Anda di halaman 1dari 13

Prinsip-prinsip kerja keras dalam Islam

Ada banyak prinsip etos kerja dalam Islam. Namun, redaksi


islamcendekia.com hanya merangkum 10 prinsip etos yang harus dijalankan,
sesuai dengan syariat Islam.
1. Kerja adalah ibadah
Niatlah dalam kerjamu sebagai ibadah, pengabdian kepada Allah. Maka,
pekerjaanmu akan sukses di dunia maupun akhirat.
Ingatkah kamu Al Quran Surat Al An’am ayat 162 yang menyebutkan,
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk
Allah.”
Allah juga berfirman dalam Alquran Adzariat: 56-57, “Tidak akan Aku ciptakan
jin dan manusia, kecuali agar menyembah-Ku.”
2. Kerja adalah amanah
Kita dilahirkan di bumi tidak lain karena sebuah tugas yang harus kita emban
dengan amanah. Maka, apapun profesi kita, kerja lah dengan amanah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an ayat 30 bahwa Allah menciptakan manusia
dari bumi dan menjadikan manusia pula sebagai pemakmurnya. Karena itu,
sebagai khalifah, manusia harus amanah dalam bekerja.
3. Kerja adalah amal saleh
Manusia terdiri dari berbagai lapis dimensi. Salah satunya, raga dan rohani.
Maka, bekerjalah dengan orientasi untuk beramal saleh kepada sesama
manusia, baik itu menafkahi istri, anak maupun orang yang membutuhkan.
Uang adalah benda material, bersifat duniawi. Kalau ia dibelanjakan untuk
kebaikan maupun untuk amal, uang akan menjadi amal saleh sebagai
investasi di akhirat nanti.
4. Kerja keras harus halal
Agama Islam sangat jelas mewajibkan setiap Muslim untuk bekerja dari
segala sesuatu yang halal, dari keringat yang halal.
Seandainya kita pengusaha, pembisnis, wirausahawan, maka usaha kita
harus halal, bebas riba, bebas penipuan atau kecurangan. Hal itu sesuai
dengan ajaran Rasulullah Muhammad SAW. Kerja yang baik adalah kerja dari
seorang lelaki dengan tangannya, dan semua jual-beli yang baik (mabrur,
halal).

5. Hindari hal yang diharamkan Allah


Anda tentu tahu, apa pekerjaan yang diharamkan Allah. Misalnya menjual diri,
mencuri, menipu, dll. Semua yang diharamkan, hindarilah, maka kerja
kerasmu akan mendapat ridho dari Allah. Etos kerja ditekankan dalam Islam.
6. Hindari unsur maysir, ghoror, riba dan batil
Dalam Islam, kerja keras harus halal, kembali pada poin di atas. Untuk itu,
unsur-unsur yang diharamkan, seperti maysir, ghoror, riba dan batil tidak
diperbolehkan.
Apa itu riba? Misalnya, Anda kerja sebagai pemilik perbankan atau semacam
bank titil. Meminjamkan uang dengan bunga mencekik. Kendati bekerja keras
dan mendapatkan uang banyak, tetapi itu tidak sesuai prinsip-prinsip etos
kerja dalam Islam.
7. Serahkan pekerjaan pada yang cakap
Seorang ahli, layak diserahi sebuah pekerjaan dengan gaji yang sesuai.
Karena, dia punya kecapakan di bidangnya yang layak dihargai.
Allah SWT pernah berfirman bahwa janganlah kamu serahkan kepada orang-
orang yang belum sempurna akalnya dan harta yang dijadikan Allah sebagai
pokok penghidupan.
8. Hak pekerja harus dipenuhi
Hak-hak seorang pekerja harus dipenuhi, janganlah dikurangi, karena itu
wajib atau fardhu hukumnya. Saat ini, banyak manajer atau atasan yang
menyunat gaji karyawan dengan alasan membelikan pakaian, sepatu, dll.
Itu tidak boleh dan haram hukumnya. Usahamu tidak akan mendapat ridho
Allah bila dibiarkan. Misalnya, gaji karyawan yang mestinya Rp 3 juta disunat
menjadi Rp 2,7 juta dengan alasan membelikan sepatu atau seragam.
Ini haram dan dosa. Berilah gaji secara utuh, sesuai haknya. Kalau mau beli
sepatu atau seragam, cobalah diskusi dengan baik dengan para karyawan,
tidak langsung main menyunat gaji.
9. Belanjakan harta dari kerja dengan baik
Kalau sudah bekerja keras dan mendapatkan harta, belanjalah sesuai
kebutuhan, hindari sifat boros tanpa ada manfaat. Sebab, boros adan sifat
syetan.
Itu bukan berarti membuat Anda kikir atau pelit kepada sesama. Allah
berfirman dalam Alquran Surat Al Furqon ayat 67, “Orang-orang yang
membelanjakan harta tidak berlebihan dan tidak pula kikir, pembelanjaan itu
berada di tengah-tengah antara yang demikian.”
10. Bayar zakat
Kerja keras dari sebuah etos kerja yang baik akan sia-sia bila kita tidak
membayar zakat sesuai dengan perintah Allah. Hal itu sesuai dengan perintah
Allah dalam Al-Qur’an Surat At Taubah ayat 103 untuk mensucikan harta dari
hasil kerja keras dengan zakat.
Prinsip-prinsip etos kerja keras dalam Islam itu mesti dijalankan umat Muslim
agar hidupnya sukses di dunia dan akhirat. Semoga memberikan manfaat
dalam kehidupan sehari-hati maupun untuk kebutuhan studi seperti makalah,
penelitian, riset, skripsi, tesis atau disertasi.
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim
1. Daerah penyebaran: Gresik Jawa Timur, dan berbagai daerah sekitarnya

2. Cara Penyebaran: mendekati masyarakat melalui pergaulan. Budi bahasa yang ramah-
tamah senantiasa diperlihatkannya di dalam pergaulan sehari-hari. Ia tidak menentang
secara tajam agama dan kepercayaan hidup dari penduduk asli, melainkan hanya
memperlihatkan keindahan dan kabaikan yang dibawa oleh agama Islam. Berkat keramah-
tamahannya, banyak masyarakat yang tertarik masuk ke dalam agama Islam. Sunan Gresik
juga mendirikan pondok pesantren yang berguna untuk mengajarkan agama Islam.
3. Riwayat Hidup: Berbagai sumber yang ada menyatakan bahwa Sunan Gresik bukan
merupakan orang Indonesia, melainkan orang timur tengah. Beberapa sumber yang ada
menarik riwayat hidup Sunan Gresik hingga pada Nabi Muhammad. Sunan Gresik wafat
tahun 1419. Makamnya kini terdapat di desa Gapura, Gresik, Jawa Timur
Sunan Ampel atau Raden Rahmat
1. Daerah penyebaran: Surabaya Jawa Timur dan daereh sekitarnya

2. Cara Penyebaran: Mendirikan pondok pesantren Ampeldenta. Ajaran yang terkenal dari
Sunan Ampel adalah Molimo, Moh (tidak mau), limo (lima), adalah falsafah dakwah Sunan
Ampel untuk memperbaiki kerusakan akhlak di tengah masyarakat pada zaman itu yaitu:
(1).Moh Mabok: tidak mau minum minuman keras, khamr dan sejenisnya. (2). Moh Main:
tidak mau main judi, togel, taruhan dan sejenisnya. (3). Moh Madon: tidak mau berbuat
zina, homoseks, lesbian dan sejenisnya. (4). Moh Madat: tidak mau memakai narkoba dan
sejenisnya. (5). Moh Maling: tidak mau mencuri, korupsi, merampok dan sejenisnya.
3. Riwayat Hidup: Sunan Ampel diperkirakan berasal dari daerah Champa. Beberapa
sumber mengatakan bahwa Sunan Ampel merupakan keponakan dari Putri Campa yang
merupakan istri Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Sunan Ampel memiliki dua istri
yaitu Nyi Ageng Manila dan Dewi Karimah. Sunan Ampel terkenal sebagai bapaknya para
wali hal ini dikarenakan dua anak dari Sunan Ampel menjadi bagian dari Walisongo yaitu
Sunan Bonang dan Sunan Drajad. Selain itu Sunan Kalijaga juga pernah berguru kepada
Sunan Ampel
Sunan Bonang atau Raden Makhdum Ibrahim

1. Daerah penyebaran: Tuban Jawa Timur dan daerah sekitarnya


2. Cara Penyebaran: Sunan Bonang mengajarkan agama Islam salah satunya melalui
media kesenian. Salah satu alat musik yang dimainkannya adalah gamelan bonang.
Beberapa karya sastra Islam peninggalan dari Sunan Bonang adalah Suluk Wijil, lagu
tombo ati dan ilmu kebathinan yang berkaitan dengan agama Islam.
3. Riwayat Hidup: Raden Makhdum Ibrahim merupakan anak dari Sunan Ampel dengan Nyi
Ageng Manila. Raden Makhdum lebih terkenal dengan nama Sunan Bonang dikarenakan
cara mendakwahkan Islam yaitu salah satunya dengan memainkan gamelan bonang.
Sunan Drajad atau Raden Qasim
1. Daerah penyebaran: Lamongan Jawa Timur dan daerah sekitarnya

2. Cara Penyebaran: Dalam sejarahnya Sunan Drajat juga dikenal sebagai seorang Wali
pencipta tembang Mocopat yakni Pangkur. Sunan Drajad juga mendirikan pondok
pesantren. Salah satu ajaran yang terkenal dari Sunan Drajad adalah “Mènèhana teken
marang wong kang wuta, Mènèhana mangan marang wong kang luwé, Mènèhana busana marang
wong kang wuda, Mènèhana ngiyup marang wong kang kodanan (Berilah ilmu agar orang
menjadi pandai, Sejahterakanlah kehidupan masyarakat yang miskin, Ajarilah kesusilaan
pada orang yang tidak punya malu, serta beri perlindungan orang yang menderita)”.
3. Riwayat Hidup: Raden Syarifudin alias Raden Qasim merupakan anak dari Sunan Ampel
yang berarti juga saudara dari Sunan Bonang. Sunan Drajad merupakan penyebar Islam
yang terkenal berjiwa sosial, sangat memperhatikan nasib kaum fakir miskin. Ia terlebih
dahulu mengusahakan kesejahteraan sosial baru memberikan pemahaman tentang ajaran
Islam. Motivasi lebih ditekankan pada etos kerja keras, kedermawanan untuk mengentas
kemiskinan dan menciptakan kemakmuran
Sunan Kudus atau Ja’far Shadiq

1. Daerah penyebaran: Kudus Jawa Tengah dan daerah sekitarnya


2. Cara Penyebaran: Sunan Kudus menyebarkan agama Islam dengan sangat toleran,
salah satunya terbukti dengan bentuk menara masjid kudus yang menyerupai bentuk candi.
Selain itu untuk menghormati orang yang beragama Hindu, Sunan Kudus melarang
penduduk untuk menyembelih sapi. Selain itu di dalam masjid Kudus juga terdapat
pancuran untuk wudhu yang berjumlah delapan. Jumlah delapan pada pancuran
mengadopsi dari ajaran Budha yakni Asta Sanghika Marga atau Delapan Jalan Utama yang
menjadi pegangan masyarakat saat itu dalam kehidupannya
3. Riwayat Hidup: Ja’far Shadiq merupakan penyebar agama Islam yang berasal dari Al-
Quds Palestina. Ja’far Shadiq atau lebih terkenal dengan nama Sunan Kudus. Sunan
Kudus memiliki beberapa murid antara lain Arya Penangsang dan Jaka Tingkir. Sunan
Kudus merupakan panglima perang dari Kerajaan Demak.
Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
1. Daerah penyebaran: Giri Jawa Timur dan daerah sekitarnya
2. Cara Penyebaran: Mendirikan pesantren Giri. Terdapat beberapa karya seni tradisional
Jawa yang sering dianggap berhubungkan dengan Sunan Giri, diantaranya adalah
permainan-permainan anak seperti Jelungan, dan Cublak Suweng; serta beberapa gending
(lagu instrumental Jawa) seperti Asmaradana dan Pucung.
3. Riwayat Hidup: Sunan Giri merupakan buah pernikahan dari Maulana Ishaq, seorang
mubaligh Islam dari Asia Tengah, dengan Dewi Sekardadu, putri Prabu Menak Sembuyu
penguasa wilayah Blambangan pada masa-masa akhir Majapahit. Pengaruh penyebaran
Islam yang dilakukan oleh Sunan Giri sampai di daerah Nusa Tenggara dan Maluku. Salah
satu murid terkenal dari Pesantren Giri adalah Sultan Khairun yang dengan gigih melawan
Portugis di Ternate. Giri menjadi kerajaan kecil yang mendapatkan berbagai keistimewaan
dari Kerajaan Mataram dengan Sunan Giri sebagai pemimpinnya.
Sunan Kalijaga atau Raden Said

1. Daerah penyebaran: Demak Jawa Tengah dan daerah sekitarnya


2. Cara Penyebaran: Sunan Kalijaga mendakwahkan Islam dengan memilih kesenian dan
kebudayaan sebagai sarananya. Sunan Kalijaga merupakan murid dari Sunan Bonang.
Beberapa lagu suluk ciptaannya yang populer adalah Ilir-ilir dan Gundul-gundul Pacul.
Dialah menggagas baju takwa, perayaan sekatenan, garebeg maulud, serta lakon carangan
Layang Kalimasada dan Petruk Dadi Ratu (“Petruk Jadi Raja”). Lanskap pusat kota berupa
kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini pula dikonsep oleh Sunan
Kalijaga.
3. Riwayat Hidup: Sunan Kalijaga diperkirakan lahir pada tahun 1450 dengan nama Raden
Said. Dia adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta. Sunan Kalijaga
disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti Maulana Ishak, dan mempunyai 3 putra: R.
Umar Said (Sunan Muria), Dewi Rakayuh dan Dewi Sofiah. Beberapa cerita legenda dari
Sunan Kalijaga antara lain harus menunggu tongkat dipinggir sungai selama bertahun
tahun dan juga membuat tiang masjid Demak dari pecahan kayu atau yang terkenal dengan
sebutan soko tatal.
Sunan Muria atau Raden Umar Said
1. Daerah penyebaran: Pegunungan Muria Jawa Tengah dan daerah sekitarnya
2. Cara Penyebaran: Cara dakwah inilah yang menyebabkan Sunan Muria dikenal sebagai
sunan yang suka berdakwah topo ngeli. Yakni dengan ”menghanyutkan diri” dalam
masyarakat. Sasaran dakwah dari Sunan Muria adalah para pedagang, nelayan, pelaut dan
rakyat jelata. Ia adalah satu-atunya wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan
dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan islam. Sunan Muria juga berhasil
menciptakan tembang Kinanthi dan Sinom.
3. Riwayat Hidup: Sunan Muria atau Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga. Ia
adalah putra dari Sunan Kalijaga dari isterinya yang bernama Dewi Sarah binti Maulana
Ishaq. Sunan Muria menikah dengan Dewi Sujinah, putri Sunan Ngudung. Jadi Sunan
Muria adalah adik ipar dari Sunan Kudus.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah

1. Daerah penyebaran: Cirebon Jawa Barat dan daerah sekitarnya


2. Cara Penyebaran: Sunan Gunung Jati merupakan panglima perang dari Kerajaan
Demak. Beliau diutus oleh Sultan Trenggono untuk menguasai Banten, Cirebon dan Sunda
Kelapa. Pada akhirnya Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon.
Cara penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh beliau adalah dengan mendirikan
masjid di Cirebon.
3. Riwayat Hidup: Syarif Hidayatullah memiliki garis keturunan dari Mesir dan ibunya
berasal dari kerajaan Pajajaran. Syech Syarief Hidayatullah berkelana untuk belajar Agama
Islam dan sampai di Cirebon pada tahun 1470 Masehi. Syech Syarief Hidayatullah dengan
didukung uwanya, Tumenggung Cerbon Sri Manggana Cakrabuana alias Pangeran
Walangsungsang dan didukung Kerajaan Demak, dinobatkan menjadi Raja Cerbon dengan
gelar Maulana Jati pada tahun 1479.
Walisongo adalah kelompok para muballig atau ulama Islam yang menyiarkan agama
Islam di Pulau Jawa. Karena mereka berjumlah 9 orang, maka mereka disebut walisongo.
Mereka tercatat dalam sejarah Islam di Indonesia, karena jasa-jasa mereka menyiarkan agama
Islam antara lain ; membersihkan kepercayaan yang bersifat syirik yang dianut sebagian besar
masyarakat pada waktu itu menjadi kepercayaan tauhid, membersihkan kebiasaan adat lama
yang buruk , seperti berfoya-foya, mabuk-mabukan, berjudi dan sebagainya dan
menggantikan nya dengan akhlakul karimah.
Walisongo dilihat dari segi keturunan mulai dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel,
Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Dradjad, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria,
serta Sunan Gunung Jati. Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu
sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah juga dalam hubungan
guru-murid. Sebagaimna kita lihat dari segi silsilahnya sebagai berikut : 

1.  Sunan Ampel adalah anak dari Maulana Malik Ibrahim


2.  Sunan Giri adalah adalah keponakan dari Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel dan
Sunan Giri adalah seupupu satu kali. 
3.  Sunan Bonang dan Sunan Drajad adalah anak Sunan Ampel
4.  Sunan Kalijaga merupakan sahabat sekaligus murid Sunan Bonang 
5.  Sunang Muria adalah anak dari Sunan Kalijaga  
6.  Sunan Kudus adalah murid sunan Kalijaga 
7. Sunan Gunung Jati adalah sahabat para Sunan lain.

Zaman walisongo adalah zaman eranya agama Hindu dan Budha yang mendominasi
dalam budaya Nusantara sehingga dengan adanya para wali tersebut dapat merubah budaya-
budaya yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Dengan dakwah para wali tersebut
sehingga mereka terkenal sangat dikenal diwilayah nusantara, walaupun masih banyak tokoh-
tokoh agama yang berperan menyiarkan agama di Indonesia.
1.         Maulana Malik Ibrahim
Maulana Malik Ibrahim berasal dari Persia, ia datang kepulau jawa pada tahun 1399 dan
wafat pada tahun 1419 M

Beliau menetap di pulau jawa selama 20 tahun,


selama tinggal dipulau jawa, beliau tekun dan gigih menyiarkan agama Islam dan sasaran
dakwah beliau menyeluruh, mulai dari kalangan masyarakat bawah sampai pada kalangan
masyarakat tinggi atau para bangsawan.
Dalam usaha dakwahnya, Maulana Malik Ibrahim menerapkan sistim pondok. Dakwah
sistim pondok inilah yang digunakan dalam pendidikan Islam yang dikenal dengan sistim
pondok pesantren.
Maulana Malik Ibrahim terkenal sebagai seorang da’I yang pandai menyesuaikan diri
dengan masyarakat, sehingga dakwahnya mudah diterima oleh masyarakat. Yang lebih
penting  lagi adalah bahwa dakwah beliau tidak meresahkan masyarakat. Walaupun beliau
harus menghadapi kehidupan masyarakat yang sangat bertentangan dengan isi dakwah yang
beliau sampaikan, tetapi beliau tidak mendapat perlawanan atau kecaman, baik dari kalangan
rakyat biasa maupun dari para  penguasa. Beliau memang tidak dapat mengajak para
pembesar kerajaan untuk memeluk agama Islam, namun mereka tidak menghalangi Maulana
Malik Ibrahim melakukan dakwa Islam.
 2.         Sunan Ampel
Sunan Ampel adalah gelar dari Raden Rahmat. Beliau berasal dari Campa, Aceh.  Beliau
mulai tinggal di pulau Jawa pada tahun 1431. Makud beliau berkunjung ke pulau Jawa adalah
untuk melakukan dakwah Islam, melanjutkan usaha penyebaran agama Islam yang telah
dirintis oleh Maulana Malik Ibrahim.

Sunan Ampel memiliki kemampuan memimpin


yang sangat tinggi, sehingga dalam waktu yang singkat nama beliau sudah terkenal di
kalangan penduduk. Sunan Ampel juga memiliki kemampuan berdakwah yang sangat baik,
sebagaimana Maulana Malik Ibrahim. Beliau mengajak  masyarakat untuk meninggalkan
kepercayaan lama yang keliru dan menggantikannya dengan kepercayaan atau keimanan
kepada Allah Yang Maha Esa. Beliau juga mendidik masyarakat untuk berkhlak terpuji
dengan cara-cara yang bijaksana.
Beliau pandai menarik para pembesar kerajaan. Bahkan Adipati kerajaan Majapahit,
yaitu Ario Teja, sangat tertarik kepada Sunan Ampel. Sunan Ampel akhirnya dijadikan
menantu oleh Adipati kerajaan Majapahit tersebut. Sunan Ampel dinikahkan oleh Ario Teja
dengan putrinya yang bernama Nyi Ageng Manila. Setelah menjadi orang dalam lingkungan
kerajaan, Sunan Ampel tidak lupa diri, bahkan beliau menggunakan kesempatan baik ini
untuk melaksanakan dakwah dikalangan para pembesar kerajaan.
Setelah menikah beliau tinggal di Ampel Denta, yaitu suatu daerah di Surabaya. Di
daerah itu kemudian beliau mengembangkan dakwanya. Di daerah itu pula Sunan Ampel
mendirikan sebuah pesantren.
Salah satu jasa beliau dalam pengembangan agama Islam di Indonesia, khususnya di
pulau Jawa adalah bantuannya dalam persiapan dan mendirikan kerajaan Islam Demak.
3.         Sunan Bonang
Nama asli Sunan Bonang adalah Makhdum Ibrahim. Beliau di lahirkan pada tahun 1465
M. Ayahnya bernama Raden Rahmat atau Sunan Ampel, ibunya bernama Nyi Ageng Manila.

Sebagaimana ayahandanya, Sunan Bonang juga memiliki keistimewaan dalam


memimpin dan bergaul dengan masyarakat. Kemampuan ini sangat bermanfaaat dalam
menunjang dakwah Islamnya. Beliua menaruh perhatian yang besar terhadap dunia seni dan
budaya. Jadi, tidak mengherankan jika kesenian dan kebudayaan beliau gunakan sebagai
mdia dakwah. Beliau banyak menggubah syair lagu-lagu gendhing Jawa dengan tema ajaran
tauhid, ibadah, akhlak, dan kisah-kisah nabi. Beliau juga banyak mengarang dongeng rakyat
yang pada umumnya berisi tentang pendidikan budi pakerti. Dengan demikian kpercayaan
dan adat istiadat yang menyesatkan harus segera dihentikan. Akhirnya, yang berkembang
diharapkan adalah aqidah dan ajaran agama Islam yang mampu mengantarkan umatnya
menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
4.         Sunan Drajat
Nama sebenarnya Sunan Derajat adalah Raden Qasim. Beliau adalah putra Raden
Rahmat, adik Maulana Makhdum Ibrahim atau Sunan Bonang.

Jika Sunan Bonang melakukan dakwahnya banyak


melalaui pendekatan kesenian, maka Sunan Drajat dalam menjalankan dakwanya
menitikberatkan pada bidang sosial ekonmi. Sunan Drajat terpanggil hatinya untuk
mencurahkan perhatian kepada kehidupan masyarakat yang memprihatinkan. Kekacaun
politik saat itu mengakibatkan kesengsaraan dan penderita rakyat. Beliau berupaya untuk
menolong orang-orang fakir miskin, anak yatim, serta jandayang saat itu banyak dijumpai
akibat dari perang yang berkepanjangan.
Cara untuk meringankan beban para penderita kesulitan ekonomi, antara lain beliau
lakukan dengan menghimbau orang-orang yang mampu untuk berinfak, shadaqah, serta
mengeuarkan zakatnya. Himabauan Sunan Drajat ini banyak mendapat sambutan dari orang-
orang mampu.
Hidup sederhana adalah senantiasa di dengungkan oleh Sunan Drajat dalam setiap
dakwahnya. Kepada orang yang kesusahan beliau menasehatkan agar bersabar dalam
menjalani kehidupan ini. Kepada murid-muridnya, beliau selalu mengigatkan agar jangan
berlebih-lebihan daam hidup di dunia ini. Kepada para pengusaha kerajaan, beliau
menasehati agar mereka senantiasa memprihatikan kesejahteraan masyarakat, memprihatikan
keluhan rakyat.
5.         Sunan Giri
Sunan Giri atau  Raden Ainul Yakin adalah putra Maulana Ishak. Disebut Sunan Giri,
karena beliau memutuskan dakwahnya, dan mendirikan pusat pendidikan dan pusat
penyebaran agama Islam di Giri, dekat Gresik, Jawa Timur.

Sunan Giri menitikberatkan dakwahnya dalam pendidikan. Dalam menjalankan


roda lembaga pendidikannya, beliau bertindak sebagai guru, ulama, dan pemimpin
masyarakat. Karena gaya kepemimpingannya yang sangat simpatik, beliau dianggap sebagai
raja yang bergelar Sulatan. Dengan gelar ini, selanjutnya beliau disebut Sultan Abdul Faqih.
Semangat untuk menyebarkan agama Islam sunan Giri amat besar. Beliau bahkan
dakwah tidak hanya terbatas di daerah Giri, Jawa Timur, dan pulau Jawa  saja, akan tetapi
juga didaerah-daerah lain diluar pulau Jawa, seperti Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
dan Maluku. Dari pusat kegiatannya di Giri, beliau mengirim santri-santrinya ke daerah-
daerah di luar wilayah Jawa Timur.
Begiitulah kegigihan Sunan Giri dalam memperjuangkan tersebarnya agama Islam ke
seluruh pelosok nusantara ia dikenal juga sebagai seorang yang tabah menghadapi cobaan
dan rintangan. Jika sudah mempunyai rencana dan diyakininya bahwa rencana itu baik, maka
beliau akan memperjuangkannya, sampai rencananya itu berhasil diraihnya.
6.         Sunan Kalijaga
Nama asli Sunan kalijaga adalah Raden Muhammad Syahid. Beliau adalah putra Adipati
Ario Teja, adipati kerajaan Majapahit untuk wilayah Tuban dan sekitarnya.

Sunan Kalijaga adalah seorang mubaligh besar, terutama untuk wilayah kerajaaan
Demak. Beliau dikenal pula sebagai seorang politikus dan ahli dalam strategi perang.
Kemampuan ini beliau manfaatkan untuk kepentingan dakwahnya, terutama di kalangan para
negarawan dan para cendekiawan.
Pendekatan yang beliau lakukan untuk berdakwah di kalangan rakyat biasa adalah
pendekatan seni dan budaya. Misalnya, wayang kulit adalah jenis kesenian yang banyak
disenangi oleh masyarakat, maka wayang kulit tersebut beliau dijadikan sebagai media
dakwah.
Sunan Kalijaga sangat menganjurkan agar setiap orang dapat bekerja dengan tekun dan
rajin. Beliau sangat mengecam orang yang malas. Semua orang dianjurkan oleh beliau untuk
menekuni bidang tugasnya masing-masing. Jika seorang sebagai pegawai maka hendaknya
dia mengerjakan tugasnya dengan tekun, disiplin dan ikhlas. Jika ia seorang pelajar atau
santri, maka hendaknya belajar dengan tekun dan rajin serta tidak mudah putus asa.
Sunan Kalijaga dikenal juga sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Kepedulian
terhadap masyarakat sangat tinggi. Beliau tidak pernah bosan untuk kelapisan masyarakat
paling bawah untuk mengetahui problem yang terjadi di masyarakat karena data tentang
keadaan masyarakat yang sebenarnya sangat berarti untuk menunjang keberhasilan
dakwahnya.
7.         Sunan Kudus
Sunan Kudus dikenal pula dengan nama Jafar shadiq, nama aslinya sunan kudus adalah
Raden Amir Haji. Pada masa mudanya Sunan Kudus pernah menjadi panglima perang
kerajaan Demak.
src="https://3.bp.blogspot.com/-kNi1-uw4hmI/VyiIK4P_yhI/AAAAAAAAA3U/-
_49zsOBsJQaaVi8pGK4Fhb_vskpBbuIwCLcB/s320/sunan%2Bkudus.jpg" width="235"> 
Pada masa kecilnya, Sunan Kudus sangat rajin menuntut ilmu terutama ilmu agama.
Lingkungan keluarga tempat Sunan Kudus dibesarkan adalah keluarga yang patuh dan taat
menjalankan syari’at islam. Dengan berbekal pendidikan agama dan kepatuhan menjalankan
ajaran agama, maka setelah keluar dari dinas kemiliteran beliau berjuang dalam bidang
penyiaran atau dakwak Islam.
Sunan Kudus memiliki ilmu pengetahuan agama yang sangat luas, terutama dalam
bidang hukum Islam (syariat) dan keadilan. Karena beliau seorang ulama hukum Islam, maka
dalam kegiatan dakwahnya beliau lebih memusatkan perhatian pada pelaksanaan hukum
Islam dikalangan penduduk.
Dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, Sunan Kudus senantiasa menghimbau
kepada penduduk, terutama bagi orang-orang yang mampu untuk menafkahkan hartanya
untuk membantu fakir miskin. Beliau selalu mengumandangkan, bahwa sebagian dari harta
yang dimiliki ada haknya fakir miskin.
Dalam dakwahnya beliau tidak hanya bicara dengan ucapan, akan tetapi juga melalui
amal nyata. Karena beliau adalah seorang pengusaha kaya, maka beliau sering memberikan
contoh untuk membelanjakan sebagian hartanya untuk kepentingan agama dan masyarakat.
Salah satu contoh dari amal nyata dari Sunan Kudus adalah berdirinya masjid menara
kudus yang sampai sekarang masih bisa kita saksikan
8.         Sunan Muria
Nama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Said. Beliau adalahputra Raden Muhammad
Syahid (Sunan Kalijaga). Sunan Muria menitikberatkan dakwahnya dalam bidang tasawwuf .
bliau terkenal sebagai seorang yang sangat zuhud terhadap harta dan kehidupan dunia
lainnya.

Sunan Muria memilih tempat kedamaian yang sunyi,


jauh dari keramaian kota. Disaat beliau mengaajarkan ilmu tasawwuf kepada murid-
muridnya. Hampir seluruh hidup beliau gunakan untuk beribadah kepada Allah. Kehidupan
beliau mencerminkan cinta yang tulus dan mendalam seorang makhluk terhadap Khaliknya.
9.         Sunan Gunung Jati
Syarif Hidayatullah,demikianlah nama asli Sun Gunung Jati. Sunan Gunung Jati dikenal
sebagai seorang ulama besar dan juga sebagai seorang negarawan serta panglima perang yang
disegani oleh kawan ataupun lawan. Beliau pernah menjabat sebagai panglima perang
kerajaan Islam Demak.
Nama Syarif Hidayatullah semakin terkenal setelah beliau mendirikan
kerajaan/kesultanan Banten dan Cirebon, sebagai Kerajaan Islam, dibawah Keajaan Islam
Demak. Jasa besar yang lain terhadap bangsa dan Negara Republik Indonesia adalah
keberhasilannya mengusir Portugis dari wilayah Batavia pada tahun 1527 M. beliau pula
yang mengubah nama Batavia menjadi Jayakarta yang sekarang menjadi Jakarta.

Ketika beliau Berjaya dalam karir militer dan


negarawan, beliau tetap menaruh perhatian besar pada bidang dakwah Islam. Setelah usia
beliau semakin tua, secara berangsur-angsur beliau serahkan tugas-tugas kemiliteran dan
kenegaraan kepada generasi penerusnya. Sampai menjelang akhir hayatnya, beliau
memberikan lebih banyak perhatian pada bidang keagamaan. Beliaumendirikan pusat
pendidikan agama di Cirebon.  Disana beliau mendidik para santrinya dalam rangka
kederisasi ulama yang akan mengembangkan penyiaran agama Islam sepeninggal beliau.

Pelajaran yang Dapat Dipetik dari kisah Walisongo.


Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari kisah Walisongo, antara lain

1. Walisongo adalah orang-orang yang taat beribadah. Walaupun sibuk dengan berbagai
tugas yang menjadi tanggung jawabnya, merekka tetap tidak melalaikan perintah
Allah SWT. 
2.  Walisongo adalah orang-orang yang bijaksana. Mereka memberantas kemusyrikan
tanpa menyinggung orang, sehingga mereka mudah diterima di hati masyarakat.
Pendekatan yang mereka lakukan dalam berdakwah pada umumnya selalu
disesuaikan dengan keadaan masyarakat setempat 
3. Disamping sebagai ulama yang memperjuangkan syiar Islam, mereka juga sebagai
pejuang bangsa yang telah berkorban demi tercapainya Negara Indonesia merdeka. 
4.  Mereka adalah orang-orang yang berakhlak mulia, hidup sederhana, dan berjiwa
penolong kepada kaum yang lemah dan teraniaya 
5. Mereka juga adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan
dakwah Islam di kemudian hari, sehingga mereka mendidik kader-kader dalam pusat-
pusat pendidikan yang mereka dirikan.

                                                                     

Anda mungkin juga menyukai