Anda di halaman 1dari 8

Rino Richardo Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika

PERAN ETHNOMATEMATIKA DALAM PENERAPAN PEMBELAJARAN


MATEMATIKA PADA KURIKULUM 2013
Rino Richardo
Prodi Pendidikan Matematika Universitas Alma Ata Yogyakarta
Email : rinorichardo@almaata.ac.id

Abstract
The purpose of this study was to describe the ethnomatmatika role in the application of mathematics
in the curriculum of 2013. The method used in this research is the study of literature study (library research).
The data is collected and analyzed secondary data such as the results of the research as a scientific reading
books, scientific journals, research reports, websites and other relevant. Data analysis techniques in the study
includes three stages, first, organize, synthesize and identify.
The results showed that: (1) ethnomatematika facilitate learners to be able to construct a mathematical
concept with the prior knowledge that they already know because through the environment the students
themselves, (2) Ethnomatematika provide a learning environment that creates a good motivation and fun
as well as free of the notion that mathematics it’s scary, (3) Ethnomatematika able to provide an affective
competencies in the form of a sense of respect, nationalism and pride in the heritage of tradition, art and
culture of the nation and (4) Ethnomatematika support the capabilities of students to the expectations of the
implementation of the scientific approach.

Keywords : Ethnomatematika, Curriculum 2013, Mathematicics Learning

PENDAHULUAN kreatif dan kritis merupakan suatu keniscayaan.


Salah satu isu yang melatarbelakangi Tidak bisa dipungkiri, ketika peserta didik
terbentuknya kurikulum 2013 sebagai sejak awal dari pendidikan dasar difasilitasi
penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir
Pendidikan (KTSP) yakni adanya tuntutan kritis, logis, kreatif, kemampuan bekerjasama
bahwa pembelajaran matematika disekolah harus maka kemampuan tersebut akan memberikan
memafasilitasi siswa untuk aktif, kreatif, dan implikasi yang positif dalam kehidupannya
berpikir kritis. Hal ini dikarenakan berdasarkan kedepan. Sehingga dengan kemampuan tersebut
hasil survei yang dilakukan oleh lembaga-lembaga diharapkan peserta didik dapat bertahan hidup
internasional seperti Trend in International pada kondisi yang selalu berubah, tidak pasti dan
Mathematics and Science Study (TIMSS) dan kompetitif2.
Program for International Student Assessment (PISA) Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
yang masih menempatkan peserta didik Indonesia yang menekankan pembelajaran secara interaktif,
dalam zona bawah. Selain itu, Kementerian inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
menjelaskan bahwa pada tahun 2010-2035 bagi memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
Indonesia dalam mempersiapkan generasi emas kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
karena jumlah penduduk dengan usia sekolah minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
sangat tinggi1. Dengan demikian, kebutuhan peserta didik sesuai dengan yang tersurat didalam
perubahan kurikulum menuju pembelajaran standar proses. Dalam pembelajaran matematika,
matematika yang menekankan pada kemampuan
Rahayu, dkk. Pengembangan Instrumen Penilaian
2

A l aw i y a h , F, “ Ke s i a p a n G u r u D a l a m
1 Dalam Pendidikan Matematika Realistik Indonesia
Implementasi Kurikulum 2013”, dalam Jurnal Pengkajian (PMRI) Di SMPN 17 Palembang. Jurnal Pendidikan
(P3D1), Vol. 6, No.15, 2013, hal 9-12 Matematika. Vol. 2, No.2, 2008, Hal 19-35.

118 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika Rino Richardo

umumnya masih banyak dijumpai proses Melalui artikel ini, penulis akan memaparkan
pembelajaran yang konvensional sehingga tidak bagaimana peran etnomatematika dalam
terlihat keaktifan peserta didik, menjenuhkan, dan pembelajaran matematika yang diterapkan pada
tidak memberikan kebermaknaan dan pengalaman pendekatan saintifik, mengingat pendekatan ini
yang konkrit dari pembelajaran yang dilalui. Oleh merupakan jiwa dan semangat dari terbentuknya
karena itu, sangat dibutuhkan Model/Metode dan kurikulum 2013.
pendekatan yang inovatif untuk merealisasikan
proses pembelajaran tersebut. METODE PENELITIAN
Ada beberapa pendekatan pembelajaran Metode yang digunakan dalam penelitian
dalam pembelajaran matematika yang tepat ini merupakan penelitian studi kepustakaan
atau cocok diterapkan dalam kurikulum 2013. (library research). Dalam penelitian jenis ini, dikaji
Pendekatan tersebut diantaranya pembelajaran pengetahuan, gagasan, atau temuan yang terdapat
deng an pendekatan ilmiah, Pendekatan di dalam literatur sehingga memberikan informasi
p e m b e l a j a r a n ko n t e k s t u a l , Pe n d e k a t a n teoritis dan ilmiah terkait peran etnomatematika
pembelajaran berbasis masalah, Pendekatan dalam pembelajaran matematika. Data yang
pembelajaran berbasis Proyek, Pendekatan dikumpulkan dan dianalisis merupakan data
pembelajaran kooperatif, dan Pendekatan sekunder yang berupa hasil-hasil penelitian
pembelajaran komunikatif 3. Selain itu, pada seperti buku-buku bacaan ilmiah, jurnal ilmiah,
kurikulum 2013 mengharapkan adanya laporan penelitian, situs internet dan lainya
kebermaknaan dari materi yang disampaikan yang relevan dengan Ethnomatematika dan
sehingga mampu menyentuh aspek dalam pembelajaran matematika pada Kurikulum
kehidupan sehari-hari siswa. Kebermaknaan ini 2013. selanjutnya, teknik analisis data dalam
diperoleh karena materi matematika dihubungkan penelitian meliputi 3 tahapan, pertama, organize
dengan pengalaman siswa, kehidupan sosial, yakni mengorganisasikan literatur-literatur
bahkan menyentuh ranah seni dan budaya yang akan digunakan. Literatur yang digunakan
setempat. terlebih dahulu di-review agar relevan/sesuai
Ketika kita ambil salah satunya, misalnya dengan permasalahan. Pada tahapaan ini penulis
ranah sosial dan budaya maka kita akan hubungkan melakukan pencarian ide, tujuan, dan simpulan
bagaimana budaya setempat dapat dikaitkan dari beberapa literatur dimulai dari membaca
dengan konsep matematika atau dijadikan abstrak, pendahuluan, metode serta pembahasan
sebagai media pembelajaran matematika. Selain serta mengelompokkan literatur berdasarkan
itu, pembelajaran ini mampu menumbuhkan kategori-kategori tertentu. Kedua, synthesize
rasa cinta peserta didik dengan budaya-budaya yakni menyatukan hasil organisasi literatur menjadi
lokal yang menjadikan kecintaan ini memberikan suatu ringkasan agar menjadi satu kesatuan yang
kompetensi afektif yang positif bagi siswa sebagai padu, dengan mencari keterkaitan antar literatur.
wujud nasionalisme. Proses mempraktekkan Ketiga, identify yakni mengidentifikasi isu-isu
konsep matematika dalam pembelajaran kontroversi dalam literatur. Isu kontroversi yang
dengan kearifan budaya lokal biasa disebut dimaksud adalah isu yang dianggap sangat penting
etnomatematika. Etnomatematika adalah suatu untuk dikupas atau dianalisis, guna mendapatkan
ilmu yang digunakan untuk memahami bagaimana suatu tulisan yang menarik untuk dibaca5.
matematika diadaptasi dari sebuah budaya4.
Etnomatematika, Matematika dalam Perspektif Sosial dan
Budaya, 2016) Hal 1-38
3
Lebih Lanjut lihat .https://www.academia. 5
Lebih Lanjut lihat https://www.Researchgate.
edu/3854314/ Metode_Pembelajaran_yang_cocok_untuk_ Net/Publication/304216580_Dinamika_
Kurikulum_2013. Perkembangan_Matematika_Abad_Pertengahan_
4
Marsigit, “Pengembangan Pembelajaran H i n g g a _ M u n c u l n y a _ G e r a k a n _ Re n a i s s a n c e _
Matematika Berbasis Etnomatematika”. Makalah Implikasinya_Terhadap_Pembelajaran_Matematika_
dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika Di_Sekolah_Implikasinya_Terhadap_Pembelajaran_
dan Pendidikan Matematika 2016 dengan Tema : Matematika_Di_Sekolah

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 119


Rino Richardo Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika

PEMBAHASAN ethnomatematika selaras dengan pendekatan


Ethnomatematika pembelajaran matematika yang cocok jika
Matematikawan Brasil, D’Ambrosio diterapkan dalam kurikulum 2013.
mengatakan Etnomatematika Matematika
yang dipraktekkan di antara kelompok budaya Pembelajaran Matematika pada Kurikulum
diidentifikasi seperti masyarakat nasional suku, 2013
kelompok buruh, anak-anak dari kelompok Salah satu indikator dari keberhasilan
usia tertentu dan kelas profesional6. Pendapat suatu pembelajaran, ketika materi yang disajikan
lainnya, dikatakan bahwa etnomatematika adalah dapat dimengerti dan dipahami oleh sebagian
suatu ilmu yang digunakan untuk memahami besar peserta didik. Keberhasilan ini tentunya
bagaimana matematika diadaptasi dari sebuah tidak terlepas dari bagaimana cara seorang guru
budaya dan berfungsi untuk mengekspresikan dalam menyampaikan materi melalui berbagai
hubungan antara budaya dan matematika 7. macam metode, model, bahkan pendekatan dalam
Sehingga dapat dikatakan bahwa etnomatematika proses pembelajaran. Dalam kurikulum 2013,
merupakan ilmu dalam mengkaji kebudayaan pembelajaran matematika bertujuan memfasilitasi
masyarakat, peninggalan sejarah yang terkait peserta didik agar memiliki kemampuan penalaran,
dengan matematika dan pembelajaran matematika. pemecahan masalah, komunikasi matematis,
Dalam bidang matematika, etnomatematika koneksi matematis, literasi matematis, dan
masih merupakan kajian yang baru dan berpotensi representasi matematis. Oleh karena itu, sangat
sangat baik untuk dikembangkan menjadi diperlukan pendekatan pembelajaran yang
inovasi pembelajaran kontekstual sekaligus mampu mewujudkan minimal salah satu dari
mengenalkan budaya indonesia kepada peserta kemampuan tersebut.
didik. Sehingga bidang etnomatematika dapat Ada beberapa pendekatan pembelajaran
digunakan sebagai pusat proses pembelajaran dan matematika yang dicocok untuk diterapkan pada
metode pengajaran, walaupun masih relatif baru kurikulum 2013. berikut lima (5) pendekatan
dalam dunia pendidikan8. tersebut :
Pada umumnya, pembelajaran matematika
hanya terfokus pada pembelajaran di dalam kelas. Pendekatan Pembelajaran Problem Based
Sehingga dapat diasumsikan, minat dan motivasi Learning
siswa dalam belajar matematika sebagaian besar Pembelajaran berbasis masalah (PBM) atau
relatif rendah. Hadirnya etnomatematika dalam Problem-Based Learning (PBL) adalah metode
pembelajaran matematika memberikan nuansa pembelajaran yang bercirikan adanya permasalahan
baru bahwa belajar matematika tidak hanya nyata yang tidak terstruktur dengan baik sebagai
terkungkung didalam kelas tetapi dunia luar konteks untuk para peserta didik belajar berfikir
dengan mengunjungi atau berinteraksi dengan kritis dan keterampilan memecahkan masalah dan
kebudayaan setempat dapat digunakan sebagai memperoleh pengetahuan9. Pembelajaran PBL
media pembelajaran matematika. Sementara itu, memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
dilihat dari sisi pendekatan pembelajaran, maka a. Penentuan masalah Penentuan masalah
dapat dilakukan oleh guru dan para siswa,
6
D’Ambrosio, U. Ethnomathematics and its place atau diajukan oleh guru untuk menyesuaikan
in the history and pedagogy of mathematics. For the dengan kompetensi yang akan dicapai.
Learning of Mathematics, Vol. 5. No.1, 1985, Hal 44-48.
7
Marsigit, “Pengembangan Pembelajaran b. Pemecahan masalah
Matematika Berbasis Etnomatematika”. Makalah c. Presentasi hasil kerja kelompok
dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika d. Pada langkah ini setiap kelompok akan
dan Pendidikan Matematika 2016 dengan Tema : mempresentasikan pemecahan terhadap
Etnomatematika, Matematika dalam Perspektif Sosial dan
Budaya, 2016) Hal 1-38 9
Lebih Lanjut lihat .https://www.academia.
8
Shirley, L.. Using Ethnomathematics to find edu/3854314/ Metode_Pembelajaran_yang_cocok_untuk_
Multicultural Mathematical Connection: NCTM, 1995. Kurikulum_2013.

120 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika Rino Richardo

masalah yang ada dilanjutkan dengan diskusi d. Penugasan kelompok dalam bentuk proyek
termasuk mendiskusikan materi yang dapat e. Empirik
dikembangkan dari permasalahan yang f. Presentasi hasil penugasan dan
diajukan dan penyelesaian. g. Refleksi dan evaluasi12
e. Peng embang an materi pembelajaran
berdasarkan penyelesaian masing-masing Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
kelompok. Menyatakan bahwa Pendekatan kontekstual
atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah
Pendekatan Pembelajaran Kooperatif pendekatan pembelajaran yang mengkaitkan
Merupakan suatu model pembelajaran antara materi yang dipelajari dengan konteks
yang mengutamakan adanya kelompokkelompok. kehidupan sehari-hari siswa13. CTL memiliki
Setiap siswa yang ada dalam kelompok mempunyai tujuh komponen yang dapat dimunculkan dalam
tingkat kemampuan yang berbeda-beda (tinggi, implementasi Pembelajaran kontekstual, tujuh
sedang dan rendah) dan jika memungkinkan komponen tersebut diantaranya
anggota kelompok berasal dari ras, budaya, a. Konstrutivisme
suku yang berbeda serta memperhatikan b. Bertanya
kesetaraan jender. Model pembelajaran kooperatif c. Menemukan
mengutamakan kerja sama dalam menyelesaikan d. Masyarakat Belajar
permasalahan untuk menerapkan pengetahuan e. Permodelan
dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan f. Refleksi
pembelajaran10. g. Penilaian Otentik14
Secara umum langkah-langkah pembelajaran
kooperatif diantaranya : Pendekatan Pembelajaran Saintifik
a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Pendekatan saintifik (Scientific Approach)
b. Menyajikan informasi atau biasa disebut dengan pendekatan ilmiah
c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok merupakan pendekatan pembelajaran yang
belajar menjadi dasar munculnya kurikulum 2013.
d. Membimbing kelompok belajar Keilmiahan merujuk pada: (1) adanya fakta,
e. Evaluasi (2) sifat bebas prasangka, (3) sifat objektif, dan
f. Memberikan penghargaan (4) adanya analisa 15. Scientific berarti ilmiah,
sehingga dalam pembelajaran apapun, terlebih
Pendekatan Berbasis Proyek
Model pembelajaran berbasis proyek 12
Prabowo, A. “Pembelajaran Berbasis Proyek
merupakan suatu model pembelajaran yang Untuk Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa atas
menyangkut pemusatan pertanyaan dan masalah Permasalahan Statistika pada Perkuliahan Studi Kasus
dan Seminar” Jurnal Kreano. Vol. 3 No. 2, 2012.
yang bermakna, pemecahan masalah, pengambilan 13
Syahbana, A. Peningkatan Kemampuan Berpikir
keputusan, proses pencarian berbagai sumber, Kritis Matematis Siswa SMP Melalui Pendekatan
pemberian kesempatan kepada anggota untuk Contextual Teaching And Learning. Jurnal Edumatica. Vol.
bekerja secara kolaborasi, dan menutup dengan 2, No.01, 2012, Hal 45-57.
presentasi produk nyata 11. Adapun langkah- 14
Depdiknas. Materi Sosialisasi dan Pelatihan
langkah dalam pembelajaran berbasis proyek Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP.
Jakarta: Pusat Kurikulum Depdiknas, 2007
diantaranya 15
Atsnan, dkk. Penerapan Pendekatan Scientific
a. Pembukaan Dalam Pembelajaran Matematika SMP Kelas VII
b. Penguatan materi Materi Bilangan (Pecahan). Makalah dipresentasikan
c. Pembagian kelompok dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika dengan tema ” Penguatan Peran Matematika
10
Lebih Lanjut lihat http://p4tkmatematika.org/ dan Pendidikan Matematika untuk Indonesia yang Lebih
downloads/ppp/PPP_Pembelajaran_Kooperatif.pdf. Baik” di Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY.
11
Lebih lanjut lihat di : http://www.Autodesk.com 9 November 2013. Hal 429-236

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 121


Rino Richardo Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika

pembelajaran matematika bahwa konsep keilmuan pembelajaran dimulai dengan mengamati suatu
matematika yang akan diberikan dan bangun oleh fenomena atau kejadian sebagai sumber belajar,
peserta didik harus berdasarkan pengamatan/ selanjutnya menanya, mengumpulkan informasi,
observasi empirik, terukur, selanjutnya mampu mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
memformulasikan hipotesis hingga menguji
hipotesis tersebut. Berdasarkan kurikulum Mengamati dan Menanya
2013, bahwa pendekatan saintifik memiliki Disini merupakan bagian awal pembelajaran
5 langkah pembelajaran diantaranya yaitu: dimana peserta didik diajak untuk mengamati
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, suatu fenomena. Fenomena disini salah satunya
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan 16. adalah dengan mengamati fenomena alam atau
lingkungan. Fenomena ini dapat berupa suatu hal
Peran Ethnomatematika dalam Pembelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau
Matematika pada Kurikulum 2013 sering berinteraksi secara langsung dengan peserta
Pada tulisan sebelumnya, penulis telah didik. Perlu diketahui, ketika sumber belajar berupa
membahas beberapa pendekatan pembelajaran pengamatan dari pengalaman dalam kehidupan,
matematika yang cocok ketika diterapakan pada maka etnomatematika memiliki kontribusi
kurikulum 2013. Hanya saja pada bagian ini dengan menyajikan nilai-nilai budaya setempat
penulis memfokuskan peranan ethnomatematika sehingga mampu dijadikan sumber belajar dalam
pada pendekatan pembelajaran saintifik, karena mengkonstruksi konsep matematika. Tidak
yang telah disampaikan, bahwa pendekatan dapat dipungkiri, kesulitan peserta didik dalam
saintifik merupakan dasar serta merupakan memahami konsep matematika dikarenakan
semangat dan jiwa terbentuknya kurikulum 2013. dalam pembelajaran selalu diawali dengan objek
Implementasi pembelajaran matematika matematika yang abstrak. Pembelajaran matematika
pada kurikulum 2013 lebih menekankan pada sekolah dilaksanakan dengan menempatkan
metode ilmiah (Scientific Methode). Sehingga realitas dan pengalaman siswa sebagai titik awal
melalui metode ilmiah, konsep pengetahuan pembelajaran18. Dalam pembelajaran kita dapat
siswa terkonstruksi berdasarkan fakta ilmiah mengatakan bahwa konsep matematika abstrak
yang diawali dengan melakukan pengamatan. merupakan ilmu matematika formal, sementara
Sebagaimana yang disampakan Marsigit (2016) konsep matematika yang konkret merupakan ilmu
mengatakan Fakta atau fenomena merupakan matematika informal.
objek keilmuan yang digunakan untuk membangun Keterkaitan antara keduanya memberikan
(Ilmu) Pengetahuan deng an pendekatan makna bahwa konsep matematika abstrak
Saintifik yang melibatkan unsur logika dan sesungguhnya terbangun/terkonstruksi dari
pengalaman. Segala macam kira-kira, khayalan, matematisasi konkret terlebih dahulu. Sehingga
legenda, atau dongeng dapat berfungsi untuk keterkaitan ini memunculkan istilah fenomena
memperkuat landasan pikiran dan pengalaman. gunung es (iceberg). Ilmu matematika formal
Pendekatan saintifik dapat menjadikan siswa yang nampak dari diri siswa merupakan puncak
lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan dari gunung es. Meskipun ilmu abstrak tersebut
dan keterampilannya, juga dapat mendorong terlihat sangat sedikit, ilmu tersebut dibangun oleh
siswa untuk melakukan penyelidikan guna kaki-kaki gunung es yang sangat besar dan banyak
menemukan fakta-fakta dari suatu fenomena atau tetapi tidak terlihat. Jika pondasi gunung es rapuh
kejadian17. Dalam pendekatan saintifik, proses
Daerah Layang-Layang”, Jurnal Elektronik Pendidikan
16
Kemdikbud. Pengembangan Kurikulum 2013 : Matematika Tadulako. Vol. 2 No.2, 2014, hal 170-181.
Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Kurikulum 2013. 18
Andrijati, N. “Pengembangan Perangkat
Jakarta :Kemdikbud Pembelajaran Matematika Realistik Dalam Perkuliahan
17
Efriana, F. “ Penerapan Pendekatan Scientific Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII di PGSD Tegal”. Jurnla Penelitian Pendidikan. Vol. 29,
MTSn Palu Barat Pada Materi Keliling Dan Luas No.2, 2012, Hal 117 -124.

122 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Berikut contoh sketsa pembelajaran saintifik berbasis etnomatematika20
Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika Rino Richardo

Mengkomunikasikan
(presentasi)

Mengasosiasi matematika

Luas permukaan=
Error! Reference
source not found.

Mencoba membuat sketsa bangun geometri

32

Menanya mengenai candi prambanan dan hubungannya dengan


matematika
Mengamati secara langsung prasasti Candi Prambanan

Gambar 1. Contoh sketsa pembelajaran saintifik berbasis etnomatematika20

Berdasarkan
maka puncaknyapaparan
akan mudah tersebut, makapula
roboh. Begitu secara tersirat bahwa peran etnomatematika
Mencoba20
dengan
secarailmu
umum matematika yang dibangunsaintifik
dalam pembelajaran oleh diantaranya
Dalam :proses ini peserta didik diajak untuk
siswa. Jika dasar-dasar ilmu matematika informal mengumpulkan informasi dalam matematika
1. Memperoleh
siswa tidak kokoh maka kesempatan untuk
ilmu formalnya juga melakukan kegiatan
berdasarkan hasil penemuan
pengamatan. Selanjutnyadan
mencoba
akan mudah dilupakan atau hilang . Berdasarkan
19
menungkan hasil pengamatan tersebut kedalam
penyelidikan pola-pola untuk menentukan hubungan matematika
kegiatan pengamatan, maka peserta didik akan sebuah konsep matematis sehingga lebih mudah
terangsang
2. Mempunyaiuntuk memikirkan
rasa ingin maksud serta
tahu, keinginan bertanya,
untuk kemampuan
dipahami. Penuangannyamenyanggah
dari proses ini
keterkaitan apa yang diamati dengan konsep dapat berupa teorema, sifat atau konsep yang
dan kemampuan
matematika. Disini peranmemperkirakan
guru harus mampu terkait dengan pokok materi yang sedang dibahas.
berusaha menggali memunculkan pertanyaan-
3. Tidak hanya menggunakan satu metode saja Informasi
dalam yang diperoleh ini selanjutnya
menylesaikan diobservasi
matematika
pertanyaan dari siswa dan mengarahkannya pada untuk menjadi dasar langka yang selanjutnya.
4. Menyediakan
solusi lingkungan
dan dapat memunculkan belajar
pertanyaan barumatematika yang merangsang timbulnya
sehingga muncul suatu pemikiran yang divergen.
persoalan matematika

20
Marsigit,
19 “Pengembangan
Marsigit, “PengembanganPembelajaran
Pembelajaran Matematika Berbasis
20 Etnomatematika”.
Marsigit, “Pengembangan Makalah
Pembelajaran
dipresentasikan
Matematika pada Seminar
Berbasis Nasional Matematika
Etnomatematika”. Makalah danMatematika
Pendidikan Matematika 2016 dengan TemaMakalah
Berbasis Etnomatematika”. :
Etnomatematika,
dipresentasikan padaMatematika dalam Perspektif
Seminar Nasional Matematika Sosial dan Budaya, 2016)pada
dipresentasikan Hal Seminar
1-38 Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika 2016 dengan Tema : dan Pendidikan Matematika 2016 dengan Tema :
Etnomatematika, Matematika dalam Perspektif Sosial dan Etnomatematika, Matematika dalam Perspektif Sosial dan
Budaya, 2016) Hal 1-38 Budaya, 2016) Hal 1-38

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 123


Rino Richardo Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika

Mengasosiasi Sedangkan secara khusus penulis sampaikan


Tahap ini merupakan kelanjutan setelah bahwa peran etnomatematika dalam pembelajaran
peser ta didik mampu menuangkan hasil saintifik meliputi :
pengamatannya kedalam sebuah sifat atau 1. Menyediakan lingkungan pembelajaran
konsep suatu materi. Pada proses ini, peserta matematika yang biasanya terbatas didalam
didik diharapkan mampu melakukan penalaran kelas menjadi pembelajaran diluar kelas,
sehingga ditemukan rumus, penyelesaian atau sehingga tercipta movitasi yang positif
kesimpulan dari masalah yang diberikan. dan pembelajaran matematika menjadi
menyenangkan.
Mengkomunikasikan 2. konsep dan pengetahuan yang terkonsturksi
Komunikasi disini diartikan sebagai proses oleh peserta didik benar-benar nyata
penyampaian hasil yang dituangkan dalam bahasa berdasarkan lingkungan siswa sendiri
tulis dan bahasa lisan (presentasi). tahapan ini 3. Terciptanya rasa menghargai, nasionalisme
pun bisa dimaknai sebagai tindakan membentuk dan kebanggaan atas peninggalan tradisi, seni
jejaring (networking) secara fisik yaitu bekerjasama dan kebudayaan bangsa.
atau berkolaborasi antar siswa.
Berdasarkan paparan tersebut, maka secara KESIMPULAN
tersirat bahwa peran etnomatematika secara Berdasarkan uraian diatas, maka peran
umum dalam pembelajaran saintifik diantaranya : etnomatematika dalam penerapan pembelajaran
1. Memperoleh kesempatan untuk melakukan matematika pada kurikulum 2013 bahwa
kegiatan penemuan dan penyelidikan pola- 1. Etnomatematika memfasilitasi peserta didik
pola untuk menentukan hubungan matematika untuk mampu mengkonstruksi konsep
2. Mempunyai rasa ingin tahu, keinginan matematika dengan pengetahuan awal
bertanya, kemampuan menyanggah dan yang sudah mereka ketahui karena melalui
kemampuan memperkirakan lingkungan siswa sendiri.
3. Tidak hanya menggunakan satu metode saja 2. Etnomatematika menyediakan lingkungan
dalam menylesaikan matematika pembelajaran yang menciptakan motivasi
4. Menyediakan lingkungan belajar matematika yang baik dan menyenangkan serta bebas dari
yang merangsang timbulnya persoalan anggapan bahwa matematika itu menakutkan.
matematika 3. Etnomatematika mampu memberikan
5. Belajar dalam kelompok dapat melatih kompetensi afektif yang berupa terciptanya
kerjasama rasa menghargai, nasionalisme dan kebanggaan
6. Menyediakan kegiatan yang menyenangkan atas peninggalan tradisi, seni dan kebudayaan
7. Membangun pengertian melalui apa yang bangsa
mereka ketahui 4. Etnomatematika mendukung kemampuan-
8. Menciptakan suasana kelas yang mendudukung kemampuan siswa sesuai dengan harapan
dan merangsang belajar implementasi pendekatan saintifik.
9. Memberikan kegiatan yang menantang
10. Berusaha mengenali dan menjelaskan sifat- DAFTAR PUSTAKA
sifat matematika Alawiyah, F. 2013. Kesiapan Guru Dalam
11. Menghargai penemuan yang diluar perkiraan Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal
sebagai hal bermanfaat Pengkajian (P3D1). 6 (15) : 9-12.
12. Berusaha menemukan struktur dan desain Andrijati, N. 2012. Pengembangan Perangkat
matematika21 Pembelajaran Matematika Realistik Dalam
Perkuliahan Pengembangan Pembelajaran
21
Marsigit, “Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar di PGSD Tegal.
Matematika Berbasis Etnomatematika”. Makalah
dipresentasikan pada Seminar Nasional Matematika Etnomatematika, Matematika dalam Perspektif Sosial dan
dan Pendidikan Matematika 2016 dengan Tema : Budaya, 2016) Hal 1-38

124 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Peran Ethnomatematika dalam Penerapan Pembelajaran Matematika Rino Richardo

Jurnla Penelitian Pendidikan. 29 (2) : 117 Marsigit. 2013. Berbagai Metode Pembelajaran
-124. Yang Cocok Untuk Kurikulum 2013.
Atsnan, dkk. 2013. Penerapan Pendekatan https://www.academia.edu/3854314/
Scientific Dalam Pembelajaran Matematika Metode_Pembelajaran_yang_cocok_untuk_
SMP Kelas VII Materi Bilangan (Pecahan). Kurikulum_2013. Diakses Tanggal 5
Makalah dipresentasikan dalam Seminar Oktober 2016.
Nasional Matematika dan Pendidikan ______. 2016. Pengembangan Pembelajaran
Matematika dengan tema ” Penguatan Peran Matematika Berbasis Etnomatematika.
Matematika dan Pendidikan Matematika Makalah dipresentasikan pada Seminar
untuk Indonesia yang Lebih Baik” di Jurusan Nasional Matematika dan Pendidikan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY. 9 Matematika 2016 dengan Tema
November 2013. Yogyakarta. Indonesia. : Etnomatematika, Matematika dalam
Hal 429-236 Perspektif Sosial dan Budaya. 16 April 2016.
Depdiknas. 2007. Materi Sosialisasi dan Pelatihan Sumatra Barat. Indonesia. Hal 1-38.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Prabowo, A. 2012. Pembelajaran Berbasis
(KTSP) SMP. Jakarta: Pusat Kurikulum Proyek Untuk Meningkatkan Pemahaman
Depdiknas. Mahasiswa atas Permasalahan Statistika
D’Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics pada Perkuliahan Studi Kasus dan Seminar.
and its place in the history and pedagogy Jurnal Kreano. 3 (2).
of mathematics. For the Learning of Rahayu, dkk. 2008. Pengembangan Instrumen
Mathematics, 5(1), 44-48. Penilaian Dalam Pendidikan Matematika
Efriana, F. 2014. Penerapan Pendekatan Scientific Realistik Indonesia (PMRI) Di SMPN 17
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika.
Kelas VII MTSn Palu Barat Pada Materi 2(2) : 19-35.
Keliling Dan Luas Daerah Layang-Layang. Shirley, L. 1995. Using Ethnomathematics to find
Jurnal Elektronik Pendidikan Matematika Multicultural Mathematical Connection:
Tadulako. 2 (2) : 170-181. NCTM.
Kemdikbud. 2013. Pengembangan Kurikulum Syahbana, A. 2012. Peningkatan Kemampuan
2013 : Paparan Mendikbud dalam Sosialisasi Berpikir Kritis Matematis Siswa SMP
Kurikulum 2013. Jakarta :Kemdikbud Melalui Pendekatan Contextual Teaching And
Kusaeri, dkk. 2016. Dinamika Perkembangan Learning. Jurnal Edumatica. 2(01) : 45-57.
Matematika Abad Pertengahan Hingga Thomas, J.W. 2000. A Review Of Research on
Munculnya Gerakan Renaissance. Project Based Learning. California: The
h t t p s : / / w w w. R e s e a r c h g a t e . N e t / Autodesk Foundation. Tersedia pada:
Publication/304216580_Dinamika_ http://www.Autodesk.com. Diakses pada 5
Perkembang an_Matematika_Abad_ Oktober 2016.
Per teng ahan_Hing g a_Munculnya_ Widyanti. 2010. Model Pembelajaran Matematika
Gerakan_Renaissance_Implikasinya_ Dengan Pendekatan Kooperatif. http://
Terhadap_Pembelajaran_Matematika_ p4tkmatematika.org/downloads/ppp/PPP_
Di_Sekolah_Implikasinya_Terhadap_ Pembelajaran_Kooperatif.pdf. Diakses
Pembelajaran_Matematika_Di_Sekolah. Tanggal 5 Oktober 2016.
Diakses Tanggal 5 Oktober 2016.

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 125

Anda mungkin juga menyukai