Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

INSTRUMEN PENGUMPUL DATA SANITASI RESTORAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sanitasi Tempat-Tempat Umum dan
Pariwisata

Disusun oleh:

1. Gita Wacana NIM: P17333117421


2. Muhammad Shiddiq Fadillah NIM: P17333117429
3. Qurrotul Aini Nur Mulya NIM: P17333117440

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLTEKKES KEMENKES BANDUNG

2020

INSTRUMENT PENGUMPUL DATA


RESTORAN

Nama Rumah makan/restoran :


Alamat :
Nama Pengusaha/ penanggung jawab :
Jumlah Karyawan :
Jumlah Penjamah makanan :
No izin Usaha :
Jenis Golongan Jasaboga :
Nama Pemeriksa :

VARIABEL KOMPONEN YANG DINILAI MS TMS KETERANGAN


A. LOKASI DAN BANGUNAN
Tidak terletak pada daerah rawan
bencana
Jarak ≥ 100 meter dari sumber
pencemaran debu, asap, bau dan
cemaran lainnya (tidak terletak di
1. Lokasi pinggir jalan)
Jarak ≥ 500 meter dari TPS
Kokoh/ kuat
Kontruksi permanen
Rapat serangga
Rapat tikus
Bersih (tidak ada debu/noda lumpur)
Kedap air
Tidak licin
8. Lantai Tidak ada lubang (rata)
Tidak retak
Kering
Bersudut konus
Kedap air
Tidak mudah rubuh
Tidak ada retakan/lubang
Bersih (tidak berdebu, tidak terdapat
15. Dinding
sarang laba-laba, tidak terdapat jelaga)
Tidak berjamur
Tidak ada lapisan lain (misalnya
anyaman bambu, pajangan)
Tersebar merata di setiap bagian
ruangan
21. Pencahayaan/ Tidak menyilaukan
penerangan Intensitas cahaya minimal 100 lux
Terdapat pencahayaan alami di siang
hari
24. Atap Tidak menjadi sarang tikus dan
serangga
Tidak bocor
Tidak mudah rubuh
Cukup landai (tidak dibeton)
Tinggi minimal 2,4 meter dari lantai
Bersih (tidak terdapat sarang laba-laba,
sarang tawon, debu, jelaga, dsb)
28. Langit-langit
Mudah dibersihkan
Tidak terdapat lubang
Tidak berjamur
Tidak berlubang
Menutup dengan baik
Membuka kearah luar
Terbuat dari bahan yang kuat dan
33. Pintu mudah dibersihkan
Bawah pintu dilapisi logam setinggi 36
cm
Jarak pintu dengan lantai minimal 1 cm
B. FASILITAS SANITASI DAN ASPEK KESEHATAN LINGKUNGAN
Jumlah mencukupi (karyawan: 100
ltr/orang/hr, pengunjung : 15 (data primer)
ltr/orang/hr, dapur 3lt/pengunjung/hari)
Tempat penampungan air mudah
dibersihkan dan tertutup
Tempat penampungan bebas jentik
Tidak berbau
Tidak berasa
39. Air bersih Tidak berwarna
Angka kuman tidak melebihi nilai
ambang batas
(data sekunder)
 Coliform : 50 CFU/100 mL
 E.coli : 0 CFU/100 mL
Kadar bahan kimia tidak melebihi nilai
ambang batas. (sesuai PermenKes No (data sekunder)
32 Tahun 2017)
Air limbah mengalir dengan lancer
Terdapat grease trap
Saluran kedap air
Saluran tertutup
47. Pembuangan air Saluran yang berhubungan dengan
limbah ruangan dilengkapi jeruji besi (screen)
berjarak 2cm
Saluran pembuangan limbah tidak
bersilangan dengan saluran air bersih
Bersih (tidak berbau, tidak ada kotoran)
52. Toilet Letaknya tidak berhubungan langsung
dengan dapur atau ruang makan
Tersedia air bersih yang cukup
Tersedia sabun
Tersedia alat pengering
Kemiringan lantai 1%-2%
Toilet untuk pria terpisah dengan
wanita
Rasio perbandingan toilet untuk pria
dan wanita yaitu untuk pengunjung
<150 maka dibuat toilet 1:1
(pria:wanita)
Tersedia jamban dengan tipe leher
60. Jamban
angsa
Sampah diangkut minimal 1 kali dalam
sehari
Terdapat 1 tempat sampah setiap 10
meter
Tersedia tempat sampah di setiap
ruangan
Terbuat dari bahan kedap air
61. Tempat sampah
Mempunyai tutup yang mudah dibuka
dan ditutup dan tidak mengotori tangan
Mudah diangkut petugas sampah
Sampah kering terpisah dengan sampah
basah
Tempat sampah dicuci minimal setiap 2
hari sekali
Terlindung dari serangga dan hewan
69. Tempat
lain
Pengumpul
Terletak pada tempat yang mudah
Sampah
dijangkau oleh kendaraan pengangkut
Sementara
sampah
Tersedia air yang mencukupi
Tersedia sabun
71. Tempat cuci Tersedia alat pengering/lap
tangan Tempat cuci tangan mencukupi (1
tempat cuci tangan untuk 60 tempat
duduk)
Tersedia air dingin yang memadai
Tersedia air panas yang memadai (400C
Tidak diharuskan
– 800C)
75. Tempat mencuci Terbuat dari bahan yang kuat dan aman
peralatan Permukaan tempat mencuci mudah
dibersihkan
Terdiri dari tiga bilik bak pencuci Tidak diharuskan
(cukup 1 namun cara
mencuci sesuai
ketentuan)
Tersedia air pencuci yang cukup
Terbuat dari bahan yang kuat dan aman
80. Tempat mencuci
Permukaan tempat mencuci mudah
bahan makanan
dibersihkan
Tersedia larutan cuci hama
Loker karyawan terbuat dari bahan
84. Fasilitas yang kuat, mudah dibersihkan, dan
Penyimpanan tertutup rapat
Jumlah loker yang tersedia mencukupi
Pakaian (loker)
Loker terletak pada ruangan khusus
Karyawan Loker untuk karyawan pria terpisah
dengan karyawan wanita
Terdapat kawat kassa anti serangga
88. Peralatan
pada setiap ventilasi
Pencegahan
Terdapat terali tikus pada setiap
Masuknya
ventilasi
Serangga dan
Persilangan pipa dan dinding tertutup
Tikus
rapat
91. Keberadaan Tidak terdapat jentik
Tidak terdapat nyamuk dewasa
vektor dan
Tidak terdapat lalat
binatang Tidak terdapat tanda-tanda keberadaan
pengganggu Tikus
C. DAPUR, RUANG MAKAN DAN GUDANG BAHAN MAKANAN
Bersih (tidak berdebu, tidak ada
kotoran, mudah dibersihkan)
Ada fasilitas penyimpanan bahan
makanan (kulkas, freezer , thermos
panas, kompor panas, heater).
Dilengkapi alat pengeluaran udara
panas atau bau-bau an (cerobong asap,
95. Dapur
exhaust)
Kualitas mikroba udara dapur tidak
Data Sekunder
boleh melebihi 500 CFU/m3
Mendahulukan memasak makanan
yang tahan lama
Tidak membiarkan uap makanan
masuk ke dalam makanan
Makanan jadi disimpan dalam suhu
yang sesuai
- Makanan kering yang disajikan
dalam waktu yang lama disimpan
pada suhu kamar (25oC– 30oC)
- Makanan basah (berkuah) yang
akan segera disajikan disimpan
pada suhu > 60oC (panas beruap)
- Makanan basah (berkuah) yang
belum segera disajikan disimpan
pada suhu -10oC (pada kulkas)
- Makanan cepat basi (santan, telur,
susu) yang akan segera disajikan
disimpan pada suhu ≥ 65,5oC
(panas beruap)
- Makanan cepat basi (santan, telur,
susu) yang belum segera disajikan
disimpan pada suhu -5oC s/d -1oC
(pada kulkas)
- Makanan disajikan dingin yang
akan segera disajikan disimpan
pada suhu 5oC s/d 10oC (pada
kulkas)
- Makanan disajikan dingin yang
belum segera disajikan disimpan
pada suhu < 10oC (pada kulkas)
Perlengkapan ruang makan selalu
bersih (tidak ada bekas makanan,
minyak, dsb).
Ukuran ruang makan minimal 0,85 m2
per kursi tamu.
Tersedia fasilitas cuci tangan
Tempat peragaan (etalase) makanan
jadi tertutup.
Penyajian makanan terhindar dari debu,
99. Ruang makan
lalat dan pencemar lainnya
Makanan disajikan dengan wadah-
wadah tertutup
Tidak mencampurkan makanan lama
dengan makanan baru
Tempat penyajian bersih.
Meja tempat penyajian makanan bersih
Tempat penyajian makanan kuat dan
kedap air
103. Gudang bahan Digunakan hanya untuk menyimpan
makanan bahan makanan
Rapat serangga dan tikus
Pencahayaan minimal 43 lux
Tempatnya bersih dan terpelihara
Disimpan dalam aturan sejenis dan
disusun dalam rak-rak
Rak mudah dibersihkan dan
dipindahkan
Penyimpanan bahan makanan tidak
menempel di dinding atau lantai namun
:
- Jarak dengan lantai. 15 cm
- Jarak dengan dinding 5 cm
- Jarak dengan langit-langit 60
cm
Bahan makanan yang masuknya lebih
dahulu digunakan terlebih dahulu
(FIFO = First In First Out)
Penyimpanan bahan makanan harus
memperhatikan suhu
a. Daging, ikan, udang dan olahannya
i. Digunakan dalam waktu 3 hari
atau kurang -5°C s/d 0°C
ii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau kurang
-10°C s/d -5°C
iii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau lebih >-10°C
b. Telor, susu dan olahannya
i. Digunakan dalam waktu 3 hari
atau kurang 5°C s/d 7°C
ii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau kurang
-5 s/d 0°C
iii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau lebih >-5°C
c. Sayur, buah dan minuman
i. Digunakan dalam waktu 3 hari
atau kurang 10°C
ii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau kurang 10°C
iii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau lebih 10°C
d. Tepung dan biji
i. Digunakan dalam waktu 3 hari
atau kurang 25°C atau suhu
ruang
ii. Digunakan dalam waktu 1
minggu atau kurang 25°C atau
suhu ruang
– Digunakan dalam waktu 1
minggu atau lebih 25°C atau
suhu ruang
D. PERALATAN
Peralatan dalam keadaan baik dan utuh,
Peralatan tidak patah
Peralatan tidak gompel/penyok/retak
Permukaan alat yang kontak langsung
dengan makanan mudah dibersihkan
Peralatan makan tidak boleh
mengandung angka kuman 0 (data sekunder)
koloni/cm2 (negatif)
Peralatan terbuat dari bahan yang aman
bagi makanan
Peralatan disimpan dalam rak
Rak penyimpanan peralatan anti karat,
rata, dan tidak rusak
Rak penyimpanan peralatan terlindung
dari serangga dan tikus
Rak penyimpanan peralatan tidak
lembab
E. TENAGA KERJA
Digunakan hanya saat bekerja
Menggunakan celemek/apron
106. Pakaian kerja
Memakai penutup rambut
Memakai sepatu kedap air
Berpakaian bersih
Mencuci tangan sebelum menyentuh
makanan
Tidak berkuku panjang dan kotor
(berkuteks)
Menutup mulut apabila batuk atau
bersin
107. Personal
Menggunakan alat jika kontak
higiene
langsung dengan makanan (sarung
tangan sekali pakai/penjepit
makanan/sendok)
Tidak merokok saat menjamah
makanan
Tidak memakai perhiasan
Tidak berbicara saat menjamah
makanan
F. Aspek Kesehatan Lingkungan berdasarkan konsep PP nomor 66 tahun 2014
A. Penyehatan Air Melakukan pemeriksaan laboratorium
(Air Bersih) terhadap kualitas air bersih secara rutin
minimal 1 bulan sekali
Baku mutu kualitas air bersih
memenuhi syarat (secara Fisik, Kimia,
dan Bakteriologi) sesuai dengan
Permenkes No 32 tahun 2017 :
a. Fisik :
 Kekeruhan (25 NTU)
 Zat Padat Terlarut (1000 mg/L)
 3) Suhu (suhu udara ± 3℃ )
b. Kimia :
 pH (6,5 -8,5)
 Besi (1 mg/l)
 Fluorida (1,5 mg/L)
 Kesadahan CaCO3 (500 mg/L)
 Mangan (0,5 mg/L)
 Nitrat (10 mg/L)
 Nitrit (1 mg/L)
 Sianida (0,1 mg/L)
 Deterjen (0,05 mg/L)
 10) Pestisida Total (0,1 mg/L)
Jarak sumber air bersih minimal 10
meter dari sumber pencemar (TPA,
septic tank, dan SPAL)
B. Penyehatan Udara Melakukan pemeriksaan laboratorium
terhadap kualitas udara secara rutin
minimal 6 bulan sekali
Baku mutu udara ambien yang
memenuhi syarat sesuai dengan PP No
41 tahun 1999 :
 SO2 (900 µg/Nm3 per 1 jam )
 CO (30.000 µg/Nm3 per 1 jam )
 Hidrokarbon (360 µg/Nm3 per 3
jam)
 PM10 (150 µg/Nm3per 24 jam)
 PM2,5 (65 µg/Nm3 per 24 jam )
 Debu (230 µg/Nm3 per 24 jam)
 7) Pb (2 µg/Nm3 per 24 jam)
Ventilasi :
 Berfungsi dengan baik
 Menghilangkan bau
 Membuat ruangan nyaman
 Dilengkapi peralatan anti
serangga (seperti kassa dengan
ukuran (32/inchi))
 Luas bukaan 10% dari luas
lantai
 Letak ventilasi berhadapan
(cross ventilation) namun
berbeda tinggi
 Bersih (tidak berdebu,tidak
terdapat sarang laba-laba)
 Dipasang jeruji besi dengan
jarak 2cm untuk mencegah
tikus

Pencahayaan :
 Tersebar merata di setiap
bagian ruangan
 Tidak menyilaukan
 Intensitas cahaya minimal 100
lux
 Terdapat pencahayaan alami di
siang hari
C. Penyehatan Pemilihan dan Penyimpanan Bahan
Makanan dan makanan:
Minuman  Bahan makanan yang
digunakan tidak rusak
 Bahan makanan yang
digunakan tidak busuk
 Tidak menggunakan
wadah/kotak bekas pupuk
ataupun pestisida untuk
menyimpan dan membawa
bahan makanan
 Bahan makanan disimpan jauh
dari bahan berbahaya dan
beracun
 Bahan makanan disimpan pada
tempat tertutup
 Bahan Makanan disimpan pada
tempat bersih
 7) Bahan makanan disimpan
pada tempat yang terlindung
dari sinar matahari
Higiene Pemasak :
 Pemasak harus berbadan sehat
 Pemasak harus berpakaian
bersih
 Pemasak memakai penutup
kepala selama
memasak/mengolah makanan
 Pemasak memakai alas kaki
selama memasak
 Mencuci tangan sebelum dan
sesudah memasak
 Mencuci tangan menggunakan
sabun sesudah dari WC (buang
air)
 Tidak bersin ataupun batuk ke
arah makanan saat mengolah
makanan
 Kuku pemasak selalu bersih dan
tidak panjang
 9) Penjamah makanan wajib
melakukan pemeriksaan
kesehatan setiap 6 bulan
Pengolahan Makanan :
 Peralatan memasak yang
digunakan harus bersih dan
kering
 Peralatan memasak harus dicuci
sebelum dan sesudah dipakai
memasak
 Peralatan memasak dikeringkan
terlebih dahulu setelah dicuci
 Peralatan memasak disimpan di
tempat yang bersih
 Peralatan memasak disimpan di
tempat yang jauh dari bahan
beracun atau bahan berbahaya
 Dapur tempat memasak harus
dalam keadaan bersih
 Dapur tempat memasak harus
dalam keadaan kering
 Dapur tempat memasak harus
mempunyai ventilasi yang
cukup
 Dapur terletak jauh dari
kandang ternak
 Selalu tersedia air bersih dalam
wadah tertutup
 Di dapur tersedia tempat
sampah yang tertutup
 Pembuangan air limbah harus
lancar
 Bahan beracun / berbahaya
tidak boleh disimpan di dapur
 Jarak tempat memasak ke
tempat distribusi tidak lebih
dari satu jam
 Pisau dan telenan yang
digunakan harus bersih
 Bagian makanan yang tidak
dimakan tidak ikut dimasak
 Bahan makanan dicuci dengan
air bersih
 Meracik / membuat adonan
menggunakan alat yang bersih
 Adonan / bahan makanan yang
telah diracik harus segera di
masak
 Makanan segera diangkat
setelah matang
 Makanan yang telah matang
ditempatkan pada wadah bersih
dan terhindar dari debu dan
serangga
 Makanan tidak dibungkus
dengan menggunakan
pembungkus dari kertas koran
dan kertas ketikan
 Makanan dibungkus dengan
pembungkus yang bersih, tdak
menggunakan bekas
pembungkus bahan beracun
 Memegang makanan yang telah
matang menggunakan sendok,
garpu, alat penjepit, sarung
tangan
 Tidak menyimpan makanan
yang matang lebih dari 4 jam
terutama makanan berkuah dan
bersantan
 Untuk makanan goreng, minyak
goreng tidak boleh digunakan
jika sudah berwarna coklat tua,
atau sudah dipakai setelah 4 kali
 Untuk makanan basah, merebus
dan mengukus makanan dalam
wadah tertutup
Distribusi Makanan :
 Pembawa makanan berpakaian
bersih dan mencuci tangan
terlebih dahulu
 Mencuci tangan dengan sabun
sebelum mengantarkan
makanan
 Makanan ditempatkan dalam
tempat yang bersih dan kering
 Makanan disajikan pada
etalase/rak penyimpanan
makanan jadi yang bersih dan
terhindar dari serangga
Tersedia IPAL domestik pada
restoran/rumah makan
Melakukan pemeriksaan laboratorium
terhadap kualitas air limbah dari
effluent IPAL domestik secara rutin
minimal 1 bulan sekali
Baku mutu air limbah domestik yang
memenuhi syarat sesuai dengan
D. Pengelolaan PermenLH no 5 tahun 2014 :
Limbah  pH (6 – 9)
 BOD (100 mg/L)
 TSS (100 mg/L)
 Minyak dan lemak (10 mg/L)
Melakukan pengecekan secara rutin
terhadap IPAL domestik yang tersedia
di rumah makan/restoran agar proses
pengolahannya tetap berjalan dengan
baik
E. Pengelolaan Melakukan penanganan/pengelolaan
Sampah sampah sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No 81 Tahun 2012 dan UU
No 18 tahun 2008
a. Pemilahan Sampah :
 Melakukan pemilahan sampah
dari setiap kegiatan
restoran/rumah makan yang
menghasilkan sampah
 2) Memberikan tanda/warna
khusus pada wadah pemilahan
sampah
b. Pengumpulan dan Pewadahan
Sampah :
 Sampah yang telah dipilah,
dikumpulkan dalam wadah
sesuai jenis sampah
 Wadah sampah harus kedap air
dan udara
 Wadah sampah mudah
dibersihkan
 Memiliki label/tanda pada
setiap wadah sampah
 5) Sampah tidak melebihi
volume wadah sampah
c. Pengangkutan Sampah :
 Tersedia alat pengangkut
sampah yang sesuai dengan
jenis sampah
 Terdapat jadwal pengangkutan
sampah
 Cara pengangkutan sampah
manual (menggunakan tenaga
kerja dan kontainer dapat
berupa bak sampah)
 4) Cara pengangkutan sampah
mekanik (menggunakan
kontainer yang sesuai)
d. Penyimpanan Sampah :
 Sampah dipisahkan berdasarkan
jenisnya
 Tidak menyimpan sampah lebih
dari 2 hari
 Tempat penyimpanan sampah
tidak berdekatan dengan tempat
penyimpanan makanan
 4) Sampah tidak melebihi
kapasitas tempat penampungan
sampah
e. Pengolahan Sampah :
 Sampah yang akan diolah
dipisahkan antara sampah B3,
organik, anorganik, dan sampah
daur ulang
 Melakukan pengolahan khusus
pada jenis sampah B3
 3) Adanya TPS/TPA dengan
jarak lebih dari 500 meter dari
pemukiman penduduk
F. Pengendalian a. Vektor :
Vektor dan Binatang  Larva Anopheles sp : indeks
Pengganggu habitat (< 1)
 Persentase habitat
perkembangbiakan yang positif
larva
 Nyamuk Aedes aegypti dan/atau
Aedes albopictus : Resting rate
(< 0,025) kepadatan nyamuk
istirahat per jam
 Larva Aedes aegypti dan/atau
Aedes albopictus : ABJ (≥ 95)
Persentase negatif larva
 Nyamuk Culex sp : MHD (< 1)
angka nyamuk yang hinggap
per orang per jam
 Larva Culex sp : indeks habitat
(< 1) Persentase habitat
perkembangbiakan yang positif
larva (< 5) persentase habitat
perkembangbiakan
 6) Nyamuk Mansonia sp :
MHD (< 5) angka nyamuk yang
hinggap per orang per jam
b. Binatang Pengganggu
 Pinjal : indeks pinjal khusus (<
1) jumlah pinjal Xenopsylla
cheopis dibagi dengan jumlah
tikus yang diperiksa
 Pinjal : indeks pinjal umum (<
2) jumlah pinjal yang
tertangkap dibagi dengan
jumlah tikus yang diperiksa
 Lalat : indeks populasi lalat (<
2) Angka rata-rata populasi lalat
 Kecoa : indeks populasi kecoa
(< 2) Angka rata-rata populasi
kecoa
 5) Tikus : Success Trap (< 1)
persentase tikus yang
tertangkap oleh perangkap
Memasang aromaterapi/meletakkan
tanaman anti nyamuk pada beberapa
titik di rumah makan/restoran
a. Alat Pemadam Api Ringan (APAR) :
 Terdapat APAR pada
restoran/rumah makan
 APAR ditempatkan pada titik-
titik yang berpotensi terjadinya
kebakaran
 APAR tersedia dalam jumlah
yang cukup
 APAR dapat berfungsi dengan
baik
 Letak APAR mudah dijangkau
dan terdapat petunjuk arah
penyelamatan
 Terdapat SOP penggunaan
APAR
Kesehatan dan
b. Keamanan :
Keselamatan Kerja
 Terdapat pos keamanan
 Terdapat personil/petugas
keamanan
 Terdapat rambu tanda bahaya
 Terdapat keterangan pintu
“masuk/keluar”
 Terdapat tangga darurat
(apabila rumah makan/restoran
memiliki 2 tingkat)
c. Tersedia Pos Pelayanan kesehatan
dan pertolongan pertama pada
kecelakaan
 Tersedia ruang/pos pelayanan
kesehatan dan pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K)
G. Protokol Kesehatan Covid-19 di Restoran/Rumah Makan
A. Bagi Pelaku  Memperhatikan informasi
Usaha terkini serta himbauan dan
instruksi pemerintah pusat dan
pemerintah daerah terkait
COVID-19 diwilayahnya
 Menyediakan sarana cuci
tangan pakai sabun atau
handsanitizer di pintu masuk
dan tempat lain yang mudah
diakses pengunjung.
 Mewajibkan setiap orang yang
akan masuk untuk mencuci
tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau menggunakan
handsanitizer.
 Mewajibkan pekerja
menggunakan masker selama
bekerja.
 Melakukan pemeriksaan suhu
tubuh terhadap pengunjung di
pintu masuk restoran/rumah
makan.
 Mewajibkan semua penjamah
pangan agar mengenakan
masker, sarung tangan, atau
penjepit pada saat menyentuh
pangan siap saji dan
mengenakan penutup kepala
dan celemek pada saat
persiapan, pengolahan, dan
penyajian pangan.
 Tidak menerapkan sistem
prasmanan/buffet.
 Menjaga kualitas udara di
tempat usaha atau di tempat
kerja dengan mengoptimalkan
sirkulasi udara dan sinar
matahari masuk serta
pembersihan filter AC.
 Mengupayakan pembayaran
secara nontunai (cashless)
 Melakukan pembersihan dan
desinfeksi secara berkala
minimal 2 kali sehari (saat
sebelum buka dan tutup)
menggunakan pembersih dan
desinfektan yang sesuai.
 Menerapkan jaga jarak dengan
cara mengatur jarak minimal 1
meter pada saat antri dan
mengatur jarak antar kursi
minimal 1 meter dan tidak
saling berhadapan.
 Meningkatkan pelayanan
pemesanan makanan dan
minuman secara online atau
delivery service atau drive thru
 Memastikan diri dalam kondisi
sehat sebelum keluar rumah,
 Menggunakan masker saat
perjalanan dan selama berada di
tempat kerja.
 Hindari menyentuh wajah,
mata, hidung, dan mulut.
 Memperhatikan jaga jarak
minimal 1 meter dengan orang
lain.
 Menggunakan pakaian khusus
saat bekerja.
B. Bagi Pekerja  Menghindari penggunaan alat
pribadi secara bersama seperti
alat sholat, alat makan, dan lain-
lain
 Meningkatkan daya tahan tubuh
dengan menerapkan PHBS
seperti mengkonsumsi gizi
seimbang, aktivitas fisik
minimal 30 menit sehari dan
istirahat yang cukup dengan
tidur minimal 7 jam, serta
menghindari faktor risiko
penyakit.
C. Bagi Pengunjung  Memastikan diri dalam kondisi
sehat sebelum berkunjung ke
restoran/rumah makan
 Menggunakan masker
 Menerapkan aturan jaga jarak
dengan orang lain selama
berada di wilayah
restoran/rumah makan
 Mencuci tangan dengan sabun
saat sebelum dan sesudah
makan atau menggunakan
handsanitizer
Sumber :
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1096/Menkes/Per/Vi/2011
Tentang Higiene Sanitasi Jasaboga
 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/382/2020 Tentang Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di
tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Covid-19
 Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 Tentang Kesehatan
Lingkungan
 Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Baku Mutu Air Limbah
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 Tentan Pengelolaan
Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara
 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2017 Tentang
Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor
Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya
 Formulir Penilaian Skor Keamanan Pangan di Rumah Makan

Anda mungkin juga menyukai