Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KELOMPOK BIOSTATISTIKA

Pengolahan Data dan


Penyajian Data dalam Statistik

DI SUSUN OLEH :

FHITRAH TAMBIYO 2117011


ERNIWATI ENGYSNI 2117014
YOHANIS TENDE BORO 2117017

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

STIK GIA MAKASSAR

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanyalah bagi Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufik
dan hidayah-Nya kepada penyusun sehingga mampu menyelesaikan salah satu
tugas makalah “Pengolahan Data dan Penyajian Data dalam Statistik” ini dengan
baik.
Ucapan terima kasih penyusun sampaikan kepada seluruh pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun menyadari sepenuhnya atas keterbatasan ilmu maupun dari segi
penyampaian yang menjadikan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan dari semua pihak untuk
sempurnanya makalah ini, sehingga dapat melengkapi khasanah ilmu pengetahuan
yang senantiasa berkembang dengan cepat.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka-


angka yang disebut data kasar. Penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan
bahwa data itu belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi, data-data itu
masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor-
skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama
dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan
laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan
gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang
sistematis.
Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil
pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data mana yang sebaiknya dipilih
tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian penyajian data
2. Untuk mengetahui Jenis-jenis penyajian data
BAB II

A. Definisi Penyajian Data


Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-
angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut
belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud
sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relatif banyak tidak
beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus
dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan
penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel atau gambar-gambar
grafik. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca
memahami data sebagai dasar pengambilan keputusan.
Penyajian data dalam sebuah tabel ataupun gambar grafik memiliki
maksud tertentu, seperti halnya pepatah yang mengatakan “satu gambar sama
halnya dengan seribu kata,” yang bermakna bahwa penyajian data dalam bentuk
gambar akan lebih cepat bisa ditangkap atau dimengerti daripada kata-kata yang
puitis sifatnya.
Seorang manajer perusahaan atau seorang pejabat tinggi pemerintahan
akan lebih mudah mengetahui perkembangan harga dengan melihat grafik trend
yang naik daripada harus membaca laporan dengan penuh kata-kata yang bagus,
akan tetapi kurang sistematis penyusunannya. Itulah sebabnya, dalam suatu
laporan sering disertai tabel-tabel atau grafik-grafik. Setelah disajikan dalam bentuk
tabel, data sering digambarkan grafiknya.
B. Jenis-Jenis Penyajian Data
Beberapa grafik yang disajikan antara lain sebagai berikut :
1. grafik garis (line chart);
2. grafik batang/balok (bar chart);
(cartogram).
3. histogram;
4. grafik lingkaran (pie chart);
5. grafik berupa peta

1. Line Cart (Diagram Garis)


Line chart (diagram garis) merupakan diagram yang digunakan untuk
menggambarkan keadaan yang serba terus atau berkesinambungan, misalnya
produksi minyak tiap tahun, jumlah penduduk tiap tahun, dan sebagainya.
Diagram garis juga memiliki sumbu datar dan sumbu tegak, dimana sumbu datar
menyatakan waktu dan sumbu tegak menyatakan kuantum data.
Diagram garis berguna untuk menyajikan perbandingan data pada satu
atau beberapa seri data. Perbedaannya, grafik garis memungkinkan kita untuk
menemukan tren atau pola data dari waktu ke waktu. Misalnya, naik turunnya
penjualan, laba perusahaan, temperatur, atau harga saham dan valas selama
periode tertentu.
Penggunaan grafik garis dilakukan, apabila:
1) memiliki beberapa seri data.
2) memiliki data dengan interval yang sama atau berurutan, seperti hari, bulan,
kuartal, atau tahun fiska.
Jenis-jenis diagram grafik garis (line chart) antara lain sebagai berikut :
1) Single line chart (grafik garis tunggal);
Single line chart (grafik garis tunggal) adalah grafik yang terdiri dari satu
garis untuk menggambarkan perkembangan satu hal/kejadian. Misalnya
perkembangan hasil penjualan semen, pupuk, tekstil; perkembangan ekspor
karet, kopi, lada, teh, ternak, dan minyak bumi.
Tabel 1. 1Data
Grafik Garis Tunggal Penjualan Hipotetis
Harapan Kita selama
Tujuh Tahun

160 200 200 200 200 200 200 200


Tahun
1 2 3 4 5 6 7
140
Hasil
120
Penjuala 80 97.5 100 110 115 125 150
100
n
80
60 Grafik 1. 1 Hasil Penjualan
2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Hipotetis Harapan Kita
selama Tujuh Tahun

2) Multiple Line Chart (Grafik Garis Berganda)


Multiple line chart (grafik garis berganda) adalah grafik yang terdiri dari
beberapa garis untuk menggambarkan perkembangan beberapa hal/kejadian
sekaligus. Misalnya perkembangan ekspor menurut perkembangannya.

Tabel 1. 2 Penjualan HipotetisToko “Terang”selama Delapan Tahun Terakhir.


Jenis 200 200 200 200 200 200 200
2001
Barang 0 2 3 4 5 6 7
Televis
20 30 35 40 50 65 70 85
i
Radio 25 45 50 60 65 75 80 90
Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100
100
90
Grafik 1. 2 Jumlah
80
Penjualan “Terang”
70
menurut Jenis
60
Barang
50
40 Televisi
30 Radio
20 Kulkas
10
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
3) Multiple Component Line Chart (Grafik Garis Komponen Berganda)
Multiple Component Line Chart (Grafik Garis Komponen Berganda)
adalah grafik yang serupa dengan grafik berganda,akan tetapi garis yang
teratas/terakhir menggambarkan jumlah (total) dari komponen-komponen,
sedangkan garis lainnya menggambarkan masing-masing komponen.
Tabel 1. 3 Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan selama Enam Tahun (Unit)
Grafik 1. 3 Jumlah Pesawat Terbang menurut Kepemilikan selama Enam Tahun (Unit)

Kelebihan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut :


1) diagram garis digunakan untuk menaksir atau memperkirakan data
berdasarkan pola-
pola yang telah
diperoleh; dan
2) diagram garis ada
yang tunggal dan
majemuk,diagram
garis majemuk
yaitu dalam satu
gambar terdapat
lebih dari satu
garis. diagram garis majemuk biasanya digunakan untuk membandingkan
dua keadaan atau lebih yang mempunyai hubungan.
Kekurangan Penguunaan Line Chart adalah sebagai berikut :
1) hanya digunakan untuk data yang berkala,tidak bisa data yang lainnya; dan
2) harus sangat teliti dalam membaca diagram ini.

4) Multiple Percentage Component Line Chart (Grafik Garis Presentase


Komponen Berganda)
Multiple percentage component line chart (grafik garis presentase
komponen berganda) adalah grafik yang serupa dengan grafik garis
komponen berganda, hanya masing-masing dinyatakan sebagai presentase
terhadap jumlah (total), sehingga garis teratas (terakhir) merupakan garis
yang menunjukkan 100%.
Tabel 1. 4 Data Presentase Realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN selama
Enam Tahun
Grafik 1. 4 Presentase realisasi Kredit Kepemilikan Rumah melalui BTN menurut
Jenisnya

2. Bar Chart (Grafik Batang)


Bar chart (grafik batang) umumnya digunakan untuk menggambarkan
perkembangan
nilai suatu objek
penelitian dalam
kurun waktu
tertentu. Diagram
batang
menunjukkan
keterangan-
keterangan
dengan batang-
batang tegak atau mendatarsecara vertikal dan sama lebar dengan batang-
batang terpisah.
Bar chart (grafik batang) pada dasarnya sama fugsinya dengan grafik
garis yaitu untuk menggambarkan data berkala. Grafik batang juga terdiri dari
grafik batang tunggal dan grafik batang ganda.
Jenis-jenis diagram grafik batang (bar chart) antara lain sebagai berikut :
1) single bar chart (grafik batang tunggal);
2) multiple bar chart (grafik batang berganda);
3) multiple companent bar chart (grafik batang komponen berganda);
4) multiple precentage component bar chart (grafik batang presentase komponen
berganda); dan
5) net balanced bar chart (grafik batang berimbang netto).

Kelebihan Pengguanaan Bar Chart adalah pengguaan yang paling sederhana


dan paling umum.
Kekurangan Pengguanaan Bar Chart adalah sebagai berikut :
1) diagram batang hanya disajikan data yang telah dikelompokkan atas atribut

dan kategori; dan

2) diagram batang tidak dapat menampilkan datum dari tiap orang atau benda

yang dicatat(sebut saja data individual.


1) Single Bar Chart (Grafik Batang Tunggal)
Grafik 1. 5 Hasil Penjualan Hipotetis Harapan Kita selama Tujuh Tahun

160

140

120

100
Hasil
80 Penjualan

*Sebagian data dari


60
Tabel 1.1
01 002 003 004 005 006 007
20 2 2 2 2 2 2
2) Multiple Bar Chart (Grafik Batang Berganda)
Grafik 1. 6 Jumlah Hasil Penjualan Toko “Terang”

100
90
80
70
60 Televisi
50 Radio
40 Kulkas

30
20
10
0
2005 2006 2007

*Sebagian data dari Tabel 1.2

Jenis 200 200 200 200 200 200 200 200


Baran 0 1 2 3 4 5 6 7
g
Televis 20 30 35 40 50 65 70 85
i
Radio 25 45 50 60 65 75 80 90
Kulkas 30 50 60 75 85 90 95 100
3) Multiple Companent Bar Chart (Grafik Batang Komponen Berganda)
Tabel 1. 5 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut
Indentitas Penduduk dan Wilayah

Grafik 1. 7 Calon Pemilih warga DKI Jakarta pada Pemilu 1999 menurut Indentitas
Penduduk dan Wilayah
4) Multiple Precentage Component Bar Chart (Grafik Batang Presentase
Komponen Berganda)
Grafik 1. 8 Nilai Ekspor dan Impor Migas, Indonesia

100%
90%
80%
70%
60% Kulkas
50% Radio
40% Televisi
30%
20%
10%
0%
92 93 94 95 96 97 98 99
19 19 19 19 19 19 19 19

*Sebagian data dari Tabel 1.2

Jenis Barang 1992 %


Televisi 20 26,6
7
Radio 25 33,3
3
Kulkas 30 40

Jumlah 75 100
5) Net Balanced Bar Chart (Grafik Batangan Berimbang Netto)
Tabel 1. 6 Nilai Ekspor dan Impor termasuk Migas, Indonesia, 1992-1997 (Juta
US$)

Tahu Ekspor Impor


n
1988 19218.5 13248.5
1989 22158.9 16359.6
1990 25675.3 21837
1991 29142.4 25868.8
1992 33967 27279.6
1993 36823 28327.8
1994 40053.4 31983.5
1995 45418 40628.7
1996 49814.8 42928.5
1997 53443.6 59148.4

Grafik 1. 9 Selisih Ekspor-Impor Indonesia (Juta US$)


3. Histogram
Histogram adalahmodifikasi dari diagram batang (bar diagram), dimana
tampilan grafis dari tabulasi frekuensi yang di gambarkan dengangrafis batangan
sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang menunjukanproporsi
frekuensi pada masing-masing data kategori yang berdapingan dengan
intervalyang tidak tumpang tindih.Histogram adalah grafik balok yang
memperlihatkan satu macam pengukuran darisuatu proses atau kejadian. Grafis
ini sangat cocok untuk data yang di kelompokan.Histogram merupakan diagram
frekuensi bertetangga yang bentuknya seperti diagrambatang. Batang yang
berdekatan harus berimpit.
1) Kegunaan Histogram
Kegunaan dari pengggunaan histogram adalah sebagai berikut
a) Diagram batang umumnya digunakan untuk mengambarkan
perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu.
Diagram batang menunjukan keterangan-keterangan dengan batang-
batang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang
terpisah;
b) Mengetahui dengan mudah penyebaran data yang ada;
c) Mempermudah melihat dan menginterpretasikan data; dan
d) Sebagai alat pengendali proses, sehingga dapat mencegah timbulnya
masalah.
2) Ciri- Ciri Histogram
Ciri-ciri dari histogram antara lain sebagai berikut
a) skala yang digunakan harus di mulai dari 0;
b) diagram batang yang di buat secara vertikal maupun horizontal;
c) diagram harus di lengkapi dengan judul; dan
d) di agram batang di sajikan dalam bentuk batangan.
Histogram ini juga digunakan dalam menyajikan data yang disusun
dalam suatu distribusi frekuensi, distribusi persentase atau telah tersusun.
Tepi-tepi kelas ini digunakan untuk menentukan titik tengah kelas yang
dapat di tulis sebagai berikut.
Titik tengah kelas = ½ (tepi atas + tepi bawah kelas)

3) Hubungan Histogram dan Poligon Frekuensi


Poligon frekuensi dalam histogram dibuat untuk menghubungkan titik-
titik tengah setiap puncak persegi panjang dari histogram secara beraturan.
Agar poligon tertutup maka sebelum kelas paling bawah dan setelah kelas
paling atas, masing-masing di tambah satu kelas.

Tabel 1. 7 Jumlah Harga Saham Tahun 1992

Kelas Interval Jumlah Frekuensi (F)


1 Hasil 2122
215 - Saham
14
2 2123 - 4030 3
3 144031 - 5938 1

14 4 5939 - 7846 1

12 5 7847 - 9754 1

10 Grafik 1.10 Hasil


8 Saham pada

6 4 Tahun 1997

4
1 1 1
2
0
Tepi Kelas
4. Pie Chart (Diagram Lingkaran)
Pie Chart (diagram lingkaran) adalah penyajian data statistik yang
dinyatakan dalam persen atau derajat dapat menggunakan diagram lingkaran.
KelebihanPenggunaan Pie Chart adalah
1) tempat untuk membuat diagram lingkaran tidak terlalu besar; dan

2) diagram lingkaran sangat berguna untuk menunjukkan dan membandingkan

proporsi dari data

3) Kekurangan Penggunaan Pie Chart adalah diagram lingkaran tersebut tidak

dapat menunjukkan frekuensinya.

Sebuah Kabupaten di Indonesia penduduknya mempunyai mata pencarian


sebagai berikut : Penyelesaiannya:
A : Pertanian : 25% A = 25/100 x 360 = 90
B : Perikanan : 25% B = 25/100 x 360 = 90
C : Pertambangan : 50% C = 50/100 x 360 = 180
Grafik 1.11 Mata
Mata Pencarian Penduduk Pencarian
Penduduk
Indonesia

Pertanian Perikanan Pertambangan


5. Cartogram (Grafik Berupa Peta)
Cartogram (grafik berupa peta) adalah grafik yang digambarkan pada peta
yang sebenarnya, dan diberi warna. Dalam pembuatannya digunakan peta
geografis tempat yang terjadi .Dengan demikian diagram ini melukiskan keadaan
dihubungkan dengan tempat kejadiannya, seperti halnya kepadatan penduduk
atau kurang penduduk suatu daerah dan atau pulau atau juga bisa melihat
penduduk dalam daerah tersebut.
Contoh: peta indonesia di gambarkan dengan gambar jagung,
padi,kopi,teh, pada daerah-daerah tertentu yang menggambarkan bahwa daerah
Jawa Barat penghasil padi,jagung, daerah Sulawesi Selatan penghasil kopi,
daerah Bali penghasil teh.
Tabel 1. 8 Peta Kepadatan Penduduk Indonesia

Propinsi Jumlah Penduduk


Tiap km2

Jawa dan Madura 690


Sumatera 59
Kalimantan 12
Sulawesi 55
Maluku 19
Nusa Tenggara 96

Grafik 1.12 Peta Kepadatan Penduduk Indonesia


Bab III

KESIMPULAN
A. Simpulan
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-
keterangan tentang suatu hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang
dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka,
simbol, dan lain-lain. Data juga terdiri atas berbagai jenis. Jenis data secara garis
besarnya dapat dibagi atas dua macam, yaitu data dikotomi/ diskrit dan data
kontinum.
Tingkatan data jika diurutkan dari yang terendah ke yang tertinggi, yaitu:
1)data nominal,
2) data ordinal,
3) data interval, dan
4)data rasio.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu
data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh
atau di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang-orang yang melakukan
penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu data
berkala dan data seketika. Data Berkala (time series data) adalah data yang
terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan
suatu kegiatan atau keadaan. Sedangkan data seketika (cross section data)
merupakan data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan
gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu.
Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga
perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh pengambil
keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik/diagram. Ada
beberapa jenis tabel, yaitu antara lain : tabel biasa, tabel distribusi frekuensi,
tabel distribusi frekuensi relatif, , tabel distribusi frekuensi kumulatif, tabel
distribusi frekuensi relatif-kumulatif. Sedangkan grafik terdiri atas : grafik garis
(line chart), grafik batangan (bar chart/ histogram), grafik lingkaran (pie chart),
grafik gambar, dan grafik berupa peta(cartogram).
1. Penyajian data dengan grafik dikatakan lebih komunikatif karena dalam
waktu singkat seseorang akan dapat dengan mudah memperoleh gambaran
dan kesimpulan mengenai suatu keadaan.
2. Dengan membaca data pada tabel dan grafik, para eksekutif akan dengan
cepat dan mudah mengetahui situasi dan kondisi perusahaannya sehingga
dapat diambil tindakan-tindakan atau keijakan-kebijakan yang tepat.

B. Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat
menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti
tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok
(relevan), dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat
dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan
data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat di
perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data
jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di
pertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA
Supranto, Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta:
PT Erlangga
Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi
Aksara
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta :
Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Histogram

Anda mungkin juga menyukai