Anda di halaman 1dari 10

Analisis Sistem Perawatan Mesin Menggunakan

Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Sebagai Dasar


Kebijakan Perawatan yang Optimal di PLTD “X”

Penulis : Syahruddin

Review by : Wahyu Adi Satrio

PROGRES 1

1. Sebutkan objek atau system yang diteliti


2. Sebutkan jenis kegagalan dari objek yang diteliti
3. Tunjukkan alur proses bagaimana kegagalan tersebut terjadi (lampirkan pfd &
uraikan kegagalannya)

1. Objek yang diteliti :


Mesin Diesel sebagai pembangkit listrik (PLTD)
2. Jenis kegagalan :
Menurunnya produksi listrik yang dihasilkan oleh Mesin Diesel
3. Alur proses

Gambar 1 Skema Dasar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Proses kompresor
Proses dari tangki
menghisap udara &
bahan bakar masuk
dimasukkan kedalam
ke mesin diesel
tangki udara

Proses pencampuran Proses menaikkan


udara & bahan bakar tekanan &
di combustion temperatur di
chamber turbocharger

Proses perubahan
Proses pembakaran
energi mekanis
yang terjadi pada
menjadi energi listrik
mesin diesel
oleh generator

Gambar 2 Process Flow Diagram

1. Proses dari tangki bahan bakar masuk ke mesin diesel.


Pada subsistem ini, bahan bakar di dalam tangki penyimpanan (storage tank)
dipompakan ke dalam tangki harian (daily tank) namun sebelumnya disaring terlebih
dahulu. Prediksi kegagalan : pipa BB bocor, pompa BB tidak berfungsi normal, valve
tidak bekerja, filter kotor.
2. Proses kompresor menghisap udara & dimasukkan kedalam tangki udara.
Kompresor menghisap udara lalu dimasukkan kedalam tangki udara melewati saluran
udara (Intake Manifold) lalu dialirkan ke turbocharger. Prediksi kegagalan :
Kompresor tidak berfungsi dengan baik, valve tidak bekerja, pipa udara bocor, tabung
udara bocor, intake manifold bocor.
3. Proses menaikkan tekanan & temperatur udara di turbocharger.
Heater akan menaikkan temperatur udara. Setelah itu udara ditransfer menuju
combustion chamber. Prediksi kegagalan : Heater tidak berfungsi normal,
turbocharger kotor.
4. Proses pencampuran udara & bahan bakar di combustion chamber.
Injector menginjeksikan bahan bakar dan katup intake terbuka sehingga udara &
bahan bakar tercampur. Prediksi kegagalan : Boost pump tidak bekerja normal,
injector kotor, pipa BB bocor, Cylinder Head Assy (valve, rocker arm, push rod,
camshaft, gasket) crack/aus, Timing Gear.
5. Proses pembakaran yang terjadi pada mesin diesel.
Di dalam mesin diesel terjadi penyalaan sendiri, karena proses kerjanya berdasarkan
memanfaatkan tekanan yang tinggi pada silinder liner (kompresi torak/piston)
sehingga temperatur menjadi naik dan tekanan tinggi melebihi titik nyala bahan bakar
sehingga akan menyala sendiri secara otomatis yang menimbulkan ledakan bahan
bakar. Prediksi kegagalan : Piston Assy (Ring piston, pin piston, Pengunci),
Connecting Rod Assy, & Crank Shaft Assy.
6. Proses perubahan energi mekanis menjadi energi listrik oleh generator.
Ledakan pada ruang bakar menggerakkan piston yang kemudian pada poros engkol
dirubah menjadi energi mekanis. Lalu dari energi itu dimanfaatkan untuk menjadi
energi listrik oleh generator. Prediksi kegagalan : Shaft Assy, Rotor & Stator
crack/aus.
Penurunan produksi listrik

G1

Stator tidak bekerja RPM shaft generator turun Rotor tidak bekerja

STR G2 RTR

Cylinder Head Assy overheat Piston


EnergiAssy
mekanik
aus yang dihasilkan crankshaft mesin
Connecting
turun Rod Assy Intake
aus & Exhaust Manifold bocor

CHA PSTN G3 CRA I.E.M

Sistem Pelumas tidak bekerja Sistem Pendingin tidak bekerja Sistem Bahan Bakar tidak bekerja

G4 G5 G6

Pompa oli tidak bekerja Filter oli tidak bekerjaPompa air pendingin tidak Filter
bekerjaair pendingin tidak bekerja
Pompa bahan bakar tidakStrainer
bekerjabahan bakar tidak bekerja

G7 O.F G8 W.F G9 STRN

Pompa oli tidak bekerja Pompa oli tidak bekerja Pompar air pendingin tidak bekerja
Pompar air pendingin tidak bekerja Pompa bahan bakar tidak bekerja
Pompa bahan bakar tidak bekerja

O.P 1 O.P 2 C.W.P 1 C.W.P 2 F.P 1 F.P 2


1. Dari gambar FTA diatas dapat kita ketahui bahwa penurunan produksi listrik dalam
PLTD dipengaruhi oleh banyak hal, diantaranya : RPM shaft generator turun, energi
mekanik yang dihasilkan crankshaft mesin turun, sistem penunjang yang tidak bekerja
& komponen lainnya yang bermasalah. Intermediate event pada FTA diatas adalah
G2, G3, G4, G5, dan G6.
Min. Cut Set : C1 = {Stator, Rotor, & Shaft}
C2 = {Cylinder Head Assy, Piston Assy, Connecting Rod Assy,
Intake & Exhaust Manifold}
C3 = {Filter oli, Filter air, Strainer}
C4 = {Pompa oli 1, Pompa oli 2}, {Pompa Air Pendingin 1,
Pompa Air Pendingin 2}, {Pompa Bahan Bakar 1, Pompa
Bahan Bakar 2}

Perhitungan error masing masing komponen serta system dengan iterasi yang bervariasi
Iterasi 100
No. Nama Komponen t (jam) Theoritical Reliability
Simulative Reliability
%Error Reliability System
1 Cylinder Head Assy2300 0,6057 0,63 4,000%
2 Piston Assy 2300 0,9777 0,98 0,230%
3 Connecting Rod Assy 2300 0,9885 0,99 0,140%
4 Inlet & Exhaust .M 2300 0,9824 0,98 0,248%
5 Pompa Oli 2300 0,9177 0,93 1,340%
6 Pompa Oli 2300 0,9177 0,96 4,610%
7 Pompa Pendingin 2300 0,8294 0,84 1,280%
8 Pompa Pendingin 2300 0,8294 0,87 4,890% 0,07986
9 Pompa Bahan bakar2300 0,8829 0,92 4,198%
10 Pompa Bahan bakar2300 0,8829 0,87 1,460%
11 Filter Oli 2300 0,9547 0,1 4,740%
12 Filter Pendingin 2300 0,9845 0,98 0,450%
13 Strainer BB 2300 0,6982 0,69 1,486%
14 Stator 2300 0,9942 0,1 1,170%
15 Rotor 2300 0,9935 0,99 0,580%
Iterasi 1000
No. Nama Komponen t (jam) Theoritical Reliability
Simulative%Error
ReliabilityReliability System
1 Cylinder Head Assy 2300 0,6057 0,601 0,780%
2 Piston Assy 2300 0,9777 0,976 0,150%
3 Connecting Rod Assy 2300 0,9885 0,984 0,459%
4 Inlet & Exhaust .M 2300 0,9824 0,978 0,452%
5 Pompa Oli 2300 0,9177 0,914 0,399%
6 Pompa Oli 2300 0,9177 0,918 0,360%
7 Pompa Pendingin 2300 0,8294 0,824 0,648%
8 Pompa Pendingin 2300 0,8294 0,828 1,660% 0,07986
9 Pompa Bahan bakar 2300 0,8829 0,879 0,440%
10 Pompa Bahan bakar 2300 0,8829 0,873 1,120%
11 Filter Oli 2300 0,9547 0,957 0,240%
12 Filter Pendingin 2300 0,9845 0,985 0,050%
13 Strainer BB 2300 0,6982 0,703 0,690%
14 Stator 2300 0,9942 0,995 0,082%
15 Rotor 2300 0,9935 0,998 0,451%
Cause Of Existing Conditions
Nama Komponen Failure Mode Effect Of Failure Current Control
Failure
S O D RPN
Sistem Pelumas tidak Mechanical seal Inspeksi secara berkala
Pompa Oli Tidak bekerja 3 3 4 24
bekerja rusak (vibrasi,RPM, Kualitas oli, dll)
Sistem Pendingin tidak Inspeksi secara berkala
Pompa Air Pendingin Tidak bekerja Bearing rusak 3 3 4 24
bekerja (vibrasi,RPM, Kualitas air, dll)
Inspeksi secara berkala
Sistem Bahan Bakar tidak Mechanical seal
Pompa Bahan Bakar Tidak bekerja (vibrasi,RPM, Kualitas bahan 3 3 4 24
bekerja rusak
bakar, dll)
Pelumas tidak dapat Endapan yang
Filter Oli Tersumbat Pembersihan secara berkala 2 2 3 12
terdistribusi secara merata menumpuk
Air pendingin tidak dapat Endapan yang
Filter Air Pendingin Tersumbat Pembersihan secara berkala 2 2 3 12
terdistribusi secara merata menumpuk
Korosi, karena tidak dapat
komponen
Strainer Bahan Bakar Tidak bekerja memisahkan antara air & Inspeksi secara berkala 4 4 3 48
rusak
bahan bakar
Kegagalan pada
Cylinder Head Assy Overheat Mesin Diesel shutdown sistem Pemberian sensor temperatur 6 5 3 90
pendingin
Pompa pelumas
Piston Assy Aus Tenaga kompresi kurang tidak bekerja Inspeksi secara berkala 2 2 2 6
optimal
Pompa pelumas
Connecting Rod Assy Aus Tenaga kompresi kurang tidak bekerja Inspeksi secara berkala 2 1 3 6
optimal
Udara yg dibutuhkan
Intake & Exhaust
Bocor pembakaran kurang & Gasket rusak Inspeksi secara berkala 2 2 2 6
Manifold
menambah kebisingan
Tidak dapat menghasilkan komponen
Stator Tidak bekerja Inspeksi secara berkala 3 3 1 6
listrik rusak
Tidak dapat menghasilkan komponen
Rotor Tidak bekerja Inspeksi secara berkala 3 3 1 6
listrik rusak
Iterasi 10000
No. Nama Komponen t (jam) Theoritical Reliability
Simulative%Error
ReliabilityReliability System
1 Cylinder Head Assy 2300 0,6057 0,607 0,161%
2 Piston Assy 2300 0,9777 0,978 0,070%
3 Connecting Rod Assy 2300 0,9885 0,989 0,006%
4 Inlet & Exhaust .M 2300 0,9824 0,983 0,006%
5 Pompa Oli 2300 0,9177 0,922 0,440%
6 Pompa Oli 2300 0,9177 0,918 0,015%
7 Pompa Pendingin 2300 0,8294 0,831 0,195%
8 Pompa Pendingin 2300 0,8294 0,834 0,545% 0,07986
9 Pompa Bahan bakar 2300 0,8829 0,884 0,133%
10 Pompa Bahan bakar 2300 0,8829 0,883 0,195%
11 Filter Oli 2300 0,9547 0,950 0,503%
12 Filter Pendingin 2300 0,9845 0,984 0,057%
13 Strainer BB 2300 0,6982 0,694 0,537%
14 Stator 2300 0,9942 0,995 0,032%
15 Rotor 2300 0,9935 0,992 0,163%

Pompa Oli

Filter Oli

Pompa Oli

Pompa Air
Pendingin
Filter Air Connecting Intake & Exhaust
Cylinder Stator Rotor
Pendingin Piston Assy Rod Assy Manifold
Head Assy
Pompa Air
Pendingin
Analisa Resiko

Consequence
1 2 3 4 5
5 High High Extreme Extreme Extreme
4 Medium High High Extreme Extreme
Likelihood 3 Low Medium High Extreme Extreme
2 Low Low Medium High Extreme
1 Low Low Medium Medium High

Level Description Probability of Failure


5 Certain 0,7 – 1
4 Likely 0,5 – 0,7
3 Possible 0,3 – 0,5
2 Unlikely 0,2 – 0,3
1 Rare 0 – 0,2

Level Description Breakdown Time


1 Insignificant ˂ 1 hours breakdown
2 Minor 1 – 4 hours breakdown
3 Moderate 4 – 8 hours breakdown
4 Major 8 – 12 hours breakdown
5 Catastrophic ≥ 12 hours breakdown

Komponen Time Cdf Likelihood MTTR Consequences Result


Cylinder Head Assy 2300 0,394273 Possible 57 Catastrophic Extreme
Strainer BB 2300 0,301849 Possible 7,4 Moderate High
Pompa Pendingin 2300 0,17062 Rare 63 Catastrophic High

Anda mungkin juga menyukai