A. TUJUAN
a) Tujuan Umum:
B. MATERI (TERLAMPIR)
1. Pengertian Kulit Manusia
2. Penyakit kulit yang sering muncul pada bayi akibat pemakaian pempers
3. Cara Perawatan Kulit Bayi
C. MEDIA
Lembar balik
Leaflet
D. METODE PENYULUHAN
E. SETTING TEMPAT
Keterangan:
:Presenter : Fasilitator
:Moderator :Observer
: Audien : Meja
F. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Enjang
2. Penyuluh :Dinda Khoirida Ummami
Efrin Bellalistiar
3. Fasilitator :Ely Suryaningsih
4. Observer :Rendi Denis
Fahmi F
G. KEGIATAN PENYULUHAN
H. EVALUASI
Struktural
Peserta hadir di tempat penyuluhan
Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang Seruni
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
Proses
Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan 60% dari yang hadir
Evaluasi Hasil
b. Ruam Popok
Ruam popok adalah iritasi pada selangkangan bayi. Ini karena
kebanyakan diapers tidak nyaman untuk bayi, karena ukurannya
yang tebal dan teksturnya yang kasar sehingga mengganjal saat
digunakan. Tidak sedikit yang terjadi baik pada bayi perempuan
maupun laki-laki yang di pakaikan popok sejak bayi akhirnya harus
menjalani operasi alat kelamin karena mengalami kesulitan
kencing yang disebabkan pengendapan air seni pada diapers yang
menimbulkan tumbuhnya jamur dan bakteri serta kurangnya
sirkulasi udara pada saat menggunakan diapers.
GEJALA ATAU TANDA RUAM POPOK :
a) Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada
daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau
luka pada kulit.
b) Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya
bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet
pada permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak
nyaman
c) Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-
bintil, bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
d) Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat
adanya rasa nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar.
c. Trauma
Karena tidak nyaman menggunakan diapers mungkin bayi akan
mengalami terauma pada pemakaian diapers. Dia akan cenderung
berontak dan menolak diwaktu yang benar-benar memerlukan
pemakaian diapers. Perasaan trauma karena tidak nyaman dengan
penggunaan diapers ini bisa sangat merugikan orang tua dan bayi
itu sendiri di waktu-waktu tertentu. Dampak Menggunakan Popok
Sekali Pakai yang satu ini akan membuat orang tua menjadi
bingung mangatasinya
d. Infeksi Kulit
Infeksi karenan kelembaban akibat tumpukan air seni atau tinja,
menjadi tempat yang paling menyenangkan bagi bakteri dan jamur
untuk berkembang biak dan menyebar. Begitu pula jika diaper
terkontaminasi oleh bedak dan lotion. Bahkan bisa menjadi radang
kulit (dermatitis). Yang lebih parah, jika bagian anus kena iritasi,
akan cepat menyebar ke alat kelamin dan lipatan pangkal paha.
Akibatnya, terjadi infeksi sekunder di kedua daerah tersebut. Bayi
pun menjadi rewel karena ia merasa kulitnya gatal, perih, dan
panas. Bahan diaper sendiri bisa menimbulkan alergi pada kulit
bayi. Sebab, tiap bayi punya kepekaan kulit sendiri-sendiri.Karena
itu, kita harus pandai-pandai memilih bahan yang cocok untuk si
kecil. Reaksi alergi menyebabkan permukaan kulit rusak.
“Ditambah lagi dengan adanya bakteri serta jamur, permukaan
kulit yang sudah rusak ini membuat hilangnya pertahanan tubuh.”
Reaksi lanjutnya, biasanya muncul secara tiba-tiba dalam waktu 1-
2 hari. “Ini berbeda dengan iritasi yang timbulnya lebih lama,
setelah beberapa hari atau minggu.” Meski begitu, soal waktu tak
bisa dijadikan patokan. “Sebab, iritasi dan alergi bisa tumpang
tindih terjadinya. Yang pasti, kalau sudah timbul merah-merah di
kulit, diikuti lecet atau melepuh seperti bisul air, berarti alerginya
sudah akut.”Kasus yang paling sering terjadi adalah warna
kemerahan di sekitar daerah yang langsung berhubungan dengan
diaper, yaitu anus, alat kelamin, serta lipatan pangkal paha.