Anda di halaman 1dari 7

DIFRAKSI CELAH TUNGGAL

Single Slit Diffraction

Rizaldy Firstky Aminul Wahib, Putra Aditya Rachman, Nafaul Mubarokah, Salma Yumna
Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto No.50257

Abstrak
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan proses difraksi cahaya dengan tujuan
untuk 1.) Memahami efek difraksi dan 2.) Menentukan panjang gelombang sebuah
sumber cahaya. Pada percobaan digunakan Laser He-Ne sebagai sumber cahaya
yang nantinya akan diamati hasi ldifraksinya. Sinar laser diperoleh dengan
mengstimulasi emisi foton dari atom Helium yang terjadi di dalam laser. Stimulasi
emisi terjadi dengan membuat atom Helium menyerap energi dari tumbukan
electron (absorption) sehingga elektron tereksitasi. Elektron yang tereksitasi akan
kembali ketingkat dasar dengan melepaskan energi berupa foton atau disebut
dengan emisi. Elektron yang tereksitasi ada yang mengalami emisi spontan
(dengan sendirinya secara langsung kembali ketingkat dasar) dan ada yang pula
membutuhkan stimulasi dari foton agar elektron mengalami emisi stimulasi. Untuk
terjadi stimulasi emisi maka diperlukan kondisi populasi inversi, kondisi atom
tereksitasi lebih banyak daripada atom pada tingkat dasar. Hasil dari proses ini akan
menghasilkan sinar laser. Sinar laser kemudian dilewatkan pada celah sempit dan
diamati pola terang-gelap yang terbentuk pada layar. Pola terang-gelap terbentuk
dikarenakan efek difraksi dan interferensi konstruktif maupun interferensi destruktif.
Hasil pengukuran jarak n-terang ke terang inti dengan variasi data pada jarak celah
dengan layer digunakan untuk memperoleh nilai panjang gelombang laser He-Ne.

Katakunci : Difraksi, interferensi, laser, absorption, eksitasi, populasi inversi, emisi


spontan, emisi stimulasi, celah tunggal

Abstract
In this practicum, the light diffraction is being observed aimed for 1.) Understanding
diffraction effect and 2.) Determining wavelength of a light source. In this
experiment, He-Ne Laser is used as light source which later the diffraction result
being observed. Laser beam gained from stimulating photon emission from Helium
atom located inside laser body. Stimulating emission happen by making Helium
atom absorb energy from electron collision so the electron of Helium atom is
excited. The excited electron will eventually fall to its initial/elementary state. Some
excited electron is experiencing spontaneous emission (immediately falls to its
elementary state by itself) and there are some electrons need to be stimulated by
photon therefore the electron experiencing stimulated emission. Stimulated
emission occurs under inversion population condition, a condition which excited
atoms is more than normal state atoms. The result from these processes is a laser
beam being formed. Then laser beam will go through a single slit and pattern of
light and dark that formed in screen is observed. Pattern of light and dark formed
caused by diffraction effect and constructive interference as well as disrupttive
interference. The measurement between n-light to center light length with data
variation in distance between slit and screen used to calculate the wavelength of
He-Ne laser light

Keywords : Diffraction, interference, laser, absorption, excitation, inversion


population, spontaneous emission, stimulated emission, single slit.
1. PENDAHULUAN dan sebagian lainnya akan diteruskan
Difraksi merupakan peristiwa melalui medium yang dikenai cahaya
pembelokan gelombang di sekitar sudut yang atau disebut refraksi (Young,2003).
terjadi saat sebagian muka gelombang melewati
sebuah rintangan. Percobaan difraksi celah 2.2.4 Dispersi
tunggal menggunakan sinar laser sebagai Cahaya putih biasa merupakan
sumber cahaya yang kemudian akan diamati superposisi dari gelombang dengan
pola difraksi cahayanya. Difraksi cahaya pernah panjang gelombang yang membentang
diamati oleh ilmuwan bernama Christian melalui sebuah spectrum tampak,
Huygens pada abad ke 19 dan kemudian kebergantungan laju gelombang dan
disempurnakan oleh Augustin Fresnel. Hasil dari indeks refraksi pada tiap panjang
pengamatan saat itu menghasilkan prinsip gelombang disebut disperse
Huygens yang nantinya juga menjadi dasar bagi (Young,2003).
kami dalam melakukan pengamatan.
2.2.5 Menembus benda bening
Gagasan atau Postulat Planck yang Misalkan kaca yang bening dapat
dicetuskan pada 1900 membuat munculnya ditembus oleh cahaya, saat kaca
pandangan baru terhadap penjelasan mengenai tersebut dihalangi oleh benda lain,
peristiwa difraksi cahaya pada celah tunggal. cahaya tidak akan dapat menembusnya
Sehingga pada percobaan kali ini, kelompok (Heinz,2008).
kami dengan menggunakan dasar-dasar
penelitian sebelumnya akan mengamati pola 2.2.6 Intensitas cahaya
difraksi yang dihasilkan oleh cahaya saat melalui Intensitas cahaya adalah besaran
celah tunggal dengan tujuan untuk mengetahui pokok dalam fisika yang menyatakan
Panjang gelombang dari cahaya yang daya yang dipacarkan oleh suatu
digunakan. sumber cahaya pada arah tertentu per
satuan sudut. Satuan internasional untuk
2. METODEOLOGI PENELITIAN intensitas cahaya adalah candela (cd).
Definisi baku untuk 1 candela adalah
2.1 Cahaya intensitas cahaya pada arah tertentu dari
Cahaya merupakan energi sumber cahaya dengan frekuensi
berbentuk gelombang elektromagnetik 540x1012 Hz dengan intensitas radian
yang kasat mata dengan panjang pada arah 1/682 watt per steradan. Alat
gelombang sebesar 380-750 nm. Pada ukur yang sering digunakan untuk
suhu yang cukup tinggi, semua materi mengukur intensitas adalah lightmeter,
memancarkan cahaya tampak yang illuminance, dan luxmeter
cukup banyak sehingga terlihat sebagai (Cassidy,2002).
materi yang bersinar sendiri. Sebuah
benda yang sangat panas terlihat “panas 2.4 Laser
meah” atau “panas putih”. Jadi materi Kata laser adalah singkatan dari
panas dalam bentuk apapun adalah Light Amplification by Stimulated
sumber cahaya (Young, 2003). Emission of Radiation, yang artinya
perbesaran intensitas cahaya oleh
2.2 Sifat-sifat Cahaya pancaran. Laser merupakan sumber
2.2.1 Merambat lurus cahaya koheren yang monkromatik dan
Misalkan ketika menggunakan amat lurus. Cara kerjanya mencakup
lampu senter, cahaya dari lampu senter optika dan elektronika. Para ilmuwan
arah rambatnya menuju garis lurus. Hal biasanya menggolongkannya dalam
ini membuktikan bahwa cahaya bidang elektronika kuantum laser yang
merambat lurus (Heinz,2008). memancarkan sinar tampak disebut
laser-optik (Cassidy,2002).
2.2.2 Refleksi
Misalnya bila memandang keluar 2.5 Difraksi Cahaya
atau ke dalam jendela, maka melihat Difraksi adalah penyebaran
pemandangan di belakang anda namun gelombang karena adanya halangan.
orang lain dapat melihat dengan Semakin kecil halangan, penyebaran
pemandangan yang sama (Young,2003). gelombang semakin besar. Penghalang
itu dapat berupa layar dengan celah
2.2.3 Refraksi kecil yang mengijinkan sebagian muka
Pada umumnya, sebagian gelombang dating untuk lewat. Selain itu
gelombang cahaya akan direfleksikan juga dapat berupa benda kecil
contohnya cakram atau kawat elemen-elemen sangat halus yang
(Halliday,2005). mengenai mata kita, sehingga
memberikan kesan cahaya. Namun teori
Hasil dari difraksi adalah garis-garis ini bertentangan dengan teori Huygens.
terang dan garis-garis gelap seperti Menurut Huygens, didalam sumber
pada interferensi. Difraksi cahaya sulit cahaya terdapapt sesuatu yang bergetar
untuk diamati karena biasanya sumber dan getaran tersebut merambat lurus ke
cahaya polikromatik sehingga pola mata kita sebagai gelombang. Pada tahun
difraksi yang ditimbulkan setiap 1678, Huygens mengungkapkan sebuah
gelombang cahaya saling tumpang prinsip yang berbunyi "setiap titik pada
tindih. Dan sumber cahaya terlalu lebar muka gelombang cahaya bisa bertindak
sehingga pola difraksi yang ditimbulkan sebagai sumber gelombang sekunder
masing-masing bagian akan saling yang memancar dari pusatnya dengan
menyebar dan polanya berubah-ubah frekuensi, kecepatan, dan panjang
sesuai beda fasenya (Serway,2010) gelombang yang sama seperti gelombang
sumbernya" (Desmond, 1999).
2.6 Difraksi Celah Tunggal 2.9 Laser He-Ne
Laser helium-neon tidak dipompa
Pada difraksi celah tunggal, apabila secara optis, tetapi secaara elektrik.
celah lebih lebar daripada gelombang Medium aktifnya adalah campuran gas
cahaya, maka akan terjadi efek seperti dari helium dan neon dengan
interferensi pada celah. Hal ini dapat perbandingan 5:1 pada tekanan sekitar
dijelaskan dengan menganggap bahwa tiga torr. Helium tereksitasi ke sebuah
celah bertindak sebagai sumber dari level tertentu karena tabrakan elektron.
banyak titik yang terpisah secara merata. Energi ditransfer dengan cepat ke atom
Difraksi mengacu pada penyimpangan neon netral yang mempunyai tingkat
(deviasi) dari perambatan garis lurusyang energi sedikit dibawah atom helium. Ini
terjadi ketika suatu gelombang bergerak adalah level laser yang lebih atas. Transisi
melewati suatu penghalang parsial. Ini laser yang paling penting pada panjang
biasanya sesuai dengan penyebaran gelombang 633 nm (Weber, 2001).
gelombang pada tepi-tepi lubang dan 2.10 Cara Kerja Laser
penghalang. Bentuk paling sederhana dari Jika kita memberikan sejumlah
difraksi cahaya adalah difraksi franhofer energi pada sebuah atom, maka atom
dan difraksi far-field (Desmond,1999). dapat meninggalkan keadaannya yang
sekarang, yaitu keadaan yang disebut
2.7 Prinsip Huygens dengan keadaan tingkat energi dasar,
untuk menuju ke tingkat energi tereksitasi.
Prinsip Huygens menerangkan Besarnya tingkat energi eksitasi ini
bahwa tiap-tiap titik dari sebuah muka bergantung pada jumlah energi yang
gelombang dapat ditinjau sebagai sumber diberikan pada atom. Ketika sebuah
gelombang-gelombang kecil sekunder elektron berpindah ke orbit yang dengan
yang menyebar keluar ke segala arah energi yang lebih tinggi, elektron ini pada
dengan laju yang baru pada suatu waktu akhirnya akan kembali ke keadaan
kemudian akan didapatkan dengan dasarnya dengan melepaskan energinya
membangun sebuah permukaan yang dalam bentuk foton-partikel cahaya
menyinggung gelombang kecil sekunder (Weber, 2001).
atau yang dinamakan pembungkus
gelombang dari gelombang itu Dalam sebuah laser, sebuah
(Cassidy,2002). medium penguat akan dipompa sehingga
atom-atom medium tersebut mengalami
2.8 Cahaya Menurut Tiga Ahli keadaan tereksitasi. Karena elektron
Descarter mengemukakan teori menyerap sejumlah energi untuk dapat
cahaya dalam tulisannya tentang topik mencapai tingkat eksitasi, maka tentu saja
pada tahun 1637 dan menyatakan bahwa elektron dapat juga melepaskan kembali
cahaya adalah suatu impuls(gangguan) energi ini. Energi yang dilepas ini
yang merambat luruss dengan cepat dari dipancarkan dalam bentuk foton. Foton-
suatu tempat ke tempat lain. Seorang foton yang dipancarkan memiliki panjang
fisikawan dan ahli matematika gelombang yang khas yang bergantung
mengungkapkan dalam teorinya yaitu Sir pada energi elektron pada saat elektron
Isaac Newton (1642-1727) bahwa sumber- tersebut dilepaskan. Dua buah atom yamg
sumber dari cahaya memancarkan identik, masing-masing dengan elektron
yang berada dalam keadaa yang sama,
akan melepaskan foton-foton dengan
panjang gelombang yang indektik pula.
Mulai
Jiak foton ini bertemu dengan atom-atom
lain yang memiliki sebuah elektron dengan
keadaan eksitasi yang sama, maka emisi
terstimulasi dapat terjadi. Foton yang Menyiapkan alat dan bahan
pertama dapat menstimulasi atau
memberikan emisi atomik sehingga foton
yang terpencar berikutnya (dari atom yang L, n, d
kedua) bergetar dengan frekuensi yng
sama dan dengan arah yang sama
dengan foton yang datang (Weber, 2001) Menentukan lebar celah dan jarak layar

Pada percobaan difraksi celah


tunggal ini menggunakan beberapa alat dan Menyalakan laser
bahan yang digunakan, antara lain, celah
tunggal dengan skala mikrometer, laser He-Ne,
meteran, dan layer. Pada percobaan ini, celah Lewatkan berkas laser pada celah yang jelas
tunggal berskala mikrometer digunakan untuk
pembelokan berkas laser He-Ne, laser He-Ne
berfungsi sebagai sumber cahaya monokromatik
berwarna merah, meteran untuk mengukur jarak
antara celah, dan layar berfungsi sebagai bidang l
yang menampilkan pola gelap-terang yang
dihasilkan cahaya monokromatik pada laser
yang diarahkan ke celah tunggal.
Pola terang-gelap dilihat pada layar

y,L
meteran

Gambar 1. Rangkaian Percobaan Difraksi


Cahaya Pada Celah Tunggal Selesai

Adapun langkah kerja pada praktikum


ini, yaitu lewatkan berkas laser pada skala
mikrometer. Variasikan lebar celah dengan Gambar 2. Diagram Alir Percobaan
memutar micrometer, kemudian amati pola Difraksi Cahaya Pada Celah Tunggal
difraksi yang terbentuk. Variasikan jarak antara
layar dan celah, lalu ukur perubahan jarak gelap
pertama (atau kedua) terhadap pusat difraksi.
Kemudian bahas hasil eksperimen termasuk
sumber-sumber ralat yang mungkin timbul pada
percobaan, serta tentukan Panjang gelombang
laser He-Ne seteliti mungkin.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 0,3 6,5
0,4 6,96
3.1 Pengolahan Data 0,5 6,69
0,6 6,96
Dari praktikum yang dilakukan, praktikan 0,7 6,77
mendapat beberapa data : 0,8 6,62
0,9 7,12
3.1.1 Data Pengamatan 1,0 6,96

Didapatkan beberapa data setelah 3.1.2.3 Menghitung Ralat Perambatan


dilakukannya praktikum :
Perhitungan dilakukan dengan
Tabel 3.1 Data Pengamatan menggunakan rumus :
L (m) Y (x10-3 m)
0,3 7
𝜕𝜆 𝜕 𝑑𝑌
0,4 10 = ( )
0,5 12 𝜕𝐿 𝜕𝐿 𝑛(√𝐿2+𝑌2 )
0,6 15
0,7 17 𝜕𝜆 −𝑑 𝑌 𝐿
0,8 19 = (3.4)
0,9 23 𝜕𝐿 𝑛(𝐿2 +𝑦 2 )√(𝐿2 +𝑌 2 )
1,0 25
n=5 dan
λ = 6,5 x 10-7 m

3.1.2 Perhitungan 𝜕𝜆 𝜕 𝑑𝑌
= ( )
𝜕𝑌 𝜕𝑌 𝑛(𝐿2 +𝑌 2 )
Perhitungan dilakukan dengan rumus
berikut : 𝜕𝜆 𝑑 𝑌2
= (1 − 𝐿2 +𝑌2 ) (3.5)
𝜕𝑌 𝑛(√𝐿2 +𝑌 2 )
d Y = nλ (3.1)
maka
√L2 + Y2
𝜕𝜆 2 𝜕𝜆 2
atau,
∆λ = √( ∆𝐿) + (𝜕𝑌 ∆𝑌) (3.6)
d = nλ(√L2 + Y2) (3.2) 𝜕𝐿
Y
dan L = 0,3 m, Y = 7 x 10-3 m, d = 1,39 x 10-4 m
λ= dY (3.3) n=5
n(√L2 + Y2)
𝜕𝜆 − 1,39𝑥10−4 𝑥7𝑥10−3 𝑥0,3
=
3.1.2.1 Menghitung d 𝜕𝐿 5((0,3)2 + (7𝑥10−3 )2 )√(0,3)2 + (7𝑥10−3 )2

L = 0,3 m, Y = 7 x 10-3 m, λ = 6,5 x 10-7 m


n=5 𝜕𝜆
= - 2,16 x 10-6
𝜕𝐿
d = 5x6,5x10-7(√(0,32)+(7x10-3))
7x10-3 𝜕𝜆 1,39𝑥10−4 (7𝑥10−3)2
= (1 − )
-4
d = 1,39 x 10 m 𝜕𝑌 5√(0,3)2 + (7𝑥10−3 )2 0,3 + (7𝑥10−3 )2
2

3.1.2.2 Menghitung λ 𝜕𝜆
= 9,28 x 10-5
𝜕𝑌
L = 0,3 m, Y = 7 x 10-3 m, d = 1,39 x 10-4 m
n=5 ∆𝜆 = √(−2,16𝑥10−6𝑥5𝑥10−4 )2 + (9,28𝑥10−5 𝑥5𝑥10−4 )2

λ = 1,39x10-4x7x10-3 ∆λ = 4,64 x 10-8 m = 46 nm


5(√(0,32)+(7x10-3))
λ = 1,39x7x10-7 Tabel 3.3 Hasil Perhitungan ∆λ
5x0,3000816 λ (x10-7 m) ∆λ (x10-7 m)
λ = 6,5 x 10-7 m = 650 nm 6,5 0,46
6,96 0,35
Tabel 3.2 Hasil Perhitungan λ 6,69 0,28
L (m) λ (x10-7 m) 6,96 0,23
6,77 0,19 atom helium dan neon lalu atom akan menyerap
6,62 0,17 energi dari tumbukan yang biasa disebut
7,12 0,15 absorbsi. Energi yang diserap membuat atom
6,96 0,14 bereksitasi atau elektron naik ke orbit yang lebih
tinggi. Karena bagian dasar orbit atom ada yang
3.1.2.4 Menghitung Ralat Bobot kosong, maka atom akan melepas energi dalam
bentuk foton lalu kembali ke orbit dasar, hal ini
Perhitungan dilakukan dengan disebut emisi spontan.
menggunakan rumus : Namun, terdapat juga atom yang tetap
tereksitasi atau disebut dengan metastabil dan
𝜆𝑛 butuh suatu pemancing agar bisa kembali
∑8𝑛=1
∆𝜆𝑛2 menuju orbit dasar. Foton dari hasil emisi
𝜆= ( 1 ) (3.7)
∑8𝑛=1 spontan akan terus terbentuk hingga atom yang
∆𝜆𝑛2
tereksitasi lebih banyak daripada total atom yang
berada pada mediumnya disebut populasi
dan
inversi. Setelah terjadi hal ini, foton akan
memancing atom yang sedang dalam keadaan
1 metastabil untuk kembali ke orbit dasar dan
∆𝜆 = ( 1 ) (3.8) mengeluarkan dua foton yang diisebut dengan
∑8𝑛=1
∆𝜆𝑛2 emisi terstimulasi. Pada ujung-ujung medium
terdapat cermin yang berfungsi untuk
λ = 13491782675 memantulkan foton-foton yang terbentuk supaya
1,96 x 1016 menjaga keadaan populasi inversi terus
λ = 6,88 x 10-7 m = 688 nm berlanjut. Salah satu cermin bentuknya hanya
setengah dikarenakan berfungsi untuk
memantulkan setengah foton dan meloloskan
∆λ = 1 sebagian lainnya. Sebagian foton yang lolos dan
1,96 x 1016 keluar dari mediumnya yang biasa kita sebut
∆λ = 7,14 x 10-9 m = 7,14 nm sebagai cahaya laser.
Laser akan menuju celah tunggal dan
Keterangan : terjadi difraksi. Dari hasil difraksi laser, akan
λ = Panjang gelombang (nm) muncul garis terang dan garis gelap pada layar
∆λ = Ralat panjang gelombang (nm) proyeksi. Timbulnya garis terang-gelap
d = Lebar celah (m) dikarenakan adanya dua jenis interferensi yang
L = Jarak antara celah dengan layar (m) terjadi. Yaitu interferensi konstruktif yang
Y = Jarak antara terang pusat dengan terang membentuk garis terang dan interferensi
orde ke-n (m) destruktif yang membentk garis gelap.
n = Orde terang dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
𝜕𝜆
= Turunan parsial terhadap L praktikan, dibuat data penelitian yang
𝜕𝐿
𝜕𝜆 menghasilkan nilai konstanta sebagai jawaban
= Turunan parsial terhadap Y
𝜕𝑌 dari tujuan. Pada jarak pertama (L = 0,3 m)
didapatkan penjang gelombang sebesar (650 ±
3.2 Pembahasan 46) nm. Pada jarak kedua (L = 0,4 m) didapatkan
panjang gelombang (696 ± 35) nm. Pada jarak
Pada praktikum kali ini yang berjudul ketiga (L = 0,5 m) didapatkan panjang
"Difraksi Celah Tunggal", Praktikan memiliki dua gelombang (669 ± 28) nm. Pada jarak keempat
tujuan yaitu memahami efek difraksi dan (L = 0,6 m) didapatkan panjang gelombang (696
menentukan panjang gelombang dari sebuah ± 23) nm. Pada jarak kelima (L = 0,7 m)
sumber cahaya. Untuk memenuhi tujuan didapatkan panjang gelombang (677 ± 19) nm.
tersebut, praktikan menyiapkan rangkaian alat Pada jarak keenam (L = 0,8 m) didapatkan
untuk melakukan percobaan difraksi celah panjang gelombang (662 ± 17) nm. Pada jarak
tunggal. Seperti laser He-Ne sebagai sumber ketujuh (L = 0,9 m) didapatkan panjang
cahaya, celah tunggal untuk mendifraksikan gelombang sebesar (712 ± 15) nm. Dan pada
laser, layar proyeksi untuk melihat garis terang jarak kedelapan (L = 1,0 m) didapatkan panjang
dan gelap, serta mistar/meteran untuk mengatur gelombang sebesar (696 ± 14) nm. Jika seluruh
jarak antara layar dan celah tunggal. data dihitung dengan kesalahan yang mungkin
Dalam pelaksanaan percobaan, praktikan terjadi, didapatkan besar panjang gelombang λ ±
menemukan proses fisis yang dialami oleh ∆λ = (688 ± 7,14) nm.
rangkaian. Pertama, pada saat alat dihubungkan Pada praktikum ini juga bisa terjadi suatu
dengan sumber tegangan, arus listrik yang berisi kesalahan secara praktik maupun secara teoritis,
elektron akan mengalir menuju medium anoda- maka dari itu perlu dipersiapkan suatu rumus
katoda laser. Aliran elektron akan menumbuk
untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Namun, 3. Halliday, David. 2005. Fisika Dasar Edisi
praktikan juga dapat memperkecil bahkan ke-7. NJ: John Willey & Sons.
menghilangkan kesalahan jika memperhatikan 4. Heinz, Frick. 2008. Ilmu Fisika
secara mendetail. Hal-hal yang perlu Bangunan. Yogyakarta: Kanisius.
diperhatikan supaya kesalahan dalam praktikum 5. Serway, Raymond A. 2010. Fisika untuk
ini dapat dihindari diantaranya, memperhatikan Sains dan Teknik. Jakarta: Salemba
jarak terang pusat dengan terang ordenya harus Teknika.
tepat dengan alat ukur, dan meletakan celah 6. Weber, Marvin J. 2001. Handbook of
tunggal harus benar-benar sesuai dengan jarak Laser. California: University of
yang diukur oleh mistar serta cahaya laser harus California.
tepat menuju celah tunggal itu sendiri. 7. Young, Hugh D. 2003. Fisika Universitas
Edisi ke-10 jilid 2. Jakarta: Erlangga.

4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berikut merupakan kesimpulan yang dapat


diperoleh dari hasil penelitian difraksi celah
tunggal :

Efek difraksi merupakan seatu efek dari


sifat cahaya sebagai gelmbang elektromagnetik
yang diakibatkan karena terdapat celah kecil
pada arah rambat cahaya yang mengakibatkan
penyebaran cahaya.

Dari hasil perhitungan percobaan, didapat


delapan panjang gelombang :

λ1 = (650 ± 46) nm
λ2 = (696 ± 35) nm
λ3 = (669 ± 28) nm
λ4 = (696 ± 23) nm
λ5 = (677 ± 19) nm
λ6 = (662 ± 17) nm
λ7 = (712 ± 15) nm
λ8 = (696 ± 14) nm

Dan hasil dari perhitungan ralat kesalahan


didapatkan panjang gelombang sebesar
λ = (688 ± 7,14) nm

4.2 Saran

Sebelum praktikan memulai percobaan ini


diharapkan telah memahami setiap proses dan
langkah kerja yang benar serta melakukan
percobaan dengan prosedur yang telah diberikan
oleh asisten praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
1. Cassidy, David. 2002. Understanding
Physics. USA: Springer.
2. Desmond, Phillip K. 1999. Study on
Light and Optics. Florida: Humprey
Press.

Anda mungkin juga menyukai