Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN KASUS ETIKA BISNIS

Oleh :

Kelompok 7

Ni Kadek Karisma Dewi (1907531130)

Ida Ayu Putu Damayanti (1907531153)

Ni Putu Jessica Anggi Wijaya Putri (1907531154)

Ni Made Ayu Widyanti (1907531158)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
KASUS ETIKA BISNIS

1. Perintah Atasan
Indrawati bekerja untuk perusahaan PT Kontruksi ABC Pak Taufik Rachman,
atasan langsungnya, telah membuat kalkulasi` untuk sebuah proyek
pembangunan dan dalam tender PT Kontruksi ABC memperoleh proyek
pembangunan atas dasar kalkulasi itu.Walaupun kontrak sudah ditanda
tangani, atasanya Indrawati itu minta kepadanya untuk memeriksa lagi
perhitungannya, sebagaimana memang termasuk pekerjaannya.Dalam
menjalankan tugas ini, Indrawati menemukan sebuah kekhilafan. Akibatnya,
perusahaan akan mengalami kerugian dengan proyek ini dan tidak memproleh
keuntungan yang diharapkan. Indrawati melaporkan temuan ini kepada
atasanya. Pak Taufik Rachman menyuruhnya untuk tidak memperhatikan
kekhilafan itu dan tidak menceritakannya kepada siapa pun. Kalau tidak, ia
langsung dipecat. Pak Taufik Rachman sendiri tidak melaporkan kekhilafan itu
kepada direksi perusahaan.
Pertanyaan :
a. Apa motif tindakan Pak Taufik Rachman ?
b. Apabila Anda sebagai Indrawati, apakah Anda akan melakukan whistle blowing
atau tidak ?Mengapa ?
c. Kalau toh memutusakan melakukan whistle blowing, hal – hal apa saja yang
akan anda pertimbangkan agar tidak berdampak buruk pada diri anda ?
d. Kalau memilih melakukan whistle blowing, apakah anda melakukan whistle
blowing internal atau eksternal ?Mengapa ?
e. Dengan memilih tindakan tersebut, tidakkah berarti anda bersalah karena telah
mengabaikan kewajiban ketaatan kepada atasan ?

Jawaban atas Kasus tersebut yaitu :

c. Hal – hal yang akan saya pertimbangkan untuk melakukan tindakan whistle blowing agar
tidak berdampak buruk terhadap saya yakni dengan melihat hal – hal dibawah ini:
- Kesalahan perusahaan harus besar
- Pelaporan harus didukung oleh fakta yang jelas dan benar
- Pelaporan harus dilakukan semata-mata untuk mencegah terjadinya kerugian bagi
pihak ketiga, bukan karena motif lain.
- Penyelesdaiaan masalah secara internal harus dilakukan dulu, sebelum kesalahan
perusahaan dibawa keluar.
- Harus ada kemungkinan real bahwa pelaporan kesalahan akan mencatat sukses.
Adanya whistle blowing selalu menunjukan bahwa perusahaan gagal dalam
menjalankan kegiatannya sesuai dengan tuntutan etika. Asalkan perusahaan mempunyai
kebijakan etika yang konsisten dan konsekuen, semua kesulitan sekitar pelaporan
kesalahan tidak perlu terjadi.

Anda mungkin juga menyukai