PEMBAHASAN
A. STRUKTUR SEKRETORI
Peristiwa penyerapan zat, air dan mineral dari dalam tanah, serta penyerapan gas dari
udara diperuntukkan untuk membangun molekul-molekul baru melalui metabolisme dalam
sel. Namun sebagian zat yang diabsorbsi tidak masuk jalur metabolisme, tetapi langsung
disisihkan, dikenal dengan: rekresi. Sebagian hasil fotosintesis ada yang tidak diasimilasi,
tetapi langsung disisihkan melaui peristiwa: sekresi. Ada juga zat sisa metabolisme yang
langsung disisihkan dengan peristiwa ekskresi.
Kisser (Esau, 1977) menyebutkan tidak ada batasan yang jelas antara ekskresi dengan
sekresi, karena:
1. Banyak hasil metabolisme yang tidak diketahui
2. Sisa metabolism (ekskresi) dan sekresi secara fisiologi dapat terakumulasi dalam satu
tempat yang sama.
Berdasarkan alasan tersebut, untuk menghindari kerancuan dalam istilah, semua zat
baik hasil ekskresi, sekresi dan rekresi dalam tubuh tumbuhan hanya digunakan istilah:
sekretori. Zat-zat yang disisihkan mungkin dikeluarkan dari tubuh tumbuhan, mungkin
ditampung dalam suatu ruangan atau tetap tinggal dalam sel-sel penghasilnya.[1]
Sekresi adalah fenomena yang kompleks pada pemisahan zat-zat dari protoplas atau
isolasi bagian-bagian protoplas. Zat-zat yang disekresikan dapat berupa kelebihan ion-ion
yang dipisahkan dalam bentuk garam; kelebihan hasil asimilasi yang dlepaskan sebagai gula
atau sebagai zat dinding sel; ikatan-ikatan kimia yang merupakan hasil akhir dari metabolism,
tetapi tak berguna atau hanya sebagian berguna secara fisiologis (alkaloid, kanin, terpen,
resin, bermacam-macam Kristal); zat-zat yang mempunyai fungsi fisiologis khusus setelah
disekresikan (enzim, hormon).
Sekresi mencakup pembuangan bahan-bahan dari sel (baik kepermukaan tumbuhan
atau ke dalam ruang-ruang internal) dan akumulasi bahan-bahan sekresi di dalam bagian-
bagian tertentu dari sel. Fenomena sekresi dalam tumbuhan biasanya dimaksudkan kepada
aktivitas struktur sekresi khusus seperti rambut kelenjar, nektar, saluran harsa (resin), latisifer
dan yang lainnya.[2]
a. Hidatoda
Merupakan jaringan rekresi yang mengeluarkan air dari mesofil ke permukaan.
Hidatoda memiliki struktur yang agak berbeda dengan jaringan sekretori lainnya, karena
mengeluarkan air dari ujung trakheid daun. Di ujung trakheid terdapat parenkim berdinding
tipis tanpa kloroplas yang ruang antar selnya dapat dilalui air. Parenkim ini disebut epitem.
Sel epitem kadang-kadang dibungkus oleh sel gabus, namun kadang-kadang hidatoda tidak
memiliki epitem.[3]
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Gutasi
terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju
penguapan/ transpirasi rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya
kelembaban udara. Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang
bernama hidatoda. Gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang
tersusun teratur.[4]
Gambar: Hidatoda pada Daun Saxiflara lingulata Gambar: Gutasi pada daun
strawberry
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com Sumber:
versesofuniverse.blogspot.com
b. Nektarium
Nektarium merupakan kelenjar yang umumnya ditemukan dibunga, disebut nektarium
floral. Sedangkan yang terdapat diluar bunga disebut nektarium ekstra floral. Nektarium
mensekresikan cairan gula melalui xylem dadn fluem. Sel-sel penyusun kelenjar madu
mempunyai plasma sel yang kental, menghasilkan nektar yang dikeluarkan lewat dinding sel
dengan proses difusi, lewat retakan kutikula atau celah stomata. Di dekat jaringan sekresi
terdapat pembuluh yang memasok nektarium dengan gula dalam nectar (zat yang
disekresikan oleh nektarium). Jika jumlah fluem lebih banyak, maka kadar gula dalam nektar
bisa mencapai 50%. Jika xilem yang lebih banyak, maka kadar gula hanya 8%. Bahan dari
fluem tidak langsung disekresikan, melainkan ditranspormasikan dengan bantuan enzim.
Nektar yang dikeluarkan kelenjar itu berasal dari fluem yang kadarnya naik karena disaring
oleh sel-sel penyusun nekatrium tersebut. Pengeluaran nektar hanya berlangsung dalam
waktu yang terbatas.
c. Kelenjar garam
Kelenjar garam umumnya terdapat pada tumbuhan halofita untuk mengeluarkan
kelebihan garam yang terserap. Bentuk kelenjar garam bervariasi, ada yang hanya terdiri dari
dua sel, yaitu sel basal yang besar dan sel terminal yang kecil, atau bagian basal itu terdiri
dari tangkai yang tersusun oleh beberapa sel. Sel basal mengalami penebalan dengan suberin
sehingga serupa pita caspary, sedangkan sel terminal mempunyai pori tempat pengeluaran.
Kelenjar garam ini merupakan alat untuk mempertahankan kadar garam dalam daun dengan
mensekresikan kelebihan garam. Selain NaCl, yang dikeluarkan dari kelenjar ini dapat berupa
CaCO3 atau MgCO3, bergantung pada komposisi garam dari lingkungan luar.
d. Osmofor
Bau harum yang dihasilkan bunga biasanya berasal dari zat yang mudah menguap,
seperti minyak atsiri. Contoh osmofor terdapat pada cercopegia, aristolochia dan spesies
araceae dan orchidaceae. Pada osmofor, jaringan sekresi mencakup beberapa lapis sel.
Pengeluaran secret yang menguap itu berlangsung singkatdan berkaitan dengan penggunaan
bahan cadangan dalam jumlah yang besar. Jaringannya kompak dan mengandung jaringan
pembuluh atau mengandung jaringan pembuluh atau mengandung ruang anatr sel. Minyak
yang dihasilkan biasanya segera menguap, namun dapat juga tampak sebagai tetesan.
a. Sel sekresi
Sel sekresi disebut dengan idioblas. Idioblas adalah sel yang terspesialisasi untuk
menyimpan metabolit. Beberapa tumbuhan seperti anggota Lauraceae memiliki sel sekresi
yang berisi minyak. Sel sekresi lebih besar ukurannya dibandingkan dengan sel parenkim
sekelilingnya. Pada Meliaceae terdapat sel berharsa. Pada Cactaceae terdapat sel yang
mengandung lendir. Sel berisi enzim mirosinase ditemukan pada Capparidaceae.
Brassicaceae, dan Resedaceae.
Gambar: Idioblas
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com
Gambar: latisifer beruas
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com
3. Kelenjar Sekretori
Yang dimaksud dengan kelenjar yaitu sekumpulan sel yang menghasilkan suatu zat,
zat mana sekaligus dikeluarkan dari sel / sekumpulan sel atau jaringan sel tersebut. Sel-sel
kelenjar ini ada yang tetap hidup sampai dewasa dan biasanya plasma yang mengisinya selalu
penuh, inti selnya dapat dikatakan cukup besar. Tentang bentuk sel-sel ini ada kalanya seperti
sel meristematis, akan tetapi yang umum mirip seperti sel-sel parenkim.
a. Kelenjar Epitel
Merupakan kelenjar yang sel-selnya terdiri dari sel-sel yang letaknya berdampingan
antara yang satu dengan yang lainnya, sehinggaa merupakan suatu lapiasn sel. Sering kita
mendapatkannya pada epidermis.
Dinding sel epitel ini biasanya ber-kutikula yang poreus atau ada kalanya pula tidak
ber-kutikula. Kutikula yang sifatnya poreus ini rupanya sangat penting bagi
mempermudahkan mengeluarkan zat yang dihasilkan sel tersebut.
b. Kelenjar Rambut
Pada permukaan organ-organ tumbuhan terutama pada epidermisnya sering kita
dapatkan kelenjar yang mempunyai bentuk dan struktur yang bermacam-macam. Kelenjar-
kelenjar demikian adalah kelenjar-kelenjar rambut, ada yang terdiri dari satu sel dan adapula
yang terdiri dari banyak sel. Kelenjar-kelenjar rambut yang terdapat pada epidermis seperti di
atas disebut colleter dan zat yang dihasilkannya disebut blastocolla.
Blastocolla ini dapat berupa lendir, damar, gom yang berfungsi sebagai pelindung
kelenjar. Lebih jelas dapat dikemukakan bahwa kelenjar rambut dapat bersal dari sel-sel
epidermis dan sel-sel dibawah epidermis. Kelenjar rambut sesungguhnya dapat kita rasakan
keberadaannya, terutama dengan perabaan. Misalnya apabila kita meraba-raba daun
tembakau pada tumbuhannya, bila terasa agak lengket tanda adanya kelenjar-kelenjar rambut
tersebut. Kelenjar rambut ini umumnya multicellular (terdiri dari banyak sel), ujung rambut
itu membulat. Dari ujung inilah keluar sejenis zat sekkret merupakan hasil dari ujung
rambut/kelenjar. Adapun kelenjar-kelenjar rambut yang tidak mengeluarkan zat tertentu,
melainkan hanya tetes-tetes air tidak disebut kelenjar rambut melainkan Hidatoda rambut.
c. Kelenjar Nectaria
Nectaria atau kelenjar nektar yaitu kelenjar-kelenjar yang banyak menghasilkan zat
gula, jelasnya nektar atau madu. Biasanya cairan nektar terdapat pada berbagai bunga yang
banyak menarik serangga. Banyaknya serangga yang tertarik sangat menunjang dalam
berlangsungnya penyerbukan.
Gambar: Ekstrafloral nectaria
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com
a. Floral nectaria, yaitu kelenjar-kelenjar nektar yang banyak terdapat dalam bunga, berperan
membantu penyerbukan bersilang atau penyerbukan sendiri.
b. Ekstrafloral nectaria, ialah kelenjar-kelenjar nektar yang terdapat diluar bunga. Nektarnya
dapat memikat berbagai serangga, akan tetapi bukan untuk menimbulkan penyerbukan silang.
Karena serangga-serangga akan tergelincir dan masuk ke dalam perangkap-perangkap yang
telah ada pada tumbuhan. Selanjutnya tubuh serangga akan dihancurkan oleh enzim
proteolisik yang keluar dari kelenjar-kelenjar lain pada tumbuhan yang bersangkutan.
Kelenjar-kelenjar semacam ini terdapat pada tumbuhan golongan Insectivora, seperti
Nepenmes, Utricularia dan lain-lain.
Sumber: www.ifoundbutterflies.org
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tumbuhan mengeluarkan senyawa-senyawa dari tubuhnya melalui jaringan sekretori.
2. Jaringan sekretori dapat dibedakan atas kelenjar sekretori dalam dan kelenjar sekretori luar.
3. Struktur kelenjar sekretori luar merupakan kelenjar sekresi yang terdapat dipermukaan
tubuh-tumbuhan.
4. Kelenjar sekresi luar dapat berupa: hidatoda, nektarium, kelenjar garam dan osmofor.
5. Kelenjar sekretori dalam adalah kelenjar yang menghasilkan senyawa tidak keluar dari
tubuh tumbuhan.
6. Struktur kelenjar sekretori dalam misalnya: sel sekresi (idioblas), ruang sekresi dan saluran
sekresi, dan saluran getah (latifer).
B. Saran
Dari pemaparan makalah kami di atas mungkin banyak kekeliruan atau kesalahan
dalam penulisan oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun dalam
perbaikan makalah kami ini. Atas kekurangannya kami mohon maaf dan atas partisipasinya
kami ucapkan terima kasih.
BAB II
PEMBAHASAN
Saluran getah adalah sel atau deretan sel-sel yang berhubungan mengandung getah yaitu
suatu cairan yang berwarna putih mempunyai komposisi yang rumit. Saluran getah mungkin
sederhana yang berasal dari satu sel, atau berasal dari sel-sel yang mengadakan persatuan
pada dinding ujungnya dan kemudian dinding sel. Larut disebut saluran getah beruas yang
berasal dari satu sel disebut saluran getah tidak bersambung.
Ciri utama pembentukan ruang sekretori secara schyzogen dengan di temukannya sel epitel
sebagai pembatas ruang sekretori.
b) Lisigen yaitu pembentukan ruang sekretori diawali dengan pembelahan sel serta
pengakumulasian sekret. Sel sel tersebut akan rusak sehingga akan membebaskan zat ke
dalam ruang yang terjadi kerusakan tersebut terdapat sisa-sisa sel yang rusak.
Ruang sekretori memiliki berbagai macam bentuk ada yang memiliki bentuk
membulat(Leguminose ,Burceraceae,Myrtaceae),memanjang seperti kanal
(Coniferae,Umbellifae,Araliaceae).
b. Pinguicula
Tumbuhan insektivora ini memiliki kelenjar bertangkai yang menghasilkan bahan berlendir
dan kelenjar tak bertangkai menghasilkan enzim proteolik. Cairan yang mengandung enzim
di sekresikan di atas permukaan daun dengan di rangsang oleh bahan bersifat nitrogen yang
terperangkap di atas permukaan itu,selain itu kelenjar sesil mempunyai fungsi menyerap
makan yang tercerna.
c. Vitis vinifera
Nektarium
Pada nektarium zat yang akan disekresikan berupa cairan gula. Nektarium berdasarkan
letaknya dibagi menjadi :
a) Nektarium floral yang terdapat pada bunga yang dapat membentuk permukaan bersifat
kelenjar dan ditemukan di daun kelopak,daun mahkota,benang sari,bakal buah,serta dasar
bunga.
b) Nektarium ekstrafloral yang terdapat di luar bunga seperti batang,daun,daun penumpu,dan
tangkai.
Di dekat jaringan sekresi terdapat jaringan pembuluh yang memiliki hubungan erat dengan
floem terkait pemasokan nektarium dengan gula dalam nektar(zat yang disekresikan
nektarium). Jika jumlah floem lebih banyak ,maka kadar gula dalam nektar bisa mencapai
50% dan sebalikya,jika xilem lebih banyak maka kadar gula yang di hasilkan hanya sebanyak
8 %. Bahan dari floem tidak langsung di sekresikan ,melainkan ditransformasi dahulu dengan
bantuan enzim. Nektarium yang dipasok oleh jaringan pembuluh yang mengandung banyak
xilem dianggap bertahap secara fisiologis dengan hidatoda.
Hidatoda
Sekret pada hidatoda berupa air yang dikeluarkan daun ke permukaanya atau disebut gutasi.
Hidatoda merupakan bagian daun yang telah termodifikasi ,biasanya terdapat pada tepi atau
ujung daun,tempat air dibebaskan oleh xilem mencapai permukaan daun. Dari trakeid air
keluar melewati epitema(mesofil termodifikasi ) dan meninggalkan daun melalui pori di
epidermis. Pori tersebut berupa stroma yang tak mampu melebarkan atau menyempitkan
celahnya.
Osmofor
Bau harum pada tumbuhan biasanya berasal dari zat yang mudah menguap seperti minyak
astiri,akan tetapi pada beberapa tumbuhan bau harum itu berasal dari kelenjar khusus yang
disebut osmofor. Bagian pada bunga dapat berdiferensiasi menjadi osmofor berupa jarigan
yang terspesialisasi bagi sintesis dan sekresi zat berbau harum. Pada Aracea menghasilkan
bau tak sedap ,mirip bau daging busuk,osmofor menghasilkan amonia disamping terpen.
B. SARAN
Makalah ini dibuat dengan berbagai kekurangan dan kesalahan kritik dan saran dari pembaca
kami harapkan demi kemajuan di masa mendatang.
DAFTAR PUSTAKA