Anda di halaman 1dari 20

KELEMBAGAAN PERTANIAN

21/03/2020
PENDAHULUAN

 Label tradisional dan modern  merupakan hal biasa terhadap


apapun yang diamati pada dunia sosial (sikap, perilaku, cara
berfikir, dan lain-lain).

 Kelembagaan tradisional dan kelembagaan modern  merupakan


idiom yang sering digunakan orang awam dan saintis.

 Label tradisional dan modern  bukanlah suatu yang netral dan


ilmiah, akan tetapi sangat bias terhadap kepentingan.

21/03/2020
KARAKTERISTIK KELEMBAGAAN
TRADISIONAL DAN MODERN

 Perbedaan atas kelembagaan tradisional dan modern  adalah


apakah hal itu datang dari masyarakat sendiri atau bukan.

 Menurut SMP Tjondronegoro (1984 ), terhadap sistem sosial


masyarakat desa membedakan atas “lembaga” yang berasal dan
terbentuk dari dalam masyarakat itu sendiri, dan “organisasi” yang
cenderung sebagai sesuatu yang formal yang datang dan dibentuk
dari atas.

 Jadi “lembaga” identik dengan kelembagaan tradisional, dan


“organisasi” identik dengan kelembagaan modern.

21/03/2020
 Kelembagaan Tradisional  memenuhi kebutuhan anggota
masyarakat secara langsung.

 Kelembagaan Modern  tidak terlepas dari kekuasaan (karena


tujuan yang ingin dicapai suatu organisasi menghendaki pengaturan
rapi dan mengurangi peranan pribadi anggota).

 Lembaga merupakan pranata sosial desa yang mulai terkikis


keberadaannya (misal: gotong royong, pilihan lurah, pengelolaan
lahan bengkok, dll).

 Sedangkan jenis-jenis organisasi yang ditemukan di desa antara lain


kelompok tani, gapoktan, kelompok pendengar, HKTI, dll.

 Melalui kelembagaan tradisioanl  dapat dimanfaatkan untuk


membangkitkan partisipasi masyarakat desa.

21/03/2020
 Eksistensi pemerintah  cenderung mengutamakan pembentukan
organisasi formal yang disertai gugus birokrasi sebagai saluran
pengawasan searah yang bersifat instruktif, dan kurang
memanfaatkan swadaya masya-rakat yang bersifat kekeluargaan yang
sebetulnya efektif untuk mendorong partisipasi.

 Organisasi formal tersebut antara lain : KUD, Lembaga Ketahanan


Masyarakat Desa, Lumbung Desa, dll.

 Kelembagaan tradisional yang tumbuh dari bawah antara lain gotong


royong, gugur gunung, sambat sinambut, dll.

 Namun ada ahli yang berpendapat, bahwa gugur gunung, gotong


royong  hanyalah merupakan kebiasaan-kebiasaan yang sudah
melembaga dan bukanlah sebuah kelembagaan.

21/03/2020
 Eksistensi kelembagaan tradisional tetap dibutuhkan dalam
kehidupan modern, karena ia dapat berfungsi sebagai pranata
kesejahteraan bagi masyarakat.

 Kelembagaan tradisional sebaiknya tidak dirubah, tetapi dimodernisir


sehingga dapat menangkal diferensiasi kelas, yang cenderung terjadi
dalam masyarakat ekonomi.

 Dalam penelitian Saptana et al. (2003), ditemukan banyak


penghapusan kelembagaan tradisional yang kemudian digantikan oleh
kelembagaan modern.

21/03/2020
TIGA TAHAP PERUBAHAN KELEMBAGAAN
(Di Dalam Perubahan Kelembagaan Ini Menyangkut Bentuk,
Keterlibatan Warga, Dan Pendekatan).

1. KELEMBAGAAN MASYARAKAT KOMUNAL


 Masyarakat komunal merupakan ciri yang universal ketika
ketergantungan antar penduduk tinggi, dan campur tangan fihak luar
kecil.

 Ciri masyarakat komunal adalah kepemilikan sumberdaya dan


distribusi manfaatnya secara bersama-sama.

 Keputusan penting dilakukan atas prinsip kebersamaan.

 Kelembagaan yang ada dibangun sendiri oleh masyarakat (meliputi


bentuk kelembagaan dan strukturnya, pemilihan anggota, pola
kepemimpinan, sanksi-sanksi dll).

21/03/2020
 Contoh: Subak dan Banjar di Bali, Pemerintahan marga di Bengkulu.

 Ciri kelembagaan :
 jumlahnya tidak banyak, namun fungsinya banyak (miskin
organisasi, tapi kaya fungsi).
 Saling keterkaitan antar bagiannya, penetapan keputusan dan
demokratis, serta luas jangkauan yang terbatas.
 Aktivitas ekonomi tidak memiliki kelembagaan khusus,
kelembagaan pasar belum berkembang, ketergantung-an barang
antar wilayah rendah.

21/03/2020
2. KELEMBAGAAN PERUBAHAN MASYARAKAT
KOMUNAL.

 Terjadi invasi kekuatan atas masyarakat desa, sehingga terjadi


perombakan besar (tidak hanya cara berfikir dan orientasi
pengelolaan negara, namun juga pada kelembagaan yang ada).

 Banyak kelembagaan baru diintroduksikan kepada masyarakat desa


dengan struktur dan norma2 yang sudah ditentukan.

 Masyarakat tidak sempat memahami kenapa perlu organisasi baru,


namun dipaksa untuk mengikutinya.

 Contoh kelembagaan introduksi tersebut adalah KUD yang top


down, LKMD, LMD, kelompok tani, kelompencapir, kadarkum,
PKK, dll.

21/03/2020
 Masuknya kelembagaan2 baru ini sayangnya bukan merupakan
kelembagaan tambahan, namun menggantikan kelembagaan2 yang
sebelumnya telah didirikan dan ada di masyarakat.

 Terjadi penghancuran kelembagaan2 tradisional yang dibangun diatas


prinsip komunalitas.

 Kelembagaan introduksi ini jumahnya banyak, namun dengan tujuan


dan aktivitas yang khusus dan sempit  “banyak lembaga namun
miskin fungsi.”

 Kelembagaan kurang dapat hidup secara baik, karena tidak


mengakar, dan tidak mempertimbangkan norma2 dan jejaring sosial
yang telah ada sebelumnya.

 Kelembagaan yang dibentuk lebih sebagai alat untuk memobilisasi


sosial dan memudahkan kontrol dari atas  bukan untuk
transformasi sosial ekonomi yang alamiah.

21/03/2020
3. KELEMBAGAAN KOMUNALITAS BARU
 Setelah dirasakan atas kesalahan2 selama ini yang terlalu
memaksakan kelembagaan yang tidak dibarengi pendekatan kultural
 pemerintah mulai beralih dengan pendekatan baru yang lebih
menghargai komunalitas lokal.

 Contoh kelembagaan baru ini yang cukup sukses, adalah Lembaga


Perkreditas Desa (LPD) di Bali, dan Unit Pengelola Keuangan Desa
(UPKD) di Bengkulu.

 Ketika suasana politik atas desa agak mengendor, maka beberapa


kelompok tani dan koperasi mulai berusaha menjadi “ mandiri secara
sesungguhnya.”

 Kemajuan2 mulai dirasakan, karena bidang usaha yang


dikembangkan benar2 didukung anggota (karena dimusyawarahkan
dengan benar).
21/03/2020
KELEMBAGAAN BERPOLA KOMUNITAS
DAN BERPOLA PASAR
 Terdapat tarikan yang kuat yang menginginkan seluruh sisi
kehidupan ditata menurut kelembagaan pasar.

 Artinya semua aspek kehidupan dapat dirasionalisasikan menurut


teori ekonomi, dan dikalkulasikan dalam dimensi untung rugi.

 Paradigma modernisasi berpandangan bahwa evolusi kelembagaan


komunitas menuju kelembagaan pasar  adalah suatu keniscayaan.

 Pemahaman tersebut  kelembagaan tradisional adalah


kelembagaan komunitas, sedangkan kelembagaan modern adalah
kelembagaan pasar ala barat.

 Modern, bila telah memiliki struktur, manajemen, rasionalitas


berdasarkan dunia ekonomi kapitalis.

21/03/2020
 Dunia dibangun di atas 3 pilar sebagai elemen sosial pokok yang
secara fundamental ketiganya sangat berbeda  Pemerintah,
Komunitas, dan Pasar (atau ketiganya direpresentasikan menjadi
kekuatan politik, sosial, dan ekonomi).

ASPEK KOMUNITAS PEMERINTAH PASAR


Orientasi utama Pemenuhan kebu- Melayani penguasa Profit oriented.
tuhan hidup dan masyarakat
Sifat kerja sistem Demokratis  Monopolis Kompetitif
Sosialnya kesetaraan

Sandaran kontrol Kultural Pemaksaan Penuh perhitungan


Sosial

Bentuk simbol Mitis Pseudorcalis Realis


yang diterapkan

Bentuk norma Komunal dan Modifikasi perilaku Individualis


utama kepatuhan
21/03/2020
KELEMBAGAAN KOMUNITAS DAN
KELEMBAGAAN PASAR
 Perbedaan antara masyarakat komunitas (yang dicirikan oleh
kelembagaan komunitasnya yang kuat) dengan masyarakat pasar
(yang pengaruhnya didominasi kelembagaan pasar), adalah sebagai
berikut:

MASYARAKAT KOMUNITAS MASYARAKAT PASAR


Mengutamakan hub personal pada pola Hubungan bercorak universalistik.
ekonomi partikularistik. Lebih melaaihat Kaidah2 ekonomi diterapkan tanpa
manusia dengan hubungan sosialnya membedakan orang2 yang berhubungan.
daripada barang, jasa, atau uang.

Norma utamanya adalah resiprositas. Norma utamanya adalah hub kontrak.

Kelembagaannya memiliki multi fungsi. Tiap kelembagaan terspesialisasi, hanya


memiliki satu tujuan.
Hubungan sosial berdasarkan atas status. Hub sosial erdasarkan kontrak.
21/03/2020
MASYARAKAT KOMUNITAS MASYARAKAT PASAR

Posisi dan peran terbentuk secara Posisi dan peran melalui repositioning 
otomatis, melalui mekanisme baku. orang bisa dicopot dan didudukkan bila
tidak efisien dan tidak ekonomis.
Fungsi pasar melekat dalam sistem Pasar berada di luar kewajiban sistem
kekerabatan, dan kurang menerapkan kekerabatan.
prinsip ekonomi.
Profan, dengan hukum modern liberal
Selalu mengaitkan dengan agama, nilai kapitalis. Agama dilakukan oleh
dan norma. klelembagaan khusus (lembaga agama).
Terkait dengan fungsional 
Terkait dengan sentimen genealogis.
mengutamakan prinsip fungsional.
Berstatus duo paternalistik (pemimpin –
Menuju struktur multi : elit – tengah –
pengikut).
pengikut.
Berlandaskan konsep : desa sebagai unit
Desa sebagai pelaku pasar, takluk pada
otonom swadaya mandiri yang tertutup.
pasar. Pelaku ekonomi adalah individu.
Menjaga keutuhan dan stabilitas.
Mengutamakan pencapaian hal baru.
Seimbang antara hub horizontal dan
Hub horizontal  persaingan.
vertikal.
21/03/2020
KELEMBAGAAN KOMUNITAS

 Komunitas  bentuk kelembagaan paling alamiah dan universal, dan


menjadi kelembagaan yang pertama dibentuk, serta tidak hilang
eksistensinya walaupun ada kelembagaan negara dan pasar.
 Orientasi  pemenuhan kebutuhan secara komunal.
 Demokrasi  terjadi secara murni, dan didukung oleh struktur sosial
ekonomi masy yang stara.
 Masyarakat komunitas dibangun atas ruh kelembagaan komunitas
(bukan kepentingan tertentu).
 Mempunyai sifat kemandirian, dan hal ini sering dibiaskan oleh
sebagian orang sebagai masy yang tertutup.
 Dusun (di Jawa)  contoh kelembagaan komunitas yang s/d saat ini
masih eksis.

21/03/2020
KELEMBAGAAN PASAR

 Menurut Heilbroner (1982), pasar merupakan kelem-bagaan yang


tujuan dan cara kerjanya jelas.
 Tujuan pokok  profit (prinsip ekonomi penting).
 Pasar adalah kelembagaan yang mewujud dalam prinsip2 pertukaran.
 Sistem terbentuk karena interaksi mutual dalam bentuk transaksi.
 Pasar  membangun kelembagaan sendiri (menciptakan norma,
aturan, struktur keorganisasian sendiri).
 Secara keorganisasian  membangun garis batas tegas dengan
pemerintah dan komunitas.
 Keotonomian pasar tidaklah sama, tergantung iklim politik yang
melingkupinya.

21/03/2020
21/03/2020
21/03/2020
20
21/03/2020

Anda mungkin juga menyukai