LANDASAN TEORI
fungsional’ merupakan hasil pengaruh yang sangat kuat dari teori sistem umum
pada prinsipnya berkisar pada beberapa konsep, namun yang paling penting
masyarakat terjalin satu sama lain yang dikenal dengan sistem. Sehingga jika
ada salah satu unsurnya tidak bekerja maka masyarakat tersebut akan
7
Graham C. Kinloch, Perkembangan dan Paradigma Utama Teori Sosiologi, (Bandung: Pustaka
Setia, 2009) hlm. 188
8
Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko, Kamus sosiologi, (Surakarta: Aksarra Sinergi Media,
2012), 71.
12
Perkataan fungsi digunakan dalam berbagai bidang kehidupan
merupakan fungsi dan mempunyai fungsi. Secara kualitatif fungsi dilihat dari
tertentu.
Fungsi juga menunjuk pada proses yang sedang atau yang akan
misalnya pada fungsi mobil, fungsi rumah, fungsi organ tubuh, dan lain-lain.
teori struktural fungsional. Setiap struktur, baik struktur mikro maupun struktur
makro masyarakat, akan tetap ada sepanjang ia memiliki fungsi. Asumsi dasar
struktur sosial yang saling terkait antara satu dengan yang lain. Orientasi dasar
9
George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, terjemahan Alimandan (Jakarta : Kencana Prana Media
Group, 2012) hlm. 121
13
paradigma fungsionalisme struktural adalah keteraturan, ekuilibrium, harmoni
dan integrasi.
kita fahami dari apa yang dijelaskan Ralp Dahrendof, sebagaimana dipaparkan
yang lainnya.
sistem.
10
Damsar. Pengantar teori sosiologi. ( Jakarta : Kencana, 2017), hlm. 165.
14
kebiasaan, tata perilaku, dan sebagainya maupaun kesepakatan yang
dibuat baru.
sebagian teori sosial yang dipaparkan oleh Talcott Parson mengenai struktur
stabil.
AGIL memaparkan empat asas yang harus ada di dalam suatu sistem
1. Adaptasi (Adaptation).
15
sesuai dengan masyarakat. Adaptasi menunjuk pada keharusan bagi
dimana keluarga dari desa yang pindah ke kota. Agar mereka tetap hidup
dengan lingkungan tempat tinggal mereka dikota. Jika keluaarga ini tidak
tersebut.
2. Tujuan (Goal).
itu sendiri. Kembali pada cita-cita sebuah keluarga dari desa yang pindah
11
Ritzer. Teori sosiologi modern, 185.
16
mereka pindah kekota. Setelah sampai di kota dan beradaptasi serta belajar
dan harapan mereka, setelah melihat fakta yang ada pada masyarakat kota.
selalu maju mengapai tujuan. Karena jika tidak memiliki sebuah tujuan
3. Integrasi (Integration).
12
Ralf, Dahrendorf. Konflik dan Konflik Dalam Masyarakat Industri, Sebuah Analisis Kritik.
(Jakarta: CV Rajawali, 1986) hlm. 26
17
yang ada di negara Indonesia akan mendorong segenap warga untuk
yang harus disetujui agar mencapai mufakat, dan selalu menghargai semua
4. Latensy.
18
Sistem sosial yang merupakan subsistem tindakan berhubungan
sebut saja karena tidak adanya kesadaran bahwa mereka merupakan sebuah
kesatuan, menjadikan sistem tersebut tidak teratur. Suatu sistem sosial akan
aktornya.
13
H.A.R, Tilaar, Multikulturalisme Tantangan-tantangan Global Masa Depan dalam
Transformasi Pendidikan Nasional, (Jakarta: PT Grasindo, 2004), 367.
19
5. Sistem harus mampu untuk mengendalikan perilaku yang berpotensi
dikendalikan.
nilai dan norma ke dalam sistem ialah dengan sosialisasi dan internalisasi.
Pada proses Sosialisasi yang sukses, nilai dan norma sistem sosial itu akan
diinternalisasikan. Artinya ialah nilai dan norma sistem sosial ini menjadi
tersebut telah mampu menjaga nilai dan norma agar kehidupan masyarakat
tersebut dapat berjalan selaras dan harmonis. Konflik yang terjadi dalam
suatu sistem masyarakat struktur fungsional yang teratur akan mampu teratasi
20
C. Pedagang Kaki Lima (PKL)
yang berjualan tapi tidak mempunyai kios atau toko.14 Pedagang kaki lima
tempat yang ramai orang berlalu lalang seperti di area pasar, area wisata,
relatif sederhana dan tidak memiliki sistem kerjasama yang rumit dan
pembagian kerja yang fleksibel. Selain itu skala usahanya relatif kecil dengan
modal usaha, modal kerja dan pendapatan yang umumnya relatif kecil juga.
Pada umumnya aktivitas pedagang kaki lima tidak memiliki izin usaha yang
14
Gilang Permadi, Pedagang kaki lima : riwayatmu dulu, nasibmu kini. (Jakarta: Yudhistira.
2007), 12.
15
Heri Wahyudianto, Pedagang kaki lima di kota Jayapura, (Jakarta : Indocamp. 2018), 12
21
Secara umum banyak orang memilih untuk menjadi PKL karena
alasan orang memilih berdagang sebagai pedagang kaki lima antara lain 16 :
1. Kesulitan ekonomi.
3. Urbanisasi.
menjadi PKL.
16
Gilang, Pedagang kaki lima, 22.
22
dengan harga yang relatif murah. Namun disisi lain keberadaan PKL ternyata
kota, kekotoran, sampah dan sebagainya. Ruang publik yang seharusnya hak
bagi masyarakat umum untuk mendapatkan kenyamanan baik olah raga, jalan
menjadi indah, bersih dan tertata. Dan kebanyakan sikap pemerintah yaitu
menjaga agar keteriban dan keindahan kota tetap terjaga. Salah satu cara yang
terhadap PKL.
PKL biasanya akan terjadi penolakan yang dilakukan para pedagang. Dengan
23
paguyuban PKL. Beberapa motif tujuan didirikannya Paguyuban PKL antara
lain17 :
1. Motif manajemen.
maupun dengan pihak luar pedagang PKL. Berbagai konflik yang terjadi
17
Putranto, Dony dan Affandi, M. Arif, “Peran Paguyuban Dalam Resolusi Konflik (Studi Kasus
Relokasi Pedagang Kaki Lima Di Sentra PKL Taman Prestasi).” Jurnal Paradigma, Vol. 1, No.
(2013), 5.
24
kebutuhan hidup sehari-hari. Paguyuban tidak hanya menjalankan fungsinya
25