Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN

GANGGUAN CITRA TUBUH

Di Susun Oleh :
Afni Pravita Bunga, S.Kep
2030005

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2020
A. Definisi Gangguan Citra Tubuh
Citra tubuh adalah kumpulan dan sikap individu yang disadari dan tidak disadari
terhadap tubuhnya termasuk persepsi masa lalu dan sekarang, serta perasaan tentang
ukuran, fungsi, penampilan dan potensi tubuh (Stuart Laraia, 2005 dalam Siti Fauziah
2018). Sedangkan NANDA Internasional (2010) mendefinisikan gangguan citra tubuh
sebagai konfusi gangguan proses berpikir dalam gambaran mental fisik dari individu.
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan
oleh perubahan ukuran bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang
sering kontak dengan tubuh. Gangguan citra tubuh biasanya melibatkan distorsi dan
persepsi negatif tentang penampilan fisik mereka. Perasaan malu yang kuat, kesadaran
diri dan ketidaknyamanan sosial sering menyertai penafsiran ini. Sejumlah perilaku
menghindar sering digunakan untuk menekan emosi dan pikiran negatif, seperti visual
menghindari kontak dengan bagian tubuh yang berubah dan mengabaikan kebutuhan
perawatan diri. Pada akhirnya reaksi negatif ini dapat mengganggu proses perawatan
dan penyembuhan serta rehabilitasi dan berkontribusi untuk meningkatkan isolasi sosial
(Wald & Alvaro, 2004 dalam Siti Fauziah 2018).
Gangguan citra tubuh adalah perubahan persepsi tentang tubuh yang diakibatkan
oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang
sering kontak dengan tubuh (Maelani, 2016)
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Faktor Predisposisi
Citra tubuh dipengaruhi oleh pertumbuhan kognitif dan perkembangan fisik.
Perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan mempunyai
efek penampakan yang lebih besar pada tubuh dibandingkan dengan aspek lainnya dari
konsep diri. Selain itu, sikap dan nilai kultural dan sosial juga mempengaruhi citra
tubuh. Pandangan pribadi tentang karakteristik dan kemampuan fisik dan oleh persepsi
dan pandangan orang lain. Cara individu memandang dirinya mempunyai dampak yang
penting pada aspek psikologinya. Pandangan yang realistik terhadap dirinya, menerima
dan mengukur bagian tubuhnya akan membuatnya lebih merasa aman sehingga
terhindar dari rasa cemas dan meningkatkan harga diri. Proses tumbuh kembang fisik
dan kognitif perubahan perkembangan yang normal seperti pertumbuhan dan penuaan
mempunyai efek penampakan yang lebih besar pada tubuh bila dibandingkan dengan
aspek lain dari konsep diri (Potter & Perry, 2005 dalam Siti Fauziah 2018).
2. Faktor Prespitasi
a. Trauma Penyakit atau kelainan hormonal
b. Operasi atau pembedahan
c. Perubahan masa pertumbuhan dan perkembangan: maturasi
d. Perubahan fisiologis tubuh: kehamilan, penuaan
e. Prosedur medis dan keperawatan: efek pengobatan.
3. Rentang Respon
Tanda dan gejala yang ditunjukkan klien adalah menghindari melihat anggota tubuh
yang hilang, respons nonverbal dan verbalisasi persepsi yang mencerminkan perubahan
pandangan tentang tubuh individu dalam penampilan berhubungan dengan
ketidakmauan untuk melakukan kontak mata dengan perawat dan penolakan untuk
membicarakan masalah ini. (Nanda Internasional, 2010 dalam Aulia, 2009)

C. Kasus Masalah (Masalah Utama)


Tn.B berusia 25 tahun yang sedang bekerja di kapal, mengalami cacat di kepala
bagian belakang karena kecelakaan kerja (terkena kipas besi). Setelah kejadian itu, Tn.B
tidak memperhatikan kebersihan bagian kepala serta senang menyendiri dan menjauh
dari teman-temannya karena rambutnya yang pitak, kotor, dan bau serta tampak sedih
serta cemas akibat luka di kepalanya. Hasil wawancara yang di peroleh data bahwa
Tn.B merasa malu karena rambut bagian belakang menjadi pitak dan rambutnya kotor
serta bau, merasa menyesal dan sedih karena kurang berhati-hati dalam bekerja, serta
cemas karena takut terjadi hal-hal yang tidak di inginkan di bagian kepalanya.
Berdasarkan pengamatan, Tn.B tampak gelisah dan tegang, tatapan mata kosong, tidak
banyak bicara (bicara seperlunya saja).
D. Proses terjadinya masalah
Kecelakaan Kerja (Terkena Kipas Besi)

Cacat Kepala

Sedih dan Cemas akibat luka, serta tidak bisa melakukan perawatan diri

Merasa menyesal karena kurang berhati-hati dan takut karena luka

Tampak gelisah dan tegang, tatapan kosong, dan tidak banyak bicara
E. Pohon Masalah
HDRS

Ansietas

Gangguan Citra Tubuh

Deficit Perawatan Diri

Cacat Tubuh (Kepala)

Kecelakaan Kerja

F. Masalah Keperawatan dan Data yang perlu di kaji


NO Analisa Data Etiologi Masalah
1 DS : Tn.B merasa malu karena Efek Gangguan Citra
rambut bagian belakang menjadi Tindakan Tubuh
pitak dan rambutnya kotor serta Pembedahan
bau
DO :Tn.B tampak tidak
memperhatikan kebersihan
bagian kepala serta senang
menyendiri dan menjauh dari
teman-temannya
2 DS : Tn.B merasa menyesal dan Kurang Ansietas
sedih karena kurang berhati-hati terpapar
dalam bekerja, serta cemas Informasi
karena takut terjadi hal-hal yang
tidak di inginkan di bagian
kepalanya
DO : Tn.B tampak tegang dan
gelisah, tatapan mata kosong,
tidak banyak bicara (bicara
seperlunya saja)
3 DS : Tn.B merasa malu karena Kelemahan Defisit Perawatan
rambut bagian belakang menjadi Diri
pitak dan rambutnya kotor serta
bau
DO :Tn.B tampak tidak
memperhatikan kebersihan
bagian kepala

Data yang perlu dikaji menurut (Keliat et al., 2020)


1. Kognitif, klien mampu : mengenal bagian tubuh yang sehat dan yang
terganggu/sakit, dan mengetahui cara mengatasi gangguan citra tubuh
2. Psikomotor, klien mampu : mengafirmasi bagian tubuh yang sehat, melatih dan
menggunakan bagian tubuh yang sehat, dan merawat dan melatih bagia tubuh
yang terganggu
3. Afektif, klien mampu : mengevaluasi manfaat yang telah dirasakan dari bagian
tubuh yang terganggu, mengeveluasi manfaat bagian tubuh yang masih sehat,
dan merasakan manfaat latihan pada bagian tubuh yang terganggu
G. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Citra Tubuh b/d Efek tindakan pembedahan
2. Ansietas b/d Kurang terpapar Infromasi
3. Defisit Perawatan Diri b/d Kelemahan
H. Intervensi Keperawatan
NO Dx Tujuan & K.H Intervensi
1 Gangguan Setelah dilakukan 1. Kaji Bagian tubuh yang terganggu
Citra Tubuh intervensi 3x24 dan Tanda Gejala gangguan citra
b/d Efek jam Kriteria hasil tubuh serta kemampuan klien dalam
tindakan meningkat dengan mengatasi gangguan citra tubuh
pembedahan : 2. Jelaskan proses terjjadinya
1. Verbalisasi gangguan cita tubuh
perasaan negatif 3. Latih klien merawat bagian tubuh
tentang perubahan yang terganggu
tubuh cukup
menurun (4)
2. Hubungan
sosial cukup
membaik (4)
2 Ansietas b/d Setelah dilakukan 1. Kaji tanda dan gejala ansietas dan
Kurang intervensi 3x24 kemampuan klien dalam mengurangi
terpapar jam Kriteria hasil ansietas
Infromasi meningkat dengan 2. Jelaskan proses terjadinya ansietas
: 3. Latih cara mengatasi Ansietas
1. Gairah aktivitas dengan distraksi (bercakap-cakap hal
cukup meningkat positif)
(4)
2. Perasaan malu
cukup menurun
(4)
3 Defisit Setelah dilakukan 1. Melatih kebersihan diri (keramas),
Perawatan Diri intervensi 3x24 Bantu klien keramas
b/d Kelemahan jam Kriteria hasil 2. Jadwalkan kerasamn 2 hari sekali
meningkat dengan
:
1. Minat
melakukan
perawatan diri
meningkat (5)

I. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)


1. Proses Keperawatan
a. Kondisi Klien : Kecelakaan Kerja
b. Diagnosa Keperawatan : Gangguan Citra Tubuh
c. Tujuan Khusus : Mengajarkan klien untuk beradaptasi dengan
luka di kepalanya sebagai bentuk penerimaan terhadap citra tubuhnya
sekarang
d. Tindakan Keperawatan :
1) Tanya tentang perasaan klien
2) Ajarkan klien untuk melihat aspek positif dan penerimaan dalam
dirinya pasca operasi ringan

2. Komunikasi dalam Keperawatan


1) Orientasi
a) Salam Terapeutik
b) Evaluasi atau Validasi
c) Kontrak
2) Kerja
3) Terminasi
a) Evaluasi
b) Tindak Lanjut
c) Kontrak yang akan datang
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, B. (2010) ‘LP Gangguan Citra Tubuh (Body Image)’, pp. 6–25.
Keliat, et al. (2020) ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. Cetakan 20. Edited by Keliat et
al. Jakarta: EGC Jakarta.
Maelani, I. I. S. (2016) “ GANGGUAN CITRA TUBUH ”.

Anda mungkin juga menyukai