Laporan Individu Keluarga Binaan Citra Fix BGTT
Laporan Individu Keluarga Binaan Citra Fix BGTT
Disusun Oleh :
Citra Novia Putri
NPM 07160100201
Disusun oleh :
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Individu Keluarga Binaan Asuhan Kebidanan Ibu Menyusui pada Ny. S Desa
terdapat kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak
Oleh karena itu mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
2. Dr. Dr. dr. HM. Hafizurrachman, MPH, Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Sobar Darmaja, S.Psi, MKM, Selaku Pembantu Ketua 1 Sekolah Tinggi Ilmu
4. Hidayani, Am. Keb, SKM, MKM Selaku Ketua Ketua Program Studi DIV
6. Seluruh staff dan dosen Program Studi Diploma IV Kebidanan Sekolah Tinggi
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan 3
1.3 Manfaat 4
BAB V PENUTUPAN
5.1 Kesimpulan 20
5.2 Saran 21
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
batas-batas geografis yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah
melembaga. Misalnya kelompok ibu hamil, ibu nifas, kelompok bayi, dan
kelompok balita.
1
1.1.2 Keluarga Binaan
lansia , pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi keluarga,
imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan serta pelayanan KB. Yang
nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra sekolah, remaja), keluarga
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak
kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu
alergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
yang benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD (30
2
menit pertama bayi harus sudah di sususkan). Kemudian pemberian ASI
perlu dipelajari antara lain, belajar bagaimana memegang bayi agar dapat
menyusu dengan baik dan mengatur posisi tubuh agar merasa nyaman
perlekatan bayi pada payudara yang tepat, yang ,merupakan salah satu
Dimana bila teknik menyusui tidak benar dapat menyebabkan putting lecet
dan ibu menjadi enggan menyusui dan bayi jarang menyusu. Selain iyu ibu
harus menemukan posisi yang sesuai selama pemberian ASI, bayi juga
puting.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dilakukannya keluarga binaan pada Ny. S di Desa Srengseng Sawah
Kec.Jagakarsa Rt 10 Rw 06 Jakarta Selatan.
3
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Dilakukan pengkajian data Subjektif dan Objektif pada Ny. S
pada Ny. S
1.3 Manfaat
1.3.1 Institusi Pendidikan
Diharapkan penyusun keluarga binaan ini dapat dijadikan sebagai bahan
tambahan pelajaran, sebagai bahan evaluasi dalam membuat study kasus
dan juga dapat dijadikan sebagai bahan bacaan pustaka.
1.3.2 Institusi Praktek
Dapat memberikan masukan mengenai implementasi asuhan kebidanan
pada ibu menyusui, serta sebagai bahan evaluasi lapangan.
1.3.3 Bagi Mahasiswa
Dapat memahami manfaat melakukan keluarga binaan serta mengasah
keterampilan dalam asuhan kebidanan pada ibu menysusi agar lebih baik
dalam melakukan asuhan secara paripurna.
4
5
BAB II
TINJAUAN TEORI
nutrisi pada bayi. Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi
atau anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu.
air susu. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam
masalah.
2. Manfaat Menyusui
6
7. Memperkuat ikatan batin ibu dan anak.
kehamilan.
perlengkapan menyusui.
7
2.2 Tekhnik Menyusui yang Benar
kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
puting susu dan areola dengan kapas DTT, langkah selanjutnya ASI
1. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala
3. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di
depan.
8
c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang
cara:
bayi.
sendirinya.
9
1. Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
ditepuk perlahan-lahan.
e. Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak
masuk
10
g. Putting susu tidak terasa nyeri.
seperti ibu pasca operasi Caesar. Bayi diletakan di samping kepala ibu
dengan posisi kaki di atas. Menyusui bayi kembar dilakukan dengan cara
seperti memegang bola bila disusui bersamaan, yaitu di payudara kiri dan
dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, sehingga dengan posisi
11
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA DAN TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
Rw 06. Rabu, 12 Juli 2017 pada pukul 11.00 WIB. Ny. S usia 22 tahun,
adalah D3 saat ini menjadi ibu rumah tangga. Ny. S memiliki suami yang
bernama Tn. A usia 25 tahun, pendidikan terakhir adalah D3, saat ini
menyusui yang baik dan benar. Keadaan umum ibu baik kesadaran
22X/m.
Muka: tidak pucat dan tidak ada odema. Mata: simetris, konjungtiva tidak
pucat dan sclera ikterik. Hidung: bersih, tidak ada pengeluaran cairan dan
tidak ada nyeri tekan. Bibir: simetris, tidak pucat dan tidak ada stomatitis.
Telinga: simetris, tidak ada pengeluaran cairan, dan tidak ada nyeri tekan.
12
bening, dan kelenjar tyroid. Payudara: simetris, pengeluaran ASI, puting
tahun dengan asuhan kebidanan ibu menyusui. Masalah yang didapat pada
Ny. S yaitu Ibu belum mengetahui teknik menyusui dengan baik dan
Antisipasi diagnosa pada Ny. S tiak ada. Tindakan segera yang harus
ibu hasil pemeriksaan saat ini, bahwa keadaan ibu baik dalam batas
normal. Beritahu ibu mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan
benar. Ajarkan ibu mengenai teknik menyusui yang baik dan benar.
kunjungan.
teknik menyusui yang baik dan benar seperti: bayi menjadi tenang,
lecet. Mengajarkan ibu mengenai teknik menysusui yang baik dan benar
13
ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan pendamping ASI.
Ibu memahami mengenai manfaat teknik menyusui yang baik dan benar.
Ibu mengerti langkah-langkah teknik menyusui yang baik dan benar dan
14
BAB IV
PEMBAHASAN
pengkaji melakukan kegiatan membina salah satu keluarga, dari seluruh keluarga
pengkaji mengambil kasus pada Ny. S dengan asuhan kebidanan ibu menyususi.
Pada tahap pengkajian ini data diperoleh melalui observasi dan wawancara
pendekatan dan waktu yang seefektif mungkin dan mengunjungi kembali klien.
Setelah dilakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada Ny.S, bahwa
keadaan pada Ny. S semua dalam batas normal dan ibu belum mengetahui
mengenai langkah-langkah teknik menyususi yang baik dan benar, tetapi tidak
terjadi masalah pada ibu. Di dalam teori ada beberapa manfaat yang
kesehatan yaitu lingkungan yang tidak sehat, perilaku hidup yang tidak sehat
15
diharapkan dari kunjungan (membina) keluarga tersebut adalah meningkatkan
kesejahteraan keluaraga serta mencegah angka kematian ibu dan bayi diantaranya
menggunakan format 7 langkah varney dan SOAP dapat diketahui masalah pada
saat teknik menyusu. Setelah melakukan pembinaan ini diharapkan ibu dapat
mengetahui pentingnya dan manfaat dari teknik menyususi yang baik dan benar.
Dari hasil data yang didapat bahwa tidak adanya kesenjangan anatara teori dan
praktik asuhan kebidanan teknik menyususi yang kurang benar dengan hasil yang
didapat.
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
kecoklatan, tidak ada bendungan pada ASI dan dalam batas normal. Ny. S
belum dapat melakukan teknik menyusui dengan baik dan benar. Dari
teknik menyususi yang baik dan benar, manfaat teknik menyusui yang
menghisap air susu. Bidan perlu mamberikan bimbingan pada ibu tentang
b. Hasil konseling tentang teknik menyususi yang baik dan benar pada
17
1.2 Saran
a. Lahan Praktek
b. Institusi Pendidikan
terampil.
c. Mahasiswa
18
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Retna Eni. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta :Buku Kesehatan
Dewi, Vivian Nanny Lia & Sunarsih, tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada
Jakarta:TIM
19
LAMPIRAN DOKUMENTASI
20
A. FORMAT PENGKAJIAN
1. Identitas Ibu
Nama : Ny. S
Umur : 22 tahun
Suku/Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : D3
Pekerjaan : IRT
Alamat : Gg. Langgar rt 10 rw 06 desa srengseng sawah
Telp : 085711318164
3. Anamnesa
a. Keadaan umum Ibu : Baik
b.Riwayat Persalinan
No. Anak Ke Jenis petugas Tempat
Persalinan Persalinan
1 1 SC DOKTER RUMAH SAKIT
21
2) Eliminasi
a) BAK
Frekuensi : Normal
Jumlah : 4-5x sehari
Warna : Keruh
Keluhan : Tidak ada
b) BAB
Frekunsi : Padat
Jumlah : 1x sehari
Warna : Kecoklatan
Keluhan : Tidak ada
3) Istirahat
Siang : 2 jam
Malam : 8 jam
Keluhan : Tidak ada
4) Aktivitas : IRT
5) Personal hygine : Baik
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
PB : 160 cm
BB : 66 kg
Vital Sign
TD : 110/80 mmHg
N : 82x/m
S : 36,5 0C
R : 22 X/m
22
2. Pemeriksaan Fisik
Hidung : bersih tidak ada polip, dan tidak ada nyeri tekan
Telinga : simetris, bersih tidak ada pengeluaran dan tidak ada nyeri tekan
3. Pemeriksaan penunjang :
Tidak Ada
C. Analisa Data
D. Masalah Potensial
E. Kebutuhan Segera
benar.
F. Planning
1. Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan ibu baik
23
2. Memberitahukan ibu kembali mengenai teknik menyusui yang baik dan
benar.
diberikan.
diberikan.
24
Kunjungan Keluarga Binaan II
Sawah Rt10 Rw 06, Senin 17 Juli 2017, pukul 09.00 WIB. Ibu
Pada pemeriksaan sistematis semua keadaan baik dan dalam batas normal.
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan ibu baik
Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI tanpa diwaktu. Ev: ibu akan
Sawah Rt10 Rw 06, Kamis 20 Juli 2017, pukul 10.00 WIB. Ibu
25
mmHg, N 82X/m, R 22X/m, S 360C. Pada pemeriksaan sistematis semua
keadaan baik dan dalam batas normal. Diagnosa: Ny. S usia 22 tahun
Memberitahukan ibu hasil pemeriksaan saat ini bahwa keadaan ibu baik
Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI tanpa diwaktu. Ev: ibu akan
26
27
PRASAT KOMPETENSI
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih
perlu membantu atau mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
T/S : Tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi
PENUNTUN BELAJAR
KASUS
NO LANGKAH KERJA
1 2 3 4 5
PERSIAPAN
1. Memberikan informed consent
2. Menyiapkan alat sesuai dengan urutan penggunaannya
3. Mencuci tangan di bawah air mengalir dan keringkan dengan handuk
bersih
4. Mengenakan pakaian dan bra yang memudahkan dalam menyusui
5. Memilih posisi yang nyaman untuk menyusui
28
PELAKSANAAN
1. Membersihkan payudara dengan handuk kecil yang telah dibasahi
dengan air matang (hangat)
2. Mengoleskan sedikit ASI pada putting dan areola
3. Membaringkan bayi di atas bantal dengan posisi saling berhadapan
4. Memegang bayi pada belakang bahunya dengan 1 lengan dan kepala
bayi pada lengkung siku ibu
5. Menyentuh pipi dan sisi mulut bayi (beri rangsangan) untuk
membuka mulut
6. Memasukkan putting dan areola ke mulut bayi. Menopang payudara
dengan tangan kiri atau tangan kanan
7. Melepaskan putting susu dari mulut bayi dengan tidak menariknya
8. Mengulangi tindakan pada langkah ke-7
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
45
TANGGAL
PARAF PEMBIMBING
29
DOKUMEN JOB SHEET(JS)
2. Bantal
Referensi 1.: Suherni, dkk. 2009.Perawatan Masa Nifas.Yogyakarta:Fitramaya
M Maryunani, Anik.2009. Asuhan Pada Ibu Dalam Masa Nifas
(Pospartum). Jakarta:TIM
A Ambarwati, Retna Eni. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjakarta
:Buku Kesehatan
Damayanti. 2009. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika.
Teknik Menyusui
keduanya membutuhkan waktu dan kesabaran untuk pemenuhan nutrisi pada bayi.
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak kecil dengan
30
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air
susu. Bidan atau perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam tentang
PERSIAPAN
1. Pastikan bahwa praktik ini penting untuk mengetahui cara teknik menyusui
2. Periksa dan pastikan semua alat yang diperlukan sudah tersedia sesuai dengan
job sheet.
PETUNJUK
5. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau
dipahami.
KESELAMATAN KERJA
31
KUNJUNGAN ASUHAN KEBIDANAN II
32
KUNJUNGAN ASUHAN KEBIDANAN III
33
34
AP (ACUAN PRAKTIK )
SAP
1. Standar Kompetensi :
2. Kompetensi Dasar :
3. Indikator :
benar.
35
c. Dapat memahami pengertian teknik menyusui dan mampu
B. Materi
Menyusui adalah proses pemberian susu pada anak bayi atau anak
kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan
refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. Air susu ibu
alergi serta anti inflamasi. Zat-zat anti infeksi yang terkandung dalam ASI
ASI yang benar, antara lain pemberian ASI segera setelah lahir atau IMD
ASI saja sampai umur 6 bulan (ASI Ekslusif) selanjutnya pemberian ASI
puting susu dan areola dengan kapas DTT, langkah selanjutnya ASI
36
sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan
1. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih baik menggunakan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala
3. Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu, dan yang satu di
depan.
c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang
cara:
37
e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke
bayi.
sendirinya.
ditepuk perlahan-lahan.
38
C. Metode dan Media
D. Langkah Pembelajaran
39
benar pada ibu menysusui.
1. Mahasiswa
Ev: menjawab salam
penutup
40
E. Evaluasi
1. Struktural
c. Persiapan SAP
2. Proses
disampaikan
disampaikan
diajukan
diberikan.
3. Hasil
dan benar.
41
F. Daftar Pustaka
Kesehatan
Dewi, Vivian Nanny Lia & Sunarsih, tri. 2011. Asuhan Kebidanan Pada
(Pospartum).Jakarta:TIM
penyusun
42