Anda di halaman 1dari 17

FAKULTAS KOMPUTER

SECITION 01
WITA FITRIANI

PENEGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI

NAMA : WITA FITRIANI

NPM: 195100052P

FAKULTAS KOMPUTER

witafitriani.students@umitra.ac.id

abstratc

Audit Sistem Informasi (Informatin System Audit) atau EDP Audit (Electronic Data Processing
Audit) atau computer audit adalah proses pengumpulan data dan pengevaluasian bukti-bukti
untuk menentukan apakah suatu sistem aplikasi komputerisasi telah menetapkan dan menerapkan
sistem pengendalian internal yang memadai, semua aktiva dilindungi dengan baik atau
disalahgunakan serta terjaminnya integritas data, keandalan serta efektifitas dan efesiensi
penyelenggaraan sistem informasi berbasis komputer (Ron Weber 1999:10).

Kata kunci: pengenalan audit sistem informasi


FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI

A.PENDAHULUAN

Audit Sistem Informasi (Informatin System pengendalian umum sistem memadai dan
Audit) atau EDP Audit (Electronic Data data telah substantif.
Processing Audit) atau computer audit
adalah proses pengumpulan data dan
pengevaluasian bukti-bukti untuk b. Audit Operasional (Operational Audit)
menentukan apakah suatu sistem aplikasi
komputerisasi telah menetapkan dan Audit terhadap aplikasi komputer terbagi
menerapkan sistem pengendalian internal menjadi tiga jenis, antara lain:
yang memadai, semua aktiva dilindungi
Post implementation Audit (Audit setelah
dengan baik atau disalahgunakan serta
implementasi)
terjaminnya integritas data, keandalan serta
efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan Auditor memeriksa apakah sistem-sistem
sistem informasi berbasis komputer (Ron aplikasi komputer yang telah
Weber 1999:10). diimplementasikan pada suatu
organisasi/perusahaan telah sesuai dengan
kebutuhan penggunanya (efektif) dan telah
Jenis-jenis Audit Sistem Informasi dijalankan dengan sumber daya optimal
(efisien). Auditor mengevaluasi apakah
Audit sistem informasi dapat digolongkan sistem aplikasi tertentu dapat terus
dalam tipe atau jenis-jenis audit sebagai dilanjutkan karena sudah berjalan baik dan
berikut. sesuai dengan kebutuhan usernya atau perlu
a. Audit Laporan Keuangan (Financial dimodifikasi dan bahkan perlu dihentikan.
Statement Audit) Pelaksanaan audit ini dilakukan oleh auditor
Adalah audit yang dilakukan untuk dengan menerapkan pengalamannya dalam
mengetahui tingkat kewajaran laporan pengembangan sistem aplikasi, sehingga
keuangan yang disajikan oleh perusahaan auditor dapat mengevaluasi apakah sistem
(apakah sesuai dengan standar akuntansi yang sudah diimplementasikan perlu
keuangan serta tidak menyalahi uji dimutakhirkan atau diperbaiki atau bahkan
materialitas). Apabila sistem akuntansi dihentikan apabila sudah tidak sesuai
organisasi yang diaudit merupakan sistem kebutuhan atau mengandung kesalahan.
akuntansi berbasis komputer, maka Concurrent audit (audit secara bersama)
dilakukan audit terhadap sistem informasi
akuntansi apakah proses/mekanisme sistem Auditor menjadi anggota dalam tim
dan program komputer telah sesuai, pengembangan sistem (system development
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
team). Mereka membantu tim untuk dimengerti dan dapat dilaksanakan
meningkatkan kualitas pengembangan berdasarkan aturan yang ada. Kode etik
sistem yang dibangun oleh para sistem auditor menunjukkan sikap dan prinsip yang
analis, designer dan programmer dan akan harus ada pada auditor sehingga dapat
diimplementasikan. Dalam hal ini auditor memberikan kontribusi pada audit yang
mewakili pimpinan proyek dan manajemen efektif, melindungi kepentingan pemilik
sebagai quality assurance. perusahaan yang diaudit, dan menjaga
hubungan yang baik dengan klien.
Concurrent Audits (audit secara bersama-
sama) Dalam lingkup auditing, kode etik disebut
codes of professional conduct. Internal
Auditor mengevaluasi kinerja unit fngsional auditor mengikuti standar-standar praktik
atau fungsi sistem informasi (pusat/instalasi professional internal auditing. Sedangkan
komputer) apakah telah dikelola dengan auditor eksternal mengikuti pernyataan
baik, apakah kontrol dalam pengembangan standar auditing. kedua standar ini
sistem secara keseluruhan sudah dilakukan mempunyai banyak persamaan.
dengan baik, apakah sistem komputer telah
dikelola dan dioperasikan dengan baik. Consultant independent yang berkecimpung
dibidang manajemen dan system informasi
Dalam mengaudit sistem komputerisasi yang juga mempunyai kode etik. Kode etik ini
ada, audit ini dilakukan dengan dikembangkan oleh AICPA yang serupa
mengevaluasi pengendalian umum dari dengan standar auditor.
sistem-sistem komputerisasi yang sudah
diimplementasikan pada perusahaan tersebut Isi dari standar
secara keseluruhan.
Standar audit menentukan kualitas dan
Saat melakuan pengujian-pengujian tingkah laku yang professional. Standar ini
digunakan bukti untuk menarik kesimpulan dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
dan memberikan rekomendasi kepada yang pertama membicarakan mengenai
manajemen tentang hal-hal yang standar umum audit yaitu berhubungan
berhubungan dengan efektifitas, efisiensi, dengan profesionalitas, dan independensi.
dan ekonomisnya sistem. Sedangkan standar yang kedua
membicarakan mengenai lingkup audit
seperti halnya :
BASIC AUDITING CONSIDERATIONS eveluasi struktur pengendalian internal
Etika dan standar audit untuk menilai risiko pengendalian.

Kebutuhan akan etika. Setiap profesi review terhadap semua dokumen dan catatan
mempunyai standar professional dalam yang bersangkutan.
bertingkah laku dan prakteknya. Statement Efek dari otomatisasi standar
ini ditulis dalam bentuk yang dapat
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Ketika perusahaan menggunakan system akan menambah tingkat kesulitan,
informasi akuntansi berbasis computer, pasti dikarenakan sistem ini beroperasi tanpa
akan berakibat pada prosedur audit yang membutuhkan dokumen sumber. Selain itu,
ditetapkan. Di lain pihak, dengan sistem ini juga melakukan record secara
penggunaan system teknologi tidak update. Microcomputer hardware dapat
memberikan pengaruh yang signifikan. dicuri dengan mudah dan dapat pila diakses
Dengan kata lain, otomatisasi sangat tidak oleh pihak-pihak yang tidak berwewenang.
berpengaruh pada standar auditing Sedangkan paket microcomputer software
professional yang berterima umum. Auditor sering diproses tanpa pengecekan yang
dituntut untuk dapat menunjukkan cukup. Network komputer memancarkan
profesionalismenya, termasuk pelatihan dan data ke berbagai wilayah terutama ke
kecakapan yang memadai. Auditor diminta wilayah yang peka terhadap akses tanpa
untuk mengikuti proses audit yang sama. otorisasi dan gangguan. Jika keadaan ini
Proses ini terdiri dari evaluasi terhadap mempengaruhi struktur internal control mak
internal control yang ada, termasuk saat juga akan mempengaruhi proses audit.
menggunakan computer-oriented.

Dikarenakan tingginya tingkat kompleksitas


Impact of computerization on audit dari computer based processing, maka
procedures dibutuhkan tipe auditor khusus yaitu auditor
sistem informasi komputer atau the
computer information system auditor
Seperti yang telah diterangkan, audit yang (CISA). CISA menguasai skill khusus,
melibatkan SIA akan dipengaruhi oleh misalnya pengetahuan mengenai hardware
metode processing yang diterapkan. dan software komputer, database
technology, data communications
Luas/cakupan dari computer processing technology, and computer oriented control
yang digunakan dalam aplikasi akuntansi, and audit technique. Idealnya, auditor
seperti halnya tingkat kompleksitas seharusnya mengusai berbagai skill yang
processing, mungkin juga berpengaruh dimiliki CISA. Bagaimanapun, keberadaan
terhadap sifat, timing, dan luas dari prosedur CISA yang berpengetahuan yang lebih
audit. mengenai teknologi informasi akan selalu
dibutuhkan untuk membantu proses audit
dalam sistem komputer yang kompleks.
Sebagai contoh, computer based system
tidak menyediakan audit trail (jejak audit)
yang nampak. Audit dalam sistem ini Transaction cycle approach to auditing
memerlukan hasil printout dari jurnal dan
buku besar dan file record yang lain. Dengan
penggunaan real-time processing system
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Beberapa survei mengenai proses transaksi perusahaan dan mempersiapkan prosedur
telah berorientasi pada cycle approach analitis. Prosedur analitis adalah tes untuk
(pendekatan siklus). Pendekatan ini, sangat menguji hubungan antara data keuangan dan
berguna bagi proses audit karena auditor non keuangan dan untuk menyelidiki
dapat memperoleh pemahaman yang ketidakkonsistenan yang material.
mendalam tentang struktur internal control.
Pendekatan ini juga dapat menyederhanakan
audit review. Contohnya, penerapan control 2. Review pendahuluan dan assesment
yang identik antara siklus revenue dengan terhadap struktur pengendalian internal
siklus expenditure yang dikarenakan kedua
siklus ini berhubungan, maka model proses
yang diberikan juga sama.
Kegiatan yang dilakukan adalah:

Pemeriksaan, Dokumentasi, dan Penilaian


AUDITING PROCESS Sistem Pengendalian Internal. Auditor harus
memahami terlebih dahulu mengenai sistem
pengendalian internal perusahaan. Dengan
Terdapat lima tahap dalam audit keuangan, pemahaman tersebut, auditor dapat menilai
yaitu: kekuatan dan kelemahan sistem
pengendalian internal. Auditor sebaiknya
Perencanaa audit pendahuluan menggunakan berbagai teknik untuk
mengumpulkan fakta, seperti memeriksa
Review pendahuluan dan assesment kembali catatan dan dokumen, mengamati
terhadap struktur pengendalian internal kegiatan, interview dengan personel inti dan
Pengujian pengendalian dalam audit memberikan kuisioner.

Pengujian substantif Menilai dan Mengelompokkan Tingkat


Resiko Pengendalian. Terdapat beberapa
Pelaporan audit langkah :

Auditor melakukan penilaian pendahuluan


berkaitan dengan keefektifan operasi dalam
B. PEMBAHASAN / STUDI KASUS
struktur pengendalian internal dan
pengendalian khusus yang diterapkan dalam
Tahap pertama ini untuk menentukan SAI harus diidentifikasi.
kebutuhan audit serta menetapkan cakupan
Auditor harus membuat judgement
dan tujuan audit. Langkah selanjutnya
(penilaian) agar pengendalian internal yang
mencari informasi mengenai industri
diimplementasikan adalah pengendalian
perusahaan, meneliti kertas kerja tahun
yang kritis dan mereka dapat bekerja sesuai
sebelumnya, mempersiapkan program audit,
yang ditentukan oleh manajemen.
memperoleh pemahaman mengenai bisnis
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Auditor harus menilai setiap kekuatan siklus transaksi yang dievaluasi. Evaluasi
pengendalian internal, sehingga risiko yang dihasilkan ini menunjukkan judgement
pengendalian dapat diperkirakan. Pada auditor yang terbaik berkaitan dengan (a)
tingkat di mana risiko itu berada dalam suatu memadainya pengendalian yang diamati dan
kisaran yang dapat diterima, auditor (b) kemampuan menemukan ketidakcukupan
mempersiapkan program audit yang hasil pengujian.
menunjukkan langkah pengujian kekuatan
pengendalian yang terkait. Resiko Penilaian Akhir terhadap Risiko
pengendalian diartikan sebagai risiko yang Pengendalian. Berdasarkan evaluasi di atas
menunjukkan pernyataan salah secara auditor menilai tingkat risiko pengendalian
material dalam asersi-asersi yang mengarah tertentu untuk tiap-tiap kelompok transaksi
pada kesalahan yang signifikan dalam yang utama. Tingkat risiko pengendalian
laporan keuangan. akhir memberikan dasar untuk
memperkirakan tingkat risiko yang
Keefektifan Biaya dalam Pengujian terdeteksi yang akan datang, sifat, waktu,
Pengendalian. Pengujian terhadap risiko serta luasnya prosedur pengujian substantif.
pengendalian pendahuluan harus
mempertimbangkan faktor biaya. Oleh Mengembangkan Program Audit Final.
karena itu alternatif yang mungkin bisa Program audit meliputi prosedur-prosedur
dilakukan oleh seseorang dengan adanya khusus yang dibutuhkan untuk mencapai
audit lebih memperluas prosedur pengujian tujuan audit. Auditor menyatakan sifat dan
substanstif. prosedur pengujian yang menunjukkan luas
dan waktu dibutuhkan

4. PENGUJIAN SUBSTANTIF
3. PENGUJIAN PENGENDALIAN
DALAM AUDIT

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini Langkah-langkahnya adalah:


adalah : Memilih dan Melaksanakan Pengujian
Melakukan Pengujian Pengendalian. Substanstif. Pengujian substantiv merupakan
Pengujian pengendalian adalah bagian terbesar dari program audit.Tujuan
pengumpulan bukti-bukti yang berfungsi dari pengujian substantiv dalam audit
secara efektif dan konsisten. keuangan adalah untuk memberikan asersi
laporan keuangan yang valid yang dibuat
Mengevaluasi Pengujian Pengendalian yang oleh manajemen. Tiga pengujian substantiv
diperoleh. Setelah memperoleh hasil-hasil tersebut adalah: (1) melakukan prosedur
pengujian, auditor dapat mengevaluasi analitis final, (2) menguji rekening neraca,
efektifitas operasional dari sistem (3) menguji secara rinci kelompok-
pengendalian internal. Bukti tersebut kelompok transaksi. Jumlah pengujian
mendukung penemuan audit untuk tiap-tiap substantiv didasarkan pada risiko terdeteksi
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
final untuk tiap-tiap golongan transaksi untuk pengujian pengendalian atau
utama. pengujian substantif. Namun begitu, sistem
ini tidak bisa menggunakan sistem
Mengevaluasi Pengujian Substantif. Dalam flowchart, data flow diagram dan kuisioner
evaluasi ini, hasil pengujian yang dapat dalam mereview struktur pengendalian
diterima, untuk meminimalisasi intern. Tiga teknik pengujian yang berbasis
kemungkinan kesalahan-kesalahan yang komputer (Computer Assisted Audit
material dan pernyataan yang salah dalam Techniques/CAAT) yaitu pengauditan
asersi laporan keuangan. Hasil pengujian sekitar komputer, pengauditan melalui
yang tidak dapat diterima memerlukan komputer, pengauditan dengan
penambahan sample dalam transaksi menggunakan komputer. Auditor intern dan
sebelum audit dapat diselesaikan. ekstern dapat menggunakan tiga teknik
pendekatan ini secara efektif.

5. PELAPORAN AUDIT
Pengauditan Sekitar Komputer

Tahap final audit ini adalah untuk


memberikan laporan audit berkaitan dengan Pendekatan pengauditan sekitar komputer
permasalahan yang ada di (auditing around the computer)
perusahaan.Langkah-langkahnya adalah: memperlakukan komputer sebagai “kotak
Mencatat Laporan Audit. hitam”. Pendekatan ini difokuskan pada
input dan outputnya. Asumsi yang
Mencatat Kondisi-kondisi yang dapat mendasari pendekatan ini yaitu jika auditor
dilaporkan. Auditor harus membuat catatan dapat menunjukkan output yang aktual
atas kondisi-kondisi yang dilaporkan kepada adalah hasil yang benar yang diharapkan
dewan audit, mencakup kecurangan- dari sekumpulan input untuk sistem
kecurangan yang signifikan dalam pemrosesan, maka pemrosesan komputer
perancangan atau operasi dari sistem harus difungsikan menggunakan cara yang
pengendalian internal perusahaan. andal. Teknik yang penting dalam
pendekatan ini meliputi penelusuran dan
pemilihan transaksi dari dokuman sumber
TEKNIK DAN PENDEKATAN untuk meringkas transaksi dan catatan serta
PENGAUDITAN BERBASIS KOMPUTER sebaliknya. Pendekatan pengauditan sekitar
komputer adalah non processing data
method. Auditor tidak menyiapkan
simulated data transaction atau
Teknik yang spesifik hanya diaplikasikan
menggunakan file-file auditee yang aktual
untuk sistem informasi pemrosesan transaksi
untuk memprosesnya dengan program
secara otomatis. Teknik ini dapat digunakan
komputer auditee. Pendekatan sekitar
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
komputer akan tepat, jika kondisi berikut ini sama. Dengan mengerjakan secara
terpenuhi : bersamaan, keuntungannya menjadi lebih
besar dan tujuan audit dapat tercapai.
Audit trail lengkap dan visible. Oleh karena
itu dokumen sumber digunakan untuk semua
transaksi, jurnal-jurnal terinci dicetak dan
referensi transaksi dipindahkan dari jurnal Pengauditan Dengan Menggunakan
ke buku besar dan laporan ringkas. Komputer

Pemrosesan operasi yang secara relatif tidak


rumit dan volumenya rendah. Pendekatan ini menggunakan komputer
Dokumennya lengkap, seperti data flow (auditing with the computer) untuk tujuan
diagram dan sistem flowchart, yang tersedia pengerjaan tahap-tahap program audit yang
bagi auditor. terinci. Pendekatan ini juga digunakan untuk
mengotomatisasi aspek tertentu dalam
Pengauditan Melalui Komputer proses pengauditan. Komputer
ditransformasikan pada audit scene selama
mereka dapat mengerjakan jumlah fungsi
Karena pendekatan sekitar komputer tidak audit, seperti pengujian pengendalian dan
mencukupi, pendekatan alternatif pengujian substantive. Auditor dapat
dibutuhkan untuk pengauditan berbasis menggunakan paket-paket spreadsheet
komputer (auditing through the computer), excel, untuk menciptakan spreadsheet yang
yang secara langsung difokuskan pada tahap berisi laporan keuangan dari perusahaan
pemrosesan dan edit check, serta yang diaudit. Pengembangan yang lain
programmed check. Pendekatan ini disebut adalah template, efek program dan format on
dengan pengauditan melalui komputer. screen dengan menggunakan paket software
Asumsi dari pendekatan ini adalah jika spreadsheet. Template ini memungkinkan
program dikembangkan dengan menambah auditor untuk mengerjakan tugas yang
programmed check, kesalahan (error) dan sebelumnya dikerjakan secara manual.
ketidakberesan akan dapat terdeteksi, Template didesain untuk membantu
sehingga dapat dikatakan dapat dipercaya. menyiapkan neraca, memelihara
pengulangan pemasukan jurnal,
mengevaluasi hasil sampel, penjadwalan dan
mengelola waktu auditor dalam audit
Pendekatan pengauditan melalui komputer
lapangan, melaksanakan pengujian yang
dapat diaplikasikan untuk semua sistem
masuk akal terhadap pengeluaran serta
otomatisasi pemrosesan yang kompleks.
mengestimasi pengeluaran.
Bahkan jika biayanya efektif dan
memungkinkan, pendekatan sekitar
komputer dan pengauditan melalui komputer
dapat dikerjakan untuk pekerjaan audit yang
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Pendekatan pengauditan dengan komputer Fungsi audit yang khas yang tersedia pada
yang populer menggunakan software audit paket GAS:
selama pengujian substantif terhadap catatan
dan file perusahaan. Software audit secara Extracting data from files, GAS harus
umum terdiri dari kumpulan program rutin. mempunyai kemampuan untuk menyuling
Tipe software yang digunakan yaitu dan retrieve data dari berbagai struktur,
generalized audit software (GAS) yang media, dan bentuk catatan file pada saat
terdiri dari satu atau lebih program rutin digunakan untuk mengaudit perusahaan
yang dapat diterapkan pada berbagai situasi yang bervariasi. Setelah di suling, data diedit
dan berbagai tipe organisasi. GAS sering dan kemdian ditransfer pada audit work file,
dipakai untuk melakukan substantive test penyimpanan data tersedia untuk digunakan
dan digunakan test of control yang terbatas. dengan program lain yang ada pada GAS
Sebagai contoh GAS sering dipakai untuk Calculating With data,beberapa step dalam
mengetes fungsi algoritma yang komplek audit terdiri dai addition, subtraction,
dalam program computer. Tetapi ini multiplication dan division operation.
memerlukan pengalaman yang luas dalam Contohnya koreksi jurnal dilakuka dengan
penggunaan software ini. menjural ulang.

Performing comparisons with data,


Audit Software, penggunaan software dalam perbandingan mungkin dilakukan untuk
melaksanakan audit dengan koputer dapat menyeleksi data elemen untuk di tes untuk
membantu dalam pengujian substantive memastikan adanya konsistensi diantara data
catatan dan file perusahaan. elemen dan untuk memverifikasi apakah
kondisi tertentu telah didapat. GAS
Tipe software audit yang uama adalah GAS seharusnya menyediakan logical operator
(Generalized Audi Software), yang terdiri seperti equal, less than, dan greater than.
dari satu atau lebih program yang applicable
pada bernagai situasi audit pada suatu Sumarizing data, data elements harus sering
perusahaan. ACL (Audit Comand Language) di ringkas untuk memberikan dasar untuk
merupakan interaktif, yang menghubungkan perbandingan. Contoh: list detail gaji harus
user dengan computer. ACL membantu diringkas untuk dibandingkan dengan
auditor untuk untuk menganalisis data klien laporan penggajian.
dengan beberapa fungsi, misalnya attribute Analyzing data, berbagai data harus
sampling, histogram generation, record dianalisis untuk memberikan dasar review
aging, file comparation, duplicate checking, atas trend perusahaan. Contohnya, piutang
dan file printing. Yang relative powerful, harus ditaksir umurnya utuk menentukan
fleksibel dan mudah dipelajari.sehingga kemungkinan piutang tersebut dapat ditagih.
auditor dapat memodifikasi program untuk
situasi khusus. Reorganizing data, data elemen perlu untuk
di sortir atau digabungkan. Contohnya:
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
berbaga produk yang dijual perusahaan GAS tidak memeriksa application programe
boleh mungkin di re-sorted secara ascending dan programmed check secara langsung
berdasar jumlah total penjualan untuk sehingga tidak dapat menggantikan audit –
membantu analisis penjualan. through-the-computer-techniques.

Select sample for testing. Dalam audit, tidak


semua data dapat di uji. Sample harus
diambil secara random. Contohnya sample AUDIT OPERASIONAL DALAM
customer dapat dipilih secara random dari DEPARTEMEN PEMROSESAN
catatan piutang dagang. INFORMASI

Gathering statistical data, seorang auditor


sering membutuhkan data-data statistik. Sifat Audit Operasional Pemrosesan Data
Contohnya: mean dan median dari penjualan
produk.

Printing Confirmation Request, analyses, Satu tipe utama audit operasional meliputi
and other output pengauditan fungsi pemrosesan informasi.
Audit operasional pemrosesan data secara
Manfaat GAS: sistematis memperkirakan keefektifan unit-
Memungkinkan auditor untuk mengakses unit dalam mencapai tujuan dan
catatan computer yang dapat dibaca untuk mengidentifikasikan kondisi yang
berbagai macam aplikasi dan organisasi. dibutuhkan untuk perbaikan. Pemrosesan
data audit operasional mempunyai sifat yang
Memungkinkan auditor untuk memeriksa luas meliputi semua kegiatan departemen
lebih banyak data daripada jika auditor pemrosesan atau mungkin dihubungkan
masih menggunakan proses manual. dengan segmen khusus dalam kegiatan
tersebut, tergantung pada tujuan manajemen.
Dapat melakukan berbagai macam fungsi
audit secara cepat dan akurat, termasuk
pemilihan sample secara statistic.
Situasi Yang Muncul Dalam Audit
Mengurangi ketergantungan pada Operasional Pemrosesan Data
nonauditing personel untuk melakukan
peringkasan data, dengan demikian auditor
dapat mengelola pengendalian audit yang Dalam hal pemrosesan data yang umumnya
lebih baik. terjadi adalah:
Auditor hanya memerlukan pengetahuan Biayanya tinggi untuk penyediaan jasa
yang cukup (tidak begitu dalam) tentang komputer.
computer.
Bagian utama dari rencana perusahaan.
Keterbatasan GAS:
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Usulan perolehan hardware yang utama atau dan sebaiknya diikuti dengan mengabaikan
meng-upgrade software. audit operasional yang dilakukan secara
internal. auditor sebaiknya mengumpulkan
Ketidakmampuan menerima pemrosesan informasi dari klien untuk memperoleh
data komputer secara eksekutif. pemahaman tentang DP departemen dan
Kebutuhan pemrosesan data eksekutif yang tujuannya. Banyak latar belakang informasi
baru untuk penilaian secara intensif. yang sebaiknya digunakan auditor pada
tahap ini mencakup lokasi departemen DP,
Ketidakteraturan perputaran personil dalam nama manajer pada DP, no SDM pada DP
departemen pemrosesan data. berdasar level dan tipe,metode evaluasi
SDM, tingkat pertukaran SDM, tugas dan
Usulan untuk mengkonsolidasi atau
tanggung jawab karyawan, identifikasi
mendistribusikan sumberdaya pemrosesan
peralatan komputer yang digunakan dan
data.
identifikasi sistem operasi yang digunakan.
Merupakan sistem utama yang tidak phisical layout chart pusat komputer
responsif terhadap kebutuhan atau sulit sebaiknya diperoleh dari DP manajer ( atau,
dalam pemeliharaan. jika tak tersedia, disiapkan oleh auditor).
kerjasama DP manajemen menjadi hal yang
Meningkatnya jumlah komplain user. penting selama tahap perencanaan.

Preliminary survey phase


Proses Audit Operasional Pemrosesan Data setelah tujuan audit tealah ditetapkan, dan
lingkup audit telah ditentukan serta
Audit planning phase
manajemen cooperation diperoleh, maka
Audit operasional pada fungsi data auditor siap untuk preliminary survey. survei
processing tidak mempunyai starting place, membantu auditor untuk mengidentifikasi
tetapi berpedoman pada tujuan audit. lingkup masalah, sensitive area, dan operasi
Masing-masing audit mempunyai ciri khas yang rumit tentang audit DP departement.
dan memerlukan individual treatment Setelah preliminary survey, auditor harus
karenanya lingkup audit berbeda sesuai bisa menentukan tingkat kompleksitas audit
dengan tujuannya. operasional.selama preliminnary survey,
auditor akan mempelajari permasalahan
Dengan mengabaikan lingkup audit, tugas operasional manajemen DP. Auditor perlu
pertama dalam audit operasional yaitu untuk mendalami mengenai DP center sehingga
memperkenalkan diri pada organisasi dan familiar dengan pengoperasiannya. Auditor
DP departemen untuk diaudit. Hal ini adalah sebaiknya membuat rencana dalam
sebuah tahap penting bagi auditor untuk mengusulkan petunjuk DP centernya dan
memperoleh dan meninjau ulang latar bertindak sebagai penghubung bagi semua
belakang informasi pada unit, aktivitas, dan data collection dan dokumentasi syang
fungsi yang akan diaudit.Tahap ini penting diperoleh. Auditor akan membentuk rencana
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
tahapan dalam operasi actual yang pengembangan sistem dan implementasinya
disesuaikan dengan diskripsi tertulis maupun
lisan dan pemahaman yang telah diberikan aplication system operation
oleh DP personil kepada auditor. Proses lima area terdaftar ini diharapkan dapat
verifikasi ini memerlukan contoh transaksi menyajikan beberapa faktor-faktor penting
atau lingkup kerja yang diuji secara detail. yang harus dipertimbangkan. ketika mereka
memberi auditor suatu pandangan umum
tentang komponen penting DP functioni dan
Prelimanary phase pada operational audit dapat bertindak sebagai starting point yang
merupakan basis pada tahap pengujian audit baik.
yang terperinci. DP manajemen sebaiknya
diberitahu pengungkapan penyimpangan dan Reporting
membantu dalam petunjuk pada lingkup pada tahap penyelesaian opersional audit
permasalahan. Auditor mendisain program laporan diberikan kepada manajemen dan
audit untuk maenemukan pertimbangan atau komite audit perusahaan.Isi dari laporan ini
penyebab ketidakcocokan. bervariasi sesuai pada harapan
Detailed audit phase manajemen.contohnya : laporan mungkin
terdiri dari pendapat yang mengacu pada
Aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi fungsi pengelolaan informasi yang efektif
tahap audit ini meliputi: dan efisien, dan saran-saran yang
membangun.Internal auditor diwajibkan
fungsi pengolahan informasi pada organisasi untuk melakukan follow up pada report
praktek dan kebijakan sumber daya manusia audit findings dan memberikan rekomendasi
untuk memastikan bahwa komite audit
operasi komputer mengambil langkah yang tepat.

C. ID SECURITY
QWTD4452377-ASP-5244166

D. KESIMPULAN

Tujuan belajar Audit Sistem Informasi (software), sumber daya manusia, file data
adalah: harus dijaga oleh suatu sistem pengendalian
intern yang baik agar tidak terjadi
audit sistem informasi menurut Ron Weber penyalahgunaan aset perusahaan. Dengan
(1999:11-13) secara garis besar terbagi demikian sistem pengamanan aset
menjadi empat tahap, yaitu: merupakan suatu hal yang sangat penting
a. Pengamanan Aset yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

Aset informasi suatu perusahaan seperti


perangkat keras (hardware), perangkat lunak b. Menjaga integritas data
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Integritas data (data integrity) adalah salah memadai atau harus menambah sumber
satu konsep dasar sistem inforamasi. Data daya, karena suatu sistem dapat dikatakan
memeiliki atribut-atribut tertentu seperti: efisien jika sistem informasi dapat
kelengkapan, keberanaran, dan keakuratan. memenuhi kebutuhan user dengan sumber
Jika integritas data tidak terpalihara, maka daya informasi yang minimal.
suatu perusahaan tidak akan lagi memilki
hasil atau laporan yang beanr bahkan E. DISKUSI
perusahaan dapat menderita kerugian

c. Efektifitas Sistem

Efektifitas sistem informasi perusahaan


melikiki peranan pentigndalam proses e. Ekonomis
pemgambilan keputusan. Suatu sistem
informasi dapat dikatakan efektif bila sistem Ekonomis mencerminkan kalkulasi untuk
informasi tersebut telah sesuai dengan rugi ekonomi (cost/benefit) yang lebih
kebutuhan user bersifat kuantifikasi nilai moneter (uang).
Efisiensi berarti sumber daya minimum
d. Efisiensi Sistem untuk mencapai hasil maksimal. Sedangkan
ekonomis lebih bersifat pertimbangan
Efisiensi menjadi hal yang sangat penting
ekonomi.
ketika suatu komputer tidak lagi memilki
kapasitas yang memadai atau harus
mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih

Saya bersama teman saya bernama kondisi organisasi tersebut di masa


dwi Febriana dan winariyani lalu, kini dan masa mendatang. Jika
mendiskusikan tentang
Tahapan Analisis
Metodologi Audit informasi ini hilang akan berakibat
Sistem Informasi cukup fatal bagi organisasi dalam
dengan sangat baik menjalankan aktivitasnya.Sebagai
. contoh adalah jika data karyawan
Hasil diskusi dari materi ini adalah di keuangan hilang akibat rusak, maka
Data yang diolah menjadi sebuah informasi yang terkait akan hilang,
informasi, merupakan aset penting misalkan siapa saja karyawan yang
dalam organisasi b belum menerima gaji.
isnis saat ini. Sehingga pihak keuangan akan benar
Banyak aktivita -benar memperhatikan bagaimana menjaga
operasi keamanan datan
mengandalkan beberapa informasi ya. Kehilangan data
yang pen juga dapat terjadi karena tiadanya
ting. Informasi sebuah pengendalian yang memadai, seperti
organisasi bisnis akan menjadi tidak adanya prosedur back
sebuah potret atau gambaran dari -up file.
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
Kehilangan data dapat disebabkan data, sabotase, atau
karena gangguan sistem operasi gangguan karena alam seperti gempa
pemrosesan bumi, kebakaran atau banjir. F.

F. REFERENCE
O. M. Febriani and A. S. Putra, A. S. Putra, “DATA
“Sistem Informasi Monitoring ORIENTED RECOGNITION
Inventori Barang Pada Balai IN BORLAND DELPHI 7.0.”
Riset Standardisasi Industri [7]
Bandar Lampung,” A. S. Putra, “EMBARCADERO
J. Inform. DELPHI XE 2 IN GPU
, -
vol. 13, no. 1, POWER
pp. 90 ED FIREMONKEY
– APPLICATION.”
98, 2014. [8]
[2] A. S. Putra, “HAK ATAS
A. S. Putra, “Paperplain: KEKAYAAN INTELEKTUAL
Execution Fundamental Create DALAM DUNIA
Application With Borland TEKNOLOGY BERBASIS
Delphi 7.0 University Of Mitra REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”
Indonesia,” 2018. [9]
[3] A. S. Putra, “IMPLEMENTASI
A. S. Putra, “2018 Artikel PERATURAN
Struktur Data, Audit Dan PERUNDANGAN UU. NO 31
Jaringan Komputer,” 2018. TAHUN 2000 TENTANG
[4] DESAIN INDUSTRI
A. S. Putra, “ALIAS BERBASIS INFORMATION
MANAGER USED IN TECHNO
DATABASE DESKTOP LOGY.”
STUDI CASE DB DEMOS.” [10]
Fakultas Komputer A. S. Putra,
Winari “IMPLEMENTATION OF
yani PARADOX DBASE.”
Section 01 [11]
25 A. S. Putra,
[5] “IMPLEMENTATION OF
A. S. Putra, TRADE SECRET CASE
“COMPREHENSIVE SET OF STUDY SAMSUNG MOBILE
PROFESSIONAL FOR PHONE.”
DISTRIBUTE COMPUTING.” [12]
[6] A. S. Putra,
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
“IMPLEMENTATION A. S. Putra,
PATENT FOR APPLICATION “REVIEW
WEB BASED CASE STUDI TRADEMARK PATENT FOR
WWW. PUBLIKLAMPUNG. INDUSTRIAL
COM.” TECHNOLOGY BASED 4.0.”
[13] [21]
A. A. S. Putra, “TOOLBAR
S. Putra, COMPONENT PALLETTE IN
“IMPLEMENTATION OBJECT ORIENTED
SYSTEM FIRST TO INVENT PROGRAMMING.”
IN DIGITALLY INDUSTRY.” [22]
[14] A. S. Putra, “WORKING
A. S. Putra, “MANUAL DIRECTORY SET FOR
REPORT & INTEGRATED PARADOX 7.”
DEVELOPMENT [23]
ENVIRONMENT BORLAND A. S. Putra, “ZQUERY
DELPHI 7.0.” CONNECTION
[15] IMPLEMENTED
A. S. Putra, “PATENT AS PROGRAMM
RELEVAN SUPPORT ING STUDI
RESEARCH.” CASE PT. BANK BCA Tbk.”
[16] [24]
A. S. Putra, “PATENT FOR A. S. Putra, D. R. Aryanti, and
RESEAR I. Hartati, “Metode SAW
CH STUDY CASE (Simple Additive Weighting)
OF APPLE. Inc.” sebagai Sistem Pendukung
[17] Keputusan Guru Berprestasi
A. S. Putra, “PATENT (Studi Kasus: SMK Global
PROTECTION FOR Surya),” in
APPLICATION INVENT.” Prosiding Seminar
[18] Nasional Darmajaya
A. S. Putra, “QUICK REPORT , 2018,
IN PROPERTY vol.
PROGRAMMING.” 1, no. 1, pp. 85
[19] –
A. S. Putra, “REVIEW 97.
CIRCUIT LAYOUT [25]
Fakultas Komputer A. S. Putra and O. M. Febriani,
Winari “Knowledge Management
yani Online Application in PDAM
Section 01 Lampung Province,” in
26 Prosiding International
COMPONENT conference on Information
REQUIREMENT ON ASUS Technology and Business
NOTEBOOK.” (ICITB)
[20] , 2018, pp. 181
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI
– Surya,” in
187. Prosiding Seminar
[26] Nasional Darmajaya
A. S. Putra, O. , 2018, vol.
M. Febriani, and 1, no. 1, pp. 289
B. Bachry, “Implementasi –
Genetic Fuzzy System Untuk 294.
Mengidentifikasi Hasil Curian
Kendaraan Bermotor Di Polda
Lampung,”
SIMADA (Jurnal
Sist. Inf. dan Manaj. Basis
Data)
, vol. 1, no. 1, pp. 21

30,
2018.
[27]
A. S. Putra, H. Sukri, and K.
Z
uhri, “Sistem Monitoring
Realtime Jaringan Irigasi Desa
(JIDES) Dengan Konsep
Jaringan Sensor Nirkabel,”
IJEIS (Indonesian J. Electron.
Instrum. Syst.
, vol. 8, no. 2, pp.
221

232.
[28]
D. P. Sari, O. M. Febriani, and
A. S. Putra, “Perancangan
Sistem Informasi SDM
Berprestasi pada SD Global
FAKULTAS KOMPUTER
SECITION 01
WITA FITRIANI

Daftar Pustaka

Ikatan Akuntan Publik. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat: Jakarta.

Ron Weber .1999. Information System Control and Audit. Prentice-Hall, Inc: New Jersey.

Anda mungkin juga menyukai