Jurnal Difraksi Celah Tunggal Single Sli
Jurnal Difraksi Celah Tunggal Single Sli
Rizaldy Firstky Aminul Wahib, Putra Aditya Rachman, Nafaul Mubarokah, Salma Yumna
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto No.50257
Abstrak
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan proses difraksi cahaya dengan tujuan
untuk 1.) Memahami efek difraksi dan 2.) Menentukan panjang gelombang sebuah
sumber cahaya. Pada percobaan digunakan Laser He-Ne sebagai sumber cahaya
yang nantinya akan diamati hasi ldifraksinya. Sinar laser diperoleh dengan
mengstimulasi emisi foton dari atom Helium yang terjadi di dalam laser. Stimulasi
emisi terjadi dengan membuat atom Helium menyerap energi dari tumbukan
electron (absorption) sehingga elektron tereksitasi. Elektron yang tereksitasi akan
kembali ketingkat dasar dengan melepaskan energi berupa foton atau disebut
dengan emisi. Elektron yang tereksitasi ada yang mengalami emisi spontan
(dengan sendirinya secara langsung kembali ketingkat dasar) dan ada yang pula
membutuhkan stimulasi dari foton agar elektron mengalami emisi stimulasi. Untuk
terjadi stimulasi emisi maka diperlukan kondisi populasi inversi, kondisi atom
tereksitasi lebih banyak daripada atom pada tingkat dasar. Hasil dari proses ini akan
menghasilkan sinar laser. Sinar laser kemudian dilewatkan pada celah sempit dan
diamati pola terang-gelap yang terbentuk pada layar. Pola terang-gelap terbentuk
dikarenakan efek difraksi dan interferensi konstruktif maupun interferensi destruktif.
Hasil pengukuran jarak n-terang ke terang inti dengan variasi data pada jarak celah
dengan layer digunakan untuk memperoleh nilai panjang gelombang laser He-Ne.
Abstract
In this practicum, the light diffraction is being observed aimed for 1.) Understanding
diffraction effect and 2.) Determining wavelength of a light source. In this
experiment, He-Ne Laser is used as light source which later the diffraction result
being observed. Laser beam gained from stimulating photon emission from Helium
atom located inside laser body. Stimulating emission happen by making Helium
atom absorb energy from electron collision so the electron of Helium atom is
excited. The excited electron will eventually fall to its initial/elementary state. Some
excited electron is experiencing spontaneous emission (immediately falls to its
elementary state by itself) and there are some electrons need to be stimulated by
photon therefore the electron experiencing stimulated emission. Stimulated
emission occurs under inversion population condition, a condition which excited
atoms is more than normal state atoms. The result from these processes is a laser
beam being formed. Then laser beam will go through a single slit and pattern of
light and dark that formed in screen is observed. Pattern of light and dark formed
caused by diffraction effect and constructive interference as well as disrupttive
interference. The measurement between n-light to center light length with data
variation in distance between slit and screen used to calculate the wavelength of
He-Ne laser light
y,L
meteran
3.1.2 Perhitungan 𝜕𝜆 𝜕 𝑑𝑌
= ( )
𝜕𝑌 𝜕𝑌 𝑛(𝐿2 +𝑌 2 )
Perhitungan dilakukan dengan rumus
berikut : 𝜕𝜆 𝑑 𝑌2
= (1 − 𝐿2 +𝑌2 ) (3.5)
𝜕𝑌 𝑛(√𝐿2 +𝑌 2 )
d Y = nλ (3.1)
maka
√L2 + Y2
𝜕𝜆 2 𝜕𝜆 2
atau,
∆λ = √( ∆𝐿) + (𝜕𝑌 ∆𝑌) (3.6)
d = nλ(√L2 + Y2) (3.2) 𝜕𝐿
Y
dan L = 0,3 m, Y = 7 x 10-3 m, d = 1,39 x 10-4 m
λ= dY (3.3) n=5
n(√L2 + Y2)
𝜕𝜆 − 1,39𝑥10−4 𝑥7𝑥10−3 𝑥0,3
=
3.1.2.1 Menghitung d 𝜕𝐿 5((0,3)2 + (7𝑥10−3 )2 )√(0,3)2 + (7𝑥10−3 )2
3.1.2.2 Menghitung λ 𝜕𝜆
= 9,28 x 10-5
𝜕𝑌
L = 0,3 m, Y = 7 x 10-3 m, d = 1,39 x 10-4 m
n=5 ∆𝜆 = √(−2,16𝑥10−6𝑥5𝑥10−4 )2 + (9,28𝑥10−5 𝑥5𝑥10−4 )2
4.1 Kesimpulan
λ1 = (650 ± 46) nm
λ2 = (696 ± 35) nm
λ3 = (669 ± 28) nm
λ4 = (696 ± 23) nm
λ5 = (677 ± 19) nm
λ6 = (662 ± 17) nm
λ7 = (712 ± 15) nm
λ8 = (696 ± 14) nm
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Cassidy, David. 2002. Understanding
Physics. USA: Springer.
2. Desmond, Phillip K. 1999. Study on
Light and Optics. Florida: Humprey
Press.