Anda di halaman 1dari 10

KAPITALISME DAN KRISIS LINGKUNGAN

HIDUP

DI SUSUN OLEH :

NAMA : FITRI MARA DEWI


KOMISARIAT : STIE TRI DHARMA
NUSANTARA MAKASSAR

SEBAGAI SYARAT MENGIKUTI INTERMEDIATE


TRAINING LK II CABANG MAKASSAR TIMUR

HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM (HMI)


CABANG MAKASSAR
2020

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Di era 4.0 ini kita jumpai kaum kapitalis semakin menyingkirkan


masyarakat pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), terkhusus di negara ini,
Indonesia. Negara tercinta kita menjadi sasaran utama para kapitalis global
dikarenakan Sumber Daya Alam (SDA) melimpah, sama melimpahnya dengan
tenaga kerja murah yang memang sangat membutuhkan pekerjaan. Selain itu
Indonesia merupakan salah satu sumber material global dan pasar teknologi
walaupun dampak kerusakan lingkungan begitu besar. Warisan relasi sistem
ekonomi kapital masa kolonial, menimbulkan dampak kerusakan lingkungan
yang tak setara dengan penikmatan atas hasil akhir produksinya. Misalnya
saja, posisi Indonesia sebagai sumber minyak sawit dunia yang harus
mengorbankan hutan dan menjadi pasar impor teknologi pembangkit listrik
batubara (mengakibatkan kematian dini sebanyak 6.500 jiwa per tahun
menurut data Greenpeace Indonesia, 2015). Padahal disadaru bahwa jalan
keluar persoalan ekologi di Indonesia terkait juga dengan solidaritas
internasional dalam menciptakan tatanan yang lebih adil, seperti transfer
teknologi yang ramah lingkungan dengan konsep solidaritas yang tak
memberatkan perekonomian. Sementara tenaga ahli yang didatangkan oleh
Indonesia dibanderol dengan harga yang luar biasa tinggi, demikian dengan
barang-barang modal, elektronik, mesin dan barang-barang jadi berbasis
teknologi tinggi dengan harga relatif tinggi.

Sistem kapitalisme memihak dan menguntungkan pihak-pihak


pebisnis swasta. Seluruh keputusan yang menyangkut produk baik itu SDA
dan tenaga kerja tetap di kendalikan oleh pemilik modal dan di arahkan demi
meraup keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme dapat diartikan sebagai
sistem ekonomi politik yang didasarkan pada hak milik pribadi dimana
terdapat tujuan untuk kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan
kebutuhan masyarakat dan mendahulukan kepentingan umum. Selain itu sistem
ini lebih mengarah terhadap eksploitasi kemampuan dan potensi yang ada
untuk meningkatkan kekayaanya. Namun hal positif dari adanya sistem
kapital ini membuat masyarakat lebih giat untuk bekerja, dan lebih kreatif
dalam mengelola usahanya.
Masalah pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi
bersama di antaranya pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara
perkotaan, kontaminasi tanah oleh sampah, dan hujan asam. Untuk
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus
mengetahui sumber pencemaran, bagaimana proses pencemaran itu terjadi,
dan bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.

Banyak daerah di Indonesia, khususnya daerah pelosok, masih


membutuhkan pembangunan infrastruktur jalan raya, kesehatan, pendidikan,
literasi, informasi, dan budaya. Penetrasi kapital ke pelosok kebanyakan tak
berhasil menyediakan kebutuhan-kebutuhan dasar. Sebaliknya, menimbulkan
persoalan baru, seperti konflik agraria antara masyarakat adat, lokal, ataupun
transmigran dengan perusahaan. Keuntungan ekonomi dari eksploitasi
tersebut juga kian menimbulkan kesenjangan di tingkat lokal maupun global.
Padahal diperlukan suatu pembangunan infrastruktur yang ditujukan memang
untuk perbaikan dan kelanjutan kehidupan masyarakat lokal.

Menurut Fred Magdoff (2018:37 ) dalam bukunya lingkungan hidup dan


kapitalisme, “kapitalisme adalah suatu sistem sosial dan ekonomi di mana
para pemilik kapital (kapitalis) mengambil surplus produk yang dihasilkan oleh
produsen langsung atau buruh, yang membuahkan akumulasi kapital
investasi dan harta kekayaan bagi para pemilik tersebut”.

Mathew hole dalam buku R. Saddam Al-Jihad (2018:62) menegaskan bahwa,


’’kemiskinan sama halnya membiarkan manusia dalam keadaan kacau dan
tidak tenang, memerangi kemiskinan adalah suatu tindakan kearifan sipil dan
kearifan politik”. Diantara para analis ekonomi dari berbagai mashab memiliki
pandangan yang berbeda dalam memahami akar persoalan dibalik krisis
ekonomi.
PEMBAHASAN

Kata kapitalisme tidak pernah tuntas untuk didefinisikan, dimana


kapitalisme merupakan suatu sistem dimana kaum kapitalis sebagai pemilik
modal memperoleh keuntungan pasar sebesar-besarnya tanpa
memperhatikan keuntungan konsumen atau masyarakat serta dampak
kerusakan lingkungan akibat limbah dari kegiatan produksinya. Diakibatkan
perusahan swasta hanya berfikir keuntungan yang besar tanpa memikirkan
masyarakat kelas bawah, maka hal itu sering mengakibatkan konflik antara
masyarakat dengan perusahaan. Selain itu, sistem pemerintahan yang tidak
mampu mengontrol kegiatan-kegitan produksi dan pemasaran perusahaan
swasta terkadang mengakibatkan pasar tidak stabil. Harga yang terlalu tinggi
atau rendah malah melemahkan ekonomi.

Kapitalisme menjadi penyebab hilangnya hubungan masyarakat,


manusia, dan alam. Sistem ini membuat banyak manusia kehilangan
hubungan selaras dengan alam, keterputusan hubungan dengan alam
menjadikan manusia tidak lagi peduli terhadap efek negatif jangka panjang
terhadap alam atau lingkungannya. Proses produksi dari industri-industri
besar sering mencemari lingkungan. Pengabaian terhadap analisis dampak
lingkungan oleh transaksi pihak kapitalis dengan pemerintah tentu
memperparah kerusakan lingkungan. Tentu hal tersebut dapat mengancam
keberadaan sebagian besar spesies di dunia ini, termasuk spesies kita
sendiri. Dengan begitu, ada alasan-alasan ilmiah dan kuat yang perlu
diindahkan terkait kemerosotan cepat lingkungan bumi terkini. Yang kita
sebut sebagai persoalan lingkungan hidup saat ini tidak bisa disederhanakan
menjadi persoalan tunggal betapapun besarnya, melainkan terdiri dari
serangkaian persoalan. Sistem kapitalisme memihak dan menguntungkan
pihak-pihak pribadi atau kelompok pebisnis swasta. Dengan seluruh
keputusan yang menyangkut bidang produksi baik itu alam dan tenaga kerja
tetap di kendalikan oleh pemilik modal dan di arahkan demi mendapatkan
keuntungan dalam jumlah yang besar.

Alasan lain mengapa kaum kapitalis sering mengundang protes


massa ialah kegagalannya mewujudkan tatanan global yang adil.
Kemiskinan dan kematian penduduk miskin terjadi dalam hitungan singkat ini
karena distribusi kekayaan yang timpang, hanya dinikmati oleh segelintir elit
saja. Karenanya, kritik dan protes sosial harus di baca dalam konteks reaksi
atas ketidakadilan sosial pada konsep kapitalisme.

Bahaya konflik lingkungan hidup, misalnya, mengerasnya sengketa


antar negara soal air seperti pertikaian lama India-Pakistan, sebagiannya
adalah perkara air. Kendati ada perjanjian air antar kedua negara,
penggunaan air enam sungai yang mengalir dari Punjab India dan Kashmir
yang dikontrol India, serta rencana baru pengalihan air oleh India, membuat
Pakistan khawatir akan dampak kumulatifnya terhadap aliran air
kebwilayahnya. Dari sudut pandang lebih luas perekonomian kita, efek total
dari semua iklan, promosi, dan penjualan adalah untuk menciptakan dan
mempertahankan intensitas kegiatan kapitalis.

Kita memiliki teknologi yang sanggup menciptakan kerusakan lebih


besar dan lebih cepat, dan kita juga memiliki sistem ekonomi yang tak kenal
batas. Kerusakan yang ditimbulkan hari ini begitu luas sehingga bukan cuma
menyebabkan kemerosotan ekologi di tingkat lokal dan regional seperti pada
peradaban-peradaban sebelumnya.

Kapitalisme memberi ganjaran yang berlimpah kepada beberapa


individu yang beruntung, sembari memerosokkan begitu banyak orang yang
kurang beruntung ke dalam rongsokan ekonomi. Walaupun ada hubungan
logis antara kesuksesan kapitalisme dan kegagalannya. Kemiskinan dan
penderitaan sebagian besar rakyat dunia bukanlah kebetulan belaka, hasil
samping tak di sengaja dari sistem, yang bisa diatasi dengan utak-atik kecil di
sana sini. Akumulasi kekayaan yang luar biasa sebagai konsekuensi
langsung dari cara kerja kapitalisme di kelas nasional maupun internasional
telah secara serentak menghasilkan kemiskinan luar biasa dalam berbagai
bentuknya. Kelaparan berkepanjangan, kurang gizi, persoalan kesehatan,
kurang sanitasi, kurang air bersih, dan penderitaan umum bagi sebagian
besar penduduk bumi.

Menurut, Brian Griffiths, “kita harus membiarkan adanya ketimpangan


sebagai cara untuk mencapai kemakmuran dan kesempatan yang lebih besar
bagi semua.” Dalam pandangan ini, sebagian dari kekayaan masyarakat
dianggap akan “menetes ke bawah” kepada mereka yang berada di anak
tangga yang lebih rendah, kendati berapa lama itu akan terjadi atau
bagaimana itu secara aktual akan terjadi tak pernah disebutkan. Sebaliknya,
sistem nyatanya justru tak henti-hentinya memompa naik kekayaan kepada
mereka yang berada di puncak, dan orang-orang itu berbuat sebisanya untuk
membuat sistem kerja kian cepat, sembari mencegah terjadinya tetesan ke
bawah. Sebagian besar orang perlu bekerja untuk mendapatkan upah guna
membeli kebutuhan hidup. Namun akibat cara sistem ini berfungsi, sebagian
besar orang terseok-seok dalam mendapatkan pekerjaan. Mereka
dipekerjakan pada masa pertumbuhan, dan dipecat saat pertumbuhan
melambat atau saat kerja mereka tak lagi dibutuhkan karena alasan lain yang
sebenarnya bisa saja merugikan pemilik modal atau kaum kapitalis.

Oleh karena itu disarankan bagi sumber daya manusia agar benar-
benar memanfaatkan dirinya sebagai alat pertumbuhan ekosistem, sekiranya
dalam pembangunan infrastruktur yg dijalankan para kaum kapitalis di cegah
agar polusi yg terjadi di wilayah tersebut tidak banyak merugikan masyarakat
seperti menanam pohon (reboisasi lingkungan) atau membangun rumah kaca
agar bisa digunakan untuk pemeliharaan irigasi. Walaupun demikian banyak
hal- hal yang buruk akan terjadi walaupun reboisasi dan rumah kaca di
realisasikan. Misalnya, eksploitasi SDM dan pemanfaatan SDA sering sekali
tidak memperhatikan kelestarian lingkungan akibat tergiur oleh uang dalam
jumlah besar sehingga kaum kapitalis memanfaatkan keadaan tersebut.
Seharusnya pelaksanaan penuh dan efektif bagi masyarakat adalah hak
untuk berkonsultasi, berpartisipasi, dan kebebasan mengambil persetujuan
berdasarkan pemahaman dari penduduk asli dalam semua proses negosiasi,
dan di dalam perencanaan serta implementasi usaha-usaha.

Cara penanganan pencemaran lingkungan dilakukan dengan


remediasi dan bioremediasi, yaitu membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Untuk pencemaran udara yaitu mengurangi kendaraan-kendaraan
yang cenderung menggunakan bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi
udara. Sebagai manusia kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat di
mana kita hidup, jika kita tidak sadar akan dampak yang terjadi, maka
kehidupan di bumi ini akan terancam.

Kapitalis memisahkan kota dengan desa. Kota menghasilkan produksi


industri dan produksi pertanian. Makin maju kapitalisme, semakin banyak
penduduk yang tadinya di desa ditarik ke kota. Bukankah di kota suatu
keadaan politik dan ekonomi baik, kita peroleh lebih banyak pekerjaan, lebih
banyak rumah-rumah pendidikan dan lebih banyak kesenangan dari pada di
desa. Ada hubungan logis antara kesuksesan kapitalisme dan kegagalannya.
Kemiskinan dan penderitaan sebagian besar rakyat dunia bukanlah kebetulan
belaka, efek samping tak disengaja dari sistem, yang bisa diatasi dengan
utak-atik kecil di sana sini.

Menurut R.Saddam al-jihad (2018:39) “Penolakan terhadap


kapitalisme telah lama bergema di berbagai penjuru dunia. Gelombang protes
itu tidak hanya melanda negara-negara miskin saja, melainkan berlangsung
juga pada negara-negara industri maju seperti AS dan lainnya”. Salah satu
peristiwa yang mewarnai gelombang protes terhadap sistem kapitalisme ini
dapat diamati dari gelombang protes massa terhadap pertemuan G20.
Organisasi ini dibentuk sebagai respon atas krisis yang terjadi.
KESIMPULAN

Kapitalisme merupakan suatu sistem dimana pemilik modal


memperoleh keuntungan pasar sebesar-besarnya namun secara garis
besarnya sangat merugikan masyarakat dan berdampak buruk terhadap
lingkungan hidup. Kapitalisme dalam perjalanan sejarah memberikan
pengaruh yang tidak baik dalam kehidupan manusia bila digunakan secara
negatif karena kapitalisme memunculkan imperialisme dalam kehidupan
manusia. Begitupula yg terjadi di dunia termasuk salah satunya di indonesia
yang sistem kapitalisnya sangat berkembang pesat.

Di indonesia, kapitalisme terasa pada persaingan antar pasar, seperti


halnya banyak di jumpai toko atau perusahan swasta yang mejamur di
Indonesia. Perusahan swasta hanya berfikir keuntungan yang besar tanpa
memikirkan masyarakat kelas bawah, yang sering mengakibatkan konflik
antara masyarakat dengan perusahaan. Dan sistem pemrintahan tidak
mengontrol dengan baik harga yang diluar batas kemampuan masyarakat
bawah sehingga mengakibatkan pangsa pasar menurun.

Sistem kapitalisme memihak dan menguntungkan pihak-pihak pribadi


kaum pebisnis swasta. Dengan seluruh keputusan yang menyangkut bidang
produk baik itu alam dan tenaga kerja tetap di kendalikan oleh pemilik dan di
arahkan demi mendapatkan keuntungan dalam jumlah yang besar.

Pencemaran lingkungan terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang


tidak dapat mengolah dan memanfaatkan lingkungan dengan baik.
Pencemaran lingkungan terbagi menjadi tiga bagian yaitu, udara, air, dan
tanah. Dampak pencemaran lingkungan khususnya bagi kesehatan manusia
yaitu akan berdampak pada tingkat kekebalan tubuh. Karena semakin banyak
pencemaran yg dilakukan maka kekebalan tubuh manusia yang berada di
sekitar daerah pencemaran akan menurun sehingga tidak jarang manusia
saat ini sering terkena penyakit. Selain itu sistem kapitalisme ini membuat
banyak orang kehilangan hubungan slarasnya dengan alam, keterputusan
hubungan dengan alam menjadi alasan mengapa masyarakat merasa tidak
nyaman karena kerusakan lingkungan seiring waktu. Ketika perekonomian
terkena resesi dan produksi serta transportasi berkurang, polusi udara
menurun,CO2 dari bahan bakar fosil berkurang, Maka dari itu, resesi baik
buat lingkungan. Resesi Besar dan berlanjut hingga masa pemulihannya
yang lemah dan tak seimbang, bukan cuma jutaan penganggur dan keluarga
mereka yang menderita.

Kita memiliki teknologi yang sanggup menciptakan kerusakan lebih


besar dan lebih cepat, dan kita juga memiliki sistem ekonomi yang tak kenal
batas. Kerusakan yang ditimbulkan hari ini begitu luas sehingga bukan cuma
menyebabkan kemerosotan ekologi di tingkat lokal dan regional seperti pada
peradaban-peradaban sebelumnya. Ada hubungan logis antara kesuksesan
kapitalisme dan kegagalannya. Kemiskinan dan penderitaan sebagian besar
rakyat dunia bukanlah kebetulan belaka, melainkan efek samping tak
disengaja dari sistem, yang bisa diatasi dengan utak-atik kecil di sana sini.

Oleh karena itu di sarankan bagi sumber daya manusia agar benar-
benar memanfaatkan dirinya sebagai alat pertumbuhan ekosistem, sekiranya
dalam pembangunan infrastruktur yg dijalankan para kaum kapitalis di cegah
agar polusi yg terjadi di wilayah tersebut tidak banyak merugikan masyarakat
seperti menanam pohon (reboisasi lingkungan) atau membangun rumah kaca
agar bisa digunakan untuk pemeliharaan irigasi. Cara penanganan
pencemaran lingkungan dilakukan dengan remediasi dan bioremediasi, yaitu
membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Untuk pencemaran udara
yaitu mengurangi kendaraan-kendaraan yang cenderung menggunakan
bahan bakar yang dapat menyebabkan polusi udara.
DAFTAR PUSTAKA

AL-Jihad, R Saddam.2018.”Pancasila Ideologi Dunia”PT. Pustaka

Alvabet:Tangerang selatan

Magdoff, Fred.2018.”Lingkungan Hidup Dan Kapitalisme”CV.Marjin

Kiri:Tangerang Selatan

Rahman, Arif.2018.”Das Kapital For Beginnes” Narasi:Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai