Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 1

SURAT LAMARAN PEKERJAAN

A. Mengidentifikasi Ketentuan dalam Membuat Surat Lamaran Pekerjaan dan Sumber


Informasi Pembuatannya

Kegiatan Ke-1: Mengenal Ketentuan dalam Membuat Surat Lamaran


Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan merupakan surat dari seorang pelamar yang membutuhkan
pekerjaan kepada perusahaan atau instansi yang membutuhkan tenaga pekerja. Surat lamaran
pekerjaan ini merupakan gambaran pertama dari pribadi calon pekerja atau karyawan. Surat
lamaran pekerjaan ini merupakan surat resmi. Terdapat beberapa ketentuan dan hal-hal yang
harus diperhatikan oleh pelamar saat membuat surat lamaran pekerjaan. Pada dasarnya
ketentuan dan hal yang harus diperhatikan saat menukis surat lamaran meliputi: (1) struktur dan
sistematika surat, (2) bahasa surat, (3) kesopanan, (4) kejelasan, (5) kebersihan dan kerapian, (6)
kelengkapan data, dan (7) keberadaan lembar pendukung. Berikut ini paparan untuk kedua
unsur yang dimaksud.

1) Gunakanlah komponen dan sistematika surat lamaran pekerjaan secara benar


Terdapat banyak unsur yang membangun struktur surat lamaran pekerjaan. Semua unsur ini
harus ada saat seseorang menulis surat lamaran pekerjaan. Selain harus lengkap, unsur-unsur
tersebut harus diurutkan secara sistematis. Unsur-unsur yang ada yaitu tempat dan tanggal
pembuatan surat, perihal dan lampiran, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, alinea
penutup, salam penutup, serta nama terang dan tanda tangan. Hakikat dari semua unsur ini akan
dibahas lebih rinci pada kegiatan pembelajaran selanjutnya.

2) Gunakanlah bahasa yang baik dan benar


Unsur bahasa yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan yaitu bahasa baik dan
bahasa yang benar. Bahasa yang baik belum tentu benar, demikian pula bahasa yang benar belum
tentu baik. Bahasa yang baik berkaitan dengan pemilihan ragam bahasa yang tepat, sesuai
dengan situasi dan kondisi. Sementara itu bahasa yang benar merupakan pemakaian bahasa yang
sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Surat lamaran pekerjaan merupakan surat resmi yang bersifat pribadi. Karena sifatnya yang
resmi inilah maka ragam bahasa Indonesia yang digunakannya juga haruslah ragam resmi atau
yang lazim disebut ragam bahasa Indonesia baku. Untuk itulah, suara lamaran resmi jangan
sekali-kali menggunakan ragam bahasa santai atau nonformal.
Bahasa Indonesia yang benar artinya bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia
yang ada. Kaidah bahasa Indonesia itu meliputi (1) aspek tata bunyi (fonologi), (2) tata bahasa
(yang meliputi kata dan kalimat), dan (3) ejaan.
Sebagai gambaran berkaitan dengan kaidah fonologi atau tata bunyi dalam bahasa
Indonesia terdapat fonem /f/, /v/, dn /z/. Pada umumnya, masyarakat Indonesia sudah mampu
mengucapkan fonem-fonem itu dengan benar. Oleh karena penggunaan ketiga bunyi itu tidak
oleh diganti dengan fonem lain. Jika penggantian itu terjadi, maka kata-katana menjadi salah
sehingga ada kata yang benar dan kata yang salah (Sabariyanto, 1999). Contoh kata-kata yang
benar: folio (kertas), fakir, vitamin, zat, azan, izin, dan ijazah merupakan kata-kata yang benar,
namun kadang-kadang diganti menjadi polio, pakir, pitamin, dat, adan, ijin, dan ijasah yang
menyebabkan kata-kata itu menjadi salah. Kesalahan itu karena fonem /f/ diubah menjadi /p/ hal
ini terjadi pada kata folio yang diubah menjadi polio dan kata fakir diubah menjadi pakir; terjadi
pula perubahan fonem /v/ menjadi /p/ pada kata vitamin yang benar sehingga berubah menjadi
pitamin kata yang salah; fonem /z/ diubah menjadi /d/ pada kata zat, azan yang benar sehingga
menjadi kata dat, adan menjadi salah; serta perubahan fonem /z/ menjadi /s/ pada kata ijazah
yang benar menjadi ijasah yang salah.
Kaidah tata bahasa di dalam tataran kata, misalnya kata pejudi, pengelola, pengebom,
mengubah, dan menerjemahkan yang sudah benar diubah menjadi kata-kata yang penjudi,
pengkelola, pembom, merubah, dan menterjemahkan. Tentu masih banyak contoh lainnya.
Sekaitan kaidah tata bahasa dalam tataran kalimat terdapat banyak kesalahan, di antaranya
(1) kalimat tak bersubjek dan (2) kalimat ambigu. Coba perhatikan kalimat berikut!

(1) Kepada Bapak pimpinan diharapkan dapat menerima saya sebagai karyawan.

Kalimat itu salah karena tidak bersubjek. Penyebab kalimat tersebut tidak bersubjek yaitu
digunakannya kata kepada. Subjek tidak boleh didahului oleh kata depan. Kalimat yang benar
atau bakunya sebagai berikut.

(1b) Bapak pimpinan diharapkan dapat menerima saya sebagai


karyawan.

Kesalahan lain yaitu adanya kalimat ambigu. Yang dimaksud dengan kalimat ambigu
adalah kalimat yang menimbulkan tafsir ganda atau kalimat yang megandung dua makna. Coba
cermatilah kalimat berikut ini!

(2) Surat lamaran pekerjaan pelamar yang terakhir itu sangat bagus.

Apa yang dimaksud terakhir dari kalimat itu? Apakah surat lamaran pekerjaan atau
pelamarnya? Kalimat itu menjadi tidak jelas karena ada dua penafsiran. Kalimat itu harus diubah
menjadi:

(2a) Surat lamaran pekerjaan terakhir dari pelamar itu sangat bagus.
(2b) Surat lamaran pekerjaan dari pelamar terakhir itu sangat bagus.
Kalimat (2a) menjadi jelas bahwa kata terakhir mengacu pada surat lamaran pekerjaan;
sementara pada kalimat (2b) kata terakhir merujuk pada pelamar.
Selanjutnya sekaitan dengan penggunaan ejaan. Ternyata masih sering ditemukan
kesalahan ejaan pada surat lamaran pekerjaan. Berikut ini merupakan contoh kesalahan ejaan
karena tidak digunakannya tanda koma (,) secara benar dalam surat lamaran pekerjaan.

(3) Karena persyaratannya sudah lengkap pelamar itu segera diangkat.


(4) Atas perhatian Bapak saya ucapkan terima kasih.
(5) Pertama pekerjaan ini sesuai dengan keahlian saya.

Kesalahan kalimat (3) karena tidak digunakannya tanda koma (,) di belakang kata lengkap;
kesalahan kalimat (4) tidak digunakannya tanda koma (,) di belakang kata Bapak; dan tidak
digunakanya tanda koma (,) di belakang kata pertama. Ketiga kalimat tersebut seharus ditulis
sebagai berikut.

(3a) Karena persyaratannya sudah lengkap, pelamar itu segera


diangkat.
(4a) Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima kasih.
(5a) Pertama, pekerjaan ini sesuai dengan keahlian saya.

Gambaran penggunaan bahasa yang benar seperti dipaparkan di atas meruapakn contoh.
Penggunaan bahasa yang benar akan dipaparkan lebih rinci pada bahasan selanjutnya.

3) Tampakkanlah kesopanan dalam surat lamaran pekerjaan.


Kesopanan atau kesantuan pelamar mesti dapat ditangkap dari surat lamaran pekerjaan
yang dibuatnya. Dalam surat lamaran pekerjaan, hendaknya pelamar menggunakan diksi atau
pilihan kata yang berkonotasi sopan. Pemilihan kata dalam surat lamaran pekerjaan
menggambarkan karakteristik dan tingkat kemampuan berbahasa pelamar. Pelamar merupakan
merupakan orang yang membutuhkan pekerjaan. Jika bahasa yang digunakan dalam surat
lamaran tidak sopan, maka kecil kemungkinan akan diterima.

4) Gunakanlah alinea pembuka yang jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran.
Alinea pembuka sebenarnya berfungsi sebagai pengantar. Oleh karena itu, alinea pembuka
ini sebaiknya disajikan secara jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran. Pada alinea
pembuka ini dipaparkan dari mana sumber informasi lowongan pekerjaan, mengapa Anda
tertarik mengisi lowongan pekerjaan tersebut, cocokkah Anda mengisi lowongan pekerjaan itu.
Hal ini harus diungkapkan dalam alinea pembuka. Pembahasan lebih lanjut akan dipaparkan
pada kegiatan pembelajaran selanjutnya yaitu pada bagian struktur dan sistematika surat lamaran
pekerjaan.

5) Tampakkanlah tulisan yang bersih, mudah dibaca, mudah dipahami, dan sesuai dengan
pedoman ejaan bahasa Indonesia.
Surat lamaran sebaiknya ditulis secara manual menggunakan tangan dalam kertas folio
bergaris. Oleh karena itu tulisan harus rapi dan jelas sehingga mudah dibaca dan mudah
ditangkap maksudnya. Di samping itu surat lamaran pekerjaan ini harus memperhitungkan pula
aspek kebersihan. Tulisan dalam surat lamaran pekerjaan itu harus bersih. Coretan dalam surat
lamaran pekerjaan harus dihindari. Surat lamaran ditulis berpedoman kepada ejaan bahasa
Indonesia yang berlaku.

6) Lengkapilah data-data yang diminta oleh instansi, lembaga, atau perusahaan yang
menyediakan lowongan pekerjaan.
Surat lamaran pekerjaan harus dilengkapi oleh semua data yang diminta oleh instansi,
lembaga, atau perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan. Jangan sampai ada data yang
tidak dipenuhi. Data-data seperti ijazah, kartu pencari kerja (AK 1), surat keterangan sehat dari
dokter, surat kelakukan baik, pasfoto, dan sebagai merupakan yang biasanya diminta. Intinya,
data apa pun yang diminta harus dipenuhi. Tidak menutup kemungkinan jika ada satu saja data
yang minta oleh penyedia lowongan kerja tidak dipenuhi olh pelamar, hal ini akan
menggugurkan pelamar.

7) Sertakanlah lampiran lembar pendukung


Lembar atau data pendukung sebaiknya disertakan atau dilampirkan. Lembar pendukung
yang dimaksud seperti sertifikat pengalaman kerja, sertifikat pelatihan, atau surat rekomendasi
dan sebagainya yang menunjang keahlian atau kompetensi yang dimiliki pelamar. Lembar
pendukung akan menambah poin bagi pelamar. Perusahaan, lembaga, atau instansi biasanya
sangat membutuhkan pelamar yang memiliki kematangan atau keahlian di atas rata-rata.

Kegiatan Ke-2: Mendata Sumber Informasi Pelamar


Seperti telah dikatakan bahwa surat lamaran pekerjaan ini merupakan surat formal.
Terdapat alasan seseorang melamar suatu lowongan pekerjaan. Seseorang pelamar tidak tiba-tiba
membuat surat lamaran pekerjaan. Ada sumber informasi yang dijadikan acuan untuk melamar
sebuah lowongan pekerjaan. Sumber informasi ini akan berdampak pada redaksional alinea
pembuka surat lamaran pekerjaan yang diajukan sang pelamar. Sumber informasi ini dijadikan
alasan pertama seseorang melamar sebuah pekerjaan.
Seseorang yang ingin melamar pekerjaan harus aktif mencari informasi keberadaan
lowongan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya. Untuk itulah, seorang pelamar harus
mencari sumber informasi keberadaan lowongan pekerjaan yang dimaksud. Terdapat beberapa
sumber infomasi yang bisa “diintip”. Sumber informasi pelamar tentang keberadaan lowongan
pekerjaan yaitu: (1) iklan, (2) informasi seseorang, (3) pengumuman resmi lembaga, instansi,
atau perusahaan, (4) permohonan instansi kepada lembaga pendidikan, dan (5) inisiatif sendiri.
Gambaran sumber informasi adanya sebuah lowongan pekerjaan akan tampak pada kalimat
dalam alinea pembuka surat. Agar lebih jelas, berikut ini paparan tentang sumber informasi
pelamar untuk membuat surat lamaran pekerjaan.
1) Informasi Berdasarkan Iklan
Seseorang yang ingin melamar pekerjaan, namun belum memiliki lembaga atau instansi
yang telah dituju sebaiknya rajin membaca iklan lowongan pekerjaan. Berdasarkan iklan itulah
pelamar akan mengetahui perusahaan atau instansi mana yang membutuhkan karyawan atau
pegawai. Pelamar akan memilih dan menetapkan lowongan pekerjaan yang sesuai dengan
keahlian yang dimiliki. Sebaiknya pelamar tidak hanya melihat satu perusahaan atau instansi,
tetapi tetapkanlah beberapa instansi. Hal ini sebagai antisipasi jika ditolak oleh satu perusaan
atau instansi, maka pelamar bisa berharap diterima pada instansi lainnya. Tentu saja, selain
lowongan pekerjaan itu sesuai dengan keahlian pelamar tetapi juga perlu diperhatikan kondisi
perusahaan atau instansi yang dituju. Jangan sampai setelah kita diterima sebagai karyawan atau
pegawai ternyata perusahaan tersebut bangkrut. Hal ini akan membuat pelamar menyesal.
Jika pelamar mengetahui lowongan pekerjaan dari iklan, maka akan nampak pada alinea
pembuka surat lamaran pekerjaan yang dibuat. Alinea pembuka ini sangat penting karena
perusahaan akan mengetahui di iklan mana pelamar mengetahui lowongan pekarjaan yang ada
pada perusahaan atau instansi yang dipimpinnya. Bisa jadi, perusahaan atau instansi membuat
lebih dari satu iklan. Oleh karena itu, jika pelamar akan membuat surat lamaran berdasarkan
iklan, maka harus dicatat: (1) bagaimana bunyi iklan untuk mengatahui jenis pekerjaan yang
diiklankan perusahaan atau instansi; (2) media mana atau apa nama media yang memuat
lowongan pekerjaan tersebut lengkap dengan edisi; (3) pada hari dan tanggal berapa media itu
memuat lowongan pekerjaan; dan (4) pada halaman berapa iklan itu dimuat. Kelengkapan
menentukan sumber iklan secara lengkap atau detail menunjukkan kecermatan dan kejelian
pelamar. Hal ini akan memberikan nilai plus awal bagi pelamar.
Dari paparan di atas, alinea pembuka pada surat lamaran pekerjaan pada dasarnya
merupakan pengantar atau pendahuluan dari masalah pokok yaitu isi lamaran. Oleh karena itu,
alinea pembuka ini harus disajikan sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat perusahaan
yang membutuhkan karyawan atau pegawai. Daya tarik ini muncul di antaranya oleh kecermatan
menentukan sumber informasi, kalimatnya tersusun benar, pilihan katanya tepat dan santun,
ejaannya benar. Berikut ini contoh alinea pembuka surat lamaran pekerjaan yang sumber
informasinya dari iklan.

Membaca iklan yang dimuat pada harian Pikiran Rakyat hari Selasa, tanggal
7 Agustus 2018 halaman 9 tentang lowongan pekerjaan untuk manager
marketing pada PT Gerhana Bulan, saya tertarik untuk mengisi lowongan
tersebut.

Alinea pembuka tersebut menunjukkan bahwa pelamar mengetahui adanya lowongan


pekerjaan manager marketing pada PT Gerhana Bulan ini dari harian Pikiran Rakyat yang terbit
hari Selasa tanggal 7 Agustus 2018. Dengan perkataan lain, pelemar mengetahui adanya
lowongan pekerjaan ini berdasarkan iklan yang dibuat oleh perusahaan. Selanjutnya
dikemukakan bahwa pelamar tertarik untuk mengisi lowongan pekerjaan tersebut.
2) Informasi dari Seseorang
Sumber informasi lainnya yaitu dari seseorang atau orang tertentu. Orang yang dijadikan
rujukan sumber informasi bukanlah sembarang orang tetapi haruslah orang memiliki keterkaitan
dengan persahaan atau instansi yang membutuhkan pekerja atau karyawan. Orang yang dijadikan
rujukan sumber informasi ini sebaiknya orang yang berpengaruh di perusahaan atau instansi atau
orang yang dikenal atau hormati oleh perusahaan atau instansi. Selain inforfmasi itu akan valid
juga bernilai “plus”. Pimpinan perusahaan atau instansi akan memiliki rasa respek terhadap
pelamar. Berikut ini contoh alinea pembuka surat lamaran pekerjaan yang sumber informasinya
dari orang tertentu.

Menurut informasi dari Bapak Ahmad Sudrajat, bagian personalia PT Bulan


Bintang, perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin membutuhkan manager
marketing. Lowongan itu sesuai dengan benar dengan latar belakang
pendudikan dan keahlian saya. Oleh karna itulah saya sangat tertarik untuk
mengisi posisi tersebut.

Alinea pembuka itu menunjukkan sumber informasi dari dalam perusahaan. Informasi ini
tentu sahih. Pada alinea itu juga pelamar tidak serta-merta mengajukan surat lamaran. Ada alasan
ketertarikan pelamar untuk mengisi lowongan tersebut yaitu sesuai dengan kompetensi yang
dimiliki pelamar.

3) Informasi dari Pengumuman Resmi dari Perusahaan atau Instansi


Jika sumber informasi itu berasal dari pengumuman resmi perusahaan atau instansi maka
yang harus diperhatikan yaitu: (1) nomor dan tanggal pengumuman, (2) hal atau perihal
pengumuman, (3) jenis lowongan pekerjaan, (4) orang atau pejabat yang mengumumkan
(diketahui dari orang yang menandatangani pengumuman). Seperti pada alinea surat lamaran
pekerjaan di atas, kemukakan pula alasan ketertarikan pelamar untuk bekerja pada perusahaan
atau instansi tersebut. Berikut ini contoh alinea pembuka surat lamaran pekerjaan yang
informasinya berasal dari pengumuman resmi perusahaan atau instansi.

Berdasarkan pengumuman nomor: 067/PT BB/Peg./VII/2018, tanggal 15 Juli


2018 tentang penerimaan karyawan di PT Bulan Bintang, maka saya tertarik
untuk mengisi lowongan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
keahlian saya yaitu manager marketing.

4) Informasi Berdasarkan Permohonan Perusahaan atau Instansi kepada Lembaga


Pendidikan
Sumber informasi lainnya yaitu permohonan perusahaan atau instansi kepada sebuah
lembaga pendidikan. Misalnya PT Tiga Mutiara yang ada di Jalan Cimanuk Garut merupakan
penyalur sekaligus bengkel motor produksi Honda membutuhkan tenaga teknisi mesin. Direktur
PT Tiga Mutiara selanjutnya memohon kepada Kepala SMK N 1 meminta sepuluh orang
alumninya dari jurusan Teknik Mesin untuk dijadikan karyawan. Berikut ini, alinea pembukan
surat lamaran pekerjaan yang bisa ditulis.

Berdasarkan informasi dari Kepala SMK N 1 Garut bahwa PT Tiga Mutiara


bahwa PT Tiga Mutiara Garut membutuhkan teknisi mesin, maka saya sebagai
lulusan jurusan Teknik Mesin SMK N 1 tertarik untuk mengisi lowongan
tersebut.

Alinea di atas menunjukkan bahwa pelamar mengetahui adanya lowongan pekerjaan ini
dari kepala sekolah. Sementara itu kepala sekolah hanya menyampaikan permohonan dari
perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Jadi sumber informasi sebenarnya berdasarkan
permohonan perusahaan atau instansi kepada lembaga pendidikan.

5) Atas Inisiatif Sendiri


Surat lamaran pekerjaan pun bisa dibuat berdasarkan atas inisiatif sendiri. Jika pelamar
membuat surat lamaran berdasarkan inisiatif sendiri, pelamar terlebih dahulu harus mengetahui
kondisi perusahaan atau lembaga tersebut. Apakah di perusahaan itu ada posisi pekerjaan yang
sesuai dengan keahlian atau latar belakang pendidikan pelamar serta apakah posisi itu masih
membutuhkan karyawan atau pegawai. Jika diduga masih membutuhkan karyawan atau pegawai,
maka pelamar dengan inisiatif sendiri, pelamar bisa membuat surat lamaran pekerjaan. Berikut
ini merupakan contoh alinea pembuka surat lamaran yang dibuat berdasarkan inisiatif sendiri.

Sebagai Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia, saya berhasrat ingin


mengabdikan diri sebagai guru honorer untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.

B. Mengidentifikasi Sistematika Komponen Surat Lamaran Pekerjaan

Kegiatan: Meyimpulkan Sistematika Komponen Surat Lamaran Pekerjaan


Setiap surat remi, baik pribadi maupun dinas memiliki pedoman atau aturan dalam
penulisannya. Karena surat lamarn pekerjaan merupakan surat resmi, maka terdapat aturan yang
harus ditaati. Aturan itu berkaitan dengan komponen surat dan sistematikanya. Ada pedoman
baku yang mesti ditaati saat membuat surat lamaran pekerjaan. Orang yang membuat surat
lamaran pekerjaan harus memperhatikan “aturan main” yang ada. Surat lamaran pekerjaan ini
memiliki komponen khusus yang berbeda dengan surat resmi lainnya.
Untuk mengetahui komponen dan sistematika peletakan surat lamaran pekerjaan, bacalah
dan cermati contoh surat berikut ini.
Garut, 17 Juli 2018

Perihal : Lamaran pekerjaan


Lampiran: Tiga bendel

Yth. Direktur PT Mulang Sari


Jln. Cimanuk No 3
Garut 44110

Dengan hormat;

Pikiran Rakyat hari Selasa, tanggal 12 Juli 2018 halaman 9 memuat lowongan
pekerjaan untuk manager marketing pada PT Gerhana Bulan. Karena lowongan pekerjaan
itu sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian saya, maka saya sangat tertarik
untuk mengisinya.
Berikut ini data pribadi saya,
nama : Elmas Nur Islamy
tempat, tanggal lahir: 12 November 1996
jenis kelamin : wanita
pendidikan terakhir : S-1 Jurusan Akutansi
alamat : Jalan Guntur No. 40, Garut 44191
Saya siap mendedikasikan diri secara profesional untuk dapat bergabung dalam tim
perusahaan guna memajukan perusahaan yang Bapak pimpin.
Sebagai bahan pertimbangan Bapak, bersama ini saya lampirkan:
1) fotokopi ijazah terakhir berserta traskrip nilai yang telah dilegalisasi masing-
masing satu lembar,
2) pasfoto ukuran 3 x 4 sebanyak tiga lembar,
3) fotokopi Karta Pencari Kerja (AK.I) yang telah dilegalisasi sebanyak satu lembar,
4) surat keterangan sehat asli,
5) surat keterangan berkelakuan baik asli,
6) surat rekomendasi, dan
7) daftar riwayat hidup.
Lamaran ini saya buat secara jujur. Saya memiliki harapan yang besar untuk menjadi
bagian dari perusahaan yang Bapak pimpin. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Elmas Nur Islamy

Komponen yang membangun surat lamaran pekerjaan harus diurutkan secara sistematis.
Komponen-komponen itu terdiri atas: (1) tempat dan waktu pembuatan surat, (2) perihal dan
lampiran, (3) alamat tujuan, (4) salam pembuka, (5) alinea pembuka, (6) alinea isi, (7) alinea
penutup, (8) salam penutup, dan (9) pengirim surat. Berikut ini penjelasan untuk setiap
komponen surat lamaran pekerjaan.

1) Tempat dan Waktu Pembuatan Surat


Tempat dan tanggal pembuatan surat diisi oleh nama kota,tanggal, bulan, dan tahun surat
lamaran pekerjaan dibuat. Cobalah cermati penulisan komponen atau bagian tempat dan tanggal
pembuatan surat berikut ini.

(1) Garut, 15 Agustus 2018


(2) Bandung, 9 September 2018

Yang perlu diperhatikan sekaitan dengan komponen tempat dan waktu penulisan surat
lamaran pekrjaan yaitu: (1) urutan penulis dimulai dari nama kota, tanggal, bulan, dan tahun
surat lamaran pekerjaan; (2) tempat dan waktu pembuatan surat disimpan pada urutan pertama.

2) Perihal dan lampiran


Kata perihal bermakna sama dengan hal yaitu ‘perkara’, ‘soal’, ‘urusan’, ‘peristiwa’, dan
‘tentang hal’. Perihal ini disebut pula pokok surat. Dalam surat lamaran yang digunakan boleh
kata perihal atau hal. Awas jangan menggunakan kata *prihal, karena kata tersebut bukan kata
baku. Penulisannya dimulai oleh huruf kapital. Perhatikanlah contoh berikut ini.

(1) Perihal: Lamaran pekerjaan


(2) Hal: Lamaran pekerjaan

Perihal atau hal diikuti oleh lampiran. Lampiran maknanya ‘tambahan’. ‘Tambahan’ ini
menyertai atau melengkapi surat lamaran pekerjaan. Lampiran mengacu kepada sesuatu yang
ditambahkan pada surat lamaran pekerjaan, seperti: ijazah, daftar riwayat hidup, surat keterangan
sehat dari dokter, dan sebagainya.
Kata lampiran dalam surat lamaran pekerjaan pada umumnya harus ditulis karena surat
lamaran pekerjaan disertai oleh berkas-berkas lain seperti di atas. Kata lampiran tidak boleh
disingkat menjadi *lamp.
(3) Lampiran: Tiga berkas
(4) Lampiran: Empat bendel
(5) Lampiran: Empat helai

Tidak boleh ditulis seperti berikut.

(6) *Lampiran: 3 (tiga) berkas


(7) *Lampiran: 4 bendel
(8) *Lampiran: Empat (4) helai

3) Alamat Tujuan
Yang dimaksud dengan alamat tujuan yaitu alamat lembaga atau instansi penyedia
lowongan pekerjaan. Alamat tujuan ini bisa kepada pejabat yang menyediakan lowongan
pekerjaan atau langsung kepada perusahaannya. Hal ini sesuai dengan iklan atau permohonan
dari penyedia lowongan pekerjaan.
Dalam iklan biasanya ada pemberitahuan bahwa lamaran kerja ini ditujukan kepada pejabat
yang memegang jabatan tertentu di perusahaan atau instansi atau langsung kepada instansinya.
Ada perusahaan yang meminta surat lamaran pekerjaan ditujukan kepada jabatan tertentu,
misalnya kepada Kabag.
Kata alamat bermakna ‘tempat yang menjadi tujuan surat lamaran pekerjaan’. Kata tujuan
bermakna ‘yang dituju’. Dalam surat lamaran pekerjaan yang dituju itu bisa orang yang
menduduki jabatan tertentu dalam sebuah lembaga, instansi, atau perusahaan. Jadi, yang
dimaksud dengan alamat tujuan yaitu pejabat yang menduduki jabatan tertentu dalam sebuah
lembaga, instansi, atau perusahaan yang menyediakan lowongan pekerjaan. Alamat tujuan
dibedakan menjadi dua yaitu (1) alamat luar, dan (2) alamat dalam surat.

a) Alamat luar
Yang dimaksud dengan alamat luar adalah adres yang ditulis pada sampul surat. Adres
pada sampul surat lamaran pekerjaan merupakan petunjuk saat menyampaikan surat kepada yang
berhak menerima surat. Alamat luar surat lamaran pekerjaan ini sedikitnya terdiri atas tiga baris.
Susunan alamat luar yaitu (1) baris pertama diisi oleh Yth. yang diikuti pejabat instansi, lembaga,
atau perusahaan yang membutuhkan pekerja; (2) baris kedua, diisi oleh nama jalan, nomor
bangunan instansi, lembaga, atau perusahaan; dan (3) baris ketiga, berisi nama kota dan kode
pos. Berikut contoh penulsan alamat luar.

(1) Yth. Direktur PT Naga Mas


Jalan Cimanuk No. 43
Garut, Jawa Barat 44110

Jika informasi berasal dari iklan yang tidak menyertakan alamat lengkap perusahaan,
instansi, atau lembaga namun hanya mencantum nomor PO BOX, maka penulisan alamat
tujuannya seperti contoh berikut.

(2) Yth. Pemasang Iklan


pada Harian Pikiran Rakyat
d.a PO BOX 2247 BDG

(3) Yth. Direktur PT Anak Naga


PO BOX 2249 BDG

b) Alamat dalam
Alamat dalam adalah adres yang ditulis pada kertas surat lamaran pekerjaan. Alamat dalam
ini berfungsi sbagai alat control bagi penerima surat bahwa memang dirinya yang berhak
menerima surat lamaran tersebut. Bagi pelamar, alamat dalam ini berfungsi untuk mengetahui
kecocokan alamat yang dituju dalam melamar pekerjaan dengan alamat luar. Itulah sebabnya
penulisan alamat dalam ditulis persis seperti alamat luar atau bisa dengan tidak mencantumkan
nama jalan dan nomor bangunan instansi, lembaga, atau perusahaan. Satu lagi, cukup dengan
menulis kota tempat perusahaan tanpa disertai kode pos. Hal ini dapat dilihat pada contoh (3),
(4), dan (5) berikut ini.

(4) Yth. Direktur PT Naga Mas


Jalan Cimanuk No. 43
Garut, Jawa Barat 44110

(5) Yth. Direktur PT Naga Mas


di Garut

(6) Yth. Direktur PT Naga Mas


d.a. Kepala Bagian Kepegawaian
di Garut

4) Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan ucapan salam yang lazim ditujukan kepada penerima surat
lamaran pekerjaan. Pada umumnya uacapan salam menggunakan frasa dengan hormat. Namun
untuk lingkungan tertentu, salam pembuka bisa berupa Assalamualaikum atau lengkapnya
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh yang bermakna ‘semoga keselamatan, rahmat,
dan berkah Allah bagimu’. Salam pembuka ini merupakan gambaran rasa hormat pelamar
kepada penerima surat.
Redaksi salam pembuka bentuknya hampir sama dengan alamat tujuan. Pada salam
pembuka digunakan bentuk dengan hormat, sedangkan pada alamat tujuan digunakan bentuk
yang terhormat. Hal ini menunjukkan pelamar telah memberikan pengormatan dua kali kepada
penerima surat lamaran. Bahkan sebenarnya tiga kali penghormatan dengan salam penutup.
Berikut ini contoh salam pembuka.

(1) Dengan hormat,


(2) Assalamualaikum warohmatullaahi wabarokaatuh,

5) Alinea Pembuka
Alinea pembuka merupakan bagian dari isi surat. Isi surat lamaran itu sendiri sebenarnya
terdiri atas tiga bagian yaitu (1) alinea pembuka, (2) alinea isi, dan (3) alinea penutup.
Alinea pembuka surat lamaran pekerjaan dimulai dari sumber informasi adanya lowongan
pekerjaan. Seperti telah Anda pelajari, sumber informasi adanya lowongan pekerjaan itu bisa dari
iklan, informasi seseorang, pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan, permohonan
instansi pada lembaga pendidikan, dan atas inisiatif pribadi.
Selanjutnya, Anda sebutkan ketertarikan Anda pada salah satu lowongan dan alasan
memilih pekerjaan tersebut. Dengan demikian, pada alinea pembuka ini sudah harus muncul
pernyataan umum yang menggambarkan diri pelamar atau yang lazim disebut tesis. Hal ini untuk
menjelaskan pada pejabat instansi yang membutuhkan pekerja sekaitan dengan kualifikasi
pelamar serta gambaran profil pelamar. Untuk itu, alinea pembuka ini harus menggunakan
bahasa yang baik dan sopan agar penerima surat terkesan kepada pelamar. Berikut ini contoh
alinea pembuka surat lamaran pekerjaan dari berbagai sumber informasi.
Contoh alinea pembukan surat lamaran yang informasinya bersumber dari iklan.

(1) Pikiran Rakyat hari Selasa, tanggal 7 Agustus 2018 halaman 9 memuat
lowongan pekerjaan untuk manager marketing pada PT Gerhana Bulan.
Lowongan pekerjaan sesuai benar dengan latar pendidikan dan keahlian yang
saya miliki. Berdasarkan alasan itu, saya tertarik untuk mengisi posisi
tertsebut.

(2) Dalam hari Pikiran Rakyat hari Selasa, tanggal 7 Agustus 2018 halaman 9
dimuat lowongan pekerjaan untuk manager marketing pada PT Gerhana
Bulan. Lowongan pekerjaan itu sesuai benar dengan latar belakang
pendidikan dan keahlian saya. Oleh karena itu saya sangat berminat untuk
mengisi posisi tersebut.
Contoh alinea pembukan surat lamaran yang informasinya bersumber dari informasi
seseorang.

(3) Menurut informasi dari Bapak Ahmad Sudrajat, bagian personalia PT Bulan
Bintang, perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin membutuhkan manager
marketing. Lowongan itu sesuai dengan benar dengan latar belakang
pendudikan dan keahlian saya. Oleh karna itulah saya sangat tertarik untuk
mengisi posisi tersebut.

Contoh alinea pembukan surat lamaran yang informasinya bersumber dari pengumunan
resmi instansi yang membutuhkan tenaga kerja.

(4) Berdasarkan pengumuman nomor: 067/PT BB/Peg./VII/2018, tanggal 15 Juli


2018 tentang penerimaan karyawan di PT Bulan Bintang, maka saya tertarik
untuk mengisi lowongan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan dan
keahlian saya yaitu manager marketing.

(5) Membaca pengumuman nomor: 067/PT BB/Peg./VII/2018, tanggal 15 Juli


2018 tentang penerimaan karyawan di PT Bulan Bintang, tentang penerimaan
karya di PT Bulan Bintang, terdapat salah satu lowongan yaitu manager
marketing. Posisi itu sesuai dengan latar belakang pendidikan dan keahlian
saya. Oleh karena itu saya berminat untuk mengisinya.

Contoh alinea pembukaan surat lamaran yang informasinya bersumber dari permohonan
instansi kepada sekolah.

(6) Berdasarkan informasi dari Kepala SMK N 1 Garut bahwa PT Tiga Mutiara
membutuhkan teknisi mesin. Saya merupakan lulusan jurusan Teknik Mesin
SMK N 1 tertarik untuk mengisi lowongan tersebut.

(7) Berdasarkan surat dari PT Tiga Mutiara No. 189/Peg./PT TM/VII/2018


tentang permohonan kebutuhan teknisi mesin yang ditujukan kepada Kepala
SMK N 1, saya merupakan lulusan Jurusan Teknik Mesin berhasrat untuk
mengisi lowongan tersebut.

Contoh alinea pembukaan surat lamaran yang dibuat atas insiatif pribadi.
(8) Sebagai Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia, saya berhasrat ingin
mengabdikan diri sebagai guru honorer untuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.

(9) Dengan ini, saya mengajukan permohonan untuk menjadi tenaga hononer
guru Bahasa Indonesia di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.

6) Alinea (alinea) Isi


Alinea isi merupakan wadah inti dari isi surat lamaran pekerjaan. Terdapat tiga butir yang
menjadi inti surat lamaran pekerjaan yaitu: (1) identitas pelamar, (2) maksud dan tujuan pelamar,
serta (3) lampiran yang dbutuhkan. Berikut ini paparan ketiganya.

a) Identitas pelamar
Identias pelamar merupakan paparan jati diri pelamar. Jadi diri itu mdeliputi: (1) nama, (2)
tempat, tanggal lahir, (3) jenis kelamin, (4) pendidikan terakhir, dan (5) alamat. Berikut ini
contoh identitas pelamar.

Berikut ini data pribadi saya,


nama : Elmas Nur Islamy
tempat, tanggal lahir: 12 November 1996
jenis kelamin : wanita
pendidikan terakhir : S-1 Jurusan Akutansi
alamat : Jalan Guntur No. 40, Garut 44191

b) Maksud dan tujuan


Maksud dan tujuan dalam surat lamaran pekerjaan merupakan promosi pelamar agar
diterima oleh penyedia lowongan pekerjaan. Promosi yang baik ini dapat tercermin dari bahasa
yang impresif. Untuk itu, hindarilah pernyataan yang bertele-tele. Berikut ini merupakan contoh,
maksud dan tujuan surat lamaran.

(1) Saya siap mendedikasikan diri secara profesional untuk dapat bergabung dalam tim
perusahaan yang Ibu/Bapak pimpin.
(2) Saya berharap dapat bergabung dengan perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin untuk
mendedikasikan diri secara professional.

c) Lampiran yang dibutuhkan


Lampiran memuat dokumen yang diminta oleh instansi, lembaga, atau perusahaan yang
menyediakan lowongan pekerjaan. Oleh karena itu, semua dokumen yang diminta oleh penyedia
lowongan pekerjaan haruslah dipenuhi. Jika ada satu saja tidak dipenuhi kemungkinan besar
surat lamaran ditolak. Yang biasanya diminta atau yang dilampirkan yaitu: (1) ijazah, (2)
pasfoto, (3) kartu pencari kerja (AK.1), (4) surat keterangan sehat, (5) surat keterangan
berkelakuan baik, (6) surat rekomendasi, (7) riwayat hidup.
Ada hal perlu dijelaskan dari lampiran ini yaitu surat rekomendasi dan riwayat hidup. Surat
rekomendasi ini biasanya dibuat oleh orang yang berkompeten dan berisi penilaian yang positif
terhadap pelamar. Surat rekomendasi itu bisa dibuat oleh pimpinan lembaga pendidikan tempat
pelamar mengikuti sudi; dibuat oleh pimpinan perusahaan, lembaga, atau instansi tempat
pelamar terakhir bekerja; atau dibuat oleh telah dikenal kepakaran atau keprofesionalannya oleh
perusahaan, lembaga, atau instansi penyedia lowongan pekerjaan. Sementara itu, riwayat hidup
dibuat secara singkat dan jelas. Isi riwayat hidup antara lain pengelaman pekerjan yang penting,
pendidikan formal dan nonformal, pengalaman organisasi, prestasi yang relevan, serta integritas
pelamar secara jujur.
Bagian lampiran dalam surat lamaran pekerjaan ini, hanya mengurutkan nama dokumen
yang akan dilampirkan untuk melengkapi surat lamaran pekerjaan. Berikut ini contoh paparan
lampiran dalam surat lamaran pekerjaan.

Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, bersama ini saya lampirkan:


1) fotokopi ijazah terakhir berserta traskrip nilai yang telah dilegalisasi
masing-masing satu lembar;
2) pasfoto ukuran 3 x 4 sebanyak tiga lembar;
3) fotokopi Karta Pencari Kerja (AK.I) yang telah dilegalisasi sebanyak satu
lembar;
4) surat keterang sehat asli;
5) surat keterangan berkelakuan baik asli;
6) surat rekomendasi; dan
7) daftar riwayat hidup.
7) Alinea penutup
Alinea penutup surat lamaran pekerjaan berisi simpulan, ucapan terima kasih, dan harapan
pelamar. Kalimat-kalimat dalam alinea penutup ini harus lebih sederhana dari kalimat-kalimat
yang ada pada alinea pembuka dan alinea isi. Pilihan kata-katanya harus tepat, struktrnya harus
benar, dan tidak mengandung kata-kata yang mubazir. Berikut ini contoh alinea penutup surat
lamaran pekerjaan.
(1) Lamaran ini dibuat secara jujur. Besar harapan kiranya Bapak/Ibu dapat
mengangkat saya menjadi karyawan di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin.
Atas perhatian dan kebijakan Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.

(2) Lamaran ini saya buat secara jujur. Saya memiliki harapan yang besar untuk
menjadi bagian dari perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih.

8) Salam penutup
Jika awal surat dibuka oleh salam pembuka, maka pada akhir surat diisi oleh salam
penutup. Salam penutup ini merupakan bentuk hormat yang menggambarkan etika dan sopan
santun dari pelamar. Kata-kata yang lazim digunakan dalam salam penutup yaitu salam hormat,
hormat saya, salam saya, salam takzim, atau wasalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh
jika di lingkungan Departemen Agama. Berikut contoh salam penutup surat lamaran pekerjaan.

(1) Salam hormat,


(2) Hormat saya,
(3) Salam saya,
(4) Salam takzim,
(5) Wasalamualaikum warokhmatullahi wabarokatuh,

9) Pengirim surat
Keabsahan surat lamaran pekerjaan ini ditandai oleh nama lengkap dan tanda tangan
pengirim surat. Tanda tangan dan nama lengkap pelamar disimpan di bawah salam penutup.
Berikut contoh tanda tangan dan nama jelas pelamar.

(1) Hormat saya,

Elmas Nur Islamy

(2) Salam hormat,

Elmas Nur Islamy

Anda mungkin juga menyukai