Anda di halaman 1dari 12

BUKU PANDUAN

KULIAH LAPANGAN GEOLOGI

TIM PENYUSUN
Hamzah Umar, ST., MT.
Heryanto, ST., MT.
Koeshadi Sasmito, ST., MT.
Puspa Indah Rindawati, ST.

PENYELARAS
Muhammad Dahlan Balfas, ST., MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusunan buku
”Panduan Kuliah Lapangan Geologi” dapat disusun.

Buku “Panduan Kuliah Lapangan Geologi” ini disusun sebagai panduan


dalam kegiatan kuliah lapangan geologi (pemetaan geologi) dan materi di
dalamnya disusun dan diselaraskan oleh staff pengajar Program Studi
Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Mulawarman, dimana dalam
pengerjaan dilakukan secara bersama-sama.

Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih


kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam mengerjakan
buku “Panduan Kuliah Lapangan Geologi” ini, antara lain :
1. Puji dan syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
hanya dengan berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat
menyelesaikan buku ini dengan baik.
2. M. Dahlan Balfas, ST., MT. sebagai penyelaras buku “Panduan
Kuliah Lapangan Geologi”.

ii
3. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran
penyelesaian buku ini.

Kami menyadari bahwa buku “Panduan Kuliah Lapangan Geologi” ini


masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis tidak menutup diri
untuk menerima kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dalam
penyusunan buku yang akan datang akan lebih baik.

Samarinda, 5 Maret 2018

Penulis

Tim Penyusun

iii
PENYUSUN

Hamzah Umar, ST., MT.

Heryanto, ST., MT.

Koeshadi Sasmito, ST., MT.

Puspa Indah Rindawati, ST.

iv
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
PENYUSUN iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL viii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Waktu dan Lokasi Pelaksanaan 1
1.3. Hal-hal Teknis 1
1.3.1. Tata Tertib 1
1.3.2. Pembagian Regu, Pembimbing, Peserta, Dan Pembagian
Kapling 2
BAB 2 PERLENGKAPAN GEOLOGI LAPANGAN
2.1 Alat 3
2.1.1 Kompas Geolog 3
2.1.2 Palu Geologi 14
2.1.3 Receiver GPS (Global Position System) 14
2.1.4 Lain-lain 18
2.2 Bahan 22
BAB 3 PENGAMATAN SINGKAPAN DAN PENCATATAN DI
LAPANGAN
3.1 Pengamatan Singkapan 23
3.2 Pencatatan Di Lapangan 27
3.3 Pemerian (Deskribsi) 29
3.4 Mengambil conto batuan 31

v
BAB 4 PENGENALAN BATUAN
4.1 Pengenalan Batuan 32
4.2 Batuan Sedimen 32
4.3 Batuan Beku 42
4.4 Batuan Metamorf 50

BAB 5 PENGAMATAN DAN ANALISIS STRUKTUR BATUAN


5.1 Pengantar 53
5.2 Kekar 54
5.3 Analisa Struktur Sesar 56
5.4. Lipatan 58

BAB 6 PENGUKURAN PENAMPANG STRATIGRAFI


6.1. Tujuan Pengukuran Penampang Stratigrafi 60
6.2. Perencanaan Lintasan Pengukuran 60
6.3. Metode Pengukuran 61
6.4. Menghitung Tebal Lapisan 61
6.5. Pemerian Pada Penampang Stratigrafi 65

BAB 7 PEMETAAN GEOLOGI


7.1 Pendahuluan 68
7.2 Kegiatan Persiapan 72
7.3 Kegiatan Lapangan 74

BAB 8 GEOLOGI REGIONAL CEKUNGAN KUTAI


8.1. Fisiografi Regional 84
8.2 Geologi Regional 85
8.3 Tatanan Tektonik dan Struktur Geologi 90

BAB 9 PEMETAAN GEOMORFOLOGI

vi
9.1 Batasan Geomorfologi 96
9.2 Klasifikasi Bentuk Lahan 97
9.3 Kegunaan Peta Geomorfologi 98
9.4 Aspek – Aspek Geomorfologi 99
9.5 Analisis Bentuklahan 100
9.6 Simbol 102

BAB 10 LAPORAN
10.1 Susunan laporan Pemetaan Geologi 103
10.2 Penjelasan 104

DAFTAR PUSTAKA xi
LAMPIRAN x

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kompas geologi tipe brunton 1


Gambar 2.2 Kompas geologi tipe sunto 1
Gambar 2.3 Kompas gelogi dan bagian-bagiannya 4
Gambar 2.4 Pembacaan kompas 6
Gambar 2.5 Posisi memegang kompas 7
Gambar 2.6 Arah pembacan klinometer 7
Gambar 2.7 Arah pembacaan sudut 7
Gambar 2.8 Kompas pada posisi mata 8
Gambar 2.9 Cara pengukuran perbedaan tinggi tempat 9
Gambar 2.10 Posisi kedudukan lapisan di lapangan 10
Gambar 2.11 Pengukuran struktur bidang 12
Gambar 2.12 Cara pengukuran trend, plunge dan rake 13
Gambar 2.13 Cara pengukuran bearing (arah kelurusan) 13
Gambar 2.14 Palu geologi dengan bentuk “chisel point”(a),
“pick point”(b), “chisel point”, dan “Crack” (c) 14
Gambar 2.15 Komponen-komponen teknologi GPS 16
Gambar 2.16 Alat penerima GPS 17
Gambar 2.17 Bagian-bagian dari Reciever GPS 18
Gambar 2.18 Lensa pembesar (loupe 10X) 19
Gambar 2.19 Contoh komparator atau skala penentuan ukuran butir
Wentwoth’s 20
Gambar 2.20 Contoh tempat HCL yang baik dan aman 20
Gambar 2.21 Contoh tas lapangan dan tas untuk peta 21
Gambar 3.1 Cara memplot hasil pengukuran pada peta 25
Gambar 3.2 Pengambilan contoh terarah, A batuan dengan
struktur bidang dan B tanpa struktur bidang 31
Gambar 4.1 Pemilahan dan tingkat penamaan keseragaman butir 34
Gambar 4.2 Derajat Kebundaran (Powers M.C, 1953) 34
Gambar 4.3 Klasifikasi Fisher (1966) berdasarkan

viii
persentase ukuran butir 37
Gambar 4.4.Klasifikasi Batuan karbonat berdasarkan kerangka
organiknya (Embry and Klovan 1971) 41
Gambar 4.5 Sketsa bentuk butir (mineral) (a) euhedral
(b) subhedral, dan (c) anhedral 42
Gambar 4.6 Beberapa contoh tekstur pada batuan fanerik
A. Ipidiomorfik granular, B. Alotriamorfik granular,
C. Porfiritik. 43
Gambar 4.7 Komparator untuk memperkirakan prosentase
mineral gelap (Mafik) dan terang (Felsik) 45
Gambar 4.8 Klasifikasi Batun Beku Secara Megaskopik 45
Gambar 4.9 Klasifikasi batuan beku menurut IUGS, 1973 46
Gambar 4.10. Diagram klasifikasi batuan beku fanerit (IUGS, 1973) 48
Gambar 4.11. Diagram klasifikasi batuan beku fanerit 49
Gambar 4.12 Beberapa tesktur batuan metamorfik 51
Gambar 5.1 Jenis-jenis kekar, (a) Kekar regangan, (b)
Kekar gerus, (c) Hybrid 55
Gambar 5.2 Pola rekahan, kekar. sesar minor yang berkembang
pada lipatan. 55
Gambar 5.3 Tanda-tanda yang menunjukan sifat gerak pada
bidang cermin sesar. 57
Gambar 5.4. Beberapa definisi lipatan dan prinsip geometrinya
pada proyeksi stereografi 58
Gambar 6.1. Cara pengambaraN penampang terukur, simbol-
simbol yang umum digunakan dalam pembuatan
penampang terukur (Withnall,1993) 63
Gambar 6.2 Posisi pengukuran pada daerah datar 64

ix
Gambar 6.3. Posisi pengukuran pada lereng yang searah dengan
kemiringan 64
Gambar 6.4 Posisi pengukuran pada lereng yang berlawanan
dengan kemiringan 65
Gambar 6.5 Contoh pengambilan data fosil di lapangan
(Pringgoprawiro dan Kapidd, 1999) 67
Gambar 6.6 Kolom stratigrafi terukur umum suatu daerah
penelitian (Comptom, 1985) 67
Gambar 7.1 Bagan alir pemetaan geologi suatu daerah 70
Gambar 7.2 Pola pikir IPOO 71
Gambar 7.3 Contoh catatan di buku lapangan 75
Gambar 7.4 Contoh sketsa di buku lapangan 76
Gambar 7.5 Contoh catatan lapangan (pemerian dan sketsa
peta, penampang dan kolom
stratigrafi). 77
Gambar 7.6 Simbol-simbol pada peta geologi 80
Gambar 7.7 Beberapa Simbol standar pada peta geologi 81
Gambar 7.8 Penampang geologi 82
Gambar 7.9 Tata letak peta geologi 83
Gambar 8.1.Kerangka tektonik Pulau Kalimantan (modifikasi dari
Nuay, 1985) 85
Gambar 8.2 Stratigrafi regional Cekungan Kutai (modifikasi dari
Satyana, 1997) dan stratigrafi regional daerah
Samarinda oleh beberapa peneliti terdahulu
(modifikasi dari Leupold dan Van Der Vlerk, 1931 ;
Land dan Jones, 1987 ; Chambers et al, 1992 ;
Supriatna, Sukardi dan E. Rustandi, 1995). 89

x
Gambar 8.3 Peta sebaran formasi di cekungan kutai (supriatna
dkk, 1995) 90
Gambar 8.4 Struktur geologi regional menurut S. Supriatna, dkk.
(1995) 91
Gambar 8.5 Tectonic Setting Cekungan Kutai (Guntoro, 1998) 93
Gambar 8.6 Pola struktur geologi Cekungan Kutai bagian timur
(Siemers, 1993) 94
Gambar 8.7 Skema dan model pembalikan tektonik yang
menyebabkan Delta Mahakam semakin
berprogradasi (McClay, 2000). 95

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Klasifikasi batuan sedimen klastik berdasarkan ukuran


butir(Wentworth, 1922) 33
Tabel 4.2 Klasifikasi butir batuan piroklastik ( Fisher, 1961 dan
Schmidt,1981 ) 37
Tabel 4.3 Klasifikasi batuan piroklastik aliran (a) dan piroklastik
jatuhan (b) 38
Tabel 4.4.Klasifikasi ukuran butir batuan karbonat menurut Folk,
1962 40
Tabel 4.5 Klasifikasi batuan sedimen karbonat (Dunham, 1962) 41
Tabel 4.6 Bentuk kristal/ mineral batuan beku berbutir sedang
sampai kasar 43
Tabel 4.7 Beberapa bentuk mineral karakteristik 50
Tabel 4.8 Klasifikasi batuan metamorf 52
Tabel 7.1 Daftar contoh batuan 79
Tabel 7.2 Daftar pengukuran unsur struktur 79
Tabel 7.3 Daftar foto 79
Tabel 9.1 Batasan atau definisi geomorfologi 96
Tabel 9.2 Dasar klasifikasi bentuk lahan 97
Tabel 9.3 Hubungan aspek – aspek pola pengaliran dan makna
geologi 101
Tabel 9.4.Simbol Huruf dan warna unit utama geomorfologi 102

xii

Anda mungkin juga menyukai