Anda di halaman 1dari 2

SITI AISYAH

191141175 Gangguan Mood dan Bunuh Diri


PSIKOLOGI ISLAM-4D Psikologi Abnormal

Gangguan Mood

Mood merupakan kondisi perasaan yang terus ada dan mewarnai kehidupan psikologis.
Gangguan mood adalah suatu tipe gangguan yang ditandai dengan gangguan pada mood.
Gangguan pada mood berlangsung sangat lama, tidak seperti biasanya, sangat parah, dan
cukup serius sehingga menghambat fungsi sehari-hari (Nevid, 2002). Gangguan mood
mencangkup berbagai gangguan emosi yang membuat seseorang tidak dapat berfungsi, mulai
dari kesedihan pada depresi hingga euforia yang tidak realistis dan irritabilitas pada mania.

Karakterisik Umum Gangguan Mood

1. Depresi-Gejala dan simtom 5. Gangguan mood kronis (Gangguan


2. Mania-Gejala dan simtom cyclothymic & dysthymic)
3. Daftar Diagnostik Resmi Gangguan 6. Gangguan mood dan kreativitas
Mood (Diagnosis Depresi Mayor & Bipolar) 7. Gangguan mood dan emosi
4. Heterogenitas dalam kategori

Teori Tentang Gangguan Mood

Menurut Freud (1917/ 1950) potensi depresi muncul pada awal masa kanak-kanak.
Pada fase oral anak mungkin kurang terlalu terpenuhi kebutuhannya, sehingga ia terfiksasi
pada fase ini mengakibatkan individu dependen, low self esteem. Hipotesanya adalah, setelah
kehilangan orang yang dicintai, ia mengidentifikasi diri dengan orang tersebut seolah untuk
mencegah kehilangan. Lama-lama ia malah marah pada dirinya sendiri, merasa bersalah.
(Psikoanalisis)

Dalam teori biologis, gangguan mood disebabkan data genetik dan neurokimia. Ada
dua macam neurotransmitter yaitu norepinefrin dan serotonin. Teori norepinefrin merupakan
yang paling relevan dengan gangguan bipolar dan secara umum dinyatakan bahwa kadar
norepinefrin rendah memicu depresi dan kadar yang tinggi dapat memicu mania. Teori
serotonin menyatakan bahwa kadar serotonin yang rendah menimbulkan depresi.

Terapi Gangguan Mood

Beberapa terapi yang efektif dapat dilakukan seperti terapi yang bersifat psikologis dan
biologis secara tersendiri maupun dikombinasikan
SITI AISYAH
191141175 Gangguan Mood dan Bunuh Diri
PSIKOLOGI ISLAM-4D Psikologi Abnormal

1. Terapi Psikologis Depresi, seperti terapi psikodinamika, terapi kognitif dan perilaku, terapi
kognitif berbasis pola pikir (mindfullness-based cognitive therapy), pelatihan ketrampilan
sosial, dan terapi aktivasi behavioral.
2. Terapi Psikologis Gangguan Bipolar, penanganan fokus keluarga (FFT-Family-Focused
Treatment)
3. Terapi Biologis Gangguan Mood, seperti terapi elektrokonvulsif, terapi obat (terapi obat
untuk depresi , dan terapi obat untuk gangguan bipolar)

Bunuh Diri

Freud menganggap bunuh diri sebagai pembunuhan. Ketika seseorang kehilangan


orang yang dicintai sekaligus dibenci dan meleburkan orang tersebut ke dalam dirinya dengan
agresi diarahkan ke dalam. Jika perasaan itu cukup kuat, maka orang tersebut akan bunuh diri
(Psikoanalisis). Sedangkan Teori Sosiologis Durkheim ia membedakan 3 jenis bunuh diri,
yaitu Bunuh diri egostik (asing dari sosial), Bunuh diri altruistik (tuntutan sosial), dan Bunuh
diri anomik.

Pendekatan Shneidman terhadap Bunuh Diri, Shneidman berpendapat bahwa pikiran


yang penuh kecemasan merupakan ciri utama orang yang bunuh diri dan bukanlah penyakit
mental. Dalam neurokimia, rendahnya kadar metabolit utama serotonin yaitu 5-HIAA,
ditemukan pada orang depresi, skozofrenia dan berbagai gangguan kepribadian yang
melakukan tindakan bunuh diri. Cara memprediksi bunuh diri dengan test psikologi, ada
beberapa hal yang dapat diukur, yaitu self report, kepuasan hidup, dan karakterisitik kognitif.

Pencegahan bunuh diri

Edwin Shneidman mengembangkan strategi umum dalam pencegahan bunuh diri yaitu,
Mengurangi penderitaan dan rasa sakit psikologis yang mendalam, Membuka pandangan,
dengan membantu individu melihat berbagai pilihan selain pilihan ekstrem, dan Mendorong
orang yang bersangkutan untuk tidak menghancurkan diri sendiri

Beberapa hal inti dalam pencegahan bunuh diri menurut Rudd, Joiner dan Rajab yaitu,
Penyelesaian masalah, Panduan dalam mengendalikan emosi, trauma kemarahan serta
mentolerasi penderitaan, dan Menciptakan hubungan terapeutik yang kuat dan empatik,
membangun kepercayaan dan harapan.

Anda mungkin juga menyukai