Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Gilang Alief Putra

NIM : 16/400041/TK/45055
DEPARTEMEN : Teknik Geologi
KELAS : TAP - A

UTS
Konsep Keteknikan untuk Peradaban

Jawaban :

1.
a) Perkembangan inovasi di sektor pertambangan juga mengalami kemajuan pesat.
Dengan ditemukannya inovasi produksi , proses pembuatan besi dan baja bisa lebih
murah. Biaya proses pembuatan besi dan baja murah merupakan tonggak sejarah
berkembangnya industri permesinan dan transportasi. Besi dan baja juga merupakan
bahan penting yang digunakan untuk pembuatan berbagai peralatan dan infrastruktur
penting lainnya.
b) Perkembangan inovasi di sektor pertambangan semakin pesat, memicu inovasi baru
produksi besi dan baja dalam skala besar. Masalah transportasi kala itupun diatasi
dengan produksi massal mobil dan pesawat sebagai alat transportasi massal.
Akibatnya, para ilmuan mengembangkan sumber daya energi seperti minyak bumi,
batu bara sebagai sumber bahan bakar baru.
c) Kemajuan teknologi komputer dan elektronisasi yang berkembang luar biasa pesat
membuat kebutuhan bahan-bahan tambang yang menjadi bahan dasar komputer juga
meningkat pesat, seperti tembaga, aluminium, timah dan besi.
d) Revolusi industri kini juga telah berlangsung di industri kebumian. Contohnya
pengaplikasian Coding/Computational Thinking, Big Data Analysis, Artificial
Intelligence, dan Sustainability. Data yang dikumpulkan selama kegiatan eksplorasi
merupakan asset yang bernilai sangat penting. Misalkan pesawat nirawak atau drone
yang dapat mengirimkan gambar maupun video terbaru, dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan peta topografi, peninjauan aspek geoteknik, maupun untuk kegiatan
perencanaan dapat dilakukan dengan cepat dan terukur.
2. APLIKASI LANDSLIDE EARLY WARNING SYSTEM UNTUK PENGURANGAN
RESIKO BENCANA
Tanah longsor merupakan bencana alam musiman yang sering terjadi di Indonesia,
terutama saat musim penghujan. Bencana ini tidak hanya menimbulkan kerusakan dan
kerugian, tetapi juga kerap menimbulkan korban jiwa. Upaya untuk mengurangi resiko
dan upaya mitigasi tidak bisa hanya menggunakan instrumentasi berbasis telemetri saja,
tetapi lebih jauh dari itu diperlukan adanya Lanslide Early Warning Sistem (LEWS) yaitu
sebuah sistem peringatan dini tanah longsor yang meliputi pemahaman tentang bencana
tanah longsor mulai dari tanda-tandanya, faktor pemicu, jenis longsor, bagaimana
terjadinya longsor, pemahaman tentang zona aman dan zona berbahaya. Pada sistem
peringatan dini berbasis telemetri, setiap pergerakan/pergeseran tanah dan/atau intensitas-
durasi hujan akan tercatat oleh sensor dan ditransmisikan ke repeater yang selanjutnya
dikirimkan ke local server melalui media telemetri radio frequency (RF). Data-data akan
diolah oleh local server dengan mempertimbangkan batas kritis gerakan tanah dan
intensitas-durasi hujan. Jika melewati batas kritis, maka akan membunyikan tanda
peringatan bahaya dengan sirine serta lampu peringatan. Perwujudan sistem peringatan
dini longsor yang diterapkan harus melibatkan kerjasama dari seluruh pemangku
kepentingan. Peran pemerintah daerah melalui BPBD dinilai sangat vital sebagai
perpanjangan tangan pemerintah untuk terjun langsung ke masyarakat dalam usaha
pengurangan risiko bencana.

Anda mungkin juga menyukai