Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM MANDIRI

MENGIDENTIFIKASI ASAM BASA DENGAN INDIKATOR ALAMI

XI MIPA 5

DISUSUN OLEH :
VINA NURAINI
(34)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 JOMBANG


TAHUN PELAJARAN 2020/2021
PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu
asam, basa, dan netral. Kerika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa masam
karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan
terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun, sangat tidak baik mengenali
sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut
mengandung racun atau zat yang berbahaya. Asam dan basa sudah dikenal sejak
dulu. Istilah asam berasal dari bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa
berasal dari bahasa Arab yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan
sabun. Juga sudah lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di
alam, asam ditemukan dalam buah-buahan, misalnya asam nitrat dalam buah jeruk
berfungsi untuk member rasa limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat,
dan asam tanak dari kulit pohon digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral
yang lebuh kuat telah dibuat sejak abad pertengahan. Salah satunya adalah aqua
forti (asam nitrat) yang digunakan oleh para peneliiti untuk memisahkan emas dan
perak. Suatu larutan dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan
indikator asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam
dan larutan basa. Salah satu contohnya adalah kertas lakmus, terdiri dari lakmus
merah dan lakmus biru, kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga
akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan
maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya.
Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam
kertas lakmus.
Indikator alami merupakan bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam
larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa, dan netral. Indikator alami yang biasa
digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga-bungaan, umbi, kulit buah dan
daun yang berwarna. Perubahan warna indicator bergantung pada warna jenis
tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan
di dalam basa berwarna hijau.

II. Tujuan pratikum

 Untuk mengetahui perbedaan asam dan basa


 Untuk mengetahui identifikasi asam basa dengan indicator alami
 Untuk mengetahui indicator asam basa
 Untuk menentukan asam basa

PROSEDUR KERJA
A. Alat dan bahan :

 Gelas plastic
 Blender / penghancur indicator
 Sendok
 Ekstrak (kunyit, bunga mawar, kembang turi, kulit manggis, dan kulit
buah naga)
 Larutan (air cuka, air jeruk, air kapur, air selokan, air gula, dan air garam)
 Air

B. Cara kerja

1) Haluskan indicator/bahan yang akan digunakan dan tambahkan


sedikit air.
2) Saring indicator untuk diambil ekstraknya.
3) Teteskan ekstrak ke dalam gelas yang berisi larutan (air cuka, air
jeruk, air kapur, air selokan, air gula, dan air garam)
DATA HASIL PERCOBAAN

Perubahan warna
Ekstrak
air cuka air jeruk air kapur air selokan air gula air garam

kuning kuning
kunyit kuning orange orange orange
cerah kecoklatan
bunga merah merah hijau hijau hijau
hijau tua
mawar muda jambu kecoklatan kekuningan kekuningan
kembang merah hijau hijau hijau hijau
merah
turi muda cerah kecoklatan kecoklatan kecoklatan

kulit orange
orange coklat orange muda orange orange
manggis cerah

kulit buah ungu kuning


ungu ungu ungu ungu
naga muda cerah

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil percobaan diatas :
 Ekstrak kunyit
Sari kunyit memiliki warna orange, setelah ditetesi larutan air cuka dan air
jeru masing-masing menjadi kuning cerah dan kuning. Dan setelah ditetesi
larutan air kapur, air gula dan air garam menjadi warna orange. Sedangkan
ketika ditetesi air selokan bewarna kuning kecoklatan.

 Ekstrak bunga mawar


Dengan menggunakan ekstrak bunga mawar sebagai indicator. Bunga
mawar memiliki warna merah. Setelah ditetesi larutan air cuka, air jeruk
masing-masing menjadi warna merah muda dan merah jambu. Setelah
ditetesi larutan air kapur, air selokan masing-masing menjadi warna hijau
tua dan hijau kecoklatan dan ketika ditetesi larutan air gula dan air garam
menjadi warna hijau kekuningan.
 Ekstrak kembang turi
Dengan menggunakan ekstrak kembang turi sebagai indicator, kembang turi
memiliki warna asli ungu. Setelah ditetesi larutan air cuka, air jerukmasing-
masing menjadi warna merah dan merah muda. Setelah ditetesi larutan air
kapur dan air selokan masing-masing menjadi hijau cerah dan hijau
kecoklatan dan ketika ditetesi larutan air gula dan air garam menjadi warna
hijau kecoklatan.

 Ekstrak kulit manggis


Dengan menggunakan ekstrak kulit manggis sebagai indicator, kulit
manggis memiliki warna coklat muda. Setelah ditetesi larutan air cuk dan
air jeruk masing-masing menjadi orange dan orange cerah. Setelah ditetesi
larutan air kapu dan ,air selokan masing-masing menjadi coklat dan orange
muda sedangkan ketika ditetesi larutan air gula dan air garam menjadi warna
orange.

 Ekstrak kulit buah naga


Dengan menggunakan ekstrak kulit buah naga sebagai indicator, kulit buah
naaga memiliki warna ungu. Setelah ditetesi larutan air cuka, air jeruk
masing-masing menjadi ungu atau ungu muda. Setelah ditetesi larutan air
kapur menjadi kuning cerah dan ketika ditetesi larutan air gula, air selokan
dan air garam menjadi warna ungu.
KESIMPULAN

Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-


basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam dan basa.
Untuk mengidentifikasi sifat dari asam dan basa dapat menggunakan kertas
lakmus, larutan indikator atau indikator alami.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan alami
yang dapat dijadikan indicator alami untuk menguji larutan asam basa adalah
bunga mawar, dan kembang turi. Karena setelah ditetesi air jeruk, air cuka, air
kapur, air selokan, air gula dan air garam dapat diketahui bahwa larutan yang
termasuk :
 Asam : air cuka dan air jeruk
 Basa : air kapur
 Netral : air selokan, air gula, dan air garam
Indikator asam basa terbaik pada percobaan tadi adalah bunga mawar dan kembang
turi karena ketika dilarutkan dengan larutan basa menunjukkan gejala perubahan
menjadi warna hijau. Sedangkan ketika dilarutkan dengan larutan asam akan
menunjukkan gejalan berwarna merah.
DAFTAR PUSTAKA

Buku KIMIA kelas XI semester II tentang asam basa


http://mahdalenaip.blogspot.com/2013/03/karya-ilmiah-menentukan-asam-
dan-basa.html Diakses pada 02 Februari 2021
http://kumpulanmakalah4.blogspot.com/2017/05/laporan-praktikum-asam-
dan-basa.html Diakses pada 02 Februari 2021
https://captaineunoia.wordpress.com/2019/10/10/laporan-praktikum-larutan-
asam-dan-basa/ Diakses pada 02 Februari 2021
https://dericellschool.blogspot.com/2020/02/laporan-praktikum-kimia-
indikator-asam.html Diakses pada 03 Februari 2021
https://coretandiichan.wordpress.com/2017/08/11/laporan-praktikum-
membuat-indikator-alami/ Diakses pada 03 Februari 2021
LAMPIRAN

Ektrak kunyit

Ekstrak kulit manggis

Ekstrak kulit buah naga


Ekstrak kembang turi

Ekstrak bunga mawar

Anda mungkin juga menyukai