Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CARA PERAWATAN KULIT BAYI

Pokok Bahasan : Bahaya Pemakaian Diapers Pada Bayi


Sub pokok Bahasan : Kebijakan Pemakaian Diapers Pada Bayi
Sasaran : Ibu-Ibu Poli KIA Puskesmas Kalirungkut Surabaya
Hari/tanggal : Kamis, 20 April 2017
Tempat : Poli KIA Puskesmas Kalirungkut Surabaya
Pukul : 08.00 WIB
Waktu : 20 menit

A. TUJUAN
a) Tujuan Umum:

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan ibu-ibu Ruang Seruni


mendapatkan pengetahuan tentang cara perawatan kulit pada bayi dan dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Tujuan Khusus
1. Mengetahui Pengertian Kulit Manusia
2. Mengetahui Penyakit kulit yang sering muncul pada bayi akibat
pemakaian pempers
3. Mengetahuai cara perawatan kulit bayi

B. MATERI (TERLAMPIR)
1. Pengertian Kulit Manusia
2. Penyakit kulit yang sering muncul pada bayi akibat pemakaian pempers
3. Cara Perawatan Kulit Bayi

C. MEDIA
 Lembar balik
 Leaflet
D. METODE PENYULUHAN

Ceramah Dan Tanya Jawab

E. SETTING TEMPAT

Keterangan:
:Presenter : Fasilitator

:Moderator :Observer
: Audien : Meja

F. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Enjang
2. Penyuluh :Dinda Khoirida Ummami
Efrin Bellalistiar
3. Fasilitator :Ely Suryaningsih
4. Observer :Rendi Denis
Fahmi F
G. KEGIATAN PENYULUHAN

No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Respon Peserta


1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menja
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri wab
2. Mende
3. Kontrak waktu ngarkan dan
4. Menjelaskan memperhatikan
tujuan pembelajaran 3. Menyet
5. Apersepsi konsep ujui
cara merawat kulit 4. Mende
bayi ngarkan dan
memperhatikan
5. Mende
ngarkan dan
memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan 1. Mendengarkan
( 20 menit ) tentang pengertian dan memperhatikan
dan fungsi
2. Menjelaskan 2. Mendengarkan
dampak dan memperhatikan
pemakaian diapers
pada bayi
3. Menjelaskan cara 3. Mendengarkan
perawatan kulit dan memperhatikan
bayi
3 Penutup 1. Mengajukan 2 1. Menjawa
5 menit pertanyaan tentang b
materi
pembelajaran.
2. Kesimpulan dari
pembelajaran 2. Mendeng
arkan dan
3. Salam penutup memperhatikan
3. Mendeng
arkan, dan
menjawab

H. EVALUASI
 Struktural
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di Ruang Seruni
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan 1 hari
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
 Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
 Proses
 Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan, serta peserta yang terlibat
aktif dalam penyuluhan 60% dari yang hadir

 Evaluasi Hasil

Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh


penyuluh yaitu sesuai dengan tujuan khusus peserta dapat menyebutkan:
1) Pengertian dan fungsi kulit manusia
2) Menjelaskan Penyakit kulit yang sering muncul pada bayi akibat
pemakaian Pempers
3) Menyebutkan cara perawatan kulit pada bayi
MATERI PENYULUHAN CARA PERAWATAN KULIT BAYI
1) Pengertian Dan Fungsi Kulit Pada Manusia
 Pengertian Kulit
Kulit adalah bagian paling luar Bari jaringan tubuh kita lapisan terluar
tubuh manusia. Kulit membungkus tubuh kita. Pada saat kulit terkelupas, rasa
perih menyengat. Hal itu menunjukkan betapa kulit, selain membungkus
tubuh, juga memberikan perlindungan bagi jaringan jaringan di bawahnya.
Pada tubuh kita, kulit meliputi seluruh jaringan kulit secar umum, termasuk
kulit wajah.
 Fungsi Kulit
Kulit memiliki banyak fungsi, yang berguna dalam menjaga homeostasis
tubuh. Fungsi-fungsi tersebut dapat dibedakan menjadi fungsi perlindungan ,
absorbsi, pemgeluaran keringat, peraba, pengaturan suhu tubuh
(termoregulasi), dan pembentukan vitamin D.

2) Dampak Penggunanaan diampers Pada Bayi


a. Tidak Sehat
Salah satu dampak Menggunakan Popok Sekali Pakai secara Terus-
menerus adalah Adanya zat kimia pada pampers bayi yaitu, yang
pertama adalah Traces of Dioxin produk sampingan dari proses
pemutihan kertas. Dioxin ini adalah penyebab kanker nomor satu.
Yang kedua adalah Tributly-tin (TBT), pollutan beracun yang
menyebabkan masalah hormonal. Dan Sodium polyacrylate,
poliner berdaya serap yang menjadi jelly pada saat terkena cairan
menimbulkan resiko toxic shock syndrome yang jika digunakan
terus – menerus akan menyebabkan mandul untuk si anak.

b. Ruam Popok
Ruam popok adalah iritasi pada selangkangan bayi. Ini karena
kebanyakan diapers tidak nyaman untuk bayi, karena ukurannya
yang tebal dan teksturnya yang kasar sehingga mengganjal saat
digunakan. Tidak sedikit yang terjadi baik pada bayi perempuan
maupun laki-laki yang di pakaikan popok sejak bayi akhirnya harus
menjalani operasi alat kelamin karena mengalami kesulitan
kencing yang disebabkan pengendapan air seni pada diapers yang
menimbulkan tumbuhnya jamur dan bakteri serta kurangnya
sirkulasi udara pada saat menggunakan diapers.
GEJALA ATAU TANDA RUAM POPOK :
a) Pada tahap dini, ruam tersebut berupa kemerahan di kulit pada
daerah popok yang sifatnya terbatas disertai lecet-lecet ringan atau
luka pada kulit.
b) Pada derajat sedang berupa kemerahan dengan atau tanpa adanya
bintil-bintil yang tersusun seperti satelit, disertai dengan lecet-lecet
pada permukaan luas. Biasanya disertai rasa nyeri dan tidak
nyaman
c) Pada kondisi yang parah ditemukan kemerahan yang disertai bintil-
bintil, bernanah dan meliputi daerah kulit yang luas.
d) Bayi atau anak dengan kelainan itu dapat menjadi rewel akibat
adanya rasa nyeri, terutama pada waktu buang air kecil atau besar.

c. Trauma
Karena tidak nyaman menggunakan diapers mungkin bayi akan
mengalami terauma pada pemakaian diapers. Dia akan cenderung
berontak dan menolak diwaktu yang benar-benar memerlukan
pemakaian diapers. Perasaan trauma karena tidak nyaman dengan
penggunaan diapers ini bisa sangat merugikan orang tua dan bayi
itu sendiri di waktu-waktu tertentu. Dampak Menggunakan Popok
Sekali Pakai yang satu ini akan membuat orang tua menjadi
bingung mangatasinya

d. Infeksi Kulit
Infeksi karenan kelembaban akibat tumpukan air seni atau tinja,
menjadi tempat yang paling menyenangkan bagi bakteri dan jamur
untuk berkembang biak dan menyebar. Begitu pula jika diaper
terkontaminasi oleh bedak dan lotion. Bahkan bisa menjadi radang
kulit (dermatitis). Yang lebih parah, jika bagian anus kena iritasi,
akan cepat menyebar ke alat kelamin dan lipatan pangkal paha.
Akibatnya, terjadi infeksi sekunder di kedua daerah tersebut. Bayi
pun menjadi rewel karena ia merasa kulitnya gatal, perih, dan
panas. Bahan diaper sendiri bisa menimbulkan alergi pada kulit
bayi. Sebab, tiap bayi punya kepekaan kulit sendiri-sendiri.Karena
itu, kita harus pandai-pandai memilih bahan yang cocok untuk si
kecil. Reaksi alergi menyebabkan permukaan kulit rusak.
“Ditambah lagi dengan adanya bakteri serta jamur, permukaan
kulit yang sudah rusak ini membuat hilangnya pertahanan tubuh.”
Reaksi lanjutnya, biasanya muncul secara tiba-tiba dalam waktu 1-
2 hari. “Ini berbeda dengan iritasi yang timbulnya lebih lama,
setelah beberapa hari atau minggu.” Meski begitu, soal waktu tak
bisa dijadikan patokan. “Sebab, iritasi dan alergi bisa tumpang
tindih terjadinya. Yang pasti, kalau sudah timbul merah-merah di
kulit, diikuti lecet atau melepuh seperti bisul air, berarti alerginya
sudah akut.”Kasus yang paling sering terjadi adalah warna
kemerahan di sekitar daerah yang langsung berhubungan dengan
diaper, yaitu anus, alat kelamin, serta lipatan pangkal paha.

e. Anak lambat belajar pipis atau bab.


Terlalu lama menggunakan pampers juga berdampak pada
lambatnya anak belajar pipis sendiri maupun BAB. Karena
biasanya kalau menggunakan pampers, dia akan pipis sesukanya
tanpa bisa memiliki ide untuk mengatur pipisnya. ini Dampak
Menggunakan Popok Sekali Pakai yang sering di abaikan oleh
orang tua.
f. Tidak ekonomis
Soal berapa sering diaper harus diganti, tergantung dari frekuensi
buang air kecil/besar bayi. “Di tempat panas, misalnya, bayi
cenderung lebih banyak berkeringat dan air seninya berkurang. Di
tempat dingin atau ber-AC, pipisnya yang lebih banyak.” Faktor
lain adalah banyak atau sedikitnya bayi minum. “Makin banyak
minum, otomatis pipisnya lebih banyak. Selain itu, bayi yang sudah
diberi makanan padat, frekuensi buang air kecilnya akan lebih
jarang dibanding yang hanya menyusui.”

3) Cara Perawatan Kulit bayi


1. Memandikan Bayi
 Perhatikan suhu air mandi terutama untuk bayi baru lahir. Sebaiknya
suhunya tidak terlalu panas atau dingin.
 Bersihkan kulit bayi dari kotoran yang menempel pada kulit seperti
sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air.
 Mandi dua kali sehari juga akan membantu membersihkan kulit bayi.
Jika aktivitas dan gerakan anak atau bayi anda sangat aktif, mandi
dapat dilakukan 3x sehari.
 Gunakan sabun yang baik bagi kulit bayi adalah sabun khusus untuk
bayi yang tidak terlalu keras dan memiliki pH antara 4,5 - 5 dan
usahakan sabun agak berminyak, hal ini untuk mencegah terjadinya
iritasi pada kulit bayi.
 Daerah seperti sela jari jemari, ketiak, serta selangkangan, jangan
sampai terlewatkan.
 Cara membersihkan alat kelamin bayi perempuan dan laki-laki
berbeda. Pada bayi perempuan, basuh alat kelaminnya dari bagian
depan ke belakang atau ke arah anus dengan menggunakan kapas atau
waslap basah. Pada bayi laki-laki, tarik kulupnya perlahan-lahan
hingga tampak lubang kencingnya, baru kemudian bersihkan dengan
kapas atau waslap basah
 Setiap kali bayi buang air besar, bilas anus dan daerah sekitarnya
dengan menggunakan air bersih yang mengalir. Kalaupun terpaksa
menggunakan tisu atau kapas basah, pilihlah tisu basah khusus bayi
yang tanpa alkohol. Alkohol dikhawatirkan bisa membuat kulit bayi
teriritasi.
 Selesai mandi, gunakan handuk lembut agar nyaman di kulit bayi.
Gunakan pelembab khusus bayi berupa lotion atau krim yang
berfungsi untuk mempertahankan atau menambah kandungan air yang
terdapat di dalam kulit, khususnya kulit bagian luar (epidermis)
2. Pemilihan Pakaian dan Popok Bayi
 Pilih pakaian dan popok berbahan lembut dan tipis dari bahan katun
atau campurannya. Hindari bahan nilon yang umumnya membikin
bayi gerah dan mudah keringatan. Kondisi ini akan mudah
mengundang kuman atau bakteri yang mudah memunculkan ruam dan
gatal-gatal. Jika bayi sudah bisa menggaruk, kemungkinan terinfeksi
pun menjadi lebih besar.
 Hindari pakaian dan popok yang terlalu ketat karena bisa membuat
kulit bayi terluka bila lama tergesek bahannya.
 Ganti segera pakaian bayi bila terkena kotoran. Entah itu berupa
muntahan, tumpahan makanan, apalagi jika terkena feses atau air
seninya. Kontak kulit dengan feses dan air seni dalam waktu lama
akan menyebabkan terjadinya ruam popok.
 Cuci pakaian bayi dengan sabun cair karena bahan kimia dalam sabun
deterjen bubuk umumnya lebih tajam. Bila bahan deterjen ini
tertinggal di baju sangat mungkin akan membuat kulit bayi teriritasi.
Ibu juga boleh menggunakan sabun krim asalkan sabun itu terlebih
dahulu dicampur dengan air dan menjadi cair. Pewangi pakaian tidak
terlalu dianjurkan. Yang dikhawatirkan bukanlah kontak cairan
pewangi itu dengan kulit bayi, melainkan aromanya yang dapat
terhirup masuk ke dalam tubuh bayi. Asal tahu saja, aroma yang
terkandung dalam pewangi pakaian mengandung bahan kimia.
3. Gunakan Kosmetika Yang Aman Bagi Bayi
 Teliti terlebih dulu terhadap kosmetika yang akan digunakan
termasuk isi, tujuan, cara pemakaian, tanggal produksi, masa
kadaluwarsa dan izin POM.
 Gunakan kosmetika bayi secara benar sesuai dengan aturan yang
tertera
 Jangan gunakan penggunaan kosmetika bayi secara berlebihan, hal ini
akan membuat tersumbatnya pori-pori yang dapat menimbulkan
terjadinya ruam
 Gunakan bedak dan minyak telon setelah mandi ke seluruh tubuh
untuk menjaga kulit bayi dari iritasi, selain itu penggunaan minyak
telon ini dapat menghidanrkan bayi dari gigitan serangga karena
baunya yang menyengat yang tidak disukai oleh serangga.
 Jangan menggunakan kosmetika yang mengandung alkohol, karena
dikhawatirkan akan membuat kulit bayi lebih mudah mengalami
iritasi.
 Sebaiknya konsultasikan ke dokter dulu ke dokter sebelum
menggunakan kosmetika bayi atau meminta saran jenis kosmetika
bayi yang aman bagi bayi.
4. Lindungi Bayi dari Terpaan Sinar Matahari Siang
 Jika bayi harus dijemur untuk mendapatkan tambahan vitamin D demi
pertumbuhan tulangnya, lakukan hal itu di bawah jam sembilan pagi.
 Jika berdomisili di lokasi dengan tingkat polusi yang cukup tinggi,
terutama di kota-kota besar, disarankan untuk menjemur bayi sebelum
jam 8 pagi
 Hindari terpaan langsung bayi dari sinar matahari siang, terkena sinar
matahari secara langsung rentan terkena penyakit kanker kulit.
 Bila ingin membawa bayi keluar rumah, gunakan pelindung seperti
payung atau topi. Krim pelindung matahari (sunblock) bisa digunakan
asalkan dikonsultasikan pada dokter terlebih dulu. Hati-hati jangan
sampai mengenai mata, mulut, dan telapak tangan si kecil.
 Ciptakan Lingkungan Yang Sehat Bagi Bayi
 Potong kuku bayi secara teratur. Kuku bayi yang tidak terpelihara
dengan baik sering mendatangkan masalah bagi kulit bayi.
Umpamanya, kuku yang panjang-panjang akan lebih mudah dimasuki
kotoran. Bila bayi menggaruk tubuhnya, mungkin sekali akan terjadi
infeksi. Untuk itu, potong kuku bayi secara teratur.
4. Prinsip 6 langkah cuci tangan antara lain :
1) Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairanm
antiseptic (handrub) atau deangan air mengalir dan sabun
antiseptic (handwash).
2) Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-
60 detik. 3.5 kali melakukan handrub sebaiknya di selingi 1 kali
handwash.

6 Langkah cuci tangan yang benar menurut WHO :


1) Tuang cairan handrub pada telapak tangan secara lembut dengan
arah memutar.
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3) Gosok sela-sela jari hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling
mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
DAFTAR PUSTAKA

Rachmadan.2012.Majalah Kesehatan. (online),


(http://www.rachmadan.com/2012/02/kulit-pengertian-dan-bagian-
bagiannya.html, diakses pada 12 april 2017).
Administrator dunia balita.merawat kulit bayi . (online),
(http://www.bidanku.com/index/php?/merawat-kulit-bayi, diakses pada 12
april 2017).
Bramirus Mikail. 2011. Perawatan kulit bayi. (online), http://
health.kompas.com/read/2011/09/13/12114788/5M, diakses pada 12 april
2017).
Dermatix Ultra . Fungsi Kulit. (online), (http://www.dermatixultra.org/fungsi-
kulit-manusia/, diakses pada 12 april 2017).

Anda mungkin juga menyukai