STRUKTURAL
Teori ini menekankan kepada keteraturan sosial/equilibrium (social
order) dan mengabaikan konflik.
Pandangan filosofi (asumsi dasar) terhadap hakekat masyarakat
adalah bahwa manusia adalah makluk yang malang yang
kelangsungan hidupnya hanya mungkin berada dalam susatu dunia
sosial yang tertib.
Manusia adalah egois, serakah, tamak tetapi memiliki nalar
(reason). Nalar ini memungkinkan hakekat manusia yang malang
ini diatasi dan membiarkan konflik yang keras itu diubah menjadi
kerjasama tanpa kekerasan ( nonviolence cooperation). Hal
demikian dilaksanakan dengan membentuk negara politik (political
state) yang melindungi rakyatnya dari nafsu dan ketamakan
mereka sendiri. (Thomas Hobbes)
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
TEORI FUNGSIONALISME
STRUKTURAL
Asumsi SFA:
Masyarakat merupakan suatu sistem sosial terdiri atas komponen-
komponen/bagian/elemen yg saling berinteraksi/berkaitan dan
menyatu dalam keseimbangan.(premis Comte dan Spencer)
Perubahan yang terjadi pada satu bagian akan membawa perubahan
terhadap bagian yang lain.
Setiap struktur atau bagian fungsional terhadap masyarakat . Setiap
komponen/bagian di dalam sistem sosial berkontribusi terhadap
keutuhan sistem/fungsional terhadap yg lain
Integritas social dibangun diatas kesepakatan para anggotanya
Perubahn terjadi secara evolusioner.
Masyarakt relative tetap/stabil. Apabila terjadi konflik Teori ini lebih
memusatkan kepada masalah bagaimana cara menyelesaikannya
sehingga masyarakat tetap dalam keseimbangan (equilibrium).
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
Robert K. Merton: obyek analisa sosiologi adalah fakta sosial seperti: Peranan
Sosial, Pola-pola hubungan Institusional, Proses Sosial, Organisasi Kelompok,
Pengendalian Sosial,.Konsep-konsep utamanya adalah masalah: fungsi,
disfunsi, fungsi laten, fungsi manifest dan keseimbangan (equilibrium)
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
PENGERTIAN FUNGSI
Hampir semua penganut SFA berkecenderungan
memusatkan perhatiannya kepada fungsi dari fakta sosial
terhadap fakta sosial yang lain.
Fungsi adalah akibat-akibat yang dapat diamati yang
menuju adaptasi atau penyesuaian dalam suatu sistem
sosial.
Fungsional apabila dia perdampak positif dan Dis-
fungsional apabila berdampak negatif. Struktur sosial dan
pranata sosial dapat fungsional ataupun disfungsional
terhadap fakta sosial yang lain.
Example: Penjajahan/perbudakan fungsional kepada
Belanda dan Inggris karena menyediakan tenaga kerja
gratis, memajukan ekonomi penjajah dan meningkatkan
status sosial baik individu maupun negaranya. Tetapi dis-
fungsional kepada rakyat/pribumi karena sistem
penjajahan telah menyebabkan penderitaan yang
panjang, status sosial yang rendah dan ketergantungan
rakyat kecil.
FUNGSI MANIFEST DAN LATEN
Fungsi Manifest adalah fungsi yang
diharapkan (intended). Fungsi manifest dari
penjajahan adalah untuk memenuhi kebutuhan
ekonomi penjajah dan sosial prestise negara
penjajah.
Fungsi Laten adalah fungsi yang tidak
diharapkan/disadari. Sistem penjajah telah
menyediakan kelas pekerja yang murah,
peningkatan status orang-orang penjajah baik
yg kaya maupun yang miskin, penderitaan
rakyat dan kemiskinan.
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
KETERKAITAN FUNGSI MANIFES DAN LATEN
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
FUNGSIONALISME
TALCOT PARSON
FUNGSIONALISME STRUKTURAL
PARSON
As a structural theory, Functionalism sees social structure or the
organisation of society as more important than the individual.
Functionalism is a top down theory. Individuals are born into society
and become the product of all the social influences around them
as they are socialised by various institutions such as the family,
education, media and religion.
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
Self-orientation versus Collective-
orientation.
Interaksi sosial untuk mengejar
kebutuhan/kepentingan individual atau pribadi
(Self-orientation). Sedangkan dalam interaksi
yang berorientasi kolektif lebih untuk memenuhi
kepentingan kelompok (Collective Orientation).
Dalam kontek jual beli mobil, jelas seorang
pembeli lebih beorietasi untuk kepentingan
pribadinya bukan untuk memenuhi
kesejahteraan orang banyak atau dealer mobil.
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
Universalism versus Particularism
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
Teori Stratifikasi
Kengsley Davis dan Wilbert Moore
EQUILIBRIUM,
SOCIAL ORDER,
HARMONY,
INTEGRASI
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
Teori Stratifikasi
Kengsley Davis dan Wilbert Moore
Mereka menganggap stratifikasi sosial merupakan
fenomena yang universal dan penting.
Tidak ada masyarakat yang tidak terstratifikasi atau
tanpa klas sosial
Stratifikasi adalah keharusan fungsional artinya bahwa
masyarakat memerlukan sistem stratifikasi.
Stratifikasi tidak mengacu pada individu tetapi lebih
kepada sistem posisi (kedudukan). Artinya teori ini
memusatkan pada bagaimana posisi sosial
mempengaruhi tingkat prestise yang berbeda dan tidak
memusatkan bagaimana cara individu memperoleh atau
dapat menduduki posisi tertentu.
DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU
Masalah Fungsional
Menurut teori stratifikasi permasalahan fungsional utama
adalah bagaimana masyarakat memotivasi dan
menempatkan individu pada posisi yang “tepat” (the right
man on the right place)
Pengertiannya adalah (1) bagaimana cara masyarakat
menanamkan kepada individu yang “tepat” untuk
mengisi posisi tertentu dan (2) bagaimana cara
masyarakat menanamkan kepada mereka untuk
memenuhi persyaratan posisi tsb.
Masalahnya bahwa tidak semua posisi menyenangkan
individu, posisi tertentu lebih penting untuk menjaga
kelangsungan hidup masyarakat dibanding yg lain, dan
(3) posisi yang berbeda membutuhkan bakat dan
kemampuan yg berbeda. DEPARTEMENT OF SOCIOLOGY-
UNIVERSITY OF BENGKULU