Oleh :
Alfi Firhandika
NIM 171.10.1014
Yogyakarta, 2021
Penyusun
iv
INTISARI
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
Gambar 3.13 Foto lapisan batubara LP 6 ............................................................. 38
Gambar 3.14 Peta Geologi daerah penelitian ............................................................ 39
Gambar 3.15 Legenda dan keterangan peta Geologi daerah penelitian ............... 40
Gambar 3.16 Penampang Geologi daerah penelitian ........................................... 40
Gambar 3.17 Urutan seam pada peta persebaran batubara .................................. 41
Gambar 3.18 Korelasi lapisan batubara dilokasi penelitian ................................. 45
Gambar 3.19 Peta sebaran batubara ..................................................................... 46
Gambar 3.20 Penampang peta sebaran batubara .................................................. 46
Gambar 3.21 Sejarah geologi kala Pliosen ........................................................... 48
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
sedangkan penyebaran batubara di Pulau Jawa hanya sedikit. Salah satunya berada
penelitian Abian M., Nurdrajat, Mohammad R., Firmansyah Y. dan Aliah (2020)
adalah lingkungan marsh di lower delta plain. Minimnya referensi terkait Formasi
Maksud dari penyusunan seminar ini adalah memenuhi salah satu persyaratan
1
2
Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah berada pada koordinat 07° 8’ 15” – 07°
9’ 45” BT dan 108° 47’ 15” – 108° 48’ 30” LS, sekitar 265 km dari kota
Yogyakarta.
3
batubara yang ada di Formasi Kaliglagah dan menjadi acuan bagi penyusun untuk
disusun oleh Kastowo dan Suwarna (1996). Urutan stratigrafi regional daerah
1000 m. Tertindih tak selaras oleh Formasi Halang (Kastowo dan Suwarna,
1996).
dengan lapisan tipis dengan napal dan serpih yang terdapat pada bagian
Suwarna, 1996.
sedimen turbidit pada zona Bathyal Atas. Tertindih tidak selaras oleh
Awal. Formasi Kumbang tersusun atas breksi gunungapi, lava, retas dan tuf
kehijauan kearah atas dengan sisipan berupa napal pasiran berwarna kelabu
sampai kekuningan.
atas atau menindih selaras Formasi Tapak. Umur Pliosen Awal sampai
Gunung Slamet Tua dan Gunung Copet. Menindih tak selaras Formasi
Kaliglagah, Tapak, Kalibiuk, ditindih tak selaras oleh gunungapi lebih muda.
Membentuk topografi hampir rata dan punggungan tajam yang berada pada
Suwarna, 1996).
1996).
dataran banjir dan sungai- sungai besar. Tebal kurang lebih 5 m. Endapan
Kaliglagah. Formasi ini tersusun oleh bagian atas terdiri dari batupasir kasar
dan konglomerat yang mengandung fosil Moluska air tawar dan mamalia.
berada pada lokasi penelitian, dimana batubara sendiri memiliki pengertian yaitu
batuan sedimen yang mudah terbakar, terbentuk dari sisasisa tumbuhan dalam
variasi tingkat pengawetan, diikuti oleh proses kompaksi dan terkubur dalam
seperti lanau dan sedimen lainnya bersamaan dengan terjadinya proses tektonik
dan temperatur tersebut kemudian merubah material sisa vegetasi purba secara
fisika dan kimia menjadi gambut yang kemudian akan berubah menjadi
Semakin tinggi tingkatnya, maka semakin tinggi kadar karbonnya serta semakin
rendah kadar zat terbangnya. Ada dua tahap penting yang dapat dibedakan untuk
mempelajari genesa batubara, yaitu gambut dan batubara. Dua tahap ini
10
merupakan hasil dari suatu proses yang berurutan terhadap bahan dasar tanaman.
Menurut Wolf (1984) dalam Diessel (1992), secara definisi dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Gambut adalah batuan sedimen organik yang dapat terbakar, berasal dari
b. Batubara adalah batuan sedimen (padatan) yang dapat terbakar, berasal dari
kandungan karbon.
Pada umumnya dasar dari lapisan batubara merupakan batuan yang plastis
ditutupi oleh batu pasir yang secara lateral merupakan pengisian suatu alur.
terdapat urat lempung. Bentuk tersebut terjadi apabila pada satu seri deposit
12
kearah vertikal.
13
daerah tersebut juga terjadi patahan, maka harus dilakukan dengan tingkat
Tengah”. Pola sebaran lapisan batubara didapat dari data permukaan berupa
daerah penelitian. Hal ini karena lokasi penelitian masih menjadi satu kesatuan
batubara.
dengan daerah penelitian penyusun secara lokal maupun secara regional, meliputi:
Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Institut Sains & Teknologi Akprind,
geologi yang pada akhirnya dapat digunakan untuk menentukan sejarah geologi
Tengah. Secara astronomis daerah penelitian terletak pada Koordinat 07° 07’
30’’ LS - 07° 12’ 30’’ LS dan 108° 45’ 00” BT - 108° 50’ 00” BT. Metode yang
daerah penelitian yaitu dendritik dan subdendritik. Stadia sungai dan daerah di
daerah penelitian adalah dewasa. Stratigrafi daerah penelitian tersusun dari yang
paling tua ke muda adalah satuan perselingan batulempung dan batupasir dengan
umur Miosen Awal Miosen Tengah (N7 - N8) diatasnya tidak selaras terdapat
satuan lava andesit dengan umur Miosen Tengah satuan ini menjari dengan
satuan breksi andesit dengan umur Miosen Akhir yang kemudian selaras
batupasir dengan umur Pliosen. Struktur geologi daerah penelitian berupa sesar
dan kekar. Sesar tersebut yaitu: sesar turun Pasir Panjang dan sesar turun
Banjaran. Sesumber geologi yang ada di daerah penelitian berupa sumber daya
air, sumber daya lahan berupa lahan pertanian dan lahan perkebunan, dan bahan
galian golongan C berupa lava andesit dan material lepas serta Geowisata.
16
(tiga) zona yaitu: zona pemukiman, zona pertanian, dan zona hutan.
stratigrafi dan struktur geologi yang pada akhirnya dapat digunakan untuk
Brebes, Provinsi Jawa Tengah. Secara astronomis daerah penelitian terletak pada
Koordinat 07° 07’ 30’’ - 07° 12’30’’ LS dan 108° 47’30” - 108° 52’ 30” BT.
daerah penelitian yaitu dendritik. Stadia sungai dan daerah di daerah penelitian
adalah dewasa. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas batuan vulkanik dan
17
batuan sedimen dengan 6 satuan batuan, dengan urutan dari yang paling tua
hingga paling muda adalah satuan lava andesit Kumbang dengan umur Miosen
Tengah-Akhir, satuan breksi andesit Kumbang yang menjari dengan satuan lava
berupa sesar, kekar dan lipatan. Sesar tersebut yaitu: sesar turun Pasir Panjang
dan sesar naik Gunung Larang, serta antiklin dan sinklin Bentar. Sesumber
geologi yang ada di daerah penelitian berupa sumber daya air, sumber daya lahan
berupa lahan pertanian dan lahan perkebunan, dan bahan galian mineral berupa
lava andesit, breksi andesit, lignit, material lepas serta Geowisata. Bencana
analisis petrografi dan uji kuat tekan fragmen andesit daerah penelitian, maka
fragmen andesit cocok digunakan sebagai bahan bangunan ringan dengan gandar
Cekungan Bentarsari yang berumur Pliosen Akhir dan tersusun atas lapisan
18
batulempung, batupasir, tuf dan batubara. Lapisan batubara pada formasi ini
yang terkandung dalam batubara tersebut. Hasil dari kedua analisis tersebut lalu
dari lapisan batubara Formasi Kaliglagah. Semua lapisan batubara pada daerah
penelitian memiliki jenis litotipe Dark (Dk) dengan ketebalan antara 0,1 - 9,5
meter. Lalu berdasarkan analisis petrografi batubara pada daerah penelitian ini
tersusun oleh kelompok maseral vitrinit (83,8% - 97,4%), liptinit (0 - 0,8%), dan
inertinit (0,2% - 12,2%), serta bahan mineral (1,6% - 10%). Berdasarkan nilai
terendapkan pada kondisi lingkungan yang relatif basah. Lalu hasil dari diagram
bahwa batubara terendapkan pada fasies limnik pada lingkungan marsh di lower
delta plain.
BAB 2
METODE PENGUMPULAN DATA
atau data hasil pengamatan langsung di lapangan dan ditambah dengan data
sekunder yang diambil dari literatur atau referensi yang terkait di daerah penelitian.
a. Data Primer
Data primer yang diambil antara lain data lapangan berupa data geologi
untuk dijadikan data yang akan digunakan untuk mencocokan ciri fisik antara
seam/layer satu dengan yang lainnya. Adapun runtutan pengambilan data primer
Salem Kabupaten Brebes Provinsi Jawa Tengah berada pada koordinat 07°
8’ 15” – 07° 9’ 45” BT dan 108° 47’ 15” – 108° 48’ 30” LS, dengan luas
daerah penelitian kurang lebih 4 km2. Pemilihan lokasi ini berdasarkan atas
batubaranya. Oleh karena itu, lokasi ini sangat menarik untuk dilakukan
19
20
karakteristik dan perubahan tiap fasiesnya yang selanjutnya akan diolah dan
b. Data Sekunder
yaitu berupa buku, jurnal, maupun paper, yang berkaitan dengan judul dari
Berikut ini merupakan bagan alir pengumpulan data seminar yang dilakukan
Kegiatan lapangan, peralatan lapangan dan alat tulis yang digunakan dalam
Pengamatan ciri fisik secara megaskopis ini dilakukan salah satunya untuk
mengatahui ciri fisik batubara, jika didapatkan kenampakan ciri fisik yang sama
22
maka bisa disimpulkan bahwa lapisan batubara tersebut masih satu lapisan (seam).
berupa:
Melengkapi pola penyebaran lateral dari singkapan dalam studi area penelitian
dengan cermat untuk mengetahui arah atau pola penyebaran batubara. Dalam
membuat ini, maka data yang diperlukan adalah kedudukan strike/dip, azimuth,
setiap lokasi pengamatan (LP) maka dibuatlah peta berupa peta sebaran
c. Peta Geologi
informasi mengenai sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, struktur,
Peta geologi ialah salah satu dari bentuk data dan informasi geologi dari
suatu wilayah atau daerah dengan tingkat kualitas yang berdasarkan skala
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
yang memiliki batuan berupa Bagian atas terdiri dari batupasir kasar dan
konglomerat yang mengandung fosil Moluska air tawar dan mamalia dan Bagian
bawah tersusun dari batulempung hitam, napal hijau, batupasir bersusunan andesit
dan konglomerat. Umur Pliosen Akhir yang memiliki Ketebalan mencapai 350 m.
Formasi Kaliglagah adalah lingkungan marsh di lower delta plain (menurut Abian
Dan Sekitarnya, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah”. Pola sebaran
lapisan batubara didapat dari data permukaan berupa data kedudukan lapisan
bagian kecil dari regional, sehingga dilakukan penarikan pola sebaran lapisan
proses-proses geologi yang ada di daerah penelitian. Hal ini karena lokasi penelitian
24
25
Hasil pengumpulan data dari peta lintasan & lokasi pengamatan diatas
profil litologi serta pengambilan sampel batuan untuk dilakukan deskripsi secara
fisik untuk mencocokan LP satu dengan LP yang lainnya agar bisa dilakukan
sampel di ambil pada LP 1 dan LP 4. (Gambar 3.1 dan lampiran lepas 1-9). Data
a. Lokasi Pengamatan 1
terletak pada koordinat 7°09’40,4” LS dan 108°47’23,4” BT. Lokasi ini berada di
tepi jalan dan pada dinding tebing yang cukup curam. Kondisi singkapan cukup
baik dengan tingkat pelapukan sedang. Singkapan ini memiliki litologi berupa
perselingan batupasir dengan lempung yang lapisan batuan yaitu dimulai dari yang
paling tua ada batupasir sedang, memiliki warna segar abu-abu gelap dan warna
lapuk coklat kehitaman dengan struktur masif. Ukuran butir pasir sedang sampai
halus, bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas tertutup, komposisi matriks
pasir sedang sampai pasir halus, semen silika. Batulempung memiliki warna segar
abu-abu cerah dan warna lapuk coklat kehitaman. Struktur masif, ukuran butir
lempung, bentuk butir membulat, kemas tertutup, sortasi baik. Komposisi fragmen
-, matriks lempung, semen silika. Pada satuan ini memiliki anggota berupa lapisan
batubara dimana warna segar hitam dan warna lapuk hitam kecolatan dengan
dari lapisan batubara pada LP ini memiliki tiga seam yaitu SEAM A: 1,21 m, SEAM
N 35°E
b. Lokasi pengamatan 2
lokasi pengamatan 1 kearah utara yang secara geografis terletak pada koordinat
7°08’57” LS dan 108°48’22,6” BT. Lokasi ini berada di tubuh sungai Ci Binong
dengan morfologi yang bergelombang rendah. Kondisi singkapan cukup baik untuk
diamati dengan tingkat pelapukan sedang. Singkapan ini memiliki ltologi berupa
kontak batupasir dengan lempung. Memiliki deskripsi yaitu dimulai dari yang
paling tua ada batupasir, dimana memiliki warna segar abu-abu dan warna lapuk
coklat kehitaman dengan struktur masif. Ukuran butir pasir sedang sampai halus,
bentuk butir membundar, sortasi baik, kemas tertutup, komposisi matriks pasir
sedang sampai pasir halus, semen silika. Batulempung memiliki warna segar abu-
abu cerah dan warna lapuk coklat kehitaman. Struktur masif, ukuran butir lempung,
bentuk butir membulat, kemas tertutup, sortasi baik. Komposisi fragmen -, matriks
lempung, semen silika, memiliki anggota berupa batubara dimana memiliki warna
segar hitam dan warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki
kekerasan moderately soft, peca han cubical, parting -,resin -, cleat -. Memiliki
29
N 145°E
c. Lokasi pengamatan 3
Lokasi ini berada di tubuh sungai Ci Binong dengan jarak kurang lebih 50m
dari lokasi pengamatan 2 kearah barat yang secara geografis terletak pada koordinat
rendah. Kondisi singkapan cukup baik untuk diamati dengan tingkat pelapukan
sedang sampai rendah. Singkapan ini memiliki ltologi berupa kontak batupasir
dengan lempung. Memiliki deskripsi yaitu dimulai dari yang paling tua ada
batupasir, dimana memiliki warna segar abu-abu dan warna lapuk coklat kehitaman
dengan struktur masif. Ukuran butir pasir sedang sampai halus, bentuk butir
membundar, sortasi baik, kemas tertutup, komposisi matriks pasir sedang sampai
pasir halus, semen silika. Batulempung memiliki warna segar abu-abu cerah dan
warna lapuk coklat kehitaman. Struktur masif, ukuran butir lempung, bentuk butir
semen silika, memiliki anggota berupa batubara dimana memiliki warna segar
hitam dan warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki pecahan
A. Terdapat pengotor berupa amber/resin pada lokasi ini. Kedudukan batuan ini
yaitu N 220°E/20° . Tebal lapisan batubara pada LP ini adalah ± 1,3 meter (Gambar
3.6).
d. Lokasi pengamatan 4
Lokasi ini berada di tubuh sungai Ci Binong dengan jarak kurang lebih
150m dari lokasi pengamatan 3 kearah barat yang secara geografis terletak pada
bergelombang rendah. Kondisi singkapan cukup baik untuk diamati dengan tingkat
pelapukan sedang sampai rendah. Singkapan ini memiliki batuan berupa batubara
dengan parting lempung dimana memiliki warna segar hitam dan warna lapuk hitam
parting lempung, resin -, cleat -.Terdiri atas SEAM C UPPER dan SEAM C
LP ini adalah ± 1,65 meter pada SEAM C UPPER dan ± 1,65 meter pada SEAM
Batubara
e. Lokasi pengamatan 5
dari lokasi pengamatan 4 kearah selatan yang secara geografis terletak pada
koordinat 7°09’25,2” LS dan 108°47’55,2” BT. Lokasi ini berada di tepi jalan
warna segar abu-abu dan warna lapuk coklat kehitaman dengan struktur masif.
Ukuran butir pasir sedang sampai halus, bentuk butir membundar, sortasi baik,
kemas tertutup, komposisi matriks pasir sedang sampai pasir halus, semen silika.
Memiliki anggota berupa dimana batubara dimana memiliki warna segar hitam dan
35
warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki pecahan hackly
N 80°E
f. Lokasi pengamatan 6
dari lokasi pengamatan 4 kearah selatan yang secara geografis terletak pada
koordinat 7°09’26,6” LS dan 108°47’54,1” BT. Lokasi ini berada di tepi jalan
warna segar abu-abu dan warna lapuk coklat kehitaman dengan struktur masif.
Ukuran butir pasir sedang sampai halus, bentuk butir membundar, sortasi baik,
kemas tertutup, komposisi matriks pasir sedang sampai pasir halus, semen silika.
Memiliki anggota berupa dimana batubara memiliki warna segar hitam dan warna
lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki pecahan hackly (runcing-
runcing), cerat hitam kecoklatan, kilap kaca, ketahanan brittle. Ukuran butir pasir
sedang sampai halus, bentuk butir membudar, sortasi buruk, kemas terbuka,
37
9°. Tebal lapisan batubara pada LP ini adalah 1,9 m. Termasuk kedalam SEAM A.
N 92°E
3.2 Pembahasan
dilapangan berupa data geologi, profil singkapan dan data persebaran batu bara
Kaliglagah. Formasi Kaligagah tersusun oleh bagian atas terdiri dari batupasir
kasar dan konglomerat yang mengandung fosil Moluska air tawar dan mamalia.
merata dibeberapa area pada lokasi pengamatan, proses geologi tersebut yaitu
Baratlaut – Tenggara. Satuan ini tersebar pada daerah Pabuaran Kulon sampai
Cilangkap terlihat kurang baik dikarenakan pelapukan yang cukup tinggi pada
daerah tersebut.
oleh huruf berupa seam A, seam B dan seam C pada peta sebaran (Gambar 3.17)
karakteristik atau ciri fisik batubara pada setiap LP di daerah penelitian, dimana
dengan mencocokan ciri fisik atau karakteristik yang sama pada setiap LP,
seam pada lokasi penelitan yaitu: seam A, seam B dan seam C (Gambar 3.18).
Setiap seam memiliki karakteristik yang hampir sama, dengan deskripsi yaitu:
hitam dan warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki
batupasir dibagian atas dan bawahnya, sebaran mengarah ke arah Barat Laut
lapisan batubara pada lokasi ini yaitu 1,3 cm dengan diapit oleh lapisan
sedimen yaitu pada bagian atas berupa batupasir sedang dan batulempung
ini. Lalu sebaran seam A mengarah ke arah barat yaitu pada LP 5 dan LP 6
0,1 m, jadi lapisan batubara pada lokasi ini yaitu sekitar 1,2 m dengan
sama dan maka dari itu ketiga lapisan batubara tersebut dinamakan seam A
dan warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki pecahan
batubara pada lokasi ini yaitu sekitar 0,8 m dengan sedimen pengapitnya
sama dan maka dari itu ketiga lapisan batubara tersebut dinamakan seam B
dan warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki pecahan
-. Dengan tebal 2,90 m pada LP1, sebaran mengarah ke arah Barat Laut
pada lokasi ini yaitu sekitar 3,3 m dengan parting batulempung dengan tebal
44
sama dan maka dari itu ketiga lapisan batubara tersebut dinamakan seam B
persebaran batubara dilihat dari kesamaan ciri fisik pada setiap lokasi
pengamatan yang ada dilapangan didapatkan tiga seam yaitu seam A, seam B
dan seam C (Gambar 3.17). Pengaruh proses geologi yang ada dilapangan
kemiringan batuan yang ada disekitar lokasi penelitian. Proses geologi tersebut
dan erosi serta pelaupkan cukup tinggi yang mengakibatkan hilangnya lapisan
batuan dan lapisan batubara diarea tertentu pada lokasi pengamatan, penarikan
batubaranya dilakukan dengan cara menyamakan ciri fisik pada setiap lokasi
tubuh singkapan yang sama dikarenakan memiliki ciri atau kenampakan fisik
dan arah sebaran yang hampir sama satu dengan yang lainnya. Karena
lapisan batuan yang berada pada lokasi terlipat dan terkompresi yang
46
47
3.2.4 Umur
Bentarsari yang berumur Pliosen Akhir dan tersusun atas lapisan batulempung,
dimana batubara dibawah air rawa danau) yang berada pada lingkungan marsh
lain yang terdiri dari ciri litologi, umur dan lingkungan pengendapan, serta
ditambah dengan hasil interpretasi dan penafsiran, pada akhirnya dapat dibuat
pada suatu kerangka ruang dan waktu. Penentuan sejarah geologi daerah
terdahulu.
dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama sehingga ketebalan dari batupsir
4.1 Kesimpulan
(6 LP) dan hasil kolom litologi dan pencocokan kesamaan ciri fisik dilapangan
didapatkan hasil yaitu arah kemerusan batubara kearah Baratlaut – Tenggara dan
masih dalam satu tubuh batuan/singkapan yang sama. Dikarenakan proses geologi
yang berlangsung pada lokasi penelitian yaitu berupa antiklin (diperkirakan) dan
dibeberapa area pada lokasi pengamatan, proses geologi tersebut yaitu karena
Didapatkan tiga seam pada lokasi penelitian yaitu seam A dengan deskripsi
Batubara dimana memiliki warna segar hitam dan warna lapuk hitam kecolatan
segar hitam dan warna lapuk hitam kecolatan dengan struktur masif. Memiliki
kekerasan moderately soft, pecahan cubical, parting -, pengotor - cleat -. dan seam
C dengan deskripsi Batubara dimana memiliki warna segar hitam dan warna lapuk
49
cubical, parting lempung, resin -, cleat -. yang dihubungkan dengan pencocokan
4.2 Saran
litologi dan pencocokan kesamaan ciri fisik dilapangan yang telah dilakukan, maka
a. Melakukan analisis petrografi batubara secara rinci agar bisa membedakan ciri
b. Menambah luasan daerah penelitian agar didapat hasil yang ideal dan
secara rinci.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abian M., Nurdrajat, Mohammad R., Firmansyah Y. dan Aliah, 2020, Karakteristik
Padjadjaran, Bandung.
Akprind, Yogyakarta.
Bakosurtanal. 2001. Peta Rupa Bumi (RBI) Lembar Salem skala 1:25.000.
BAKOSURTANAL. Bogor.
Bemmelen, R.W. Van, 1949, The Geology of Indonesia, Vol. I.A, General Geology,
Heidelberg.
Akprind, Yogyakarta.
Horne, J.C., Farm, J.C., Carrucio, F.T. and Baganz, B.P, 1978, Depositional Models
p2379.2411
Islamy F, 2016, Geologi Dan Pola Sebaran Serta Kemenerusan Lapisan Batubara
“Veteran”, Yogyakarta.
Geologi. Bandung.
212-259.
Satyana, A. H., dan Purwaningsih, M. E. M., 2002, Lekukan Struktur Jawa Tengah,
Jakarta.
Stach, E., 1975. Stach's Textbook of coal petrology. Geb Borntraeger, Berlin
Stuttgart.
20.00 WIB)
Lampiran lepas 1-9
362,5
,5
2,5 368,
362
375
68,7
5 75 INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
3
368,7
5 2021
362,5
ú
362
,5
362
,5 ú 7° Pabuaran Kulon
!
Ci Panyurudan
7°8'15"LS
7°8'15"LS
- -- - !
- -- -
- -- - Ci Leuweung
-- -
!
36 ,25
!
5
Cibuhun
8,7
6
Pasirpanjang Wetan
35
LP 4 !
Tegalonyam 362,5
! PETA LINTASAN DAN LOKASI PENGAMATAN
36
8, DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA
362
75
ú
,5
KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
331,
PROVINSI JAWA TENGAH
25
Cisitu
356,2
33
!
7,
7°8'30"LS
7°8'30"LS
5
1/9 LEMBAR PETA NOMOR 1308-541 (SALEM)
ú
343,75
5
Sembungrugul
ú ! U
2
Cikaray
375 !
350 T
B
34 50
5
3,7
3
Ci Binong
!
387,5
S
ú !
Cogreg
400
381
412,5
SKALA 1 : 12.500
7°8'45"LS
7°8'45"LS
393,75
,25
406
Cikopeng31
! 2,5
,25
Oleh
. .. .
. .. .
15ͦ 325
. .. .
. .. .
. .. . Alfi Firhandika
!
Ganggarok LP 3
ú . .. .
. ..
!
Cogreg
. .. .. . .
17ͦ
171.10.1014
. . .. . .
!
Kelapa . . .. . .
LP 2
. . .. . .
.. ú
362,5
387 306,25
,5
KETERANGAN SIMBOL LITOLOGI
7°9'0"LS
7°9'0"LS
381,25 ú ...........................
75
Kelapa
----------------------------- Kontak lempung dengan batupasir
343,
! Ci Mati
337
!
,5
35
325
...........................
0
!
Ci Tatah
----------------------------- Kontak lempung dengan batupasir
Malandang
! 350
31
75
35
....................
..........
.................. . . . . .
..
,75
... . . .
!
0
7°9'15"LS
5
,25 29
3
----------------..........
------------
381 -....................
. . ...... .... .
..........
....................
..........
362
. . ...... . .
8ͦ
375
. . ...
,5
356
7,
,25
33
. . . . . . . ......
343,75
10° --------------- Batubara dengan parting lempung
...
LP 6
ú287,5
7°9'30"LS
7°9'30"LS
Bulaklega
!
331,25
356,2
KETERANGAN LINTASAN GEOLOGI
5 Ci Langkap
300
337,5 ! 325
Cikondang
! Lintasan batupasir
362,5 30° ...-
.....-.- -
343,75 ..
.....-.-- .....-
..-...--.-- - ...-..-..-.-- -
.. . .
350
-
...-.-- .... - -
.....-.- - ......- -- -
.....-.-- .....-.-- -
31 325 ...-..--.-- - ...-..-..-.-- -
. ..-
.-.- -
.
2,5
..- -
350 LP325
1
381,2 318,7 KETERANGAN SIMBOL PETA
5
375 5 5
8,7
306,
7°9'45"LS
7°9'45"LS
5 400 393 25
36
62,
35
, 2 5
3 Kelapa
7,5 406 41 ,7 300
6,
ba
418,75 2,5 5 300 a. Indeks kontur
25
! 38 293,75
b. Interval kontur Jalan
ú
108°47'30"BT 108°47'45"BT 108°48'0"BT 108°48'15"BT
a I
5
4
LP 1 Lokasi pengambilan
data kolom litologi
Lokasi penelitian
Lampiran lepas 2-9
108°47'30"BT 108°47'45"BT 108°48'0"BT 108°48'15"BT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
36 375 36
2,5 ! 375 3381,25 FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
362,5
,5
2,5 68,7
362
375 ,75 5 INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKRIND YOGYAKATA
368
368,7
5 2021
362,5
ú
362
,5
362
,5 ú Pabuaran Kulon
!
Ci Panyurudan
7°8'15"LS
! 7°
7°8'15"S
Ci Leuweung
!
36 ,25
!
5
Cibuhun
8,7
6
Pasirpanjang Wetan
35
LP 4 !
Tegalonyam 362,5
! PETA GEOLOGI
36
8, DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA
362
75
ú
,5
KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
331,
PROVINSI JAWA TENGAH
25
Cisitu
356,2
33
!
7,
7°8'30"LS
7°8'30"S
5
1/9 LEMBAR PETA NOMOR 1308-541 (SALEM)
ú
343,75
5
Sembungrugul
ú ! U
2
375 !
Cikaray B
350 T
B
34 50
5
3,7
3
Ci Binong
!
387,5
S
ú !
Cogreg
400
381
412,5
SKALA 1 : 12.500
7°8'45"LS
7°8'45"S
393,75
,25
406
Cikopeng31
! 2,5
,25
Oleh
15ͦ 325
LP 3
Alfi Firhandika
!
Ganggarok
ú !
Cogreg 17ͦ 171.10.1014
!
Kelapa
ú LEGENDA
UMUR ABSOLUT
LP 2
ZONASI BLOW
UMUR
362,5
387 306,25
,5
7°9'0"LS
7°9'0"LS
ZAMAN
ú SIMBOL PEMERIAN
KALA
381,25
SATUAN
75
Kelapa
343,
! Ci Mati
337
!
Satuan ini terdiri atas batupasir
,5
35
325
Ci Tatah
memiliki warna segar
! Malandang abu-abu dan warna lapuk kecok-
! 350 latan dengan struktur masif.
31
75
35
! 5
3,7
0
7°9'15"LS
7°9'15"LS
5
8ͦ
komposisi matriks pasir sedang
375
,5
LP 5
387 Palayangan sampai pasir halus, semen sili-
,5 PERSELINGAN
! ka. Satuan ini menempati seki-
BATUPASIR tar 100% dari lokasi penelitian
dan memiliki ketebalan kurang
5
356 DENGAN
7,
,25
PLIOSEN
TERSIER
33
7°9'30"LS
ba
375 5 5 a. Indeks kontur
8,7
306,
7°9'45"LS
7°9'45"LS
35
36 , 2 5 b. Interval kontur
Kelapa
7,5 406 41 ,7 300
6,
! 38
ú
293,75
PEMBAGIAN ADMINISTRASI
Sungai 350 m Elevasi
I. Provinsi Jawa Tengah
A. Kabupaten Brebes
a. Kecamatan Salem 6 2
1. Desa Malandang
2. Desa Pasirpanjang Wetan
3. Desa Nyegog
4. Desa Cikondang
5. Desa Cigareng
6. Desa Pasirpanjang Kulon 1 LP 6 Lokasi pengamatan LP 4 Lokasi pengambilan sampel
a I
B
3
PENAMPANG GEOLOGI
SKALA H:V = 1:1
500 m 500 m
375 m
A Sinklin Ganggarok
375 m
Atiklin Ganggarok
250 m B 250 m
Sungai Ci Binong
125 m 125 m
Lampiran lepas 3-9
108°47'30"BT 108°47'45"BT 108°48'0"BT 108°48'15"BT JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
36 375 36
2,5 ! 375 3381,25 FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
362,5
,5
2,5 68,7
362
375 ,75 5 INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKRIND YOGYAKATA
368
368,7
5 2021
362,5
ú
362
,5
362
,5 ú Pabuaran Kulon
!
Ci Panyurudan
! 7°
7°8'15"LS
7°8'15"LS
Ci Leuweung
!
36 ,25
!
5
Cibuhun
8,7
6
LP 4 Pasirpanjang Wetan
35
!
Tegalonyam 362,5
! PETA SEBARAN BATUBARA
36
8, DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA
362
75
ú
,5
KECAMATAN SALEM KABUPATEN BREBES
331,
PROVINSI JAWA TENGAH
25
Cisitu
356,2
33
!
7,
7°8'30"LS
7°8'30"LS
5
1/9 LEMBAR PETA NOMOR 1308-541 (SALEM)
ú
343,75
5
Sembungrugul
ú ! U
2
375 Se m B
Se
am
!
Cikaray
350
B
B T
a
Se
A
am
34 50
5
3,7
3
Ci Binong
!
C
387,5
S
ú Cogreg
Se am A
!
Se am
am B
400
Se
381
412,5
SKALA 1 : 12.500
7°8'45"LS
7°8'45"LS
393,75
C
,25
406
Cikopeng31
! 2,5
,25
Oleh
15ͦ 325
LP 3 Alfi Firhandika
!
Ganggarok
ú !
Cogreg 17ͦ 171.10.1014
!
Kelapa
LP 2
ú URUTAN SEAM
KETEBALAN (m)
387 306,25
,5
7°9'0"LS
7°9'0"LS
Batubara dimana memiliki warna
381,25 ú segar hitam dan warna lapuk hit-
75
Kelapa
am kecolatan dengan struktur
343,
! Ci Mati
337
A 1,21
35
325
Ci Tatah
! Malandang
kecoklatan, Kilap mengkilap,
! 350 kekerasan moderately soft,
31
368, Nyegog
8,7
75
35
! 3,7
5 pecahan cubical, pengotor resin
0
7°9'15"LS
5
7°9'15"LS
25
3 81, 29 /amber, cleat -.
362
8ͦ
375
LP 5
387 C Palayangan
,5 SeamSeam B ! segar hitam dan warna lapuk
Seam A
hitam kecolatan dengan struktur
5
356
7,
,25
masif. Memiliki pecahan hackly
33
343,75 10°
LP 6
B 0,82 (runcing-runcing), cerat hitam
kecoklatan, kilap mengkilap,
ú287,5 kekerasan moderately soft,
7°9'30"LS
7°9'30"LS
Bulaklega
! pecahan cubical, parting -,
331,25
356,2 Ci Langkap
pengotor - cleat -.
5 300
337,5 ! 325
Cikondang
! Batubara dimana memiliki warna
362,5 343,75 segar hitam dan warna lapuk hi-
30°
350 LP 1 tam kecolatan dengan struktur
31 325
350
2,5 325 masif. Memiliki pecahan hackly
381,2 318,7 C 2,90 (runcing-runcing), cerat hitam
5
375 5 5
8,7
306,
7°9'45"LS
7°9'45"LS
400 393 25
2,5 kecoklatan, kilap mengkilap,
36
35
36 , 2 5
Kelapa
7,5 406 41 ,7 300
6,
a I
2
ú Jembatan
17°
Kedudukan batuan
4
5
Sumbu sinklin
500 m 500 m
375 m
A Sinklin Ganggarok
375 m
Atiklin Ganggarok
250 m B 250 m
Sungai Ci Binong
125 m 125 m
Lampiran lepas 4-9
PROFIL SINGKAPAN LP 1
DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA , KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES
PROVINSI JAWA TENGAH
Skala 1 : 30
Disusun oleh:
Alfi Firhandika
171.10.1014
Keterangan
...... -.---.---.---.---.---.--- Batulempung
........................ Batupasir sedang ----------------- --- ...... Batubara
............ ---------------- --- Batulempung -------------- --- --- sisipan pasir
Satuan Batuan
Pasir halus
Lempung
Brangkal
Bongkah
Krakal
Lanau
Krikil
........................
liki warna segar abu-abu dan wa-
rna lapuk coklat kehitaman den-
........................ gan truktur masif. Ukuran butir
pasir sedang sampai halus,
........................ bentuk butir membundar, sortasi
........................
ntuk butir membulat, kemas ter-
tutup, sortasi baik. Komposisi
........................ fragmen -, matriks lempung, se
men silika.
........................ Batubara dimana memilik warna
........................ segar hitam dan warna lapuk
hitam kecolatan dengan struktur
........................ masif. Memiliki pecahan hackly
(runcing-runcing), cerat hitam
-----
............ kecoklatan, kilap mengkilap,
kekerasan moderately soft, peca-
-----
--- han cubical, parting -,resin -,
-------
PERSELINGAN BATUPASIR DENGAN LEMPUNG
0,9
-------
........................
--- sedang dimana memiliki warna
segar abu-abu dan warna lapuk
1,45
.........................
1,20
....................
..........
Lampiran lepas 5-9
PROFIL SINGKAPAN LP 2
DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA , KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES
PROVINSI JAWA TENGAH
Skala 1 : 30
Disusun oleh:
Alfi Firhandika
171.10.1014
Keterangan
......
........................ Batupasir sedang ----------------- ---
Batubara
............ ---------------- --- Batulempung
Satuan Batuan
Pasir halus
Lempung
Brangkal
Bongkah
Krakal
Lanau
Krikil
0,8
Alfi Firhandika
171.10.1014
Keterangan
......
........................ Batupasir sedang ----------------- ---
Batubara
............ ---------------- --- Batulempung
Satuan Batuan
Pasir halus
Lempung
Brangkal
Bongkah
Krakal
Lanau
Krikil
............
segar abu-abu dan warna
0,6
-
- -- bundar, sortasi baik, kemas tertut-
up, komposisi matriks pasir
sedang sampai pasir halus,
semen silika.
Batulempung memiliki warna
segar abu-abu tua dan warna
lapuk coklat kehitaman. Struktur
masif, ukuran butir lempung,
g bentuk butir membulat,kemas
pun
tu lem tertutup, sortasi baik. Komposisi
Ba fragmen -, matriks lempung,
semen silika.
Lampiran lepas 7-9
PROFIL SINGKAPAN LP 4
DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA , KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES
PROVINSI JAWA TENGAH
Skala 1 : 30
Disusun oleh:
Alfi Firhandika
171.10.1014
Keterangan
Batubara parting lempung
Satuan Batuan
Pasir halus
Lempung
Brangkal
Bongkah
Krakal
Lanau
Krikil
Alfi Firhandika
171.10.1014
Keterangan
...........................
..............
...........................
BATUPASIR SISIPAN BATUBARA
Satuan Batuan
Pasir halus
Lempung
Brangkal
Bongkah
Krakal
Lanau
Krikil
........................
memiliki warna segar abu-abu
PERSELINGAN BATUPASIR DENGAN LEMPUNG
........................
dengan struktur masif. Ukuran
butir pasir sedang sampai halus,
1,8
........................
bentuk butir membundar, sortasi
baik, kemas tertutup, komposisi
........................
0,57
............
Lampiran lepas 9-9
PROFIL SINGKAPAN LP 6
DAERAH BENTAR DAN SEKITARNYA , KECAMATAN SALEM, KABUPATEN BREBES
PROVINSI JAWA TENGAH
Skala 1 : 30
Disusun oleh:
Alfi Firhandika
171.10.1014
Keterangan
...........................
..............
...........................
BATUPASIR SISIPAN BATUBARA
Satuan Batuan
Pasir halus
Lempung
Brangkal
Bongkah
Krakal
Lanau
Krikil
........................
memiliki warna segar abu-abu
PERSELINGAN BATUPASIR DENGAN LEMPUNG
........................
dengan struktur masif. Ukuran
butir pasir sedang sampai halus,
1,8
........................
bentuk butir membundar, sortasi
baik, kemas tertutup, komposisi
........................
............
0,6