Oktaviyanti Anwar 165 PDF
Oktaviyanti Anwar 165 PDF
SKRIPSI
Oleh :
OKTAVIYANTI ANWAR
23040160165
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
vi
PERSEMBAHAN
Persembahan ini saya buat untuk orang-orang yang sudah sayang dan
mendoakan saya sehingga saya bisa sampai dititik ini. Persembahan ini saya
buat untuk :
1. Keluarga inti saya yaitu ibu Marsiti, ayah Saepuloh Anwar yang sudah
2. Nenek saya mbah surtinah yang juga selalu mendo‟akan dan memberi
3. Keluarga kedua saya, SMC (Seni Musik Club) yang memberikan saya
ruang untuk bisa belajar dan mempunyai pengalaman yang berguna, serta
dan buruk , selalu terbuka lebar untuk membantu tanpa ada bantahan dan
pamrih.
5. Sahabat angkatan saya Ovedio, Make, Fatih, Dinda, Mba Amalia, Dek
unit, Cimung dan Ka nike yang sudah saya anggap keluarga setelah SMC,
memberikan canda tawa dan suka duka, yang pasti mereka yang
vii
6. Ivva Nailul Izza, sahabat karib sejak SMP hingga detik ini yang sudah
saya anggap sebagai saudara sendiri dan selalu memberikan motivasi serta
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
skripsi ini. Shalawat dan juga salam senantiasa tercurah kepada junjungan
kegelapan ke zaman yang terang benderang. Penulisan skripsi ini tidak akan
Mansur,M.Ag.
3. Ketua program studi PGMI IAIN Salatiga, Ibu Peni Susapti, S.Si,M.Si
6. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh karyawan dan staf Fakultas Trabiyah
ix
7. Semua guru dan siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga yang telah
Penulis sepenihnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta
Penulis
x
ABSTRAK
xi
yang diberikan kepada anak, dan masih ada nilai dibawah standar yang
ditentukan oleh guru. Beberapa solusi unttuk mengatasi problematika yang
ada antara lain, pengurangan tugas yang diberikan, memberikan penjelasan
kepada orangtua supaya anak bisa tetap semangat, penggunaan metode
seperti diorama penugasan proyek dan media yang digunakan seperti ular
tangga.
xii
DAFTAR ISI
Deklarasi ................................................................................................. v
Motto ........................................................................................................ vi
Abstrak .................................................................................................... xi
B. Fokus Penelitian............................................................................. 6
xiii
BAB IILANDASAN TEORI ................................................................. 12
2. KarakteristikE-Learning .......................................................... 14
xiv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 45
B. Pembahasan .................................................................................. 56
A. Kesimpulan .................................................................................... 73
B. Saran .............................................................................................. 74
LAMPIRAN ............................................................................................ 78
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
terbentuk. Hal ini tidak lain dengan maksud tujuan untuk menentukan
tujuan hidup, serta mampu memiliki pemikiran dan pengalaman yang luas,
pendidikan di sekolah.
1
Pembelajaran dapat tercapai jika seorang pendidik mampu
tepat sasaran yang bisa menumbuhkan minat belajar dari peserta didik.
dengan adanya interaksi edukatif yang terjadi, yaitu interaksi yang sadar
akan tujuan. Interaksi ini berakar dari pihak pendidik (guru) dan kegiatan
pengetahuanyang diberikan guru atau ada yang pada buku pelajaran saja.
adalah : (a) siswa terlibat aktif dalam belajarnya. Siswa belajar materi
2
secara bermakna dengan bekerja dan berpikir, dan (b) informasi baru harus
menetapkan strategi ini diperlukan apa saja yang akan dilakukan pendidik
dan peserta didik dalam proses pembelajaran nantinya. Selain itu dalam
dan fungsi, saling menunjang, dan bekerja untuk bisa mencapainya tujuan
kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah
3
E-learning merupakan teknologi pembelajaran yang masih awam
ada, dan disiapkan oleh pendidik, juga bisa digunakan ketiganya dalam
atau virus yang sama yaitu pandemi covid -19.Menteri Pendidikan dan
4
digunakan diantaranya Google Classrom,Zoom, youtube, WhatsApp
formal yang berdiri sendiri sebagai sekolah swasta untuk ikut berperan
pembelajaran. Hal ini menuntut para pendidik untuk berpikir kreatif dan
inovatif, serta menciptakan strategi yang dapat diterapkan oleh guru agar
5
pembelajaran e-learning tersampaikan dengan baik, sehinggapembelajaran
2019/2020. ”
B. Fokus Penelitian
Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
6
2. Untuk mengetahui strategi guru dalam pembelajaran berbasisE-
Salatiga.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
7
b. Bagi Guru
tepat.
c. Bagi Peneliti
E. Penegasan Istilah
1. Implementasi
8
implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
2. Pembelajaran
3. E-learning
4. Covid-19
9
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome
Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian
F. Sistematika Penulisan
Bab II Kajian Pustaka, pada bab kajian pustaka ini berisi makna
Bab III Metode Penelitian, pada bab metode penelitian ini berisi
10
Bab IV Analisis tentang implementasi pembelajaran berbasis E-
Bab V Penutup, Bab ini merupakan bab penutup atau bab akhir dari
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. .Pembelajaran E-Learning
1. Pengertian E-Learning
informasi.
2010).
12
Kartasamita (2003) dalam (Poppy, 2010)mengemukakan bahwa
audio dan multimedia lainnya. Era dimana bahan ajar dan sistem
atas(Soekartawi, 2007).
13
berbagai cara untuk memberikan pelatihan, pendidikan, atau bahan
ajar(Prawiradilaga, 2013).
2. Karakteristik E-Learning
teknologi elektronik, dimana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa,
atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi dengan relatif mudah.
14
buku teks) sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan
global.
belajar secara serasi, maka kapasitas belajar ini akan lebih baik yang
15
ketergantungannya terhadap pembelajar karena pembelajaran tidak
informasi.
16
3. Manfaat dan FungsiE-Learning
dipelajari.
b. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan
lebih luas.
17
peserta didik learning atau tidak. E-learning berfungsi sebagai
berbasis internet yaitu web course, web centric course, dan web
terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar,
18
peserta didik dan pendidik lebih banyak berdiskusi tentang temuan
atau peserta didik dengan narasumber lain. Peran pengajar dalam hal
anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber lain. Oleh
karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai teknik
19
teori games dalam merancang materi E-learning perlu dipertimbangkan
2015).
5. Kekurangan E-Learning
informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana
a. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar siswa itu
pendidikan.
20
d. Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajaran
gagal(Kusumana, 2011).
media cetak, media audio, media audio visual, media internet, dan
media telekonferensi serta media mobile. Oleh karena itu dalam konteks
21
televisi, seiring dengan pesatnya perkembangan TV saat itu. Dan saat
siswa dalam proses belajar tanpa bantuan orang lain, sehingga akhirnya
siswa tidak tergantung pada guru. Dalam belajar mandiri siswa akan
berusaha sendiri dahulu untuk memahami isi pelajaran yang dibaca atau
22
1) Kejelasan rumusan tujuan belajar ( umum dan khusus).
internet (situs tertentu) dan e-mail atau dengan cara lain yang
hanya dilakukan secara online, metode ini sama sekali tidak ditemukan
23
pembelajaran seperti ini adalah tingkat kemandirian peserta didik
24
yang perlu disiapkan dalam mengembangkan program e-learning
( Hartanto, 2016).
B. Strategi Pembelajaran
1. Strategi Pembelajaran
25
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan
26
2) Strategi Pembelajaran Tak Langsung
Dalam strategi ini peran peserta didik sangat dominan dan guru
panjang, strategi ini juga tidak cocok apabila peserta didik perlu
merasakan.
27
4) Strategi Pembelajaran Mandiri
peningkatan diri.
pembelajaran tersebut.
4) tes.
komponen.
28
1) Kegiatan pendahuluan
29
b) Lakukan apersepsi, berupa kegiatan yang merupakan
2) Penyampaian Informasi
pembelajaran selanjutnya.
materi.
30
3) Partisipasi Peserta Didik
berikut :
tersebut.
31
4) Tes (Evaluasi)
praktek(Sunhaji, 2008).
32
kelompok perilaku diperlukan penggunaan strategi pembelajaran
2) Peserta didik
33
3) Sarana (Alat dan Sumber)
4) Guru.
membosankan.
34
menggunakan strategi pembelajaran. Demikian pula kondisi
Aulia Muaro Bulia, dampak positif dari adanya E-learning terhadap mutu
35
pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru,
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan ingin mencari sebab dari satu serentetan akibat. Karena, manusia
yang tidak pernah luntur pada manusia pada gilirannya turut mendorong
deskriptif.
37
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat
data dalam penelitian ini yaitu mengambil sumber data primer dan
sekunder.
1. Data Primer
2. Data Sekunder
sumber tertulis (Moleong, 2014) data ini merupakan olahan hasil dari
data primer dan disajikan secara baik oleh pihak pengumpul data
38
maupun pihak lain atau data pendukung yang sangat diperlukan
penelitian ini.
39
Adapun teknik ini penulis gunakan untuk mencari data tentang
daftar pertanyaan secara rinci dan juga telah mempersiapkan alat bantu
2. Teknik Observasi
ini digunakan untuk mengetahui situasi dan kondisi siswa sera guru
40
3. Teknik Dokumentasi
peneliti(Ibrahim, 2015).
E. Analisis Data
adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh
dan mana yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
41
Pengolahan atau analisis data dilakukan setelah adanya data
sebagai pengolahan data. Ada yang menyebut data prepation, ada pula data
1. Pengumpulan Data
2. Reduksi Data
itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera
3. Penyajian Data
42
4. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
memanfaatkan sesuatu yang lain. Ada dua macam triangulasi yang dapat
1. Triangulasi Sumber
2. Triangulasi Metode
yang sama(Moleong,2011).
43
Metode yang digunakan dalam pengecekan keabsahan data dalam
diperoleh.
44
BAB IV
A. Paparan Data
a. Letak Geografis
45
Hin ( Bapak dari ibu Dr. Oen Jos Sujoso), Bapak H. Muhadi, dan
lain-lain.
46
c. Visi dan Misi SD Muhammadiyah Plus Salatiga
didik.
dalam beribadah.
berprestasi.
bangsa.
47
10) Menanamkan sikap cinta dan peduli pelestarian lingkungan,
lingkungan hidup.
2. Temuan Penelitian
berikut :
48
pembelajaran jarak jauh yang dulu-dulu kan bisa
menggunakan share wa disuruh membuat video dikirimkan
jadikan sudah termasuk dengan E-learning jadi apalagi
dengan covid ini anak-anak sudah gak kaget karena sudah
permah dilakukan sebelumnya”. (wawancara/Sofi/10-06-2020)
2) Pembelajaran berbasis E-Learning pada masa pandemi covid-
19
sebagai berikut :
49
Adapun informasi juga didapatkan oleh ibu Sofi, yang
penuturannya sebagai berikut :
“ ya kita menggunakan baru satu ini ya kita menggunakan
google classroom dan wa jadi kita tetep susun jadwalnya untuk
anak-anak satu hari itu juga hanya dua mata pelajaran kita
susun, oh ya yang pertama itu materinya dulu kita share
minggu pertama, selanjutnya untuk minggu berikutnya kita
latihan soal atau mungkin penilaian harian bisa kemudian
untuk yang karakter-karakter kita menggunakan video call
untuk mengetahui kegiatan anak dirumah bagaimana, selain
menggunakan video call kita juga.” (wawancara/Sofi/10-06-
2020
Adapun mengenai mekanisme dalam pembelajaran
“Jadi ketika covid itu hanya dua minggu sekali dan saat covid
setiap hari itu awal-awalnya, tapi begitu orang tua kewalahan
terutama di sekolah dasar itukan beda mba, kalau kelas 1 2 3
masih butuh pendampingan orang tua tapi untuk kelas 4 5 6
insyaAllah itu sudah sedikit mandiri apalagi 6, dan kebutulan
juga hp itukan rata rata miliknya orang tua, sehingga ketika itu
satu minggu berjalan banyak orang tua yang mengeluh terlalu
banyak karena ketemunya pada saat malam saja, akhirnya kita
rubah jadi tugasnya kita mulai sehari hanya dua kali itu
dikerjakan sampai malam batasnya, sehingga awalnya itu
seperti jadwal kemudian setelah orang tua memberi masukan
kita sesuaikan tapi prinsipnya tetap masih dengan daring/ E-
learning”.(wawanacara/Ainul Huri/10-06-2020)
Adapun informasi juga didapatkan oleh bapak Marijo,
berikut penuturannya :
50
hari itu bisa dikurangi, nah misal biasanya standarnya satu
hari kita ada katakanlah 10 jam pelajaran atau itu ada 5 mapel
tetapi di pembelajaran daring ini dikurangi misal nya sehari
hanya 2 mapel atau 3 itupun muatan materinya juga kita
kurangi ya itu tentunya menyesuaikan”.(wawancara/Marijo/17-
06-2020)
Adapun informasi yang didapat oleh ibu Sofi, berikut
penuturannya :
“Ya selain itu tadi di google classroom itu ada mutabaah
uyaumiyah itu adalah kegiatan anak yang perlu wajib diisi
seperti buku hariannya siswa tapi kita sudah memformat
memasukan ke google classroom nanti anak-anak suruh ngisi
tiap hari ya isinya dari kegiatan sholat wajib nya bagaimana,
hafalan, ngajinya dan sebagainya tuh harus diisi tiap hari jadi
kita bisa memantau”.(wawancara/Sofi/10-06-2020)
Adapun mengenai Sistem Evaluasi pembelajaran E-Learning
pada masa pandemi covid-19 berikut penuturannya :
“ sistem dikaji secara periodik tiap pekan, oleh kepsek, guru,
komite dan yayasan. Juga melibatkan masukan orang tua
melalui kuisioner yang diberikan via google form”.
(wawancara/Ainul Hury/ 10-06-2020)
51
“ ya tentunya berbeda ya dari pembelajaran yang dilakukan
langsung dan daring jelas berbeda, misalnya kan langsung apa
melalui ceramah kegiatan pembiasaan, tapi dengan adanya
daring ini yaitu tadi strateginya misalnya mengirimkan video
pembelajaran jadi guru merekam berdasarkan materi yang ada
kemudian di upload dan nanti peserta didik melihat dan
membuka link yang telah diberikan pada anak-anak, dan juga
selalu bekerja sama dengan orangtua karena memang setiap
hari ya buat kegiatan belajar jarak jauh itu ya mutlak
dibutuhkan kerjasama orang tua untuk pemantauan”.
(wawancara/Marijo/17-06-2020)
Adapun informasi juga didapatkan oleh ibu Sofi yang
penuturannya sebagai berikut :
“ perubahan strateginya seperti ini kalau saya dan temen-
temenkan sudah sepakat tadi kan saya sudah jawab untuk
materi yang dibagikan ke anak-anak jadi anak-anak diminta
untuk belajar secara mandiri, tapi kita buat ringkasan
materinya itu seringkas-ringkasnya se dengan bahasa anak
kita harus tau kita kan uda kenal karakteristik anaknya
bagaimana nah setelah itu kita akan ngetes dengan videocall
kita hubungi anak-anak misalnya saya kan memegang yang
ipa, cek dia seperti bagaimana materi untuk daur ini sudah
bisa belum anak-anak? Sudah bu coba jelaskan jadi kita ngetes
anak-anak langsung jadi walaupun dengan keadaan dan waktu
terbatas ya tapi minimal kompetensi dasar yang sudah kita
susun diawal itu sudah tersampaikan ke anak, tapi ya bedalah
pembelajarannya beda, nilainya pun beda ibaratnya nilai
karena covid gitu lo, kalau secara langsung kitakan harus
sempurna harus sampai dia tuh ngotuk-ngotuk tapikan kita
paham dirumahkan hanya dengan orangtua yang
mendampingi, tidak seperti kita, tapi nggeh guru dengan serba
keterbatasan ini tetap kita maksimalkan mengawal
pembelajaran anak-anak terus juga kita komunikasikan dengan
orang tua alhamdulillah selama ini orang tua welcome
kemudian kalau ada kesulitan apapun langsung japri gurunya
karena belum paham dan kita menjelaskannya, jadi kita
pembelajarannya dua anak sama
orangtua”.(wawancara/Sofi/10-06-2020)
2) Peran Guru dalam melaksanakan strategi pembelajaran E-
52
juga sih tetapikan belum terwujud secara nyata dan
terstruktur, dan terprogram kalau sekarang ini sudah. Jadi tim
edutaiment itu pendidikan yang menghibur jadi kita kemas
pendidikannya melalui shooting streaming, kemudian tv SDM
Plus nah ini yang pertama kita menayangkan hasil ekstra
anak-anak dan kompetensi guru dibidang infotaiment, ada
yang jadi host, ada yang jadi penyanyi, ya pokoknya itu
menarik kemudian tim edutaiment ini setiap hari itu mengambil
gambar atau shooting dan setiap hari ada upload yang kita
sampaikan setiap di tv SDM Plus dan kebetulan pas romadhon
itu setiap hari sabtu kita mendatangkan tokoh-tokoh seperti
pak wakil walikota kemudian dokter untuk memberikan
pendidikan pembelajaran pengetahuan tentang kebijakan
covid-19 dan itu menyampaikan bagus sekali jadi untuk
pengetahuan tentang edutaiment tentang covid, kemudian pak
wakil walikota itu menyampaikan kebijakan tentang penangan
covid tentang ibadah dan sebagainya, kita juga mendatangkan
alumni yang mempunyai bakat-bakat dan bekal dari SD
Muhammadiyah, kita datangkan testimoni memberi semangat
pada adek-adekya dan ini memberikan motivasi juga kepada
kita untuk terus berinovasi mencari trobasan disaat pandemi
seperti ini justru ini peluang jadi kalau kami menganggapnya
ini sebagai keberkahan bagaimana kita mengeksplor menjadi
guru-guru milenial. Kita ada satu hal yang ingin kita raih
bersama dalam dunia pendidikan baru sehingga kita ini
membawa apanamanya gerbong kesana untuk mengahadapi
dunia pendidikan baru, pemerintah dengan new normal kita
ada pendidikan baru. Jadi model, cara serta bagaimana ini
kita sudah dapat, karena dunianya sudah seperti ini jadi kita
harus mengikuti ini, dan bagaimana kita menginovasi
pendidikan yang model pendidikan dunia, anak-anak, guru
seperti ini, kita terus cari kita gali apapun
itu”.(wawancara/Ainul Huri/10-06-2020)
adapun informasi yang didapat oleh ibu Sofi berikut
penuturannya :
“di pembelajaran E-learning pada masa pandemi ini lebih
ekstra dalam perhatian yang kita berikan ke anak, karena kita
tidak bisa langsung kita kan hanya terbatas dunia maya saja
dan tatap muka itukan melalui videocall dan itu sangat
terbatas sekali, jadi yaitu kita nyusun jadwal harus kita
agendakan untuk bisa ngobrol sama anak-anak kita nyusun
jadwalnya hari ini bagaimana dan tanya seperti ada kesulitan
apa dalam belajarnya bagaimana mutabaah uyaumiyahnya
dilakukan atau tidak jadi kita tidak boleh putus lost contac
dengan anak-anak selama pembelajaran dengan daring
ini”.(wawancara/Sofi/10-06-2020)
53
c. Problematika dan Solusi Pembelajaran berbasis E-Learning
Salatiga
54
ada muatan-muatan pendidikan di didalamnya, secara
mauatan kurikulum materi pelajaran ya tidak masalah bagi
anak-anak tapi untuk hal-hal lain seperti sosialisasi bagi anak-
anak lebih memilih untuk belajar disekolah.”
(wawancara/Marijo/17-06-2020)
Adapun informasi yang disampaikan dari ibu Sofi, berikut
penuturannya :
“ problematikanya itu pembagian waktu, berhubungan dengan
siswa, sedangkan dirumahkan maksudnya terbatas karena
harus mengurusi dirumah juga , lalu materi yang kita
sampaikan jadi kita tidak yakin 100% anak bisa paham dengan
materi yang kita beri atau tidak disitu kita para guru dan saya
pribadi merasa bersalah sekali, kita pasrahkan dengan
orangtua, tapi disitu juga kita tau anak-anak bisa mandiri,
kemudian anak-anak yang masih belum bisa sepenuhnya
mandiri itu itulah yang perlu kita beri perhatian lebih, itu lah
yang harus kita membuat waktu kita itu khususkan untuk
mereka, kalau yang sudah mandiri itu sudah aman, kalau dicek
sudah bisa kan juga ada soal-soal kita juga bisa ngecek-
ngecek dari situ dan kalau misal ada nilai yang masih dibawah
standar kita langsung kita hubungi dan itu yang membuat
kendalanya disitu, kadang memang materi yang disampaikan
secara daring ini anak-anak belum bisa mandiri sepenuhnya
untuk menguasai materi. Dan juga dari orang tua sendiri
belum sepenuhnya memotivasi anak untuk belajar sendiri,
karena kalau yang memberitau oleh orangtua kepada anak
itukan dimasukan telinga kanan keluar telinga kiri disitu
langsung curhat, beda kalau guru yang nasehati akhirnya
minta tolong sama wali kelas, untuk menghubungi, baru ada
semangat lagi untuk kembali kejalan yang lurus tadi.”
(wawancara/Sofi/10-06-2020)
55
Adapun informasi yang disampaikan oleh ibu Sofi, berikut
penuturannya :
“selama ini dengan berbagai macam menggunakan metode
tidak hanya materi saja tapi berupa penugasan proyek, biar
anak anak itu suka , penting konsep dasarnya dapat, lalu
menggunakan beberapa metode yang pas, tapi juga kita tidak
harus sepenuhnya, maksudnya kan anak-anak bosen, harus
belajar terus dan kita disitu memaklumi, dan tidak harus
memaksakan penting kita sudah memberi materi, kita kawal
kita beri proyek-proyek untuk mengisi kegiatan mereka dengan
tidak meninggalkan karakter-karakter yang ada d
SDMuhammadiyah, kita juga selain itu sudah kita share
materinya dalam bentuk print out, pdf, atau dalam bentuk
video kita lakukan, bahkan dalam bentuk media-media yang
unik pun sudah kita berikan, supaya mereka bisa
mengingatmateri-materi yang ada, seperti membuat ular
tangga, diorama, poster dan sebagainya biar mereka itu ada
kegiatan yang bisa mengalihkan kebosanan mereka selama
belajar dirumah, tapi untuk prosentase kepahaman lumayan
ada ketertarikan mereka untuk mempelajari materi itu ada
artinya mengingat-ingat dan mereka tidak langsung lost.”
(wawancara/Sofi/10-06-2020)
B. Pembahasan
temuan diatas, maka tindak lanjut dari penelitian ini yaitu analisis data
secara terperinci.
56
1. Implementasi Pembelajaran berbasis E-Learning pada Masa
informasi dan teknlogi yang ada dan sudah tersedia sebelum adanya
57
Kurikulum yang menekankan sebagai pusat unggul dalam ilmu
19
Hal ini dilakukan karena dengan adanya pandemi dan surat edaran
pembelajaran e-learning.
19
58
Pelaksanaan pembelajaran adalah suatu proses atau
diantaranya :
2. Penyusunan jadwal
3. Pemberian penugasan
59
Pemberian penugasan ini dilakukan satu hari hanya dua
atau tiga tugas dan batas pengiriman sampai malam, hal ini
60
b. Evaluasi Pembelajaran E-Learning Pada Masa Pandemi Covid-19
Salatiga ini yaitu menggunakan penilaian tes dan non tes. Untuk
61
dengan baik hal ini dibuktikan dengan perencanaan pembelajaran
informasi(Munir, 2009).
Dalam hal ini kepala sekolah, waka kurikulum serta para guru
62
bahkan dimasa pandemi covid seperti ini dimanfaatkan untuk mencari
Indonesia.
Pandemi Covid-19
ataupun informasi yang diberikan guru bisa terima dengan baik, serta
63
mengadakan beberapa kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
lain :
a. Workshop Online
b. Tutor Sebaya
64
dengan seksama dan tersistem dengan maksud agar materi yang
seringkas-ringkasnya.
e. Game Pembelajaran
bisa membuat peserta didik tidak bosan hal ini bagian dari strategi
65
guru untuk menjadikan pembelajaran lebih menarik tentunya
pembelajaran e-learning.
f. Tim Edutainment
ini akan lebih baik yang pada gilirannya memberikan hasil yang
lebih baik (Poppy, 2010). Dari uraian diatas strategi yang disusun
66
SD Muhammadiyah Plus Salatiga sudah menerapakan strategi
Salatiga
67
menjadikan suatu penghalang bagi peserta didik maupun pendidik
a. Jaringan Komunikasi
banyak faktor seperti, lokasi rumah yang jauh dan sulit terindikasi
68
bekerja. Untuk kendala dari guru yaitu tadi saya kira ya sama
ya faktor komunikasi jaringan, ya ada juga misalnya beberapa
anak yang susah atau tidak bisa dihubungi ya guru sampe
mendatangi rumahnya, menghantarkan tugas atau kegiatan,
tapi ini sangat kecil prosentasinya di SD Muhammadiyah Plus
ini. Dari anak-anaknya sendiri pun tentu bermacam-macam
responnya dan kebanyakan itu karena memang mereka merasa,
usia anak-anak itu kan seneng sosialisasi, seneng
kebersamaan, walaupun sebenarnya pembelajaran juga
dilakukan secara senang, baik. Tapi ketika pilih disekolah atau
dirumah ya hampir semua pilih sekolah, karena memang ya
pendidikan itu tidak sekedar belajar, mereka ketemu juga
pendidikan, mereka melaksanakan program-program
kedisiplinan sekolah, bertemu dengan yang lainnya, jajan di
kantin, anak harus antri kemasjid itupun adalah sesuatu yang
ada muatan-muatan pendidikan di didalamnya, secara
mauatan kurikulum materi pelajaran ya tidak masalah bagi
anak-anak tapi untuk hal-hal lain seperti sosialisasi bagi anak-
anak lebih memilih untuk belajar disekolah.”
(wawancara/Marijo/17-06-2020)
karena satu sisi guru tidak bisa memantau secara langsung peserta
69
Ketika melakukan pembelajaran e-learningpada saat
guru sesuai data yang ditemukan bahwa guru sulit untuk membagi
70
Nilai sangat penting bagi pendidik dan juga peserta didik,
kurang mandiri.
(Hartanto, 2016).
71
dan pendidik, sehingga peserta didik mampu untuk mengukur
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan penilaian tes dan non tes. Tes dilakukan secara tertulis
73
menanyakan perihal pembelajaran yang telah diberikan oleh guru,
Edutainment.
kepada anak, dan masih ada nilai dibawah standar yang ditentukan
tangga.
B. Saran
1. Sekolah
74
b. Setelah masa pandemi covid-19 berakhir, diharap pihak sekolah
2. Guru
psikomotorik siswa.
3. Jurusan PGMI
75
DAFTAR PUSTAKA
76
Nata,Abudin. 2009.Perspektif Islam Tentang Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Poppy, R, Yaniawati.2010.E-learning dan Alternatif Pembelajaran
Kontemporer. Bandung : Arfino Raya.
Prawiradilaga,Dewi,Salma.2013.Mozaik Teknologi PendidikanE-
learning.Jakarta : Pranada Media Group.
Rasimin, R. 2018.Metodelogi Penelitian Pendekatan Praktis
Kualitatif.Yogyakarta: Mitra Cendikia.
Silahuddin.2015.Penerapan E-LEARNING dalam Inovasi Pendidikan.Jurnal
Ilmiah CIRCUIT.Vol. 1 No. 1.
Soekartawi.2007.Merancang dan Menyelenggarakan E-learning.Yogyakarta
: Ardan Media.
Sugiyono.2011.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kualitatif,Kuantitatif, dan R & D).Bandung : Alfa Beta.
Sugiyono.2013.Metode Penelitian Kuantitaif,Kualitatif. Bandung : Alfa Beta.
Sugiyono.2016.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: PT Alfabet
Sunhaji.2008.Strategi Pembelajaran : Konsep dan Aplikasinya.Jurnal
Pemikiran Alternatif Pendidikan.Vol 13 No. 3.
Suryadi.2013.Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter.Bandung : PT
Remaja Rosyada.
Tafiardi.2005.Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui E-Learning.Jurnal
Pendidikan Penabur.No.4.
Trianto. 2009.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,Progresif. Jakarta :
Kencana.
Usman,Nurdin.2002. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum.Jakarta:
Grasindo.
77
LAMPIRAN – LAMPIRAN
78
LAMPIRAN 1
79
Wawancara Waka Kurikulum SD Muhammadiyah Plus Salatiga
80
s
81
82
Kegiatan Pembelajaran E-Learning Melalui Media Google Classroom dan
Zoom
83
LAMPIRAN 2
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Tengah
No Hp : 088232568488
Riwayat Pendidikan :
84
LAMPIRAN 3
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Informan
Pukul : 08.30
B. Butir Pertanyaan
Jawaban: “ ya, karena kita sudah sebelumnya, jadi sudah ada petunjuk
Allah mungkin sehingga kita tidak begitu kesulitan dan sudah terbiasa
temen temen guru, ya yang awalnya itu dua minggu sekali kemudian
kita harus setiap hari sehingga kita awalnya juga kita betul betul
butuh persiapan kan harus guru paham dan bisa maka kita tutor
sebaya antar guru disetiap levelnya itu kita alihkan untuk bisa
memenuhi kompetensi mereka dalam pembuatan e-learning dan
pelayanan kepada orang tua. Tidak hanya google classroom jadi di
media sosial kita saat ini juga banyak jadi misal tugas-tugas karakter
itu kita setiap hari melalui video mereka mengirimkan tugas-tugas nya
dirumah. Ya jadi tidak hanya program classroomnya tapi juga
85
penggunaan media sosial seperti Whatapps dan lain sebagainya untuk
memenuhi proses pembelajaran itu disetiap harinya.”
3. Bagaimana mekanisme pelaksanaan dari pembelajaran e-learning di
Jawaban: “Jadi ketika covid itu hanya dua minggu sekali dan saat
covid setiap hari itu awal-awalnya, tapi begitu orang tua kewalahan
terutama di sekolah dasar itukan beda mba, kalau kelas 1 2 3 masih
butuh pendampingan orang tua tapi untuk kelas 4 5 6 insyaAllah itu
sudah sedikit mandiri apalagi 6, dan kebutulan juga hp itukan rata
rata miliknya orang tua, sehingga ketika itu satu minggu berjalan
banyak orang tua yang mengeluh terlalu banyak karena ketemunya
pada saat malam saja, akhirnya kita rubah jadi tugasnya kita mulai
sehari hanya dua kali itu dikerjakan sampai malam batasnya,
sehingga awalnya itu seperti jadwal kemudian setelah orang tua
memberi masukan kita sesuaikan tapi prinsipnya tetap masih dengan
daring/ e-learning.”
4. Bagaimana strategi yang digunakan guru dalam melaksanakan
Salatiga?
86
sampaikan setiap di tv SDM Plus dan kebtulan pas romadhon itu
setiap hari sabtu kita mendatangkan tokoh-tokoh seperti pak wakil
walikota kemudia dokter untuk memberikan pendidikan pembelajaran
pengetahuan tentang kebijakan covid-19 dan itu menyampaikan bagus
sekali jadi untuk pengetahuan tentang edutaiment tentang covid,
kemudian pak wakil walikota itu menyampaikan kebijakan tentang
penangan covid tentang ibadah dan sebagainya, kita juga
mendatangkan alumni yang mempunyai bakat-bakat dan bekal dari SD
Muhammadiyah, kita datangkan testimoni memberi semangat pada
adek-adekya dan ini memberikan motivasi juga kepada kita untuk
terus berinovasi mencari trobasan disaat pandemi seperti ini justru ini
peluang jadi kalau kami menganggapnya ini sebagai keberkahan
bagaimana kita mengeksplor menjadi guru-guru milenial. Kita ada
satu hal yang ingin kita raih bersama dalam dunia pendidikan baru
sehingga kita ini membawa apanamanya gerbong kesan untuk
mengahadapi dunia pendidikan baru, pemerintah dengan new normal
kita ada pendidikan baru. Jadi model, cara serta bagaimana ini kita
sudah dapat, karena dunianya sudah seperti ini jadi kita harus
mengikuti ini, dan bagaimana kita menginovasi pendidikan yang
model pendidikan dunia, anak-anak, guru seperti ini, kita terus cari
kita gali apapun itu.”
6. Apa saja problematika yang dihadapi dalam melaksanakan
Jawaban: “ada orang tua yang memang sebagian juga hapenya masih
lemot, rumahnya jauh artinya sinyal itu susah, pulsanya juga ya jadi
itu dipengaruhi secara non teknis, kalau secara umum untuk
pengukuran penilaian baik afektif, dan psikomotorik itu kita agak
kesusahan juga penilaian karakter apalagi anak-anak. “
87
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Informan
Nama : Sofhi
Pukul : 09.00
B. Butir Pertanyaan
Jawaban: “Ya selain itu tadi di google classroom itu ada mutabaah
uyaumiyah itu adalah kegiatan anak yang perlu wajib diisi seperti
88
buku hariannya siswa tapi kita sudah memformat memasukan ke
google classroom nanti anak-anak suruh ngisi tiap hari ya isinya dari
kegiatan sholat wajib nya bagaimana, hafalan, ngajinya dan
sebagainya tuh harus diisi tiap hari jadi kita bisa memantau”
4. Bagaimana strategi yang digunakan guru dalam melaksanakan
Salatiga?
89
6. Apa saja problematika yang dihadapi dalam melaksanakan
90
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Informan
Pukul : 09.45
Lokasi : Kantin
B. Butir Pertanyaan
91
disitu juga tetep ada pembiasaan tetep dipantau misalnya anak-anak
pantauan melaksanakan ibadah sholat, puasa, ngaji, hafalan, kemuda
pantauan itu bisa dengan mengisi kartun pengendali yang sudah
dibawa anak-anak atau juga mengisi dalam bentuk chek list yang
dikirimkan via google classroom. Ada beberpa misalnya tugas-tugas
itu sifatnya kegiatan itu bentuk laporannya dengan mengirimkan foto
atau video atau jurnal, itu diisi oleh orang tua dan nanti dikirimkan
pada guru atau pihak sekolah. lalu kalau tugas nya ya itu tidak hanya
sekedar tugas ya itu kegiatan yaitu seseuai dengan jam sekolah, kalau
jumlah harinya itu sama dengan kegiatan belajar biasanya disekolah
tetapi jumlah jam dalam hari itu bisa dikurangi, nah misal biasanya
standarnya satu hari kita ada katakanlah 10 jam pelajaran atau itu
ada 5 mapel tetapi di pembelajaran daring ini dikurangi misal nya
sehari hanya 2 mapel atau 3 itupun muatan materinya juga kita
kurangi ya itu tentunya menyesuaikan”
4. Bagaimana strategi yang digunakan guru dalam melaksanakan
92
bisa dihubungi ya guru sampe mendatangi rumahnya, menghantarkan
tugas atau kegiatan, tapi ini sangat kecil prosentasinya di SD
Muhammadiyah Plus ini. Dari anak-anaknya sendiri pun tentu
bermacam-macam responnya dan kebanyakan itu karena memang
mereka merasa, usia anak-anak itu kan seneng sosialisasi, seneng
kebersamaan, walaupun sebenarnya pembelajaran juga dilakukan
secara senang, baik. Tapi ketika pilih disekolah atau dirumah ya
hampir semua pilih sekolah, karena memang ya pendidikan itu tidak
sekedar belajar, mereka ketemu juga pendidikan, mereka
melaksanakan program-program kedisiplinan sekolah, bertemu
dengan yang lainnya, jajan di kantin, anak harus antri kemasjid itupun
adalah sesuatu yang ada muatan-muatan pendidikan di didalamnya,
secara mauatan kurikulum materi pelajaran ya tidak masalah bagi
anak-anak tapi untuk hal-hal lain seperti sosialisasi bagi anak-anak
lebih memilih untuk belajar disekolah.”
6. Bagaiamana Cara mengatasi problematika yang ada dalam
93
PEDOMAN WAWANCARA
A. Identitas Informan
b. Nasywa Aulia FJ
Kelas : 4 dan 6
B. Butir Pertanyaan
94
3. Bagaimana guru saat melaksanakan pembelajaran jarak jauh ini?
ini?
95
Lampiran 4
96
Lampiran 5
97
Lampiran 6
98
Lampiran 7
99
Lampiran 8
100
101