Anda di halaman 1dari 16

ETNOMATEMATIKA: PENGGUNAAN RUMAH ADAT LAMPUNG SEBAGAI

MEDIA PEMBELAJARAN GEOMETRI DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT


ILMU

Bujang Rahman1.,Muhammad Nurwahidin2., Muhammad Nazali Romadhon Hafild3., Andi


Aryandi4.,Frianka Ivana Damayanti5., Fitri Handayani6., Emilia Sari7., Pricilia Dealita8

1-2
Dosen Pascasarjana Program Studi Magister Keguruan dan Sekolah Dasar, Universitas Lampung,
Lampung Indonesia.
3-8
Mahasiswa Magister Keguruan dan Sekolah Dasar, Universitas Lampung, Lampung Indonesia

Email : mnurwahidin@yahoo.co.id

Abstrak:
Pembelajaran matematika di era kurikulum merdeka ini sangat variatif dan sangat
beragam macam nya. Berkembanganya teknologi sebagai media pembelajaran
sangat berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Pembelajaran yang
menggunakan media dapat merangsang perkembangan kognitif peserta didik untuk
mendapatkan hasil yang maksimal. Pada penelitian kali ini, peneliti ingin peserta
didik mempelajari konsep matematika melalui budaya setempat, melalui rumah
adat lampung. Rumah Adat Lampung yang biasa disebut dengan Nuwo Sesat. Pada
penelitian kali ini peneliti mengembangkan respon peserta didik terhadap unsur-
unsur matematis pada Rumah Adat Tradisional Lampung yang ditinjau dari 6
aktifitas fundamental matematis menurut Bishop. Tujuan penelitian adalah kajian
ontologis, aksiologis dan epistemologis untuk menjawab berberapa pertanyaan
terkait dengan mengapa Rumah Adat lampung dapat dikaitkan dengan
pembelajaran geometri, bagaimana Rumah Adat Lampung menjadi contoh media
konkret pembelajaran geometri serta kebermanfaatan yang dirasakan oleh siswa
setelah mempelajari bentuk Rumah Adat Lampung tersebut sebagai warisan
kebudayaan intelektual. Metode yang digunakan peneliti antara lain Study
Literature Review dengan mengeksplorasi 16 artikel yang relevan dengan
penelitian ini. Peneliti menggunakan teknik analisis kualitatif untuk dapat
menjelaskan hasil penelitian secara deskriptif. Hasil penelitian diharapkan dapat
dijadikan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran matematika di dalam kelas.

Kata Kunci: Etnomatika, Rumah Adat, Geometri, Ontologi, Aksiologi dan


Epistemologi.
PENDAHULUAN

Dalam proses pembelajaran matematika di kelas tidak cukup hanya


mengintegrasikan media, tetapi juga diperlukan perangkat pembelajaran yang sesuai.
Untuk mengatasi hal tersebut, dipandang perlu untuk mempersiapkan perangkat
pembelajaran yang dapat digunakan tidak hanya oleh siswa, tetapi juga oleh guru dalam
proses pembelajaran di kelas. Salah satu perangkat tersebut adalah media yang dapat
dijadikan pendukung dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Ini menunjukkan
bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru dituntut mempunyai suatu strategi atau
pendekatan yang dapat digunakan untuk membangkitkan siswanya aktif dalam
pembelajaran. Seseorang akan aktif dalam pembelajaran apabila dia memahami/mengerti
apa yang disampaikan oleh. gurunya, memahami/mengerti artinya siswa tersebut
mempunyai makna apa yang dipelajarinya. (Marini Fitriani, 2010) Istilah etnomatematika
berasal dari kata ethnomathematics, yang terbentuk dari kata ethno, mathema, dan tics
(Yusuf dkk, 2010) Awalan ethno mengacu pada kelompok kebudayaan yang dapat
dikenali, seperti perkumpulan suku di suatu negara dan kelas-kelas profesi di masyarakat,
termasuk pula bahasa dan kebiasaan mereka sehari-hari.
Kemudian, mathema disini berarti menjelaskan, mengerti, dan mengelola hal-hal
nyata secara spesifik dengan menghitung, mengukur, mengklasifikasi, mengurutkan, dan
memodelkan suatu pola yang muncul pada suatu lingkungan. Akhiran “tics.”
mengandung arti seni dalam teknik. Pada pembelajarannya sendiri kurikulum 2013
menekankan dari pengamatan permasalahan konkret yaitu permasalahan yang benar-
benar bisa dibayangkan oleh siswa misalkan menggunakan contoh-contoh dari
lingkungan dimana mereka berada yang tentu saja setiap tempat berbeda di Pulau
Sumatera, Sulawesi dan Pulau Jawa tentu saja berbeda, maka hendaknya menggunakan
kebudayaan yang ada di tempat tersebut sehingga menjadi nyata untuk peserta didik. Isi
kurikulum mencakup masalah bagaimana mengurangi berbagai prasangka di dalam
tingkah laku radikal dari etnik- etnik tertentu dan di dalam materi apa prasangka-
prasangka tersebut dapat dikemukakan. Dalam hal ini, diperlukan studi menyangkut
jenis-jenis kebudayaan dari kelompok-kelompok etnis. Demikian pula pendidikan antar
kelompok diperlukan sehingga setiap kelompok mengenal kelompok yang lain dan
mengapresiasi perbeda- an-perbedaan yang ada. Ide mengintegrasikan etnomatematika ke
dalam kurikulum dan pedagogi merefleksikan perkembangan di dalam pendidikan
matematika. (Fatimah S. Sirate, 2012). Lebih lanjut, ontologi membahas terkait apa
yang dikaji dari sesuatu ilmu atau suatu hal. Menurut Suriasumantri (2007) dan
Muslimah (2011), epistemologi adalah subbidang filsafat yang berfokus pada
bagaimana ilmu dijalankan untuk mencapai kebenaran ilmiah dan menggunakan
metode ilmiah dalam prosesnya. Dengan kata lain, epistemologi berkaitan dengan
proses dimana suatu ilmu memperoleh pengetahuan yang benar. Aksiologi
merupakan ilmu yang mengungkap tentang nilai kegunaan dan manfaat suatu
pengetahuan disusun bagi manusia (Rokmah, 2021; Sari & Yudawijaya, 2017).
Ketiga karakteristik ini memiliki hubungan erat yang saling terkait. Nilai
filosofis, nilai karakter, nilai kemanusiaan yang ada pada budaya atau kehidupan
sehari-hari masyarakat lokal dikaji oleh Mahuda (2020), Fauzi (2022), Wahyuni
(2013), dan Nur (2019). Kemudian, berbagai ide atau konsep matematis yang ada pada
budaya di Riau dan Kepulauan Riau, motif batik Lebak di Banten, arsitektur
bangunan tradisional Adat Sasak, dan Candi Muaro di Jambi dikaji oleh Deswita
(2021), Mahuda (2020), Fauzi (2022), dan Hardiarti (2017). Berdasarkan penjabaran
di atas telah ditemukan aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi pada beberapa
jenis pengetahuan namun demikian belum terdapat kajian terkait integrasi antar
pengetahuan. Lebih lanjut, pada penelitian berbasis SLR yang mengkaji beberapa
jurnal/ prosiding ini peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan kajian etnomatematika
sebagai integrasi antara pengetahuan budaya dan matematika ditinjau dari perspektif
filsafat ilmu (epistemologi, ontologi, dan aksiologi). Sehingga masalah yang dapat
dirumuskan penelitian ini bagaimana kajian etnomatematika Rumah Adat Lampung
sebagai media konkret materi Geometri yang ditinjau dari perspektif filsafat ilmu
(epistemologi, ontologi, dan aksiologi) serta apakah aktivitas lain yang berkaitan dengan
kebudayaan Lampung dapat dikaitan dengan materi geometri menurut analisis deskriptif
melalui wawancara terhadap rekan sejawat dan rekan dosen?

METODE
Menurut Siswanto (2010), SLR merupakan metode penelitian yang memiliki
beberapa tahapan, yaitu:
1. Membuat rumusan masalah penelitian
2. Mencari sumber dan literatur : pencarian 20 artikel dari berbagai sumber dengan
kriteria artikel terkait filsafat ilmu, geometri, atau etnomatematika; diperoleh
melalui https://scholar.google.com/dan https://sinta.kemdikbud.go.id/journals;
dan periode artikel mulai dari 2018-2022
3. Melakukan seleksi literatur yang dianggap sesuai : didapatkan 16 artikel terkait
filsafat pengembangan, filsafat ilmu kebudayaan, matematika, materi geometri,
dan kajian etnomatematika suatu budaya lokal.
4. Menganalisis temuan dari artikel atau refrensi-referensi
5. Melaksanakan kendali mutu : peneliti melakukan kendali mutu dengan
berdiskusi dengan teman kelompok dan rekan dosen di universitas lain agar hasil
penelitian sesuai.
6. Menyusun laporan akhir : peneliti menyusun simpulan dari hasil dan pembahasan

PENGUMPULAN DATA DAN REFERENSI


Data pada penelitian ini adalah menganalisis simpulan dari artikel yang telah diulas, dan
mengumpulkan fakta untuk dapat memverifikasi bagaimana pembelajaran
etnomatematika dapat dikaji oleh 3 aspek filsafat ilmu yaitu diantara nya adalah :
ontologi, aksiologi dan epistemologi.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Setelah peneliti menganalisis dan mereview artikel yang relevan dengan studi
literatur ini, peneliti menemukan beberapa data hasil dan pembahasan, identifikasi nya
adalah :

NAMA JURNAL / HASIL DAN


NO TAHUN
PENELITI PROSIDING PEMBAHASAN
1 Chatarina 2019 Jurnal Matematika Permainan tradisional dapat
Febriyanti1), dan Pembelajaran melatih keterampilan
Gita motorik, melatih kemampuan
Kencanawaty2), berpikir (kognitif),
Ari Irawan3) kemampuan berhitung,
mengasah keterampilan
sosial, dan melatih anak
mengendalikan emosi.
Ditinjau dalam aspek
ontologi perasaan dan
kemampuan berpikir dapat
meningkatkan high order
thinking skill peserta didik.
2 Ainur Rofiq 2018 Prosiding Ditinjau dari perspektif
Hafsi1 , Sri Silogisme Seminar filsafat ilmu, berdasarkan
Indriati Nasional pembahasan, analisis domain,
Hasanah Pendidikan analisis taksonomi dan
Matematika analisis komponen, peneliti
Universitas PGRI menyimpulkan bahwa:
Madiun Konsep-konsep matematika
yang terdapat pada
pemukiman taneyan lanjang
membentuk pengembangan
pembelajarn matematika
yang sesuai dengan konsep
dasar geometri.
3 Arum Purba 2019 Media Pendidikan Hasil eksplorasi
Sulistyani1 , Matematika menunjukkan bahwa pada
Vina rumah adat joglo
Windasari2 , tulungagung
Ima Wahyu ditemukan etnomatematika
Rodiyah3 , yaitu konsep-konsep
Novita Eka matematika yang sederhana.
Muliawati4 Cakupan perspektif filsafat
ilmu nya ditinjau dari
aksiologis nya dimana
etnomatika berbasis rumah
adat jogloTulungagung
menhjadi jembatan bagi
kegiatan pembelajaran
matematika, yang lebih
bermakna dan bermanfaat.
4 Theresia Nata 2022 Jurnal Ilmiah Berdasarkan hasil analisis
Ekwandani1), Hospitality beberapa
Sudjarwo2), literatur artikel dari tahun
Muhammad 2013 – 2022, studi
Nurwahidin3) pustaka buku dan sumber
lain, serta penjabaran
di atas maka dapat diperoleh
beberapa
kesimpulan terkait kajian
etnomatematika
ditinjau dari perspektif
filsafat ilmu yaitu
Peran
etnomatematika diantaranya
sebagai fasilitas
kelompok masyarakat
berbudaya dalam
melakukan aktivitas
budayanya, seperti
pembuatan rumah tradisional,
pola gerakan
tarian tradisional, lagu
daerah, permainan
tradisional, dan banyak lagi.
5 Rahmi Nur Jurnal Penelitian Penelitian pada Candi
Fitria Utami, Pendidikan dan Borobudur menyatakan
Dedi Muhtadi, 2020 Pengajaran bahwa ternyata terdapat
Nani Matematika hubungan antara
Ratnaningsih ajaran, filosofi, dan konsep
matematika yang membentuk
bangunan Candi Borobodur
menjadi sebuah megastruktur
yang fenomenal.
Di setiap bagian dari
struktur candi tersebut
tersimpan pesan moral dan
filosofi yang
menggambarkan ajaran,
budaya dan realita kehidupan
pada masa pembangunannya.
Konsep matematika, ajaran,
dan filosofi ini menjadi satu
kesatuan dan hubungan ini
menginspirasi pemahaman
tentang matematika sebagai
orkestra dari
kehidupan, dimana seluruh
konsep filosofis
kebermanfaatan, hakikat dan
bagaimana sebuah bangunan
memberikan pengalaman
konkret itu bersatu dalam
ilmu pengetahuan.
6 Yulia 2019 Jurnal Pendidikan Hasil penelitian
Rahmawati, Matematika dan menunjukkan kajian filosofis
Melvi Muchlian Matematika ontologis pada aktivitas
pembuatan
rumah gadang minangkabau
terdapat unsur
dan konsep matematika yang
digunakan. Terbukti
adanya bentuk
etnomatematika masyarakat
minangkabau yang tercermin
melalui
berbagai hasil aktivitas
matematika yang
dimiliki dan berkembang di
masyarakat
minangkabau, meliputi: 1)
aktivitas
membuat rancangan
pembangunan rumah
gadang; dan 2) aktivitas
membuat pola
ukiran pada motif ukiran
dinding rumah
gadang.
7 Lisnani, 2020 Jurnal Pendidikan Perspektif kajian aksiologi
Zulkardi, Ratu Matematika penelitian ini adalah upaya
Ilma Indra mempersiapkan siswa
lebih mudah memahami
Putri, Somakim.
konsep matematika pada
konteks khususnya adalah
bangunan Museum, sehingga
siswa dapat menggunakan
Museum Negeri Sumatera
Selatan Balaputera Dewa
sebagai media konkret
pembelajaran geometri
dan menggunakan kegiatan
untuk menggambar
konstruksi museum dan
memperkenalkan konsep
bangun datar secara
mendalam
8 Gemmi 2020 PHYTAGORAS : Pengembangan LKPD
Santoso, Putri Jurnal Program berbasis etnomatematika
Yulia* , Nur Studi Pendidikan pada materi geometri dan
Rusliah Matematika pengukuran dalam penelitian
ini dijadikan sebagai
petunjuk bagi guru, guru
khususnya untuk materi
aritmetika sosial dalam
menerapkan pembelajaran
LKPD dengan mencontoh
seperti perangkat yang telah
dihasilkan dalam penelitian
ini. Pembelajaran dengan
menggunakan LKPD yang
dikembangkan dalam
penelitian ini dapat
meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar peserta didik.
9 Noor Fajriah* , 2021 Prosiding Seminar Pengembangan komik
Yuni Nasional berbasis etnomatematika
Suryaningsih, Lingkungan Lahan Masjid Jami Sungai Jingah
menambah khasanah komik
Hernani Basah
berbasis budaya utuk
Yuliasntui, memperkaya penelitian
Alguna Zaidi etnomatematika Budaya
Nando, Nur Banjar perangkat
Karimah pembelajaran matematika,
Alitsnaiin seperti Lembar Kerja Peserta
Didik berbasis
etnomatematika. Tinjauan
aksiologis nya adalah dapat
membantu menarik minat
siswa sehingga
memaksimalkan hasil
belajarnya.
10 Rachmaniah 2018 Jurnal Matematika Pengembangan permainan ini
Mirza dan Pendidikan selain untuk melestarikan
Hariastuti Matematika budaya melalui
permainan tradisional yang
sudah jarang sekali
dimainkan, juga untuk
memperkaya bahan
pembelajaran
etnomatematika.
Pengkajian terhadap budaya
khususnya permainan anak-
anak tradisional yang sudah
jarang sekali dimainkan yang
dihubungkan dengan
pembelajaran matematika,
Dan pada tinjauan
aksiologisnya adalah dapat
membuat guru lebih mudah
memahamkan siswa terhadap
suatu
materi perkalian
11 Sarwoedi1 , 2018 Jurnal Pendidikan Pembelajaran matematika
Desi Okta Matematika berbasis etnomatematika
Marinka2 , Peni Raflesia efektif dalam kemampuan
Febriani3 , I pemahaman matematika
nyoman Wirne siswa. Hal ini terbukti
bahwa dari hasil penelitian
dan beberapa indiktor
kemampuan pemahaman
siswa menyatakan
bahwa ada pengaruh
etnomatematika terhadap
kemampuan pemahaman
matematika siswa,
yaitu dalam hal hakikat
ontologis mengapa haruss
mempelajari, menerjemah,
menafsirkan simbol,
memahamai dan
menerapkan ide matametis,
membuat suatu eksplorasi
(perkiraan).
12 Resty Khairina 2020 Numerical : Jurnal Media pembelajaran
Vevi M. P1 , Matematika dan matematika melalui
Dona Dinda Pendidikan Etnomatematika pada Rumah
Pratiwi2 , Matematika Adat Lampung
Mohammad masih banyak kekurangan
Muhassin 3 dalam pembuatan atau
pengembangannya sehingga
pengembangan media
pembelajaran selanjutnya
dapat dikembangkan media
pembelajaran matematika
berbantu Adobe Flash
melalui Etnomatematika pada
Rumah Adat Lampung yang
lebih baik, sehingga kajian
epistemologis yang
didapatkan adalah menambah
pengetahuan peserta didik
terhadap kebudayaan
Lampung dan menumbuhkan
minat peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran
matematika pada materi
bangun ruang sisi datar.
13 Selvi Loviana, 2018 Tapis : Jurnal Penelitian ini menyajikan
Arlina Penelitian Ilmiah hasil eksplorasi bentuk
Damayanti, etnomatematika yang bisa
Muhammad ditemukan pada kain tapis
Khoirudin dan rumah adat Lampung.
Mahfud, Pika Etnomatematika yang
Merliza. ditemukan pada kain tapis
berupa gambar-gambar
geometri bangun datar yang
mengalami transformasi
geometri. Pondasi, tiang, atap
rumah, tangga, dan teras
rumah pada rumah adat
Lampung mencerminkan
konsep matematika. Konsep
matematika tersebut
berupa bangun datar yang
tercermin dari bentuk rumah
adat Lampung. Kajian teoritis
epistemologis penelitian
diatas menunjukan bahwa
penelitian dapat digunakan
sebagai bahan rujukan pada
materi matematika
sekolah dasar.
14 Lucy Amelia 2021 DIDAKTIKA : E- Melalui desain didaktis
Larasaty, Journal UPI penelitian, disimpulkan
Andika pembelajran etmonatika
Arisetyawan menjadi 2 poin.
Peneliti melakukan
implementasi desain didaktis
awal, respon siswa yang
sudah disusun sebagian besar
muncul dan menemukan
kesulitan baru. Namun
peneliti dapat mengatasi saat
pembelajaran itu
berlangsung. Hasil
implementasi desain didaktis
awal yaitu siswa dapat
mengukur keliling
bangun datar dengan cepat
dan tepat serta menjawab
pertanyaan yang.
15 Frida 2022 DIDAKTIKA : E- Kebutuhan menunjukkan
Destini1 , Journal UPI bahwa pembelajaran
Ujang Efendi2 , etnomatematika dapat
Muhisom3 , dijadikan alternatif
Dayu Rika metode pembelajaran dalam
Perdana4 , penyelesaian perkalian
Deviyanti matematika karena
Pangestu5 & kesesuaiannya dengan
Nindy konsep dan budaya
Profithasari6 masyarakat setempat
sehingga lebih mudah
dipahami. Penggunaan
metode etnomatematika juga
dapat meningkatkan rasa
cinta budaya mahasiswa
melalui pengenalan dan
pemahaman salah satu unsur
budaya yang ada dalam
pembelajaran
etnomatematika.Berdasarkan
kesimpulan yang diperoleh,
dapat disampaikan beberapa
saran antara lain bahwa
embelajaran
berbasis budaya seperti
metode etnomatematika
dapat terus dikembangkan
agar dapat membantu
proses pembelajaran
matematika ataupun materi
pembelajaran lainnya. Selain
itu penyediaan
fasilitas yang diperlukan
dalam penerapan metode
etnomatematika akan sangat
membantu proses
pembelajaran dan tercapainya
tujuan pembelajaran.
16 Ranti Arlieza, 2020 Seminar Nasional Hasil penelitian
Nanang Matematika dan menunjukkan bahwa terdapat
Supriadi, Dona Pendidikan cara-cara yang khusus pada
Dinda Pratiwi Matematika masyarakat Lampung dalam
melakukan aktivitas
matematika. Tanpa
mempelajari teori tentang
konsep-konsep matematika,
masyarakat Lampung pun
telah menerapkan konsep-
konsep matematika dalam
kehidupan sehari-harinya
menggunakan
etnomatematika. Terbukti
adanya bentuk
etnomatematika masyarakat
Lampung yang tercermin
melalui berbagai hasil
aktivitas matematika yang
dimiliki dan berkembang di
masyarakat Lampung ,
meliputi konsep- konsep
matematika pada (1)
Aktivitas membuat rancang
bangun masyarakat
menerapkannya pada
pembangunan rumah adat (2)
Konsep matematika sebagai
hasil aktivitas memola yang
dapat diungkap dari motif
celugam kain khas Lampung.
Berdasarkan kesimpulan
penelitian ini, dapat diajukan
beberapa saran bagi peneliti
selanjutnya, diharapkan dapat
mengkaji aktivitas-aktivitas
matematika yang terdapat
pada budaya budaya yang
ada, yaitu selain budaya
Lampung yang tentunya akan
menambah wawasan
mengenai etnomatematika

Setelah analisis data dari 16 literatur, didapatkan bahwa beberapa artikel memiliki
dasar ditinjau dari filsafat yaitu aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
Budaya yang diinterpretasikan melalui jargon, simbol, mitos, kode, cara
berpikir, dan penalaran juga kerap dikaitkan dengan pengklasifikasian,
pengurutan, pemodelan memunculkan adanya praktik matematika dalam budaya
(Ekwandani et al., 2022). Pada etnomatematika terdapat aktivitas dasar matematis seperti
yang diungkapkan oleh Bishop (1988) dalam Abiyasa (2019) yaitu:
1. Menghitung (counting), aktivitas ini ditunjukkan ketika ingin
mempresentasikan suatu objek yang memiliki nilai sama maka
aktivitasnya meliputi kuantifikasi (masing-masing, sebagian, tidak ada),
penghitungan menggunakan jari dan tubuh, nama bilangan, nilai tempat,
operasi bilangan, ketepatan, representasi aljabar, positif, negatif, bilangan
bulat, bilangan pecahan, representasi frekuensi, hubungan nomor, membatasi,
mencacah, dan lainnya
2. Mengukur (measuring), aktivitas ini muncul saat ingin
membandingkan suatu objek dengan pengukuran (berat, volume, kecepatan)
dan memiliki konsep meliputi membandingkan, mengurutkan, mengukur
kualitas, ketepatan unit, perkiraan, panjang, luas daerah,
pengukuranmenggunakan anggota tubuh, volum, massa jenis, unit standar,
sistem satuan, keakuratan, suhu, dan lainnya.
3. Menempatkan (locating), konsep aktivitas ini meliputi preposition, rute,
deskripsi, orientasi arah, lokasi, jarak, garis lurus dan lengkung, perputaran
sudut, koordinat kartesius, fungsi, lingkaran, vektor, dan lainnya. Hal itu
ditunjukkan ketika ingin menentukan lokasi pembangunan perumahan, lokasi
berburu, dan penunjuk arah dengan kompas.
4. Merancang (designing), aktivitas ini memperkenalkan konsep-konsep
seperti desain, rupa, keindahan, sifat bangun datar atau bangun ruang pada
objek, angka, perbandingan, menentukan pola, dan geometri ketika
mengamati pola yang berkembang di berbagai lokasi: ruang, kesamaan,
bangun datar atau bangun, dan lainnya faktor.
5. Bermain (playing), bertanding, terkaan, strategi. memodelkan, kenyataan
dan imajinasi, kegiatan memuat aturan, penalaran hipotesis, prosedur, dan lainnya
yang menampilkan konsep matematika seperti bentuk datar adalah contoh
dari aktivitas ini.
6. Menjelaskan (explaining), aktivitas ini ditunjukkan saat akan menganalisis
pola, diagram, atau suatu hasil pengukuran untuk mengolah
suaturepresentasi dimana konsep aktivitas ini meliputi kesamaan,
klasifikasi,konvensi, pemodelan matematika, penjelasan simbolik dari
grafik, diagram, bagan, atau matriks, kata hubung berkaitan dengan logika,
pembuktian/ argumen logika, dan lainnya

Pada penelitian konsep-konsep matematika dasar yang terdapat pada Rumah Adat
Lampung sesuai dengan etnomatematika. Dengan hal ini, meningkatkan kemampuan
belajar siswa dalam mengaitkan konsep-konsep yang dipelajari dengan situasi dunia
nyata atau masalah konstektual (Hafsi & Hasanah, 2018).

Nilai geometri pada Rumah Adat Lampung adalah Beberapa nilai geometri yang terkait
dengan rumah adat Lampung meliputi:

1. Bentuk dan Simetri:


Rumah adat Lampung umumnya memiliki bentuk atap tumpang dua yang
menciptakan simetri pada struktur bangunan. Siswa dapat mempelajari tentang
bentuk dan simetri translasional pada atap rumah adat.

2. Proporsi dan Skala:


Perbandingan proporsi antara tinggi atap, lebar dinding, dan panjang bangunan
dalam rumah adat Lampung dapat memberikan pemahaman tentang konsep
proporsi dan skala dalam geometri.

3. Bidang dan Ruang:


Rumah adat Lampung menunjukkan penggunaan bidang dan ruang dengan
susunan ruang yang khas. Siswa dapat memahami konsep-konsep ini dengan
menganalisis cara ruang digunakan di dalam rumah adat dan bagaimana bidang-
bidang membentuk struktur keseluruhan.

4. Pola Geometris:
Beberapa rumah adat Lampung dihias dengan pola geometris tradisional pada
dinding atau ornamen. Siswa dapat mempelajari tentang berbagai pola geometris
yang digunakan dan cara pola tersebut diterapkan pada desain bangunan.

5. Lingkaran dan Garis Lengkung:


Beberapa rumah adat Lampung memiliki elemen-elemen arsitektur yang
melibatkan lingkaran dan garis lengkung. Pemahaman terhadap konsep lingkaran
dan garis lengkung dapat diperoleh melalui analisis struktur dan ornamen-
ornamen yang melibatkan bentuk-bentuk tersebut.

6. Persegi dan Segitiga:


Dinding dan elemen struktural pada rumah adat Lampung dapat membentuk
bentuk-bentuk persegi dan segitiga. Identifikasi dan analisis bentuk-bentuk ini
dapat membantu siswa memahami konsep-konsep dasar geometri.

Ruang Lingkup Budaya Lampung pada penelitian pengembangan buku dan bahan ajar
berbasis etnomatika dengan tema rumah adat nuwo sesat sangat layak digunakan karena
produk yang dikembangakan menunjukan presentasi siswa berkembang (Ardiansyah et
al., 2022). Hal ini juga disampaikan bahwa aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh
masyarakat Lampung sangat erat kaitan nya dengan materi matematika, salah satunya
adalah aktivitas membuat pola kain dari motif celugam kain tapis(Arlieza et al., 2020)

SIMPULAN
Hasil dan simpulan dari analisis literatur artikel mulai dari 2018-2022 di atas
menunjukan
1. Pada kajian ontologis : ditemukan bahwa etnomatika dengan menggunakan
rumah adat lampung sebagai proses penyelidikan gejala masyarakat dan sistem
ilmiah nya sehingga rumah adat lampung sebagai hakikat ilmu pengetahuan yang
dapat dikaitkan dengan materi geometri.
2. Pada kajian epistemologis : etnomatika dengan menggunakan rumah adat
lampung berfokus pada bagaimana peneliti atau ilmuan mengembangkan
pengetahuan melalui sumber dan metode sehingga penggunaan media Rumah
Adat Lampung ini menjadi sangat konkret, karena siswa dapat melihat secara
langsung media tersebut.
3. Pada kajian aksiologis : terjadinya perpaduan antar dua ilmu pengetahuan yaitu
matematika dan kebudayaan sehingga peserta didik belajar sepanjang hayat
berdasarkan dengan landasan pelestarian kebudayaan dan menghasilkan
pembelajaran yang lebih bermakna
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan anggota kelompok berserta rekan
dosen juga sepakat bahwa Media Rumah Adat Lampung tidak hanya efektif untuk
mempelajari konsep geometri matematika, namun juga aktivitas-aktivitas pada
kebudayaan Lampung dan Rumah Adat dari daerah lain pun memberikan pembelajaran
yang berbasis dengan kearifan lokal yang harus di lestarikan.

DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, A. S., Siswanti, A. P., & Aktari, R. (2022). Pengembangan Buku Ajar
dengan Pendekatan Etnomatematika melalui objek Nuwo Sesat Dalam Materi
Bangun Datar. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika IV (Sandika IV,
4(Sandika IV), 5–8.
Arlieza, R., Supriadi, N., & Pratiwi, D. . (2020). Aktivitas etnomatematika pada adat dan
budaya masyarakat Lampung di Kecamatan Batu Brak Kabupaten Lampung Barat.
Prosiding Seminar …, 63–68.
https://proceedings.radenintan.ac.id/index.php/pspm/article/view/71%0Ahttps://
proceedings.radenintan.ac.id/index.php/pspm/article/viewFile/71/59
Bloom, N., & Reenen, J. Van. (2013). 済無 No Title No Title No Title. NBER Working
Papers, 89. http://www.nber.org/papers/w16019
Ekwandani, T. N., Sudjarwo, & Nurwahidin, M. (2022). Studi Litelatur Etnomatematika
dalam Perspektif Filsafat Ilmu. Jurnal Ilmiah Hospitality, 11(2), 885–894. http://stp-
mataram.e-journal.id/JIH
Febriyanti, C., Kencanawaty, G., & Irawan, A. (2019). Etnomatematika Permainan
Kelereng. MaPan, 7(1), 32–40. https://doi.org/10.24252/mapan.2019v7n1a3
Hafsi, A. R., & Hasanah, S. I. (2018). Kajian Etnomatematika Pada Rumat Adat Taneyan
Lanjeng. Prosiding Silogisme Seminar Nasional Pendidikan Matematika
Universitas PGRI Madiun, July 2018, 191–197.
http://prosiding.unipma.ac.id/index.php/PSNPM/article/viewFile/602/601
Hardiarti, S. (2017). Etnomatematika: Aplikasi Bangun Datar Segiempat Pada Candi
Muaro Jambi. Aksioma, 8(2), 99. https://doi.org/10.26877/aks.v8i2.1707
Hariastuti R. (2017). Permainan Tebak-Tebak Buah Manggis: Sebuah Inovasi
Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika (the Mangosteene Guess
Game: a Mathematics Learning Inovation Based on Ethnomathematics). 2(1), 25–
35.
Larasaty, L. A., & Arisetyawan, A. (2021). Penerapan Etnomatematika Rumah Adat
Lampung dalam Pembelajaran Bangun Datar Menggunakan Metode Didactical
Design Research pada Siswa Kelas III di Sekolah Dasar. Didaktika, 1(2), 375–386.
https://ejournal.upi.edu/index.php/didaktika
Loviana, S., Merliza, P., Damayanti, A., Mahfud, M. K., & Islamuddin, A. M. (2020).
Etnomatematika pada Kain Tapis dan Rumah Adat Lampung. Tapis : Jurnal
Penelitian Ilmiah, 4(1), 94. https://doi.org/10.32332/tapis.v4i1.1956
Pratami, R. K. V. M., Pratiwi, D. D., & Muhassin, M. (2018). Pengembangan Media
Pembelajaran Matematika Berbantu Adobe Flash Melalui Etnomatematika Pada
Rumah Adat Lampung. NUMERICAL: Jurnal Matematika Dan Pendidikan
Matematika, 2(2), 125. https://doi.org/10.25217/numerical.v2i2.293
Rahmawati, S. (2023). EFEKTIVITAS DISCOVERY LEARNING BERBASIS
ETNOMATEMATIKA DENGAN EKSPLORASI RUMAH ADAT BANGKA
BELITUNG. 1(1), 6–14.
Rahmawati Z, Y. R., & Muchlian, M. (2019). Eksplorasi etnomatematika rumah gadang
Minangkabau Sumatera Barat. Jurnal Analisa, 5(2), 123–136.
https://doi.org/10.15575/ja.v5i2.5942
Reno, P., Geni, L., & Hidayah, I. (2017). Unnes Journal of Mathematics Education
Research Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa pada Pembelajaran Problem
Based Learning Bernuansa Etnomatematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Abstrak.
6(1), 11–17.
Santoso, G., Yulia, P., & Rusliah, N. (2020). Validitas Lembar Kerja Peserta Didik
(LKPD) Berbasis Etnomatematika pada Materi Geometri dan Pengukuran. Jurnal
Program Studi Pendidikan Matematika, 9(2), 165–172.
Saputri, A. N., & Desstya, A. (2023). Implementasi Pembelajaran IPA Sekolah Dasar
Berbasis Kearifan Lokal di Kabupaten Sragen. Jurnal Pendidikan Dan
Pembelajaran Sekolah Dasar, 7(2), 1–8. https://doi.org/10.30651/else.v7i2.18280
Sarwoedi, Marinka, D. O., Febriani, P., & Wirne, I. N. (2018). Efektifitas
etnomatematika dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematika siswa.
Jurnal Pendidikan Matematika Raflesia, 03(02), 171–176.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/jpmr/article/view/7521
Seminar, P., Lingkungan, N., Basah, L., Fajriah, N., Suryaningsih, Y., Yuliasntui, H.,
Nando, A. Z., Alitsnaiini, N. K., Brigjen, J., Basri, H., & Mangkurat, U. L. (2021).
Kriteria Tidak valid Kurang Valid. 6(April).
Sulistyani, A. P., Windasari, V., Rodiyah, I. W., & Muliawati, N. E. (2019). Eksplorasi
Etnomatematika Rumah Adat Joglo Tulungagung. Media Pendidikan Matematika,
7(1), 22. https://doi.org/10.33394/mpm.v7i1.1537
Sumiyati, W., Netriwati, N., & Rakhmawati, R. (2018). Penggunaan Media Pembelajaran
Geometri Berbasis Etnomatematika. Desimal: Jurnal Matematika, 1(1), 15.
https://doi.org/10.24042/djm.v1i1.1907
Utami, R. N. F., Muhtadi, D., Ratnaningsih, N., Sukirwan, S., & Hamid, H. (2020).
Etnomatematika: Eksplorasi Candi Borobudur. JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan
Dan Pengajaran Matematika), 6(1), 13–26.
https://doi.org/10.37058/jp3m.v6i1.1438
Wahyuni, A., Tias, A. A. W., & Sani, B. (2013). 18454275. Prosiding Seminar Nasional
Matematika Dan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 1(1), 113–118.

Anda mungkin juga menyukai