Anda di halaman 1dari 8

Penyelesaian Masalah Produk Susu Isolat Protein dari Pupa Ulat Sutra

Disusun oleh :

1. Assila Puspa Aulia K14190066


2. Muhammad Salman Rifqi K14190081
3. Clara Ganthy Ardias K14190008
4. Yahya Abdillah K14190065

Pembimbing :

Dr. Ir. Aji Hermawan, MM (Koordinator)


Asep Taryana, STP, MM
Prof. Dr. Ir. Rizal Syarief, DESS
Fuad Wahdan Muhibuddin, S.PI, MM
Andina Oktariani, SE, M.Si
Nyayu Lathifah Tirdasari, SE, M.SM

Mata Kuliah Kreativitas dan Inovasi Bisnis


Sekolah Bisnis
IPB University
2021

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi dan perubahan zaman yang tidak menentu menuntut manusia
untuk terus berinovasi. Berdasarkan pengertiannya, kata ‘inovasi’ memiliki definisi berupa
suatu ide, hal-hal yang praktis, metode, cara, barang-barang, yang dapat diamati atau
dirasakan sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat)
yang diciptakan untuk memecahkan suatu masalah sehingga dapat mencapai tujuan dan
memiliki nilai ekonomi. Namun dalam proses komersialisasinya, dapat kita temukan
beberapa ide/invensi yang justru tidak dapat menghasilkan nilai ekonomi dan berhenti di
tengah proses menuju inovasi.
Salah satu ide/invensi yang kami temukan terkendala dalam proses tersebut adalah
sebuah inovasi yang berasal dari salah satu tim dari Departemen Ilmu Produksi dan
Teknologi Peternakan Fakultas Peternakan IPB yang berhasil menemukan cara yang tepat
dalam mengisolasi protein pupa ulat sutra dan menjadikannya sebuah produk susu bubuk.
Inovasi tersebut berjudul “Susu Bubuk yang difortifikasi Isolat Protein asal Pupa Ulat Sutera
Bombyx maori“. Tim asal IPB ini memanfaatkan pupa ulat sutera Bombyx mori dengan
menjadikannya sebagai salah satu fortifikan protein pada susu bubuk. Salah satu alasan
penggunaan pupa ulat sutra adalah proteinnya yang tinggi sehingga membantu memenuhi
kebutuhan protein masyarakat Indonesia. Berdasarkan fakta, kandungan protein tepung pupa
ulat sutera cukup tinggi yaitu 54,9 % (Murtidjo, 1991) dan kualitas protein ini lebih baik dari
protein kedelai, ikan dan daging sapi. Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat
penting bagi tubuh, karena zat ini disamping berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur,
Protein adalah sumber asam- asam amino yang mengandung unsur C, H, O dan N yang tidak
dimiliki oleh lemak atau karbohidrat (Nawan, 2012). Selain itu inovasi ini juga bertujuan
untuk meningkatkan nilai guna dan ekonomis limbah pemintalan benang sutra serta
berupaya menjadi subtitusi dari fortifikan impor. Meskipun ide tersebut sangat baik, namun
ternyata inovasi tersebut masih belum dapat dikomersialisasikan dengan baik. Oleh karena
itu, kami bermaksud untuk mengkaji dan menelusuri penyebab permasalahan tersebut dan
memberikan solusinya.

1
Bab II
Pembahasan

2.1 Penjelasan Susu Isolat Protein Pupa Ulat Sutra


Susu Bubuk yang difortifikasi Isolat Protein Asal Pupa Ulat Sutra Bombyx merupakan
penemuan dari IPB, dimana isolat protein yang digunakan terbuat dari limbah industri sutra yaitu
pupa ulat sutra. Invensi ini memanfaatkan teknik pengolahan pangan berupa pengisolasian
protein pupa ulat sutra dan fortifikasi isolat protein pupa ulat sutra (IPPUS) pada susu bubuk.
Berbeda dari susu bubuk protein biasanya yang menggunakan whey dan kasein dalam
meningkatkan kandungan protein di dalamnya, susu bubuk ini menggunakan olahan bubuk dari
pupa ulat sutra yang lebih tinggi kandungan protein dan tingkat penyerapannya oleh tubuh.
Dengan penambahan 10% isolat protein pupa ulat sutra Bombyx mori, kandungan protein susu
bubuk dapat meningkat sebanyak 7,75%.
Pertama kali inovasi ini ditemukan, kemurnian isolat protein dan penerimaan responden
terhadap cita rasa susu tersebut masih rendah. Namun, dengan penelitian lebih lanjut dapat
dihasilkan isolat protein pupa ulat sutra yang lebih disukai karena mengandung perasa sebesar
15%. Disamping itu dilakukan juga teknik delipidasi yang bertujuan untuk mengurangi kadar
lemak dalam tepung pupa dari 20,4% menjadi 10,3%. Penelitian tersebut juga menghasilkan susu
bubuk dengan kadar protein yang berbeda nyata yakni 40,44% pada taraf 20%. Kadar protein ini
mencukupi 32,15%-40,44% kebutuhan protein harian manusia.

2.2 Tujuan Penemuan Susu Isolat Protein Pupa Ulat Sutra


Susu bubuk tinggi protein merupakan pangan siap saji untuk kalangan masyarakat yang
membutuhkan asupan protein tinggi dan praktis serta saat ini menjadi tren baru di Indonesia.
Fortifikan sumber protein yang umumnya digunakan adalah whey dan casein. Kedua fortifikan
tersebut sangat mahal dan Indonesia masih bergantung dari hasil impor. Oleh karena itu,
diperlukan inovasi untuk mendapatkan sumber protein yang murah.
Pemanfaatan sumber daya alam dari limbah pemintalan benang sutera berupa pupa ulat
sutera (Bombyx mori) sebagai sumber protein belum banyak dilakukan. Pembuatan isolat protein
pupa ulat sutera yang diaplikasikan pada pembuatan susu bubuk sudah dilakukan oleh Khan et

2
al. (2011) dengan kemurnian isolat protein yang masih rendah dan tingkat penerimaan susu
bubuk secara umum masih rendah. Dengan adanya inovasi ini maka ada potensi sumber daya
alam dari hasil pengolahan benang sutera berupa pupa ulat sutera yang layak dikembangkan
sebagai sumber protein pangan dengan karakteristik kimia dan fisik yang baik serta tingkat
akseptabilitas yang tinggi.
Tujuan lainnya juga untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat
mengenai pemanfaatan pupa ulat sutera (Bombyx mori) sebagai sumber protein yang aman,
khususnya sebagai fortifikan protein ke susu dan pangan lainnya. Sehingga masyarakat dapat
mengkonsumsi susu bubuk tinggi protein dengan harga yang terjangkau. Selain itu penemuan
inovasi ini juga memberikan nilai tambah bagi usaha pemintalan benang sutera sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan petani/peternak.

2.3 Penyebab Masalah Tidak Dikomersilkan

3
Dari apa yang kita telusuri ada beberapa penyebab inovasi isolat protein ini belum
dikomersilkan diantaranya produk ini belum siap diproduksi secara massal, karena takaran resep
dan bahan yang dirancang untuk saat ini baru hanya untuk skala kecil yang tidak memungkinkan
untuk diproduksi secara masal. Selain itu produk tersebut berasal dari ulat yang mudah terkena
penyakit sehingga dikhawatirkan sulit untuk keberlanjutan produksi, ditambah kepompong yang
dihasilkan berpotensi membawa penyakit. Dengan bahan baku dasar ulat juga memunculkan
stigma yang kurang baik di masyarakat dikarenakan belum terbiasa mengkonsumsi produk
pangan olahan serangga dan rasa nya pun masih kurang disukai oleh para responden. Takaran
atau resep mengenai bahan pembuatan produk inovasi pangan ini sangat penting dalam hal
peningkatan kualitas termasuk rasa yang dikandung, agar produk yang dihasilkan lebih nikmat
sehingga mudah diterima masyarakat. Dengan ketidaksiapan resep untuk jumlah produksi skala
industri juga menuntun kepada masalah berikutnya, dimana tidak ada cukup sumber daya untuk
melakukan produksi. Disamping jumlah sumber daya manusia yang mampu mengolah produk
inovasi ini masih sedikit, bahan baku berupa pupa yang berasal dari ulat sutera juga belum terlalu
banyak dikembangkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan tingkat kesulitan dalam
mengembang-biakan ulat sutera bukan merupakan hal yang mudah. Masih banyak masyarakat
Indonesia yang belum tertarik dalam membudidayakan ulat sutera karena pengetahuan akan
keuntungan yang akan didapatkan masih kurang tersosialisasi. Kurangnya sosialisasi itu juga
mengakibatkan masyarakat kurang tertarik untuk mengkonsumsi makanan olahan serangga
terlebih ulat, padahal banyak kandungan manfaat dan keuntungan yang bisa didapat dari industri
pengolahan pupa ulat sutera menjadi isolat protein ini.

2.4 Kelayakan Produk

Menurut kami produk susu isolat protein pupa ulat sutra layak untuk didagangkan atau
diperjualbelikan karena banyak faktor pendukung keberhasilan inovasi ini diantaranya kesadaran
yang tinggi akan kesehatan saat ini, menjadikan masyarakat lebih memilih produk-produk
bergizi tinggi dengan harga terjangkau. Kandungan protein yang tinggi pada susu bubuk
berperan dalam meningkatkan pertumbuhan otot karena kandungan salah satu leusin-nya yaitu
branched-chain amino acid (BCAA), peningkatan yang terjadi tidak hanya bermanfaat untuk
olahragawan saja, melainkan untuk semua orang agar kegunaan otot-otot di masa tuanya tetap
terjaga. Produk inovasi ini mampu memberi banyak manfaat baik dari sisi supplier, produsen

4
maupun konsumen. Supplier merupakan para petani ulat sutra lokal yang kebanyakan masih
belum dapat mengolah limbah pupa-nya yang mana sebenarnya memiliki kandungan protein
yang tinggi. Dengan melibatkan petani sutra lokal dalam pengembangan dan komersialisasi
produk tentu akan mampu meningkatkan kesejahteraan industri petani sutra. Pengembangan
produk ini juga mampu membuka industri baru bagi para produsen, dimana industri ini akan
menghasilkan isolat protein yang berasal dari bahan lokal Indonesia sehingga mampu
mengurangi belanja isolat protein luar negeri yang harganya lebih mahal. Dengan produk inovasi
yang dihasilkan juga akan memberikan konsumen Indonesia pengetahuan baru mengenai
kandungan protein dalam ulat sutera dan yang paling penting dapat memenuhi kebutuhan protein
dengan harga yang lebih terjangkau.

Alasan mendukung lainnya, produk inovasi ini mampu memanfaatkan limbah industri
sutra yang sebenarnya bernilai tinggi akibat kandungan proteinnya, namun belum banyak petani
sutra yang memiliki pengetahuan dalam mengolahnya. Dengan memanfaatkan limbah industri
sutra ini tentu dapat meningkatkan nilai produk inovasi yang dihasilkan karena selain membawa
kebaharuan juga membawa kebermanfaatan dari dua sisi, baik produsen maupun konsumen.
Perolehan hak paten mampu menjadi tanda produk ini memiliki kandungan yang baik dan
berguna bagi kebutuhan manusia, dibuktikan dengan proses pengolahan dan penghasilan produk
yang membutuhkan penelitian ilmiah dan waktu yang tidak sebentar.

2.5 Solusi Penyelesaian Masalah

Beberapa penyebab masalah tidak dikomersialkannya produk inovasi ini mendorong


kami untuk memberikan solusi dalam penyelesaiannya. Beberapa solusi yang kami berikan
diantaranya, peneliti bisa meminta bantuan dana kepada pemerintah atau mencari investor dalam
membiayai proses penelitian agar bahan-bahan yang kurang diteliti bisa mendapat data yang
cukup. Dengan peningkatan kualitas bahan yang digunakan tentu akan menambah nilai jual dan
keberlangsungan produk inovasi ini diproduksi. Disamping itu, peneliti bisa menarik orang-
orang yang dirasa ahli dalam bidang kimia atau pangan untuk turut berpartisipasi dalam
pengembangan inovasi, karena semakin banyak pengetahuan yang didapat akan menjadikan
produk ini dapat berkembang lebih unggul. Dengan menghasilkan produk yang unggul,
innovator dapat melakukan kolaborasi bersama pihak-pihak di industri pangan, khususnya
perusahaan produk susu bubuk yang menjadi target utama inovasi ini dibuat, seperti Dancow,

5
Frisian Flag, Bebelac, dan perusahaan sejenis untuk menggunakan inovasi ini dalam
meningkatkan kandungan protein dalam produk mereka. Diharapkan hasil insentif dari
pemerintah dan kolaborasi bersama perusahaan dapat mensubstitusi produk yang menggunakan
fortikan impor dengan isolat protein sutra ini, diantaranya seperti produk sereal, produk minyak
& lemak, susu formula bayi, teh, dan lain-lain. Jika kolaborasi dengan perusahaan besar dirasa
sulit, peneliti harus pandai dalam menyesuaikan rasa dan melakukan teknik marketing dengan
sampel yang banyak sekaligus berkualitas agar stigma buruk tentang makanan yang berbahan
dasar ulat bisa berubah diantara masyarakat. Dalam hal marketing, peneliti juga bisa
menggandeng beberapa influencer di bidang kebugaran jasmani karena produk tinggi protein
sangat digemari oleh masyarakat yang senang berolahraga terutama para bodybuilder. Dengan
meningkatkan awareness atau perhatian masyarakat mengenai manfaat dan keuntungan produk
inovasi ini tentu dapat meningkatkan potensi keberhasilan dan keberlanjutan dalam hal produksi.
Masyarakat akan mudah tertarik dengan suatu produk baru yang sekaligus dapat memberi
segudang keuntungan baik dari sisi konsumen maupun produsen sekaligus.
Dengan harapan meningkatnya perhatian masyarakat akan produk inovasi ini, inovator
juga harus siap dalam menghadapi jumlah produksi dengan skala industrial atau massal. Takaran
atau resep bahan yang digunakan belum tersedia untuk jumlah yang besar, karena inovator hanya
mempersiapkan produk ini untuk tujuan analisis dan pengembangan. Dengan menyiapkan resep
takaran yang sesuai dan bahan yang berkualitas akan membantu kesiapan produk inovasi ini
dipasarkan secara luas. Penting untuk dapat menyesuaikan jumlah takaran keseluruhan bahan
yang dibutuhkan untuk mendapatkan rasa yang nikmat, karena produk ini termasuk produk
pangan dimana rasa merupakan salah satu hal yang krusial bagi keberlangsungan produk. Isolat
protein pupa ulat sutera yang termasuk dalam produk pangan ini memiliki fokus untuk
meningkatkan kandungan protein dalam susu bubuk, sebenarnya isolat protein dapat digunakan
untuk meningkatkan kandungan protein pada produk lain selain susu bubuk. Dengan
meningkatkan variasi pengaplikasian dapat memperbesar kemungkinan produk ini diterima
masyarakat luas karena dapat meningkatkan nilai jual produk pangan yang mungkin mereka
miliki. Peningkatan variasi pengaplikasian produk ini juga dapat membantu menghilangkan
stigma negatif masyarakat mengenai pangan olahan serangga karena akan banyak ditemukan
dalam produk pangan sehari-hari.

6
Daftar Pustaka

Anonim, 2012. Susu Limbah Ulat Sutera Sarat Protein. lppm.ipb.ac.id. Dilihat 12 Februari 2021.
https://lppm.ipb.ac.id/susu-limbah-ulat-sutra-sarat-protein/
Anon, Innovation [Online]. Available at: https://innovation.ipb.ac.id/detail/450-Susu-Sutra
Dilihat 4 April 2021.
Anonim,2017. Laporanakhir pkmp. Dilihat 3 Maret 2021. https://hozir.org/laporanakhir-
pkmp.html
Benedicto, Allert. 2019. Manfaat Susu Tinggi Protein untuk Pembentukan Otot. Alodokter,
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dilihat 3 Maret 2021.
https://www.alodokter.com/manfaat-susu-tinggi-protein-untuk-pembentukan-otot
Dewi, S.H.C. and Setioha, J., 2010. Staf Pengajar Jurusan Peternakan, UMB Yogyakarta Alumni
Peternakan, UMB Yogyakarta. Jurnal Agrisains, 1(1), pp.1–6.
Nawan, P., Manfaat Protein untuk Mendukung Aktivitas Olahraga, Pertumbuhan, dan
Perkembangan Anak Usia Dini. Dilihat 4 April 2021
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/nawan-primasoni-spd-kor-m-or/manfaat-
protein-untuk-perkembangan.pdf.
Nordqvist, M 2017. What are the benefits and risks of whey protein?. Medical News
Today. Dilihat 28 Maret 2021, https://www.medicalnewstoday.com/articles/263371 .

Anda mungkin juga menyukai