Gejala Serangan Tungau
Gejala Serangan Tungau
Caplak yang tinggal di kepala ayam, ketika sudah kenyang menghisap darah, maka
tubuh atau abdomennya menjadi besar, bagian kepala yang digigitnya membengkak dan
berwarna kemerahan, biasanya lebih merah daripada bagian yang ada di sekitarnya. Dalam
beberapa kejadian caplak yang besar itu dimakan atau dipatuk oleh ayam lain yang berada
di dekat ayam yang di kepala ditinggali caplak. Ayam juga dapat menggunakan kakinya atau
cekernya untuk menggaruk atau menepis keberadaan tungau yang menempel di bagian
kepala atau jenggernya. Kita dapat mengetahui bahwa ayam itu sudah mengalami
gangguan atau serangan caplak dari gejala bekas gigitan caplak di kepala yaitu di bagian
jengger atau telinganya.
Caplah di tubuh anjing biasanya tinggal di bagian telinga. Caplak tinggal di bagian
pinggir daun telinga mengarah ke bagian ujung, namun kadang-kadang caplak juga dapat
tinggal di bagian tepi telinga mengarah ke bagian pangkal telinga. Caplak di telinga anjing
umum terlihat pada pagi hari, di duga hal itu terjadi karena pada malam hari, ketika anjing
itu tidur, tungau aktif menghisap darahnya, dan pada pagi hari, tubuh atau abdomennya
sudah penuh dengan darah yang dihisapnya dari telinga anjing, sehingga terlihat
abdomennya besar dan gemuk. Setelah anjing itu aktif, maka caplak itu tidak lagi ada di
telinga anjing. Diduga hal itu terjadi karena anjing telah berusaha menggaruk-garuk bagian
telinganya yang gatal akibat gigitan caplak. Garukan kaki anjing itu telah menyebabkan
caplak terjatuh. Namun di telinga anjing itu masih dapat terlihat ada bagian yang
membengkak dan berwarna kemerahan yang merupakan tempat bekas gigitan caplak.
Jumlah caplak yang ditemukan di tubuh serangga dapat berjumlah puluhan sampai
ratusan ekor. Serangga yang tubuhnya paling sering ditemukan caplak ialah serangga dari
ordo Coleoptera atau kumbang, terutama kumbang yang tubuhnya berukuran besar seperti
Oryctes sp. Rhyncoporus sp. Di samping itucaplak juga dapat ditemukan di tubuh valanga
sp. (Orthoptera) dan Kepik (Hemiptera), kadang-kadang lebah Xylocopa sp. (Hymenoptera).
Pada tubuh Caplak juga dapat ditemukan bagian dorsal (atas), ventral (bawah) dan lateral
(samping). Caplak di tubuh serangga biasanya hidup berkelompok atau membentuk koloni.
Koloni caplak di tubuh serangga paling sering ditemukan di bagian koksa, pangkal sayap dan
lipatan antara kepala dan toraks atau toraks dan abdomen. Di bagian pangkal sayap
(Gambar 2a), koksa, pangkal femur di bagian ventral (Gambar 2b).
a b
Gambar 1. Caplak di tubuh tabuhan (hymenoptera) (a), dan caplak di bagian ventral tubuh
kumbang (Coleoptera) (b)
gejala berupa nekrotik. Gejala nekrotik itu umum terjadi di dekat tulang daun, terutama di
permukaan bawah daun. Ciri-ciri gejala serangan tungau pada tumbuhan dapat dilihat pada
uraian berikut ini.
a b c
Gambar 2. Gejala gall di daun yang ditimbulkan oleh tungau (a). Lubang keluar tungau dari
dari gall (b), dan gall yang terbentuk di tangkai daun dan ranting (c)
Gall yang terbentuk di daun itu, jika diamati dengan teliti ditemukan bagian yang
lebih tebal. Bagian yang tebal itu sesunggunya terdapat rongga di dalamnya. Beberapa
tungau biasanya tinggal di dalam rongga yang berbentuk gall itu untuk berlindung dan
berkembang biak. Apabila bagian yang menebal tersebut di potong melintang, akan terlihat
tungau dengan berbagai stadia hidup disitu. Di dalam gall dapat ditemukan tungau mulai
dari stadia nimfa sampai imago. Gejala tersebut sering ditemukan di pucuk daun kayu
manis cinnamomum sp. daun pucuk indogofera sp. tanaman pakan ternak.
a b c
Gambar 3. Serangan tungau pada daun Manihot utilisima dengan gejala nekrotik (a & b),
beberapa tungau ditemukan di gejala dilihat dari permukaan bawah daun
Gambar 3. Bulu-bulu halus di permukaan atas dan permukaan bawah daun tumbuhan
Cromolaena odorata yang merupakan koloni tungau
Gambar 4. Gelaja serangan tungau berupa pertumbuhan abnormal di daun karet Havea
brasiliensi