Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

5W + 1H

Di susun guna memenuhi tugas mata kuliah

Bahasa Indonesia

Dosen pengampu

Tutus Rani Arifa M.Pd

Disusun Oleh:

Muhammad Ashabul Kahfi 2305010039

HUKUM EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS STUDI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN

MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Yang berjudul
Meskipun banyak hambatan yang kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami
berhasil menyelesaian makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada teman – teman yang sudah memberi
kontribusi dan partisipasinya baik secara langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. kami berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Dan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada ibu Tutus Rani Arifa M.Pd
Pembimbing Mata Kuliah Bahasa Indonesia Ibu yang telah memberikan pengarahan dan
pembelajar bagi kami untuk dapat menyelesaikan ini sebagaimana dengan semestinya.
Hanya kata sambutan ini yang dapat kami sampaikan, jika ada kekurangan atau
kelebihan dalam penyusunan kata dan kalimat kami mohon maaf dan Kami prioritaskan
ucapan dari salah satu Motivator Mario Teguh , bahwa “Kebenaran datang dari yang salah ,
maka tiada yang benar jika tidak ada Kesalahan”. Bismillah.

Banjarmasin, 8 Desember 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................................II

BAB I ...............................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................1

1.1 Latar belakang........................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..................................................................................................2

1.3 Tujuan Pembahasan...............................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................4

PEMBAHASAN...............................................................................................................4

2.1 5W 1H....................................................................................................................4

2.2 Istilah.....................................................................................................................7

2.3 Penyerapan istilah..................................................................................................8

2.4 Macam-macam Istilah...........................................................................................8

BAB III...........................................................................................................................10

PENUTUPAN.................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10

3.2 Saran.....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah salah satu ciri khas manusiawi yang membedakannya dari
makhluk- makhluk yang lain. Selain itu, bahasa mempunyai fungsi sosial, baik sebagai
alat komunikasi maupun sebagai suatu cara mengidentifikasi kelompok sosial.
Pandangan Ferdinand De Saussure (1916) yang menyebutkan bahwa bahasa adalah
salah satu lembaga kemasyarakatan yang sama dengan lembaga kemasyarakatan lain,
seperti perkawinan, pewarisan harta peninggalan dan sebagainya. Namun, kesadaran
tentang hubungan yang erat antara bahasa. dan masyarakat baru muncul pada
pertengahan abad ini (Hudson 1996).
Bahasa terdiri atas beberapa tataran gramatikal antara lain kata, frase, klausa,
dan kalimat. Kata merupakan tataran terendah & kalimat merupakan tataran
tertinggi. Ketika Anda menulis, kata merupakan kunci utama dalam upaya
membentuk tulisan. Oleh karena itu, sejumlah kata dalam Bahasa Indonesia harus
dipahami dengan baik, agar ide dan pesan seseorang dapat mudah dimengerti.
Dengan demikian, kata-kata yang digunakan untuk berkomunikasi harus dipahami
dalam konteks alinea dan wacana. Kata sebagai unsur bahasa. tidak dapat
dipergunakan dengan sewenang-wenang. Akan tetapi, kata-kata tersebut harus
digunakan dengan mengikuti kaidah-kaidah yang benar.

Menulis merupakan kegiatan yang mampu menghasilkan ide-ide dalam


bentuk tulisan secara terus-menerus & teratur (produktif) serta mampu
mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, perasaan (ekspresif). Oleh karena itu,
ketrampilan menulis mengarang membutuhkan grafologi, struktur bahasa, & kosa
kata. Salah satu unsur penting dalam. mengarang adalah penguasaan kosa kata. Kosa
kata merupakan bagian dari diksi. Ketepatan diksi dalam suatu karangan merupakan
hal yang tidak dapat diabaikan karena ketidaktepatan penggunaan diksi pasti akan
menimbulkan ketidakjelasan makna.

1
Aktivitas menulis laporan sebagai karangan suatu kejadian terdapat bagian
penting, yaitu peristiwayang dituturkan secara kronologis. Didasarkan pada urutan
suatu (serangkaian) atau peristiwa. Peristiwa itu tidak terlepas dari komponen yang
ada di dalamnya, yaim 5W+IH.Komponen 5W+IHtidakhanyadigunakanuntuk menulis
artikel, esai, atau tulisan serius lain, bahkan surat lamaran kerja dan undangan.
Komponen ini penting untuk menghindari kesalah pahaman dan kekurang lengkapan
informasi. Dapat juga dijadikan sebagai upaya untuk mencari alternatif dalam
pembelajaran menulis, khususnya menulis laporan perjalanan. Penulis banyak
menggunakan teknik bertanya 5W1Hdari: what (unsur peristiwa), where (unsur
tempat), when(unsur waktu), who(unsur pelaku), why(unsur latar belakang), dan
how(unsur pemaparan). Effendy, (1993: 186) dalam jurnalistik dikenal rumus "5W
dan IH". Rumus 5W dan 1H itu ialah, what, who, where, when, why, dan how, Unsur-
unsur yang manapun diantara enam unsur dapat dijadikan batu loncatan untuk
menggerakannya menjadi sebuah berita (Kusumaningrat, 2006: 128). Resmini(2009:
256) menyatakan bahwa 5W-1Htopik diuraikan dengan menjawab pertanyaan
"what(apa), who(siapa), when(kapan), where(dimana), why(mengapa), dan
how(bagaimana)". Denganteknik tersebut, maka dalam melaporkansiswa dapat
memahami cerita dan jalan. cerita dari suatu peristiwa.Laporan yang memenuhi
komponen 5W+1H dapat dikatakan baik dan benar. Dikatakan lengkap apabila
mengandung keenam komponen tersebut (Effendy. 1993: 1861.

Di dalam istilah berisi kaidah yang mengatur bagaimana menggambarkan


lambang- lambang bunyi ujaran dan bagaimana menggambarkan hubungan antara
lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana menggambarkan hubungan antara
lambang-lambang itu baik. pemisahan atau penggabungan dalam suatu bahasa.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan 5W+1H?

2. Apa saja unsur-unsur 5W+IH?

3. Apa saja kegunaan 5W IH?

4. Apa yang dimaksud dengan istilah?

2
5.Apa saja persyaratan istilah?

6.Apa saja macam-macam istilah? Beserta contohnya!

7.Bagaimana penyerapan istilah?

1.3 Tujuan Pembahasan

Mengetahui lebih jelas tentang 5W+ IH, unsur-unsur 5W+ IH, kegunaan 5W+ IH. dan
juga untuk mengetahui tentang istilah.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 5W 1H

1. Pengertian 5W+1H

5W1H atau disebut juga dengan istilah "adiksimba" adalah unsur yang
digunakan untuk memahami inti sebuah berita atau juga untuk menentukan suatu
pokok berita. Suatu berita dapat dikatakan baik jika dapat menjawab unsur-unsur
yang terdapat dalam

2. Unsur-unsur dalam 5W1H sendiri meliputi:

What (apa)

Where (dimana)

When (kapan)

Who (siapa)

Why (mengapa)

How (bagaimana)

Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan penghapalan ke 6 unsur ini maka


dikenal singkatan ADIKSIMBA yang merupakan kependekan dari "Apa Dimana Kapan
Slapa. Mengapa bagaimana.

5W1H pada umumnya digunakan untuk mengembangkan suatu ide cerita baik itu
berita, cerita fiksi dan cerita apa saja. Penggunaan unsur 5W1H membuat berita atau
cerita yang ditulis memiliki alur dan inti yang jelas.

3. Unsur Unsur 5W IH

Unsur-unsur 5WIH yang terdiri dari what, where, when, who, why dan how dapat
dipahami dengan membaca rincian berikut ini:

1. What (Apa)

4
What atau Apa merupakan unsur pertama yang wajib ada dalam suatu penulisan.
Sebab, suatu tulisan pasti mempunyai tema atau inti cerita yang ingin disampaikan.

Unsur what ini akan menjawab pertanyaan seputar apa yang sedang terjadi. Unsur
what ini akan mendorong penulis untuk mengumpulkan fakta sebanyak-banyaknya
yang berkaitan dengan kejadian yang terjadi.

Sebagai contoh unsur what dapat digunakan untuk membuat pertanyaan dalam
menulis berita sebagai berikut:

What: Peristiwa apa yang sedang terjadi? Apa dampaknya? apakah peristiwa
tersebut. menimbulkan kerugian?, apa pendapat orang-orang tentang kejadian
tersebut? dst

2. Who

Mengetahui sebuah berita atau cerita tidak akan lengkap jika tidak mengetahui siapa
yang terlibat didalamnya. Unsur who dalam 5W1H memfasilitasi anda untuk
memberikan informasi seputar orang-orang yang terlibat dalam cerita yang Anda
tulis. Selain pelaku utama dalam cerita, perlu dijelaskan pula pelaku atau orang-orang
lain. yang turut mendukung cerita tersebut bisa terbentuk. Misalkan saja dalam
sebuah beritat disebutkan bahwa ada seorang warga negara Amerika Serikat yang
dilaporkan terbunuh oleh suatu suku yang terisolasi di India.

Maka unsur who dalam berita tersebut akan menjabarkan seputar warga negara AS
yang dilaporkan terbunuh (sebagai korban), suku terisolasi india (sebagai pelaku),
saksi mata pembunuhan, serta orang-orang yang memiliki kesaksian akan kebenaran
cerita tersebut.

3. When

Peristiwa yang diceritakan dalam sebuah berita atau cerita perlu dilengkapi dengan
keterangan waktu yang jelas. Hal ini berguna untuk memberikan informasi yang
akurat terhadap peristiwa yang terjadi tersebut. Sebut saja misalnya berita warga
negara AS yang dilaporkan dibunuh oleh suku terisolasi di India tersebut akan lebih
bermanfaat apabila pembaca mengetahui kapan terjadinya peristiwa tersebut. Hal ini

5
juga dapat bermanfaat apabila keterangan waktu yang ditulis dalam sebuah berita
dapat membantu aparat penegak kebenaran dalam mengusut peristiwa tersebut.

4. Where

Suatu cerita yang jelas akan menjabarkan tempat kejadian sebuah peristiwa. Sebab,
semua peristiwa pasti memiliki lokasi tempat kejadiannya. Hal ini untuk mendukung
pembaca dalam memahami alur cerita disertai keterangan tempat yang jelas atas
suatu peristiwa.

Misalkan dengan berita "Warga Negara AS yang dibunuh oleh Suku Terisolir di India
tersebut maka penulis perlu menuliskan lokasi kejadian dimana korban terbunuh
secara spesifik.

5. Why

Suatu peristiwa pasti terjadi bukan tanpa alasan. Oleh karena itu penulis wajib untuk
membubuhkan unsur why dalam tulisannya untuk menjelaskan sebab suatu peristiwa
terjadi.

Misalkan untuk kasus pembunuhan warga negara AS oleh suku yang terisolasi di India
tersebut, penulis juga perlu menjelaskan kenapa peristiwa tersebut dapat terjadi.
Sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami situasi dan kondisi atas
peristiwa yang sedang terjadi.

6. How

How atau bagaimana, unsur ini mengharuskan penulis untuk menjabarkan


bagaimana proses terjadinya peristiwa tersebut. Penggunaan unsur how ini akan
membantu pembaca memahami alur cerita serta dapat mendukung pernyataan atas
unsur why yang telah dijabarkan sebelumnya.

Misalkan untuk berita yang sama, maka unsur how akan menjelaskan bagaimana
proses pembunuhan warga negara warga AS tersebut serta bagaimana caranya warga
negara AS tersebut dibunuh,

4. Manfaat 5W+1H

5w+ Ih bermanfaat untuk:

6
1. Menerima informasi dari suatu peristiwa

2. Mendapatkan jawaban dari narasumber pada saat wawancara.

3. Menerima jawaban atas pertanyaan yang kamu ajukan.

4. Mengetahui informasi penting dari suatu kejadian peristiwa.

Sebagai sumber referensi untuk mengkaji kejadian/peristiwa tertentu untuk dijadikan

sebuah dokumen/ teks penting.

1. Fungsi masing masing 5w + Ih terdiri atas:


2. What (Apa) digunakan untuk menanyakan apa inti atau pokokdari kejadian
peristiwa tertentu.
3. Who (Siapa) digunakan untuk menanyakan atau mengetahui nama atau
keluarga.
seseorang pada kejadian tertentu.
4. Where (Dimana) digunakan untuk menanyakan keberadaan tempat pada
peristiwa tertentu.
5. When (Kapan) digunakan untuk menanyakan waktu peristiwa pada peristiwa
tertentu.
6. How (Bagaimana) digunakan untuk menanyakan dari peristiwa, sebab
maupun akibat dari peristiwa tertentu.

2.2 Istilah

1. Pengertian istilah
Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang has dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
2. Persyaratan Istilah yang santun dan benar:

7
A. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling tepat untuk
mengungkapkan konsep termaksud dan yang tidak menyimpang dari makna
itu.
B. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang paling singkat di antara pilihan
yang tersedia yang mempunyai rujukan sama.
C. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bernilai rasa (konotasi) baik.
D. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang sedap didengar (eufonik).
E. Istilah yang dipilih adalah kata atau frasa yang bentuknya seturut kaidah
bahasa Indonesia.

2.3 Penyerapan Istilah


A. Istilah asing yang akan diserap meningkatkan ketersalinan bahasa asing dan
bahasa Indonesia secara timbal balik (intertranslatability) mengingat
keperluan masa depan.
B. Istilah asing yang akan diserap mempermudah pemahaman teks asing oleh
pembaca. Indonesia karena dikenal lebih dahulu.
C. Istilah asing yang akan diserap lebih ringkas jika dibandingkan dengan
terjemahan Indonesianya.
D. Istilah asing yang akan diserap mempermudah kesepakatan antarpakar jika
padanan terjemahannya terlalu banyak sinonimnya.
E. Istilah asing yang akan diserap lebih cocok dan tepat karena tidak
mengandung konotasi buruk.

2.4 Macam-Macam Istilah

Istilah terdiri dari dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah
umum adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara
umum.
Contoh:
 Anggaran belanja.
 Daya.
 Penilaian.
 Radio.

8
 Nikah.
 Takwa.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaiannya dan maknanya terbatas pada
suatu bidang tertentu.

Contoh:
 Apendektomi
 Kurtosis
 Bipatride
 Pleisosen

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

5W1H atau disebut juga dengan istilah "adiksimba" adalah unsur yang
digunakan untuk memahami inti sebuah berita atau juga untuk menentukan suatu
pokok berita. Suatu berita dapat dikatakan baik jika dapat menjawab unsur-unsur
yang terdapat dalam 5W+IH.

Unsur-unsur dalam 5WIH sendiri meliputi:

What (apa)

Where (dimana)

When (kapan)

Who (siapa)

Why (mengapa)

How (bagaimana)

5w Ih bermanfaat untuk:

1. Menerima informasi dari suatu peristiwa

2. Mendapatkan jawaban dari narasumber pada saat wawancara.

3. Menerima jawaban atas pertanyaan yang kamu ajukan.

4. Mengetahui informasi penting dari suatu kejadian/peristiwa.

Istilah adalah kata atau frasa yang dipakai sebagai nama atau lambang yang dengan
cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang has dalam
bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

10
Istilah terdiri dari dua macam yaitu istilah umum dan istilah khusus. Istilah umum
adalah istilah yang menjadi unsur bahasa yang digunakan secara umum

3.2 Saran

Setiap warga negara Indonesia seharusnya lebih memperdalam pemahaman


mengenai penggunaan tata bahasa dan pembentukkannya istilah-istilah dalam
bahasa Indonesia dan proses pembentukkan nya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Keraf, Gorys. 1985. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Moeliono, Anton M. 1982 "Diksi atau Pilihan Kata: Suatu Spesifikasi di dalam kosa
kata" Dalam Majalah Pembinaan Bahasa Indonesia. Jilid III. Nomor 3. Jakarta:
Bharata.

Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga Panitia Pengembangan Bahasa


Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, Cetakan ke-6. Jakarta: Pusat Bahasa,
2009.

Doyin, Mukh dan Wagiran. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Negeri Semarang: Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3.

Samsuri. 1978. Erlangga. ANALISA BAHASA memahami bahasa secara ilmiah." Jakarta:

12

Anda mungkin juga menyukai