dan tidak ada riwayat trauma sehingga dapat pembuluh darah, dan pembuluh yang
disingkirkan diagnosa banding konjungtivitis. membesar. Lesi kalsifikasi yang dilihat tanpa
Pasien juga dianjurkan menjalani pemeriksaan penambahan kontras.26
eksoftalmometri dan CT Scan orbita untuk
22
mencari penyebab terjadinya proptosis OD. Tabel 1. Gejala pada Tumor Orbita
Pemeriksaan eksoftalmo-metri dengan Gejala Frekuensi (%)
menggunakan eksofaltmo-meter Hertel yang Proptosis 92
mengukur jarak kornea ke tepian orbita. Gangguan lapang pandang, 74
Sedangkan CT Scan mampu mengevaluasi penurunan visus
Diplopia, strabismus 66
orbita dan intrakranial yang dapat
Nyeri 34
menunjukkan penyebab proptosis (misal, Lakrimasi 23
adanya massa retrobulbar).9 Edema konjunctiva 22
Pasien belum diberikan tatalaksana Inflamasi 13
untuk keluhan mata menonjol ini karena harus
menunggu hasil dari pemeriksaan penunjang. Prognosis ad vitam pada pasien ini
Tatalaksana saat ini difokuskan pada glaukoma adalah dubia ad bonam karena kecurigaan
fakomorfik yang dialami pasien karena tingkat massa yang menimbulkan proptosis okuli
kebutaan yang dapat terjadi sebagai komplikasi dekstra. Penentuan secara pasti (jinak atau
dari glaukoma akut yang tidak ditangani sangat ganas) hanya dapat dilakukan melalui
tinggi. Hasil pemeriksaan CT Scan diharapkan pemeriksaan histopatologis dari eksisi tumor
mampu menunjukkan kelainan orbita atau melalui prosedur pembedahan.21
intrakranial yang diderita pasien sehingga Glaukoma fakomorfik memiliki hasil yang
dapat ditentukan tatalaksana selanjutnya. baik untuk tajam penglihatan setelah ekstraksi
Tumor orbita adalah tumor yang katarak, yaitu pasien yang mencapai visus
menyerang rongga orbita sehingga dapat 20/20-20/50 sekitar 50%27,28, namun pasien ini
merusak struktur dalam orbita, seperti otot memiliki penyakit penyerta lainnya (kecurigaan
mata, nervus dan sistem lakrimalis.20 Tumor tumor intraorbita). Prognosis ad fungsionam
orbita meningkatkan volume intraokular. dan ad sanationam adalah dubia ad malam
Ketajaman visual atau lapangan pandang, karena tidak didapatkan refleks cahaya pada
diplopia, atau kelainan pupil dapat terjadi okuli dekstra secara langsung maupun tidak
sebagai hasil dari invasi atau kompresi isi langsung yang menunjukkan telah terjadi lesi
intraorbital sekunder untuk tumor padat atau pada nervus okulomotorius yang mengatur
perdarahan. Disfungsi palpebra yang tidak konstriksi dan dilatasi pupil.29
dapat menutup atau lagoftalmos dan disfungsi