Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PEMBAHASAN

A.    STRUKTUR SEKRETORI
Peristiwa penyerapan zat, air dan mineral dari dalam tanah, serta penyerapan gas dari
udara diperuntukkan untuk membangun molekul-molekul baru melalui metabolisme  dalam
sel. Namun sebagian zat yang diabsorbsi tidak masuk jalur metabolisme, tetapi langsung
disisihkan, dikenal dengan: rekresi. Sebagian hasil fotosintesis ada yang tidak diasimilasi,
tetapi langsung disisihkan melaui peristiwa: sekresi. Ada juga zat sisa metabolisme yang
langsung disisihkan dengan peristiwa ekskresi.
Kisser (Esau, 1977) menyebutkan tidak ada batasan yang  jelas antara ekskresi dengan
sekresi, karena:
1.      Banyak hasil metabolisme yang tidak diketahui
2.      Sisa metabolism (ekskresi) dan sekresi secara fisiologi dapat terakumulasi dalam satu
tempat yang sama.
Berdasarkan alasan tersebut, untuk menghindari kerancuan dalam istilah, semua zat
baik hasil ekskresi, sekresi dan rekresi dalam tubuh tumbuhan hanya digunakan istilah:
sekretori. Zat-zat yang disisihkan mungkin dikeluarkan dari tubuh tumbuhan, mungkin
ditampung dalam suatu ruangan atau tetap tinggal dalam sel-sel penghasilnya.[1]
Sekresi adalah fenomena yang kompleks pada pemisahan zat-zat dari protoplas atau
isolasi bagian-bagian protoplas. Zat-zat yang disekresikan dapat berupa kelebihan ion-ion
yang dipisahkan dalam bentuk garam; kelebihan hasil asimilasi yang dlepaskan sebagai gula
atau sebagai zat dinding sel; ikatan-ikatan kimia yang merupakan hasil akhir dari metabolism,
tetapi tak berguna atau hanya sebagian berguna secara fisiologis (alkaloid, kanin, terpen,
resin, bermacam-macam Kristal); zat-zat yang mempunyai fungsi fisiologis khusus setelah
disekresikan (enzim, hormon).
Sekresi mencakup pembuangan bahan-bahan dari sel (baik kepermukaan tumbuhan
atau ke dalam ruang-ruang internal) dan akumulasi bahan-bahan sekresi di dalam bagian-
bagian tertentu dari sel. Fenomena sekresi dalam tumbuhan biasanya dimaksudkan kepada
aktivitas struktur sekresi khusus seperti rambut kelenjar, nektar, saluran harsa (resin), latisifer
dan yang lainnya.[2]

1.   Struktur Sekretori Luar


Struktur kelenjar sekresi luar merupakan kelenjar sekresi yang terdapat dipermukaan
tubuh tumbuhan. Kelenjar sekresi kuar memiliki struktur yang sederhana, seperti sekelompok
sel epidermis yang bersekresi atau rambut kelenjar yang dibangun oleh sel epidermis atau
bersama sel dibawah epidermis.  

a.   Hidatoda
Merupakan jaringan rekresi yang mengeluarkan air dari mesofil ke permukaan.
Hidatoda memiliki struktur yang agak berbeda dengan jaringan sekretori lainnya, karena
mengeluarkan air dari ujung trakheid daun. Di ujung trakheid terdapat parenkim berdinding
tipis tanpa kloroplas yang ruang antar selnya dapat dilalui air. Parenkim ini disebut epitem.
Sel epitem kadang-kadang dibungkus oleh sel gabus, namun kadang-kadang hidatoda tidak
memiliki epitem.[3]
Gutasi adalah proses pelepasan air dalam bentuk cair dari jaringan daun. Gutasi
terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju
penguapan/ transpirasi rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya
kelembaban udara. Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang
bernama hidatoda. Gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang
tersusun teratur.[4]

               

Gambar: Hidatoda pada Daun Saxiflara lingulata                    Gambar: Gutasi pada daun
strawberry
 Sumber: kimeni-kim.blogspot.com                                                Sumber:
versesofuniverse.blogspot.com

b.   Nektarium
Nektarium merupakan kelenjar yang umumnya ditemukan dibunga, disebut nektarium
floral. Sedangkan yang terdapat diluar bunga disebut nektarium ekstra floral. Nektarium
mensekresikan cairan gula melalui xylem dadn fluem. Sel-sel penyusun kelenjar madu
mempunyai plasma sel yang kental, menghasilkan nektar yang dikeluarkan lewat dinding sel
dengan proses difusi, lewat retakan kutikula atau celah stomata. Di dekat jaringan sekresi
terdapat pembuluh yang memasok nektarium dengan gula dalam nectar (zat yang
disekresikan oleh nektarium). Jika jumlah fluem lebih banyak, maka kadar gula dalam nektar
bisa mencapai 50%. Jika xilem yang lebih banyak, maka kadar gula hanya 8%. Bahan dari
fluem tidak langsung disekresikan, melainkan ditranspormasikan dengan bantuan enzim.
Nektar yang dikeluarkan kelenjar itu berasal dari fluem yang kadarnya naik karena disaring
oleh sel-sel penyusun nekatrium tersebut. Pengeluaran nektar hanya berlangsung dalam
waktu yang terbatas.

c.    Kelenjar garam 
Kelenjar garam umumnya terdapat pada tumbuhan halofita untuk mengeluarkan
kelebihan garam yang terserap. Bentuk kelenjar garam bervariasi, ada yang hanya terdiri dari
dua sel, yaitu sel basal yang besar dan sel terminal yang kecil, atau bagian basal itu terdiri
dari tangkai yang tersusun oleh beberapa sel. Sel basal mengalami penebalan dengan suberin
sehingga serupa pita caspary, sedangkan sel terminal mempunyai pori tempat pengeluaran.
Kelenjar garam ini merupakan alat untuk mempertahankan kadar garam dalam daun dengan
mensekresikan kelebihan garam. Selain NaCl, yang dikeluarkan dari kelenjar ini dapat berupa
CaCO3 atau MgCO3, bergantung pada komposisi garam dari lingkungan luar.

d.   Osmofor
Bau harum yang dihasilkan bunga biasanya berasal dari zat yang mudah menguap,
seperti minyak atsiri. Contoh osmofor terdapat pada cercopegia, aristolochia dan spesies
araceae dan orchidaceae. Pada osmofor, jaringan sekresi mencakup beberapa lapis sel.
Pengeluaran secret yang menguap itu berlangsung singkatdan berkaitan dengan penggunaan
bahan cadangan dalam jumlah yang besar. Jaringannya kompak dan mengandung jaringan
pembuluh atau mengandung jaringan pembuluh atau mengandung ruang anatr sel. Minyak
yang dihasilkan biasanya segera menguap, namun dapat juga tampak sebagai tetesan.

2.   Struktur Sekresi Dalam


Jaringan ini juga disebut kelenjar internal, karena senyawa yang dihasilkan tidak
keluar dari tubuh tumbuhan. Bentuk dan susunanya bervariasi, mulai dari satu sel sederhana
sampai jaringan yang kompleks.

a.   Sel sekresi
Sel sekresi disebut dengan idioblas. Idioblas adalah sel yang terspesialisasi untuk
menyimpan metabolit. Beberapa tumbuhan seperti anggota Lauraceae memiliki sel sekresi
yang berisi minyak. Sel sekresi lebih besar ukurannya dibandingkan dengan sel parenkim
sekelilingnya. Pada Meliaceae terdapat sel berharsa. Pada Cactaceae terdapat sel yang
mengandung lendir. Sel berisi enzim mirosinase ditemukan pada Capparidaceae.
Brassicaceae, dan Resedaceae.

        

Gambar: Idioblas
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

b.   Ruang sekresi dan saluran sekresi


Ruang dan saluran sekresi terbentuk secara lisigen (melarutnya sel) atau secara
sizogen (pemisahan sel). Lisigen dan sizogen juga dapat bersama-sama membentuk ruang
atau saluran sekresi. Ruang yang terbentuk secara lisigen, ruangnya dibatasi oleh sel
epithelium yang teratur. Ruang yang terjadi secara lisigen sel-sel yang mengelilingnya tidak
teratur.  Ruang dan saluran sekresi dapat juga terbentuk akibat luka. Contoh, ruang kelenjar
pada daun Citrus, saluran kelenjar pada daun pinus.

              

Gambar: saluran sekresi


Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

c.    Saluran getah (latisifer)


Saluran getah terdiri dari sel-sel atau sederet sel yang mengalami fusi, berisi lateks
(getah), membentuk suatu sistem jaringan yang menembus jaringan lain dalam tubuh.
Jaringan ini dapat dikelompokan atas: sel getah (saluran getah tunggal) dan buluh getah
(saluran getah majemuk). Contoh saluran getah tunggal bercabang adalah pada Ficus dan
Euphorbia. Saluran getah tunggal tidak bercabang, contohnya pada Urtica dan Cannabis.
Buluh getah berasal dari sederet sel yang berdifusi, diebut juga artikulasi atau berbuku.
Misalnya pada Ipomeae membentuk buluh getah berupa rantai sejajar secara terpisah (non-
anastomosing). Pada Havea buluh yang dibentuk seperti jala (anastomosing).
Pada Caricaceae, latifer beruas tidak hanya terdapat dalam fluem namun juga pada xylem.
Sistem latifer pada Havea brasiliensis yang terdapat dalam fluem sekunder menghasilkan
karet. Cairan lateks berbeda dalam penamakan dan susunannya. Cairan tersebut dapat berupa
susu, bening tidak berwarna, coklat atau orange. Zat yang umum dikandungnya adalah
terpenoid. Politerpen ini ditemukan dalam jumlah besar pada  Havea brasiliensis sebagai
sumber karet niaga. Karet dan politerpen lain ditemukan sebagai partikel kecil dalam
sitoplasma atau dalam vesikula kecil yang dianggap sebagai vakuola. Zat lain yang terdapat
dalam vakuola adalah
alkaloid (morfin, kodein dan papaverin), gula, protein, enzim (enzim proteolitip pada
papaya), Kristal, tanin, dan pati dengan bentuk khas.[5]

Gambar: latisifer beruas
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

3.      Kelenjar Sekretori
Yang dimaksud dengan kelenjar yaitu sekumpulan sel yang menghasilkan suatu zat,
zat mana sekaligus dikeluarkan dari sel / sekumpulan sel atau jaringan sel tersebut. Sel-sel
kelenjar ini ada yang tetap hidup sampai dewasa dan biasanya plasma yang mengisinya selalu
penuh, inti selnya dapat dikatakan cukup besar. Tentang bentuk sel-sel ini ada kalanya seperti
sel meristematis, akan tetapi yang umum mirip seperti sel-sel parenkim.

a.      Kelenjar Epitel
Merupakan kelenjar yang sel-selnya terdiri dari sel-sel yang letaknya berdampingan
antara yang satu dengan yang lainnya, sehinggaa merupakan suatu lapiasn sel. Sering kita
mendapatkannya pada epidermis.
            Dinding sel epitel  ini biasanya ber-kutikula yang poreus atau ada kalanya pula tidak
ber-kutikula. Kutikula yang sifatnya poreus ini rupanya sangat penting bagi
mempermudahkan mengeluarkan zat yang dihasilkan sel tersebut.

b.      Kelenjar Rambut
Pada permukaan organ-organ tumbuhan terutama pada epidermisnya sering kita
dapatkan kelenjar yang mempunyai bentuk dan struktur yang bermacam-macam. Kelenjar-
kelenjar demikian adalah kelenjar-kelenjar rambut, ada yang terdiri dari satu sel dan adapula
yang terdiri dari banyak sel. Kelenjar-kelenjar rambut yang terdapat pada epidermis seperti di
atas disebut colleter dan zat yang dihasilkannya disebut blastocolla.
Blastocolla ini dapat berupa lendir, damar, gom yang berfungsi sebagai pelindung
kelenjar. Lebih jelas dapat dikemukakan bahwa kelenjar rambut dapat bersal dari sel-sel
epidermis dan sel-sel dibawah epidermis. Kelenjar rambut sesungguhnya dapat kita rasakan
keberadaannya, terutama dengan perabaan. Misalnya apabila kita meraba-raba daun
tembakau pada tumbuhannya, bila terasa agak lengket tanda adanya kelenjar-kelenjar rambut
tersebut. Kelenjar rambut ini umumnya multicellular (terdiri dari banyak sel), ujung rambut
itu membulat. Dari ujung inilah keluar sejenis zat sekkret merupakan hasil dari ujung
rambut/kelenjar. Adapun kelenjar-kelenjar rambut yang tidak mengeluarkan zat tertentu,
melainkan hanya tetes-tetes air tidak disebut kelenjar rambut melainkan Hidatoda rambut.

c.       Kelenjar Nectaria
Nectaria atau kelenjar nektar yaitu kelenjar-kelenjar yang banyak menghasilkan zat
gula, jelasnya nektar atau madu. Biasanya cairan nektar terdapat pada berbagai bunga yang
banyak menarik serangga. Banyaknya  serangga yang tertarik sangat menunjang dalam
berlangsungnya penyerbukan.
Gambar: Ekstrafloral nectaria
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

a.       Floral nectaria, yaitu kelenjar-kelenjar nektar yang banyak terdapat dalam bunga, berperan
membantu penyerbukan bersilang atau penyerbukan sendiri.
b.      Ekstrafloral nectaria, ialah kelenjar-kelenjar nektar yang terdapat diluar bunga. Nektarnya
dapat memikat berbagai serangga, akan tetapi bukan untuk menimbulkan penyerbukan silang.
Karena serangga-serangga akan tergelincir dan masuk ke dalam perangkap-perangkap yang
telah ada pada tumbuhan. Selanjutnya tubuh serangga akan dihancurkan oleh enzim
proteolisik yang keluar dari kelenjar-kelenjar lain pada tumbuhan yang bersangkutan.
Kelenjar-kelenjar semacam ini terdapat pada tumbuhan golongan Insectivora, seperti
Nepenmes, Utricularia dan lain-lain.

Tentang kelenjar-kelenjar nektar sebenarnya mempunyai beberapa bentuk yang bermacam-


macam. Umumnya berbentuk sederhana terdiri dari sekumpulan sel epidermis penuh berisi
sitoplasma dan zat tepung. Akan tetapi zat tepung ini dalam waktu tertentu akan habis karena
diubah menjadi nektar. Nektar atau madu ini dapat keluar dari sel-selnya karena sel-sel
kelenjar nektar tidak mempunyai penebalan kutikula.[6]
4.      Contoh-contoh sekretori
1.      Idioblas pada kaktus (Matucana grandiflora)
Lendir (karbohidrat) pada kaktus akan mengikat air sehingga dapat digunakan untuk
mencegah terjadinya penguapan yang berlebihan.
Gambar: Idioblas pada kaktus
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

2.      Idioblas pada Daun Magnolia


Sel minyak pada daun Magnolia berfungsi untuk memproduksi dan menyimpan minyak.

Gambar: Idioblas pada Daun Magnolia


Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

3.       Kelenjar sekretori pada daun Salvia


Gambar: Kelenjar sekretori pada daun Salvia

4.      Hidatoda pada Daun Saxiflara lingulata

Gambar: Hidatoda pada Daun Saxiflara lingulata


Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

5.      Nectar pada petal Abutilon


      Gambar: Nectar pada petal Abutilon
Sumber: kimeni-kim.blogspot.com

6.      Nectar pada Impatiens balsamina

Sumber: www.ifoundbutterflies.org
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Tumbuhan mengeluarkan senyawa-senyawa dari tubuhnya melalui jaringan sekretori.
2.      Jaringan sekretori dapat dibedakan atas kelenjar sekretori dalam dan kelenjar sekretori luar.
3.      Struktur kelenjar sekretori luar merupakan kelenjar sekresi yang terdapat dipermukaan
tubuh-tumbuhan.
4.      Kelenjar sekresi luar dapat berupa: hidatoda, nektarium, kelenjar garam dan osmofor.
5.      Kelenjar sekretori dalam adalah kelenjar yang menghasilkan senyawa tidak keluar dari
tubuh tumbuhan.
6.      Struktur kelenjar sekretori dalam misalnya: sel sekresi (idioblas), ruang sekresi dan saluran
sekresi, dan saluran getah (latifer).

B.     Saran
Dari pemaparan makalah kami di atas mungkin banyak kekeliruan atau kesalahan
dalam penulisan oleh karena itu kami mohon kritik dan saran yang membangun dalam
perbaikan makalah kami ini. Atas kekurangannya kami mohon maaf dan atas partisipasinya
kami ucapkan terima kasih.
BAB II
                                        PEMBAHASAN

A. CIRI-CIRI SEL PENYUSUN JARINGAN SEKRETORI


1. SEL KELENJAR
          Sel kelenjar biasanya di golongkan berdasarkan isi selnya, tetapi beberapa sel kelenjar
mengandung campuran zat-zat, atau mungkin isinya tidak dapat di identifikasi.Sel kelenjar
mengandung subtansi minyak, misalnya pada suku calycanthchaceae,
lauraceae,magnoliaceae, simarubaceae, dan winteraceae. Sel-sel ini terdapat pada jaringan
dasar batang maupun daun.Pada suku klusiaceae, hipericaceae, Sel kelenjar di sebut sel
minyak.Beberapa suku dikotil mengandung resin, yang lain mengandung lender ,misalnya
Cactaceae dll. Sel-sel yang berlendir sering mengandung rafida, misalnya pada Aloe sp. Sel
yang mengandung enzim Mirosinase dapat dijumpai pada suku Capparidaceae dll.

2. RUANG DAN SALURAN SEKRETORI


          Ruang dan saluran kelenjar berbeda dengan sel kelenjar karena ruang atau saluran
dihasilkan dengan beberapa cara:
a. Secara lisigenya itu ruangan antara sel yang terjadi karena lisisnya dinding sel, misalnya,
Citrus, gossipium.
b. Secara sizogen, ruang yang terjadi karena menjauhnya sel yang satu dengan sel yang lain.
Misalnya kelanjar minyak pada embrio eucalipetus.
c. Secara sizolisi gen ruang yang terjadi merupakan gabungan tipe lisigen dan sizogen.

Saluran getah adalah sel atau deretan sel-sel yang berhubungan mengandung getah yaitu
suatu cairan yang berwarna putih mempunyai komposisi yang rumit. Saluran getah mungkin
sederhana yang berasal dari satu sel, atau berasal dari sel-sel yang mengadakan persatuan
pada dinding ujungnya dan kemudian dinding sel. Larut disebut saluran getah beruas yang
berasal dari satu sel disebut saluran getah tidak bersambung.

B. MACAM-MACAM JARINGAN SEKRETORI


a. Jaringan Rekresi
Mengeluarkan senyawa yang belum melewati proses metabolisme:
- Hidatoda merupakan struktur yang mengeluarkan air dari mesofil kepermukaan air
- Kelenjar garam dan dapur  yang berfungsi untuk mengeluarkan garam yang terserap.
b. Jaringan Ekresi
Terdapat di permukaan tubuh dan produksinya dikeluarkan dari tubuh.
- Rambut kelenjar terdapat pada bagian trikoma. Fungsinya rambut kelenjar adalah
menyaring zat-zat ekresi misalnya minyak aksiri dan mengatur pengeluaran ekresi lewat
plasma.
- Kelenjar madu terdapat pada bagian bunga, merupakan kelenjar di bagian ,pangkal dan
tonjolan yang terdiri dari banyak sel diatasnyadimanseltersebutmemiliki plasma yang kental.
- Osmoforaadalahkelenjar yang menghasilkanminyakmenguappadabagian-bagianbunga.
c. Jaringansekresi
Dimanasenyawakelenjarbersaldariparenkimdasar yang
mengalamidiferensiasidanmengandungbermacamsenyawahasil metabolism contohnya:
kulitkayumanis.
- Ruangkelenjarmerupakansekelompoksel yang berdinding tipis, denganprotoplasma yang
kentalmengelilingisuaturuang yang terisisenyawa yang di hasilkanolehsel-sel. Contohnya:
Daun citrus.
- Salurangetahterdiridarisel-selatusederetsel yang mengalamifusi yang berisigetah,
membentuksuatu system jaringan yang menembusjaringan-jaringan lain dalamtubuh.

C. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SEKRETORI


a. Sturukturserkretorieksternal
1. Rambutkelenjar
Sekretorieksternalmempunyaisturuktur, bentuksertaukuran yang bermacam-macam,
merupakanderifat epidermis
danlapisansubefidermal.Misalnyarambutkelenjar.Rambutkelenjarmempunyaikepala yang
mengeluarkansekresi, danterdiriatassatuataubanyaksel, sedangkantangkaiterdiridarisel-sel
Yang bukankelenjar.Rambutkelenjardapatmengeluarkansekresi yang berupa:
- MinyakmisalnyapadaMentha. MinyakiniberbentukteteskecilpadaDictamnus,
tetesminyakterdapatdalam plastid.
- Lendir, misalnya pad tumbuhanInsektivor.
Tumbuhaniniberupalendirberupamukopolisakarida, berfungsiuntukmenjeratserangga.
2. Nektaria(kelenjarmadu)
Nektaradalahcairan yang mengadunggulaterdapatpadabungadanpadabagian
vegetative(ekstrafloral). Nektariaflorai, terdapatpadadaunkelopak,
daunmahkotabunga,padabenangsari, padaopariumataupadadasarbunga.
Sedangkannektariaekstrafloralterdapatpadabatang, daun, stipula, atautangkaibunga.
Selsekretoripadanektariamempunyaisitoplasma yang padatdanvakuolakecil,
seringmengandung tannin.
3. Hidatoda
Hidatodamerupakanstrukturpelengkappadadaunberfungsimengeluarkan air
daridalamkepermukaandaun. Proses inidinamakangutasi.
Hidatodamerupakanmodifikasidaribagian-bagiandaun,
terletakpadahelayandaunataupadaujungnya, dimana air darixilen di tinggalkan,
untukmencapaipermukaandaun.
b. Struktursekretori internal
Selkelenjar internal yang mempunyaikandunganbermacam-macamsel-
selkelenjarseringtampaksebagaisel yang khusus. Sel-selini di namakanidioblas.Sel-
Aataubuluh.
1. SEKRESI
Sekresi merupakan suatu fenomena yang umum terjadi pada makhluk hidup. Pembentukan
dinding sel dan kutikula, serta perpindahan senyawa tertentu antar sitoplasma sel yang
berdekatan merupakan proses sekresi. Pada pembentukan dinding sel ,sekret akan di simpan
pada dinding sel atau di permukaannya seperti lignin,suberin ,kutin serta malam. Sekresi
dalam tumbuhan memiliki arti luas yang mencakup sintesis,pemisahan,dan pembebasan
bahan yang terspesialisasi secara fungsional atau untuk disimpan atau untuk di eskresikan.
Jadi,sekresi meliputi baik pelepasan bahan dari sel (baik ke permukaan sel tersebut atau ke
ruang dalam tumbuhan) maupun akumulasi sekret ke dalam suatu bagian sel.

Dalam tumbuhan sekresi biasa ditunjukkan pada nektarium,rambut kelenjar,latisfer,akan


tetapi kegiatan sekresi terjadi dalam semua sel hidup dan menjadi bagian metabolisme
normal. Pada peristiwa sekresi menunjukan berbagai tahap penimbunan zat dalam organel
dan vakuola yakni dalam mengerahkan enzim yang terlibat dalam sintesis dan penguraian
bagian sel,pertukaran antar bahan organel dan peristiwa pengangkutan antar sel.
2. PEMBENTUKAN STRUKTUR SEKRESI
Struktur sekresi ekstraselular dapat terbentuk dengan secara :
a) Sizogen yaitu pembentukan ruang sekretori diawali dengan pembelahan satu sel epidermis
yang berdiferensiasi menjadi satu sel epitel yang akan menghasilkan sekret.

Ciri utama pembentukan ruang sekretori secara schyzogen dengan di temukannya sel epitel
sebagai pembatas ruang sekretori.
b) Lisigen yaitu pembentukan ruang sekretori diawali dengan pembelahan sel serta
pengakumulasian sekret. Sel sel tersebut akan rusak sehingga akan membebaskan zat ke
dalam ruang yang terjadi kerusakan tersebut terdapat sisa-sisa sel yang rusak.

Ruang sekretori memiliki berbagai macam bentuk ada yang memiliki bentuk
membulat(Leguminose ,Burceraceae,Myrtaceae),memanjang seperti kanal
(Coniferae,Umbellifae,Araliaceae).

3. STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN SEKRETORI


Struktur jaringan sekresi dapat digolongkan berdasarkan materi yang akan di sekresikan
menjadi :
1) Struktur kelenjar sekresi luar(extraselular)
Materi (sekret) yang dihasilkan pada ruang sekretori akan di sekresikan keluar sel,misalnya
pada rambut kelenjar,nektarium,hidatoda,osmofor.
Rambut kelenjar
Sekretori eksternal mempunyai sturuktur, bentuk serta ukuran yang bermacam-macam,
merupakan derifat sel epidermis dan sel dibawah epidermis. Misalnya rambut kelenjar.
Rambut kelenjar mempunyai kepala yang mengeluarkan sekresi, dan terdiri atas satu atau
banyak sel, sedangkan tangkai terdiri dari sel-sel yang bukan kelenjar. Rambut kelenjar dapat
mengeluarkan sekresi yang terdapat pada :
a. Utica urens
Pada rambut gatal ini memiliki pangkal yang membengkak tertanam dalam sel epidermis
yang sedikit menonjol di atas permukaan. Bagian atas rambut menyerupai tabung kapiler
halus yang ujungnya membulat. Jika rambut menyentuh kulit ,ujung yang membulat itu akan
patah serta meninggalkan tepi yang tajam. Tepi tersebut akan menembus kulit dan tekanan
pada bagian yang membengkak masuk ke dalam luka.

b. Pinguicula
Tumbuhan insektivora ini memiliki kelenjar bertangkai yang menghasilkan bahan berlendir
dan kelenjar tak bertangkai menghasilkan enzim proteolik. Cairan yang mengandung enzim
di sekresikan di atas permukaan daun dengan di rangsang oleh bahan bersifat nitrogen yang
terperangkap di atas permukaan itu,selain itu kelenjar sesil mempunyai fungsi menyerap
makan yang tercerna.
c. Vitis vinifera

Nektarium
Pada nektarium zat yang akan disekresikan berupa cairan gula. Nektarium berdasarkan
letaknya dibagi menjadi :
a) Nektarium floral yang terdapat pada bunga yang dapat membentuk permukaan bersifat
kelenjar dan ditemukan di daun kelopak,daun mahkota,benang sari,bakal buah,serta dasar
bunga.
b) Nektarium ekstrafloral yang terdapat di luar bunga seperti batang,daun,daun penumpu,dan
tangkai.
Di dekat jaringan sekresi terdapat jaringan pembuluh yang memiliki hubungan erat dengan
floem terkait pemasokan nektarium dengan gula dalam nektar(zat yang disekresikan
nektarium). Jika jumlah floem lebih banyak ,maka kadar gula dalam nektar bisa mencapai
50% dan sebalikya,jika xilem lebih banyak maka kadar gula yang di hasilkan hanya sebanyak
8 %. Bahan dari floem tidak langsung di sekresikan ,melainkan ditransformasi dahulu dengan
bantuan enzim. Nektarium yang dipasok oleh jaringan pembuluh yang mengandung banyak
xilem dianggap bertahap secara fisiologis dengan hidatoda.

Hidatoda
Sekret pada hidatoda berupa air yang dikeluarkan daun ke permukaanya atau disebut gutasi.
Hidatoda merupakan bagian daun yang telah termodifikasi ,biasanya terdapat pada tepi atau
ujung daun,tempat air dibebaskan oleh xilem mencapai permukaan daun. Dari trakeid air
keluar melewati epitema(mesofil termodifikasi ) dan meninggalkan daun melalui pori di
epidermis. Pori tersebut berupa stroma yang tak mampu melebarkan atau menyempitkan
celahnya.
Osmofor
Bau harum pada tumbuhan biasanya berasal dari zat yang mudah menguap seperti minyak
astiri,akan tetapi pada beberapa tumbuhan bau harum itu berasal dari kelenjar khusus yang
disebut osmofor. Bagian pada bunga dapat berdiferensiasi menjadi osmofor berupa jarigan
yang terspesialisasi bagi sintesis dan sekresi zat berbau harum. Pada Aracea menghasilkan
bau tak sedap ,mirip bau daging busuk,osmofor menghasilkan amonia disamping terpen.

2) Struktur kelenjar sekresi dalam (intraselular)


Materi yang akan disekresikan disimpan di dalam sel,misalnya sel sekresi ,ruang sekresi dan
saluran sekresi serta latisfer.
Sel sekresi
Suatu sel atau jaringan yang terletak pada suatu jaringan yang memiliki bentuk lebih besar
dari sel di sekelilingnya serta mempunyai fungsi terspesialisasi disebut idioblas. Misalnya
pada famili Cactaceae dalam hal ini kaktus yang memiliki sel yang lebih besar daripada sel
sekitarnya yang merupakan sel lendir yang menghasilkan lendir yang akan mengikat air
sehingga mencegah terjadi penguapan berlebihan.

Ruang sekresi dan saluran sekresi


Latisfer
Merupakan sel atau sejumlah sel penghasil sel dalam deretan memanjang yang saling
berhubungan berisi lateks.
Latisfer berdasarka tipenya dibedakan menjadi :
• Latisfer beruas
Tersusun atas satu seri sel, baik bercabang maupun tidak bercabang.
ujung dari masing-masing sel tetap utuh, berpori atau
membentuk lubang/perforasi
anastomosis atau tidak beranastomosis
tidak beranastomosis : Musa, Allium
beranastomosis : Sonchus, Carica, Manihot, Papaver, Hevea
• Latisfer tak beruas
berasal dari sel tunggal yang memanjang seiring dengan pertumbuhan tanaman,
kadang-kadang bercabang
tidak bercabang : Vinca, Cannabis,
bercabang : Euphorbia, Nerium, Ficus

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
1. Sekresi merupakan pelepasan bahan dari sel (baik ke permukaan sel tersebut atau ke ruang
dalam tumbuhan) maupun akumulasi sekret ke dalam suatu bagian sel.
2. Pembentukan struktur sekresi dibedakan secara lisigen(melarutnya sel) dan
sizogen(pembelahan sel).
3. Struktur jaringan sekretori terbagi menjadi sekretori intraseluler serta sekretori
ekstraseluler.

B. SARAN
Makalah ini dibuat dengan berbagai kekurangan dan kesalahan kritik dan saran dari pembaca
kami harapkan demi kemajuan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Hidayat,Estiti.1995.Anatomi Tumbuhan Berbiji.Penerbit ITB.Bandung


Fahn,A.1995.Anatomi tumbuhan.UGM Press.Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai