Anda di halaman 1dari 6

Lana Asfaradilla & Hadjiman Yotosudarmo | Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra

Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra


Lana Asfaradilla1, Hadjiman Yotosudarmo2
1
Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Bagian Ilmu Telinga Hidung Tenggorokan Rumah Sakit Ahmad Yani, Kota Metro, Lampung

Abstrak
Inverted papilloma merupakan tumor jinak epitelial yang paling banyak ditemukan pada rongga hidung. Tumor ini
menggambarkan kelompok lesi tumor jinak yang berasal dari permukaan mukosa traktus sinonasal. Penyebab pasti
papiloma inverted belum diketahui, diduga alergi, inflamasi kronik, dan karsinogen berhubungan dengan pajanan serta
infeksi virus papiloma Pada pemeriksaan hidung, cavum nasi sinistra didapatkan terdapat massa berwarna putih kelabu
yang permukaannya licin. Pasien didiagnosis dengan Tumor cavum nasi sinistra suspek inverted papilloma. Terapi yang
direncanakan adalah ekstirpasi biopsi tumor cavum nasi sinistra dan pemeriksaan histopatologi sampel hasil biopsi.

Kata kunci: ekstirpasi, inverted papilloma, traktus sinonasal

45-Year-Old Male with Inverted Papilloma on the Left Nasal Cavity


Abstract
Inverted papilloma is the most common epithelial benign tumor found in the nasal cavity. This tumor represents a group of
benign tumor lesions originating from the surface of the synaponal tract mucosa. The exact cause of inverted papilloma is
not known, suspected allergies, chronic inflammation, and carcinogens are associated with exposure and viral infection of
papilloma. On examination of the nose, the cavum of rice is found in the presence of a grayish white mass whose surface is
slippery. Patients were diagnosed with cavum tumus in suspected inverted papilloma suspect. The planned therapy was
extirpation biopsy of cystic cavum tumors and the histopathological examination of biopsy samples.

Keywords: Extirpation, inverted papilloma, sinonasal tract

Korespondensi: Lana Asfaradilla | Jl. Soemantri Brojonegoro, Gedong Meneng, Bandar Lampung | HP. 085273432077 | E-
mail: lanaasfara@gmail.com

Pendahuluan
Inverted papilloma merupakan tumor Inverted papilloma ini merupakan tumor
jinak yang berasal dari pseudostratified ciliated jinak epitelial yang paling banyak ditemukan
columnar epithelium regio sinonasal, umumnya pada rongga hidung. Tumor ini
dinding lateral rongga hidung kebanyakan pada menggambarkan kelompok lesi tumor jinak
meatus media, jarang dari septum nasi yang berasal dari permukaan mukosa traktus
ataupun sinus paranasal.1 sinonasal.3
Kavum nasi berbentuk terowongan dari Sinus paranasal merupakan hasil
depan ke belakang, dipisahkan oleh septum pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga
nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi terbentuk rongga didalam tulang. Ada empat
kanan dan kiri. Tiap kavum nasi mempunyai 4 sinus paranasal, mulai dari yang terbesar yaitu
buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid, dan
inferior, dan superior.2 sinus sphenoid kanan dan kiri. Semua sinus
Dinding medial dibentuk oleh septum mempunyai muara (ostium) ke dalam rongga
nasi. Septum nasi dibentuk oleh tulang dan hidung.3
tulang rawan. Dilapisi oleh perikondrium pada Tumor sinonasal ini masih jarang
bagian tulang rawan dan periosteum pada ditemukan 0,5%-4% dari seluruh tumor hidung
bagian tulang, sedangkan di luarnya dilapisi dan sinus paranasal, menyerupai polip tetapi
juga dengan mukosa nasal. lebih padat bila dibandingkan polip nasi,
Pada dinding lateral terdapat empat biasanya bersifat unilateral. Tumor pada
konka. Yang terbesar dan letaknya paling rongga hidung dan sinus paranasal pada
bawah ialah konka inferior, kemudian yang umumnya jarang ditemukan pada praktik
lebih kecil ialah konka media, lebih kecil lagi sehari-hari, baik yang jinak maupun yang
ialah konka superior, sedangkan yang terkecil ganas.3
ialah konka suprema. Konka suprema ini Di Indonesia sendiri maupun di luar
biasanya rudimenter.2 negeri, persentase ditemukannya jenis

Majority | Volume 6 | Nomor 3 |Juli 2017| 109


Lana Asfaradilla & Hadjiman Yotosudarmo | Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra

tumor yang ganas hanya sekitar 1% anogenital. HPV 11, HPV 6, HPV 16, dan HPV 18
dari temuan keganasan pada seluruh tubuh telah dapat diidentifikasi pada papiloma
atau sekitar 3% dari seluruh temuan keganasan inverted. Beberapa penelitian dengan
pada kepala dan leher. Insiden terjadi lebih menggunakan teknik hibridasi dan reaksi rantai
banyak pada laki-laki dibandingkan polimerase memperlihatkan bahwa HPV 11
perempuan, dengan perbandingan 3:1. dan HPV 6 berhubungan dengan banyak kasus
Umumnya terjadi padaa usia dekade 50-70 papiloma tipe fusiform tetapi sangat jarang
tahun dan rata-rata berusia 53 tahun. Akan pada tipe silindrikal dan inverted.
tetapi, inverted papilloma pernah ditemukan Secara anatomi, inverted papilloma
pada usia remaja dan anak-anak, dan usia yang dapat dibagi menjadi dua yaitu papiloma
lebih tua.4 dinding lateral dan papilloma septal. Kedua
Tumor sinonasal tumbuh secara lokal, jenis papilloma ini menunjukkan pola yang
bersifat agresif dan mempunyai angka berbeda. Papilloma septal hanya berada di
rekurensi yang cukup tinggi. Tumor ini dapat septum nasi dan jarang melibatkan kavum
berubah menjadi ganas sehingga sangat nasalis. Bentuk keganasan jarang dijumpai
penting untuk mengetahui gejalanya secara pada papilloma septal. Pada papilloma dinding
lebih dini. Pada laporan ini, penulis akan lateral sering mengenai beberapa tempat
membahas mengenai kasus seorang pasien seperti dasar dari kavum nasi, sinus para
yang datang ke poli klinik dengan keluhan nasalis dan duktus nasolakrimalis. Bentuk
utama hidung kiri tersumbat yang sudah mulai keganasan sering dijumpai pada jenis ini.5
dirasakan sejak 13 tahun yang lalu. Secara histologi, papilloma dapat dibagi
Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan menjadi tiga yaitu (1) bentuk papillary atau
yang dilakukan, pasien memiliki tumor pada bentuk fungiform, tipe ini menunjukkan
cavum nasi sinistra dengan kecurigaan inverted proliferasi epitel dengan jaringan ikat sebagai
papilloma. Penulis akan menyertakan intinya, inversi dari epitel tidak terlihat pada
bagaimana penegakan diagnosis pada pasien jenis ini, (2) inverted papilloma (klasik) pada
dan bagaimana membedakannya dengan tipe ini pertumbuhan epitel dominan berada di
diagnosis banding lain, misalnya polip nasi. bawah stroma, (3) papiloma sel kolumnar,
Penyebab pasti papiloma inverted belum merupakan varian dari papiloma yang ada di
diketahui. Beberapa teori telah diajukan, kavum nasi, sel pada tipe ini adalah sel
meliputi alergi, inflamasi kronik dan karsinogen kolumnar dan pada tipe ini angka rekurensi
berhubungan dengan pajanan serta infeksi dan keganasannya lebih tinggi dari tipe lain.
virus papiloma. Alergi merupakan penyebab Sinonasal SPs hampir selalu unilateral. 3
yang sudah agak ditinggalkan, dikarenakan gejala utama atribut karakteristik klinis dari
pasien-pasien penderita papiloma inverted tumor (1) kecenderungan untuk kambuh, (2)
mempunyai riwayat alergi yang negatif, selain kemampuan mereka untuk merusak struktur
itu papiloma sinonasal biasanya unilateral. sekitarnya, dan (3) kecenderungan mereka
Sinusitis paranasal sering ditemukan pada untuk dihubungkan dengan keganasan. Tingkat
penderita papiloma inverted dan ini kekambuhan lesi neoplastik sangat bervariasi
disebabkan oleh obstruksi tumor dibanding (0-78%), terutama tergantung pada jenis
dengan menyebabkan terbentuknya tumor. pendekatan bedah dan kelengkapan reseksi.6
Faktor ekstrinsik yang berhubungan Tingkat kekambuhan setelah rhinotomy
dengan polusi udara dan limbah industri yang lateral dan medial maxillectomy rendah
bersifat karsinogenik telah dipertimbangkan dibandingkan dengan setelah eksisi transnasal
sebagai kemungkinan penyebab timbulnya dengan Caldwell-Luc operasi (35%) atau non-
papiloma inverted. Beberapa virus telah lama endoskopik eksisi transnasal saja (58%),
dicurigai sebagai penyebab lesi-lesi neoplastik dimana tingkat kekambuhan secara signifikan
ini, dikarenakan virus-virus tersebut telah lebih tinggi asal multicentric dari SPs juga telah
diketahui mempunyai kecenderungan diusulkan sebagai faktor lain yang mengarah ke
membentuk papiloma-papiloma di berbagai tingkat kekambuhan tinggi, namun hal ini telah
organ tubuh.4 didokumentasikan hanya dalam beberapa
Human Papiloma Virus (HPV) merupakan kasus.7
epiteliotropik virus yang berimplikasi pada Karsinoma sel skuamosa adalah
kehamilan dan lesi malignansi pada traktus neoplasma ganas yang paling umum yang

Majority | Volume 6 | Nomor 3 |Juli 2017| 110


Lana Asfaradilla & Hadjiman Yotosudarmo | Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra

terkait dengan SPs. Jenis lain keganasan jarang keluarga yang pernah sakit seperti ini. Riwayat
dikaitkan dengan SPs adalah adenokarsinoma alergi dan asma pada keluarga disangkal
dan karsinoma sel kecil. Dari 3 subtipe SPs, penderita. Riwayat kelainan bawaan lahir dan
papillomas fungiform belum dilaporkan penyakit keganasan pada keluarga disangkal.
memiliki potensi ganas. Sebaliknya, papillomas Riwayat alergi tidak ada, dan ada riwayat
terbalik telah dilaporkan untuk berkembang merokok.
menjadi karsinoma pada 5-10% kasus. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
Papillomas Silinder tampaknya memiliki keadaan umum baik, kesadaran compos
frekuensi yang lebih tinggi (14-19%) dari mentis, tekanan darah 120/80 mmHg, denyut
asosiasi keganasan. Korelasi ada jelas antara nadi 88x/menit, pernapasan 18x/menit, dan
jumlah rekurensi atau interval antara suhu 36,00 C. Status generalis kepala, leher,
pengulangan dan pengembangan keganasan. thoraks, abdomen, maupun ekstremitas dalam
Lesi gabungan dari karsinoma sel batas normal.
skuamosa dan SP muncul untuk membentuk 3 Pada pemeriksaan hidung, cavum nasi
kategori histologis, dan kebanyakan pasien sinistra didapatkan terdapat massa berwarna
memiliki lesi di kelompok pertama dan kedua. putih kelabu, permukaan licin, konsistensi
Pada kelompok pertama, SP dan karsinoma sel lunak, tidak mudah berdarah saat disentuh,
skuamosa menempati wilayah anatomi yang tidak nyeri saat ditekan dan mengisi hampir
sama, tapi tidak ada bukti yang menunjukkan seluruh cavum nasi. Mukosa hidung tidak
bahwa papilloma menimbulkan karsinoma. hiperemis dan tidak ada sekret. Cavum nasi
Pada kelompok kedua, papiloma mengandung dextra dalam batas normal.
fokus karsinoma invasif. Pada kelompok ketiga, Septum nasi dextra dan sinistra tidak
karsinoma invasif berkembang setelah ditemukan Deviasi, dislokasi, maupun laserasi.
papilloma yang resected.5 Konka inferior dan media dextra telihat
hiperemis dan tidak terdapat edema.
Kasus Sedangkan konka inferior dan media sinistra
Pria usia 45 tahun datang dengan tertutup massa. Meatus inferior dan media
keluhan hidung kiri tersumbat secara terus dextra tidak ditemukan adanya polip. Tetapi
menerus yang dirasakan memberat sejak 3 pada meatus inferior dan media sinistra
bulan yang lalu. Pasien mengaku bahwa didapatkan massa warna putih kelabu yang
keluhan tersebut sudah mulai dirasakan sejak permukaannya licin, irregular, konsistensi
13 tahun yang lalu kemudian dirasakan lunak, tidak mudah berdarah saat disentuh,
memberat sekitar 3 bulan SMRS. Keluhan ini serta tidak nyeri saat ditekan.
muncul hanya pada hidung kiri tanpa dipicu Hasil pemeriksaaan penunjang yaitu
oleh perubahan cuaca atau debu. Akibat Leukosit 10,75 ribu/µL; eritrosit 5,27 juta/µL;
hidung pasien yang tersumbat, pasien merasa hemoglobin 15,3 g/dL; hematokrit 44%; MCV
penciumannya agak berkurang. 83,4 fl; MCH 29 pg; MCHC 34,8 g/dL; trombosit
Selain itu, pasien mengaku bahwa pasien 247 ribu/µL; masa perdarahan 2'00'; masa
sering bersin dan terkadang mengeluarkan pembekuan 12'00''; HbsAg Non reaktif.
cairan dari hidung yang disertai darah ataupun Pasien didiagnosis dengan Tumor cavum
nanah. Pasien terkadang merasa pusing. Pasien nasi sinistra susp. inverted papilloma. Terapi
juga mengeluhkan bahwa hidung kirinya yang direncanakan adalah ekstirpasi biopsi
tampak lebih besar dibanding kanan. Keluhan tumor cavum nasi sinistra dan pemeriksaan
demam, telinga berdenging, gangguan histopatologi sampel hasil biopsy tersebut.
pendengaran dan gangguan penglihatan Setelah diekstirpasi pasien dibolehkan
disangkal. Tidak ada keluhan rasa menelan rawat jalan dengan obat pulang berupa
ingus. Tidak ada keluhan mual ataupun ceftriaxone 2 x 500 mg, metronidazol 2 x 500
muntah. Riwayat sakit pada gigi dan gusi mg, dan natrium diclovenac 3 x 50 mg, dengan
disangkal. hidung tetap tertampon dan kontrol rutin.
Pasien belum pernah mengalami sakit
seperti ini sebelumnya. Riwayat alergi dan Pembahasan
asma disangkal. Riwayat mimisan dan infeksi Dari anamnesis didapatkan bahwa
hidung disangkal. Riwayat kelainan bawaan pasien datang dengan keluhan hidung
lahir disangkal. Pasien juga mengaku tidak ada tersumbat yang bersifat terus menerus dan

Majority | Volume 6 | Nomor 3 |Juli 2017| 111


Lana Asfaradilla & Hadjiman Yotosudarmo | Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra

bengkak pada rongga hidung sebelah kiri dan berusia 45 tahun, hal ini sesuai dengan teori
menyebabkan sumbatan pada hidung sehingga yang menyebutkan bahwa faktor resiko
pasien sulit untuk bernapas. Selain itu pasien Papilloma inverted meningkat pada laki-laki
juga mengeluhkan pilek dengan cairan yang dibandingkan dengan wanita dengan
keluar dari hidung berwarna jenrih serta kental perbandingan 2:1 dan insidensi kejadiannya
dan sering juga disertai keluarnya nanah dan memuncak pada usia 50 samapi 70 tahun.
darah. Hal ini sesuai dengan teori yang Riwayat alergi pada pasien dan keluarga
mengatakan bahwa pada pasien yang disangkal, sesuai teori biasanya pada penderita
didiagnosis menderita Papilloma inverted inverted papilloma riwayat alergi negatif.
datang dengan keluhan obstruksi hidung pada Pada pemeriksaan khusus rhinoskopi
salah satu rongga hidungnya (unilateral) anterior, pada pasien didapatkan massa
sebesar 64=78 % dan juga rhinorrhea purulent. polipoid unilateral pada cavum nasi sinistra
Adanya pus atau darah pada rinorea dapat yang menyebabkan obstruksi pada pasien.
terjadi akibat adanya infeksi pada jaringan Pada tindakan operatif, dapat terlihat bahwa
nekrosis tumor yang tumbuh tanpa adanya konka inferior atrofi dan terdesak oleh massa
vaskularisasi yang adekuat. tumor, sedangkan konka nasalis media sudah
Lamanya timbul gejala IP bervariasi tidak terbentuk lagi akibat destruksi dari
antara beberapa minggu sampai tahunan, tidak tumor. Hal ini sesuai dengan teori bahwa
ada gejala spesifik yang dapat membedakan IP kemungkinan konka media dan dinding medial
dan IP dengan keganasan. Gejala klinis pada IP sinus maksila merupakan tempat asal
adalah antara lain obstruksi hidung unilateral, tumbuhnya inverted papiloma tersering. Saat
hal ini terjadi karena adanya massa yang cukup memeriksa pasien, pertama-tama perhatikan
besar sehingga menyebabkan obstruksi saluran wajah pasien apakah ada asimetris atau
nafas; rinore, hal ini terjadi karena distorsi. Jika ada proptosis, perhatikan arah
penumpukan sekresi dari kavum nasi dan pendorongan bola mata. Jika mata terdorong
sekresi mukus yang berlebihan dari kelenjar ke atas berarti tumor yang berasal dari sinus
pada mukosa nasal; epistaksis, biasanya terjadi maksila, jika ke bawah dan lateral berarti
unilateral dan tidak dipicu oleh sesuatu. tumor berasal dari sinus frontal atau etmoid.
Epistaksis akan sembuh dengan sendirinya Pada pemeriksaan klinis akan didapatkan
tanpa pengobatan.8 massa tumor mirip dengan polip hidung tetapi
Gejala klinis lain yang dapat terjadi yaitu biasanya unilateral, umumnya terdapat pada
sakit kepala, hal ini terjadi karena adanya dinding lateral kavum nasi, namun tidak jarang
penyumbatan drainase dari sinus. Jika sakit juga ditemukan pada vestibulum, septum nasi,
kepala terasa terus-menerus dan nokturnal dasar nasofaring, sinus frontal dan spenoidal,
maka harus dicurigai adanya tranformasi serta sakus lakrimal, tetapi biasanya unilateral.
malignan yang merusak basis cranii; sinusitis Dijumpai massa polipoid unilateral yang
dan bengkak pada kedua hidung, hal ini karena mengisi kavum nasi yang menyebabkan hidung
adanya massa yang mengakibatkan obstruksi tersumbat. Inverted papilloma berbrntuk
dari drainase sinus.8 ireguler, biasanya berdarah jika disentuh,
Anosmia, adalah gejala lain yang bisa berwarna keabuan, mengisi penuh kavum nasi,
terjadi. Hal ini sangat jarang terjadi tetapi berlanjut dari vestibulum ke nasofaring.
dapat terjadi apabila mengenai kedua hidung; Septum nasi biasanya terdorong kontralateral.7
gangguan pendengaran, hal ini disebabkan Selanjutnya periksa dengan seksama
oleh adanya massa yang meluas ke nasofaring kavum nasi dan nasofaring melalui rinoskopi
dan melibatkan tuba eustachius. Tinitus juga anterior dan posterior. Deskripsi massa sebaik
dapat terjadi tetapi sangat jarang; epifora, hal mungkin, apakah permukaannya licin,
ini disebabkan oleh adanya sumbatan pada merupakan pertanda tumor jinak atau
duktus nasolakrimalis pada meatus inferior; permukaan berbenjol-benjol, rapuh dan
kaku pada wajah, hal ini disebabkan oleh mudah berdarah merupakan pertanda tumor
keterlibatan dari nervus infraorbital; gangguan ganas. Jika dinding lateral kavum nasi
berbicara, Hal ini terjadi apabila massa telah terdorong ke medial berarti tumor berada di
melibatkan nasofaring; proptosis, terlihat sinus maksila. Untuk memeriksa rongga oral, di
apabila lamina papyracea telah rusak. 9 samping inspeksi lakukanlah palpasi dengan
Pasien berjenis kelamin laki-laki dan menggunakan sarung tangan. Palpasi gusi,

Majority | Volume 6 | Nomor 3 |Juli 2017| 112


Lana Asfaradilla & Hadjiman Yotosudarmo | Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra

rahang atas, dan palatum. Apakah asa kavum mastoid. Eksisi komplit penting untuk
penonjolan, nyeri tekan, atau gigi goyah. mencegah rekuren. Angka rekuren yang tinggi
Pemeriksaan nasoendoskopi dan terjadi pada eksisi tidak komplit dari tumor,
sinoskopi dapat membantu menemukan reseksi secara endoskopi dapat
tumor. Adanya pembesaran kalenjar leher juga dipertimbangkan untuk mengurangi komplikasi
perlu di cari meskipun tumor ini jarang pendekatan eksternal. Pendekatan degloving
bermetastasiske kalenjar leher. Pada atau rinotomi lateral yang dikombinasi dengan
pemeriksaan endoskopi biasanya berasal dari medial maksilektomi sangat menurunkan
medial maxilla, namun terkadang ditemukan angka rekurensi. 8
pada septum, vestibulum atau dari sinus Kekambuhan pada papilloma inverted
frontalis.9 mungkin terjadi sehingga pasien yang telah
Secara makroskopis gross tumor terlihat menjalani tindakan pembedahan sebaiknya
dengan permukaan ireguler, licin, lunak, dan kontrol ke dokter ahli untuk mendapatkan
tidak nyeri saat ditekan. Warna papiloma putih saran agar angka kekambuhan dapat dikurangi.
keabu-abuan dan mengisi kavum nasi sinistra Untuk mendapatkan diagnosis pasti dari
meluas ke vestibulum dan nasofaring. Septum Papilloma inverted harus dilihat gambaran
pasien agak terdesak ke arah sisi kontralateral. histologi dari jaringan yang diambil sehingga
Pada penatalaksanaan pasien diatas pada pasien ini dilakukan pemeriksaan Patologi
dilakukan tindakan bedah ekstirpasi polip. Hal Anatomi untuk mendapatkan diagnosis pasti
ini sesuai dengan teori yang mengatakan pasca operasi. Paparan terhadap rokok
bahwa penatalaksanaan pasien dengan sebaiknya dikurangi untuk menghindari
Papilloma inverted dilakukan dengan tindakan terjadinya kekambuhan pada pasien.9,10
operasi. Pada pasien diberikan antibiotik untuk
mencegah terjadinya infeksi sebelum dan Simpulan
setelah dilakukan tindakan operasi. Selain itu Inverted Papilloma merupakan tumor
pasien juga diberikan antiinflamasi, analgetik jinak, yang muncul dari cadangan/penggantian
berupa natrium diklofenac untuk mengurangi sel-sel yang terletak di membran basal mukosa.
rasa sakit.6 Etiologi dari Papilloma inverted tidak
Prinsip pengobatan IP adalah sepenuhnya dimengerti. Penegakkan diagnosa
pengangkatan tumor secara keseluruhan, dilakuakan dengan biopsi hidung.
tanpa meninggalkan sisa, mengingat tumor ini Penatalaksaan pasien dapat dilakukan tindakan
cenderung kambuh. Sebagai pilihan pembedahan. Pada pasien ini sudah dilakukan
pengobatan utama adalah pengangkatan penatalaksanaan sesuai dengan teori yaitu
tumor dan eksisi dengan pendekatan rinotomi dilakukan tindakan pembedahan berupa
lateral atau degloving bila massa tumor ada di ekstirpasi massa, akan tetapi belum dilakukan
traktus sinonasal dan dengan mastoidektomi biopsi hidung yang dapat menegakkan
untuk massa tumor di telinga tengah dan diagnosis pasti dari pasien
.
Daftar Pustaka
1. Bailey J. B. Head and neck surgery- 4. Conley A, Dkk. Degloving approach for
otolaryngology. Edisi ke-4. New total excision of inverted papilloma.
York:Lippincot–Raven; 2006.hlm.1482- laryngoscope. 2012; 94(12):1-2.
98. 5. Octiza R, Bestari JB. Ekstirpasi papiloma
2. Thapa F, Narmaya N. Diagnosis and inverted dengan pendekatan
treatment of sionasal inverted endoskopik. bagian telinga hidung
papilloma. Nepalese Journal of ENT Head tenggorok bedah kepala leher. Padang:
and Neck Surgery [internet]. 2010; Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
1(1):1-2. [internet]. 2011 [disitasi tanggal 18 Juni
3. Baruah P, Deka C. Endoscopic 2017]; Tersedia di:
management of inverted papillomas of http://tht.fk.unand.ac.id/makalah/69-
the nose and paranasal sinus. In: Ear, ekstirpasi-papiloma-inverted-dengan-
Nose, Throat Journal. 2003;82(1): 317- pendekatan-endoskopik.html
20. 6. Lee DK, dkk. Focal hyperrotosis on CT of
sinonasal inverted papilloma as a

Majority | Volume 6 | Nomor 3 |Juli 2017| 113


Lana Asfaradilla & Hadjiman Yotosudarmo | Laki-Laki 45 Tahun dengan Inverted Papilloma pada Cavum Nasi Sinistra

predicator of tumor origin. ANJR Am J incision. The Journal of Laryngology and


Neuroradiology. 2007; 23(1):1-5. Otology. 2013; 10(1):465-6.
7. Krouse, John H. Development of a 9. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J,
staging system for inverted papilloma. Rastuti RD. Buku ajar ilmu kesehatan
The American Laryngological, telinga hidung tenggorokan kepala &
Rhinological and Otological Society Inc. leher. Jakarta: FK UI; 2007
2000; 5(2):1-5. 10. George L. Boies: buku ajar penyakit THT
8. Osborne JE, Clayton M, Fenwick D. The (Boeis fundamentals of otolaryngology).
leeds modified weber-fergusson Edisi ke-6. Jakarta: EGC, hal; 174.

Majority | Volume 6 | Nomor 3 |Juli 2017| 114

Anda mungkin juga menyukai