Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Perkembangan Sekolah

 Data Sekolah

a. Nama Sekolah : SDN Ciracas 15 Pagi

b. NIS : 100280

c. N.S.S : 101016404069

d. NPSN : 20104155

e. Status Sekolah : Negeri

f. Waktu Penyelenggaraan : Pagi


g. Status Gugus : Imbas

h. Alamat : Jl. Penganten Ali No.40

i. Telepon : 021-87708831

j. Kecamatan : Ciracas

k. Kotamadya : Jakarta Timur

l. Kode Pos : 13740

m. Akreditasi : A

n. Tahun Akreditasi : 2009

o. No. SK Akreditasi :-

p. Nama Kepala Sekolah : Lermina Purba, S Pd.

q. NIP/ NRK : 196008181983032012 / 78070

r. Pangkat/ Gol : Pembina/ IV A

s. Tanggal Mulai Tugas/ TMT :-

 Bangunan Gedung
1.Standar Gedung : 2 lantai

2.Kondisi Bangunan : Baik

3.Sertifikat Tanah : Tidak ada

4.Status Bangunan : Milik Pemerintah

5.Tahun dibangun : 1996

6.Selesai dibangun : 9 April 1996

7.Luas tanah : 4432 m2

8.Luas bangunan : 998,4 m2

9.Kondisi Bangunan : Baik

 Data Ruang Gedung Sekolah

1.Jumlah Ruang belajar : 7 ruang

2.Ruang kepala sekolah : 1 ruang

3.Ruang guru : 1 ruang

4.Ruang UKS : 1 ruang

5.Ruang lab./ komputer : 1 ruang

6.Ruang perpustakaan : 1 ruang

7.Ruang koperasi : Tidak ada

8.Mushola : Ada

9.Ruang WC guru : Ada

10.Ruang WC murid : Ada


11.Ruang sidang/ rapat : Tidak ada

12.Ruang serbaguna : Ada

13.Lapangan sekolah : Ada

14.Taman Sekolah : Ada

15.Pintu gerbang : Ada

16.Kantin Sekolah : Ada

17.Westafell/ Tempat Cuci Tangan : Ada

18.Rumah Dinas : Ada

19.Gudang : Tidak ada

 Data Jumlah Siswa

SDN Ciracas 15 Pagi, pelaksanaan waktu belajar dimulai dari pagi hari sampe
sore hari, dikarenakan adanya ruang kelas yang terbatas. Minat masyarakat
sekitar sekolah dan sekitarnya untuk mensekolahkan putra – putrinya di SDN
Ciracas 15 Pagi sangat tinggi, dikarenakan lokasi yang mudah, strategis dan
mudah dijangkau dengan sarana transportasi yang ada, sehingga di awal tahun
pelajaran banyak calon peserta didik yang mendaftar sekolah di SDN Ciracas 15
Pagi, tidak banyak diterima karena daya tampung yang terbatas.

Berikut data jumlah siswa dan rombongan belajar :

Banyaknya
No Kelas L P Jumlah
Rombel
1 I 3 54 42 96
2 II 3 45 51 96
3 III 2 40 44 84
4 IV 2 42 31 73
5 V 2 43 41 84
6 VI 2 43 36 79
Jumlah 14 267 245 512

 VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH


A. VISI
o Menjadikan peserta didik sebagai lulusan yang mandiri dan berakhlak
mulia.

B. MISI

1. Memberikan layanan pendidikan agar efektif dan berkarakter.

2. Membiasakan pergaulan yang ramah dan penuh rasa kekeluargaan.

3. Peka terhadap lingkungan sosial dan bertanggung jawab kepada masyarakat.

C. TUJUAN :

1) Menghasilkan siswa yang beriman dan bertaqwa.

2) Menghasilkan lulusan yang berbudaya saing.

3) Menjadi sekolah pelopor dan penggerak di lingkungan masyarakat sekitar.

B. Struktur Organisasi Sekolah


 Kepala sekolah : Lermina Purba, S.Pd
 Komite sekolah :
 Wakil kepala sekolah :
 Pengurus perpustakaan :
 Tata usaha : Wirda Setyawati

Guru
 Guru kelas I A : Sumiati, S.Pd
 Guru kelas I B : Sri Rahayu, S.Pd
 Guru kelas I C : Hj. Nurwaningsih, S.Pd

 Guru kelas II A : Hj. Retno Isanti, S.Pd


 Guru kelas II B : Rahmania, S.Pd
 Guru kelas II C : Rita Mailani, S.Pd

 Guru kelas III A : Yusrina, S.Pd


 Guru kelas III B : Syafrinal Gulo, S.Pd

 Guru kelas IV A : Mart Jhony S, S.Pd


 Guru kelas IV B : Sarmauli Gultom, S.Pd

 Guru kelas V A : Aluman Hutegalung, S.Pd


 Guru kelas V B : Masnur Siregar

 Guru kelas IVA : Dian Anggraeni, S.Pd


 Guru kelas IVB : Tini Satriatin, S.Pd

 Guru Agama Islam : Dauliyah, S.Pd. I


: Rosita S.Pd. I
 Guru Agama Kristen : Drs. Arlintamina Gs, Mth
 Guru Penjaskes : Marta Verawati N,S.Pd
 Penjaga Sekolah : Edy Purwanto dan Darsono
 Satpam Sekolah : M. Gultom
C. Denah Lokasi Sekolah

Kelas Agama Perpustakaan Taman


Kristen
Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang Ruang
Kelas VI B Kelas VIA Kelas VA Kelas VB Kelas IV B Kelas IV
A
Kantin
Ruang Ruan Ruan Ruan D UK Ruan Toilet Lab
Kepse g g g ap S g Komp
k Guru Kelas Kelas ur Kelas -uter

Musholah
Lapangan

D. Keadaan Fasilitas Sivitas Akademika Sekolah (Guru dan Karyawan,


Siswa, Sarana PBM)

Saat ini sekolah kami mempunyai prestasi cukup membangggakan dan


telah terakreditasi B yang didukung oleh kualifikasi pendidik dan tenaga
kependidikan yang memadai yaitu 20 orang.

Kondisi wilayah sekitar merupakan daerah pemukiman padat penduduk


sebagian besar orang tua murid bermata pencaharian sebagai buruh. SDN
CIRACAS 15 PAGI menjadi sekolah yang cukup diminati oleh warga, hal ini
disebabkan oleh lokasi sekolah yang strategis dan kegiatan ekstrakurikuler yang
menjadi daya tarik warga hingga sekarang. Kegiatan ekstrakurikuler terutama
Pramuka menjadi unggulan tingkat Kota Jakarta Timur. Fasilitas yang dimiliki
meliputi.

1. Sarana dan Prasarana


A. Ruang Kelas
1) Banyaknya ruang kelas 9 ruang
2) Ruang kelas kami kurang memenuhi rasio minimum
3) Sarana ruang kelas yang tersedia :
a. Meja kursi siswa, meja kursi guru
b. Lemari, papan tulis
c. Kalender, jam, bingkai , penggaris
d. Papan kreativitas, bendera merah putih, vas bunga
e. Papan absensi siswa
f. Gambar presiden dan wakil presiden, dan burung garuda
g. Sapu tempat sampah
h. Ember untuk cuci tangan

B. Ruang Perpustakaan
1) Luas ruang perpustkaan 56 m2
2) Ruang mudah di akses
3) Sarana ruang perpustakaan :
a. Rak buku
b. Papan tulis
c. Televisi
d. Computer
e. Jam
f. Kipas angin
g. Buku perpustakaan
h. Meja baca
i. Kursi
C. Ruang pimpinan
1) Luas ruang pimpinan 32 m2
2) Sarana ruang pimpinan yang tersedia :
a. Lemari
b. Meja kursi kepala sekolah
c. Gambar presiden dan wakil presiden
d. Gambar burung garuda, jam dinding
e. Jadwal kegiatan kepala sekolah
f. Kursi tamu
g. Lemari piala
h. Agenda kegiatan
i. Telephon
j. Kalender pendidikan
k. Papan program kerja dan kinerja kepala sekolah
l. Visi dan misi sekolah
m. Kohort sekolah, buku absen personil sekolah
n. Etalase , papan data siswa
o. Lemari besi, papan struktur

D. Ruang guru
1) Luas lantai 56 m2
2) Rasio luas lantai 56 m2
3) Ruang guru dilengkapi dengan :
a. Lemari
b. Papan pengumuman
c. Meja kursi guru
d. Gambar presiden, wakil presiden dan garuda
e. Jam dinding
f. Buku absen sekolah (kepala sekolah, guru dan pegawai)
g. Program kerja
h. Kalender pendidikan
i. Visi misi sekolah
j. TV, Audio suara
k. Pengeras suara
l. komputer
m. Infokus

E. Tempat Beribadah
1) Luas lantai 48 m2
2) Sarana yang tersedia :
a. Karpet
b. Sajadah
c. Mukena
d. Mimbar/ podium
e. Rebana
f. Bingkai
g. Kain sarung
h. Mic
i. Lemari
j. Kipas angin
k. Alquran

F. UKS (Unit Kesehatan Sekolah)

Sarana yang tersedia :


a. Bed
b. Lemari
c. Kotak P3K
d. Timbangan badan
e. Kulkas
f. Bendera
g. Meja
h. Kursi
i. Kipas Angin
j. Poster Kesehatan
k. Struktur Organisasi Kesehatan
l. Jadwal kegiatan UKS
m. Rencana kerja team pelaksanaan UKS

BAB II
MASALAH – MASALAH KEPENDIDIKAN

A. Pengelolaan /Pelaksanaan Kurikulum

Dalam kependidikan dapat ditemukan masalah-masalah yang terjadi


disetiap pelaksanaannya seperti pengelolaan atau pelaksanaan kurikulum yang
digunakan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Setiap beberapa tahun dalam kependidikan mengalami perubahan
kurikulum, pada saat ini kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum 2013.

Kurikulun 2013 adalah kurikulum yang melakukan penyederhanaan, dan


tematik-integratif, menambah jam pelajaran dan bertujuan untuk mendorong
peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran
dan diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.

Pengetahuan dalam kurikulum 2013 sama seperti kurikulum – kurikulm


sebelumnya, yaitu pertekanan pada tingkat pemahaman siswa dalam pelajaran.
Nilai dari aspek pengetahuan bisa didapat dari Ulangan Harian, Ujian Tengah/
Akhir Semester, dan Ujian Kenaikan Kelas. Pada kurikulum 2013,
pengetahuan bukan aspek utama seperti pada kurikulum – kurikulum
sebelumnya.

Keterampilan merupakan aspek baru dalam kurikulum di Indonesia.


Keterampilan merupakan penekanan pada skill atau kemampuan. misalnya
adalah kemampuan untuk mengemukakan pendapat, berdiksusi/
bermusyawarah, membuat laporan, serta berpresentasi. Aspek Keterampilan
merupakan salah satu aspek penting karena hanya dengan pengetahuan, siswa
tidak dapat menyalurkan pengetahuan tersebut sehingga hanya menjadi teori
semata.

Aspek sikap merupakan aspek yang agak sulit untuk dinilai. Sikap
meliputi sopan santun, adab dalam belajar, absensi, sosial, dan agama.
Diperlukan kerja sama yang baik antara orang tua, guru mata pelajaran, wali
kelas dan guru BK agar penilaian aspek ini lebih optimal. Agar penilaian sikap
dapat diterapkan setiap tatap muka, guru harus menyiapkan lembar pengamatan
penilaian sikap

Masalah yang terlihat dalam pelaksanaan kurikulum 2013 yaitu terdapat


dalam program kegiatan. Hal ini dapat dilihat dari :

1. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirasa


sulit bagi guru.
2. Pendistribusian buku tematik ke sekolah masih mengalami
keterlambatan.
3. Kesulitan dalam mengaplikasikan kurikulum 2013 ke dalam
pembelajaran.

Oleh karena itu, dalam pelaksanaan kurikulum 2013 sepenuhnya belum


berjalan lancar.

B. Pembinaan Kesiswaan
Sesungguhnya untuk mengembangkan potensi siswa yang sesuai
dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu siswa yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab diperlukan pembinaan kesiswaan secara sistematis dan
berkelanjutan. Seperti mengacu pada peraturan yang telah ditetapkan
Menteri Pendidikan Nasional tentang Pembinaan Kesiswaan.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008


tentang Pembinaan Kesiswaan yang bertujuan:

1. Mengembangkan potensi siswa secara optimal dan terpadu yang


meliputi minat, bakat, dan kreatvitas.
2. Memantapkan kepribadian siswa untuk mewujudkan ketahanan
sekolah sebagai lingkungan pendidikan sehingga terhindar dari
usaha dan pengarruh negatif dan bertentangan dengan tujuan
pendidikan
3. Mengaktualisasikan potensi siswa dalam pencapaian prestasi
sesuai bakat dn minat
4. Menyiapkan siswa agar menjadi warga masyarakat yang
berakhlak mulia, demokratis, menghormati hak-hak asasi
manusia dalam rangka mewujudkan masyarakat madani (sivil
society).

Pada dasarnya pembinaan kesiswaan mencangkup tiga hal yaitu :

1. Intrakulikuler
Yaitu pembinaan kesiswaan yang berkaitan dengan kegiatan
belajar mengajar (KBM). Permasalahan yang dihadapi SDN Ciracas 15 Pagi
dalam hal ini terdiri dari :

 Sisi guru : Masalah Penggunaan Metode Pembelajaran


Permasalahan tersebut timbul dari cara penyampaian dan penggunaan
metode pada saat pembelajaran berlangsung, sehingga peserta didik
kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran di kelas.

 Sisi peserta didik :


1. Masalah Minat Belajar
Dalam jadwal pembelajaran terdapat 9 kelas untuk kelas, 1, kelas
4 dan kelas 5 serta kelas 6 masuk pukul 06.30 – 12.00 WIB, dan
kelas 2 masuk pada pukul 09.30 – 13.00 sedangkan kelas 3
masuk pada pukul 13.00 – 16.30 dengan keterbatasan waktu
pembelajaran ini membuat guru kurang efektif dalam
penyampaian materi.
2. Masalah Minat membaca
Kurangnya sarana dan prasarana perpustakaan dengan buku-buku
yang bermutu dan memadai. Dengan kata lain, ketersediaan bahan
bacaan memungkinkan tiap siswa untuk memilih apa yang sesuai
dengan minat dan kepentingannya. Dari situlah, tumbuh harapan
bahwa siswa akan semakin mencintai bahan bacaan.

Ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang berhubungan dengan


kegiatan fisik yang didasarkan pada minat bakat peserta didik. di SDN
Ciracas 15 Pagi. Di SDN 15 Ciracas pagi terdapat ekstrakulikuler yaitu
Marawis, Kosidah, Pramuka, pencak silat, Basket, komputer dan Sepak
Bola, karena kurangnya minat peserta didik terhadap permainan sepak bola
sehingga ekstrakulikuler sepak bola dihapuskan. Esktrakulikuler sepak bola
sudah membuat nama SDN Ciracas 15 Pagi harum dan bangga dimata
nasional. Dolli Gultom telah menghatarkan nama SDN Ciracas 15 pagi ke
tingkat nasional. Setelah lulus dari SDN Ciracas 15 pagi, Dolli melanjutkan
bakat bolanya tersebut hingga ke Uruguay. Setelah itu sekarang ia menjadi
salah satu pemain di tim Pelita Bandung. Selain di pelita Dolli juga
bergabung dalam Liga Super Indonesia. setelah dolli membuat nama harum
SDN 15 Ciracas Pagi adik kandung dari Dolli juga ikut mengharumkan
nama SDN Ciracas 15 pagi dan membuat bangga, walaupun hanya sampai
tingkat DKI Jakarta tetapi SDN 15 Ciracas tetap bangga dengan bakat minat
yang dimiliki peserta didik.

C. Penyelenggaraan Kegiatan Ekstrakurikuler


Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan
siswa sekolah atau universitas, di luar jam belajar kurikulum standar.
Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar
sampai universitas. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat
mengembangkan kepribadian, bakat, dan kemampuannya di berbagai bidang
di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari pihak
sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam
pelajaran sekolah.
Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler di SDN Ciracas 15 Pagi
dilaksanakan pada hari rabu setelah kegiatan belajar mengajar sudah
selesai. Sehingga kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk
kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain
yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu sendiri
Namun dalam kegiatan Ekstrakurikuler yang dilakukan pada jam
tambahan diluar sekolah seluruh peserta didik. Memiliki beberapa
ekstrakurikuler disekolah SDN 15 Ciracas Pagi. Dan beberapa kegiatan
dalam ekstrakurikuler yang dapat dipilih oleh peserta didik yaitu :
 Pramuka
 Basket
 Kosidah
 Marawis
 Komputer
 Silat
Kegiatan esktrakurikuler dilaksanakan sesuai jadwal yaitu hari
rabu. Dari seluruh kegiatan ekstrakurikuler hanya silat dan basket yang
menonjol karena ekstrakurikuler sepak bola sudah dihapus.
Penyelenggaraan ekstrakulikuler dibantu oleh guru pendamping, dan kakak
pelatih yang sengaja didatangkan khusus oleh pihak sekolah guna membina
siswa mulai dari kelas III hingga kelas V.
Permasalahan dalam penyelenggaraan ekstrakurikuler di SDN
Ciracas 15 Pagi yaitu kurangnya manajemen waktu yang tepat dalam
pelaksanaan kegiatan sehingga siswa yang memiliki bakat lebih dari satu
tidak dapat tersalurkan dengan baik karena waktu kegiatan dilaksanakan
secara bersamaan. Misalnya siswa yang mengikuti eksul pramuka ingin
mengikuti ekskul basket karena waktu yang bersamaan maka siswa harus
memilih salah satunya.
Oleh karena itu, kurangnya pengawasan yang diberikan oleh
masing-masing penanggung jawab ekskul dalam pelaksanaan kegiatan yang
menyebabkan kehadiran siswa tidak dapat terkontrol dengan baik dan
banyak siswa yang menjadi malas untuk mengikuti kegiatan ektrakurikuler.

D. Pembinaan Kerjasama dengan Orangtua Siswa


SDN Ciracas 15 PAGI terletak di sekitar kawasan rumah
penduduk. Penduduk yang tinggal disekitar mayoritas dengan kondisi
masyarakat ekonomi lemah tetapi ada juga beberapa persen masyarakat
yang memiliki ekonomi kelas menengah. Sehingga partisipasi masyarakat
dalam menunjang proses KBM sangat minim sekali.
Namun, permasalahan yang biasa terjadi disekolah lainnya, yaitu
interaksi antara guru dan orang tua kurang komunikatif. Sehingga
kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan anaknya di sekolah.
Padahal prilaku atau sikap anak didik di lingkungan sekolah baik terhadap
teman maupun terhadap guru terutama dalam kreatifitas, minat, dan hasil
belajar anak didik dipengaruhi oleh sikap dan prilaku yang ditanamkan
keluarga khususnya orang tua sebagai pendidik utama dan pertama.
Hal ini sangatlah berarti untuk menjadi perhatian khusus, karena
pada akhir-akhir ini sering terjadi tindakan-tindakan yang tidak terpuji yang
dilakukan oleh anak didik. Sementara, sering kali orang tua baru
mengetahui setelah permasalahan tersebut terjadi. Bahkan ada juga beberapa
orang tua yang melimpahkan kesalahan itu kepada sekolah karena sudah
merasa sepenuhnya menyerahkan anak didik kepada guru. Hanya dalam
bidang akademik orang tua terlihat peduli dan komunikatif dengan sekolah.
Oleh karena itu, untuk mengatasi dalam upaya permasalahan ini
perlu adanya pembinaan kerjasama dengan cara membentuk komite sekolah
sebagai perwakilan dari orang tua murid disetiap kelas. Komite kelas inilah
yang kemudian membentuk komite inti atau komite sekolah, sehingga
berbagai program sekolah dapat berjalan lancar . Melalui komite sekolah ini
berbagai aspirasi dari para wali murid ditampug kemudian disampaikan
kepada pihak sekolah.

E. Penggolongan Fasilitas Pembelajaran


Pembelajaran tidak akan berjalan efektif apabila tidak didukung
dengan fasilitas yang memadai, untuk itu sekolah harus memfasilitasi
peserta didik dengan media seperti alat peraga sehingga peserta didik dapat
berfikir secara konkrit.
Di dalam pengelolaan fasilitas pembelajaran di SDN Ciracas 15
Pagi terdapat beberapa permasalahan diantaranya ialah:
1) Ruang kelas yang dimiliki SDN 15 Ciracas Pagi belum sebanding
dengan jumlah kelas yang ada. Jumlah kelas ada 12 sedangkan jumlah
ruang kelas yang tersedia hanya 8. Hal ini membuat siswa kelas 1
harus bergantian ruang kelas dengan siswa kelas 2. Dan kelas yang
masuk siang kelas 3 harus bergantian dengan kelas 5.
2) Pada dasarnya setiap guru sudah dianggarkan untuk pengadaan
fasilitas yang menunjang proses KBM, namun dalam pelaksanaannya
diharapkan belum terwujud sebagaimana mestinya.
3) Ruang lab komputer belum dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
Sehingga ruangan masing kosong.
4) Perawatan dan penyimapanan fasilitas sekolah seperti buku-buku di
perpustakaan masih kurang tertata dengan rapih padahal, apabila
perawatan dan penyimpanan dengan baik, siswa akan lebih tertarik
mengunjungi perpustakaan.
5) Penggunaan teknologi yang masih kurang maksimal sebagai alat
peraga berbasis IT. Pemanfaatan media elektronik seperti laptop dan
LCD Proyektor hanya digunakan guru komputer dan guru kelas 6,
padahal guru yang lain dapat menggunakan alat elektronik tersebut
sebagai media pembelajaran di kelas agar pembelajarannya dapat
lebih inovatif dan kreatif. Penggunaan media elektronik tersebut
digunakan untuk membantu kesulitan guru dalam proses pembelajaran
yang memungkinkan alat peraga tersebut harus ditampilkan di depan
kelas. Dengan bantuan media elektronik peserta didik dapat melihat
tampilan materi sehingga peserta didik tampilan materi sehingga
peserta didik sehingga peserta didik tidak hanya membanyangkan,
tetapi peserta didik dapat melihatnya dari tampilan yang disajikan oleh
guru.
6) Ruang UKS sudah tersedia. Didalam ruangan itu tersedia peralatan
serta obat-obatan yang masih kurang lengkap dan kurang terawat
kebersihannya.
7) SDN Ciracas 15 Pagi sudah memiliki mushola untuk memfasilitasi
siswa maupun guru-guru yang beragama Islam untuk melaksanakan
shalat.
F. Penggolongan Kesejahteraan Sivitas Akedemik
Di SDN Ciracas 15 Pagi tingkat kesejahteraan sivitas
akademikanya belum mencapai target yang diharapkan, hal ini dapat dilihat
dari jumlah guru yang sudah PNS berbeda sedikit dengan jumlah tenaga
honorernya.
SDN Ciracas 15 Pagi memiliki guru PNS sebanyak sepuluh orang,
sementara guru honorernya sebanyak delapan orang. Permasalahannya ialah
mengenai gaji honor yang memang dapat dikatakan masih di bawah Upah
Minimum Regional (UMR), sehingga masih dikatakan belum sejahtera.
Upaya yang ditempuh oleh pihak sekolah untuk mengatasi
permasalahan satu sama lain ini ialah dengan cara saling memberikan
informasi serta saling belajar sehingga untuk mengatasi permasalahan ini
ialah dengan cara saling memberikan informasi serta saling belajar satu
sama lain diantara para guru agar dapat meningkatkan sivitas akademiknya
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan zaman.

G. Motivasi Guru dalam Mengikuti Perkembangan IPTEK


BAB III

UPAYA PENANGGULANGAN MASALAH PENDIDIKAN

A. Pengelolaan Pelaksanaan Kurikulum


Permasalahan dalam pengelolaan atau pelaksaan kurukulum 2013
yang dihadapi di SDN Ciracas 15 Pagi, terdapat beberapa masalah, sehingga
dalam pelaksanaan kurikulum 2013 tefrdapat beberapa permasalahan yang
kami temui berbagai diantaranya : dalam pelaksanaan program
pembelajaran dalam kurikulum 2013 guru belum siap dalam menerapkan
pembelajaran kurikulum 2013 di kelas, sehingga diperlukan pelatihan dalam
pengembangan kurikulum 2013 untuk menerapkannya di sekolah. Selain itu
guru harus lebih mengoptimalkan metode pembelajaran yang dapat
menunjang pembelajaran dikelas dan meninkatkan kreativitas serta inovasi
dalam pembelajaran dikelas. selanjutnya adalah dengan melakukan evaluasi
terhadap program pembelajaran kurikulum 2013 dimungkinkan program itu
bisa terlaksana atau berjalan yang kemudian menjadi revisi dari kurikulum
2013.

B. Pembinaan kesiswaan
Upaya yang dilakukan oleh pihak SDN CIRACAS 15 Pagi dalam
mengatasi pelaksanaan dalam pembinaan kesiswaan adalah dengan
melakukan pengarahan dan motivasi kepada para guru oleh kepala sekolah
untuk menekankan kedisiplinan la melaksanakan tugas. Selain itu upaya lain
adalah dengan mencoba membuat pembelajaran yang tidak membuat siswa
merasa bosan dan juga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar. Hal tersebut bertujuan
untuk meningkatkan hasil ekstrakulikuler sekolah dan merain serta
mempertahankan prestasi.
C. Penyelengkaraan kegiatan ekstrakulikuler
Upaya dalam penanggulangan permasalahan ekstrakurikuler di
SDN Ciracas 15 Pagi yaitu harus adanya manajemen waktu yang baik,
pemilihan jadwal yang tepat untuk masing-masing kegiatan ekstrakurikuler.
Sehingga dalam Penyelenggaraan kegiatan ekstrakulikuler biasanya
dilaksanakan di hari selasa dan rabu.
Diperlukan pengawasan oleh masing-masing penanggung jawab
agar siswa terus mengikuti ekstrakurikuler sehingga bakat dan minat siswa
dapat terus dikembangkan dan kegiatan ekstrakurikuler tersebut dapat
berjalan dengan baik. Selain itu, penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
diwajibkan oleh seluruh siswa agar siswa dapat memanfaatkan waktu
luangnya untuk kegiatan yang berguna.

D. Pembinaan Kerjasama dengan Orang Tua Siswa


Upaya untuk mengatasi permasalahan ini ialah dengan cara
membentuk Komite Kelas sebagai perwakilan dari orang tua murid dari
setiap kelas. Komite kelas ini berfungsi sebagai jembatan atau mediator
antara guru, siswa, dan orang tua siswa. Berbagai masalah perkembangan
anak dibicarakan di dalam komite kelas ini.
Dengan begitu hubungan orang tua siswa dengan guru menjadi
komunikatif karena mereka saling membutuhkan satu sama lain. Komite
kelas kemudian membentuk menjadi Komite Inti atau Komite Sekolah,
sehingga berbagai program sekolah dapat berjalan dengan lancar. Melalui
Komite Sekolah ini lah berbagai aspirasi dari para wali murid di tampung
kemudian disampaikan pada pihak sekolah. Berbagai pertemuan wali murid
dengan guru dan kepala sekolah sebaiknya diadakan intensif setiap sebulan
sekali agar komunikasi dengan dewan guru dan kepala sekolah dapat
berjalan dengan baik dan harapan orang tua terhadap sekolah SDN
CIRACAS 15 PAGI dapat tersalurkan.
E. Pengelolaan Fasilitas Pembelajaran
Upaya dalam penanggulangan permasalahan ini ialah dengan cara
pemberian motivasi dan pembinaan terhadap guru dan pengurus sekolah lain
untuk perawatan fasilitas yang harus tetap dijaga keutuhannya demi
berlangsungnya kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar di SDN
CIRACAS 15 PAGI.
Selain itu diperlukan pengecekan berkala tentang kelengkapan
fasilitas yang ada guna menunjang pembelajaran yang bermutu dan optimal.
Hal ini akan memudahkan guru beserta siswa untuk mencapai kompetensi
yang diinginkan.

F. Pengelolaan Kesejahteraan Sivitas Akademik


Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan ini ialah
dengan cara bertukar informasi dan belajar lebih dalam mengenai
peningkatan sivitas akademik diantara para guru, sesuai dengan tuntutan
perkembangan zaman.
Selain itu, memberdayakan kantin dan koperasi sekolah, serta gueu
honorer diikutsertakan dalam kegiatan seminar dan pelatihan untuk
meningkatkan pengalaman menuju PNS.

G. Motivasi Guru dalam Mengikuti Perkembangan IPTEK


Upaya untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan
melakukan pelatihan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.
Pembinaan dapat dilakukan baik dari pengawas maupun kepala sekolah
untuk memberikan motivasi kepada guru agar dapat memaksimalkan
kegiatan belajar mengajar yang berbasis pada IPTEK. Terutama dalam hal
pemanfaatan, penyediaan, dan pemberdayaan media pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai