Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“DEVELOPING MARKETING STRATEGIES AND PLANS”

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

1. HESLIN NOVIANA KOLE ( C 201 19 212 )


2. MIFTAHUL JANNAH ( C 201 19 205 )
3. ANDIKA SETIAWAN ( C 201 19 209 )
4. MOH. ADHA WIJAYA ( C 201 19 214 )
5. FEBRIAN RAHIM ( C 201 19 204 )
6. MOH. ISAM ( C 201 19 215 )

UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI S1 MANAJEMEN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Manajemen
Pemasaran yang berjudul Mendefinisikan “Defeniting Marketing for the new realities” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu selaku
dosen Manajemen Pemasaran Universitas Tadulako yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Makalah ini dapat terselesaikan karena adanya dukungan dari berbagai pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi internal maupun teknik penulisan.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.

Untuk itu penulis terbuka dalam hal kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu yang terkait dan pembaca. Sebelumnya kami mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun dari Ibu demi perbaikan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANAPEMASARAN
2.1 Pemasaran dan Nilai Pelanggan
2.1.1 Proses Penghantaran Nilai
2.1.2 Rantai Nilai
2.1.3 Kompetensi Inti
2.1.4 Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan
2.1.5 Peran Sentral Perencanaan Strategis
2.2 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi
2.2.1 Organisasi dan budaya Organisasi
2.3 Perencanaan Strategis Unit Bisnis
2.3.1 Misi Bisnis
2.3.2 Analisis SWOT
2.3.3 Formulasi Tujuan
2.3.4 Formulasi Strategis
2.3.5 Formulasi dan Implemetasi Program
2.3.6 Umpan Balik dan Kendali
2.4 Perencanaan Produk: Sifat dan Isi Rencana Pemasaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
3.3 Daftar Pusaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemasaran adalah suatu proses social yang mana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individudan
kelompok lainnya. Pemasaran juga dikatakan merupakan ujung tombak dari suatu kegiatan bisnis dalam
rangka menjual produk kepada konsumen industry maupun konsumen akhir. Berapapun produk yang
dihasilkan, kualitas produk yang dipakai, strategi harga yang ditetapkan, dan seefisien pembiayaan
proses produksi, tanpa kegiatan pemasaran yang baik dan tepat, hanya akan menumpuk produk di
gudang. Dimana penyimpanan produk di gudang juga membutuhkan biaya pemeliharaanyang tidak
sedikit. Banyak aspek yang harus benar-benar dipehitungkan dalam hal ini.

Jadi, pemasaran yang baik dan berhasil harus melalui konsep pemasaran yang bak pula, yaitu adanya
perencanaan, pelaksanaan, pengarahan, dan pengendalian. Semua kegiatan pemasaran disusun secara
sistematik dan secara jelas apa yang menjadi tujuan utama dari kegiatan pemasaran tersebut, baik
jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan penulis bahas dalam makalah ini:

1. Bagaimana pemasaran mempengaruhi nilai pelanggan?

2. Bagaimana perencanaan strategis dilaksanakan pada tingkat organisasi

yang bebada?

3. Apa cakupan rencana pemasaran?


BAB II

MENGEMBANGKAN STRATEGI DAN RENCANA PEMASARAN

Unsur utama proses manajemen pemasaran adalah strategi dan rencana pemasaran yang mendalam
dan kreatif yang dapat memandu kegiatan pemasaran. Pengembangan strategi yang benar sepanjang
waktu memerlukan disiplin dan fleksibilitas.

2.1 Pemasaran dan Nilai Pelanggan

Memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen adalah inti dari pemasaran. Sasaran dari setiap bisnis
adalah menghantarkan nilai pelanggan untuk menghasilkan laba.

2.1.1 Proses Penghantaran Nilai

Pemasaran tradisional memandang bahwa perusahaan membuat sesuatu dan kemudian menjualnya.
Pandangan proses bisnis baru menempatkan pemasaran pada awal perencanaan. Sekarang perusahaan
melihat diri mereka sebagai bagian dari proses penghantaran nilai.

Urutan penciptaan dan penghantaran nilai di bagi dalam tiga fase:

 Memilih nilai
 Menyediakan nilai
 Mengomunikasikan nilai

2.1.2 Rantai Nilai

Rantai nilai di gunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi cara menciptakan lebih banyak nilai
pelanggan. Setiap perusahaan merupakan sintetis dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan
untukmerancang, memproduksi, memasarkan, menghantarkan dan mendukung produknya.

Rantai nilai memiliki lima kegiatan primer, yaitu:

1. Memasukan bahan dalam bisnis

2. Mengubah bahan menjadi produk akhir

3. Mengirim produk akhir

4.Memasarkan produk

5. Memberikan layanan produk

2.1.3 Kompetensi Inti


Kompetensi inti adalah keunggulan suatu produk yang tidak di miliki oleh produk lainya.

Kompetensi inti memiliki tiga karakteristik:

1. Kompetensi inti merupakan sumber keunggulan kompetitif, karena

memberikan sumbangan besar pada manfaat anggapan pelanggan

2.Kompetensi inti dapat di terapkan dalam berbagai pasar

3. Kompetensi inti sulit di tiru pesaing

2.1.4 Orientasi Pemasaran Holistik dan Nilai Pelanggan

Orientasi pemasaran holistik mencakup tiga hal pokok dalam menciptakan kepuasan pelanggan:

1. Eksplorasi Nilai

Menemukan peluang nilai baru adalah masalah memahami hubungan antara tiga ruang:

· Ruang kognitif pelanggan

· Ruang kompetensi perusahaan, dan

· Ruang sumberdaya Kalobator

2. Penciptaan Nilai

Keahlian menciptakan nilai bagi pemasar meliputi pengidentifikasian manfaat pelanggan baru dari
pandangan pelanggan.

3. Penghantaran Nilai

Penghantaran nilai berarti melakukan investasi penting dalam infrastruktur dan kemampuan.

2.1.5 Peran Sentral Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis berperan aktif dalam menunjang kelancaram usaha suatu perusahaan.

Tiga bidang utama yang menjadi prioritas dalam perencanaan strategis:

1. Mengelola bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi

2. Menilai kekuatan setiap bisnis dengan mempertimbangkan tingkat

pertumbuhan pasar dan posisi perusahaan, serta menyesuaikan diri dengan perusahaan tersebut.

3. Menentukan strategi
Kebanyakan perusahaan terdiri dari empat tingkat organisasi:

1. Tingkat Korporat

2. Tingkat Divisi

3. Tingkat Unit Bisnis, dan

4. Tingkat Produk

2.2 Perencanaan Strategi Korporat dan Divisi

Beberapa korporasi memberi banyak kebebasan pada unit bisnis mereka untuk menetapkan tujuan dan
strategi penjualan serta laba mereka sendiri.

Semua kantor korporat melaksanakan empat kegiatan perencanaan:

1. Mendefinisikan Misi Korporat

Sebuah organisasi didirikan untuk mencapai sesuatu: membuat mobil, meminjamkan uang,
menyediakan penginapan dan seterusnya.

Untuk mendefinisikan misinya perusahaan harus menjawab pertanyaan klasik peter drucker:

1. Apa bisnis kita?

2. Siapa pelangganya?

3. Apa nilainya bagi pelanggan?

4. Akan menjadi apa bisnis kita?

5. Bagaimana seharusnya keadaan bisnis kita nanti?

Lima karakteristik utama pernyataan misi yang baik:

1. Memfokuskan diri pada jumlah tujuan yang terbatas

2. Pernyataan misi menekankan kebijakan dan nilai utama perusahaan.

3. Pernyataan misi mendefinisikan bidang kompetetif utama tempat perusahaan akan beroprasi

4. Pernyataan misi mengambil pandangan jangka panjang

5. Pernyataan misi pendek, mudah di ingat dan mempunyai arti

2. Menentukan Unit Bisnis Strategis


Perusahaan sering mendefinisikan bisnis mereka berdasarkan produk. Tetapi profesor pemasaran
terkenal harvard, Ted Leviit, berpendapat bahwa definisi pasar dari sebuah bisnis lebih unggul dari
definisi produk. Dengan kata lain, perusahaan harus melihat bisnis mereka sebagai proses memuaskan
pelanggan, dan bukan proses menghasilkan barang.

Sebuah perusahaan bisnis dapat mendefinisikan dirinya sendiri berdasarkan tiga dimensi:

1. Kelompok pelanggan

2. Kebutuhan pelanggan, dan

3.Teknologi

Tujuan mengidentifikasi unit bisnis strategis perusahaan adalah mengembangkan strategi terpisah dan
menentukan pendanaan yang tepat.

3. Menentukan Sumber Daya Bagi Setiap SBU

Setelah mendefinisikan SBU, manajemen harus memutuskan bagaimana cara mengalokasiakan sumber
daya korporat pada setiap SBU. Matriks GE/McKinsey mengklasifikasikan setiap SBU menurut perluasan
keunggulan kompetitifnya dan daya tarik industrinya. Model lain, Matriks pangsa pertumbuhan BCG,
menggunakan pangsa pasar relatif dan tingkat pertumbuhan pasar tahunan sebagai kriteria mengambil
keputusan investasi.

4. Menilai Peluang Pertumbuhan

Menilai peluang pertumbuhan meliputi perencanaan bisnis baru, penyusutan, dan menghilangkan bisnis
lama. Jika ada kesenjangan antara penjualan yang diinginkan di masa depan dengan penjualan yang
diproyeksikan, manajemen korporat harus mengembangkan atau mengakuisisi bisnis baru untuk
mengisinya.

Cara perusahaan mengisi kesenjangan perencanaan strategis:

 Pertumbuhan Intensif

Tindakan pertama yang harus dilakukan manajemen korporat adalah meninjau peluang meningkatkan
bisnis yang ada. Pertama-tama perusahaan harus mempertimbangkan apakah perusahaan bisa
mendapatkan lebih banyak pangsa pasar dengan produk lama mereka yang ada di pasar saat ini,
menggunakan strategi penetrasi pasar. Perusahaan membahas apakah mereka dapat mengembangkan
pasar baru bagi produk lamanya, dalam strategi pengembangan pasar. Lalu perusahaan meninjau
apakah perusahaan dapat mengembangkan produk baru yang disukai oleh pasarnya dengan strategi
pengembangan produk. Lalu perusahaan mengembangkan produk baru di pasar dalam strategi
diversifikasi.
 Pertumbuhan Integratif

Sebuah bisnis dapat meningkatkan penjualan dan laba melalui integrasi ke belakang, ke depan, dan
horisontal di dalam industrinya. Sebagai contoh, raksasa obat-obatan, Merck, tidak sekedar
mengembangkan dan menjual obat-obatan yang etis dan memerlukan resep dokter. Merck membeli
Medco, distributor farmasi lewat pesana surat, membentuk joint venture dengan Du Pont untuk
mengadakan lebih banyak riset dasar, dan memulai joint venture lain dengan Johnson & johnson untuk
memasukan produk mereka ke pasar bebas. Perusahaan media meraup manfaat yang besar dari
pertumbuhan integratif.

 Pertumbuhan Diversifikasi

Pertumbuhan ini masuk akal ketika ada peluang baik di luar bisnis yang ada. Ada beberapa tipe
diversifikasi yang mungkin bagi Musicale. Pertama, perusahaan dapat memilih strategi konsentris dan
mencari produk baru yang memiliki sinergi teknologi atau pemasaran dengan lini produk yang ada.
Kedua, perusahaan dapat menggunakan strategi horisontal untuk mencari produk-produk yang dapat
menarik minat pelanggan yang ada, bahkan jika produk-produk itu tidak berhubungan secara teknologi
dengan lini produk yang ada.

 Menyusutkan dan Mendivestasikan Bisnis Lama

Bisnis yang lemah memerlukan jumlah perhatian manajerial dalam porsi besar. Perusahaan harus secara
seksama mengurangi, memanen, atau mendivestasikan bisnis lama yang sudah lamban untuk
melepaskan sumberdaya yang diperlukan agar dapat digunakan dan mengurangi biaya.

2.2.1 Organisasi dan budaya Organisasi

Organisasi perusahaan terdiri dari struktur, kebijakan, dan budaya korporatnya, yang semuanya dapat
tidak berfungsi dalam lingkungan bisnis yang berubah dengan cepat. Budaya adalah DNA perusahaan,
dari atas ke bawah. Kadang- kadang buadaya korporat berkembang secara organik dan disalurkan secara
langsung dari kepribadian dan kebiasaab CEO kepada karyawan perusahaan.

 Inovasi Pemasaran

Inovasi dalam pemasaran adalah hal yang sangat penting. Pandangan tradisonal menyatakan bahwa
manajemen senior harus memberikan strategi dan menyerahkannya ke bawahannya. Manajemen senior
harus mengidentifikasi dan mendorong ide-ide segar dari tiga kelompok yang cenderung tidak
ditampilkan dalam pembentukan strategi. Jump Associates, sebuah perusahaan strategi inovatif,
menawarkan lima strategi kunci untuk mengelola perubahan dalam perusahaan

 Menghindari judul inovasi

Memilih satu nama untuk tim inovasi yang tidak akan mengesampikan rekan kerja.

 Menggunakan sistem pertemanan

Menemukan kolaborator dengan pemikiran yang sama di dalam organisasi

 Segera menentukan ukuran

Menentukan sejumlah kriteria pendanaan, pengujian, dan kinerja yang berbeda untuk inovasi
tambahan, eksperimental, dan yang berpotensi mengganggu.

 Membidik sasaran mudah terlebih dahulu

Dimulai dengan ide-ide yang mudah diimplementasikan. Hal ini akan berhasil mendemostrasikan apa
saja yang dapat dilakukan sebelum dengan cepat beralih ke inisiatif yang lebih besar.

 Mendapatkan data untuk mendukung insting anda

Gunakan pengujian untuk mendapatkan masukan dan memperbaiki ide.

2.3 Perencanaan Strategis Unit Bisnis

2.3.1 Misi Bisnis

Setiap unit bisnis harus mendefinisikan misi spesifiknya di dalam misi perusahaan yang lebih luas.

2.3.2 Analisis SWOT

Keseluruhan evalusai tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan anacaman perusahaan disebut analisis
SWOT.

 Analisis Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)

Unit bisnis harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan mikro yang
signifikan, yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan laba. Peluang pemasaran adalah
wilayah kebutuhan dan minat pembeli, dimana perusahaan mempunyai probabilitas tinggi untuk
memuaskan kebutuhan tersebut dengan menguntungkan. Ancaman lingkungan adalah tantangan yang
ditempatkan oleh tren atau perkembangan yang tidak disukai yang akan menghasilkan penurunan
penjualan atau laba akibat tidak adanya tindakan pemasaran defensif.
 Analisis Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)

Kemampuan menemukan peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut
adalah dua hal yang berbeda. Bisnis dapat mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka sendiri
dengan menggunakan formulir seperti yang diperlihatkan dalam catatan pemasran. Kadang-kadang
bisnis berjalan buruk bukan karena orang-orang tidak mempunyai kekuatan yang diperlukan, tetapi
karena mereka tidak bekerja sama sebagai satu tim.

2.3.3 Formulasi Tujuan

Setelah perusahaan melakukan analisi SWOT, perusahaan dapat terus mengembangkan tujuan khusus
untuk periode perencanaan. Sebagian unit bisnis mengejar bauran sasaran, termasuk profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, peningkatan pasngsa pasar, kandungan risiko, inovasi, dan reputasi.

Agar sistem MBO berhasil, tujuan unit harus memnuhi empat kriteria

1. Tujuan harus diatur berurutan, mulai dari yang paling penting

sampai paling tidak penting.

2. Sebisa mungkin, tujuan harus bersifat kuantitatif

3. Tujuan harus realistis

4. Tujuan harus konsisten

Trade off penting lainnya meliputi laba jangka pendek versus pertumbuhan jangka panjang, penetrasi
mendalam dari pasar yang sudah ada versus pengembangan pasar baru, tujuan laba versus tujuan
nirlaba, dan pertumbuhan tinggi versus risiko rendah.

2.3.4 Formulasi Strategis

Strategi adalah rencana permainan untuk sampai kesana. Setiap bisnis harus merancang sebuah strategi
untuk mencapai tujuannya, yang terdiri dari strategi pemasaran serat strategi teknologi dan strategi
pengadaan yang kompatibel.

 Strategi Generik Porter

· Kepemimpinan biaya secara keseluruhan

Perusahaan yang mengejar strategi ini bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi
terendah sehingga mereka dapat menetapkan harga yang lebih murah dibandingkan pesaing mereka
dan memenangkan pangsa pasar yang besar.

· Diferensiasi

Bisnis yang berkonsentrasi pada kinerja unggul yang dicapai dengan cara unik dalam wilayah manfaat
pelanggan penting yang dihargai oleh sebagian besar pasar.
· Fokus

Bisnis berfokus pada satu atau lebih segmen pasar yang lebih sempit.

Menurut Porter, perusahaan yang mengejar strategi yang sama dan diarahkan ke pasar sasaran yang
sama membentuk kelompok strategis.

 Aliansi Strategis

Banyak aliansi strategis yang bernetuk aliansi pemasaran. Aliansi strategis ini dibagi menjadi empat
kategori utama,

 Aliansi produk atau jasa

Sebuah perusahaan melisensikan perusahaan lainnya untuk memproduksi produknya, atau dua
perusahaan bekerjasama memasarkan produk pendamping atau produk baru.

 Aliansi Promosial

Sebuah perusahaan sepakat untuk menjalankan promosi bagi produk atau jasa perusahaan lain.

 Aliansi Logistik

Sebuah perusahaan menawarkan layanan logistik untuk produk perusahaan lain.

 Kolaborasi penetapan harga

Satu atau lebih perusahaan bergabung dalam kolaborasi penetapan harga khusus.

Perusahaan harus memberikan pemikiran kreatif untuk menemukan mitra yang dapat melengkapi
kekuatan mereka dan menutup kelemahan mereka.

2.3.5 Formulasi dan Implemetasi Program

Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk mempertahankan kepemimpinan tekhnologinya,


perusahaan itu harus merencanakan program untuk memperkuat departemen R&D-nya,
mengumpulkan intelejen tekhnologi, mengembangkan produk canggi, melatih wiraniaga tekhnik dan
mengembangkan iklan untuk mengkomunikasikan kepemimpinan tekhnolginya.

Setelah perusahaan memformulasikan program pemasaran, orang-orang pemasaran harus


memperkirakan biayanya. Apakah keikutsertaan di pameran dagang tertentu layak dilakukan? Apakah
kontes penjualan tertentu akan mendapatkan imbalan yang pantas dan lain-lain.

2.3.6 Umpan Balik dan Kendali


Setelah Organisasi gagal merepons perubahan lingkungan, organisasi akan semakin sulit menangkap
kembali posisi nya yang hilang. Organisasi terutama organisasi besar dapat mengalami inersia. Sulit
merubah satu bagian tanpa merubah bagian lain. Tapi organisasi dapat di ubah melalui kepemimpinan
yang kuat, dan sebaiknya hal itu di lakukan sebelum krisis. Kuci kesehatan suatu organisasi adalah
kemauan utuk mempelajari perubahan lingkungan dan menerapkan tujuan dan prilaku baru.

2.4 Perencanaan Produk: Sifat dan Isi Rencana Pemasaran

Rencana Pemasaran adalah dokumen tertulis yang meringkas apa yang telah di pelajari pemasaran
tentang pasar dan mengindikasi bagaimana perusahaan berencana menjangkau tujuan pemasarannya.
Kini rencana pemasaran semakin berorientasi pada pelanggan dan pesaing, mempunyai alasan yang
lebih baik, dan lebih realistis dari masa lalu.

Sebagian besar rencana pemasaran yang memiliki durasi satu tahun tertuang dalam 5 sampai 50
halaman. Kegagalan rencana pemasaran saat ini yang paling sering dinyatakan menurut eksklusif
pemasaran, disebabkan oleh kurangnya realism, tidak adanya analisis yang cukup kompetitif, dan
fokusnya yang hanya jangka pendek.

Isi rencana pemasaran:

 Rangukuman eksekutif dan daftar isi

Rencana pemasaran harus di buka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan rekomendasi
menejemen senior. Daftar isi mengarisbawahi sisa rencana tersebut serta semua perisip pendukung dan
rincian operasional.

 Analisis situasi

Menampilkan data latar brlakang yang relevan tentang penjualan, biaya, pasar, pesaing, dan berbagai
kekuatan dalam lingkungan makro. Analisis meliputi analisis kapabilitas perusahaan, analisis Customer
meliputi market forecast, segmentasi, informasi tentang perilaku pelanggan dan analisa kebutuhan
pasar. Sedangkan analisis persaingan menyangkut kegiatan pesaing.

 Strategi pemasaran

Di sini manager produk mendefinisikan misi, tujuan pemasaran dan keuangan, serta kelompok dan
kebutuhan yang ingin di puaskan oleh penawaran pasar. dilakukan dengan memuat tujuan berupa
angka-angka seperti target yang ingin dicapai, pertumbuhan, market share dan lain-lain. Strategi ini
sering dimuat dalam istilah STP (Segmentation, Targeting, dan Positioning). Strategi pemasaran sering
juga diwujudkan dengan taktik pemasaran yang meliputi 4P yaitu (Product, Price, Place dan Promotion).

 Proyeksi keuangan

Meliputi peramalan penjualan, pengeluaran, dan analisis titik impas (BEP).

 Kendali implementasi
Bagian ini mengarisbawahi kendali untuk mengamati dan menyesuaikan implementasi rencana.
Umumnya , bagian inni menyebutkan tujuan dan anggaran setiap bulan atau kuartal, jadi managemen
dapat meninjau hasil setiap periode dan mengambil tindakan korektif yang di perlukan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agar perusahaan bisa
memaksinalkan penjualan atau pemasaran dan sekaligus dapat memenangkan sebuah persaingan
dalam suatu bisni, terlebih dahulu manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang
dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk
menghadapi situasi tersebut. Selain itu perusahaan juga di anjurkan untuk membuat sebuah rencana
pemasaran dalam mendistribusikan produknya kepada konsumen, hal ini bertujuan agar produk yang di
hasilkan bisa terjual sebanyak-banyaknya, dan konsumen bisa terlayani dengan baik dan memuaskan,
karena itulah tujuan dari strategi pemasaran.

3.2 Saran

Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran dan rencana pemasaran
sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki
kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting dalam
perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Buku dasar-dasar manajemen pemasaran Drs. Danang sunyoto, S.H., S.E., M.M

http://tugaskuliahdeni.blogspot.co.id/2013/12/mengembangkan-strategi-dan.html

Anda mungkin juga menyukai