1, Januari 2014
Abstrak : Sistem pemasukan bahan bakar merupakan salah satu sistem yang penting dalam
sebuah instalasi pembangkit tenaga untuk mengatur kapasitas pemakaian bahan bakar
sehingga proses pembakaran berjalan dengan baik. Proses pembakaran yang menggunakan
bahan bakar batubara sering mengalami kendala seperti terjadinya pemanpatan pada daerah
saluran akibat terbakarnya batubara secara dini pada pipa saluran sebelum masuk ke ruang
bakar. Salah satu alternatif yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan fuel feeder tipe ulir. Sistem pemasukan bahan bakar tipe ulir pada dasarnya
memindahkan batubara sehingga dapat bergerak mengikuti ulir dengan kecepatan tertentu.
Feeder dibuat dari nilon pejal dengan dimensi antar ulir 20 mm dan panjang 300 mm.
Dengan kapasitas 30 ton/jam. Feeder dilengkapi dengan water jacket pada pipa saluran.
Putaran motor divariasikan pada 300 Rpm – 1500 Rpm. Dari hasil penelitian didapatkan
laju aliran batubara rata-rata untuk kecepatan 300 Rpm sebesar 1 ton/jam, sedangkan untuk
kecepatan 1500 Rpm sebesar 30 ton/jam.
Abstract : Fuel intake system is one of the important system in a power generation plant to
regulate fuel capacity so that the combustion process goes well . Combustion processes
using fuels such as coal often have constraints on the occurrence pemanpatan channel
region due to the burning of coal at an early stage in the pipeline before entering the
combustion chamber . One alternative that is used in this research is to use fuel screw type
feeder . Fuel intake system basically move the screw type of coal that can move with speed
to follow a particular thread . Feeder is made of nylon threaded solid with dimensions
between 20 mm and length of 300 mm . With a capacity of 30 tons / hour . Feeder equipped
with a water jacket on the pipeline . Varied motor rotation at 300 rpm - 1500 rpm . From the
results, the coal flow rate to the average speed of 300 rpm for 1 ton / hour , while the speed
of 1500 rpm at 30 tons / hour .
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
kecil. Sejalan dengan perkembangan industri
Sebagaimana kita ketahui, pada masa tersebut kebutuhan akan motor - motor listrik
sekarang ini perindustrian di negara meningkat pula sesuai dengan kebutuhan pasar.
berkembang seperti Indonesia khususnya, Adapun teknik pengaturan kecepatan putar
mengalami perkembangan yang cukup pesat, motor induksi ini dapat dilakukan dengan
baik pada perindustrian skala besar maupun beberapa cara yaitu :
1.
Alumni Fakultas Teknik Program Studi Teknik Elektro Universitas Tridinanti Palembang
2.
Dosen Fakultas Teknik Universitas Tridinanti Palembang
50
Penerapan Variable Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw Feeder untuk Bahan Bakar
Pada Sistem Boiler di PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
1. Mengubah Jumlah Kutub Motor metode diatas kini telah tergantikan oleh
Karena, maka perubahan penggunaan komponen elektronika daya
jumlah kutub (p) atau frekuensi (f) akan seperti variable frequency drive. Dari latar
mempengaruhi putaran. Jumlah kutub belakang permasalahan tersebut penulis
dapat diubah dengan merencanakan mengangkat sebuah judul “Penerapan Variable
kumparan stator sedemikian rupa sehingga Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw
dapat menerima tegangan masuk pada Feeder Untuk Bahan Bakar Pada Sistem Boiler
posisi kumparan yang berbeda – beda. Di PT. LONTAR PAPYRUS PULP & PAPER
Biasanya diperoleh 2 perubahan kecepatan INDUSTRY”
sinkron dengan mengubah jumlah kutub
dari 2 menjadi 4. 1.2 Batasan Masalah
51
Gomgom dan Ishak Effendi
2.2. MOTOR INDUKSI 3 FASA 9. Bila Ns= Nr tegangan tidak akan terinduksi
2.2.1 Prinsip Kerja dan arus tidak mengalir pada kumparan
jangkar rotor dengan demikian tidak
Motor induksi adalah alat listrik yang
dihasilkan kopel. Kopel akan ditimbulkan
mengubah energi listrik menjadi energi
apabila N-r lebih kecil dari Ns
mekanik. Listrik yang diubah adalah listrik 3
phasa. Motor induksi sering juga disebut motor Berubah – ubahnya kecepatan motor
tidak serempak atau motor asinkron. Ada induksi (Nr) mengakibatkan beruabahnya harga
beberapa prinsip kerja motor induksi : slip dari 100 % pada saat start sampai 0 %
52
Penerapan Variable Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw Feeder untuk Bahan Bakar
Pada Sistem Boiler di PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
pada saat motor diam (Nr = Ns). Hubungan slip energi dari supply utama ke proses melalui shaft
dengan frekuensi dapat dilihat sebagai berikut: motor listrik, dengan cara mengontrol dua
besaran, yaitu torque dan kecepatan. VFD
..... (4) banyak diperlukan dalam industri. Jika
Dimana : sebelumnya banyak dipergunakan system
Ns = Medan Putar Stator mekanik, kemudian beralih ke motor slip/
F1 = Frekuensi Jala – Jala pengereman maka saat ini banyak
P = Jumlah Kutub menggunakan semikonduktor. Tidak seperti
Pada rotor berlaku hubungan : softstarter yang mengolah level tegangan, VFD
menggunakan frekuensi untuk mengatur speed
motor. Seperti diketahui, pada kondisi ideal
.......................................... (5)
(tanpa slip) Jadi dengan memainkan perubahan
frekuensi motor atau frekuensi pada motor, speed akan berubah.
2.3 VARIABLE FREQUENCY DRIVE Prinsip kerja VFD yang sedehana adalah :
1. Tegangan yang masuk dari jala jala 50 Hz
VFD adalah sebuah peralatan yang dialirkan ke board Rectifier/ penyearah DC,
berfungsi untuk mengatur kecepatan motor AC dan ditampung ke bank capacitor. Jadi dari
3 Phase dengan cara merubah frekuensinya. AC di jadikan DC.
Fungsi dari VFD adalah untuk mengontrol
53
Gomgom dan Ishak Effendi
Gambar (1) Diagram Blok Variable Saat siklus positif tegangan AC, arus
Frequency Drive mengalir melalui dioda B menuju beban dan
kembali melalui dioda C. Pada saat yang
3.3 Penyearah Gelombang Penuh bersamaan pula, dioda A dan D mengalami
Rangkaian power supply digunakan reverse bias sehingga tidak ada arus yg
untuk mengubah tegangan bolak-balik atau AC mengalir atau kedua dioda tersebut bersifat
menjadi tegangan searah atau DC. Untuk sebagai isolator.
mengubah tegangan tersebut digunakan
penyearah yang disebut Dioda.
3.3.1 Dioda
Dioda adalah komponen sambungan –pn
dua terminal dan sebuah sambungan –pn
dibentuk dari penumbuhan pencampuran, difusi
dan epiktasial. Teknik kendali modern dalam
proses difusi dan epiktasial mengizinkan
karakteristik komponen yang diinginkan. Gambar (3) Cara Kerja Dioda Saat
Siklus Negatif
3.4 Penyearah Gelombang Bridge dengan Sedangkan pada saat siklus negatif
Menggunakan 2 Dioda tegangan AC, arus mengalir melalui dioda D
Pada penyearah gelombang ini digunakan menuju beban dan kembali melalui dioda A.
dua buah dioda guna mendapatkan gelombang Karena dioda B dan C mengalami reverse bias
output yang penuh. Pada penyearah ini maka arus tidak dapat mengalir pada kedua
gelombang yang dihasilkan sama dengan dioda ini. Kedua hal ini terjadi berulang secara
54
Penerapan Variable Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw Feeder untuk Bahan Bakar
Pada Sistem Boiler di PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
terus menerus hingga didapatkan tegangan perkembangan dari dioda semikonduktor. Ada
beban yang berbentuk gelombang penuh yang dua jenis bahan transistor yaitu jenis silikon dan
sudah disearahkan (tegangan DC). Jembatan germanium yang terdiri dari tiga daerah dengan
dioda (dioda bridge) tersedia dalam bentuk 1 isi tak murnian yang berbeda. Transisor ini
komponen saja atau pun bisa dibuat dengan dibentuk dari dua buah dioda yang mempunyai
menggunakan 4 dioda yang sama kutub yang sesuai dengan jenisnya. Ketiga
karakteristiknya. Yang harus diperhatikan daerah tersebut adalah basis, kolektor dan
adalah besar arus yang dilewatkan oleh dioda emitor. Transistor digunakan dalam rangkaian
harus lebih besar dari besar arus yang untuk memperkuat isyarat lemah pada
dilewatkan pada rangkaian. maksimum diubah menjadi isyarat yang kuat
pada keluaran. Pada masa ini transistor ada
3.5 Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor dalam setiap peralatan elektronika. Jika
Filter kapasitor berfungsi untuk memahami dasar kerja transistor maka akan
meratakan faktor ripple yang terjadi pada lebih mudah mempelajari cara kerja berbagai
tegangan AC yang disearahkan. Tegangan macam peralatan elektronika. Transistor ada
keluaran yang dihasilkan oleh filter sudah tidak dua macam yaitu transistor dwi kutub (bipolar)
mempunyai ripple dan rata. Filter ini dibangun dan transitor efek medan (field effect transistor
dengan cara mengkombinasikan resistor - FET)
dengan kapasitor secara pararel. Dari dioda
bridge tegangan yang masuk ke kapasitor 3.7 Insulated Gate Bipolar Transistor
disaring atau difilter dengan harapan tegangan (IGBT)
keluarannya lebih murni atau tanpa riipple. IGBT adalah piranti semikonduktor
Agar tegangan penyearahan gelombang AC yang setara dengan gabungan sebuah transistor
lebih rata dan menjadi tegangan DC maka bipola (BJT) dan sebuah trasistor efek medan
dipasang filter kapasitor pada bagian output (MOSFET). Jenis komponen baru yang
rangkaian penyearah seperti terlihat pada berfungsi sebagai komponen saklar untuk
gambar berikut. aplikasi daya ini muncul senjak tahun 1980-
an. IGBT merupakan voltage control power
transistor. IGBT secara umum memiliki
kecepatan yang lebih tinggi dari BJT walaupun
tidak secepat transistor. Akan tetapi IGBT
menyediakan karakteristik drive dan keluaran
yang lebih superior dibandingkan dengan BJT.
IGBT lebih cocok digunakan untuk aplikasi
pada tegangan tinggi, arus yang besar dan
frekuensi diatas 20 kHz.
Sesuai dengan namanya komponen
baru ini merupakan komponen yang
Gambar (4) Bagian Output Rangkaian menggabungkan struktur dan sifat-sifat dari
Penyearah kedua jenis transistor tersebut diatas BJT dan
3.6 Transistor MOSFET. Dengan kata lain IGBT mempunyai
Transistor adalah suatu bahan sifat kerja yang menggabungkan keunggulan
semikonduktor yang merupakan hasil dari sifat-sifat kedua jenis transistor tersebut.
55
Gomgom dan Ishak Effendi
Terminal gate dari IGBT sebagai terminal Nilai span adalah Nilai range atas – Nilai
kendali juga mempunyai struktur bahan range bawah
penyekat (insulator) sebagaimana pada 2. Set Point adalah besar proses variable yang
MOSFET. dikehendaki. Sebuah controller akan selalu
berusaha menyamakan controlled variable
3.8 Keunggulan variable frequency drive dengan setpoint yang bernilai 0 % - 100 %
Keunggulan variable frequency drive 3. Frequency reference adalah nilai frequency
dibanding alat pengontrol kecepatan motor yang dikehendaki frequency maksimum =
induksi lainnya adalah sbb : 50 Hz dan frequency minimum = 10 Hz
1. Energy savings (hemat energi)
Energi dapat dihemat apabila kecepatan 4. Name plate motor dengan speksifikasi 1500
motor dapat diatur sesuai kebutuhan peralatan. Rpm
Energi dapat dihemat apabila kecepatan motor Dari penjelasan parameter-parameter diatas
dapat diatur sesuai kebutuhan peralatan. maka didapat persamaan :
Sebuah peralatan beroperasi setengah dari
kecepatan nominalnya hanya membutuhkan ...... (9)
12.5% daya nominal
2. Optimalisasi proses Dimana :
Pengaturan kecepatan dalam proses AO = Signal Analog (mA)
produksi dapat meningkatkan kualitas hasil Span = Nilai range atas – Nilai range
produksi dan mengurangi waste. bawah (mA)
4 = Nilai range bawah (mA)
3. Pengoperasian mesin lebih halus
Speed Reference = Nilai yang didapat
Bisa menghindari efek kejut saat start dan
dari frequency reference. Frequency min = 10
stop, karena dapat mengatur akselerasi dan
Hz dan Frequency max = 50 Hz
deselerasi.
4. Mengurangi Perawatan IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Karena VFD mengurangi efek kejut dari
peralatan maka otomatis life time dari peralatan 4.1. Data Motor
tersebut juga bertambah. Motor yang dibahas adalah motor
induksi 3 fasa. Dengan Tag Number :
3.9 Parameter – Parameter Yang Digunakan W56M048 dan Function Location : Motor Fuel
Untuk mengetahui berapa besarnya Screw Feeder. Feeder dibuat dari nilon pejal
signal analog (AO) yang dikeluarkan dari dengan dimensi antar ulir 20 mm dan panjang
variable frequency drive sehingga frequency 300 mm. Dengan kapasitas bahan bakar 30
pada motor berubah menyebabkan kecepatan Ton/jam. Feeder dilengkapi dengan water
putar pada motor berubah maka digunakan jacket pada pipa saluran Aliran bahan bakar
parameter – parameter di bawah ini : dalam Boiler harus cukup lambat untuk
memberikan cukup waktu untuk pembakaran
1. AO (Analog Output) adalah signal analog
sempurna, kalau tidak bahan yang mudah
yang dikeluarkan ke I/O card yang bernilai
terbakar akan terkumpul dalam ketel atau
4 – 20 mA. Dengan nilai span 16 mA
cerobong dan menimbulkan bahaya ledakan.
Bahaya ledakan dicegah dengan perancangan
56
Penerapan Variable Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw Feeder untuk Bahan Bakar
Pada Sistem Boiler di PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
Boiler yang tepat, Boiler harus cukup besar 4. Pada saat set point 75 % dengan frequency
untuk memperlambat aliran udara, sehingga reference 40 Hz maka nilai speed reference
sebelum meninggalkan Boiler bahan bakar didapat :
dapat terbakar dengan sempurna.
57
Gomgom dan Ishak Effendi
5. Pada saat speed reference 1500 maka nilai mA, Pada saat speed reference 600 rpm nilai
AO didapat : signal analog yang dihasilkan 10,4 mA, Pada
p
saat speed reference 900 rpm nilai signal
analog yang dihasilkan 13,6 mA, Pada saat
speed reference 1200 rpm nilai signal analog
yang dihasilkan 16,8 mA sedangkan pada
saat speed reference 1500 rpm nilai signal
analog yang dihasilkan 20 mA.
4.4 Pembahasan 3. Pada tabel meperlihatkan nilai signal analog
(AO) , Speed reference dan bahan bakar.
Dari hasil perhitungan signal analog
Pada saat set point 0 % kapasitas bahan
(AO) yang dikeluarkan dari variable frequency
bakar lebih sedikit 1 Ton/jam ini disebakan
drive dari set point 0% - 100% maka didapat
karena nilai signal analog kecil 7,2 mA.
nilai signal analog (AO), frequency reference,
dengan signal analog yang kecil
Speed reference dan bahan bakar.
menyebabkan putaran pada motor menjadi
lambat 300 rpm sehingga bahan bakar yang
Tabel (1) nilai signal analog (AO), Speed
dibawa lebih sedikit. Pada saat set point 10 0
reference dan bahan bakar
% kapasitas bahan bakar 30 Ton/jam ini
Set Frequency Nilai Signal Speed Bahan disebakan karena nilai signal analog besar 20
No. Point Reference Analog Reference Bakar
mA dengan signal analog yang besar
(%) (Hz) (mA) (Rpm) (Ton/Jam)
1. 0% 10 Hz 7,2 mA 300 rpm 1 ton/jam menyebabkan putaran pada motor menjadi
2. 25 % 20 Hz 10,4 mA 600 rpm 7.5 ton/jam cepat 1500 rpm sehingga bahan bakar yang
3. 50 % 30 Hz 13,6 mA 900 rpm 15 ton/jam dibawa lebih banyak.
4. 75 % 40 Hz 16,8 mA 1200 rpm 22.5 ton/jam
5. 100 % 50 Hz 20 mA 1500 rpm 30 ton/jam
V. PENUTUP
Dari hasil perhitungan nilai signal analog 5.1. Kesimpulan
(AO), Speed reference dan bahan bakar pada
masing – masing set point maka dapat dibahas Dari hasil perhitungan dan pembahasan
sebagai berikut : yang telah dilakukan maka dapat diambil
1. Pada tabel memperlihatkan speed reference, kesimpulan sebagai berikut :
nilai speed reference berbeda pada masing 1. Pada saat set point 0 % nilai speed reference
– masing set point. Pada saat point 0% nilai didapat 300 rpm sedangkan pada saat set
speed reference rendah 300 rpm, ini point 100 % nilai speed reference didapat
disebabkan karena nilai frequence reference 1500 rpm
rendah 10 Hz. Sedangkan Pada saat point 2. Pada saat set point 0 % nilai signal analog
100% nilai speed reference tinggi 1500 rpm, didapat 7,2 mA sedangkan Pada saat set
ini disebabkan karena nilai frequence point 100 % nilai signal analog didapat 20
reference rendah 50 Hz mA
2. Pada tabel memperlihatkan nilai signal
analog (AO), nilai signal analog (AO) 5.2. Saran
berbeda pada masing-masing speed Berdasarkan pengalaman penulis
reference. Pada saat speed reference 300 selama melakukan penelitian disarankan hal –
rpm nilai signal analog yang dihasilkan 7,2 hal sebagai berikut :
58
Penerapan Variable Frequency Drive Pada Motor Fuel Screw Feeder untuk Bahan Bakar
Pada Sistem Boiler di PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry
1. Pada saat frequency rendah putaran pada S.L. Uppal. Dr, elektrical power, published by
motor menjadi lambat dan menyebabkan romesh chander khana, new dehli
temperature menjadi tinggi. disarankan pada
motor ditambah fan eksternal. Frans Gunterus, Falsafah Dasar : Sistem
2. Pada saat ingin menghidupkan rangkaian Pengendalian Proses. PT. Gramedia,
VFD ini beban harus dipasang terlebih Jakarta
dahulu untuk menghindari pembebanan
pada salah satu driver. Acep irwandi, variable frequency drive
sebagai pengatur kecepatan putaran
DAFTAR PUSTAKA motor induksi 1 fasa dengan
menggunakan Insulated-Gate Bipolar
Titon Dutono, Industrial Electronics Seminar Transistor (IGBT), alumni universitas
2000, Grha ITS Surabaya, Indonesia tridinanti Palembang, 2008
October 18th – 19th 2000
http://tugashendra.blogspot.com/2009/04/
Zuhal, Dasar Teknik Tenaga Listrik dan tugas-makalah-dioda-daya-bab-2.html,
Elektronika Daya, PT. Gramedia, Jakarta 23 juli 2013
59