Anda di halaman 1dari 15

Kuliah 1 Inflamasi Akut 5.

Jika selesai, inflamasi di terminasi


6. Dilanjutkan dengan perbaikan
Inflamasi adalah respon pertahanan jaringan yang rusak.
tubuy dengan perubahan vaskuler dan sel
radang untuk mengeliminasi pathogen/ Inflamasi Akut
jaringan yang rusak. Tahapannya terdiri
dari inisiasi, amplifikasi, destruksi, 1. Reaksi Pembuluh Darah
terminasi, dan repair. a. Perubahan Kaliber dan
Vascular flow
Cardinal Sign of Inflamation  Meningkatnya ukuran
p.darah(vasodilatasi) akibat
1. Rubor (kemerahan)
rangsangan mediator (histamine
2. Tumor (Pembengkakan)
dan serotonin)
3. Calor ( panas)
4. Dolor ( sakit / nyeri)  Perlambatan aliran darah (stasis)
5. Functio laesa (hilang fungsi  Dilatasi pembuluh darah
berukuran kecil mengakibatkan
Penyebab Inflamasi peningkatan aliran darah ke
tempat injuri, terlihat kemerahan
1. Infeksi (bakteri, virus, parasite) dan
(eritema)
toksin microbial
b. Permeabilitas Vaskular
2. Jaringa Nekrosis :
Meningkat
a. Iskemia (berkurangnya aliran
 Regangan endotel dan dinding p
darah, penyebab infark myocard)
darah kecil (akibat rangsangan
b. Trauma fisik, kimiawi, thermal
histamine)
injury(terbakar/frostbite), dan
 Cairan, protein plasma, dan
radiasi
leukosit keluar dari sirkulasi
3. Benda Asing
vaskuler
4. Reaksi Imun (Reaksi
hipersensitivitas dan Autoimun  Dihasilkan exsudat

Recognition of Microbes and Damaged a. Reaksi Pembuluh Darah


Cells 1. Normal : keseimbangan antara
tekanan hidrostatik dan colloid
1. Pathogen di jaringan extravaskuler plasma (protein plasma berada di
dikenali oleh host cells dalam intravaskuler
2. Perubahan ukuran dan permeabilitas 2. Exudate : diakibatkan peregangan
pembuluh darah endothelial, mengkibatkan
3. Leukosit dan protein plasma direkrut peningkatan interendothelial space ,
ke tempat injuri pada akhirnya menyebabkan protein
4. Leukosit dan p.plasma yang plama keluar sel
teraktivasi bekerja sama untuk 3. Transudate : kondisi dimana terjadi
menghancurkan pathogen peningkatan tekanan hidrostatis dan
penurunan tekanan osmotic colloid. Menyebabkan leukosit menepi ke
Terjadi penurunan sintesis protein, endotel pembuluh darah
dan peningkatan kehilangan protein.
(terjadi pula fluid leakage). 2. Rolling
Rangsangan sitokinin IL-1, dan TNF
menyebabkan aktivasi molekul adhesi
b. Mekanisma Peningkatan antara permukaan endotel dan leukosit
Permeabilitas (Vascular leakage) (Selektin E,P,L dengan ligan
1. Normal : Secara normal, leukosit dan glycoprotein –sLex). Adhesi ini
protein plasma berada pada ruang mengakibatkan ikatan yang belum kuat.
endhotelial
2. Retraksi Sel Endothelial : Terjadi 3. Adhesi
peregangan dari sel endhotelial yang
Rangsangan chemokine mengaktivasi
dirangsang oleh histamine / mediator
Integrin pada permukaan leukosit.
lain
IKatan integrin dengan ligan (ICAM-1
3. Keadaan lain Endhotelial injury :
dan VCAM -1 )
Bisa disebabkan oleh burns dan toxin
microbial. Bisa terjadi 2 – 12 jam, Tahapan Leukosit Keluar
tap bisa juga beberapa hari.
Transmigrasi leukosit dilaksanakan dengan
diapedesis (keluar daru mircovaskuler, yang
c. Respon Jaringa Limpa dan Nodus berperan : PECAM / CD 31
Limpatik
Chemotaxis Leucocyte
Jaringan Limfa berfungsi untuk
Kemotaksis : pergerakan leukosit ke tempat
mendrainasi cairan extravaskuler yang
injuri. Jenis Chemokin :
merembes dari kapiler. Hal tersebut
disebabkan oleh peningkatan 1. Eksogen : produk bakteri (N-
permeabilitas vaskuler. Limfadenitis formylmethionine terminal amino
terjadi akibat hyperplasia limfoid foliel > acid)
meningkatnya produksi limfosit dan 2. Endogen : cytokine (IL 8 )
makrofag Complement C5a, arachidonic acid
(leukotriene B4)
Tahapan Adhesi Leukosit ke
Endotel Tanda Pasca Inflamasi
Pasca infark :
1. Marginasi
A. Konggesti pembuluh darah, infiltrate
Diawali dengan stasis pembuluh darah,
radang neutrophil
jadi aliran darah melambat.
B. Infiltrat Radang mononuclear.
Edema merupakan respon akut inflamasi terdapat pada vesikel dan bula pada kulit
yang keluar pada awal jejas hingga akhir akibat inveksi virus dan luka bakar
hari pertama, diikuti dengan penigkatan
neutrophil dan monosit. 2. Inflamasi Fibrinosa

Inflamasi yang ditandai dengan eksudat


fibrin (kemerahan), terjadi pada rongga
tubuh (pleura, pericardium, dan meninges).
Komplikasi berupa perlengketan organ
tubuh

Fagositosis
1. Peningkatan mikroba pada reseptor
fagosit 3. Inflamasi Purulent
2. Penelanan mikroba oleh membrane
Terbentuk absess, penyebabnya infeksi
fagosit (engulfment)
bakterim abses terdiri dari kumpulan
3. Mikroba dicerna dalam fagosom
jaringan nekrosis dan sel radang neutrofil
4. Terjadi fusi phagosome dengan lisosom
5. Pembunuhan mikroba oleh RoS dan NO
6. Degradasi mikroba oleh enzim lisosoma,
Akhir Inflamasi Akut
dalam proses phagolisosom Dapat terjadi resolusi, fibrosis atau berlanjut
Destruksi Mikroba dilakukan oleh ke inflamasi kronik

1. ROS (Reactive oxygen species)


2. NO (Nitric oxide)
3. Enzim : lysozyme, mieloperoksidase,
Kuliah 2 : Inflamasi Kronik
collagenase, dan gelatinase Proses inflamasi yang berlangsung
berminggu minggu – bulan. Terbentuk
Morfologi Inflamasi Akut
jaringan nekrosis dan perbaikan jaringan
1. Inflamasi Serosa dengan kombinasi bervariasi.

Eksudat mengandung sedikit sel radang Penyebab


(pada gambar terlihat seperti rongga putih),
1. Infeksi Menetap
Infeksi mirkoorganisme yangs sukit Gambar A, makrofag pada jaringan
dieradikasi mikroglia dan alveolar bisa berasal dari
precursor embrionik. Terbentuknya
2. Reaksi Hipersensitivitas makrofag dari hematopoetik precursor dan
Penyakit alergi : rhinitis alergi, asma monosit akan meningkat pada proses
bronkiale inflamasi.

Penyakit Autoimmune : lupus, rheumatoid Gambar B : Monosit dan Makrofag


diseases teraktivasi

3. Terpapar agent toksin dalam waktu


lama.

Debu silica (silicosis), asbes (asbestosis),


debu karbon, kolesterol (aterosklerosis)

Gambaran Morfologi

Infiltrasi Sel Mononuklear : makrofag,


limfosit, dan sel plasma

Angiogenesis : terbentuk pembuluh darah


baru.

Nekrosis : terbentuk jaringan parenkim,


atau terbentuknya jaringan fibrosis. Aktivasi Makrofag Klasik

Sel dan Mediator I. Kronik Diinduksi oleh microbial produk dan


cytokinen (IFN – Y). Melakukan fagosit
1. Makrofag dan menghancurkan mikroba juga jaringan
mati. Berpotensi memberikan reaksi
Merupakan derivate mononuclear dari inflamasi.
sumsum tulang. Contohnya Sel Kuffer
(hati), Mikroglia (otak), Sinus Histiosit Aktivasi Alternative Makrofag
(limpa ), Alveolar makrofag (Paru),
Diinduksi oleh cytokinen lain dan berguna
Osteoclast (tulang).
dalam perbaikan jaringan juga resolusi
Makrofag dominan di inflamasi kronik, inflamasi.
berfungsi untuk menghasilkan mediator.
Merupakan professional fagosit dan juga
mengaktivasi sel limfosit
2. Limfosit
Maturasi Phagosti Mononuklear
Teraktivasi pada saat inflamasi kronik
(Limfosit T dan B).
Limfosit T : Sel T Helper, Cytotoksik

3. Neutrofil Jaringan stabil dapat dilihat di hepar, ginjal,


karena ukurannya tetap segitu. Apabila
Neutrofil biasanya terdapat pada inflamasi
terdapat kerusakan(trauma), bagian yang
akut, tetapi terdapat juga pada inflamasi
kronik. sisa, akan melakukan replikasi.

4. Eosinofil Healing
Pada reaksi imun oleh IgE dan infeksi penyembuha dengan pembentukan
parasite. Rangsangan oleh kemokinen, yaitu jaringan parut (pada inflamasi yang terus
Eotaksin menerus, maka akan tumbuh jaringan ikat
5. Sel Mast (fibrosis)

Ditemukan pada inflamasi kronik dan akut. Kontrol Proliferasi Sel Normal : Ada sel
yang mati, maka ada sel yang tumbuh (pada
Pola Inflamasi Kronis kulit contohnya)

1. Non Spesifik : Kronis dan kronis Sel basal akan ada yang berdeferensiasi,
supurative diferensiasi, prolifersi,dan ada yang mati
2. Spesifik : Kronis granulomatosa (contohnya apoptosis), maka jumlah
caseating dan non caseating partumbuhan sel akan normal

Aktivitas Proliferasi Jaringan

Sel hepar dan ginjal, akan tetap pada masa


dormansi, akan tetapi sel sel yang akan
membelah tetap pada fase G1 (sel mukosa,
hepatosit, dll).

Dari Fase G1, akan ke fae S, lalu G2, dan


fase M

Berdasarkan aktivitas proliferasi sel,


Jaringan tubuh dibagi jadi :

1. Jaringan Labil : terus membelah


2. Jaringan Stabil : Sel Hepar, Ginjal
(Kalau tidak ada apa apa, jumlah sel
pada organ tersbut akan tetap)
3. Jaringan permanen : Otot Jantung
( bagian yang rusak akan digantikan
jaringan parut (bukan sel yangs Mekanisme Signaling
serupa dengan sebelumnya),
contohnya pada otot jantung)
Pertumbuhan Sel
GF berikatan dengan reseptor GF pada sel
Stem Cells yang akan membelah (sel itu sendiri bisa
Kemampuan untuk memperbaharui sel memroduksi GF, atau GF nya bisa
sendiri dan bereplikasi menjadi berbagai dikeluarkan sel disebelahnya, sehingga sel
sel . Ada 2 jenis sel : Embryonic (terbentuk sebelahnya akan membelah (parakrin
setelah pembentukan trilaminar signaling), Parakrin signaling : GF disekresi
germativum (embryogenesis) / masih dalam di pembuluh darah, dan sel di tempat lain
fase gastrula : Endoderm : paru, liver, organ akan membelah.
dalam, Mesoderm : tulang, oto, lemak , Jalur utama signaling replikasi adsalah MAP
jaringan hematopoetik, Ekto : menjadi – kinase pathway (melibatkan RAS dan MAP
jaringan kulit kinase phsporilation
dan Adult Stem Cells : Contohnya pada
epidermis, pada jaringa saluran cerna, di
Siklus Sel dan Regulasi
daerah limbu s(antara konjungtiva dan Proto Oncogene
daerah cornea), ditemukan juga pada hati.
Gen yang mempengaruhi langsung sel
Peranan Stem Cells : Apabila dipengaruhi normal untuk membelah, apabila ada
VEGF dan FGF akan berkembanga jadi mutasi, akan menjadi oncogene, dan
endothelial, apavila dipengarhi myo D , oncogene lah yang memicu pertumbuhan
myogen akan menjadi myotube. Dll (tidak sel yang tidak terkendali, jadi kanker.
perlu dihafal) Pelajari CYCLINE CDK .
Growth Factor : banyak jenis, tapi yang
Mekanisme Regenerasi Spesifik
terutama adalh polypeptide GF : ______
Apabila HEPAR kehilangan 2/3 ukurannya,
Epidermal Growht Factor : proliferasi sel,
maka hepar bisa kembali ke ukuran semula
dan transform growth facot alpha
Primming : TNF dan Interleukin 6
Hepatocyte gf :
Proliferation : Hepatocyte GF, Transforming
Vascular Endothelial : pembentukan
GF alpha (merangasang proliferasi), apabila
pembulu
ukuran proliferasi sudah mendekati bentuk
Platelet derived normal, akan dikeluarkan

Inhibition : TNF alpha, Activin


Ekstraseluler Matric dengan kortikosteroid
(menghambat pembentukan
ECM adalah molekul makro di luar sel,
kollagen.
dibentuk seara local, dan mempengaruhi
3. Angiogenesis
regenerasi
Pembentukan pembulu darah baru,
Dibentuk 2 komponen : untuk proses penyembyuhan luka
EPC dalam sumsum darah, dikirim ke
1. Basal Membran : Collagen type IV
daerah yang mengalami
(spesifik pada basal membrane),
angiogenesis, kemudia akan
Laminin, dan Proteoglycan
merangsang
2. Matrix interstisial: Firbial collagen,
a. Vasodilatasi
elastin, proteoglycan dan hyaluron
b. Degradasi Proteolitik dari basal
ECM berfungsi dalam remodeling luka, membrane
regenerasi, dll c. Migrais endotel (endotel yang
pindah bereplikasi membentuk
Repair by Healing, Scar Formation, dan pembulu darah baru)
Fibrosis d. Proliferasi
e. Maturasi dan remodeling
1. Induksi Inflamasi
f. Rekrutmen dari periendothelial
2. Prolifersi dan Migrasi Jaringan
cells
Parenki,=m, dan Jaringan Ikat
3. Angiogenesis dan Jaringan Granulasi
Growth Factor
4. ___
VEGF : Vascular Endotelial Growth Factor
Faktor Faktor :
Kunci angiogenesis adalah migrasi dan
 Intensitas dan Lamanya proliferasi endotel untuk membentuk
stimulus (luka dalam atau pembulu darah baru. Dikontrol oleh protein
digores berkali kali , akan khas
menjadi kronis
Pembentukan Jaringan Parut
 Kondisi yang menghambar
proses pemulihan misalnya __liat di screenshot
ada benda asing dan
gangguan suplai darah (ada Pada pasien luka jangan menggunakann
pasir pada kecelakaan di obat steroid, agar tidak menghambat
jalan,a atau luka pada kaca) pembentukan jaringan ikat
 Berbagai penyakit
menghambat proses
Penyembuhan Luka Pada Kulit
pemulihan seprti pengobatan Ada 3 fase :
1. Inflamasi Akut – Lanjut menjadi bagian sel granulosa.
2. Granulasi dan proliferasi Beberapa minggu, pembuluh darah
3. Kontraksi luka, deposis ECM, ___ digantikan jaringan fibroblast.
Jaringan granulosa juga sudah
Sel radang akut datang lebih dulu (1-
menghilang.
beberapa jam pertama), terjadi
2. Penyembuhan Sekunder : luka
pembengkakan sebagai reaksi inflamasi.
lebar, diikuti ifeksi kronsis
Granulasi tissue : terbentuknya pembuluh
Lebih lama, karena semakin
darah (angiogenesis), dan penumpukan
ketengah semakin lama. Dalam lula
ECM (replikasi fibroblast). Mencapai
ditemukan cekungan, bahkan keloid.
maksimal pada hari ke 3. Menjelang hari ke
Lama kelaman cekungan juga hilang,
10, gejala granulasi berkurang, berganti kea
tergantung luas luka
rah jaringan ikat. Jaringan ikat terbentuk
3. ______
hari ke 3, meningkat sampai ke
penyembuhan luka yang sempurna. Luka Faktor Penyembuhan
primer oprasi akan dibuka pada hari ke 7
(luka jahit). Jaringan fibroblast sudah Local Faktor : Blood supply, denervation
terbentuk, jadi luka sudah cukup kuat untuk (persyarafan), local infection, benda asing
dibuka. (kalo masih ada bendam tidak akan
sembuh, karena benda merangsang
Faktor : GF dan sitokinin granulasi, dan ada tidaknya hematoma
(penggumpalan darah)

Systemic Factors : Age, Gejala Anemia,


Obat steroid, obat kanker (membunuh sel
yang aktif membelah, jadi luka sulit
sembuh), hormone, diabetes (kerusakan
vaskuler dan kerusakan syaraf), Malignant
deseasea, Hiipoxia, dl

Stimulus > aktivasi makrofag atau limfosit >


Growth Factor (berperan dalam proliferasi)
Cutaneous Wound Healing
Cytokines (TNF< IL-1, IL-4, IL-13),
1. Penyembuhan Primer : sayat Penghambatan Metaloproteinase
24 jam pertama datang sel radang,
lalu angiogenesis, hari 3 dan 4
terbentuk jaringan fibroblast. Dan
terbentuk jaringan granulasi. Sel
radnag kronis (makrofag) juga
Kuliah 4 Neoplasma Jinak : ukuran tidak mudah membesar.
Ganas : cepet tumbuh
Terminologi Umum
Palpasi pada jinak batas nya tegas, dan lebih
Neoplasma dibagi jadi 2 kata “neo” artinya mobile. Jika lebih terfiksir . terdapat luka,
baru, dan “plasma” yang artinya biasanya ganas
pertumbuhan. Neoplasma / tumor
merupakan pertumbuhan sel yang tidak Secara mikroskopis, dilihat pada derajat
terkendali. Tumor jinak akan diberi diferensiasi(kalo menyerupai sel asli ,
akhirnan oma (adenoma, papilloma). berarti diferensiasi bagus, begitu pula
Sedangkan pada ganas dinamakan sebalikya.
berdasarkan sel asalnya, epitel (carcinoma) Kemampuan invasi jinak lebih jarang
contohnya epitel quboid carcinoma, apabila menginvasi, biasanya sifatnya expansif
berasal dari komponen mesenkimal (missal (mendesak jaringan sekitar) tapi batas tumor
pembuluh darah ), diberi istilah sarcoma. masih tegas. Sedangkan pada tumor ganas,
Kecuali pada hepar : hepatoma sel sangat infiltrative (menyerang jaringan
(hepatoseluler carcinoma), testis yang masih bagus).
(seminoma), sel nevus tai lalat (melanoma Kemampuan Metastasis jinak tidak terjadi
maligna), kelenjar getah bening metastasis. Sedangkan pada ganas, disertai
(lymphoma maligna) dengan metastasis
Terminologi Khusus
Mixed Tumor : neoplasma yang
berdiferensiasi menjadi beragam (biasanya
dari 1 germ layer) Kalo dari ectoderm yaa..
jadi organ ectoderm itu juga. Contohnya
pada pleumorfic adenoma (kelenjar parotid),
bisa berdiferensiasi menjadi komponen
squamoi atau jadi komponen mesoderm lain.

Teratoma : biasanya berasal dari 3 germ


layer . Ectoderm : saraf tepi dan epitel Pada tumor ganas, inti tidak menentu (tidak
squamous (kulit), Mesoderm (sel lemak, beraturan pinggirannya), bergerigi, lebih
otot, tulang, pembuluh darah). Endoderm gelap, atau berisi anak inti yang melotot.
(kelenjar dalam tubuh (kelenjar nafas, cerna, 2.Polaritas sel (epitel squamous biasanya
dan organ genital) bagus basal nya). Bentuk beraturan.
Sedangkan pada ganas, polaritas pasti
Perbedaan Tumor Jinak dan
terganggu
Ganas(cancer )
Makroskopis :
Mitosis abnormal (contohnya tripolar) sudah Awalnya tidak terlalu banyak, tapi karena
pasti ganas. Mitosis dihitung per 10 lapang banyaknya paparan karsinogen,
pandang. Poorly differentiated disebut perkembangan teknologi, dll akan
anaflasia (sudah berbeda dengan sel menghasilkan materi karsinogenik. Tiap
asalnya). negara tren khusus. Di indo produsin
rokok, jadi banyak carcinoma paru. Negara
3. Kemampuan Invasi di Australia berkaitan dengan aging process
Sel jinak tidak merusak sel disampingnya. seprti cancer prostat. Di jepang lebih
Pada sel ganas, sel menusuk jaringan banyak cancer saluran cerna karena
disekitarnya. Pada jinak terdapat batasan mengkonsumsi bahan mentah (berisi
yang jelas. merkuri).

Faktor Resiko Cancer


Sangat banyak factor yang berkontribusi,
paling banyak adalah riwayat genetic,
paparan lingkungan oleh agen
karsinogenik (uv, asbes, dan polutan),
agen infeksi (mikroba (hpv, virus
hapilori), factor epigenetic (gangguan
ekspresi gen)

Prinsip Dasar Molekuler Cancer


4. Metastasis
1. Harus ada kerusakan genetic bersifat
Kemampuan sel neoplasma berpindah
non lethal Apabila gen yang rusak tidak
tempat, ke tempat yg jauh dari sel asal.
mati, gen tersebut akan menjadi gen
Jalurnya :
mutant.
1. Seeding langsung di rongga atau a. Expansi klonal : Sel yang
permukaan tubuh (pada paru melalui mengalami kerusakan materi genetic,
rongga pleura, menuju ke payudara akan tumbuh dan mendesak sel
atau tulang) normal
2. Menuju jalur pembuluh limfatik (ke b. Terjadi mutasi gen regulator
kelenjar getah bening), c. Tidak hanya berasal dari satu
3. pembuluh darah (hematogen) mutasi , jadi perlu mutasi lain,
(metastasis sangat jauh), biasanya sehingga memunculkan sifat
dimiliki oleh sel sarcoma, kalo kemampuan yang bertambah
carcinoma melalui limfatik (kemampuan proliferasi, penghentian
pertumbuhan, antiapoptosis, menjadi
Epidemiologi lebih mudah metastasis ataupun
menghindari respon imun tubuh.
Pemicu Cancer :

1. Agen lingkungan : kimiawi (direct –


indirect acting), radiasi (Sinar UV<
X-ray, Y-ray), virus (HTLV1, HPV,
EBV-HCV), Bakteri (heliobacter
pylori)
2. Mutasi Germ Line
3. Spontan / Random

Tahap Karsinogenesis Bahan Kimiawi

Fase Inisiasi oleh agen karsinogen kuat >


mutasi agen lemah> berpotensi tumor

1. Carcinogen melalui metabolic 2. Tumor timbul akibat ekspansi klonal


activation menjadi electrophilic satu sel precursor yang mengalami
intermediate kerusakan genetic dengan
2. Berikatan dengan DNA Adduct Mempengaruhi sel sekitarnya menjadi sel
formation mutant.
3. Menyebabkan lesi permanen pada
DNA,
4. Melakukan proliferasi dan
diferensiasi
5. Membentuk preneoplastic clone,
dan mengalami proliferasi dan
mutasi tambahan
6. Menjadi Neoplasma

3. Ada 4 kelas gen regulator normal yang


dapat mengalami mutasi

a. Protooncogene dapat bermutasi menjadi


oncogene

b. Tumor suppressor gen (membatasi


proses proliferasi / penggantian jaringan).
Jika mengalami mutasi, tidak bisa menekan
pertumbuhan sel
c. Genes in Apoptosis Akhirnya Akan Terdapat Tanda
d. DNA yang terlibat dalam repair dna. Halmarck / Tanda Khas Cancer
Ketika gene mengatur repair terganggu, sel
yang mengalami kerusakan non lethal, akan
terus berkembang menjadi lesi pre-cancer,
dan memicu karsinogenesis

1. Kemampuan sel kanker


mempertahankan sinyal
4. Karsinogenesis timbul karena
proliferasinya
akumulasi mutasi tambahan dalam
2. Terhindar dari kematian sel
bentuk berbagai tahapan sepanjang
(apoptosis)
waktu, yang berperan dalam
3. Menjaga kebutuhan energy dari sel
penambahan halmarck kanker.
neoplasma (Walberg Effect)
5. Terjadi aberasi epigenetic
4. Terhindar dari suppressor gen
Berperan dalam sifat ganas kanker. Proses 5. Mempertahankan diri dari kematian
epigenetic tidak mengubah struktur genetic 6. Tidak bisa dihentikan proses
dna, jadi bersifat reversible. replikasi nya (tidak ada batasan umur
sel oleh pemendekan telomerase)
a. Metilasi DNA : diteliti dalam teknik 7. Mengaktivasi proses invasi dan
PCR, terjadi hipermetilasi yang metastasis
menyebabkan tidak 8. Memicu Angiogenesis
terekspresikannya tumor (meningkatnya kebutuhan makanan
suppressor gen. dan o2), terbentuk pembuluh darah
b. Modifikasi Histone : jika menutupi yang lebih rapuh (jadi tumor ganas
ekspresi gen, bisa jadi terjadi lebih banyak berdarah)
perapatan packing DNA oleh 9. Menghindari system imun.
histone, sehingga meningkatkan 10. Menimbulkan Genomic instability
atau menutupi ekspresi gen (mudah mengalami perubahan /
kerusakan kepada jaringan sekitar)
1. Protooncogene 2. P53
Bisa berasal dari bagian permukaa, growth Melindungi kerusakan pada gen di tubuh
factor, GF reseptor, protein transduksi, kita. Gen mengalami kerusakan oleh
protein di inti (nuclear protein), atau gen – stressor > akumulasi p53 pada dna > dna
gen yang terlibat dalam siklus sel. diarahkan untuk mengalami apoptosis
atau penghentian siklus sel dengan
Jika mutasi pada GF, akan merangsang GF mengaktivasi cdk inhibitor (masing
reseptor mengalami perubahan masing step siklus sel beda beda) >
diperbaiki oleh dna repair gen (terjadi
repair) > kembali normal.

P53 juga memicu proses penuaan


lebih cepat dari sel yang mengalami
kerusakan (selain apoptosis),

Jika p53 bermutasi (banyak ilang


fungsinya), proses diatas tidak terjadi,
sehingga terjadi mutant sel yang
berexpansi, dengan tambahan mutasi
lainnya, > terbentuk malignant tumor

3. Warburg Effet

Kemampuan sel kanker untuk


mempertahankan nutrisi ke sel kanker.
Meningkatkan konversi glukosa menjadi
Perlu diketahui G0 merupakan fase yang laktosa dan mengarahkan nya ke proses
padat, karena mempersiapkan kesiapan sel proliferasi
untuk masuk ke fase G1.
4. Menghindari kematian sel
Jika terjadi mutasi, kinerja dihambat, terprogram (Apoptosis)
sehingga ikatan Cykline dengan CDK tidak
Apoptosis ekstrinsik dipicu aktivasi FasL
terkendali.
yang mengaktivasi Fas (Cd95).Apoptosis
intrinsic dipicu oleh stressor karsinogenik,
radiasi, atau pemicu onkogenik. Jika p 53
terganggu, maka tidak ada aktivasi pro
apoptotic factor > yang meningkat malah
anti apoptotic (BCL-2, BCL-XL, dan MCL
– 1)> tidak terjadi aktivasi caspase 9 > tidak
terjadi aktivasi caspase 3 > maka tidak ada
apoptosis
peningkatan ikatan CDK3 dan CyclineD >
menyebabkan sel berproliferasi terus
menerus.

5. Proliferasi Tidak Terbatas

Sel normal membelah -+70x, lalu


mengalami pemendekan telomerase, tapi
pada cancer, tidak terjadi pemendekan
telomerase, tapi terjadi penggabungan
telomerase. Telomerase yang pendek
dikenali sebagai materi genetic yang rusak.
Pada cancer, telomerase menyatu melalui
Bridge – fusion – breakage cycle
Apoptosis Intrinsik pada Cancer

Dipicu oleh berbagai stimulus cancer (stress,


cedera). Berkaitan dengan permeabilitas
mitokondria dan keseimbangan antar anti
apoptotic dan proapoptotic

6. Promotor Angiogenesis (memicu


angiogenesis)

Sel tumor, sel radang (makrofag), atau sel


Mutasi oleh Virus HPV
stroma dapat mengaktivasi factor angiogenik
Biasanya memicu cancer servix. HPV ( VEGF, bFG). Timbulnya promotor
memiliki protein E6 (mengganggu aktivitas angiogenesis dapat disebabkan oleh :
p53)> menghalangi inhibisi p21> tidak bisa
a. Berkurangnya oksigen related pada
menghentikan siklus sel/ diarahkan menjadi
sel kanker > mengaktivasi
perbaikan sel, juga menyebabkan
HIF1a(factor transkripsi yg
terhentinya aktivitas gen pro apoptotic
sensitive)> menyebabkan transkripsi
Protein e7 > mengganggu p21 dan ikatan sitokinin pro angiogenik VEGF dan
gen RB dan e2f> terjadi inhibisi p21 dan bFGF.
inhibisi ikatan RB – E2F> terjadi
b. Mutasi tumor suppressor dan sinyal > homing (membentuk tempat tumbuh) >
dari RAS-MAP kinase pathway extravasasi> mengalami deposit >
membentuk koloni

8. Menghindar dari Sistem


7. Invasi dan Metastasis Pertahanan Tubuh
Hasil interaksi antar sel kanker dan sel Imu n mengenali antigen melalui protein
stroma normal. Melakukan invasi ECM dan permukaan antigen (MACK 1). Pada kanker
diseminasi vaskuler , homing sel tumor, dan diproduksi produk onkogen, protein
kolonisasi. mutasi kanker (overekspresi mutagen
Invasi dan metastasis terjadi diawali dengan kanker), atau bahan onkogenik mencetus
disosiasi sel (hubungan interseluler kanker. Hal ini bisa dihindari sel kanker
terganggu, misalnya kehilangan protein melalui mekansime:
pengikat sel (e-cadherin), lalu terjadi 1. Menghilangakan variasi antigenic
degradasi matrix extraseluler, oleh sel
tumor, sehingga stroma mudah diakses. Sel Menghilangkan produk antigen, sehingga
kanker bisa mengubah karakter menjadi tidak dikenali MACK 1
mesenkimal (Epitel transisional
mesenkimal) 2. Devisiensi MACK 1
3. Produksi protein suppressor imun
yang menekan ekspresi protein
inhibitor permukaan sel

Kemampuan Migrasi

Bisa dipicu oleh factor mobilias autokrin,


kolagen laminin(degradasi matrix), dan
factor parakrin sel stroma (HGF)

Cascade Metastasis

Setelah invasi stroma, lalu menginvasi


endotel, lalu terjadi intravasasi sel
neoplasma > mengikuti alur pembulub darah
> menempel pada jaringan / organ target lain

Anda mungkin juga menyukai