Anda di halaman 1dari 3

Ø Tipe-tipe nyeri

 Nyeri Nosiseptif : Nyeri dengan stimulasi singkat dan tidak menimbulkan kerusakan
jaringan (Contoh: stimulasi panas dan dingin)

 Nyeri Inflamatorik : Nyeri dengan stimulasi berkepanjangan yang menyebabkan


kerusakan atau lesi jaringan dan reaksi inflamatorik. (Contoh: artritis)

 Nyeri Neuropatik : Nyeri terjadi akibat lesi sistem saraf perifer (Misal neuropati
diabetika, post herpetic neuralgia, radikulopati lumbal) ataupun sistem saraf sentral
(Contoh: nyeri pasca stroke dan multipel sklerosis)

 Nyeri Disfungsional : Nyeri akibat respons abnormal sistem saraf terutama


hipersensitivitas sensorik. Tidak ditemukan abnormalitas perifer dan defisit neurologis.
(Contoh: Fibromialgia)

 Mixed Pain : Inflamasi dan neuropatik (Contoh: Osteoarthritis)

Ø Proses Mekanisme Nyeri

 Transduksi : Stimulus nyeri (mekanis, thermal atau kimiawi) diubah menjadi aktivitas
listrik (potensial aksi) oleh nosiseptor yang terletak pada akhiran saraf serabut C atau
serabut Aδ

 Konduksi : Proses penghantaran potensial aksi (impuls) dari nosiseptor melalui serabut
saraf penghantar nyeri sampai ke kornu dorsalis medulla spinalis dan dari kornu dorsalis ke
otak.

 Transmisi : Transfer impuls melewati sinaps antar neuron pada jalur sensorik yang
terjadi pada kornu dorsalis medulla spinalis (melibatkan neurotransmitter)

 Modulasi : Proses amplifikasi (fasilitasi) atau inhibisi sinyal neural terkait nyeri. Terjadi
terutama di level kornu dorsalis.

 Persepsi : Kesadaran akan adanya nyeri. Terintegrasi dengan respon kognitif dan afektif
(emosional)
Ø Terapi Nyeri
 Terapi Non-medikamentosa
o Informasi dan edukasi-leaflet
o Terapi fisik
o Terapi Relaksasi
o Distraksi
o TENS
o Ultrasound
o Biofeedback
o Cognitive Behaviour Therapy (CBT)

 Terapi Medikamentosa
- Berdasarkan tipe-tipe nyeri:

 Nyeri Nosiseptif & Nyeri Inflamatif : Parasetamol, ASA, OAINS/NSAID,


Opioid (Lini terakhir)

 Nyeri Neuropatik : Antidepresan (TCA [Amitriptilin 12,5 mg (dosis awal)],


SNRI); Antikonvulsan (Gabapentinoid, Karbamasepin (doc TGN), Tramadol
(Lini ketiga))

 Nyeri Disfungsional : TCA, Gabapentinoid (mulai dari dosis rendah)

- Berdasarkan WHO Step ladder


o Nyeri ringan : Aspirin, Paracetamol, NSAID [ Non-opioid &  Adjuvant]
o Nyeri persisten (ringan- sedang) : Codein / Tramadol [ Non-opioid & 
Adjuvant]
o Nyeri semakin persisten (sedang-berat) : Morphine, Oxycodone, Fentanyl 
Terapi intervensi nyeri & bedah (Rujuk dr. Sp. S &/Sp. BS)

Ø Target terapi nyeri:


- Berkurangnya ↓50% intensitas nyeri dari keadaan awal (Jika neuropatik 30%)
- Durasi maksimal pemberian NSAID pada terapi nyeri ringan: 7-10 hari
Ø Skrining Nyeri: neuropatik dan nosiseptif/inflamatorik
 Apakah nyeri terasa seperti kesemutan : Ya (+1 poin) Tidak (0 poin)
 Apakah nyeri terasa panas/membakar : Ya (+1 poin) Tidak (0 poin)
 Apakah terasa baal/kebas : Ya (+1 poin) Tidak (0 poin)
 Apakah nyeri bertambah hebat saat tersentuh : Ya (+1 poin) Tidak (0 poin)
 Apakah nyeri hanya tersa di persendian/otot/geligi/lainnya : Ya (-1 poin) Tidak (0 poin)

Bila SKOR TOTAL > 2  Suspek nyeri neuropatik

Ø Kewenangan berdasarkan Tingkat Pelayanan Primer


o Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer :

• Diagnosis awal/penapisan diagnosis

• Tatalaksana pendahuluan nyeri

• Merujuk ke spesialis saraf atau spesialis lain yang terkait di PPK2

o PPK2 ( RS tipe B dan C) :

• Tatalaksana medis

• Tatalaksana intervensi invasif minimal • sesuai ketersediaan fasilitas

o PPK3 (RS tipe A) :

• Tatalaksana medis komprehensif

• Tatalaksana intervensi invasif minimal • Tatalaksana operatif

Anda mungkin juga menyukai