Disusun Oleh:
18312241046
P. IPA C 2018
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sungai merupakan sumber daya alam yang bersifat mengalir. Apa yang terjadi di
hulu akan memengaruhi hilir. Sungai sangat bermanfaat bagi manusia. Selain itu, sungai
juga sangat bermanfaat bagi biota air sebagai tempat hidup dan berkembang biak.
Air merupakan komponen alam yang sangat penting bagi hajat hidup orang
banyak, sehingga perlu dilindungi. Pelestarian dan pengendalian air sangatlah dianjurkan
demi menjaga air tetap dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Pelestarian kualitas air
merupakan upaya untuk memelihara fungsi air agar kualitasnya tetap pada kondisi
alamiah. Pengelolaan kuaitas air dilakukan dengan upaya pengendalian pencemaran air,
yaitu dengan upaya memelihara fungsi air sehingga kualitas air memenuhi mutu. Air yang
relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari,
keperluan industri, untuk keperluan pertania, dan lain sebagainya.
Saat ini, air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian serius. Untuk
memperoleh air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang
mahal, karena banyak sungai sudah tercemar oleh limbah-limbah dari berbagai hasil
kegiatan manusia. Sehingga secara kualitas, sumber daya air telah mengalami penurunan.
Demikian pula secara kuantitas, yang sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia
yang terus meningkat.
Apabila diperhatikan dari hari ke hari makin banyak berita-berita mengenai
pencemaran sungai. Pencemaran sungai ini terjadi dimana-mana. Krisis air juga tejadi di
hampir seluruh Pulau Jawa dan sebagian Pulau Sumatera, terutama di kota-kota besar baik
akibat pencemaran limbah cair industri, rumah tangga ataupun pertanian.
Pencemaran sungai di banyak wilayah di Indonesia telah mengakibatkan
terjadinya krisis air bersih. Kurangnya kesadaran warga sekitar serta lemahnya
pengawasan pemerintah dan keengganan mereka untuk melakukan penegakan hukum
yang benar menjadikan masalah pencemaran sungai menjadi hal yang kronis yang
semakin lama semakin parah.
Slah satu sungai yang berada di Yogyakarta dan sudah banyak dikabarkan bahwa
sungai tersebut tercemar adalah sungai Winongo.
B. TUJUAN
1. Memaparkan tentang pencemaran sungai khususnya sungai Winongo.
2. Mengetahui sumber pencemaran sungai khususnya sungai Winongo.
3. Mengetahui dampak pencemaran sungai khususnya sungai Winongo.
4. Mengetahui pencegahan pencemaran sungai.
5. Mengetahui cara penanggulangan pencemaran sungai khususnya sungai Winongo.
BAB II
DASAR TEORI
Sungai winongo yang kami datangi berada di sisi barat kota Yogyakarta. Pengamatan
dilakukan mulai dari hulu sungai. Hulu sungai yang kami amati belum menunjukkan tanda-tanda
pencemaran air, hanya terdapat beberapa sanmaph plastik, namun secara keseluruhan dapat
dikatakan bahwa hulu sungai tersebut tergolong bersih. Hal ini dikarenakan hulu sungai
dikelilingi oleh sawah dan hanya da sedikit rumah penduduk sehingga tidak menyebabkan
adanya pencemaran sungai.
Kemudian kami melanjutkan pengamatan menuju hilir sungai, dimana di sana terdapat
banyak rumah penduduk yang menurut kami terlalu padat dan sangat berhimpitan. Mulai dari
daerah tersebut, dapat terlihat tanda tanda pencemaran sungai yaitu air berwarna coklat, terdapat
busa-busa putih, terdapat pencemar seperti ampas, dan bahkan tercium bau yang tidak sedap.
Setelah kami amati, limbah yang terlihat seperti busa putih merupakan limbah industri
laundry dari warga sekitar, sedangkan limbah ampas berasal dari industri tahu yang ada di dekat
sungai. Selain itu, sungai Winongo juga dicemari banyak sampa yang dibuang oleh para warga.
Bau yang tidak sedap yang tercium diduga berasal dari industri peternakan ayam yang berada di
daerah tersebut dan sengaja membuang limbahnya ke sungai tersebut.
Hal tersebut tentunya memiliki dampak yang sangat buruk bagi warga sendiri juga bagi
biota air. Seharusnya dilakukan pengaturan ulang terhadap industri dan dilakukan pembersihan
sungai Winongo. Hal ini tentunya membutuhkan kesadaran dari warga masyarakat sekitar dan
didukung oleh lembaga-lembaga yang berwenang dalam hal tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pengamatan ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pencemaran sungai Winongo dimulai dari hilir, dimana banyak penduduk yang
tinggal di sana.
2. Pencemaran sungai Winongo berasal dari limbah limbah industri laundry warga
sekitar, limbah ampas yang berasal dari industri tahu yang ada di dekat sungai,
sampah penduduk, dan limbah peternakan ayam.
3. Pencemaran sungai Winongo mengakibatkan kotornya sungi, banyak biota yang mati,
dan timbulnya bau tidak sedap.
4. Pencegahan pencemaran sungai dapat dimulai dengan meningkatkan kesadarn
masyarakat mengenai pentingnya menjaga sungai.
5. Penanggulangan pencemaran sungai dpat dilakukan dengan melakukan pembersihan
sungai yang sudah tercemar dan mengatur ulang industri yang pembuangan limbahnya
menuju ke sungai.
B. SARAN
Saran dari kami sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa Pendidikan IPA adalah
supaya masyarakat lebih menyadari akan pentingnya kelestarian sungai. Seharusnya
dilakukan gotong royong rtin untuk membersihkan sungai, dan bagi para pemilik industri,
dimohon untuk lebih bijaksana dalam mengelola limbah.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Anindya, dkk. 2015. Makalah Pencemaran Air. Diunduh dari https://www.academia.edu pada
Tan (1994
Fahmi. 2018. Hidroponik diunduh dari https://www.academia.edu pada hari Jumat, 10 Mei 2019