akan berdampak pada gelombang merah, dimana gelombang merah
menunjukkan titik gelap terang. Saat slit spacing dinaikkan maka semakin
banyak titik gelap terang yang dapat diamati
23
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada hasil eksperimen Difraksi Fraunhofer adalah sebagai berikut:
1. Semakin besar slit spacing maka akan semakin banyak titik gelap terang
yang dapat diamati
2. Semakin besar slidth with makan nilai simpangan semakin mendekati titik
terang pusat.
3. Variasi radian terhadap slit spacing dan slit width konstan berpengaruh
terhadap intensitas
5.2 Saran
Sebelum melakukan eksperimen praktikan terlebih dahulu harus mempelajari
materi yang akan dipraktikumkan terlebih dahulu. Praktikan sebelumnya harus
mencoba simulasi yang diberikan supaya saat eksperimen dilakukan tidak
menemukan kendala. Praktikan harus teliti, karena eksperimen secara langsung dan
secara virtual sangat berbeda.
24
DAFTAR PUSTAKA
25
LAMPIRAN
2 50 30
2 50 50
2 50 70
2 50 90
31
2 50 110
2 50 130
2 50 150
2 75 50
2 100 50
32
2 125 50
2 150 50
2 175 50
2 200 50
33
B. Tabel untuk rad 0,03
Slit (rad = Slit Slit Gambar Pola Difraksi
0,03) Width Spacing
2 50 30
2 50 50
2 50 70
2 50 90
34
2 50 110
2 50 130
2 50 150
2 75 50
2 100 50
35
2 125 50
2 150 50
2 175 50
2 200 50
36
C. Tabel untuk rad 0,004
Slit Slit Slit Gambar Pola Difraksi
Width Spacing
(rad =
0,004)
4 100 100
4 100 125
37
4 100 150
4 100 175
4 100 200
4 100 225
4 100 250
38
4 100 100
4 200 100
4 300 100
4 400 100
4 500 100
39
4 600 100
40
4 100 100
4 100 125
4 100 150
4 100 175
4 100 200
41
4 100 225
4 100 250
4 100 100
4 200 100
4 300 100
42
4 400 100
4 500 100
4 600 100
43