Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM STUDI NERS

STIKES MEDIKA
NURUL ISLAM
Ditetapkan ketua STIKes
Medika Nurul Islam
TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK
dr. Kartika., M.Kes
NIDN. 0122048501
Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK ) Orientasi Realitas adalah
upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien, yaitu
diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
Tujuan 1. Penderita mampu mengidentifikasi stimulus internal
(pikiran, perasaan, sensasi somatik) dan stimulus eksternal
(iklim, bunyi, situasi alam sekitar)
2. Penderita dapat membedakan antara lamunan dan
kenyataan.
3. Pembicaraan penderita sesuai realitas.
4. Penderita mampu mengenali diri sendiri.
5. Penderita mampu mengenal orang lain, waktu dan tempat.

Pengkajian 1. Kaji keadaan klien


2. Kaji kemandirian pasien
3. Kaji kebutuhan terapi pada terapi pada pasien

Indikasi 1. Halusinasi
2. Isolasi sosial
3. Defisit perawatan diri
4. Stimulasi persepsi
5. Perilaku kekerasan
6. Harga diri rendah
7. Orientasi realita
8. Stimulasi sensori

Persiapan  Persiapan terapis:


persiapan teoritis melalui pendidikan formal, literatur, bacaan
dan lokakarya

 Persiapan Alat:
1. Spidol
2. Papan nama sejumlah klien dan perawat yang ikut TAK
3. Boneka
4. Mp3
5. Kalender
6. Jam dinding

 Persiapan Pasien:
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka
karakteristik klien yang dilibatkan dalam terapi aktivitas
kelompok gangguan orientasi realita ini adalah klien dengan
masalah halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak kenal dirinya,
salah mengenal orang lain, tempat dan waktu.

Prosedur Pelaksanaan 1. Persiapan


a. Memilih klien sesuai dengan indikasi
b. Membuat kontrak dengan klien
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
Menayakan perasaan klien saat ini.
c. Kontrak
 Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu
mengenal orang
 Terapis menjelaskan aturan terapi berikut :
1) Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta izin kepada terapis.
2) Lama kegiatan 45 menit.
3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal
sampai selesai.

3. Tahap kerja
a. Terapis membagikan papan nama untuk masing-
masing klien.
b. Terapis meminta masing-masing klien menuliskan
nama panggilan di papan nama yang dibagikan.
c. Terapis meminta masing-masing klien
memperkenalkan diri secara berurutan, searah jarum
jam dimulai dari terapis, meliputi menyebutkan :
nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi.
d. Terapis menjelaskan langkah-langkah berikutnya :
musik akan dinyalakan, saat musik didengarkan
boneka dipindahkan dari satu klien ke klien yang
lain. Saat musik dihentikan, klien yang memegang
boneka menyebutkan akan memilih balon dan
meledakkan dengan jarum jahit, lalu melakukan
perintah yang ada dalam balon tersebut misalnya
menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi klien yang lain yang ada disebelah kanan
(minimal nama panggilan).
e. Ulangi langkah 4 sampai semua klien mendapat
giliran.
f. Terapis memberi pujian untuk setiap keberhasilan
klien dengan mengajak klien lain bertepuk tangan.

4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah
mengikuti TAK
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan
kelompok
b. Tindak lanjut
Terapis menganjurkan klien menyapa orang lain
sesuai nama panggilan
c. Kontrak yang akan datang
 Terapis membuat kontrak untuk TAK yang
akan datang, yaitu ”mengenal tempat”
 Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi / Dokumentasi Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK orientasi realitas orang,
kemampuan klien yang diharapkan adalah dapat menyebutkan
nama, panggilan, asal dan hobi klien lain.

Dokumentasikan pada catatan proses keperaeatan tiap klien.


Contoh: klien mengikuti TAK orientasi realitas orang. Klien
mampu menyebutkan nama, panggilan, asal dan hobi klien lain di
sebelahnya. Anjurkan klien mengenal klien lain di ruangan.

Referensi Keliat. Budi Anna. Keperawatan Jiwa: terapi aktivitas kelompok. 2004.
Jakarta : EGC
PROGRAM STUDI NERS

STIKES MEDIKA
NURUL ISLAM
DAFTAR TILIK
NO ELEMEN
KRITERIA UNTUK BOBOT X
KOMPETENS BOBOT SKOR
KERJA SKOR
I
1. Status kardiopulmonal
pasien diidentifikasi.
Pengkajian 1
Tanda-tanda vital
Pasien

2. Peralatan dipersiapkan
secara lengkap dan
tepat.
Persiapan Alat 2
Peralatan disusun
secara ergonomis.

3. Terjadi hubungan
saling percaya
Persiapan
Pasien dan Privasi pasien dijaga. 1
Lingkungan
Posisi pasien diatur
sesuai kebutuhan.
4. Tahap-tahap
pemasangan bedside
Pelaksanaan 4
monitor dilakukan
sesuai SOP
5. Status kardiopulmonal
dievaluasi.
Evaluasi 1
Tanda-tanda vital
dievaluasi.
6. Status vital klien
Dokumentasi 1
didokumentasikan.
Jumlah
10

Keterangan Skor :

1. = Mahasiswa Tidak Melakukan Tindakan

2 = Mahasiswa Mampu Melakukan Tindakan dengan Bimbingan Maksimal

3 = Mahasiswa Mampu Melakukan Tindakan dengan Bimbingan Minimal


4 = Mahasiswa Mampu Melakukan Tindakan dengan Tepat Secara Mandiri

∑ Bobot x Skor
Total Nilai = X 100 =
40

Anda mungkin juga menyukai