Anda di halaman 1dari 5

IMAN KEPADA RASUL - RASUL ALLAH

1. Pengertian iman kepada rasul-rasul Allah

Iman Kepada Rasul menurut Bahasa Arab merupakan Percaya. Secara istilah
atau luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati  bahwa Rasul
itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan
yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Ada juga sebutan Ulul Azmi. Ulul Azmi adalah utusan Allah yang memiliki
kesabaran dan ketabahan yang tinggi dalam menyampaikan risalah pada umatnya.
5 Nabi Ulul Azmi :

1. Nabi Nuh As.


2. Nabi Ibrahim As.
3. Nabi Musa As.
4. Nabi Isa As.
5. Nabi Muhammad Saw.

Dengan mengimani Rasul Allah SWT. adalah kewajiban semua umat Islam karena
merupakan rukun Iman yang ke 4. Hal ini diperkuat dalam dalil Naqli pada Al-
Quran :
a. Surat Al-An’am ayat 48

Artinya:
“Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan
kabar gembira dan memberi peringatan.Barangsiapa yang beriman
dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada kekawatiran terhadap
mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al An’am 6 :
48).
b. Surat An Nisa’ ayat 136

Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah
dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang
diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan
sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-
Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka
sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An-Nisa/4:
136) 

2. MUKJIZAT DAN KEJADIAN UA BIASA : KARAMAH, MA’UNAH DAN


IRHAS

a) Pengertian dan contoh dari mukjizat


Mukjizat merupakan sesuatu yang sangat luar biasa yang terjadi atas izin Allah dan
hanya dimiliki oleh para nabi dan rasul Allah SWT. Contoh mukjizat seperti
mukjizatnya nabi muhammad berupa Al-Qur’an, dapat memancarkan air dari jarinya,
Mukjizat nabi Musa berupa tongkat,sedangkan mukjizat nabi Isa dapat menghidupkan
orang yang sudah meninggal,dapat berbcara diwaktu kecil dan masih banyak lagi.

b) Pengertian dan contoh dari karomah


Secara bahasa karomah ialah kemuliaan, kehormatan dan anugerah. Secara
istilah, karomah merupakan kejadian-kejadian luar biasa  yang diberikan Allah SWT.
kepada para waliyullah., yakni hamba Allah yang sholeh dan taat kepada-Nya.

Seperti diantaranya para wali yang mampu melihat hal-hal ghaib atau memiliki
keahlian yang tidak dimiliki oleh manusia pada umumnya. Salah satu contohnya adalah
kejadian yang dialami oleh Maryam binti Imran ra., yang selalu mendapatkan makanan
di mihrab, sedangkan Maryam sendiri tidak pernah keluar dari mihrab. Hal ini
diabadikan dalam QS. Al-Imran ayat 37. Selain itu, kejadian pada Amir bin Fuhairah
ketika wafat, jasadnya diangkat oleh para malaikat dan disaksikan oleh sahabatnya Amir
bin Thufail.

c) Pengertian dan contoh dari Ma’unah


Secara bahasa, maunah artinya pertolongan. Sedangkan secara istilah, maunah
merupakan kemampuan yang diberikan Allah SWT. kepada seorang mukmin  untuk
mengatasi kesulitan hidupnya. Maunah ini Allah berikan kepada siapapun yang
dikehendaki-Nya, baik kepada nabi, para wali, maupun manusia biasa.

Contohnya pertolongan Allah yang diberikan kepada korban bencana tsunami di


Aceh beberapa tahun silam. Contoh lainnya seperti saat seseorang yang tertabrak
kendaraan, Allah beri maunah atau pertolongan sehingga ia selamat.

d) Pengertian dan contoh irhas


Yang dimaksud irhas adalah kejadian luar biasa atau istimewa yang terjadi
pada diri calon nabi atau rosul ketika masih kecil. Kejadian luar biasa itu diberikan
Contohnya nabi Isa as., sewaktu beliau masih bayi dalam buaian ibunya, beliau
berbicara kepada orang-orang yang melecehkan ibunya. Kejadian itu diabadikan dalam
QS. Maryam ayat 29-33.

Selain itu, kejadian yang terjadi pada nabi Muhammad SAW., ketika beliau masih kecil
dan sedang bermain dengan saudara sepersusuannya, ada dua malaikat yang
mendatanginya, lalu malaikat membelah dada nabi Muhammad SAW untuk
membersihkan hatinya dari segala kotoran hati.

3. AKHLAK TERPUJI KEPADA SESAMA MANUASIA :


HUSNUZHAN, TAWADHU’, TASAMUH DAN TA’AWUN

a. Husnuzhan
Pengertian husnuzan
Kata husnuzan berasal dari kata husnul(baik) dan zan(prasangka).Husnuzan berarti
prasangka,perkiraan,dugaan baik terhadap orang lain.  Lawan kata husnuzan adalah
suuzan yaitu, berprasangka buruk terhadap orang lain.

Hukum husnuzan
          Hukum husnuzan terhadap Allah SWT dan rasul-Nya adalah Wajib. Sehingga
setiap kaum muslimin dan muslimat Wajib memiliki husnuzan terhadap Allah SWT
dan rasul-Nya. Dan hukum husnuzan sesama manusia  adalah mubah atau jaiz(boleh
dilakukan). Husnuzan sesama manusia berati menaruh kepercayaan bahwa dia telah
berbuat suatu kebaikan.
Dan kita juga harus behati-hati dalam berprasangka. Karena kita dapat berprasangka
buruk terhadap orang lain(Suuzan)

Bentuk-Bentuk Husnuzan
          1.Meyakini dengan sepenuh hati perintah agama
          2.Meyakini bahwa semua larangan agama demi kebaikan manusia
          3.Mengembangkan sikap baik dalam kehidupan bermasyarakat
          4.Memberi kepercayaan kepada sesama manusia
        5.Menjauhi prasangka burukterhadap siapapun

b. Tawadhu’
Pengertian Tawaduk
          Tawaduk berarti rendah hati. Orang yang tawaduk adalah orang yang
merendahkan diri dalam pergaulan, tidak menampakkan kemampuan yang dimiliki.
Lawan dari  kata tawaduk adalah takabur, takabur berarti sombong atau
membanggakan diri. Orang yang takabur adalah orang yang menginginkan agar
dirinya dihormati.
Perintah Tawaduk
          Perintah bertawaduk sangat penting dalam pergaulan sesama manusia.
َ ‫اخفِضْ لَهُ َما َجنَا َح ال ُّذ ِّل ِمنَ الرَّحْ َم ِة َوقُلْ َربِّ ارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّيَانِي‬
‫ص ِغيرًا‬ ْ ‫َو‬
 Q.S. al-Isra ayat 24 mewajibkan kita bersikap tawaduk kepada kedua orang tua atas
dasar kasih saying. Setipa muslim hendaknya berusaha untuk selalu bersikap tawaduk
kepada siapapun.

Bentuk-Bentuk Tawaduk
          1.Menghormati orang yang lebih tua
          2.Sayang kepada yang lebih muda
          3.Menghargai pendapat orang lain
          4.Bersedia mengalah demi kepentingan umum
          5.Santun berbicara kepada siapapun
          6.tidak suka disanjung orang lain atas kebaikannya

c. Tasamuh
Pengertian Tasamuh
          Tasamuh berarti sikap tenggang rasa, saling menghormati, saling menghargai
sesama manusia. Tasamuh sering disebut juga toleran.
Pentingnya Tasamuh
          Pentingnya sikap tasamuh dalam kehidupan bermasyarakat, perasaan harus
mendapatkan perhatian oleh masing-masing anggota masyarakat.
Bentuk-Bentuk Tasamuh
          1.Tidak menggangu ketenangan tetangga
          2.Tidak melarang tetangga yang menanam pohon di batas kebun
          3.Menyukai sesuatu untuk tetangganya
d. Ta’awun
Pengertian Taawun
          Tasamuh berasal dari kata taawunan-yataawanu-taawana yang berarti tolong-
menolong, gotong royong, bantu-membantu dengan sesama manusia.   

Pentingnya Taawun
          Manusia adalah makhluk lemah,yang tidak mampu mencukupi kebutuhan
hidupnya sendiri tanpa bantuan pihak lain. Agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya
manusia perlu mengadakan kerja sama, tolong-menolong, dan bantu-membantu dalam
berbagai hal.
Perintah Taawun
          Islam membimbing agar umatnya mau bekerja sama, tolong-menolong dengan
sesamanya ats dasar kekeluargaan, antara lain sebagai berikut
6. ‫اإلث ِم َو ْال ُع ْد َوان‬
ْ ‫اونُوا َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق َوى َوال تَ َعا َونُوا َعلَى‬
َ ‫َوتَ َع‬
Menurut Q.S. Al-Maidah ayat 2 ,tidak setiap bentuk tolong-menolong itu
baik,melainkan ada juga yang tidak baik. Tolong-menolong bebas dilakukan oleh
siapanun.

Bentuk-Bentuk Taawun
          1.Meringankan beban hidup,menutup aib, dan memberi bantuan
    Kepada orang lain

2.Mengunjungi orang sakit

Anda mungkin juga menyukai