2.1. PENDAHULUAN
Adapun besaran besaran Listrik yang diukur mulai dari besaran Arus,
lain :
2. PHB TR
6. Sambungan Pelayanan TR
7. APP Pelanggan TR
Waktu pengukuran dilakukan berulang ulang dan pada kondisi beban yang
berbeda beda yaitu pada waktu siang Luar Beban Puncak (LWBP) dan
pada Wktu Beban Puncak (WBP), hal ini dilakukan agar diperoleh data
19
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
Untuk memenuhi standar pengukuran dan hasil ukur yang akurat, selain
alat – alat ukur tersebut diatas masih dipelukan lagi peralatan bantu
d. Stop Watch
e. Kalkulator
20
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
Pada PHB TR besaran yang diukur adalah : Arus beban, Tegangan, Daya,
Faktor Daya, Urutan fasa serta Energi listrik dengan menggunakan meter
Energi listrik yang digunakan dan terukur pada meter kWh di pelanggan.
R S T N
Gambar Rangkaian
A A A
pengukuran Arus dan
Tegangan pada PHB
TR
A A A A A A
21
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
Watt meter
F W
W Dengan Watt
A
V meter
Portable
N
N F
t
TANG KW
Pengukuran Daya Aktif
dengan Tang kW
dilakukan pada fasa
perfasa
N F
TANG COS
Pengukuran Faktor Daya
dilakukan pada fasa perfasa
dengan menggunakan Tang
Cos
22
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
R S T N
PHASE SQUENCE
Earth tester
5 meter 5 meter
besarya Energi listrik yang dikeluarkan oleh sisi sekunder Trafo sebelum
23
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
besaran Energi yang digunakan oleh para pelanggan pada Gardu tersebut.
adalah tipe kWh meter pengukuran tidak langsung TR sehingga untuk catu
dengan besar Arus beban di jurusan jurusan yang ada pada gardu
tersebut.
Pemasangan CT
Pemsangan Meter
kWh pengukuran
tidak langsung
24
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
. . . . . .
. . . . . .
k l k l k l
1
K L K L K L NH FUSE
B
R
E
S
B
T
A
N N
Ganda
. .
M
.
. . . . . . . . . . . . .. .
1 2 3 4 5 6 7 8 9 12 13 15 1 2 3 4
. . . . . .
. . . . . .
k l k l k l
1
K L K L K L NH FUSE
B
R
E
S
B
T
A
N N
25
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
MILIK
P L N 0 0 0 0 0
L
MECOINDO kWh
ENERTEC N
0 0 0 0 0
220 V ~
KILO WATT HOUR FASA TIGA 4 KAWAT
JENIS A6C1 KELAS 2
50 (100) A 3 x 220 / 380V 50 Hz k = 37 29/33 PUT/kWh
Nn
4885044
yaitu pada kabel obstyg dan pada ujung jaringan (Tiang ujung), oleh
karena pada kabel obstyg jaraknya terlalu dekat dengan PHB TR maka
lebih efektif pengukuran pada jaringan dilakukan pada posisi tiang ujung
saja.
26
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
Gambar Jaringan
dengan menggunakan
kabel TIC pada JTR
nya.
V V V
Rangkaian pengukuran
Tegangan pada ujung
Jaringan
A A A
27
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
Pengukuran yang dilakukan pada SPTR dan APP selain besaran Tegangan dan
Arus juga diukur pula besaran Daya, Faktor Daya serta Energi Listrik.
Sambungan
Pada Tiang
JTR
Sambungan
Pada APP
SLP
SMP
APP
tiang
Tiang Atap
Kabel SR
APP Tiang TR
macam alat ukur diantaranya : Ampere meter, Volt meter, kW meter, Cos
28
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
meter, Phase Squence dan alat ukur waktu (Stop Watch) hal ini
V B
N
Rangkaian
1 2 3 4 6 BEBAN
F W
B
N
P2 = daya aktip teoritis pada kWh (watt)
n . 3.600.000 n = putaran kWh meter (ditentukan)
P2 = (Watt) C = konstanta kWh (putaran/kWh)
C.t
t = waktu terukur stop watch (det)
29
PT PLN (Persero)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengukuran Listrik pada
JTR
Wr Ws Wt
BEBAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12
R
S B
T
N
P3 Wr + Ws + Wt
P3Daya aktip 3 fase di sisi beban (W)
n . 3.600.000 P32 = Daya aktip 3 fase pada kWh (W)
P3 (Watt)
C.t n = Putaran kWh ditentukan
C = Konstanta kWh (put/kWh)
P3 - 1 . 100 % t = Waktu n put. oleh stop watch (det)
S= S = Kesalahan kWh meter (%)
P3
30