Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

5W + 1H DAN ISTILAH

Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen pengampu: Drs. H. Januri, M.Pd

Disusun oleh:

Riska Amalia (2011104238)


Robiatul Adawiyah (2011104229)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM SYEKH MANSHUR

PANDEGLANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmatNya kami
dapat merampungkan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah peradaban islam.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam mengantarkan mahasiswa-mahasiswi
dalam memahami “5W + 1H DAN ISTILAH” yang merupakan salah satu indikator/tema dari
mata kuliah Bahasa Indonesia.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Sejarah
Peradaban Islam yang telah membimbing kami dalam mempelajari mata kuliah Bahasa
Indonesia , dan rekan-rekan yang selalu mengingatkan tugas-tugas ini dan memberikan ide-ide
yang positif untuk kami.
“Tidak ada gading yang tak retak”, dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.

Pandeglang, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................i


DAFTAR ISI .........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. 5W+1H.............................................................................................................................3
1. Pengertian 5W+1H.....................................................................................................3
2. Unsur-unsur dalam 5W1H sendiri meliputi:..............................................................3
3. Unsur Unsur 5W1H...................................................................................................3
4. Manfaat 5W+1H........................................................................................................5
B. Istilah..........................................................................................................................6
1. Pngertian istilah..........................................................................................................6
2. Persyaratan Istilah yang santun dan benar ;...............................................................6
3. Penyerapan Istilah......................................................................................................6
4. Macam-Macam Istilah...............................................................................................7
BAB III PENTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................................................8
B. Saran ................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa adalah salah satu ciri khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-
makhluk yang lain. Selain itu, bahasa mempunyai fungsi sosial, baik sebagai alat komunikasi
maupun sebagai suatu cara mengidentifikasi kelompok sosial. Pandangan Ferdinand De
Saussure (1916) yang menyebutkan bahwa bahasa adalah salah satu lembaga kemasyarakatan
yang sama dengan lembaga kemasyarakatan lain, seperti perkawinan, pewarisan harta
peninggalan dan sebagainya. Namun, kesadaran tentang hubungan yang erat antara bahasa
dan masyarakat baru muncul pada pertengahan abad ini (Hudson 1996).
Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa, dan
kalimat. Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran tertinggi. Ketika
Anda menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya membentuk tulisan. Oleh karena
itu, sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus dipahami dengan baik, agar ide dan pesan
seseorang dapat mudah dimengerti. Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk
berkomunikasi harus dipahami dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa,
tidak dapat dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata tersebut harus
digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar.
Menulis merupakan kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam bentuk tulisan
secara terus-menerus & teratur (produktif) serta mampu mengungkapkan gambaran, maksud,
gagasan, perasaan (ekspresif). Oleh karena itu, ketrampilan menulis / mengarang
membutuhkan grafologi, struktur bahasa, & kosa kata. Salah satu unsur penting dalam
mengarang adalah penguasaan kosa kata. Kosa kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan
diksi dalam suatu karangan merupakan hal yang tidak dapat diabaikan karena ketidaktepatan
penggunaan diksi pasti akan menimbulkan ketidakjelasan makna.
Aktivitas menulis laporan sebagai karangan suatu kejadian terdapat bagian penting,
yaitu peristiwayang dituturkan secara kronologis. Didasarkan pada urutan suatu
(serangkaian) atau peristiwa. Peristiwa itu tidak terlepas dari komponen yang ada di
dalamnya, yaitu 5W+1H.Komponen 5W+1Htidakhanyadigunakanuntuk menulis artikel, esai,
atau tulisan serius lain, bahkan surat lamaran kerja dan undangan. Komponen ini penting

1
untuk menghindari kesalah pahaman dan kekurang lengkapan informasi. Dapat juga
dijadikan sebagai upaya untuk mencari alternatif dalam pembelajaran menulis, khususnya
menulis laporan perjalanan. Penulis banyak menggunakan teknik bertanya 5W+1Hdari: what
(unsur peristiwa), where (unsur tempat), when(unsur waktu), who(unsur pelaku), why(unsur
latar belakang), dan how(unsur pemaparan). Effendy, (1993: 186) dalam jurnalistik dikenal
rumus “5W dan 1H”. Rumus 5W dan 1H itu ialah, what, who, where, when, why, dan how.
Unsur-unsur yang manapun diantara enam unsur dapat dijadikan batu loncatan untuk
menggerakannya menjadi sebuah berita (Kusumaningrat, 2006: 128). Resmini(2009: 256)
menyatakan bahwa 5W+1Htopik diuraikan dengan menjawab pertanyaan “what(apa),
who(siapa), when(kapan), where(dimana), why(mengapa), dan how(bagaimana)”.
Denganteknik tersebut, maka dalam melaporkansiswa dapat memahami cerita dan jalan
cerita dari suatu peristiwa.Laporan yang memenuhi komponen 5W+1H dapat dikatakan baik
dan benar. Dikatakan lengkap apabila mengandung keenam komponen tersebut (Effendy,
1993: 186).
Di dalam istilah berisi kaidah yang mengatur bagaimana menggambarkan lambang-
lambang bunyi ujaran dan bagaimana menggambarkan hubungan antara lambang-lambang
bunyi ujaran dan bagaimana menggambarkan hubungan antara lambang-lambang itu baik
pemisahan atau penggabungan dalam suatu bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan 5W+1H?
2. Apa saja unsur-unsur 5W+1H?
3. Apa saja kegunaan 5W+1H?
4. Apa yang dimaksud dengan istilah?
5. Apa saja persyaratan istilah?
6. Apa saja macam-macam istilah? beserta contohnya!
7. Bagaimana penyerapan istilah?
 
C. Tujuan Pembahasan
Mengetahui lebih jelas tentang 5W+ 1H, unsur-unsur 5W+ 1H, kegunaan 5W+ 1H. dan
juga untuk mengetahui tentang istilah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. 5W+1H
1. Pengertian 5W+1H
5W1H atau disebut juga dengan istilah “adiksimba” adalah unsur yang digunakan untuk
memahami inti sebuah berita atau juga untuk menentukan suatu pokok berita. Suatu
berita dapat dikatakan baik jika dapat menjawab unsur-unsur yang terdapat dalam
5W+1H .
2. Unsur-unsur dalam 5W1H sendiri meliputi:
 What (apa)
 Where (dimana)
 When (kapan)
 Who (siapa)
 Why (mengapa)
 How (bagaimana)
Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur ini maka dikenal
singkatan ADIKSIMBA yang merupakan kependekan dari “Apa DImana Kapan SIapa
Mengapa BAgaimana.
5W1H pada umumnya digunakan untuk mengembangkan suatu ide cerita baik itu berita,
cerita fiksi dan cerita apa saja. Penggunaan unsur 5W1H membuat berita atau cerita yang
ditulis memiliki alur dan inti yang jelas.
 
3. Unsur Unsur 5W1H
Unsur-unsur 5W1H yang terdiri dari what, where, when, who, why dan how dapat
dipahami dengan membaca rincian berikut ini:
1. What (Apa)
What atau Apa merupakan unsur pertama yang wajib ada dalam suatu penulisan. Sebab,
suatu tulisan pasti mempunyai tema atau inti cerita yang ingin disampaikan.

3
Unsur what ini akan menjawab pertanyaan seputar apa yang sedang terjadi. Unsur what
ini akan mendorong penulis untuk mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya yang
berkaitan dengan kejadian yang terjadi.
Sebagai contoh unsur what dapat digunakan untuk membuat pertanyaan dalam menulis
berita sebagai berikut:
What : Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa tersebut
menimbulkan kerugian?, apa pendapat orang-orang tentang kejadian tersebut? dst
 2. Who
Mengetahui sebuah berita atau cerita tidak akan lengkap jika tidak mengetahui siapa yang
terlibat didalamnya. Unsur who dalam 5W1H memfasilitasi anda untuk memberikan
informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang Anda tulis.
Selain pelaku utama dalam cerita, perlu dijelaskan pula pelaku atau orang-orang lain
yang turut mendukung cerita tersebut bisa terbentuk. Misalkan saja dalam sebuah berita
disebutkan bahwa ada seorang warga negara Amerika Serikat yang dilaporkan terbunuh
oleh suatu suku yang terisolasi di India.
Maka unsur who dalam berita tersebut akan menjabarkan seputar warga negara AS yang
dilaporkan terbunuh (sebagai korban), suku terisolasi india (sebagai pelaku), saksi mata
pembunuhan, serta orang-orang yang memiliki kesaksian akan kebenaran cerita tersebut.
 3. When
Peristiwa yang diceritakan dalam sebuah berita atau cerita perlu dilengkapi dengan
keterangan waktu yang jelas. Hal ini berguna untuk memberikan informasi yang akurat
terhadap peristiwa yang terjadi tersebut.
Sebut saja misalnya berita warga negara AS yang dilaporkan dibunuh oleh suku terisolasi
di India tersebut akan lebih bermanfaat apabila pembaca mengetahui kapan terjadinya
peristiwa tersebut. Hal ini juga dapat bermanfaat apabila keterangan waktu yang ditulis
dalam sebuah berita dapat membantu aparat penegak kebenaran dalam mengusut
peristiwa tersebut.   
 4. Where
Suatu cerita yang jelas akan menjabarkan tempat kejadian sebuah peristiwa. Sebab,
semua peristiwa pasti memiliki lokasi tempat kejadiannya. Hal ini untuk mendukung

4
pembaca dalam memahami alur cerita disertai keterangan tempat yang jelas atas suatu
peristiwa.
Misalkan dengan berita “Warga Negara AS yang dibunuh oleh Suku Terisolir di India
tersebut maka penulis perlu menuliskan lokasi kejadian dimana korban terbunuh secara
spesifik.
 5. Why
Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan. Oleh karena itu penulis wajib untuk
membubuhkan unsur why dalam tulisannya untuk menjelaskan sebab suatu peristiwa
terjadi.
Misalkan untuk kasus pembunuhan warga negara AS oleh suku yang terisolasi di India
tersebut, penulis juga perlu menjelaskan kenapa peristiwa tersebut dapat terjadi. Sehingga
pembaca dapat dengan mudah memahami situasi dan kondisi atas peristiwa yang sedang
terjadi.  
 6. How
How atau bagaimana, unsur ini mengharuskan penulis untuk menjabarkan bagaimana
proses terjadinya peristiwa tersebut. Penggunaan unsur how ini akan membantu pembaca
memahami alur cerita serta dapat mendukung pernyataan atas unsur why yang telah
dijabarkan sebelumnya.
Misalkan untuk berita yang sama, maka unsur how akan menjelaskan bagaimana proses
pembunuhan warga negara warga AS tersebut serta bagaimana caranya warga negara AS
tersebut dibunuh.
 
4. Manfaat 5W+1H
5w + 1h bermanfaat untuk:
1. Menerima informasi dari suatu peristiwa
2. Mendapatkan jawaban dari narasumber pada saat wawancara.
3. Menerima jawaban atas pertanyaan yang kamu ajukan.
4. Mengetahui informasi penting dari suatu kejadian/peristiwa.
Sebagai sumber referensi untuk mengkaji kejadian/peristiwa tertentu untuk dijadikan
sebuah dokumen/ teks penting
1. Fungsi masing masing 5w + 1h terdiri atas:

5
2. What (Apa) digunakan untuk menanyakan apa inti atau pokokdari kejadian/
peristiwa tertentu.
3. Who (Siapa) digunakan untuk menanyakan atau mengetahui nama atau keluarga
seseorang pada kejadian tertentu.
4. Where (Dimana) digunakan untuk menanyakan keberadaan tempat pada peristiwa
tertentu.
5. When (Kapan) digunakan untuk menanyakan waktu peristiwa pada peristiwa
tertentu.
6. How (Bagaimana) digunakan untuk menanyakan dari peristiwa, sebab maupun
akibat dari peristiwa tertentu.

B. Istilah
1. Pngertian istilah
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang has dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
2. Persyaratan Istilah yang santun dan benar ;
a. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan          konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna itu,
b. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di antara pilihan yang
tersedia yang mempunyai rujukan sama.
c. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa (konotasi) baik.
d. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar (eufonik).
e. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut kaidah bahasa
Indonesia.
3. Penyerapan Istilah
a. Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan bahasa
Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat keperluan masa depan.
b. Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh pembaca
Indonesia karena dikenal lebih dahulu.

6
c. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan terjemahan
Indonesianya.
d. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika padanan
terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
e. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak mengandung
konotasi buruk.
4. Macam-Macam Istilah
Istilah terdiri dari dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum adalah
istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum.
Contoh:
Anggaran belanja.       Penilaian.
Daya.                                Radio.
Nikah.                              Takwa.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada suatu
bidang tertentu.
Contoh:
Apendektomi              Kurtosis
Bipatride                       Pleisosen

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
5W1H atau disebut juga dengan istilah “adiksimba” adalah unsur yang digunakan untuk
memahami inti sebuah berita atau juga untuk menentukan suatu pokok berita. Suatu berita
dapat dikatakan baik jika dapat menjawab unsur-unsur yang terdapat dalam 5W+1H .
Unsur-unsur dalam 5W1H sendiri meliputi:
 What (apa)
 Where (dimana)
 When (kapan)
 Who (siapa)
 Why (mengapa)
 How (bagaimana)
5w + 1h bermanfaat untuk:
1. Menerima informasi dari suatu peristiwa
2. Mendapatkan jawaban dari narasumber pada saat wawancara.
3. Menerima jawaban atas pertanyaan yang kamu ajukan.
4. Mengetahui informasi penting dari suatu kejadian/peristiwa.
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang has dalam bidang
ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Istilah terdiri dari dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum
adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum

B. Saran
Setiap warga negara Indonesia seharusnya lebih memperdalam pemahaman mengenai
penggunaan tata bahasa dan istilah-istilah dalam bahasa Indonesia dan proses
pembentukkannya

8
DAFTAR PUSTAKA
 Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
 Moeliono, Anton M. 1982 “Diksi atau Pilihan Kata: Suatu Spesifikasi di dalam kosa
kata” Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia.  Jilid III. Nomor 3. Jakarta: Bharata.
 Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga/Panitia Pengembangan Bahasa
Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Cetakan ke-6. Jakarta: Pusat Bahasa, 2009.
 Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah.
Universitas Negeri Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3.
 Samsuri. 1978. “ ANALISA BAHASA memahami bahasa secara ilmiah.” Jakarta:
Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai