Anda di halaman 1dari 3

Purwokerto, 10 Maret 2018

Perihal : Surat Gugatan

Kepada Yth.
Ketua PTUN Semarang
di Semarang

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nanda Amalia Agni , S.H.
Pekerjaan : Advokat dan Penasehat Hukum
Alamat : Kantor Advokat dan Penasehat Hukum “Nanda & Rekan”, yang
beralamat di Jalan Yudhistira, nomor 12, Desa Dukuhwaluh,
Kecamatan Kembar

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor: 06/S.K.K. TUN/2018, bertindak untuk dan atas
nama : Mustika Intan, Kewarganegaraan: Indonesia, Umur: 42 Tahun, Pekerjaan: ibu rumah
tangga, Alamat: Jl. Pajajaran, blok N/21, Kelurahan Sumampir, kecamatan pwt utara, kab
banyumas. Selanjutnya disebut sebagai pihak PENGGUGAT.

Dengan ini mengajukan gugatan terhadap :

Nama Jabatan : Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Tengah
Alamat : Jl. Ki Mangunsarkoro Nomor 34C, Semarang, Jawa Tengah. Selanjutnya
mohon disebut sebagai pihak TERGUGAT.

Adapun yang menjadi objek gugatan yaitu : Surat Keputusan Menteri Agraria Dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Jawa Tengah Nomor: 04/Pbt/BPN-73/2018, tentang Pembatalan Sertifikat
Hak Milik Nomor : 02876/Pangebatan Atas Nama Mustika Intan Tanggal 11 November 2010
luas 15.664 M2 Yang Diuraikan Dalam Surat Ukur Nomor 02487/Pangebatan/2010 Tanggal
09 November 2010 Yang Terletak Di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten
Banyumas tertanggal 23 Februari 2018 ;
Adapun duduk perkaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa objek gugatan adalah diterbitkan secara keliru dan tidak benar menurut hukum
dan karenanya bertentangan dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku,
Sertifikat Hak Milik atas nama Mustika Intan telah diterbitkan sudah lebih dari 5
(lima) tahun dan tidak ada pihak yang keberatan atasnya sampai pada tahun ke – 6
(enam) penerbitannya, dan juga tanah tersebut telah dimiliki/dikuasai Penggugat lebih
dari lima tahun berturut-turut sejak diterbitkan sertifikat, maka sertifikat tersebut tidak
dapat lagi dibatalkan demi hukum, dan karenanya Surat Keputusan (obyek gugatan)
yang diterbitkan oleh Tergugat tersebut telah bertentangan dengan Peraturan
Perundang-Undangan yang berlaku,
2. Bahwa objek gugatan adalah tidak didasarkan pada prosedural dan tahapan yang
benar menurut hukum, oleh karena Tergugat tidak meminta penjelasan lebih dulu dari
pihak Penggugat selaku namanya yang memegang Hak Milik dalam Sertifikat Hak
Milik yang dibatalkan oleh Tergugat, dan juga tidak meminta lebih dulu penjelasan
dari pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) TBK Kantor Cabang Banyumas
Unit Pangebatan selaku yang memegang Hak Tanggungan atas Sertifikat Hak Milik
yang dibatalkan oleh Tergugat tersebut,
3. Bahwa Sertifikat Hak Pakai Nomor 1/Karanglewas Atas Nama Departeman Kelautan
dan Perikanan Tanggal 14 Januari 1992 seluas 16.228 M2 sebagaimana dimaksudkan
Tergugat dalam surat keputusannya (Obyek gugatan), adalah Sertifikat Hak Pakai
yang telah lewat waktu yakni 25 tahun ( 14 Januari 1992 s/d 14 Januari 2018),
Sertifikat Hak Pakai tersebut adalah sudah tidak aktif, hal tersebut telah diatur dengan
jelas dalam Pasal 45 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996 tentang Hak Guna
Usaha, Hak Guna Bangunan, Dan Hak Pakai Atas Tanah, yang mengatur bahwa
jangka waktu bagi Hak Pakai atas tanah Negara adalah 25 tahun, dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu 20 tahun, yang mana permohonan perpanjangan
jangka waktu harus diajukan 2 (dua) tahun sebelum masa berakhirnya Hak Pakai atas
tanah (pasal 47), namun kenyataanya perpanjangan jangka waktu atas Sertifikat Hak
Pakai Nomor 1/ Karanglewas Atas Nama Departeman Kalautan dan Perikanan adalah
sudah tidak ada lagi, sehingga secara hukum tidak ada tumpang tindihnya dengan
Sertifikat Hak Milik Nomor 02876/Pangebatan Atas Nama Mustika Intan Tanggal 11
November 2010 luas 15.664 M2, dan karenanya Tergugat seharusnya tidak sampai
pada pengambilan keputusan membatalkan Sertifikat Hak Milik tersebut.
4. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas berarti KTUN objek sengketa
bertentangan dengan peraturan perUUan sebagaimana diatur dalam:
a. pasal 32 Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah.
b. Pasal 45 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha,
Hak Guna Bangunan, Dan Hak Pakai Atas Tanah
5. Bahwa di samping bertentangan dengan perat peruuan, KTUN objek sengketa juga
bertentangan dengan Asas-asas Umum Pemerintahan yang Baik, terutama asas
keterbukaan, sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 Undang-Undang No. 28 tahun
1999 tentang Penyelengaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme;
6. Bahwa objek gugatan, oleh karena dalam penerbitannya adalah melanggar peraturan
perundang-undangan, dan merugikan kepentingan hukum Penggugat, serta melanggar
asas keterbukaan, maka mohon untuk dinyatakan batal atau tidak sah menurut hukum;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka PENGGUGAT mohon kepada Majelis Hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk berkenaan memberikan putusan sebagai
berikut:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Menteri Agraria Dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan
Nasional Provinsi Jawa Tengah Nomor: 04/Pbt/BPN-73/2018, tentang Pembatalan
Sertifikat Hak Milik Nomor 02876/Pangebatan Atas Nama Mustika Intan Tanggal 11
November 2010 luas 15.664 M2;
3. Mewajibkan kepada Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan yang dikeluarkannya
4. Menghukum Tergugat membayar biaya yang timbul dalam perkara ini.

Demikian gugatan kami, atas perhatian dan terkabulnya permohonan ini kami mengucapkan
terima kasih. Apabila Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.
EX AQUO ET BONO.
Hormat kami,
Advokat dan Penasehat Hukum

Nanda Amalia Agni, S.H.

Anda mungkin juga menyukai