Anda di halaman 1dari 1

Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan

keuangan. Pernyataan tersebut dapat bersifat implisit atau eksplisit serta dapat diklasifikasikan
berdasarkan penggolongan besar.

Asersi Manajemen adalah


pernyataan yang tersirat atau yang dinyatakan dengan jelas oleh manajemen mengenai jenis transaksi
dan akun terkait dalam laporan keuangan PSA07 (SA 326) menggolongkan lima kategori asersi salah
satunya adalah Asersi mengenai keberadaan atau keterjadian ( existence or occurrence ).

Asersi Keberadaan atau Keterjadian ( existence or occurrence )

berkaitan dengan apakah aktiva, kewajiban, dan ekuitas yang tercantum dalam neraca benar-benar ada
pada tanggal neraca serta apakah pendapatan dan beban yang tercantum dalam laporan laba rugi
benar-benar terjadi selama periode akuntansi. sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa
sediaan produk jadi yang tercantum dalam neraca adalah tersedia untuk dijual. Begitu pula, manajemen
mambuat asersi bahwa penjualan dalam laporan laba-rugi menunjukkan pertukaran barang atau jasa
dengan kas atau aktiva bentuk lain (misalnya piutang) dengan pelanggan.

Tujuan audit yang berkaitan dengan keberadaan dan keterjadian yaituTransaksi yang dicatat memang
ada. Tujuan ini berkenaan dengan apakah transaksi yang tercatat memang benar-benar terjadi. Biasanya
auditor dapat memastikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pisah batas (cut off): semua transaksi benar- benar telah terjadi selama periode akuntasi

2. Validitas (validity) : semua aktiva, kewajiban, ekuitas adalah valid dan telah dicatat sebagaimana
mestinya dalam neraca

Apabila saya adalah auditor yang bertanggung jawab untuk mengembangkan suatu program audit pada
klien perusahaan manufaktur yang memiliki jumlah pelanggan lebih dari 1.500 pelanggan, maka
program pengembangan audit yang saya lakukan adalah pada prosedur audit spesifik untuk setiap jenis
pengujian harus dirancang. Prosedur Audit kemudian digabungkan untuk membentuk suatu program
audit. Setelah bukti gabungan disetujui, auditor yang bertugas menyiapkan program audit atau
memodifikasi program yang sudah ada untuk memenuhi semua tujuan audit .Auditor harus
mempertimbangkan hal-hal seperti materialitas, bukti gabungan, risiko bawaaan, risiko pengendalian,
dan risiko-risiko kecurangan lainnya.Masing-masing siklus transaksi akan dievaluasi dengan
menggunakan seperangkat subprogram audit yang terpisah. Dalam siklus penjualan
dan penagihan, misalnya. Auditor dapat menggunakan subprogram-subprogram dibawah ini.

 1. Program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif transaksi untuk penjualan dan
penerimaan kas

2. Program audit prosedur analitis substantif untuk keseluruhan fisik

 3. Program audit pengujian terperinci saldo untuk kas, piutang dagang, beban piutang tak tertagih,
penyisihan piutang tak tertagih dan piutang lain-lain.

Sumber referensi : EKSI4308 Modul6 :


https://www.academia.edu/34931807/strategi_audit_keseluruhan_dan_program_audit

Anda mungkin juga menyukai