1
BUKU ACUAN
5
Sudut Pandang Sosiologi
dalam Memahami Hukum
TONGKAT
AIR
AQUARIUM
6
Falsafah Dasar Manusia
Ernst Cassirer, 1990.
FALSAFAH FALSAFAH
BARAT MORAL TIMUR
OKSIDENTAL ORIENTAL
AKAL
BUDI
MANUSIA
MASYARAKAT MASYARAKAT
INDIVIDUAL BUDAYA KOMUNAL
7
MASYARAKAT
10
Perspektif Masyarakat
Fungsional Konflik
(Durkheim, A. Comte, M. Weber, T. Parsons, (Thomas Hobbes, Karl Marx, Galtung,
H. Spenser) Dahrendorf, Simmel, Coser, Slotkin)
Dalam masyarakat terdapat hubungan yg
”saling terkait” (kohesi) antar lembaga-2 Konflik merupakan fenomena normal dan
(Keluarga, sekolah, orgs sosial, ormas, orgs natural.
hobi , lembaga adat, lembaga negara dll) Masyarakat dalam kondisi “labil” atau
dalam pengelompokan yang secara luas sangat potensial untuk terjadinya konflik.
membentuk struktur, di mana dlm struktur Konflik merupakan pertentangan antara
tsb tersusun posisi-2, fungsi-2, peran-2,
mekanisme, dan kegiatan-2 untuk dua pihak atau lebih yang menyangkut
berfungsinya kelembagaan tersebut. masalah ekonomi, kekuasaan, keyakinan,
Jika aturan-aturan di dalam masyarakat dan ras.
sesuai dengan nilai-2 dan norma-2 yang “Kekuasaan” (power) merupakan daya
dianut, maka hubungan antar warga memiliki paksa untuk “mengatur” masyarakat agar
ikatan yg erat dan kehidupan masyarakat kehidupannya berjalan stabil (≠ harmoni).
berlangsung secara harmonis.
Hukum adalah wilayah sosial dimana
Masyarakat dipandang mampu mengatur
sendiri hubungan antar warganya secara masyarakat dan budaya diproduksi dan
harmonis. reproduksi oleh kekuasaan.
“Hukum” merupakan kesepakatan bersama
yang dijaga scr “teguh” oleh masyarakat
sendiri untuk “menjaga” keharmonisan
dalam kehidupan.
11
Tipe Masyarakat (Max Weber)
KRITERIA MASYARAKAT AGRARIS TRADISIONAL MASYARAKAT KAPITALIS MODERN
Pemilikan Terikat pd status sosial turun temurun Pemilikan pribadi semua alat produksi dan pemusatan kekayaan berada di
bawah kontrol usahawan (tanah, bangunan, mesin, bahan mentah semuanya
dikontrol olh satu agen & bebas dipertukarkan di pasar sbg barang milik
pribadi)
Mekanisme kerja Bekerja secara alamiah, terkontrol oleh alam semesta Mekanisasi pekerjaan dg memanfaatkan teknologi shg memungkinkan
memperhitungkan kapital scr tepat. Proses produksi berdasarkan prinsip
organisasi yg efektif, produktif, & rasional.
Tenaga kerja Tdk bebas (terikat pd hub keluarga, tua-muda atau Tenaga kerja bebas bergerak manggapi permintaan dr satu cabang ke cabang
senioritas, nilai-2 budaya, bahkan ada yg bersifat perusahaan lainnya atau dr wilayah satu ke wilayah lainnya. Tenaga kerja
eksploitatif ttp utk kepentingan kelompok) bebas menjual tenaganya sbg komoditi utk mendapatkan upah dr pasar
terbuka
Pasar Belum mengeal pajak, sistem pertukaran, memiliki Pedagang di psr bebas tdk dibatasi olh hambatan tradisi (monopoli klas,
lembaga keuangan terbatasnya pemilikan, proteksionisme dsb). Pasar mengatur prinsip distribusi
& konsumsi.
Hukum yg Bersifat khusus (lokal/adat), penerapannya berbeda utk Penerapannya bersifat universal. Hk yg dpt diperhitung-nya memungkinkan
berlaku pok sosial yg berbeda. Penerapan & keputusan hk meramalkan konsekuensi kontrak & pelaksanaan hk.
bersifat patrimonial
Motivasi utama Utk memenuhi kebutuhan sehr-2. Menerima keuntungan Utk mencapai keuntungan maksimal. Motivasi perilaku ekonomi adl utk
sosial. Menurut Weber, masy tdk terterik pd kesempatan mencapai keuntungan tertinggi.
utk mendptkan penghasilan (material) yg semakin besar 12
Perspektif HUKUM dalam MASYARAKAT
14
4 (empat) Dimensi Sosial yang mempersatukan
MASYARAKAT
15
(Baca Sosiologi, Hukum dan Sosiologi Hukum. B.R. Rijkschroeff)
The Law of Non
Transferability of Law
(Robert Seidman)
16
Dimensi Hukum
(Daniel S. Lev , 1990, 118-215)
a. Hukum Prosedural :
Tata-cara yang berlaku di masyarakat sbg
acuan dalam menyelesaikan sengketa,
perselisihan maupun konflik.
b. Hukum Substantif :
Nilai-nilai fundamental terutama
mengenai apa yang adil dan tidak adil
menurut masyarakat.
17
Fungsi hukum
• Sebagai sarana utk menciptakan ketertiban dlm kehidupan
masyarakat melalui penegakan hukum shg tercipta keadilan dan
keseimbangan dlm masyarakat, demi terwujudnya masyarakat yang
sejahtera.
• Dalam proses penegakkan hukum, perlu didukung beberapa
komponen, a.l :
– Sistem kelembagaan hukum
– Peraturan perundang-undangan
– Aparat penegak hukum
– Sarana prasarana
• Kesadaran masyarakat melahirkan budaya hukum di tengah-tengah
masyarakat. Budaya hukum adl sebuah kondisi di mana hukum
berjalan sesuai dengan aturan dan masyarakat menaati hukum
bukan karena takut sanksi, tetapi karena masyarakat sendiri telah
memahami manfaat dr adanya hukum.
18
Pelembagaan Hukum
(Emile Durkheim)
KEWIBAWAAN HUKUM
ATMOSPHERE
Suasana
HUKUM NGR
STRUKTUR
Pengembangan
& UNITY LEMBAGA REALITA
Pemeliharaan Kekompakan PENEGAK HUKUM
HUKUM
FUNGSI/TUGAS
HUKUM ADAT
PRESSURE
Desakan
20
Hukum dlm koteks Sistem Sosial
NORMA-NORMA SOSIAL
21
Hukum Normatif, Positivistik, Legalislitik,
Formalistik
30
S E K I A N